|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ قَالَ سَمِعْتُ
عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَخْطُبُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَمَنْ هَاجَرَ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا
فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ |
|
70.1/6439. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'man telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Yahya
bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim dari Alqomah bin Waqqash
mengatakan, aku mendengar Umar bin Khaththab radliallahu 'anhu berpidato,
dia mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hai
manusia, hanyasanya amal itu tergantung
niyatnya, dan setiap orang mendapatkan sesuai yang diniatkan, barangsiapa
hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya,, maka hijrahnya dihitung karena Allah dan
rasul-Nya, barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau
wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sekedar mendapat yang
diniatkan."
|
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى
يَتَوَضَّأَ |
|
70.2/6440. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin
Nashr telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar
dari Hammam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah tidak menerima
shalat salah seorang diantara kalian jika berhadas hingga ia
berwudhu." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا
ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا
بَكْرٍ كَتَبَ لَهُ فَرِيضَةَ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا يُجْمَعُ بَيْنَ مُتَفَرِّقٍ وَلَا يُفَرَّقُ
بَيْنَ مُجْتَمِعٍ خَشْيَةَ الصَّدَقَةِ |
|
70.3/6441. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Anshari telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Tsumamah bin Abdullah bin
Anas bahwasanya Anas menceritakan kepadanya, bahwasanya Abu Bakar
menuliskan kepadanya kewajiban sedekah sebagaimana Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam wajibkan, hewan
ternak yang terpisah tidak boleh dihimpun dan hewan yang terhimpun tidak boleh
dipisah, karena takut sedekah (zakat) nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ
فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي
بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ قَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ
تَطَوَّعَ شَيْئًا قَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ
قَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ
الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ
مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ
وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ فِي عِشْرِينَ وَمِائَةِ بَعِيرٍ حِقَّتَانِ فَإِنْ
أَهْلَكَهَا مُتَعَمِّدًا أَوْ وَهَبَهَا أَوْ احْتَالَ فِيهَا فِرَارًا مِنْ
الزَّكَاةِ فَلَا شَيْءَ عَلَيْهِ |
|
70.4/6442. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin ja'far dari
Abu Suhail dari ayahnya dari Thalhah bin Ubaidullah; ada
seorang arab badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan rambut
acak-acakan, ia berkata; 'ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku shalat apakah
yang Allah wajibkan atasku? ' Nabi menjawab: shalat lima waktu, kecuali jika engkau mau
mengerjakan yang sunnah. Si arab badui bertanya lagi: 'Beritahukanlah
kepadaku puasa apakah yang Allah wajibkan bagiku? ' Nabi menjawab: puasa bulan ramadhan, kecuali jika kamu ingin
melaksanakan yang sunnah. Si arab badui bertanya; 'Beritahukanlah
kepadaku, zakat apakah yang Allah wajibkan atasku? ' maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memberitahukan kepadanya syariat-syariat Islam, dan arab badui
tersebut mengatakan; 'Demi Dzat yang memuliakanmu, saya tidak akan melakukan
yang sunnah, namun juga tak akan mengurangi sedikitpun yang telah Allah
fardhukan atas diriku.' Maka Rasulullah bersabda; dia beruntung jika ia jujur atau dengan redaksi -ia
masuk surga jika jujur. Penulis menuturkan; Sebagian orang mengatakan,
bahwa seratus duapuluh unta zakatnya dua hiqqah, dan jika yang punya
membelanjakannya secara sengaja, atau meng-hibahkannya atau mencari siasat
terhadapnya dengan tujuan untuk tidak berzakat, maka yang demikian dia tak
terkena dosa. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَكُونُ كَنْزُ أَحَدِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شُجَاعًا أَقْرَعَ يَفِرُّ مِنْهُ صَاحِبُهُ فَيَطْلُبُهُ وَيَقُولُ أَنَا كَنْزُكَ
قَالَ وَاللَّهِ لَنْ يَزَالَ يَطْلُبُهُ حَتَّى يَبْسُطَ يَدَهُ فَيُلْقِمَهَا
فَاهُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَا رَبُّ
النَّعَمِ لَمْ يُعْطِ حَقَّهَا تُسَلَّطُ عَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَتَخْبِطُ
