|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ الْمُعَلَّى قَالَ
كُنْتُ أُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ
أُصَلِّي فَقَالَ أَلَمْ يَقُلْ اللَّهُ { اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ
إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ } ثُمَّ قَالَ لِي لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً
هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ
ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ قُلْتُ لَهُ أَلَمْ تَقُلْ
لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ
الَّذِي أُوتِيتُهُ |
|
45.1/4114. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Khubaib bin 'Abdur Rahman dari
Hafsh bin 'Ashim dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla dia berkata; Suatu
saat saya sedang melaksanakan shalat di masjid, tiba-tiba Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memanggilku namun saya tidak menjawab panggilannya hingga
shalatku selesai. Setelah itu, saya menemui beliau dan berkata; Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
sesungguhnya pada waktu itu saya sedang shalat. Beliau bersabda: Bukankah Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Hai
orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu.' Beliau bersabda lagi: Sungguh, saya akan mengajarimu tentang surat yang
paling agung yang terdapat di dalam Al Qur`an sebelum kamu keluar dari
Masjid. Kemudian beliau memegang tanganku, dan saat beliau hendak keluar
Masjid, saya pun berkata; Bukankah engkau
berjanji; 'Saya akan mengajarimu surat yang paling agung yang terdapat di dalam
Al Qur`an.' Beliau menjawab; (Yaitu surat) AL HAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN
(Segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam), ia adalah As Sab'u Al Matsani, dan
Al Qur`an Al Azhim yang telah diwahyukan kepadaku.
|
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
وَلَا الضَّالِّينَ } فَقُولُوا آمِينَ فَمَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ
الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ |
|
45.2/4115. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila imam mengucapkan, 'Ghairil maghdluubi 'alaihim
walaadl-dlalliin (Bukan orang-orang yang dimurkai dan bukan orang-orang yang
sesat) ' maka ucapkanlah, 'Aamiin', Barangsiapa ucapan aamiin-nya bersamaan
dengan aamiin para malaikat, maka akan diampuni dosanya yang telah
lalu." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و
قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَجْتَمِعُ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَيَقُولُونَ لَوْ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ
أَنْتَ أَبُو النَّاسِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ
وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّكَ حَتَّى
يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ ذَنْبَهُ
فَيَسْتَحِي ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى
أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ سُؤَالَهُ
رَبَّهُ مَا لَيْسَ لَهُ بِهِ عِلْمٌ فَيَسْتَحِي فَيَقُولُ ائْتُوا خَلِيلَ
الرَّحْمَنِ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُوسَى عَبْدًا
كَلَّمَهُ اللَّهُ وَأَعْطَاهُ التَّوْرَاةَ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ
هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ قَتْلَ النَّفْسِ بِغَيْرِ نَفْسٍ فَيَسْتَحِي مِنْ رَبِّهِ
فَيَقُولُ ائْتُوا عِيسَى عَبْدَ اللَّهِ وَرَسُولَهُ وَكَلِمَةَ اللَّهِ وَرُوحَهُ
فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَبْدًا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ
فَيَأْتُونِي فَأَنْطَلِقُ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنَ لِي
فَإِذَا رَأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ
يُقَالُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَهْ وَقُلْ يُسْمَعْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَحْمَدُهُ بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ ثُمَّ أَشْفَعُ
فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمْ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ إِلَيْهِ فَإِذَا
رَأَيْتُ رَبِّي مِثْلَهُ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيَحُدُّ لِي حَدًّا فَأُدْخِلُهُمْ
الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَقُولُ مَا بَقِيَ فِي النَّارِ إِلَّا
مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ وَوَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُودُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ
إِلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ يَعْنِي قَوْلَ اللَّهِ تَعَالَى { خَالِدِينَ
فِيهَا } |
|
45.3/4116. Telah menceritakan kepada kami Muslim
bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Hisyam Telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan
Khalifah berkata kepadaku Telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zura'i Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari
Anas radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: Pada hari kiamat orang-orang yang
beriman berkumpul lalu mereka berkata; 'Sebaiknya kita meminta syafa'at kepada
Rabb kita 'azza wajalla sehingga kita dapat pindah dari tempat kita sekarang
juga.' Lalu mereka mendatangi Adam 'Alaihis Salam seraya mengatakan; 'Wahai
Adam, engkau adalah bapaknya manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya
sendiri dan menjadikan malaikat-malaikat-Nya sujud kepadamu, serta diajarkan
