|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ أَبِي
رَبَاحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ
شِفَاءً |
|
56.1/5246. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az
Zubairi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain
dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha` bin Abu Rabah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Allah tidak akan menurunkan
penyakit melainkan menurunkan obatnya juga." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ خَالِدِ بْنِ
ذَكْوَانَ عَنْ رُبَيِّعَ بِنْتِ مُعَوِّذِ بْنِ عَفْرَاءَ قَالَتْ كُنَّا نَغْزُو
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَسْقِي الْقَوْمَ
وَنَخْدُمُهُمْ وَنَرُدُّ الْقَتْلَى وَالْجَرْحَى إِلَى الْمَدِينَةِ |
|
56.2/5247. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al
Mufadlal dari Khalid bin Dzakwan dari Rubayyi' binti Mu'awwidz bin
'Afra` dia berkata; Kami pernah ikut perang bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, kami bertugas memberi minum kepada pasukan dan membantu menyiapkan
keperluan mereka, serta ikut membawa orang-orang yang gugur dan yang terluka ke
Madinah. |
|
|
حَدَّثَنِي
الْحُسَيْنُ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ شُجَاعٍ
حَدَّثَنَا سَالِمٌ الْأَفْطَسُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ
وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ رَفَعَ
الْحَدِيثَ وَرَوَاهُ الْقُمِّيُّ عَنْ لَيْثٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعَسَلِ
وَالْحَجْمِ |
|
56.3/5248. Telah menceritakan kepada kami Al
Husain telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' telah
menceritakan kepada kami Marwan bin Syuja' telah menceritakan kepada kami
Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma dia berkata; Terapi
pengobatan itu ada tiga cara, yaitu minum madu, bekam dan kay (menempelkan besi
panas pada daerah yang terluka), sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan
kay. Hadits ini di rafa'kan (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam).
Dan di riwayatkan pula oleh Al Qumi dari Laits dari Mujahid
dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang minum madu
dan berbekam. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ أَخْبَرَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ أَبُو
الْحَارِثِ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ شُجَاعٍ عَنْ سَالِمٍ الْأَفْطَسِ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ
شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ
الْكَيِّ |
|
56.4/5249. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdurrahim telah mengabarkan kepada kami Suraij bin Yunus
Abu Al Harits telah menceritakan kepada kami Marwan bin Suja' dari
Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Terapi pengobatan itu ada tiga cara, yaitu;
berbekam, minum madu dan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang terluka),
sedangkan aku melarang ummatku berobat dengan kay." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي هِشَامٌ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ الْحَلْوَاءُ وَالْعَسَلُ |
|
56.5/5250. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sangat menyukai
manisan dan madu. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْغَسِيلِ عَنْ عَاصِمِ بْنِ
عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ أَوْ يَكُونُ فِي شَيْءٍ مِنْ
أَدْوِيَتِكُمْ خَيْرٌ فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ لَذْعَةٍ
بِنَارٍ تُوَافِقُ الدَّاءَ وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ |
|
56.6/5251. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Al Ghasil dari
'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata; saya mendengar Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya ada obat
yang baik untuk kalian atau ada sesuatu yang baik untuk kalian jadikan obat,
maka itu terdapat pada bekam atau minum madu atau sengatan api panas (terapi
dengan menempelkan besi panas di daerah yang luka) dan saya tidak menyukai
kay." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ
فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا ثُمَّ أَتَى الثَّانِيَةَ فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا ثُمَّ
أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ قَدْ فَعَلْتُ
فَقَالَ صَدَقَ اللَّهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيكَ اسْقِهِ عَسَلًا فَسَقَاهُ
فَبَرَأَ |
|
56.7/5252. Telah menceritakan kepada kami Ayyas
bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah
menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Abu Al
Mutawakkil dari Abu Sa'id bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; Saudaraku sedang menderita sakit perut.
Beliau bersabda: Minumilah madu.
Kemudian laki-laki itu datang kedua kalinya, lalu beliau tetap bersabda: Minumilah madu. Kemudian laki-laki itu datang
yang ketiga kalinya, beliau bersabda: Minumilah madu. Kemudian dia datang lagi
sambil berkata; Aku telah melakukannya.
Maka beliau bersabda: Maha benar Allah, dan
perut saudaramulah yang berdusta, berilah minum madu. Lalu ia pun
meminuminya madu dan akhirnya sembuh. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَاسًا كَانَ بِهِمْ سَقَمٌ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ آوِنَا
وَأَطْعِمْنَا فَلَمَّا صَحُّوا قَالُوا إِنَّ الْمَدِينَةَ وَخِمَةٌ
فَأَنْزَلَهُمْ الْحَرَّةَ فِي ذَوْدٍ لَهُ فَقَالَ اشْرَبُوا أَلْبَانَهَا
فَلَمَّا صَحُّوا قَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَاسْتَاقُوا ذَوْدَهُ فَبَعَثَ فِي آثَارِهِمْ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ
وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ مِنْهُمْ يَكْدِمُ
الْأَرْضَ بِلِسَانِهِ حَتَّى يَمُوتَ قَالَ سَلَّامٌ فَبَلَغَنِي أَنَّ
الْحَجَّاجَ قَالَ لِأَنَسٍ حَدِّثْنِي بِأَشَدِّ عُقُوبَةٍ عَاقَبَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثَهُ بِهَذَا فَبَلَغَ الْحَسَنَ فَقَالَ
وَدِدْتُ أَنَّهُ لَمْ يُحَدِّثْهُ بِهَذَا |
|
56.8/5253. Telah menceritakan kepada kami Muslim
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Sallam bin Miskin telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa beberapa orang
sedang menderita sakit, lalu mereka berkata; Wahai Rasulullah, berilah kami tempat untuk menginap
dan jamulah kami, ketika keadaan mereka mulai membaik, mereka berkata;
Sesungguhnya kota Madinah tidak cocok untuk kami, lantas beliau menyuruh mereka supaya pergi ke padang
tempat gembalaan unta-unta milik beliau, lalu beliau bersabda: Setelah
itu minumlah susunya. Ketika mereka semuanya
sehat, ternyata mereka membunuh penggembala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan merampok sejumlah unta beliau, maka beliau memerintahkan untuk mengejar
mereka. Kemudian beliau memotong tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka serta
mencongkel mata mereka, dan aku melihat salah seorang dari mereka menjulurkan
lidahnya ke tanah sampai akhirnya mati terkapar. Sallam berkata; telah
sampai kepadaku bahwa Al Hajjaj pernah berkata kepada Anas; Ceritakanlah kepadaku tentang hukuman yang paling
sadis yang pernah di lakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Anas
menceritakan hadits di atas, ternyata hal itu sampai kepada Al Hasan, maka dia
berkata; Aku menyangka bahwa Anas belum pernah menyampaikan hadits
ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَاسًا اجْتَوَوْا فِي الْمَدِينَةِ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَلْحَقُوا بِرَاعِيهِ يَعْنِي الْإِبِلَ
فَيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا فَلَحِقُوا بِرَاعِيهِ فَشَرِبُوا
مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا حَتَّى صَلَحَتْ أَبْدَانُهُمْ فَقَتَلُوا
الرَّاعِيَ وَسَاقُوا الْإِبِلَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَبَعَثَ فِي طَلَبِهِمْ فَجِيءَ بِهِمْ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ
وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ قَالَ قَتَادَةُ فَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
سِيرِينَ أَنَّ ذَلِكَ كَانَ قَبْلَ أَنْ تَنْزِلَ الْحُدُودُ |
|
56.9/5254. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu bahwa sekelompok orang sedang menderita sakit
ketika berada di Madinah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
mereka supaya menemui penggembala beliau dan meminum susu dan kencing unta,
mereka lalu pergi menemui sang penggembala dan meminum air susu dan kencing unta
tersebut sehingga badan-badan mereka kembali sehat, setelah badan mereka sehat
mereka justru membunuh penggembala dan merampok unta-untanya, setelah kabar itu
sampai ke nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun memerintahkan untuk
mengejar mereka, kemudian mereka di bawa ke hadapan Nabi, lantas Nabi memotong
tangan dan kaki mereka serta mencongkel mata mereka. Qatadah berkata; telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Sirin bahwa peristiwa tersebut terjadi sebelum turunnya ayat
tentang hudud (hukuman). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ خَرَجْنَا وَمَعَنَا
غَالِبُ بْنُ أَبْجَرَ فَمَرِضَ فِي الطَّرِيقِ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَهُوَ
مَرِيضٌ فَعَادَهُ ابْنُ أَبِي عَتِيقٍ فَقَالَ لَنَا عَلَيْكُمْ بِهَذِهِ
الْحُبَيْبَةِ السَّوْدَاءِ فَخُذُوا مِنْهَا خَمْسًا أَوْ سَبْعًا فَاسْحَقُوهَا
ثُمَّ اقْطُرُوهَا فِي أَنْفِهِ بِقَطَرَاتِ زَيْتٍ فِي هَذَا الْجَانِبِ وَفِي
هَذَا الْجَانِبِ فَإِنَّ عَائِشَةَ حَدَّثَتْنِي أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ
شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ
الْمَوْتُ |
|
56.10/5255. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Isra`il dari
Manshur dari Khalid bin Sa'd dia berkata; Kami pernah bepergian
yang di antaranya terdapat Ghalib bin Abjar, di tengah jalan ia jatuh sakit,
ketika sampai di Madinah ia masih menderita sakit, lalu Ibnu Abu 'Atiq
menjenguknya dan berkata kepada kami; Hendaknya kalian memberinya habbatus sauda' (jintan
hitam), ambillah lima atau tujuh biji, lalu tumbuklah hingga halus, setelah itu
teteskanlah di hidungnya di sertai dengan tetesan minyak sebelah sini dan
sebelah sini, karena sesungguhnya Aisyah pernah menceritakan kepadaku
bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya habbatus sauda' ini adalah obat dari segala macam penyakit
kecuali saam. Aku bertanya; Apakah saam
itu? beliau menjawab: Kematian. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا
السَّامَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَالسَّامُ الْمَوْتُ وَالْحَبَّةُ السَّوْدَاءُ
الشُّونِيزُ |
|
56.11/5256. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu
Salamah dan Sa'id bin Musayyib bahwa Abu Hurairah telah
mengabarkan kepada keduanya, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Dalam habbatus sauda'
(jintan hitam) terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian. Ibnu
Syihab berkata; Maksud dari kematian adalah
maut sedangkan habbatus sauda' adalah pohon syuniz. |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ
عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَنَّهَا كَانَتْ تَأْمُرُ بِالتَّلْبِينِ لِلْمَرِيضِ وَلِلْمَحْزُونِ
عَلَى الْهَالِكِ وَكَانَتْ تَقُولُ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ التَّلْبِينَةَ تُجِمُّ فُؤَادَ
الْمَرِيضِ وَتَذْهَبُ بِبَعْضِ الْحُزْنِ |
|
56.12/5257. Telah menceritakan kepada kami
Hibban bin Musa telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid dari 'Uqail dari Ibnu
Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia
memerintahkan untuk menkonsumsi talbinah (adonan yang terbuat dari gandum dan
buah kurma) untuk orang yang sakit dan orang yang sedih karena musibah yang
menimpanya, dia juga berkata; "Sesungguhnya saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya talbinah (adonan yang terbuat dari
gandum dan buah kurma) itu dapat menyembuhkan hati yang sakit dan menghilangkan
kesedihan." |
|
|
حَدَّثَنَا
فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ حَدَّثَنَا
هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ تَأْمُرُ بِالتَّلْبِينَةِ
وَتَقُولُ هُوَ الْبَغِيضُ النَّافِعُ |
|
56.13/5258. Telah menceritakan kepada kami
Farwah bin Abu Al Maghra` telah menceritakan kepada kami Ali bin
Mushir telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari
'Aisyah bahwa dia juga memeritahkan supaya menkonsumsi talbinah (adonan
yang terbuat dari gandum dan buah kurma), katanya; Talbinah adalah obat yang tidak di sukai namun
sangat bermanfa'at. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَأَعْطَى الْحَجَّامَ أَجْرَهُ وَاسْتَعَطَ |
|
56.14/5259. Telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari
Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau pernah berbekam dan mengupah orang yang membekamnya sambil
bergurah (memasukkan obat ke hidung untuk mengeluarkan kotoran yang ada dalam
tenggorokan)." |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ
الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ يُسْتَعَطُ بِهِ مِنْ الْعُذْرَةِ
وَيُلَدُّ بِهِ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ وَدَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِابْنٍ لِي لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا
بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ |
|
56.15/5260. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Al Fadl telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dia berkata; saya mendengar Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ummu
Qais binti Mihshan berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Gunakanlah dahan kayu India, karena didalamnya terdapat tujuh macam
penyembuh, dan dapat menghilangkan penyakit (racun) di antaranya adalah radang
penyakit paru.' Ibnu Sam'an berkata dalam haditsnya; "Karena sesungguhnya
padanya terdapat obat dari tujuh macam jenis penyakit, di antaranya adalah
radang penyakit paru (dada)." Lalu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sambil membawa bayiku yang belum makan makanan, lalu bayiku mengencingi beliau,
maka beliau meminta air dan
memercikinya." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ صَائِمٌ |
|
56.16/5261. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berbekam ketika sedang berpuasa. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ طَاوُسٍ وَعَطَاءٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ
مُحْرِمٌ |
|
56.17/5262. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari Thawus dan 'Atha` dari Ibnu Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam
ketika beliau sedang ihram. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا حُمَيْدٌ
الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ أَجْرِ
الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ وَأَعْطَاهُ صَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ مَوَالِيَهُ
فَخَفَّفُوا عَنْهُ وَقَالَ إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ
وَالْقُسْطُ الْبَحْرِيُّ وَقَالَ لَا تُعَذِّبُوا صِبْيَانَكُمْ بِالْغَمْزِ مِنْ
الْعُذْرَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالْقُسْطِ |
|
56.18/5263. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Humaid Ath Thawil dari Anas radliallahu
'anhu bahwa dia di tanya mengenai upah tukang bekam, dia menjawab; Abu Thaibah pernah membekam Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu beliau memberinya dua sha' makanan dan meyarankan supaya
meringankan beban hamba sahayanya, setelah itu beliau bersabda:
Sebaik-baik sesuatu yang kalian gunakan untuk obat adalah bekam dan
terapi kayu gaharu, beliau juga bersabda:
Dan janganlah kalian sakiti anak kalian dengan memasukkan jari ke dalam
mulut. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ تَلِيدٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو
وَغَيْرُهُ أَنَّ بُكَيْرًا حَدَّثَهُ أَنَّ عَاصِمَ بْنَ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ
حَدَّثَهُ أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَادَ
الْمُقَنَّعَ ثُمَّ قَالَ لَا أَبْرَحُ حَتَّى تَحْتَجِمَ فَإِنِّي سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِيهِ
شِفَاءً |
|
56.19/5264. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Talid dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb dia
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Amru dan yang lainnya, bahwa
Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ashim bin Umar bin
Qatadah menceritakan kepadanya bahwa Jabir bin Abdullah radliallahu
'anhuma pernah menjenguk Muqanna' kemudian dia berkata; "Kamu tidak akan sembuh
hingga berbekam, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya padanya
terdapat obat." |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ عَنْ عَلْقَمَةَ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ
الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجَ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ ابْنَ بُحَيْنَةَ يُحَدِّثُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ بِلَحْيِ
جَمَلٍ مِنْ طَرِيقِ مَكَّةَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي وَسَطِ رَأْسِهِ وَقَالَ
الْأَنْصَارِيُّ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ فِي رَأْسِهِ |
|
56.20/5265. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari
'Alqamah bahwa dia mendengar Abdurrahman Al A'raj bahwa dia
mendengar Abdullah bin Buhainah menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah berbekam di tengah-tengah kepalanya ketika di lahyil
jamal yaitu ketika hendak menuju Makkah, sementara beliau sedang berihram. Al Anshari berkata; telah mengabarkan kepada
kami Hisyam bin Hasan telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berbekam di kepalanya. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ احْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي رَأْسِهِ وَهُوَ مُحْرِمٌ مِنْ وَجَعٍ كَانَ بِهِ بِمَاءٍ يُقَالُ
لَهُ لُحْيُ جَمَلٍ وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ سَوَاءٍ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ شَقِيقَةٍ كَانَتْ
بِهِ |
|
56.21/5266. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari
Hisyam dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah berbekam di kepalanya karena rasa sakit yang di
deritanya sementara beliau sedang berihram, ketika itu beliau singgah di dekat
mata air yang bernama Lahyil Jamal.