وَجْهَهُ بِأَخْفَافِهَا وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ فِي رَجُلٍ لَهُ إِبِلٌ فَخَافَ
أَنْ تَجِبَ عَلَيْهِ الصَّدَقَةُ فَبَاعَهَا بِإِبِلٍ مِثْلِهَا أَوْ بِغَنَمٍ
أَوْ بِبَقَرٍ أَوْ بِدَرَاهِمَ فِرَارًا مِنْ الصَّدَقَةِ بِيَوْمٍ احْتِيَالًا
فَلَا بَأْسَ عَلَيْهِ وَهُوَ يَقُولُ إِنْ زَكَّى إِبِلَهُ قَبْلَ أَنْ يَحُولَ
الْحَوْلُ بِيَوْمٍ أَوْ بِسِتَّةٍ جَازَتْ عَنْهُ |
|
70.5/6443. Telah menceritakan kepadaku Ishaq
telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami
Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Harta salah seorang diantara kalian (jika tidak
dizakati), maka pada hari kiamat menjadi ular yang menyeramkan, pemilik harta
itu berusaha menyelamatkan diri namun si ular terus memburunya sambil
mengatakan; 'aku adalah hartamu, ' Demi Allah, si ular itu tiada henti
memburunya hingga orang yang mempunyai harta membentangkan tangannya dan dia
melahapnya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika pemilik unta tidak memberikan haknya, maka pada
hari kiamat unta tersebut melawannya hingga menginjak-injak wajahnya dengan kuku
kakinya. - Sebagian orang mengatakan bahwa jika seseorang yang mempunyai
unta lantas khawatir terkena kewajiban zakat, lalu sehari sebelum haul tiba ia
menjualnya dengan unta semisal atau kambing atau sapi, atau dirham dengan niat
agar tidak terkena wajib zakat, maka tak ada dosa baginya. Dan dia mengatakan;
jika ia menzakati untanya sehari sebelum haul tiba, atau enam hari sebelumnya,
maka juga diperbolehkan. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ
اسْتَفْتَى سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ الْأَنْصَارِيُّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَذْرٍ كَانَ عَلَى أُمِّهِ تُوُفِّيَتْ قَبْلَ أَنْ
تَقْضِيَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْضِهِ
عَنْهَا وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِذَا بَلَغَتْ الْإِبِلُ عِشْرِينَ فَفِيهَا
أَرْبَعُ شِيَاهٍ فَإِنْ وَهَبَهَا قَبْلَ الْحَوْلِ أَوْ بَاعَهَا فِرَارًا
وَاحْتِيَالًا لِإِسْقَاطِ الزَّكَاةِ فَلَا شَيْءَ عَلَيْهِ وَكَذَلِكَ إِنْ
أَتْلَفَهَا فَمَاتَ فَلَا شَيْءَ فِي مَالِهِ |
|
70.6/6444. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu
Abbas bahwasanya ia mengatakan, Sa'ad bin Ubadah Al Anshari pernah meminta
fatwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang nadzar ibunya yang meninggal
sebelum menunaikan nadzarnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Penuhilah nadzarnya. Sebagian
orang mengatakan bahwa jika unta mencapai dua puluh ekor sehingga ia
berkewajiban membayar zakat empat ekor kambing, lalu dia menghibahkan unta itu
sebelum haul, atau menjualnya dengan niat atau siasat agar tidak terkena wajib
zakat, maka tidak ada denda atasnya, demikian pula jika ia menyembunyikannya
terus meninggal, maka tidak ada denda dalam hartanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي
نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الشِّغَارِ قُلْتُ لِنَافِعٍ مَا الشِّغَارُ
قَالَ يَنْكِحُ ابْنَةَ الرَّجُلِ وَيُنْكِحُهُ ابْنَتَهُ بِغَيْرِ صَدَاقٍ
وَيَنْكِحُ أُخْتَ الرَّجُلِ وَيُنْكِحُهُ أُخْتَهُ بِغَيْرِ صَدَاقٍ وَقَالَ
بَعْضُ النَّاسِ إِنْ احْتَالَ حَتَّى تَزَوَّجَ عَلَى الشِّغَارِ فَهُوَ جَائِزٌ
وَالشَّرْطُ بَاطِلٌ وَقَالَ فِي الْمُتْعَةِ النِّكَاحُ فَاسِدٌ وَالشَّرْطُ
بَاطِلٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ الْمُتْعَةُ وَالشِّغَارُ جَائِزٌ وَالشَّرْطُ
بَاطِلٌ |
|
70.7/6445. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
Ubaidullah mengatakan, telah menceritakan kepadaku Nafi' dari
'Abdullah radliallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang nikah syighar. Saya bertanya kepada Nafi';
'Apa maksud syighar? ' Ia menjawab; 'mengawini anak perempuan seseorang lelaki
dengan syarat lelaki tersebut dinikahkan dengan anak perempuannya tanpa mahar,
atau menikahi saudara perempuan seorang lelaki dengan syarat lelaki tersebut
menikahkannya dengan saudara perempuannya tanpa mahar.' Sebagian orang
berpendapat; jika seseorang bersiasat sehingga ia nikah syighar, maka
perkawinannya boleh dan syaratnya bathil. Dan ia berkata tentang nikah mut'ah;
pernikahannya rusak dan syaratnya bathil. Sedang sebagian lain berpendapat bahwa
nikah syighar boleh dan syaratnya bathil. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ حَدَّثَنَا
الزُّهْرِيُّ عَنْ الْحَسَنِ وَعَبْدِ اللَّهِ ابْنَيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ
أَبِيهِمَا أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قِيلَ لَهُ إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ
لَا يَرَى بِمُتْعَةِ النِّسَاءِ بَأْسًا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ
الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنْ احْتَالَ حَتَّى تَمَتَّعَ