pula kepadamu nama-nama segala sesuatu, maka mintakanlah syafa'at kepada Rabb
kami 'azza wajalla agar Dia memindahkan kami dari tempat kami ini! ' Maka Adam
berkata; 'Bukan aku yang kalian maksud, ' kemudian Adam menyebutkan dosa yang
pernah ia lakukan, hingga dosa tersebut membuatnya malu kepada Allah, lalu Adam
berkata; 'Datanglah kalian kepada Nuh 'Alaihis Salam karena ia adalah rasul
pertama kali yang Allah utus ke muka bumi, ' kemudian mereka pun mendatangi Nuh
'Alaihis Salam, lalu Nuh berkata; 'Bukan aku yang kalian maksud, ' lalu ia
menyebutkan kesalahan dan permintaannya kepada Rabbnya dengan tanpa ilmu, hingga
membuatnya malu kepada Rabbnya; 'akan tetapi datangilah Ibrahim 'Alaihis Salam
kekasih Ar Rahman 'azza wajalla, ' maka mereka pun mendatanginya, lalu Ibrahim
mengatakan; 'Bukan aku yang kalian maksud, tapi datanglah kalian kepada Musa
'Alaihis Salam, seorang hamba yang Allah ajak bicara secara langsung dan
diberikan Taurat.' Maka mereka pun mendatangi Musa, dan Musa juga berkata;
'Bukan aku yang kalian maksud, ' seraya menyebutkan seseorang yang dia bunuh
tanpa alasan yang benar, hingga hal itu membuatnya malu kepada Rabbnya; 'akan
tetapi datanglah kalian kepada Isa 'Alaihis Salam, hamba Allah dan Rasul-Nya,
kalimat serta ruh-Nya.' Maka mereka pun mendatangi Isa, kemudian Isa mengatakan;
'Bukan aku yang kalian maksud, akan tetapi datanglah kalian kepada Muhammad,
seorang hamba yang dosanya telah diampuni Allah, baik yang lalu atau yang akan
datang.' Maka mereka pun mendatangiku, maka aku pun pergi sehingga aku meminta
izin kepada Rabbku 'azza wajalla, lalu aku pun diizinkan. Maka ketika aku
melihat Rabbku, aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku 'azza wajalla, kemudian
Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Setelah itu dikatakan; 'Bangunlah ya
Muhammad! memintalah maka engkau akan diberikan! berkatalah maka engkau akan
didengarkan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi
syafa'at). Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian yang
Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan aku
batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga. Kemudian aku kembali
kepada Rabbku 'azza wajalla untuk yang kedua kalinya, dan ketika aku melihat
Rabbku aku langsung jatuh sujud kepada Rabbku, kemudian Dia membiarkanku
bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan; 'Bangunlah ya Muhammad! berkatalah
maka engkau akan didengarkan! memintalah maka engkau akan diberikan! dan
mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak memberi syafa'at). Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan
pujian yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia
memberikan aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga.
Kemudian aku kembali kepada Rabbku 'azza wajalla untuk yang ketiga kalinya, dan
ketika aku melihat Rabbku aku langsung tersungkur bersujud kepada Rabbku,
kemudian Dia membiarkanku bersujud sekehendak-Nya. Kemudian dikatakan;
'Bangunlah ya Muhammad! berkatalah maka engkau akan didengarkan! memintalah maka
engkau akan diberikan! dan mintalah syafa'at maka engkau akan diberi (hak
memberi syafa'at).' Maka aku mengangkat kepalaku dan memuji-Nya dengan pujian
yang Dia ajarkan kepadaku, kemudian aku memberikan syafa'at dan Dia memberikan
aku batasan, lalu aku memasukkan orang-orang ke dalam surga. Kemudian aku kembali kepada Rabbku 'azza wajalla
untuk yang keempat kalinya, lalu aku berkata: 'Wahai Rabb, tidak ada yang
tersisa kecuali orang yang terhalang oleh Al Qur`an dan wajib kekal di
neraka.' |
|
|
حَدَّثَنِي
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَأَلْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ
اللَّهِ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ إِنَّ ذَلِكَ
لَعَظِيمٌ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ
يَطْعَمَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ
جَارِكَ |
|
45.4/4117. Telah menceritakan kepadaku 'Utsman
bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Wail dari 'Amru bin Syurahbil dari
'Abdullah dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam; 'Dosa apakah yang paling besar di
sisi Allah? Beliau menjawab; 'Bila kamu menyekutukan Allah, padahal dialah yang
menciptakanmu. Aku berkata; tentu itu sungguh besar.' Aku bertanya lagi;
'Kemudian apa? Beliau menjawab; 'Apabila kami membunuh anakmu karena takut
membuat kelaparan.' Aku bertanya lagi; 'kemudian apa? ' beliau menjawab;
'Berzina dengan istri tetanggamu.' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَمْرِو بْنِ
حُرَيْثٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَمْأَةُ مِنْ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا
شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ |
|
45.5/4118. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Abdul Malik
dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kam-at (cendawan) adalah sejenis manna (sejenis
makanan yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Bani Israil), airnya mengandung obat
bagi penyakit mata." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ ابْنِ الْمُبَارَكِ
عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قِيلَ لِبَنِي
إِسْرَائِيلَ { ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ } فَدَخَلُوا
يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ فَبَدَّلُوا وَقَالُوا حِطَّةٌ حَبَّةٌ فِي