Muhammad bin Sawa' juga berkata; telah mengabarkan kepada kami
Hisyam dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam di kepalanya karena rasa sakit yang
di deritanya ketika sedang berihram. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ الْغَسِيلِ قَالَ حَدَّثَنِي عَاصِمُ
بْنُ عُمَرَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ
خَيْرٌ فَفِي شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ لَذْعَةٍ مِنْ نَارٍ
وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ |
|
56.22/5267. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Aban telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Ghasil dia
berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ashim bin Umar dari Jabir bin
Abdullah dia berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sekiranya ada sesuatu yang lebih
baik untuk kalian pergunakan sebagai obat, maka itu ada terdapat pada minum
madu, berbekam dan sengatan api panas (terapi dengan menempelkan besi panas di
daerah yang luka) dan saya tidak menyukai kay (terapi dengan menempelkan besi
panas pada daerah yang luka)." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا عَنْ ابْنِ
أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبٍ هُوَ ابْنُ عُجْرَةَ قَالَ أَتَى عَلَيَّ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ وَأَنَا أُوقِدُ تَحْتَ
بُرْمَةٍ وَالْقَمْلُ يَتَنَاثَرُ عَنْ رَأْسِي فَقَالَ أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّكَ
قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاحْلِقْ وَصُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ أَوْ أَطْعِمْ سِتَّةً
أَوْ انْسُكْ نَسِيكَةً قَالَ أَيُّوبُ لَا أَدْرِي بِأَيَّتِهِنَّ
بَدَأَ |
|
56.23/5268. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub
dia berkata; saya mendengar Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari
Ka'b bin 'Ujrah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku
pada peristiwa Hudaibiyah, sementara aku sedang menyalakan api di bawah tungku,
karena banyaknya kutu yang ada di rambutku, maka beliau bertanya: Apakah hal itu sangat mengganggumu? jawabku;
Ya beliau bersabda: Cukurlah lalu berpuasalah tiga hari atau berilah
makan kepada enam orang miskin atau berkurbanlah. Ayyub berkata; Aku tidak tahu manakah di antara ketiga fidyah
tersebut yang lebih dulu di kerjakan. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الْغَسِيلِ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ
قَالَ سَمِعْتُ جَابِرًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنْ كَانَ فِي شَيْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ شِفَاءٌ فَفِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ
لَذْعَةٍ بِنَارٍ وَمَا أُحِبُّ أَنْ أَكْتَوِيَ |
|
56.24/5269. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Walid Hisyam bin Abdul Malik telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Sulaiman bin Al Ghasil telah menceritakan kepada kami
'Ashim bin Umar bin Qatadah dia berkata; saya mendegar Jabir dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sekiranya ada pengobatan yang baik untuk kalian
jadikan sebagai obat, maka itu ada terdapat pada bekam dan sengatan api panas
(terapi dengan menempelkan besi panas di daerah yang luka) namun aku tidak
menyukai kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang
luka)." |
|
|
حَدَّثَنَا
عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ عَنْ
عَامِرٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَا رُقْيَةَ
إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَذَكَرْتُهُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَقَالَ
حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَجَعَلَ النَّبِيُّ وَالنَّبِيَّانِ
يَمُرُّونَ مَعَهُمْ الرَّهْطُ وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ حَتَّى رُفِعَ
لِي سَوَادٌ عَظِيمٌ قُلْتُ مَا هَذَا أُمَّتِي هَذِهِ قِيلَ بَلْ هَذَا مُوسَى
وَقَوْمُهُ قِيلَ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَإِذَا سَوَادٌ يَمْلَأُ الْأُفُقَ
ثُمَّ قِيلَ لِي انْظُرْ هَا هُنَا وَهَا هُنَا فِي آفَاقِ السَّمَاءِ فَإِذَا
سَوَادٌ قَدْ مَلَأَ الْأُفُقَ قِيلَ هَذِهِ أُمَّتُكَ وَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ
هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ثُمَّ دَخَلَ وَلَمْ يُبَيِّنْ
لَهُمْ فَأَفَاضَ الْقَوْمُ وَقَالُوا نَحْنُ الَّذِينَ آمَنَّا بِاللَّهِ
وَاتَّبَعْنَا رَسُولَهُ فَنَحْنُ هُمْ أَوْ أَوْلَادُنَا الَّذِينَ وُلِدُوا فِي
الْإِسْلَامِ فَإِنَّا وُلِدْنَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ
وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَالَ
عُكَاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ أَمِنْهُمْ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ
فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ أَمِنْهُمْ أَنَا قَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ |
|
56.25/5270. Telah menceritakan kepada kami Imran
bin Maisarah telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Fudlail telah
menceritakan kepada kami Hushain dari 'Amir dari Imran bin
Hushain radliallahu 'anhuma dia berkata; Tidak ada ruqyah (jampi-jampi dari Qur'an dan
Sunnah) kecuali dari penyakit 'Ain atau demam, lalu hal itu kusampaikan kepada
Sa'id bin Jubair, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abbas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Beberapa
ummat pernah ditampakkan kepadaku, maka nampaklah seorang nabi dan dua orang
nabi lain lewat bersama dengan beberapa orang saja, dan seorang nabi lagi yang
tidak bersama seorang pun, hingga tampak olehku segerombolan manusia yang sangat
banyak, aku pun bertanya; Apakah segerombolan
manusia itu adalah ummatku? di beritahukan; Ini adalah Musa dan kaumnya. Lalu
diberitahukan pula kepadaku; Lihatlah ke
ufuk. Ternyata di sana terdapat segerombolan manusia yang memenuhi ufuk,
kemduian di beritahukan kepadaku; Lihatlah di
sebelah sini dan di sebelah sana, yaitu di ufuk langit. Ternyata di sana
telah di padati dengan segerombolan manusia yang sangat banyak, di beritahukan kepadaku; Ini adalah ummatmu,
dan di antara mereka terdapat tujuh puluh ribu yang masuk surga tanpa
hisab. Setelah itu beliau masuk ke rumah dan
belum sempat memberi penjelasan kepada mereka (para sahabat), maka orang-orang
menjadi ribut, mereka berkata; Kita adalah orang-orang yang telah beriman
kepada Allah dan mengikuti jejak Rasul-Nya, mungkinkah kelompok tersebut adalah
kita ataukah anak-anak kita yang dilahirkan dalam keadaan Islam sementara kita
dilahirkan di zaman Jahiliyah. Maka hal itu
sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau keluar dan
bersabda: Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta untuk di
ruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang) dan tidak pula
melakukan terapi dengan kay (terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah
yang sakit), sedangkan kepada Rabb mereka bertawakkal. Lalu Ukasah bin Mihshan berkata; Apakah aku
termasuk di antara mereka ya Rasulullah?
beliau menjawab; Ya. Selanjutnya
sahabat yang lain berdiri dan berkata; Apakah aku termasuk dari
mereka? beliau bersabda: Ukasah telah
mendahuluimu. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ
نَافِعٍ عَنْ زَيْنَبَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ امْرَأَةً
تُوُفِّيَ زَوْجُهَا فَاشْتَكَتْ عَيْنَهَا فَذَكَرُوهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَكَرُوا لَهُ الْكُحْلَ وَأَنَّهُ يُخَافُ عَلَى
عَيْنِهَا فَقَالَ لَقَدْ كَانَتْ إِحْدَاكُنَّ تَمْكُثُ فِي بَيْتِهَا فِي شَرِّ
أَحْلَاسِهَا أَوْ فِي أَحْلَاسِهَا فِي شَرِّ بَيْتِهَا فَإِذَا مَرَّ كَلْبٌ
رَمَتْ بَعْرَةً فَهَلَّا أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا |
|
56.26/5271. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah
dia berkata; telah menceritakan kepadaku Humaid bin Nafi' dari
Zainab dari Ummu Salamah radliallahu 'anha bahwa seorang wanita
ditinggal mati oleh suaminya, hingga matanya menjadi bengkak (karena sering
menangis), lantas orang-orang mengadukan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan mereka juga menyebutkan supaya wanita itu menggunakan celak karena
khawatir matanya akan semakin parah, maka beliau bersabda: "Sungguh dahulu salah seorang dari kalian pernah
tinggal di rumah yang paling jelek -atau di sejelek-jelek rumah- (perawi ragu
mengenai redaksi haditsnya), jika ada seekor anjing yang lewat, maka dia akan
melemparnya dengan kotoran, kenapa tidak cukup waktu hanya empat bulan sepuluh
hari untuk tinggal di rumahnya?" |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ
الْمَلِكِ سَمِعْتُ عَمْرُو بْنَ حُرَيْثٍ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ
قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْكَمْأَةُ
مِنْ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ قَالَ شُعْبَةُ وَأَخْبَرَنِي
الْحَكَمُ بْنُ عُتَيْبَةَ عَنْ الْحَسَنِ الْعُرَنِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
شُعْبَةُ لَمَّا حَدَّثَنِي بِهِ الْحَكَمُ لَمْ أُنْكِرْهُ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ
الْمَلِكِ |
|
56.27/5272. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ghundar
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Malik saya
mendengar 'Amru bin Huraits berkata; saya mendengar Sa'id bin Zaid
berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cendawan berasal dari al Manna, dan airnya merupakan
obat untuk penyakit mata." Syu'bah berkata, dan telah mengabarkan
kepadaku Al Hakam bin 'Utbah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru
bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Syu'bah berkata, tatkala Al Hakam menceritakan hadits kepadaku aku
tidak mengingkarinya dari hadits Abdul Malik. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
قَالَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَبَّلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مَيِّتٌ قَالَ
وَقَالَتْ عَائِشَةُ لَدَدْنَاهُ فِي مَرَضِهِ فَجَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا أَنْ لَا
تَلُدُّونِي فَقُلْنَا كَرَاهِيَةُ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ
أَلَمْ أَنْهَكُمْ أَنْ تَلُدُّونِي قُلْنَا كَرَاهِيَةَ الْمَرِيضِ لِلدَّوَاءِ
فَقَالَ لَا يَبْقَى فِي الْبَيْتِ أَحَدٌ إِلَّا لُدَّ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَّا
الْعَبَّاسَ فَإِنَّهُ لَمْ يَشْهَدْكُمْ |
|
56.28/5273. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Musa bin Abu 'Aisyah dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu
Abbas dan 'Aisyah bahwa Abu Bakar radliallahu 'anhu pernah
mencium nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau wafat, selanjutnya
Aisyah berkata; Kami memasukkan obat melalui
mulut beliau ketika beliau sakit, lalu beliau memberi isyarat kepada kami dengan
mengatakan: Janganlah kalian memasukkan obat lewat mulutku (dengan
paksa). Maka kami berkata; Ah, itu
biasa, memang orang sakit tidak suka obat.
Ketika beliau tersadar, beliau bersabda: Tidakkah aku telah melarang
kalian memasukkan obat kedalam mulutku!, janganlah kalian memasukkan obat ke
dalam mulutku. Kami pun berkata; Ah
biasa, memang orang sakit tidak suka obat.