فَالنِّكَاحُ فَاسِدٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ النِّكَاحُ جَائِزٌ وَالشَّرْطُ
بَاطِلٌ |
|
70.8/6446. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah
bin Umar telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Al Hasan
dan Abdullah, kedua anak Muhammad bin Ali, dari ayah keduanya,
bahwa di sampaikan kepada Ali radliallahu 'anhu; bahwa Ibnu Abbas
menganggap nikah mut'ah tidak masalah, maka Ali berkata; 'Rasulullah telah melarangnya pada hari khaibar, dan beliau melarang
daging keledai jinak.' Sebagian orang mengatakan; bahwa jika seseorang
menyiasati sehingga nikah mut'ah, maka nikahnya rusak, sedang sebagian yang lain
mengatakan nikahnya boleh dan syaratnya bathil. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَا يُمْنَعُ فَضْلُ الْمَاءِ لِيُمْنَعَ بِهِ فَضْلُ الْكَلَإِ |
|
70.9/6447. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il telah menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az
Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
boleh kelebihan air ditahan untuk menahan tumbuhnya
rerumputan." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّجْشِ |
|
70.10/6448. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Nafi' dari Ibnu
Umar, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang (jual beli) najasy
(penipuan). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا ذَكَرَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يُخْدَعُ فِي الْبُيُوعِ فَقَالَ إِذَا
بَايَعْتَ فَقُلْ لَا خِلَابَةَ |
|
70.11/6449. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin
Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma; ada seorang
laki-laki mengeluhkesahkan dirinya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
karena dirinya sering ditipu dalam jual beli, maka beliau bersabda: "Jika kamu jual-beli, katakan; 'Namun dengan syarat
tak ada penipuan'." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ عُرْوَةُ
يُحَدِّثُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ { وَإِنْ خِفْتُمْ أَنْ لَا تُقْسِطُوا فِي
الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنْ النِّسَاءِ } قَالَتْ هِيَ
الْيَتِيمَةُ فِي حَجْرِ وَلِيِّهَا فَيَرْغَبُ فِي مَالِهَا وَجَمَالِهَا
فَيُرِيدُ أَنْ يَتَزَوَّجَهَا بِأَدْنَى مِنْ سُنَّةِ نِسَائِهَا فَنُهُوا عَنْ
نِكَاحِهِنَّ إِلَّا أَنْ يُقْسِطُوا لَهُنَّ فِي إِكْمَالِ الصَّدَاقِ ثُمَّ
اسْتَفْتَى النَّاسُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ } فَذَكَرَ
الْحَدِيثَ |
|
70.12/6450. Telah menceritakan kepada kami Abul
Yaman telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
mengatakan, Urwah menceritakan; ia bertanya Aisyah tentang ayat;
'Jika kalian khawatir tidak bisa berbuat adil terhadap yatimmu, maka nikahilah
wanita yang baik-baik bagimu, dua, tiga, atau empat (QS. Annisa'; 3) dia
mengatakan; 'yaitu yatim dalam asuhan walinya, dan si wali tersebut kurang
menyukai kecantikan dan hartanya, namun tetap akan ia nikahi dengan syarat
membayar mahar serendah-rendahnya yang menyalahi adat normal. Maka mereka
dilarang menikahi anak-anak yatim tersebut kecuali jika berbuat adil dengan
membayar mahar secara sempurna, lantas para sahabat bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di kemudian hari, maka Allah menurunkan ayat;
'Mereka meminta fatwa kepadamu,,, dan seterusnya (QS. Annisa' 127), kemudian dia
menyebutkan hadits. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
يُعْرَفُ بِهِ |
|
70.13/6451. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin
Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap
pengkhianat diberi bendera pada hari kiamat sebagai tanda
pengenalnya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ زَيْنَبَ
بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ وَإِنَّكُمْ تَخْتَصِمُونَ إِلَيَّ
وَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ أَنْ يَكُونَ أَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ وَأَقْضِيَ
لَهُ عَلَى نَحْوِ مَا أَسْمَعُ فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ مِنْ حَقِّ أَخِيهِ شَيْئًا
فَلَا يَأْخُذْ فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنْ النَّارِ |
|
70.14/6452. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir dari Sufyan dari Hisyam dari
Urwah dari Zainab binti Ummi Salamah dari Ummu Salamah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya hanyalah manusia biasa, dan kalian mengadukan
sengketa kepadaku, siapa tahu sebagian diantara kalian lebih pandai bersilat
lidah dengan alasannya dari sebagian lain, sehingga aku memutuskan sebatas yang
aku dengar, maka barangsiapa kuputuskan menang dengan mendzalimi hak saudaranya,
janganlah ia mengambilnya, sebab aku akan mengambil sulutan api neraka