شَعَرَةٍ |
|
45.6/4119. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi
dari Ibnu Al Mubarak dari Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Dikatakan kepada
Bani Israil: 'Masuklah kalian pintu itu dengan keadaan sujud dan Katakanlah:
'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni kesalahan-kesalahan
kalian. Lalu mereka memasuki pintu itu dan mengganti apa yang telah
diperintahkan kepada mereka seraya merangkak di atas pantat-pantat mereka dan
mereka berkata: 'Hiththah adalah Habbah (biji) dalam tepung." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ بَكْرٍ حَدَّثَنَا
حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ سَمِعَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ بِقُدُومِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْوَ فِي أَرْضٍ يَخْتَرِفُ فَأَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ
ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ فَمَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ
وَمَا أَوَّلُ طَعَامِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَا يَنْزِعُ الْوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ
أَوْ إِلَى أُمِّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي بِهِنَّ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ جِبْرِيلُ
قَالَ نَعَمْ قَالَ ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَقَرَأَ هَذِهِ
الْآيَةَ { مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ
بِإِذْنِ اللَّهِ } أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ
مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ
الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ حُوتٍ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ
الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ نَزَعَتْ قَالَ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ بُهُتٌ وَإِنَّهُمْ إِنْ يَعْلَمُوا
بِإِسْلَامِي قَبْلَ أَنْ تَسْأَلَهُمْ يَبْهَتُونِي فَجَاءَتْ الْيَهُودُ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ رَجُلٍ عَبْدُ اللَّهِ فِيكُمْ
قَالُوا خَيْرُنَا وَابْنُ خَيْرِنَا وَسَيِّدُنَا وَابْنُ سَيِّدِنَا قَالَ
أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فَقَالُوا أَعَاذَهُ
اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَخَرَجَ عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَقَالُوا شَرُّنَا وَابْنُ
شَرِّنَا وَانْتَقَصُوهُ قَالَ فَهَذَا الَّذِي كُنْتُ أَخَافُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ |
|
45.7/4120. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Munir dia mendengar 'Abdullah bin Bakr Telah
menceritakan kepada kami Humaid dari Anas dia berkata; 'Abdullah
bin Salam mendengar kedatangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi. Maka ia langsung
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Wahai Rasulullah, aku bertanya kepadamu tentang tiga
perkara tidak akan ada yang dapat menjawab kecuali seorang Nabi, Apakah yang
terjadi pertama kali dari tanda-tanda hari kiamat, apa yang pertama kali dimakan
oleh penduduk surga, dan dari mana seseorang dapat menyerupai bapaknya atau
ibunya? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jibril 'Alaihis Salam baru saja memberiku
kabar. Abdullah bertanya; siapakah Jibril? Beliau menjawab: Ia adalah malaikat yang sangat dimusuhi
yahudi. Beliau bersabda: Tanda hari
kiamat yang akan terjadi pertama kali adalah api yang keluar dari timur yang
akan menggiring manusia ke barat, adapun sesuatu yang pertama kali dimakan
penduduk surga adalah hati ikan hiu, adapun darimana seseorang dapat menyerupai
bapak atau ibunya adalah apabila air mani laki-laki dapat mendahului sel telur
wanita maka akan keluar laki-laki, dan apabila sel telur wanita dapat mendahului
air mani laki-laki maka akan keluar wanita. Kemudian Abdullah bin Salam
berkata; Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah
Rasulullah. Kemudian dia berkata lagi; Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang yahudi itu
adalah kaum yang pendusta, kalau mereka mengetahui keIslamanku mereka pasti akan
menghinaku dihadapanmu. Maka utuslah seseorang agar memanggil mereka dan
tanyakan kepada mereka tentang aku. Beliau lalu mengutus seseorang untuk
memanggil mereka, lalu beliau bertanya kepada mereka: Siapakah Abdullah bin Salam di menurut
kalian? Mereka menjawab; Dia adalah
orang terbaik kami dan anak dari orang terbaik dari kami, dia adalah tuan kami
dan anak dari tuan kami. Beliau bertanya lagi: Bagaimana menurut kalian, kalau seandainya dia masuk
Islam? Mereka menjawab; Mudah-mudahan Allah melindunginya dari hal itu
(masuk Islam). Maka Abdullah bin Salam keluar
seraya mengatakan; Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk
disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah. Lalu mereka berkata; Dia adalah
orang yang paling jelek di antara kami dan anak dari orang yang paling jelek di
antara kami. -Mereka menjelek-jelekkan Abdullah bin Salam.- Setelah itu Abdullah
bin Salam berkata; Inilah yang paling aku
khawatirkan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَقْرَؤُنَا أُبَيٌّ وَأَقْضَانَا عَلِيٌّ وَإِنَّا لَنَدَعُ مِنْ قَوْلِ
أُبَيٍّ وَذَاكَ أَنَّ أُبَيًّا يَقُولُ لَا أَدَعُ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى
{ مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا } |
|
45.8/4121. Telah menceritakan kepada kami 'Amru