Lalu beliau bersabda: Tidak ada seorangpun dalam rumah kecuali dirinya
harus di obati (dengan paksa) melalui mulutnya kecuali Abbas, karena ia tidak
bersama kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ قَالَتْ دَخَلْتُ بِابْنٍ
لِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَعْلَقْتُ
عَلَيْهِ مِنْ الْعُذْرَةِ فَقَالَ عَلَى مَا تَدْغَرْنَ أَوْلَادَكُنَّ بِهَذَا
الْعِلَاقِ عَلَيْكُنَّ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ
أَشْفِيَةٍ مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ يُسْعَطُ مِنْ الْعُذْرَةِ وَيُلَدُّ مِنْ
ذَاتِ الْجَنْبِ فَسَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ بَيَّنَ لَنَا اثْنَيْنِ وَلَمْ
يُبَيِّنْ لَنَا خَمْسَةً قُلْتُ لِسُفْيَانَ فَإِنَّ مَعْمَرًا يَقُولُ أَعْلَقْتُ
عَلَيْهِ قَالَ لَمْ يَحْفَظْ إِنَّمَا قَالَ أَعْلَقْتُ عَنْهُ حَفِظْتُهُ مِنْ
فِي الزُّهْرِيِّ وَوَصَفَ سُفْيَانُ الْغُلَامَ يُحَنَّكُ بِالْإِصْبَعِ
وَأَدْخَلَ سُفْيَانُ فِي حَنَكِهِ إِنَّمَا يَعْنِي رَفْعَ حَنَكِهِ بِإِصْبَعِهِ
وَلَمْ يَقُلْ أَعْلِقُوا عَنْهُ شَيْئًا |
|
56.29/5274. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az
Zuhri telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah dari
Ummu Qais dia berkata; Aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersama anakku yang baru saja saya obati kerongkongannya dengan tanganku, maka
beliau bersabda: Dengan maksud apa kamu
mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari tangan?
Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, dan
dapat di masukkan sebagai obat tetes hidung untuk menyembuhkan penyakit
kerongkongan dan dapat pula menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput
dada. Aku mendengar Az Zuhri berkata; Dua hal telah dijelaskan kepadaku, namun aku belum
mendapatkan penjelasan mengenai yang lima hal lagi, lalu aku berkata kepada
Sufyan, sesungguhnya Ma'mar pernah berkata dengan lafazh; 'A'laqtu 'alaihi',
perawi berkata; Bahwa Ma'mar belum pernah mendengarnya, karena Sufyan
hanya mengatakan dengan redaksi; A'laqtu
'anhu, aku pernah mendengarnya langsung dari mulut Az Zuhri bahwa Sufyan
mensifati seorang anak kecil yang ditahnik (mengunyahkan kurma kemudian
dimasukkan ke dalam mulut bayi) dengan jari, kemudian Sufyan memasukkan jarinya
ke kerongkongan, maka maksud dari hadits di atas adalah mengangkat kerongkongan
dengan jari-jari (yaitu dengan memasukkan jari-jari melalui mulut), dan dia
tidak mengatakan; Menggantungkan sesuatu padanya. |
|
|
بَاب
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
وَيُونُسُ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاشْتَدَّ وَجَعُهُ اسْتَأْذَنَ أَزْوَاجَهُ فِي أَنْ
يُمَرَّضَ فِي بَيْتِي فَأَذِنَّ لَهُ فَخَرَجَ بَيْنَ رَجُلَيْنِ تَخُطُّ
رِجْلَاهُ فِي الْأَرْضِ بَيْنَ عَبَّاسٍ وَآخَرَ فَأَخْبَرْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ
قَالَ هَلْ تَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ الْآخَرُ الَّذِي لَمْ تُسَمِّ عَائِشَةُ قُلْتُ
لَا قَالَ هُوَ عَلِيٌّ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ مَا دَخَلَ بَيْتَهَا وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ
هَرِيقُوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ لَمْ تُحْلَلْ أَوْكِيَتُهُنَّ لَعَلِّي
أَعْهَدُ إِلَى النَّاسِ قَالَتْ فَأَجْلَسْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ زَوْجِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ طَفِقْنَا نَصُبُّ عَلَيْهِ
مِنْ تِلْكَ الْقِرَبِ حَتَّى جَعَلَ يُشِيرُ إِلَيْنَا أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ
قَالَتْ وَخَرَجَ إِلَى النَّاسِ فَصَلَّى لَهُمْ وَخَطَبَهُمْ |
|
56.30/5275. Telah menceritakan kepada kami Bisyr
bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dan Yunus, Az Zuhri mengatakan; telah
mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bahwa
Aisyah radliallahu 'anha yaitu isteri nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; Ketika sakit Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam semakin parah, beliau meminta izin kepada para isterinya supaya
di rawat di rumahku, setelah para isterinya mengizinkan beliau (tinggal di
rumahku), beliau keluar dengan dibopong dua orang yaitu beliau berada di antara
Abbas dan laki-laki lain, sementara kaki beliau tertatih-tatih di tanah.
Lalu kuberitahukan hal itu kepada Ibnu Abbas, dia berkata; Tahukah kamu siapakah yang dimaksud Aisyah dengan
laki-laki lain itu? aku menjawab; Tidak. Ibnu Abbas berkata; Dia adalah Ali. Aisyah berkata lagi; Setelah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin
parah, beliau bersabda: Tolong guyurlah aku
dari tujuh geriba yang belum dibuka ikatannya, siapa tahu aku masih bisa
menyampaikan pesan kepada orang-orang. Lantas kami dudukkan beliau di
sebuah ember besar milik Hafsah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Kemudian kami mengguyur beliau dari geriba-geriba itu hingga nabi memberi
isyarat Cukup, telah kalian lakukan!
Nabi pun keluar menemui orang-orang dan mengimami mereka serta menyampaikan
pidatonya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أُمَّ قَيْسٍ بِنْتَ مِحْصَنٍ
الْأَسَدِيَّةَ أَسَدَ خُزَيْمَةَ وَكَانَتْ مِنْ الْمُهَاجِرَاتِ الْأُوَلِ
اللَّاتِي بَايَعْنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ أُخْتُ
عُكَاشَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِابْنٍ لَهَا قَدْ أَعْلَقَتْ عَلَيْهِ مِنْ الْعُذْرَةِ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى مَا تَدْغَرْنَ أَوْلَادَكُنَّ
بِهَذَا الْعِلَاقِ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ
سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ يُرِيدُ الْكُسْتَ وَهُوَ الْعُودُ
الْهِنْدِيُّ وَقَالَ يُونُسُ وَإِسْحَاقُ بْنُ رَاشِدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَلَّقَتْ عَلَيْهِ |
|
56.31/5276. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bahwa
Ummu Qais binti Mihshan Al Asadiyah -yaitu singa Bani Khuzaimah- dia
termasuk dari wanita yang ikut berhijrah pertama kali dan yang berbai'at kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia adalah saudara perempuannya Ukasah, dia
mengabarkan bahwa dirinya pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersama anaknya yang baru saja diobati dengan memasukkan jari-jari ke
kerongkongannya, lalu beliau bersabda: Dengan
maksud apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan jemari
tangan? Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan,
di antaranya dapat menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada.
Yang di maksud adalah dahan yaitu (dahan) kayu India. Yunus dan Ishaq bin Rasyid mengatakan
dari Az Zuhri dengan lafazh; Dia memasukan sesuatu pada
kerongkongan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أَخِي
اسْتَطْلَقَ بَطْنُهُ فَقَالَ اسْقِهِ عَسَلًا فَسَقَاهُ فَقَالَ إِنِّي سَقَيْتُهُ
فَلَمْ يَزِدْهُ إِلَّا اسْتِطْلَاقًا فَقَالَ صَدَقَ اللَّهُ وَكَذَبَ بَطْنُ
أَخِيكَ تَابَعَهُ النَّضْرُ عَنْ شُعْبَةَ |
|
56.32/5277. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id dia berkata; seorang
laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; Sesungguhnya saudaraku menderita diare.
Beliau bersabda: Minumilah madu. Lalu
laki-laki itu meminuminya madu, kemudian dia berkata lagi; Sesungguhnya aku telah meminuminya madu, ternyata
sakitnya tambah parah. Maka beliau bersabda: Maha benar Allah, dan perut saudaramulah yang
berdusta. Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Nadlr dari
Syu'bah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ وَغَيْرُهُ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ
وَلَا هَامَةَ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا بَالُ إِبِلِي
تَكُونُ فِي الرَّمْلِ كَأَنَّهَا الظِّبَاءُ فَيَأْتِي الْبَعِيرُ الْأَجْرَبُ
فَيَدْخُلُ بَيْنَهَا فَيُجْرِبُهَا فَقَالَ فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ رَوَاهُ
الزُّهْرِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَسِنَانِ بْنِ أَبِي سِنَانٍ |
|
56.33/5278. Telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd
dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan yang lain, bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada 'adwa
(meyakini bahwa penyakit tersebar dengan sendirinya, bukan karena takdir Allah),
dan tidak ada shafar (menjadikan bulan shafar sebagai bulan haram atau keramat)
dan tidak pula hammah (rengkarnasi atau ruh seseorang yang sudah meninggal
menitis pada hewan). Lalu seorang arab Badui berkata; Wahai Rasulullah, lalu bagimana dengan unta yang ada
dipasir, seakan-akan (bersih) bagaikan gerombolan kijang kemudian datang padanya
unta berkudis dan bercampur baur dengannya sehingga ia menularinya? Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapakah yang menulari yang pertama. Hadits
ini juga di riwayatkan oleh Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sinan
bin Abu Sinan. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَتَّابُ بْنُ بَشِيرٍ عَنْ إِسْحَاقَ عَنْ الزُّهْرِيِّ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أُمَّ قَيْسٍ بِنْتَ
مِحْصَنٍ وَكَانَتْ مِنْ الْمُهَاجِرَاتِ الْأُوَلِ اللَّاتِي بَايَعْنَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ أُخْتُ عُكَاشَةَ بْنِ مِحْصَنٍ
أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِابْنٍ لَهَا قَدْ عَلَّقَتْ عَلَيْهِ مِنْ الْعُذْرَةِ فَقَالَ اتَّقُوا اللَّهَ
عَلَى مَا تَدْغَرُونَ أَوْلَادَكُمْ بِهَذِهِ الْأَعْلَاقِ عَلَيْكُمْ بِهَذَا
الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ
يُرِيدُ الْكُسْتَ يَعْنِي الْقُسْطَ قَالَ وَهِيَ لُغَةٌ |
|
56.34/5279. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Attab bin Basyir dari
Ishaq dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Ubaidullah bin Abdullah bahwa Ummu Qais binti Mihshan -dia
termasuk dari wanita yang ikut hijrah pertama kali dan yang pernah berbai'at
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia juga termasuk saudara
perempuannya 'Ukasah bin Mihshan- telah mengabarkan kepadanya, bahwa dirinya
pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama anaknya yang
baru saja diobati dengan cara memasukkan jari-jari ke kerongkongannya, lalu
beliau bersabda: Bertaqwalah kepada Allah,
dengan maksud apa kamu mengobati penyakit tenggorokan anakmu dengan memasukkan
jemari tangan? Gunakanlah kayu India ini, karena padanya terdapat tujuh ragam
penyembuhan, di antaranya adalah penyembuh penyakit radang selaput dada.