baginya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي
كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ وَلَا
الثَّيِّبُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ إِذْنُهَا
قَالَ إِذَا سَكَتَتْ وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنْ لَمْ تُسْتَأْذَنْ الْبِكْرُ
وَلَمْ تَزَوَّجْ فَاحْتَالَ رَجُلٌ فَأَقَامَ شَاهِدَيْ زُورٍ أَنَّهُ
تَزَوَّجَهَا بِرِضَاهَا فَأَثْبَتَ الْقَاضِي نِكَاحَهَا وَالزَّوْجُ يَعْلَمُ
أَنَّ الشَّهَادَةَ بَاطِلَةٌ فَلَا بَأْسَ أَنْ يَطَأَهَا وَهُوَ تَزْوِيجٌ
صَحِيحٌ |
|
70.15/6453. Telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: Gadis tidak boleh dinikahi hingga dimintai izin, dan
janda tidak bleh dinikahi hingga dimintai persetujuannya. Ada yang
bertanya; 'ya Rasulullah, bagaimana tanda izinnya? ' Nabi menjawab: tandanya diam. Sebagian orang berpendapat;
Jika seorang gadis belum dimintai izin, kemudian seseorang mencari siasat,
kemudian dua orang saksi dusta bersaksi bahwa laki-laki tersebut telah
menikahinya dengan kerelaannya, dan hakim memutuskannya secara resmi, dan suami
tahu bahwa persaksiannya adalah dusta, maka yang demikian tidak mengapa untuk
menyetubuhinya, dan termasuk pernikahan yang sah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ
عَنْ الْقَاسِمِ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ وَلَدِ جَعْفَرٍ تَخَوَّفَتْ أَنْ
يُزَوِّجَهَا وَلِيُّهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ فَأَرْسَلَتْ إِلَى شَيْخَيْنِ مِنْ
الْأَنْصَارِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُجَمِّعٍ ابْنَيْ جَارِيَةَ قَالَا فَلَا
تَخْشَيْنَ فَإِنَّ خَنْسَاءَ بِنْتَ خِذَامٍ أَنْكَحَهَا أَبُوهَا وَهِيَ
كَارِهَةٌ فَرَدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ قَالَ
سُفْيَانُ وَأَمَّا عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ عَنْ أَبِيهِ إِنَّ
خَنْسَاءَ |
|
70.16/6454. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Al Qasim; bahwa seorang wanita
dari anak Ja'far merasa ketakutan (waswas) walinya menikahkannya sedang dia
tidak suka, maka ia segera mengutus seseorang menemui dua syaikh dari kalangan
anshar, Abdurrahman dan Mujamma', dua anak Jariyah. Maka keduanya
berkata; janganlah khawatir, sebab Khansa` binti Khidzam pernah dinikahkan
ayahnya sedang dia tidak suka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menolak
pernikahannya. Sufyan mengatakan; sedang Abdurrahman aku
mendengarnya berkata; dari ayahnya dengan redaksi; Sesungguhnya
Khansa'. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تُنْكَحُ الْأَيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ وَلَا تُنْكَحُ الْبِكْرُ حَتَّى
تُسْتَأْذَنَ قَالُوا كَيْفَ إِذْنُهَا قَالَ أَنْ تَسْكُتَ وَقَالَ بَعْضُ
النَّاسِ إِنْ احْتَالَ إِنْسَانٌ بِشَاهِدَيْ زُورٍ عَلَى تَزْوِيجِ امْرَأَةٍ
ثَيِّبٍ بِأَمْرِهَا فَأَثْبَتَ الْقَاضِي نِكَاحَهَا إِيَّاهُ وَالزَّوْجُ
يَعْلَمُ أَنَّهُ لَمْ يَتَزَوَّجْهَا قَطُّ فَإِنَّهُ يَسَعُهُ هَذَا النِّكَاحُ
وَلَا بَأْسَ بِالْمُقَامِ لَهُ مَعَهَا |
|
70.17/6455. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah dari Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Janda tidak boleh
dinikahi hingga diajak musyawarah, dan gadis tidak boleh dinikahi hingga
dimintai izin. Para sahabat bertanya; 'bagaimana tanda izinnya? ' Nabi
menjawab; jika dia diam. Sebagian orang
mengatakan; bahwa jika seseorang bersiasat dengan menghadirkan dua orang saksi
palsu atas perkawinan seorang janda dengan mengatakan atas persetujuannya,
kemudian hakim menetapkan pernikahannya, padahal suami tahu bahwa sebenarnya ia
belum menikahinya sama sekali, maka pernikahannya tidak masalah, dan tidak apa
tinggal bersama dengannya.' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ ذَكْوَانَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبِكْرُ تُسْتَأْذَنُ قُلْتُ إِنَّ الْبِكْرَ
تَسْتَحْيِي قَالَ إِذْنُهَا صُمَاتُهَا وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنْ هَوِيَ
رَجُلٌ جَارِيَةً يَتِيمَةً أَوْ بِكْرًا فَأَبَتْ فَاحْتَالَ فَجَاءَ بِشَاهِدَيْ
زُورٍ عَلَى أَنَّهُ تَزَوَّجَهَا فَأَدْرَكَتْ فَرَضِيَتْ الْيَتِيمَةُ فَقَبِلَ
الْقَاضِي شَهَادَةَ الزُّورِ وَالزَّوْجُ يَعْلَمُ بِبُطْلَانِ ذَلِكَ حَلَّ لَهُ
الْوَطْءُ |
|
70.18/6456. Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Mulaikah dari
Dzakwan dari Aisyah radliallahu 'anha mengatakan, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Gadis
dimintai izinnya. Saya bertanya; 'Sesungguhnya gadis sering merasa malu
untuk menyatakan persetujuannya.' Nabi menjawab; tanda izinnya adalah diam. Sebagian orang
berpendapat bahwa; jika seorang laki-laki tertarik menikahi hamba sahaya yatim
atau gadis, lantas anak yatim atau hamba sahaya tadi menolak, lalu si laki-laki