bin 'Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Habib dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu 'Abbas dia berkata; 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Ubay adalah orang yang paling pandai dalam membaca
Al Qur'an di antara kami, dan Ali adalah orang yang paling paham dengan hukum di
antara kami. Sementara kami banyak meninggalkan qira`ah Ubay (dalam membaca Al
Qur'an). Karena Ubay pernah berkata, Aku tidak akan meninggalkan
sesuatu yang telah aku dengar dari Rasulullah. Sementara Allah Tabaraka Wa
Ta'ala berfirman: '(Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan
(manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang
sebanding dengannya) ' (QS. Al Baqarah: 106). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ
حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ كَذَّبَنِي
ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ
فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَزَعَمَ أَنِّي لَا أَقْدِرُ أَنْ أُعِيدَهُ كَمَا
كَانَ وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ لِي وَلَدٌ فَسُبْحَانِي أَنْ
أَتَّخِذَ صَاحِبَةً أَوْ وَلَدًا |
|
45.9/4122. Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari 'Abdullah bin Abu
Husain Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Jubair dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Sebagian
keturunan Adam telah mengatakan kebohongan tentang Aku padahal mereka sama
sekali tidak berhak melakukan demikian. Dan mereka mencelaku, padahal mereka
tidak punya hak untuk mencelaku. Kebohongan yang mereka perbuat tentang-Ku
adalah mereka menganggap Aku tidak mampu menciptakan kembali sebagaimana dulu
telah ciptakan. Adapun celaannya kepada-Ku, yaitu mereka mengatakan bahwa Aku
mempunyai anak. Maha Suci Aku, sama sekali Aku tidak mengambil istri dan tidak
mempunyai anak.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ
وَافَقْتُ اللَّهَ فِي ثَلَاثٍ أَوْ وَافَقَنِي رَبِّي فِي ثَلَاثٍ قُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ لَوْ اتَّخَذْتَ مَقَامَ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَقُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ يَدْخُلُ عَلَيْكَ الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ فَلَوْ أَمَرْتَ
أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ بِالْحِجَابِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ الْحِجَابِ قَالَ
وَبَلَغَنِي مُعَاتَبَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضَ
نِسَائِهِ فَدَخَلْتُ عَلَيْهِنَّ قُلْتُ إِنْ انْتَهَيْتُنَّ أَوْ لَيُبَدِّلَنَّ
اللَّهُ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا مِنْكُنَّ حَتَّى
أَتَيْتُ إِحْدَى نِسَائِهِ قَالَتْ يَا عُمَرُ أَمَا فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَعِظُ نِسَاءَهُ حَتَّى تَعِظَهُنَّ أَنْتَ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ { عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبَدِّلَهُ أَزْوَاجًا
خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ } الْآيَةَ وَقَالَ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ
أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي حُمَيْدٌ سَمِعْتُ أَنَسًا عَنْ
عُمَرَ |
|
45.10/4123. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad dari Yahya bin Sa'id dari Humaid dari Anas
dia berkata; 'Umar berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam tiga hal,
atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; Wahai Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam
Ibrahim sebagai tempat shalat. Aku berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah
orang-orang yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para
Ummul Mukminin supaya memakai hijab. maka turunlah ayat hijab. Dan suatu
ketika aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempersalahkan
sebagian istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; Berhentilah kalian dari berbuat masalah dengan Nabi
atau boleh jadi Allah akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik
dari pada kalian. Ketika aku menemui salah seorang istrinya, ia berkata
kepadaku; wahai Umar! Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih
berhak menasihati istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; Boleh jadi jika ia ceraikan kamu, Tuhannya akan
memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu -perempuan yang
berserah diri.- (QS At Tahrim: 5). Dan Ibnu Abu Maryam berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayub Telah menceritakan kepadaku
Humaid Aku mendengar Anas dari Umar. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ أَخْبَرَ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَمْ تَرَيْ أَنْ قَوْمَكِ بَنَوْا الْكَعْبَةَ
وَاقْتَصَرُوا عَنْ قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا
تَرُدُّهَا عَلَى قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ لَوْلَا حِدْثَانُ قَوْمِكِ
بِالْكُفْرِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَئِنْ كَانَتْ عَائِشَةُ سَمِعَتْ
هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أُرَى رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَ اسْتِلَامَ الرُّكْنَيْنِ
اللَّذَيْنِ يَلِيَانِ الْحِجْرَ إِلَّا أَنَّ الْبَيْتَ لَمْ يُتَمَّمْ عَلَى
قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ |
|
45.11/4124. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu
Syihab dari Salim bin 'Abdullah bahwa 'Abdullah bin Muhammad bin
Abu Bakr; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin 'Umar dari