Yang dimaksud adalah Al Kust (dahan) atau Al Kusth (dahan), yaitu secara
bahasa. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَارِمٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ قُرِيءَ عَلَى أَيُّوبَ مِنْ كُتُبِ أَبِي
قِلَابَةَ مِنْهُ مَا حَدَّثَ بِهِ وَمِنْهُ مَا قُرِئَ عَلَيْهِ وَكَانَ هَذَا فِي
الْكِتَابِ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَبَا طَلْحَةَ وَأَنَسَ بْنَ النَّضْرِ كَوَيَاهُ
وَكَوَاهُ أَبُو طَلْحَةَ بِيَدِهِ وَقَالَ عَبَّادُ بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ أَيُّوبَ
عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَذِنَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَهْلِ بَيْتٍ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنْ
يَرْقُوا مِنْ الْحُمَةِ وَالْأُذُنِ قَالَ أَنَسٌ كُوِيتُ مِنْ ذَاتِ الْجَنْبِ
وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيٌّ وَشَهِدَنِي أَبُو
طَلْحَةَ وَأَنَسُ بْنُ النَّضْرِ وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَأَبُو طَلْحَةَ
كَوَانِي |
|
56.35/5280. Telah menceritakan kepada kami
'Arim telah menceritakan kepada kami Hammad dia berkata; dibacakan
di hadapan Ayyub dari kitabnya Abu Qilabah, di antaranya ada
sesuatu yang dibacakan dan ada sesuatu yang di dengar, sementara hal ini
terdapat dalam kitabnya dari Anas bahwa Abu Thalhah dan Anas bin Nadlr
pernah melakukan terapi kay (menempelkan besi panas pada daerah yang luka atau
sakit) sementara Abu Thalhah juga pernah melakukan terapi kay (menempelkan besi
panas pada daerah yang luka atau sakit) dengan tangannya sendiri. 'Abbad bin Manshur mengatakan dari Abu
Qilabah dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memberi izin kepada keluarga beliau dari Anshar untuk meruqyah
dari penyakit demam dan sakit telinga. Anas mengatakan; Aku juga pernah
melakukan kay (menempelkan besi panas pada daerah yang luka atau sakit) pada
penyakit radang selaput dada, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
masih hidup. Abu Thalhah, Anas bin Nadlr, Zaid bin Tsabit juga pernah
menyaksikanku ketika aku diterapi dengan kay (menempelkan besi panas pada daerah
yang sakit) oleh Abu Thalhah. |
|
|
حَدَّثَنِي
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ
عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ لَمَّا كُسِرَتْ
عَلَى رَأْسِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيْضَةُ
وَأُدْمِيَ وَجْهُهُ وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ وَكَانَ عَلِيٌّ يَخْتَلِفُ
بِالْمَاءِ فِي الْمِجَنِّ وَجَاءَتْ فَاطِمَةُ تَغْسِلُ عَنْ وَجْهِهِ الدَّمَ
فَلَمَّا رَأَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام الدَّمَ يَزِيدُ عَلَى الْمَاءِ
كَثْرَةً عَمَدَتْ إِلَى حَصِيرٍ فَأَحْرَقَتْهَا وَأَلْصَقَتْهَا عَلَى جُرْحِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَقَأَ الدَّمُ |
|
56.36/5281. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman Al
Qari dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa'd As Sa'idi dia berkata;
Ketika topi baja yang dikenakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pecah
hingga menyebabkan wajah beliau mengalirkan darah dan gigi geraham beliau pecah,
maka Ali menyiramkan air dari perisai sedangkan Fathimah datang membersihkan
wajah beliau dari darah dengan air, ketika Fathimah 'alaihas salam melihat darah
semakin bertambah banyak keluar, dia mengambil potongan pelepah kurma lalu
dibakarnya sampai menjadi abu, kemudian abu tersebut diletakkan pada luka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga darahnya berhenti keluar. |
|
|
حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَطْفِئُوهَا
بِالْمَاءِ قَالَ نَافِعٌ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَقُولُ اكْشِفْ عَنَّا
الرِّجْزَ |
|
56.37/5282. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
Demam itu berasal dari tiupan neraka jahannam,
maka redakanlah dengan air. Nafi' berkata; sedangkan Abdullah pernah
mengatakan; Hindarkanlah kami dari
adzab. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ
الْمُنْذِرِ أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَتْ
إِذَا أُتِيَتْ بِالْمَرْأَةِ قَدْ حُمَّتْ تَدْعُو لَهَا أَخَذَتْ الْمَاءَ
فَصَبَّتْهُ بَيْنَهَا وَبَيْنَ جَيْبِهَا قَالَتْ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا أَنْ نَبْرُدَهَا بِالْمَاءِ |
|
56.38/5283. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Hisyam dari
Fathimah binti Mundzir bahwa Asma` binti Abu Bakar radliallahu
'anhuma bahwa apabila didatangkan kepadanya seorang wanita yang menderita sakit
demam, maka ia akan mengambil air, lalu ia menyemburkan pada bagian saku
(dadanya). Kemudian dia berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan kami supaya
mendinginkan dengan air." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنِي
أَبِي عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَابْرُدُوهَا بِالْمَاءِ |
|
56.39/5284. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya
telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku
Ayahku dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Demam berasal dari hembusan nerakan
Jahannam maka dinginkanlah ia dengan air." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ
عَبَايَةَ بْنِ رِفَاعَةَ عَنْ جَدِّهِ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ قَالَ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْحُمَّى مِنْ فَوْحِ
جَهَنَّمَ فَابْرُدُوهَا بِالْمَاءِ |
|
56.40/5285. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah
dari kakeknya Rafi' bin Khadij dia berkata; saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demam
berasal dari hembusan nerakan Jahannam maka dinginkanlah ia dengan
air." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا
سَعِيدٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ نَاسًا
أَوْ رِجَالًا مِنْ عُكْلٍ وَعُرَيْنَةَ قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَكَلَّمُوا بِالْإِسْلَامِ وَقَالُوا يَا نَبِيَّ
اللَّهِ إِنَّا كُنَّا أَهْلَ ضَرْعٍ وَلَمْ نَكُنْ أَهْلَ رِيفٍ وَاسْتَوْخَمُوا
الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِذَوْدٍ وَبِرَاعٍ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَخْرُجُوا فِيهِ فَيَشْرَبُوا مِنْ
أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا فَانْطَلَقُوا حَتَّى كَانُوا نَاحِيَةَ الْحَرَّةِ
كَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَقَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا الذَّوْدَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ الطَّلَبَ فِي آثَارِهِمْ وَأَمَرَ بِهِمْ فَسَمَرُوا
أَعْيُنَهُمْ وَقَطَعُوا أَيْدِيَهُمْ وَتُرِكُوا فِي نَاحِيَةِ الْحَرَّةِ حَتَّى
مَاتُوا عَلَى حَالِهِمْ |
|
56.41/5286. Telah menceritakan kepada kami Abdul
A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah
menceritakan kepada kami Sa'id telah menceritakan kepada kami
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka
bahwa sekelompok orang atau pemuda dari kabilah 'Ukl dan 'Urainah datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka menyatakan masuk Islam. Lalu
mereka berkata, "Wahai Nabiyullah, kami orang yang hidup dari hasil ternak,
bukan dari hasil pertanian." Lalu mereka menderita sakit di Madinah karena iklim
yang tidak cocok, maka Rasulullah
Shallallahu'alihi wasallam memerintahkan mereka supaya keluar menemui
penggembala yang sedang menggembalakan unta, lalu beliau menyuruh mereka keluar
dari Madinah. Mereka pun minum susu unta tersebut dan minum air kencingnya.
Tatkala mereka berada di perbatasan Madinah, mereka keluar dari Islam (kufur),
kemudian membunuh pengembala unta Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam, dan
menggiring untanya. Berita tersebut sampai kepada Rasulullah Shallallahu'alihi
wasallam, maka beliau menyuruh untuk mencari jejak mereka, dan akhirnya mereka
dapat dibawa kepada Rasulullah Shallallahu'laihi wasallam. Mereka dihukum dengan
cara ditusuk matanya dengan paku (di congkel dengan paku panas), tangan dan kaki
mereka dipotong, lalu mereka dibiarkan dalam keadaan seperti itu dibawah terik
matahari hingga mereka mati." |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي حَبِيبُ بْنُ أَبِي
ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ بْنَ سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أُسَامَةَ بْنَ
زَيْدٍ يُحَدِّثُ سَعْدًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلَا تَدْخُلُوهَا وَإِذَا
وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا فَقُلْتُ أَنْتَ
سَمِعْتَهُ يُحَدِّثُ سَعْدًا وَلَا يُنْكِرُهُ قَالَ نَعَمْ |
|
56.42/5287. Telah menceritakan kepada kami Hafsh
bin Umar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Habib bin Abu Tsabit dia berkata; saya mendengar
Ibrahim bin Sa'd berkata; saya mendengar Usamah bin Zaid bercerita
kepada Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: Apabila kalian mendengar wabah lepra di suatu
negeri, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, namun jika ia menjangkiti suatu
negeri, sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari
negeri tersebut. Lalu aku berkata; Apakah kamu mendengar Usamah menceritakan hal itu
kepada Sa'd, sementara Sa'd tidak mengingkari perkataannya Usamah?
Ibrahim bin Sa'd berkata; Benar. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ
الْحَمِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الحَارِثِ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَرَجَ إِلَى
الشَّأْمِ حَتَّى إِذَا كَانَ بِسَرْغَ لَقِيَهُ أُمَرَاءُ الْأَجْنَادِ أَبُو
عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ وَأَصْحَابُهُ فَأَخْبَرُوهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ
وَقَعَ بِأَرْضِ الشَّأْمِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ عُمَرُ ادْعُ لِي
الْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ فَدَعَاهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ وَأَخْبَرَهُمْ أَنَّ
الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ فَاخْتَلَفُوا فَقَالَ بَعْضُهُمْ قَدْ
خَرَجْتَ لِأَمْرٍ وَلَا نَرَى أَنْ تَرْجِعَ عَنْهُ وَقَالَ بَعْضُهُمْ مَعَكَ
بَقِيَّةُ النَّاسِ وَأَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَلَا نَرَى أَنْ تُقْدِمَهُمْ عَلَى هَذَا الْوَبَاءِ فَقَالَ ارْتَفِعُوا عَنِّي
ثُمَّ قَالَ ادْعُوا لِي الْأَنْصَارَ فَدَعَوْتُهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ فَسَلَكُوا
سَبِيلَ الْمُهَاجِرِينَ وَاخْتَلَفُوا كَاخْتِلَافِهِمْ فَقَالَ ارْتَفِعُوا
عَنِّي ثُمَّ قَالَ ادْعُ لِي مَنْ كَانَ هَا هُنَا مِنْ مَشْيَخَةِ قُرَيْشٍ مِنْ
مُهَاجِرَةِ الْفَتْحِ فَدَعَوْتُهُمْ فَلَمْ يَخْتَلِفْ مِنْهُمْ عَلَيْهِ
رَجُلَانِ فَقَالُوا نَرَى أَنْ تَرْجِعَ بِالنَّاسِ وَلَا تُقْدِمَهُمْ عَلَى
هَذَا الْوَبَاءِ فَنَادَى عُمَرُ فِي النَّاسِ إِنِّي مُصَبِّحٌ عَلَى ظَهْرٍ
فَأَصْبِحُوا عَلَيْهِ قَالَ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ أَفِرَارًا مِنْ
قَدَرِ اللَّهِ فَقَالَ عُمَرُ لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ نَعَمْ
نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ
إِبِلٌ هَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ عُدْوَتَانِ إِحْدَاهُمَا خَصِبَةٌ وَالْأُخْرَى
جَدْبَةٌ أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ الْخَصْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ وَإِنْ
رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ قَالَ فَجَاءَ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ وَكَانَ مُتَغَيِّبًا فِي بَعْضِ حَاجَتِهِ فَقَالَ إِنَّ
عِنْدِي فِي هَذَا عِلْمًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ
وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ قَالَ
فَحَمِدَ اللَّهَ عُمَرُ ثُمَّ انْصَرَفَ |
|
56.43/5288. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al
Khatthab dari Abdullah bin Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari
Abdullah bin Abbas bahwa Umar bin Khatthab pernah bepergian menuju Syam,
ketika ia sampai di daerah Sargha, dia bertemu dengan panglima pasukan yaitu Abu
'Ubaidah bersama sahabat-sahabatnya, mereka mengabarkan bahwa negeri Syam sedang
terserang wabah. Ibnu Abbas berkata; Lalu Umar
bin Khattab berkata; 'Panggilkan untukku orang-orang muhajirin yang pertama kali
(hijrah), ' kemudian mereka dipanggil, lalu dia bermusyawarah dengan mereka dan
memberitahukan bahwa negeri Syam sedang terserang wabah, merekapun berselisih
pendapat. Sebagian dari mereka berkata; 'Engkau telah keluar untuk suatu
keperluan, kami berpendapat bahwa engkau tidak perlu menarik diri.' Sebagian
lain berkata; 'Engkau bersama sebagian manusia dan beberapa sahabat Rasulullah
Shalla Allahu 'alaihi wa sallam. Kami berpendapat agar engkau tidak menghadapkan
mereka dengan wabah ini, ' Umar berkata; 'Keluarlah kalian, ' dia berkata;
'Panggilkan untukku orang-orang Anshar'. Lalu mereka pun dipanggil, setelah itu
dia bermusyawarah dengan mereka, sedangkan mereka sama seperti halnya
orang-orang Muhajirin dan berbeda pendapat seperti halnya mereka berbeda
pendapat. Umar berkata; 'keluarlah kalian, ' dia berkata; 'Panggilkan untukku
siapa saja di sini yang dulu menjadi tokoh Quraisy dan telah berhijrah ketika
Fathul Makkah.' Mereka pun dipanggil dan tidak ada yang berselisih dari mereka
kecuali dua orang. Mereka berkata; 'Kami berpendapat agar engkau kembali membawa
orang-orang dan tidak menghadapkan mereka kepada wabah ini.' Umar menyeru kepada
manusia; 'Sesungguhnya aku akan bangun pagi di atas pelana (maksudnya hendak
berangkat pulang di pagi hari), bagunlah kalian pagi hari, ' Abu Ubaidah bin
Jarrah bertanya; 'Apakah engkau akan lari dari takdir Allah? ' maka Umar
menjawab; 'Kalau saja yang berkata bukan kamu, wahai Abu 'Ubaidah! Ya, kami lari
dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain. Bagaimana pendapatmu, jika kamu
memiliki unta kemudian tiba di suatu lembah yang mempunyai dua daerah, yang satu
subur dan yang lainnya kering, tahukah kamu jika kamu membawanya ke tempat yang
subur, niscaya kamu telah membawanya dengan takdir Allah. Apabila kamu
membawanya ke tempat yang kering, maka kamu membawanya dengan takdir Allah
juga.' Ibnu Abbas berkata; Kemudian datanglah Abdurrahman bin
'Auf, dia tidak ikut hadir (dalam musyawarah) karena ada keperluan. Dia
berkata; Saya memiliki kabar tentang ini dari
Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Jika kalian
mendengar suatu negeri terjangkit wabah, maka janganlah kalian menuju ke sana,