mencari siasat dengan menghadirkan dua orang saksi bohong, dengan menyatakan
bahwa si laki-laki tadi telah menikahinya dan si perempuan rela, kemudian hakim
menerima kesaksian palsu tersebut dan suami mengetahui kebatilan kesaksiannya,
maka boleh baginya menyetubuhinya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُحِبُّ الْحَلْوَاءَ وَيُحِبُّ الْعَسَلَ وَكَانَ إِذَا صَلَّى الْعَصْرَ أَجَازَ
عَلَى نِسَائِهِ فَيَدْنُو مِنْهُنَّ فَدَخَلَ عَلَى حَفْصَةَ فَاحْتَبَسَ
عِنْدَهَا أَكْثَرَ مِمَّا كَانَ يَحْتَبِسُ فَسَأَلْتُ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ لِي
أَهْدَتْ لَهَا امْرَأَةٌ مِنْ قَوْمِهَا عُكَّةَ عَسَلٍ فَسَقَتْ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُ شَرْبَةً فَقُلْتُ أَمَا وَاللَّهِ
لَنَحْتَالَنَّ لَهُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِسَوْدَةَ قُلْتُ إِذَا دَخَلَ عَلَيْكِ
فَإِنَّهُ سَيَدْنُو مِنْكِ فَقُولِي لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتَ مَغَافِيرَ
فَإِنَّهُ سَيَقُولُ لَا فَقُولِي لَهُ مَا هَذِهِ الرِّيحُ وَكَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْتَدُّ عَلَيْهِ أَنْ يُوجَدَ مِنْهُ
الرِّيحُ فَإِنَّهُ سَيَقُولُ سَقَتْنِي حَفْصَةُ شَرْبَةَ عَسَلٍ فَقُولِي لَهُ
جَرَسَتْ نَحْلُهُ الْعُرْفُطَ وَسَأَقُولُ ذَلِكِ وَقُولِيهِ أَنْتِ يَا صَفِيَّةُ
فَلَمَّا دَخَلَ عَلَى سَوْدَةَ قُلْتُ تَقُولُ سَوْدَةُ وَالَّذِي لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ لَقَدْ كِدْتُ أَنْ أُبَادِرَهُ بِالَّذِي قُلْتِ لِي وَإِنَّهُ
لَعَلَى الْبَابِ فَرَقًا مِنْكِ فَلَمَّا دَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَلْتَ مَغَافِيرَ قَالَ لَا
قُلْتُ فَمَا هَذِهِ الرِّيحُ قَالَ سَقَتْنِي حَفْصَةُ شَرْبَةَ عَسَلٍ قُلْتُ
جَرَسَتْ نَحْلُهُ الْعُرْفُطَ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيَّ قُلْتُ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ
وَدَخَلَ عَلَى صَفِيَّةَ فَقَالَتْ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَى
حَفْصَةَ قَالَتْ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا أَسْقِيكَ مِنْهُ قَالَ لَا
حَاجَةَ لِي بِهِ قَالَتْ تَقُولُ سَوْدَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ لَقَدْ حَرَمْنَاهُ
قَالَتْ قُلْتُ لَهَا اسْكُتِي |
|
70.19/6457. Telah menceritakan kepada kami Ubaid
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari ayahnya dari Aisyah, mengatakan; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam sangat menyukai makanan yang manis-manis dan madu.
Adalah kebiasaan beliau, jika beliau telah menunaikan shalat 'ashar, maka beliau
melewati isteri-isterinya dan mendekati mereka. Maka Suatu kali beliau menemui
Hafshah dan berada di sisinya lebih lama daripada kebiasaan beliau pada
hari-hari normal. Maka segera aku tanyai beliau mengapa di rumah Hafshah sekian
lama tidak seperti hari-hari biasanya. Beliau menjawab: Ada seorang wanita kaumnya menghadiahinya sekaleng
madu, lantas ia memberinya minum kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam. Maka aku mengatakan; 'Demi Allah, kami pasti
akan mengerjai beliau.' Maka aku berkata kepada Saudah; 'jika Rasulullah
menemuimu, dan ia mendekatimu, katakanlah kepadanya; 'ya Rasulullah, engkau
makan buah mighfar? ' tentu beliau akan mengatakan; 'tidak', maka katakan
kepadanya; 'lantas bau apa ini? ' Yang demikian karena Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam merasa risih jika didapati bau yang kurang menyedapkan dari
tubuhnya. Maka beliau akan mengatakan; 'Hafshah telah memberiku minuman madu.'
Maka katakanlah kepadanya; 'Rasa madu itu telah berubah karena ada sesuatu yang
dimakan lebah! ' Dan aku akan mengatakan yang sedemikian, dan katakan begitu ya
Shafiyah! ' Maka dikala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui Saudah, Saudah
mengatakan; 'Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, nyaris aku terlebih dahulu
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan yang kau ucapkan
padaku, dan Nabi sudah berada di pintu karena takut terhadapmu. Dikala
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekat, saya mengatakan; 'ya
Rasulullah, Benarkan, engkau telah makan buah mighfar? ' tidak Jawabnya. Maka aku katakan; 'lantas bau
apa ini? ' Nabi menjawab; Hafshah telah
memberi madu kepadaku. Saya mengatakan; 'rasa madu itu telah berubah
karena ada tawon yang memakan sesuatu! ' Ketika beliau menemuiku, kukatakan yang
demikian. Dan dikala beliau menemui Shafiyah, ia juga mengatakan yang
sedemikian. Maka dikala beliau menemui Hafshah, Hafshah bertanya; 'ya
Rasulullah, maukah aku beri minum madu? ' Nabi menjawab: Aku tidak butuh terhadapnya. Lantas Saudah
mengatakan; 'Demi Allah, kita telah mengharamkan madu untuknya.' Aisyah berkata;
kukatakan; 'diam kamu! ' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ فَلَمَّا جَاءَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ
وَقَعَ بِالشَّأْمِ فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ
فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا
تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ فَرَجَعَ عُمَرُ مِنْ سَرْغَ وَعَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عُمَرَ إِنَّمَا انْصَرَفَ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ |
|
70.20/6458. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Abdullah bin Amir bin Rabi'ah, Umar bin Khattab radliallahu 'anhu
berangkat ke Syam. Ketika dia sampai di suatu kota yang bernama Saragh, dia
mendengar berita bahwa wabah sedang menimpa Syam. Maka Abdurrahman bin
Auf mengabarinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Jika kalian mendengar wabah berada di suatu
kawasan, janganlah kalian datang kesana, dan jika terjadi di suatu kawasan yang
kalian diami, jangan kalian meninggalkannya. Spontan Umar meninggalkan
kota Saragh. Dan dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah,
bahwasanya Umar pulang karena hadits Abdurrahman ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنَا عَامِرُ بْنُ
سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّهُ سَمِعَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ يُحَدِّثُ
سَعْدًا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ الْوَجَعَ
فَقَالَ رِجْزٌ أَوْ عَذَابٌ عُذِّبَ بِهِ بَعْضُ الْأُمَمِ ثُمَّ بَقِيَ مِنْهُ
بَقِيَّةٌ فَيَذْهَبُ الْمَرَّةَ وَيَأْتِي الْأُخْرَى فَمَنْ سَمِعَ بِهِ بِأَرْضٍ
فَلَا يُقْدِمَنَّ عَلَيْهِ وَمَنْ كَانَ بِأَرْضٍ وَقَعَ بِهَا فَلَا يَخْرُجْ
فِرَارًا مِنْهُ |
|
70.21/6459. Telah menceritakan kepada kami Abul
yaman telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
telah menceritakan kepada kami 'Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash, ia
mendengar Usamah bin Zaid menceritakan kepada Sa'd, bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memperbincangkan suatu penyakit, beliau bersabda:
"Itu adalah sebagai hukuman dan siksaan yang
pernah digunakan untuk menyiksa suatu kaum, kemudian masih ada yang tersisa dari
penyakit tersbut, sehingga terkadang datang dan pergi, maka siapa mendengar
suatu penyakit melanda sebuah negeri, jangan sesekali ia mendatanginya, dan
barangsiapa di suatu negeri yang tengah dilanda penyakit, jangan ia mengungsi
dengan niat menghindari penyakit itu." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ
فِي قَيْئِهِ لَيْسَ لَنَا مَثَلُ السَّوْءِ |
|
70.22/6460. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub As
Sakhtiyani dari Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma
mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberian, bagaikan
anjing yang menyantap lagi muntahannya, yang kita tak mempunyai perumpamaan
lebih buruk daripadanya." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ إِنَّمَا جَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشُّفْعَةَ
فِي كُلِّ مَا لَمْ يُقْسَمْ فَإِذَا وَقَعَتْ الْحُدُودُ وَصُرِّفَتْ الطُّرُقُ
فَلَا شُفْعَةَ وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ الشُّفْعَةُ لِلْجِوَارِ ثُمَّ عَمَدَ
إِلَى مَا شَدَّدَهُ فَأَبْطَلَهُ وَقَالَ إِنْ اشْتَرَى دَارًا فَخَافَ أَنْ
يَأْخُذَ الْجَارُ بِالشُّفْعَةِ فَاشْتَرَى سَهْمًا مِنْ مِائَةِ سَهْمٍ ثُمَّ
اشْتَرَى الْبَاقِيَ وَكَانَ لِلْجَارِ الشُّفْعَةُ فِي السَّهْمِ الْأَوَّلِ وَلَا
شُفْعَةَ لَهُ فِي بَاقِي الدَّارِ وَلَهُ أَنْ يَحْتَالَ فِي ذَلِكَ |
|
70.23/6461. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hisyam bin
Yusuf telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari
Abu Salamah dari Jabir bin Abdullah mengatakan, 'hanyasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan syuf'ah untuk suatu yang belum dibagi,
namun jika batas-batas tanah dan jalan pekarangan telah ditetapkan, tak ada
syuf'ah lagi.' Sebagian orang berpendapat; 'bahwa syuf'ah bagi tetangga',
kemudian dia berpegang dengan perkara yang dia perkuat, sehingga ia
membatalkannya. Dan dia berkata; Jika seseorang membeli rumah dan khawatir
tetangganya menguasainya dengan syuf'ah, maka dia membeli satu saham dari
seratus saham yang ada, kemudian ia sendiri membeli saham sisanya, maka si
tetangga hanya memperoleh syuf'ah pada satu saham yang pertama, dan tidak berhak
syuf'ah pada saham rumah sisanya, dan dia boleh mensiasati hal itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ
مَيْسَرَةَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الشَّرِيدِ قَالَ جَاءَ الْمِسْوَرُ بْنُ
مَخْرَمَةَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى مَنْكِبِي فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ إِلَى سَعْدٍ
فَقَالَ أَبُو رَافِعٍ لِلْمِسْوَرِ أَلَا تَأْمُرُ هَذَا أَنْ يَشْتَرِيَ مِنِّي