'Aisyah radliallahu 'anhu isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Bukankah engkau melihat bahwa kaummu ketika
membangun Ka'bah mengurangi pondasi-pondasi Ibrahim 'Alaihissalam? Maka
saya katakan; wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tidakkah engkau
kembalikan ke pondasi-pondasi Ibrahim 'alaihissalam? Beliau menjawab: Kalaulah tidak karena kaummu dekat dengan masa
kekafiran. Abdullah bin Umar berkata; seandainya Aisyah telah mendengar
hal ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentu saya tidak akan
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan dari menyentuh dua
rukun yang terletak setelah Hijr, hanya saja Ka'bah belum disempurnakan di atas
pondasi-pondasi Ibrahim 'alaihissalam ketika itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ
التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ
الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا { آمَنَّا بِاللَّهِ
وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا } الْآيَةَ |
|
45.12/4125. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin
'Umar Telah mengabarkan kepada kami 'Ali Al Mubarak dari Yahya bin
Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Orang-orang ahlu kitab
membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan menjelaskannya kepada orang-orang Islam
dengan bahasa arab. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Janganlah kalian mempercayai ahlu kitab dan jangan pula
mendustakannya. Tetapi ucapkanlah; Kami beriman kepada Allah dan kepada
apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al Baqarah; 136).' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ سَمِعَ زُهَيْرًا عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى
إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا
وَكَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ تَكُونَ قِبْلَتُهُ قِبَلَ الْبَيْتِ وَأَنَّهُ صَلَّى
أَوْ صَلَّاهَا صَلَاةَ الْعَصْرِ وَصَلَّى مَعَهُ قَوْمٌ فَخَرَجَ رَجُلٌ مِمَّنْ
كَانَ صَلَّى مَعَهُ فَمَرَّ عَلَى أَهْلِ الْمَسْجِدِ وَهُمْ رَاكِعُونَ قَالَ
أَشْهَدُ بِاللَّهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قِبَلَ مَكَّةَ فَدَارُوا كَمَا هُمْ قِبَلَ الْبَيْتِ وَكَانَ الَّذِي
مَاتَ عَلَى الْقِبْلَةِ قَبْلَ أَنْ تُحَوَّلَ قِبَلَ الْبَيْتِ رِجَالٌ قُتِلُوا
لَمْ نَدْرِ مَا نَقُولُ فِيهِمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ } |
|
45.13/4126. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim dia mendengar dari Zuhair dari Abu Ishaq dari Al
Bara' radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat
dengan menghadap ke baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Dan
beliau menyukai jika kiblatnya menghadap ke arah ka'bah. Kemudian beliau pun
shalat Ashar bersama sekelompok para sahabat dengan menghadap ke arab kiblat.
Setelah itu salah seorang dari sahabat tersebut keluar dan melewati kaum
muslimin di sebuah masjid yang pada waktu itu mereka sedang ruku. Sahabat tadi
berkata; AKu bersaksi kepada Allah, sungguh aku telah shalat bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan menghadap kiblat. Mereka pun segera berputar
dalam keadaan shalat menghadap ke arah kiblat. Ada beberapa orang yang telah
meninggal dengan menghadap ke arah kiblat pertama yang kami tidak tahu apa yang
harus kami katakan mengenai hukumnya bagi mereka tersebut. Maka Allah pun
menurunkan ayat; Dan Allah tidak akan
menyia-nyiakan keimanan kalian, sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha
penyayang kepada manusia. (Al Baqarah: 143). |
|
|
حَدَّثَنَا
يُوسُفُ بْنُ رَاشِدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو أُسَامَةَ وَاللَّفْظُ لِجَرِيرٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ وَقَالَ أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا أَبُو
صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْعَى نُوحٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ
وَسَعْدَيْكَ يَا رَبِّ فَيَقُولُ هَلْ بَلَّغْتَ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيُقَالُ
لِأُمَّتِهِ هَلْ بَلَّغَكُمْ فَيَقُولُونَ مَا أَتَانَا مِنْ نَذِيرٍ فَيَقُولُ
مَنْ يَشْهَدُ لَكَ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ وَأُمَّتُهُ فَتَشْهَدُونَ أَنَّهُ قَدْ
بَلَّغَ { وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا } فَذَلِكَ قَوْلُهُ جَلَّ
ذِكْرُهُ { وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى
النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا } وَالْوَسَطُ
الْعَدْلُ |
|
45.14/4127. Telah menceritakan kepada kami Yusuf
bin Rasyid Telah menceritakan kepada kami Jarir dan Abu Usamah
dan lafazh ini milik Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih, Abu
Usamah berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Sa'id Al
Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
Pada hari kiamat, Nuh akan dipanggil (Allah)
dan ia akan menjawab: 'Labbaik dan Sa'daik, wahai TuhanKu! ' lalu Allah
bertanya: 'Apakah telah kau sampaikan pesan Kami? ' Nuh menjawab: 'Ya'. Kemudian
Allah akan bertanya kepada bangsa (umat) Nuh: 'Apakah ia telah menyampaikan
pesan kami kepadamu sekalian? ' Mereka akan berkata; 'Tidak ada yang memberikan
peringatan kepada kami.' Maka Allah bertanya: 'Siapa yang menjadi saksimu? ' Nuh
menjawab: 'Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan para pengikutnya.' Maka
mereka (umat muslim) akan bersaksi bahwa Nuh telah menyampaikan pesan (Allah).