namun jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka
janganlah kalian keluar dan lari darinya. Ibnu
'Abbas berkata; Lalu Umar memuji Allah kemudian pergi. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ
بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ
بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ |
|
56.44/5289. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Abdullah bin 'Amir bahwa Umar pernah bepergian
menuju Syam, ketika dia sampai di daerah Sargha, diberitahukan kepadanya bahwa
negeri Syam sedang terjangkiti wabah penyakit menular, lantas Abdurrahman bin
'Auf memberitahukan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika kalian mendengar wabah
tersebut menjangkiti suatu negeri, maka janganlah kalian menuju ke sana, namun
jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah
kalian keluar dan lari darinya." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ المَسِيحُ وَلَا
الطَّاعُونُ |
|
56.45/5290. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Nu'aim Al Mujmir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Masih (Dajjal) dan penyakit lepra tidak akan bisa
masuk Madinah." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ
حَدَّثَتْنِي حَفْصَةُ بِنْتُ سِيرِينَ قَالَتْ قَالَ لِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَحْيَى بِمَ مَاتَ قُلْتُ مِنْ الطَّاعُونِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ
مُسْلِمٍ |
|
56.46/5291. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah
menceritakan kepada kami 'Ashim telah menceritakan kepadaku Hafshah
binti Sirin dia berkata; Anas bin Malik radliallahu 'anhu bertanya
kepadaku; "Sebab apakah Yahya meninggal dunia?" Jawabku; "Karena menderita
lepra." Anas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(mati) karena menderita lepra adalah syahid bagi
setiap Muslim." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَبْطُونُ شَهِيدٌ
وَالْمَطْعُونُ شَهِيدٌ |
|
56.47/5292. Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Malik dari Sumayy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"(meninggal) karena sakit perut adalah syahid,
dan (meninggal) karena lepra juga syahid." |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا حَبَّانُ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي الْفُرَاتِ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ
عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا
أَخْبَرَتْنَا أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ
فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ
الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ
إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
تَابَعَهُ النَّضْرُ عَنْ دَاوُدَ |
|
56.48/5293. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq telah mengabarkan kepada kami Habban telah menceritakan
kepada kami Daud bin Abu Al Furat telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dari 'Aisyah isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia pernah mengabarkan kepada kami,
bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai penyakit lepra, lantas Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberitahukan kepadanya; Bahwa penyakit lepra
merupakan azab yang Allah timpakan terhadap siapa yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Tidaklah seseorang
yang berada di wilayah yang terjangkit penyakit lepra, kemudian ia tetap tinggal
di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut tidak
akan mengjangkitinya kecuali apa yang Allah tetapkan kepadanya, maka baginya
seperti pahalanya orang yang mati syahid. Hadits ini juga di perkuat oleh
riwayat An Nadlr dari Daud. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِي الْمَرَضِ الَّذِي
مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ
وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا فَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ كَيْفَ يَنْفِثُ
قَالَ كَانَ يَنْفِثُ عَلَى يَدَيْهِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ |
|
56.49/5294. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ma'mar dari
Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meniupkan kepada diri beliau sendiri dengan
Mu'awwidzat (surat An nas dan Al falaq) ketika beliau sakit menjelang wafatnya,
dan tatkala sakit beliau semakin parah, sayalah yang meniup dengan kedua surat
tersebut dan saya megusapnya dengan tangan beliau sendiri karena berharap untuk
mendapat berkahnya. Aku bertanya kepada Az
Zuhri; Bagaimana cara meniupnya? dia
menjawab; Beliau meniup kedua tangannya, kemudian beliau mengusapkan ke
wajah dengan kedua tangannya. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي
بِشْرٍ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَتَوْا عَلَى حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَلَمْ يَقْرُوهُمْ فَبَيْنَمَا هُمْ
كَذَلِكَ إِذْ لُدِغَ سَيِّدُ أُولَئِكَ فَقَالُوا هَلْ مَعَكُمْ مِنْ دَوَاءٍ أَوْ
رَاقٍ فَقَالُوا إِنَّكُمْ لَمْ تَقْرُونَا وَلَا نَفْعَلُ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا
جُعْلًا فَجَعَلُوا لَهُمْ قَطِيعًا مِنْ الشَّاءِ فَجَعَلَ يَقْرَأُ بِأُمِّ
الْقُرْآنِ وَيَجْمَعُ بُزَاقَهُ وَيَتْفِلُ فَبَرَأَ فَأَتَوْا بِالشَّاءِ
فَقَالُوا لَا نَأْخُذُهُ حَتَّى نَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَسَأَلُوهُ فَضَحِكَ وَقَالَ وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ
خُذُوهَا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ |
|
56.50/5295. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Abu Al Mutawakkil
dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu bahwa beberapa orang sahabat
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan suatu perjalanan, ketika mereka
melewati salah satu perkampungan dari perkampungan Arab, orang-orang kampung
tersebut tidak menerima mereka, ketika sikap mereka masih seperti itu seorang
pemimpin mereka terkena sengatan kalajengking, lalu mereka pun berkata; "Apakah
diantara kalian ada yang mempunyai obat, atau seorang yang bisa meruqyah?" lalu
para sahabat Nabi pun berkata; "Sesungguhnya kalian tidak mau menerima kami,
maka kamipun tidak akan melakukannya sehingga kalian memberikan imbalan kepada
kami, " akhirnya mereka pun berjanji akan memberikan beberapa ekor kambing."Lalu
seorang sahabat Nabi membaca Ummul Qur`an dan mengumpulkan ludahnya seraya
meludahkan kepadanya hingga laki-laki itu sembuh, kemudian orang-orang kampung
itu memberikan kepada para sahabat Nabi beberapa ekor kambing." Namun para
sahabat Nabi berkata; "Kita tidak akan mengambilnya hingga kita bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal ini, " lalu mereka bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang pemberian itu hingga membuat
beliau tertawa. Beliau bersabda: "Tidak
tahukah bahwa itu ruqyah, ambillah pemberian tersebut dan berilah bagiannya
untukku." |
|
|
حَدَّثَنِي
سِيدَانُ بْنُ مُضَارِبٍ أَبُو مُحَمَّدٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَرٍ
الْبَصْرِيُّ هُوَ صَدُوقٌ يُوسُفُ بْنُ يَزِيدَ الْبَرَّاءُ قَالَ حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَخْنَسِ أَبُو مَالِكٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَرُّوا بِمَاءٍ فِيهِمْ لَدِيغٌ أَوْ سَلِيمٌ فَعَرَضَ لَهُمْ رَجُلٌ
مِنْ أَهْلِ الْمَاءِ فَقَالَ هَلْ فِيكُمْ مِنْ رَاقٍ إِنَّ فِي الْمَاءِ رَجُلًا
لَدِيغًا أَوْ سَلِيمًا فَانْطَلَقَ رَجُلٌ مِنْهُمْ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ
الْكِتَابِ عَلَى شَاءٍ فَبَرَأَ فَجَاءَ بِالشَّاءِ إِلَى أَصْحَابِهِ فَكَرِهُوا
ذَلِكَ وَقَالُوا أَخَذْتَ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ أَجْرًا حَتَّى قَدِمُوا
الْمَدِينَةَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخَذَ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ أَجْرًا
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَقَّ مَا
أَخَذْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا كِتَابُ اللَّهِ |
|
56.51/5296. Telah menceritakan kepada kami Sidan
bin Muddzarib Abu Muhammad Al Bahili telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'syar Al Bashri dia adalah seorang yang jujur yaitu Yusuf bin Yazid Al
Barra` dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Al Ahnas
Abu Malik dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu Abbas bahwa
beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati sumber mata air
dimana terdapat orang yang tersengat binatang berbisa, lalu salah seorang yang
bertempat tinggal di sumber mata air tersebut datang dan berkata; Adakah di antara kalian seseorang yang pandai
menjampi? Karena di tempat tinggal dekat sumber mata air ada seseorang yang
tersengat binatang berbisa. Lalu salah seorang sahabat Nabi pergi ke
tempat tersebut dan membacakan al fatihah dengan upah seekor kambing. Ternyata
orang yang tersengat tadi sembuh, maka sahabat tersebut membawa kambing itu
kepada teman-temannya. Namun teman-temannya tidak suka dengan hal itu, mereka
berkata; Kamu mengambil upah atas
kitabullah? setelah mereka tiba di Madinah, mereka berkata; Wahai Rasulullah, ia ini mengambil upah atas
kitabullah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya upah yang paling berhak kalian ambil
adalah upah karena (mengajarkan) kitabullah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي مَعْبَدُ بْنُ
خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ شَدَّادٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَوْ أَمَرَ أَنْ يُسْتَرْقَى مِنْ الْعَيْنِ |
|
56.52/5297. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dia
berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'bad bin Khalid dia berkata; saya
mendengar Abdullah bin Syaddad dari Aisyah radliallahu 'anha dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya meruqyah orang yang
terkena penyakit 'ain (gangguan sihir)." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ عَطِيَّةَ
الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْوَلِيدِ الزُّبَيْدِيُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ عَنْ زَيْنَبَ ابْنَةِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى فِي
بَيْتِهَا جَارِيَةً فِي وَجْهِهَا سَفْعَةٌ فَقَالَ اسْتَرْقُوا لَهَا فَإِنَّ
بِهَا النَّظْرَةَ تَابَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ
وَقَالَ عُقَيْلٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
56.53/5298. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wahb
bin 'Athiyah Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi
telah mengabarkan kepada kami Az Zuhri dari 'Urwah bin Zubair dari
Zainab puteri Ummu Salamah dari Ummu Salamah radliallahu 'anha
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat budak wanita di rumahnya, ketika
beliau melihat bekas hitam pada wajah budak wanita itu, beliau bersabda: Ruqyahlah dia, karena padanya terdapat nadlrah (sisa
sakit yang disebabkan karena sorotan mata jahat). Hadits ini diperkuat
oleh riwayat Abdullah bin Salim dari Az Zubaidi, dan berkata
Uqail dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Urwah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَنَهَى عَنْ الْوَشْمِ |
|
56.54/5299. Telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Nashr telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari
Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Penyakit 'ain (yang disebabkan oleh sorotan mata
yang dengki) adalah haq (benar). Dan beliau melarang tato. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
الشَّيْبَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ
قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ الرُّقْيَةِ مِنْ الْحُمَةِ فَقَالَتْ رَخَّصَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرُّقْيَةَ مِنْ كُلِّ ذِي
حُمَةٍ |
|
56.55/5300. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah
menceritakan kepada kami Sulaiman As Syaibani telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Al Aswad dari Ayahnya dia berkata; saya
bertanya kepada 'Aisyah tentang ruqyah (jampi-jampi dari al Qur'an dan As
Sunnah) dari penyakit demam, dia menjawab; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan ruqyah
dari setiap penderita sakit demam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ دَخَلْتُ
أَنَا وَثَابِتٌ عَلَى أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فَقَالَ ثَابِتٌ يَا أَبَا حَمْزَةَ
اشْتَكَيْتُ فَقَالَ أَنَسٌ أَلَا أَرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلَى قَالَ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ
الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ
سَقَمًا |
|
56.56/5301. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul
Aziz dia berkata; "Aku dan Tsabit pernah mengunjungi Anas bin Malik, lalu
Tsabit berkata; "Wahai Abu Hamzah, aku sedang menderita suatu penyakit." Maka
Anas berkata; "Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab; "Tentu." Anas berkata; "ALLAHUMMA RABBAN NAASI MUDZHIBIL BA`SA ISYFII ANTA
SYAAFI LAA SYAAFIYA ILLA ANTA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya Allah Rabb
manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau
Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit)." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي
سُلَيْمَانُ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعَوِّذُ بَعْضَ
أَهْلِهِ يَمْسَحُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَيَقُولُ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ
أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ
شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا قَالَ سُفْيَانُ حَدَّثْتُ بِهِ مَنْصُورًا
فَحَدَّثَنِي عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ نَحْوَهُ |
|
56.57/5302. Telah menceritakan kepada kami 'Amru
bin Ali telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari
Muslim dari Masruq dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu meminta perlindungan terhadap sebagian
keluarganya, beliau mengusap dengan tangan kanannya sambil berdo'a; ALLAHUMMA RABBAN NAASI ADZHIBIL BA`SA ISYFIHI ANTA
SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA (Ya Allah
Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya
Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari
kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit).