بَيْتِي الَّذِي فِي دَارِي فَقَالَ لَا أَزِيدُهُ عَلَى أَرْبَعِ مِائَةٍ إِمَّا
مُقَطَّعَةٍ وَإِمَّا مُنَجَّمَةٍ قَالَ أُعْطِيتُ خَمْسَ مِائَةٍ نَقْدًا
فَمَنَعْتُهُ وَلَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَارُ أَحَقُّ بِصَقَبِهِ مَا بِعْتُكَهُ أَوْ قَالَ مَا
أَعْطَيْتُكَهُ قُلْتُ لِسُفْيَانَ إِنَّ مَعْمَرًا لَمْ يَقُلْ هَكَذَا قَالَ
لَكِنَّهُ قَالَ لِي هَكَذَا وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَبِيعَ
الشُّفْعَةَ فَلَهُ أَنْ يَحْتَالَ حَتَّى يُبْطِلَ الشُّفْعَةَ فَيَهَبَ
الْبَائِعُ لِلْمُشْتَرِي الدَّارَ وَيَحُدُّهَا وَيَدْفَعُهَا إِلَيْهِ
وَيُعَوِّضُهُ الْمُشْتَرِي أَلْفَ دِرْهَمٍ فَلَا يَكُونُ لِلشَّفِيعِ فِيهَا
شُفْعَةٌ |
|
70.24/6462. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibrahim
bin Maisarah aku mendengar Amru bin Syarid mengatakan, Miswar bin
makhramah datang dan meletakkan tangannya di pundakku. Kemudian aku berangkat
bersamanya menuju ke Sa'd. Lantas Abu Rafi' mengatakan kepada Miswar;
'Tidakkah engkau suruh orang ini untuk membeli rumahku yang berada di
pekaranganku? ' ia berkata; 'Saya tidak menambahnya melebihi empat ratus, baik
secara kontan atau kredit.' Abu rafi' mengatakan; 'Aku telah diberi lima ratus
secara kontan, namun aku menolaknya, kalaulah aku tidak mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tetangga lebih berhak terhadap dinding tetangganya,
niscaya aku tidak akan menjualnya kepadamu, -atau ia mengatakan dengan
redaksi; 'niscaya tak akan memberikannya kepadamu'.- Saya berkata kepada Ma'mar;
Ma'mar tidak mengatakan demikian, namun dia mengatakan kepadaku sedemikian dan
mengatakan; Jika seseorang ingin menjual syuf'ah, maka ia boleh melakukan siasat
sehingga membatalkan syuf'ah, dan penjual memberikan rumah kepada si pembeli,
memberi batasan (waktu dan nilai) dan menyerahkannya kepada si pembeli, dan si
pembeli menggantinya dengan seribu dirham, sehingga orang yang mempunyai syuf'ah
tidak mempunyai syuf'ah lagi. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ
عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِي رَافِعٍ أَنَّ سَعْدًا سَاوَمَهُ بَيْتًا
بِأَرْبَعِ مِائَةِ مِثْقَالٍ فَقَالَ لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَارُ أَحَقُّ بِصَقَبِهِ لَمَا
أَعْطَيْتُكَ وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنْ اشْتَرَى نَصِيبَ دَارٍ فَأَرَادَ أَنْ
يُبْطِلَ الشُّفْعَةَ وَهَبَ لِابْنِهِ الصَّغِيرِ وَلَا يَكُونُ عَلَيْهِ
يَمِينٌ |
|
70.25/6463. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ibrahim bin Maisarah dari Amru bin Syarid dari Abu Rafi',
bahwasanya Sa'd pernah mengajukan penawaran rumah kepadanya seharga empat ratus
mitsqal. Lantas Abu rafi' menjawab; 'Kalaulah aku tidak mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tetangga lebih berhak terhadap dindingnya,
niscaya aku tidak menjualnya kepadamu. Dan sebagian orang berpendapat;
Jika seseorang membeli bagian rumah, lantas ia ingin membatalkan syuf'ah, dan ia
berikan kepada anak kecilnya, maka ia tak wajib bersumpah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ اسْتَعْمَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا عَلَى صَدَقَاتِ بَنِي سُلَيْمٍ يُدْعَى ابْنَ
الْلَّتَبِيَّةِ فَلَمَّا جَاءَ حَاسَبَهُ قَالَ هَذَا مَالُكُمْ وَهَذَا هَدِيَّةٌ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَلَّا جَلَسْتَ فِي
بَيْتِ أَبِيكَ وَأُمِّكَ حَتَّى تَأْتِيَكَ هَدِيَّتُكَ إِنْ كُنْتَ صَادِقًا
ثُمَّ خَطَبَنَا فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ
فَإِنِّي أَسْتَعْمِلُ الرَّجُلَ مِنْكُمْ عَلَى الْعَمَلِ مِمَّا وَلَّانِي
اللَّهُ فَيَأْتِي فَيَقُولُ هَذَا مَالُكُمْ وَهَذَا هَدِيَّةٌ أُهْدِيَتْ لِي
أَفَلَا جَلَسَ فِي بَيْتِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ حَتَّى تَأْتِيَهُ هَدِيَّتُهُ
وَاللَّهِ لَا يَأْخُذُ أَحَدٌ مِنْكُمْ شَيْئًا بِغَيْرِ حَقِّهِ إِلَّا لَقِيَ
اللَّهَ يَحْمِلُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَلَأَعْرِفَنَّ أَحَدًا مِنْكُمْ لَقِيَ
اللَّهَ يَحْمِلُ بَعِيرًا لَهُ رُغَاءٌ أَوْ بَقَرَةً لَهَا خُوَارٌ أَوْ شَاةً
تَيْعَرُ ثُمَّ رَفَعَ يَدَهُ حَتَّى رُئِيَ بَيَاضُ إِبْطِهِ يَقُولُ اللَّهُمَّ
هَلْ بَلَّغْتُ بَصْرَ عَيْنِي وَسَمْعَ أُذُنِي |
|
70.26/6464. Telah menceritakan kepada kami Ubaid
bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari ayahnya, dari Abu Humaid As Sa'idi mengatakan,
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah mempekerjakan seorang laki-laki
untuk mengelola zakat bani Sulaim yang sering dipanggil dengan nama Ibnu Al
Latabiyah, tatkala dia datang, dia menghitungnya dan berkata; 'Ini adalah
hartamu dan ini hadiah.' Spontan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berujar:
kenapa kamu tidak duduk-duduk saja di rumah
ayahmu atau ibumu sampai hadiahmu datang kepadamu jika kamu jujur.