Kemudian Rasul (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) akan menjadi saksi
untukmu sekalian dan itulah maksud dari firman Allah: 'Demikianlah kami jadikan
kalian sebagai umat yang adil supaya kamu menjadi saksi atas manusia. Dan Rasul
menjadi saksi atas kalian. (QS. Al Baqarah (2): 143). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بَيْنَا النَّاسُ يُصَلُّونَ الصُّبْحَ
فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ إِذْ جَاءَ جَاءٍ فَقَالَ أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُرْآنًا أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ
فَاسْتَقْبِلُوهَا فَتَوَجَّهُوا إِلَى الْكَعْبَةِ |
|
45.15/4128. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan
dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma; Tatkala orang-orang melaksanakan shalat shubuh di
Quba`, tiba-tiba ada orang yang datang dan berkata; Allah telah menurunkan wahyu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar menghadap kiblat, maka
menghadaplah ke sana! lalu mereka berbalik menghadap Ka'bah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمْ يَبْقَ مِمَّنْ صَلَّى الْقِبْلَتَيْنِ
غَيْرِي |
|
45.16/4129. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari
Bapaknya dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; 'semua orang yang pernah shalat menghadap dua kiblat
sudah tiada kecuali aku.' |
|
|
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا بَيْنَمَا النَّاسُ فِي
الصُّبْحِ بِقُبَاءٍ جَاءَهُمْ رَجُلٌ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ وَأُمِرَ
أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ أَلَا فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَ وَجْهُ النَّاسِ
إِلَى الشَّأْمِ فَاسْتَدَارُوا بِوُجُوهِهِمْ إِلَى الْكَعْبَةِ |
|
45.17/4130. Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Dan
telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma; "Tatkala orang-orang sedang shalat shubuh di Quba',
datang seseorang lalu berkata, 'Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam pada malam ini mendapat wahyu, beliau diperintahkan
menghadap ke Ka'bah'. Maka menghadaplah ke sana! Mereka pun segera beralih ke
Ka'bah, padahal sebelumnya wajah-wajah mereka menghadap ke Syam (Baitul Maqdis)
'." |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ بَيْنَا النَّاسُ بِقُبَاءٍ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ إِذْ
جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ
أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ
الْكَعْبَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّأْمِ
فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ |
|
45.18/4131. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Qaza'ah Telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin
Dinar dari Ibnu Umar dia berkata; "Tatkala orang-orang sedang shalat
shubuh di Quba', datang seseorang lalu berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pada malam
ini mendapat wahyu, beliau diperintahkan menghadap ke Ka'bah'. Maka menghadaplah
ke sana! Mereka pun segera beralih ke Ka'bah, padahal sebelumnya wajah-wajah
mereka menghadap ke Syam (Baitul Maqdis)." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ حَدَّثَنِي أَبُو
إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ صَلَّيْنَا مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ
عَشَرَ أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ صَرَفَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ |
|
45.19/4132. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Sufyan Telah menceritakan kepadaku Abu Ishaq dia berkata; Aku
mendengar Al Barra radliallahu 'anhu berkata; Kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas
bulan. Lalu beliau merubahnya dengan menghadap kiblat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا يَقُولُ بَيْنَا النَّاسُ فِي الصُّبْحِ بِقُبَاءٍ إِذْ جَاءَهُمْ رَجُلٌ
فَقَالَ أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ فَأُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ
فَاسْتَقْبِلُوهَا وَاسْتَدَارُوا كَهَيْئَتِهِمْ فَتَوَجَّهُوا إِلَى الْكَعْبَةِ
وَكَانَ وَجْهُ النَّاس إِلَى الشَّأْمِ |
|
45.20/4133. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Ismail Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dia berkata; Aku mendengar
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; "Tatkala orang-orang sedang shalat
shubuh di Quba', datang seseorang lalu berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pada malam
ini mendapat wahyu, beliau diperintahkan menghadap ke Ka'bah'. Maka menghadaplah
ke sana! Mereka pun segera beralih ke Ka'bah dalam keadaan shalat, padahal
sebelumnya wajah-wajah mereka menghadap ke Syam (Baitul
Maqdis)." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ بَيْنَمَا النَّاسُ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ بِقُبَاءٍ إِذْ
جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ
فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّأْمِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى
الْقِبْلَةِ |
|
45.21/4134. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Abdullah bin Dinar dari
Ibnu Umar dia berkata; "Tatkala orang-orang sedang shalat shubuh di
Quba', datang seseorang lalu berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pada malam
ini mendapat wahyu, beliau diperintahkan menghadap ke Ka'bah'. Maka menghadaplah
ke sana! Mereka pun segera beralih ke Ka'bah, padahal sebelumnya wajah-wajah
mereka menghadap ke Syam (Baitul Maqdis)." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ حَدِيثُ السِّنِّ أَرَأَيْتِ قَوْلَ اللَّهِ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى { إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ
بِهِمَا } فَمَا أُرَى عَلَى أَحَدٍ شَيْئًا أَنْ لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا فَقَالَتْ
عَائِشَةُ كَلَّا لَوْ كَانَتْ كَمَا تَقُولُ كَانَتْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ
لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا إِنَّمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي الْأَنْصَارِ
كَانُوا يُهِلُّونَ لِمَنَاةَ وَكَانَتْ مَنَاةُ حَذْوَ قُدَيْدٍ وَكَانُوا
يَتَحَرَّجُونَ أَنْ يَطُوفُوا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ فَلَمَّا جَاءَ
الْإِسْلَامُ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ
بِهِمَا } |
|
45.22/4135. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dia berkata; Aku bertanya kepada
Aisyah istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, -Saat itu saya
masih muda-: 'Apakah anda tahu tentang firman Allah Tabaraka Wa Ta'ala:
'Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Barangsiapa
yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya.' Sebab sepengetahuanku nggak masalah bagi
seseorang untuk meninggalkan Sa'i antara keduanya. Aisyah menjawab; Bukan begitu, kalau seperti yang kamu katakan, maka
jadinya tidak ada dosa orang tidak melakukan sa'i. Ayat ini turun pada
orang-orang Anshar, yang dahulu mereka melakukan talbiyah karena Manat, yang
letaknya di depan Qadid. Yang mereka berkeharusan berthawaf antara Shofa dan
Marwa. Tatkala Islam datang, mereka bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang hal itu. Maka Allah Tabaraka Wa Ta'ala menurunkan ayat:
'Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka
barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada
dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya'. (QS. Albaqarah
158). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ سُلَيْمَانَ قَالَ
سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ
فَقَالَ كُنَّا نَرَى أَنَّهُمَا مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ فَلَمَّا كَانَ
الْإِسْلَامُ أَمْسَكْنَا عَنْهُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا
جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا } |
|
45.23/4136. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Ashim bin Sulaiman dia berkata; Aku bertanya kepada Anas bin Malik
radliallahu 'anhu tentang Shafa dan Marwa. Maka dia menjawab; Aku menganggap
keduanya sebagai perkara jahiliyah, tatkala Islam datang, keduanya kami
tinggalkan lalu turunlah firman Allah; Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari
syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah,
Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. (QS.