Sufyan berkata; Aku menceritakan hal ini kepada Manshur, maka dia
menceritakan kepadaku dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah
seperti hadits di atas. |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ
قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْقِي يَقُولُ امْسَحْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ
بِيَدِكَ الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا أَنْتَ |
|
56.58/5303. Telah menceritakan kepadaku Ahmad
bin Abu Raja` telah menceritakan kepada kami An Nadlr dari Hisyam
bin 'Urwah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika meruqyah
beliau berdo'a: "Hilangkanlah rasa sakit wahai
Rabb manusia, di tangan-Mu lah segala kesembuhan, dan tidak ada yang dapat
menyingkap penyakit tersebut melainkan Engkau." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ رَبِّهِ
بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لِلْمَرِيضِ بِسْمِ
اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ
رَبِّنَا |
|
56.59/5304. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abdurrabbihi bin Sa'id dari 'Amrah dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mendo'akan orang sakit, beliau membaca: BISMILLAHI TURBATU ARDLINA BI RIIQATI BA'DLINA
YUSYFAA SAQIIMUNA BI IDZNI RABBINA (Dengan nama Allah, Debu tanah kami
dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin
Rabb kami. |
|
|
حَدَّثَنِي
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ
سَعِيدٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الرُّقْيَةِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا وَرِيقَةُ
بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا |
|
56.60/5305. Telah menceritakan kepadaku Shadaqah
bin Al Fadl telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari
'Abdurrabbihi bin Sa'id dari 'Amrah dari 'Aisyah dia
berkata; Biasanya dalam meruqyah, beliau
membaca: BISMILLAHI TURBATU ARDLINA BI RIIQATI BA'DLINA YUSYFAA SAQIIMUNA
BI IDZNI RABBINA (Dengan nama Allah, Debu
tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami
dengan izin Rabb kami. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ
سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرُّؤْيَا مِنْ اللَّهِ
وَالْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ شَيْئًا يَكْرَهُهُ
فَلْيَنْفِثْ حِينَ يَسْتَيْقِظُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَيَتَعَوَّذْ مِنْ شَرِّهَا
فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ وَقَالَ أَبُو سَلَمَةَ وَإِنْ كُنْتُ لَأَرَى الرُّؤْيَا
أَثْقَلَ عَلَيَّ مِنْ الْجَبَلِ فَمَا هُوَ إِلَّا أَنْ سَمِعْتُ هَذَا الْحَدِيثَ
فَمَا أُبَالِيهَا |
|
56.61/5306. Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari
Yahya bin Sa'id dia berkata; saya mendengar Abu Salamah berkata;
saya mendengar Abu Qatadah berkata; saya mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Mimpi baik dari
Allah sedangkan ihtilam (mimpi buruk) datangnya dari syetan, maka apabila salah
seorang dari kalian mimpi sesuatu yang dibencinya, hendaknya ia menidupkan tiga
kali tiaupan ketika bangun, lalu meminta perlindungan dari kejahatannya, sebab
kejahatan tersebut tidak akan membahayakan dirinya. Abu Salamah berkata;
Apabila aku bermimpi sesuatu yang aku merasa
lebih berat dari gunung, maka aku tidak akan memperdulikannya setelah aku
mendengar hadits ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأُوَيْسِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ
يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِي كَفَّيْهِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعًا ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَمَا بَلَغَتْ
يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَلَمَّا اشْتَكَى كَانَ يَأْمُرُنِي أَنْ
أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ قَالَ يُونُسُ كُنْتُ أَرَى ابْنَ شِهَابٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ
إِذَا أَتَى إِلَى فِرَاشِهِ |
|
56.62/5307. Telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz bin Abdullah Al Uwaisi telah menceritakan kepada kami Sulaiman
dari Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari
'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hendak tidur, maka beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL
HUWALLAHU AHAD (QS Al Ikhlas 1-4) dan Mu'awidzatain (An Nas dan Al Falaq),
kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata;
Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu. Yunus berkata;
aku melihat Ibnu Syihab apabila hendak tidur, ia melakukan hal itu juga. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ أَبِي
الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَهْطًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْطَلَقُوا فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوهَا حَتَّى
نَزَلُوا بِحَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَأَبَوْا أَنْ
يُضَيِّفُوهُمْ فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ
لَا يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلَاءِ الرَّهْطَ
الَّذِينَ قَدْ نَزَلُوا بِكُمْ لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ
فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوا يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ
فَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ لَا يَنْفَعُهُ شَيْءٌ فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ
مِنْكُمْ شَيْءٌ فَقَالَ بَعْضُهُمْ نَعَمْ وَاللَّهِ إِنِّي لَرَاقٍ وَلَكِنْ
وَاللَّهِ لَقَدْ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُونَا فَمَا أَنَا بِرَاقٍ
لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوا لَنَا جُعْلًا فَصَالَحُوهُمْ عَلَى قَطِيعٍ مِنْ
الْغَنَمِ فَانْطَلَقَ فَجَعَلَ يَتْفُلُ وَيَقْرَأُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ حَتَّى لَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ فَانْطَلَقَ يَمْشِي مَا
بِهِ قَلَبَةٌ قَالَ فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمْ الَّذِي صَالَحُوهُمْ عَلَيْهِ
فَقَالَ بَعْضُهُمْ اقْسِمُوا فَقَالَ الَّذِي رَقَى لَا تَفْعَلُوا حَتَّى
نَأْتِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ
الَّذِي كَانَ فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا فَقَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا لَهُ فَقَالَ وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا
رُقْيَةٌ أَصَبْتُمْ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ بِسَهْمٍ |
|
56.63/5308. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu
Bisyr dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id bahwa beberapa
orang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi dalam suatu
perjalanan, ketika mereka singgah di suatu perkampungan dari perkampungan Arab,
mereka meminta supaya diberi jamuan, namun penduduk perkampungan itu enggan
untuk menjamu mereka, ternyata salah seorang dari tokoh mereka tersengat
binatang berbisa, mereka sudah berusaha menerapinya namun tidak juga memberi
manfa'at sama sekali, maka sebagian mereka mengatakan; "Sekiranya kalian
mendatangi sekelompok laki-laki (sahabat Nabi) yang singgah di tempat kalian,
semoga saja salah seorang dari mereka ada yang memiliki sesuatu, lantas mereka
mendatangi para sahabat Nabi sambil berkata; "Wahai orang-orang, sesungguhnya
pemimpin kami tersengat binatang berbisa, dan kami telah berusaha menerapinya
dengan segala sesuatu namun tidak juga membuahkan hasil, apakah salah seorang
dari kalian memiliki sesuatu (sebagai obat)?" Salah seorang sahabat Nabi
menjawab; "Ya, demi Allah aku akan meruqyahnya (menjampinya), akan tetapi demi
Allah, sungguh kami tadi meminta kalian supaya menjamu kami, namun kalian enggan
menjamu kami, dan aku tidak akan meruqyah (menjampinya) sehingga kalian
memberikan imbalan kepada kami." Lantas penduduk kampung itu menjamu mereka
dengan menyediakan beberapa ekor kambing, lalu salah satu sahabat Nabi itu pergi
dan membaca al hamdulillahi rabbil 'alamin (al fatihah) dan meludahkan kepadanya
hingga seakan-akan pemimpin mereka terlepas dari tali yang membelenggunya dan
terbebas dari penyakit yang dapat membinasakannya. Abu Sa'id berkata; "Lantas
penduduk kampung tersebut memberikan imbalan yang telah mereka persiapkan kepada
sahabat Nabi, dan sahabat Nabi yang lain pun berkata; "Bagilah." Namun sahabat
yang meruqyah berkata; "Jangan dulu sebelum kita menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan memberitahukan apa yang terjadi dan kita akan melihat apa
yang beliau perintahkan kepada kita." Setelah itu mereka menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukannya kepada beliau, beliau
bersabda: "Apakah kamu tidak tahu bahwa itu
adalah ruqyah? Dan kalian telah mendapatkan imbalan darinya, maka bagilah dan
berilah bagian untukku." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ بَعْضَهُمْ
يَمْسَحُهُ بِيَمِينِهِ أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي
لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا فَذَكَرْتُهُ
لِمَنْصُورٍ فَحَدَّثَنِي عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ
بِنَحْوِهِ |
|
56.64/5309. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Sufyan dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari
'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memintakan perlindungan untuk sebagian keluarga beliau, lalu beliau
mengusapkan kepadanya dengan tangan kanannya sambil berdo'a: ADZHIBIL BA`SA ALLAHUMMA RABBAN NAASI WASYFII ANTA
SYAAFI LAA SYIFAA`A ILLA SYIFAA`UKA SYIFAA`AN LAA YUGHAADIRU SAQAMA
(Hilangkanlah rasa sakit Ya Allah Rabb manusia, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau
Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu,
yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit). Lalu aku menceritakan
hal ini kepada Manshur, maka dia menceritakan kepadaku dari
Ibrahim dari Masruq dari Aisyah seperti hadits di
atas. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْفِثُ عَلَى نَفْسِهِ
فِي مَرَضِهِ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنَا
أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ فَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا فَسَأَلْتُ
ابْنَ شِهَابٍ كَيْفَ كَانَ يَنْفِثُ قَالَ يَنْفِثُ عَلَى يَدَيْهِ ثُمَّ يَمْسَحُ
بِهِمَا وَجْهَهُ |
|
56.65/5310. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad Al Ju'fi telah menceritakan kepada kami Hisyam telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah
dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
biasa meniupkan pada diri beliau sendiri dengan mu'awwidzat (surat An nas dan Al
falaq) ketika sakit menjelang kematiannya, ketika sakit beliau semakin parah,
maka akulah yang meniupkan (dengan membacakan mu'awidzat) kepadanya, aku
mengusapkan dengan tangan beliau sendiri karena berharap keberkahan
darinya. Aku bertanya kepada Ibnu Syihab;
Bagaimana cara beliau meniup (dengan membaca mu'awidzat)? dia menjawab; Yaitu beliau meniupkan (dengan
membaca mu'awidzat) pada tangannya kemudian beliau mengusapkannya ke wajah
beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمًا فَقَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَجَعَلَ يَمُرُّ النَّبِيُّ مَعَهُ
الرَّجُلُ وَالنَّبِيُّ مَعَهُ الرَّجُلَانِ وَالنَّبِيُّ مَعَهُ الرَّهْطُ
وَالنَّبِيُّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ وَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الْأُفُقَ
فَرَجَوْتُ أَنْ تَكُونَ أُمَّتِي فَقِيلَ هَذَا مُوسَى وَقَوْمُهُ ثُمَّ قِيلَ لِي
انْظُرْ فَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الْأُفُقَ فَقِيلَ لِي انْظُرْ هَكَذَا
وَهَكَذَا فَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ الْأُفُقَ فَقِيلَ هَؤُلَاءِ
أُمَّتُكَ وَمَعَ هَؤُلَاءِ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ
حِسَابٍ فَتَفَرَّقَ النَّاسُ وَلَمْ يُبَيَّنْ لَهُمْ فَتَذَاكَرَ أَصْحَابُ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا أَمَّا نَحْنُ فَوُلِدْنَا
فِي الشِّرْكِ وَلَكِنَّا آمَنَّا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَلَكِنْ هَؤُلَاءِ هُمْ
أَبْنَاؤُنَا فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هُمْ
الَّذِينَ لَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى
رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ أَمِنْهُمْ
أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ أَمِنْهُمْ أَنَا
فَقَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَاشَةُ |
|
56.66/5311. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Hushain bin Numair dari
Hushain bin Abdurrahman dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
keluar menemui kami lalu beliau bersabda: Telah ditampakkan kepadaku umat-umat, maka aku
melihat seorang Nabi lewat bersama satu orang, seorang Nabi bersama dua orang
saja, seorang Nabi bersama sekelompok orang dan seorang Nabi tanpa seorang pun
bersamanya. Lalu tiba-tiba ditampakkan kepadaku kumpulan manusia yang banyak
memenuhi ufuk, aku berharap mereka adalah ummatku, namun dikatakan padaku; 'Ini
adalah Musa dan kaumnya, lalu di katakana pula kepadaku; Tapi lihatlah di
ujung sebelah sana.' Ternyata aku melihat ada sekumpulan orang yang sangat
banyak, kemudian dikatakan lagi padaku; 'Lihat juga yang sebelah sana.' Ternyata
aku juga melihat ada sekumpulan orang yang sangat banyak lagi, lalu dikatakan
padaku; 'Ini adalah umatmu, dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang
akan masuk surga tanpa hisab. Setelah itu
orang-orang bubar dan belum sempat ada penjelasan kepada mereka, sehingga para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saling membicarakan hal itu, mereka
berkata; Adapun kita dilahirkan dalam kesyirikan akan tetapi kita beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, mungkin mereka adalah para anak cucu kita. Lantas peristiwa tersebut sampai kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: Mereka itu adalah
orang-orang yang tidak pernah bertathayur (menganggap sial sesuatu hingga tidak
jadi beramal), tidak pernah meminta untuk diruqyah dan tidak mau menggunakan Kay
(pengobatan dengan besi panas), dan kepada Tuhan merekalah mereka
bertawakkal. Lalu Ukasyah bin Mihshan berdiri
dan berkata; Apakah aku termasuk di antara mereka, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ya. Kemudian yang lainnya berdiri lalu bertanya;
Apakah aku juga termasuk di antara mereka? Beliau menjawab: Ukasyah telah mendahuluimu
dalam hal ini. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا
يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَالشُّؤْمُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَرْأَةِ وَالدَّارِ
وَالدَّابَّةِ |
|
56.67/5312. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah
menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Salim
dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan
adanya penularan penyakit) tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga
tidak jadi beramal), dan adakalanya kesialan itu terdapat pada tiga hal, yaitu;
isteri, tempat tinggal dan kendaraan." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا طِيَرَةَ
وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ قَالُوا وَمَا الْفَأْلُ قَالَ الْكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ
يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ |
|
56.68/5313. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
dia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang
baik adalah Alfa`lu. Para sahabat bertanya; wahai Rasulullah apakah Al fa`lu itu? beliau
menjawab: Yaitu kalimat baik yang di dengar
oleh salah satu dari kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا طِيَرَةَ وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ قَالَ وَمَا الْفَأْلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ الْكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ |
|
56.69/5314. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Hisyam telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah
bin Abdullah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
ada thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak jadi beramal) dan yang
baik adalah al fa'lu. Abu Hurairah bertanya; Apakah al fa'lu itu wahai Rasulullah? beliau
menjawab: Kalimat yang baik yang di dengar