Kemudian beliau berpidato di hadapan kami, memuja dan memuji Allah terus
bersabda: Amma ba'd. Sesungguhnya saya
mempekerjakan salah seorang diantara kalian untuk mengumpulkan zakat yang telah
Allah kuasakan kepadaku, lantas ia datang dan mengatakan; 'ini hartamu dan ini
hadiah yang diberikan kepadaku, ' kenapa dia tidak duduk-duduk saja di rumah
ayahnya atau ibunya sampai hadiahnya datang kepadanya? Demi Allah, tidaklah
salah seorang diantara kalian mengambil sesuatu yang bukan haknya, selain ia
menjumpai Allah pada hari kiamat dengan memikul hak itu, aku tahu salah seorang
diantara kalian menjumpai Allah dengan memikul unta yang mendengus, atau sapi
yang melenguh, atau kambing yang mengembik. Kemudian beliau mengangkat
tangannya hingga terlihat putih ketiaknya seraya mengatakan: Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikan apa yang
kulihat dengan mataku dan kudengar dengan dua telingaku? |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ
عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ عَنْ أَبِي رَافِعٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجَارُ أَحَقُّ بِصَقَبِهِ وَقَالَ بَعْضُ النَّاسِ إِنْ
اشْتَرَى دَارًا بِعِشْرِينَ أَلْفَ دِرْهَمٍ فَلَا بَأْسَ أَنْ يَحْتَالَ حَتَّى
يَشْتَرِيَ الدَّارَ بِعِشْرِينَ أَلْفَ دِرْهَمٍ وَيَنْقُدَهُ تِسْعَةَ آلَافِ
دِرْهَمٍ وَتِسْعَ مِائَةِ دِرْهَمٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ وَيَنْقُدَهُ دِينَارًا
بِمَا بَقِيَ مِنْ الْعِشْرِينَ الْأَلْفَ فَإِنْ طَلَبَ الشَّفِيعُ أَخَذَهَا
بِعِشْرِينَ أَلْفَ دِرْهَمٍ وَإِلَّا فَلَا سَبِيلَ لَهُ عَلَى الدَّارِ فَإِنْ
اسْتُحِقَّتْ الدَّارُ رَجَعَ الْمُشْتَرِي عَلَى الْبَائِعِ بِمَا دَفَعَ إِلَيْهِ
وَهُوَ تِسْعَةُ آلَافِ دِرْهَمٍ وَتِسْعُ مِائَةٍ وَتِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ
دِرْهَمًا وَدِينَارٌ لِأَنَّ الْبَيْعَ حِينَ اسْتُحِقَّ انْتَقَضَ الصَّرْفُ فِي
الدِّينَارِ فَإِنْ وَجَدَ بِهَذِهِ الدَّارِ عَيْبًا وَلَمْ تُسْتَحَقَّ فَإِنَّهُ
يَرُدُّهَا عَلَيْهِ بِعِشْرِينَ أَلْفَ دِرْهَمٍ قَالَ فَأَجَازَ هَذَا الْخِدَاعَ
بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْعُ الْمُسْلِمِ لَا دَاءَ وَلَا خِبْثَةَ وَلَا غَائِلَةَ |
|
70.27/6465. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibrahim bin
Maisarah dari Amru bin Syarid dari Abu Rafi' mengatakan, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: tetangga lebih berhak terhadap dinding
rumahnya. Sebagian orang berpendapat; jika seseorang membeli rumah
seharga dua puluh ribu dirham, tidak mengapa baginya untuk mencari siasat dengan
cara membeli rumah dengan harga dua puluh ribu dirham, dan membayarkannya
sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan dirham, dan ia membayarnya
dengan satu dinar sebagai pembayaran sisa dua puluh ribu dirham. Lantas jika ada
orang yang membelinya lagi (penjual pertama), maka ia (pembeli pertama)
mengharuskan pembayaran dua puluh ribu dirham penuh, jika tidak, ia tidak berhak
menempati rumah tersebut. Jika rumah diminta secara paksa, maka si pembeli
pertama mengembalikan uang yang pernah dibayarkan yaitu sebanyak sembilan ribu
sembilan ratus sembilan puluh sembilan dirham dirham dan satu dinar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ
مَيْسَرَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الشَّرِيدِ أَنَّ أَبَا رَافِعٍ سَاوَمَ سَعْدَ بْنَ
مَالِكٍ بَيْتًا بِأَرْبَعِ مِائَةِ مِثْقَالٍ وَقَالَ لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْجَارُ أَحَقُّ بِصَقَبِهِ
مَا أَعْطَيْتُكَ |
|
70.28/6466. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan
mengatakan, Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Maisarah dari Amru
bin Syarid, bahwasanya Abu Rafi' pernah mengajukan penawaran rumah
keada Sa'd bin Malik seharga empat ratus mitsqal, dan ia mengatakan; 'Kalaulah
aku tidak emndengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tetangga lebih berhak teradap dindingnya
niscaya tidak aku berikan kepadamu. |