Albaqarah 158). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَةً وَقُلْتُ أُخْرَى
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو
مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنَا مَنْ مَاتَ وَهْوَ لَا
يَدْعُو لِلَّهِ نِدًّا دَخَلَ الْجَنَّةَ |
|
45.24/4137. Telah menceritakan kepada kami
Abdan dari Abu Hamzah dari Al A'masy dari Syaqiq
dari Abdullah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda beberapa
kalimat yang aku tambahkan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang mati, sedangkan dia menyeru selain
Allah sebagai tandingannya maka dia masuk neraka. Sedangkan aku berkata;
'Barang siapa yang mati dan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu maka dia
masuk surga.' |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ سَمِعْتُ مُجَاهِدًا
قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ فِي بَنِي
إِسْرَائِيلَ الْقِصَاصُ وَلَمْ تَكُنْ فِيهِمْ الدِّيَةُ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى
لِهَذِهِ الْأُمَّةِ { كُتِبَ عَلَيْكُمْ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ
بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَى بِالْأُنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ
مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ } فَالْعَفْوُ أَنْ يَقْبَلَ الدِّيَةَ فِي الْعَمْدِ {
فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ } يَتَّبِعُ
بِالْمَعْرُوفِ وَيُؤَدِّي بِإِحْسَانٍ { ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ
وَرَحْمَةٌ } مِمَّا كُتِبَ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ { فَمَنْ اعْتَدَى بَعْدَ
ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ } قَتَلَ بَعْدَ قَبُولِ الدِّيَةِ |
|
45.25/4138. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan
kepada kami Amru dia berkata; Aku mendengar Mujahid berkata; Aku
mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Dahulu pada Bani Israil terdapat hukum qishas namun
tidak ada diyah pada mereka, lalu Allah Azza wa jalla menurunkan ayat:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba
dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu
pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara
yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi
ma'af dengan cara yang baik (pula). (QS. Albaqarah 178). Pemberian maaf itu
maksudnya adalah menerima diyat pada pembunuhan dengan sengaja. mengikuti dengan
cara yang baik yaitu ia mengikuti ini dengan cara yang ma'ruf, dan membayar
dengan cara yang baik serta melaksanakan ini dengan kebaikan. Yang demikian itu
adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat (QS. Albaqarah 178)
dari apa yang telah diwajibkan atas kaum sebelum kalian, sesungguhnya hal
tersebut adalah qishas bukan diyah. Barang siapa yang melampui batas setelah
itu, maka baginya Adzab yang pedih.' Yaitu membunuh setelah menerima
diyah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ أَنَّ أَنَسًا
حَدَّثَهُمْ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كِتَابُ
اللَّهِ الْقِصَاصُ |
|
45.26/4139. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Anshari Telah menceritakan kepada kami
Humaid bahwa Anas menceritakan kepada mereka dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Kitabullah
adalah al Qishas." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ بَكْرٍ السَّهْمِيَّ
حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الرُّبَيِّعَ عَمَّتَهُ كَسَرَتْ ثَنِيَّةَ
جَارِيَةٍ فَطَلَبُوا إِلَيْهَا الْعَفْوَ فَأَبَوْا فَعَرَضُوا الْأَرْشَ
فَأَبَوْا فَأَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَوْا
إِلَّا الْقِصَاصَ فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِالْقِصَاصِ فَقَالَ أَنَسُ بْنُ النَّضْرِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُكْسَرُ
ثَنِيَّةُ الرُّبَيِّعِ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَا تُكْسَرُ
ثَنِيَّتُهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا
أَنَسُ كِتَابُ اللَّهِ الْقِصَاصُ فَرَضِيَ الْقَوْمُ فَعَفَوْا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ مَنْ لَوْ
أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ |
|
45.27/4140. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Munir dia mendengar Abdullah bin Bakr As Sahmi Telah menceritakan
kepada kami Humaid dari Anas bahwa Rabayyi' -pamannya- pernah
mematahkan gigi seri seorang budak wanita, kemudian mereka meminta kepadanya
untuk memaafkan, namun mereka (keluarganya) menolak. Kemudian ditawarkan kepada
mereka denda, namun mereka tetap menolak, lalu mereka mendatangi Nabi
shallallahu'alaihi wa sallam, maka beliau memerintahkan untuk diqishash. Anas
bin An Nadhr berkata; wahai Rasulullah, apakah gigi seri Ar Rubayyi' akan