oleh salah seorang dari kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ الصَّالِحُ الْكَلِمَةُ
الْحَسَنَةُ |
|
56.70/5315. Telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan
penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi
beramal), dan yang menakjubkanku adalah al fa'lu yang baik yaitu kalimat yang
baik." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ
أَخْبَرَنَا أَبُو حَصِينٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ |
|
56.71/5316. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Hakam telah menceritakan kepada kami An Nadlr
telah mengabarkan kepada kami Isra`il telah mengabarkan kepada kami
Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan
penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi
beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak
pula shafar (menganggap bulan shafar sebagai bulan haram atau
keramat)." |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي امْرَأَتَيْنِ مِنْ
هُذَيْلٍ اقْتَتَلَتَا فَرَمَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِحَجَرٍ فَأَصَابَ
بَطْنَهَا وَهِيَ حَامِلٌ فَقَتَلَتْ وَلَدَهَا الَّذِي فِي بَطْنِهَا
فَاخْتَصَمُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَضَى أَنَّ
دِيَةَ مَا فِي بَطْنِهَا غُرَّةٌ عَبْدٌ أَوْ أَمَةٌ فَقَالَ وَلِيُّ الْمَرْأَةِ
الَّتِي غَرِمَتْ كَيْفَ أَغْرَمُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا شَرِبَ وَلَا
أَكَلَ وَلَا نَطَقَ وَلَا اسْتَهَلَّ فَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا هَذَا مِنْ إِخْوَانِ
الْكُهَّانِ |
|
56.72/5317. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair telah menceritakan kepada kami Al Laits dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid dari Ibnu Syihab dari
Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memutuskan perkara antara dua wanita dari Bani Hudzail yang
sedang berkelahi, salah seorang melempar lawannya dengan batu dan mengenai
perutnya padahal ia sedang hamil, hingga menyebabkan kematian anak yang
dikandungnya. Lalu mereka mengadukan peristiwa itu kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Beliau memutuskan hukuman (bagi wanita pembunuh) untuk
membayar diyat janin dengan seorang hamba sahaya laki-laki atau perempuan,
lantas wali wanita yang menanggung (diyat) berkata; "Ya Rasulullah, bagaimana
saya harus menanggung orang yang belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa
berbicara ataupun menjerit sama sekali?, tidakkah hal itu dapat dikatagorikan
sebagai kecelakaan yang tidak dapat dihindari?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara itu
seperti perkara paranormal yang membacakan mantera-mantera." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ امْرَأَتَيْنِ رَمَتْ إِحْدَاهُمَا
الْأُخْرَى بِحَجَرٍ فَطَرَحَتْ جَنِينَهَا فَقَضَى فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِغُرَّةٍ عَبْدٍ أَوْ وَلِيدَةٍ وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَضَى فِي الْجَنِينِ يُقْتَلُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ بِغُرَّةٍ عَبْدٍ أَوْ
وَلِيدَةٍ فَقَالَ الَّذِي قُضِيَ عَلَيْهِ كَيْفَ أَغْرَمُ مَا لَا أَكَلَ وَلَا
شَرِبَ وَلَا نَطَقَ وَلَا اسْتَهَلَّ وَمِثْلُ ذَلِكَ يُطَلُّ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا هَذَا مِنْ إِخْوَانِ
الْكُهَّانِ |
|
56.73/5318. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah dari Malik dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa salah seorang dari
dua orang wanita melempar lawannya dengan batu hingga menyebabkan janinnya
gugur, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memutuskan untuk membayar diyat
janin dengan seorang budak baik laki-laki maupun perempuan." Dan dari Ibnu
Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memutuskan mengenai janin yang terbunuh di perut ibunya dengan
(membayar diyat) seorang hamba sahaya baik laki-laki maupun perempuan. Lantas
orang yang diputusi hukuman berkata; "Bagaimana saya harus menanggung orang yang
belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa berbicara ataupun menjerit sama
sekali?, tidakkah hal itu dapat dikatagorikan sebagai kecelakaan yang tidak
dapat di hindari?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya perkara itu seperti perkara paranormal
(yang membacakan mantera-mantera)." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ
نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ
وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ |
|
56.74/5319. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dari Az Zuhri dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits dari
Abu Mas'ud dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari
upah hasil penjualan anjing, upah pelacuran dan upah dari perdukunan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسٌ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَيْسَ بِشَيْءٍ
فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَا أَحْيَانًا بِشَيْءٍ
فَيَكُونُ حَقًّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا مِنْ الْجِنِّيِّ فَيَقُرُّهَا فِي
أُذُنِ وَلِيِّهِ فَيَخْلِطُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ قَالَ عَلِيٌّ قَالَ
عَبْدُ الرَّزَّاقِ مُرْسَلٌ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ ثُمَّ بَلَغَنِي أَنَّهُ
أَسْنَدَهُ بَعْدَهُ |
|
56.75/5320. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Yahya bin
'Urwah bin Az Zubair dari Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah
radliallahu 'anha dia berkata; beberapa orang bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai paranormal, lalu beliau menjawab: Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa. Mereka berkata; Wahai Rasulullah! Terkadang
apa yang mereka ceritakan adalah benar.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perkataan yang nyata
(benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian ia menempatkannya di
telinga walinya lalu mereka mencampur adukkan bersama kebenaran itu dengan
seratus kedustaan. Ali berkata; Abdurrazaq
berkata; lafazh Perkataan yang nyata (benar) … adalah mursal, setelah itu sampai kepadaku bahwa
lafazh tersebut telah di musnadkan. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ
لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ
حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَهُوَ عِنْدِي لَكِنَّهُ
دَعَا وَدَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ أَفْتَانِي
فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ
رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ
الرَّجُلِ فَقَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ
قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعِ نَخْلَةٍ
ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَجَاءَ فَقَالَ يَا
عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا
رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا اسْتَخْرَجْتَهُ قَالَ
قَدْ عَافَانِي اللَّهُ فَكَرِهْتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ فِيهِ شَرًّا
فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ تَابَعَهُ أَبُو أُسَامَةَ وَأَبُو ضَمْرَةَ وَابْنُ
أَبِي الزِّنَادِ عَنْ هِشَامٍ وَقَالَ اللَّيْثُ وَابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ هِشَامٍ
فِي مُشْطٍ وَمُشَاقَةٍ يُقَالُ الْمُشَاطَةُ مَا يَخْرُجُ مِنْ الشَّعَرِ إِذَا
مُشِطَ وَالْمُشَاقَةُ مِنْ مُشَاقَةِ الْكَتَّانِ |
|
56.76/5321. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari
Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia
berkata; Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang
bernama Labid bin Al A'sham telah menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun dibuat
seakan-akan telah melakukan sesuatu pekerjaan yang beliau tidak kerjakan. Sampai
disuatu hari -atau suatu malam- beliau berada di sampingku namun beliau tetap
berdo'a dan berdo'a, kemudian beliau bersabda: Wahai Aisyah, apakah kamu
telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang
telah aku fatwakan (hukumi)? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu
salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan satunya lagi di kakiku.
Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya; Menderita sakit apakah laki-laki ini?
temannya menjawab; Terkena sihir.' salah satu
mala'ikat tersebut bertanya; Siapakah yang menyihirnya? temannya menjawab; Labid bin Al A'sham. Malaikat yang satu bertanya; Dengan benda
apakah dia menyihir? temannya menjawab;
Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir dan seludang mayang
kurma. Salah satu malaikat bertanya; Di
manakah benda itu diletakkan? temannya
menjawab; Di dalam sumur Dzarwan.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya bersama beberapa
orang sahabatnya, lalu bersabda: Wahai Aisyah! seakan-akan airnya berubah
bagaikan rendaman pohon inai atau seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala
syetan. Aku bertanya; Wahai Rasulullah,
tidakkah anda mengeluarkannya? beliau
menjawab: Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku hanya
tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu. Kemudian beliau memerintahkan seseorang membawanya
(barang yang dipakai untuk menyihir) lalu menguburnya. Hadits ini juga
diperkuat oleh riwayat Abu Usamah dan Abu Dlamrah serta Ibnu
Abu Az Zinad dari Hisyam. Al Laits dan Ibnu 'Uyainah
mengatakan dari Hisyam mengenai lafazh Musth (sisir) dan Musyaqah (helai rambut yang jatuh karena disisir)
dikatakana pula Al Musyathah yaitu helai rambut yang jatuh apabila
disisir. Sedangkan Musyaqqah ialah rambut yang
melekat pada sisir tatkala menyisir. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ عَنْ ثَوْرِ
بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا
الْمُوبِقَاتِ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ |
|
56.77/5322. Telah menceritakan kepadaku Abdul
Aziz bin Abdullah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Sulaiman
dari Tsaur bin Zaid dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hal-hal yang membinasakan yaitu
menyekutukan Allah dan sihr." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُيَيْنَةَ يَقُولُ أَوَّلُ
مَنْ حَدَّثَنَا بِهِ ابْنُ جُرَيْجٍ يَقُولُ حَدَّثَنِي آلُ عُرْوَةَ عَنْ
عُرْوَةَ فَسَأَلْتُ هِشَامًا عَنْهُ فَحَدَّثَنَا عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا
يَأْتِيهِنَّ قَالَ سُفْيَانُ وَهَذَا أَشَدُّ مَا يَكُونُ مِنْ السِّحْرِ إِذَا
كَانَ كَذَا فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَعَلِمْتِ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَفْتَانِي
فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ
رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ الَّذِي عِنْدَ رَأْسِي لِلْآخَرِ مَا
بَالُ الرَّجُلِ قَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ وَمَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ أَعْصَمَ
رَجُلٌ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ حَلِيفٌ لِيَهُودَ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ وَفِيمَ
قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاقَةٍ قَالَ وَأَيْنَ قَالَ فِي جُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ
تَحْتَ رَاعُوفَةٍ فِي بِئْرِ ذَرْوَانَ قَالَتْ فَأَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبِئْرَ حَتَّى اسْتَخْرَجَهُ فَقَالَ هَذِهِ الْبِئْرُ
الَّتِي أُرِيتُهَا وَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ وَكَأَنَّ نَخْلَهَا
رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قَالَ فَاسْتُخْرِجَ قَالَتْ فَقُلْتُ أَفَلَا أَيْ
تَنَشَّرْتَ فَقَالَ أَمَّا اللَّهُ فَقَدْ شَفَانِي وَأَكْرَهُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى
أَحَدٍ مِنْ النَّاسِ شَرًّا |
|
56.78/5323. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad dia berkata; saya mendengar Ibnu 'Uyainah berkata; orang
yang pertama kali menceritakan kepada kami adalah Ibnu Juraij, dia
berkata; telah menceritakan kepadaku keluarga 'Urwah dari 'Urwah,
lalu aku bertanya kepada Hisyam tentang haditsnya, maka dia
menceritakannya kepada kami dari Ayahnya dari 'Aisyah radliallahu
'anha dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah disihir
hingga seakan-akan beliau telah mendatangi para isterinya, padahal beliau tidak
mendatanginya, -Sufyan mengatakan; Bahwa
keadaan seperti ini termasuk sihir yang paling berat- kemudian beliau bersabda:
Wahai Aisyah, apakah kamu mengetahui bahwa Allah telah memberikan fatwa
(menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)? Dua orang laki-laki
telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku
dan satunya lagi di kakiku. Kemudian seorang yang berada di kepalaku berkata
kepada yang satunya; Kenapa laki-laki
ini? temannya menjawab; Terkena sihir.'
salah seorang darinya bertanya; Siapakah yang menyihirnya? temannya menjawab; Lubid bin Al A'sham,
laki-laki dari Bani Zuraiq, seorang munafik dan menjadi sekutu orang-orang
Yahudi. Salah seorang darinya bertanya;
Dengan benda apakah dia menyihir?
temannya menjawab; Dengan rambut yang terjatuh ketika disisir. Salah seorang darinya bertanya; Di manakah
benda itu diletakkan? temannya menjawab;
Di mayang kurma yang diletakkan di bawah batu dalam sumur Dzarwan. Aisyah berkata; Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sumur tersebut hingga beliau dapat
mengeluarkan barang tersebut, lalu beliau bersabda: Ini adalah sumur yang diperlihatkan padaku,
seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai dan seakan-akan pohon
kurmanya bagaikan kepala syetan. Abu Hisyam berkata; apakah beliau meminta barangnya dikeluarkan?
Aisyah berkata; Lalu aku bertanya; Apakah anda
tidak meruqyahnya? beliau bersabda: Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan
aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa
itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سُحِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَتَّى إِنَّهُ لَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ يَفْعَلُ الشَّيْءَ وَمَا فَعَلَهُ
حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ وَهُوَ عِنْدِي دَعَا اللَّهَ وَدَعَاهُ ثُمَّ
قَالَ أَشَعَرْتِ يَا عَائِشَةُ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا
اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ قُلْتُ وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ جَاءَنِي
رَجُلَانِ فَجَلَسَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ ثُمَّ
قَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ مَا وَجَعُ الرَّجُلِ قَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ وَمَنْ
طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ الْيَهُودِيُّ مِنْ بَنِي زُرَيْقٍ قَالَ
فِيمَا ذَا قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ قَالَ فَأَيْنَ
هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ ذِي أَرْوَانَ قَالَ فَذَهَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أُنَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ إِلَى الْبِئْرِ فَنَظَرَ
إِلَيْهَا وَعَلَيْهَا نَخْلٌ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَ وَاللَّهِ
لَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ وَلَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ
الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَأَخْرَجْتَهُ قَالَ لَا أَمَّا أَنَا
فَقَدْ عَافَانِيَ اللَّهُ وَشَفَانِي وَخَشِيتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ
مِنْهُ شَرًّا وَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ |
|
56.79/5324. Telah menceritakan kepada kami
'Ubaid bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari Ayahnya dari Aisyah dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam disihir hingga seakan-akan beliau mengangan-angan
telah berbuat sesuatu, padahal beliau tidak melakukannya, hingga ketika beliau
berada di sampingku, beliau berdo'a kepada Allah dan selalu berdo'a, kemudian
beliau bersabda: Wahai Aisyah, apakah kamu
telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang
telah aku fatwakan (hukumi)? Jawabku; Apa itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda: Dua orang laki-laki telah
datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di atas kepalaku dan
satunya lagi di kakiku. Kemudian salah seorang berkata kepada yang satunya;
Menderita sakit apakah laki-laki ini?
temannya menjawab; Terkena sihir.' salah
seorang darinya bertanya; Siapakah yang menyihirnya? temannya menjawab; Lubid bin Al A'sham
seorang Yahudi dari Bani Zuraiq. Salah satunya
bertanya; Dengan benda apakah dia menyihir? temannya menjawab; Dengan rambut yang
terjatuh ketika disisir dan seludang mayang kurma. Salah seorang darinya bertanya; Di manakah
benda itu di letakkan? temannya menjawab;
Di dalam sumur Dzi Arwan. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi sumur tersebut bersama
beberapa orang sahabatnya, beliau pun melihat ke dalam ternyata di dalamnya
terdapat pohon kurma, lalu beliau kembali menemui 'Aisyah bersabda: Wahai
Aisyah! seakan-akan airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai atau seakan-akan
pohon kurmanya bagaikan kepala syetan. Aku
bertanya; Wahai Rasulullah, tidakkah anda mengeluarkannya? beliau menjawab: Tidak, sesungguhnya Allah
telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada
orang lain dari peristiwa itu. Kemudian beliau
memerintahkan seseorang membawanya (barang yang dipakai untuk menyihir) lalu
menguburnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَدِمَ رَجُلَانِ
مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ لِبَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ
إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ |
|
56.80/5325. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Zaid bin Aslam dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa
dua orang dari penduduk Masyriq datang kepadanya, lalu keduanya berkhutbah
hingga orang-orang heran dengan penjelasannya, lantas Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya dalam
penjelasan (bayan) itu mengandung sihir, atau sesungguhnya sebagian bayan
(penjelasan) itu mengandung sihir." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ أَخْبَرَنَا هَاشِمٌ أَخْبَرَنَا عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ
عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اصْطَبَحَ كُلَّ يَوْمٍ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ
سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ ذَلِكَ الْيَوْمَ إِلَى اللَّيْلِ وَقَالَ غَيْرُهُ سَبْعَ
تَمَرَاتٍ |
|
56.81/5326. Telah menceritakan kepada kami
Ali telah menceritakan kepada kami Marwan telah mengabarkan kepada
kami Hasyim telah mengabarkan kepada kami 'Amir bin Sa'd dari
Ayahnya radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Barangsiapa di pagi hari makan
beberapa biji kurma 'ajwah setiap harinya, maka tidak akan membahayakan terhadap
dirinya baik itu racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari. Dan
yang lain mengatakan tujuh biji kurma. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ
هَاشِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَامِرَ بْنَ سَعْدٍ سَمِعْتُ سَعْدًا رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ مَنْ تَصَبَّحَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ
سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ |
|
56.82/5327. Telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu Usamah telah
menceritakan kepada kami Hasyim bin Hasyim dia berkata; saya mendengar
'Amir bin Sa'd saya mendengar Sa'd radliallahu 'anhu berkata; saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di pagi hari makan tujuh biji kurma
'ajwah setiap harinya, maka tidak akan membahayakan terhadap dirinya baik itu
racun dan juga sihir pada hari itu." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَمَا بَالُ الْإِبِلِ تَكُونُ فِي الرَّمْلِ كَأَنَّهَا الظِّبَاءُ فَيُخَالِطُهَا
الْبَعِيرُ الْأَجْرَبُ فَيُجْرِبُهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ وَعَنْ أَبِي سَلَمَةَ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ بَعْدُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ وَأَنْكَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ حَدِيثَ الْأَوَّلِ
قُلْنَا أَلَمْ تُحَدِّثْ أَنَّهُ لَا عَدْوَى فَرَطَنَ بِالْحَبَشِيَّةِ قَالَ
أَبُو سَلَمَةَ فَمَا رَأَيْتُهُ نَسِيَ حَدِيثًا غَيْرَهُ |
|
56.83/5328. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
ada 'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit) tidak ada shafar (menganggap
bulan shafar sebagai bulan haram atau keramat) dan tidak pula hammah (keyakinan
jahiliyah tentang rengkarnasi). Lalu seorang Arab badui berkata; Wahai Rasulullah, lalu bagimana dengan unta yang ada
di padang pasir, seakan-akan (bersih) bagaikan gerombolan kijang lalu datang
padanya unta berkudis dan bercampur baur dengannya sehingga ia
menularinya? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Lalu siapakah yang menulari yang pertama?
Setelah itu Abu Salamah mendengar Abu Hurairah mengatakan; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Janganlah (unta)
yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat. -sepertinya Abu Hurairah
mengingkari hadits yang pertama- maka kami bertanya; Tidakkah anda pernah menceritakan bahwa tidak ada
'adwa (keyakinan adanya penularan penyakit). Lalu dia bicara dengan
bahasa Habasyah, maka aku tidak pernah melihatnya lupa terhadap hadits selain
hadits di atas. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَحَمْزَةُ أَنَّ عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ إِنَّمَا الشُّؤْمُ فِي
ثَلَاثٍ فِي الْفَرَسِ وَالْمَرْأَةِ وَالدَّارِ |
|
56.84/5329. Telah menceritaka kepada kami Sa'id
bin 'Ufair dia berkata; telah menceritaka kepadaku Ibnu Wahb dari
Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Salim bin Abdullah dan Hamzah bahwa Abdullah bin Umar
radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan
penyakit) tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi
beramal), dan adakalanya kesialan itu terdapat pada tiga hal, yaitu; kendaraan,
isteri dan tempat tinggal." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا عَدْوَى قَالَ أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُورِدُوا الْمُمْرِضَ عَلَى
الْمُصِحِّ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سِنَانُ بْنُ أَبِي سِنَانٍ
الدُّؤَلِيُّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ
فَقَالَ أَرَأَيْتَ الْإِبِلَ تَكُونُ فِي الرِّمَالِ أَمْثَالَ الظِّبَاءِ
فَيَأْتِيهَا الْبَعِيرُ الْأَجْرَبُ فَتَجْرَبُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ |
|
56.85/5330. Telah menceritaka kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia
berkata; telah menceritaka kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Tidak ada 'adwa (keyakinan
adanya penularan penyakit). Abu Salamah bin Abdurrahman berkata; saya
mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
Janganlah kalian mencampurkan antara yang
sakit dengan yang sehat. Dan dari Az Zuhri dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Sinan bin Abu Sinan Ad Du`ali bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada 'adwa
(keyakinan adanya penularan penyakit) maka seorang Arab badui berdiri dan
berkata; Lalu bagimana dengan unta yang ada di
padang pasir, seakan-akan (bersih) bagaikan gerombolan kijang lalu datang
padanya unta berkudis dan bercampur baur dengannya sehingga ia
menularinya? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Lalu siapakah yang menulari yang
pertama. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ
وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ قَالُوا وَمَا الْفَأْلُ قَالَ كَلِمَةٌ
طَيِّبَةٌ |
|
56.86/5331. Telah menceritaka kepadaku Muhammad
bin Basyar telah menceritaka kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritaka kepada kami Syu'bah dia berkata; saya mendengar
Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Tidak ada 'adwa (keyakinan adanya penularan
penyakit) dan tidak pula thiyarah (menganggap sial pada sesuatu sehingga tidak
jadi beramal) dan yang menakjubkanku adalah al fa'lu. Mereka bertanya;
Apakah al fa'lu itu? beliau menjawab:
Kalimat yang baik. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لَمَّا فُتِحَتْ خَيْبَرُ أُهْدِيَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاةٌ فِيهَا سَمٌّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لِي مَنْ كَانَ هَا هُنَا مِنْ
الْيَهُودِ فَجُمِعُوا لَهُ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي سَائِلُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَهَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ
عَنْهُ فَقَالُوا نَعَمْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَبُوكُمْ قَالُوا أَبُونَا فُلَانٌ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَبْتُمْ بَلْ
أَبُوكُمْ فُلَانٌ فَقَالُوا صَدَقْتَ وَبَرِرْتَ فَقَالَ هَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ
عَنْ شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ فَقَالُوا نَعَمْ يَا أَبَا الْقَاسِمِ
وَإِنْ كَذَبْنَاكَ عَرَفْتَ كَذِبَنَا كَمَا عَرَفْتَهُ فِي أَبِينَا قَالَ لَهُمْ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَهْلُ النَّارِ فَقَالُوا
نَكُونُ فِيهَا يَسِيرًا ثُمَّ تَخْلُفُونَنَا فِيهَا فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَئُوا فِيهَا وَاللَّهِ لَا
نَخْلُفُكُمْ فِيهَا أَبَدًا ثُمَّ قَالَ لَهُمْ فَهَلْ أَنْتُمْ صَادِقِيَّ عَنْ
شَيْءٍ إِنْ سَأَلْتُكُمْ عَنْهُ قَالُوا نَعَمْ فَقَالَ هَلْ جَعَلْتُمْ فِي
هَذِهِ الشَّاةِ سَمًّا فَقَالُوا نَعَمْ فَقَالَ مَا حَمَلَكُمْ عَلَى ذَلِكَ
فَقَالُوا أَرَدْنَا إِنْ كُنْتَ كَذَّابًا نَسْتَرِيحُ مِنْكَ وَإِنْ كُنْتَ
نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّكَ |
|
56.87/5332. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Sa'id bin
Abu Sa'id dari Abu Haurairah Bahwa ketika Khaibar ditaklukkan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah seekor kambing beracun.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung bersabda: 'Tolong kumpulkanlah
orang-orang Yahudi yang ada di sini.' Maka mereka dikumpulkanlah di hadapan
beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Saya akan
bertanya kepada kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan menjawab dengan
jujur? ', mereka menjawab; 'Ya, wahai Abu Qasim (Nabi Muhammad
Shallallahu'alaihi wasallam).' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: 'Siapakah ayah kalian? ' Mereka menjawab; 'Ayah kami si fulan.'
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bohong!,
tetapi ayah kalian adalah si fulan.' Mereka menjawab; 'Baginda benar.' Lalu
beliau bersabda kepada mereka: 'Apakah kalian akan jujur jika saya tanya tentang
sesuatu? ' Mereka menjawab; 'Ya, dan jika kami berbohong niscaya baginda
mengetahuinya, sebagaimana baginda mengetahui ayah-ayah kami.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: 'Siapakah penghuni neraka?
' Mereka menjawab; 'Kami berada di dalamnya sebentar dan kemudian baginda
menggantikan kami di dalamnya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata kepada mereka: Terhinalah kalian di dalamnya, demi Allah subhanahu
wata'ala kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya selamanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada mereka: Apakah kalian akan berkata jujur terhadap
pertanyaan yang akan kutanyakan kepada kalian?, mereka menjawab; Ya. Beliau bersabda:
Apakah kalian membubuhi racun pada (daging) kambing tersebut? Mereka menjawab; Ya, beliau bertanya: Apa yang menyebabkan kalian
berbuat demikian? Mereka menjawab; Kami
ingin terbebas jika baginda seorang pembohong dan jika baginda benar seorang
Nabi maka (racun itu) tidak bakalan mencelakai baginda. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ فِي نَارِ
جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيهِ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ تَحَسَّى
سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسُمُّهُ فِي يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ
فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَجَأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا
مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا |
|
56.88/5333. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al
Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman
dia berkata; saya mendengar Dzakwan menceritakan dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menjatuhkan diri dari gunung, hingga
membunuh jiwanya (bunuh diri), maka ia akan jatuh ke neraka jahannam, ia kekal
serta abadi di dalamnya selama-lamanya. Barangsiapa menegak racun, hingga
meninggal dunia, maka racun tersebut akan berada di tangannya, dan ia akan
menegaknya di neraka jahannam, ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya.
Dan barang siapa bunuh diri dengan (menusuk dirinya dengan) besi, maka besi itu
akan ada di tangannya, dengannya ia akan menghujamkan ke perutnya di neraka
jahannam, ia kekal dan abadi di dalamnya selama-lamanya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ أَبُو بَكْرٍ أَخْبَرَنَا
هَاشِمُ بْنُ هَاشِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي
يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ
اصْطَبَحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتِ عَجْوَةٍ لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سَمٌّ
وَلَا سِحْرٌ |
|
56.89/5334. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Salam telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Basyir Abu
Bakar telah mengabarkan kepada kami Hasyim bin Hasyim dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd dia berkata; saya mendengar
Ayahku berkata; saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alai wasallam
bersabda: "Barangsiapa di pagi hari makan
tujuh buah kurma 'ajwah, maka pada hari itu racun dan sihir tidak akan
membahayakan dirinya." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي
إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيِّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْلِ
كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ السَّبُعِ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَلَمْ أَسْمَعْهُ حَتَّى
أَتَيْتُ الشَّأْمَ وَزَادَ اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ وَسَأَلْتُهُ هَلْ نَتَوَضَّأُ أَوْ نَشْرَبُ أَلْبَانَ الْأُتُنِ أَوْ
مَرَارَةَ السَّبُعِ أَوْ أَبْوَالَ الْإِبِلِ قَالَ قَدْ كَانَ الْمُسْلِمُونَ
يَتَدَاوَوْنَ بِهَا فَلَا يَرَوْنَ بِذَلِكَ بَأْسًا فَأَمَّا أَلْبَانُ الْأُتُنِ
فَقَدْ بَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى
عَنْ لُحُومِهَا وَلَمْ يَبْلُغْنَا عَنْ أَلْبَانِهَا أَمْرٌ وَلَا نَهْيٌ
وَأَمَّا مَرَارَةُ السَّبُعِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي أَبُو إِدْرِيسَ
الْخَوْلَانِيُّ أَنَّ أَبَا ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنْ
السَّبُعِ |
|
56.90/5335. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az
Zuhri dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al
Khusyani radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi Shallallahu 'alai wasallam
melarang makan setiap binatang buas yang bertaring. Az Zuhri mengatakan; Aku belum mendengar
hadits tersebut hingga aku tiba di Syam, Al Laits menambahkan, katanya;
telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab perawi berkata;
lalu aku bertanya kepada Ibnu Syihab; Apakah
kita harus berwudlu' atau bolehkah kita meminum susu keledai betina atau memakan
empedu binatang buas atau meminum kencing unta? dia menjawab; Orang-orang muslim banyak yang menjadikannya obat,
dan mereka menganggap hal itu tidak mengapa, adapun susu keledai, maka telah
sampai kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
memakan dagingnya sementara belum sampai kepada kami tentang larangan dan
perintah meminum susunya, sedangkan empedu binatang buas. Ibnu Syihab
mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Abu Idris Al Khaulani bahwa Abu
Tsa'labah Al Khusani telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan setiap binatang buas yang
bertaring. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عُتْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ
مَوْلَى بَنِي تَيْمٍ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ مَوْلَى بَنِي زُرَيْقٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ
فَلْيَغْمِسْهُ كُلَّهُ ثُمَّ لِيَطْرَحْهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ شِفَاءً
وَفِي الْآخَرِ دَاءً |
|
56.91/5336. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari
'Utbah bin Muslim mantan budak Bani Taim dari 'Ubaid bin Hunain
mantan budak Bani Zuraiq dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah
seorang dari kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut,
kemudian membuangnya, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya terdapat penawarnya." |