dipatahkan? Tidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, gigi serinya
jangan dipatahkan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ya Anas, Kitabullah adalah Al Qishas. Maka
orang-orang tersebut rela memberikan maaf. kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah terdapat orang
yang apabila ia bersumpah atas nama Allah maka Allah akan mengabulkannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ عَاشُورَاءُ يَصُومُهُ
أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ قَالَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ
شَاءَ لَمْ يَصُمْهُ |
|
45.28/4141. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Ubaidullah dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Dahulu hari Asyura' adalah
hari yang orang-orang jahilliyah pergunakan untuk puasa, tatkala turun bulan
ramadlan, beliau bersabda: "Barang siapa yang
ingin berpuasa Asyura' hendaklah ia berpuasa, dan bagi yang tidak ingin,
silahkan ia tinggalkan." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ عَاشُورَاءُ يُصَامُ قَبْلَ
رَمَضَانَ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ قَالَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ
أَفْطَرَ |
|
45.29/4142. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah
dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha;
"Dahulu hari Asyura' adalah hari-hari yang dipergunakan orang-orang jahilliyah
untuk melakukan puasa, tatkala datang bulan ramadlan, beliau bersabda: "Barang siapa yang ingin berpuasa Asyura' hendaklah
ia berpuasa, dan bagi yang tidak ingin, maka berbukalah." |
|
|
حَدَّثَنِي
مَحْمُودٌ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ دَخَلَ عَلَيْهِ
الْأَشْعَثُ وَهْوَ يَطْعَمُ فَقَالَ الْيَوْمُ عَاشُورَاءُ فَقَالَ كَانَ يُصَامُ
قَبْلَ أَنْ يَنْزِلَ رَمَضَانُ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ تُرِكَ فَادْنُ
فَكُلْ |
|
45.30/4143. Telah menceritakan kepadaku
Mahmud Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah dari Israil
dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah
dia berkata; bahwa suatu hari Al Asy'ats menemuinya yang pada waktu itu dia
sedang makan. Maka dia berkata; Hari ini
adalah hari Asyura. Abdullah berkata; Dahulu sebelum diwajibkan bulan Ramadlan,
hari ini adalah hari berpuasa. Tatkala diwajibkan bulan Ramadlan, maka hari itu
ditinggalkan, oleh karena itu ayo mendekat dan makanlah! |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ
أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ
عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ
وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ رَمَضَانُ الْفَرِيضَةَ
وَتُرِكَ عَاشُورَاءُ فَكَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ لَمْ
يَصُمْهُ |
|
45.31/4144. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Bapakku dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Dahulu hari
'Asyura adalah hari yang orang-orang Quraisy pergunakan pada masa Jahiliyah
untuk berpuasa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan puasa
itu. Tatkala sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan pernah
memerintahkan untuk berpuasa (pada hari itu), namun ketika perintah puasa
ramadlan turun dan diwajibkan, maka puasa 'Asyura ditinggalkan. Akhirnya barang
siapa yang ingin berpuasa 'Asyura hendaklah berpuasa, dan barangsiapa yang tidak
ingin, maka tinggalkanlah.' |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ عَطَاءٍ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقْرَأُ وَعَلَى
الَّذِينَ يُطَوَّقُونَهُ فَلَا يُطِيقُونَهُ { فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ } قَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ لَيْسَتْ بِمَنْسُوخَةٍ هُوَ الشَّيْخُ الْكَبِيرُ وَالْمَرْأَةُ
الْكَبِيرَةُ لَا يَسْتَطِيعَانِ أَنْ يَصُومَا فَيُطْعِمَانِ مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ
مِسْكِينًا |
|
45.32/4145. Telah menceritakan kepadaku
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Rauh Telah menceritakan kepada
kami Zakaria bin Ishaq Telah menceritakan kepada kami Amru bin
Dinar dari Atha dia mendengar Ibnu Abbas membaca ayat; "Dan
bagi orang-orang yang berat menjalankannya maka wajib membayar fidya yaitu
memberi makan orang miskin, "(QS. Albaqarah 184), Ibnu Abbas berkata; Ayat ini tidak dimanshukh, namun ayat ini hanya
untuk orang yang sudah sangat tua dan nenek tua, yang tidak mampu
menjalankannya, maka hendaklah mereka memberi makan setiap hari kepada orang
miskin.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَرَأَ {
فِدْيَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ } قَالَ هِيَ مَنْسُوخَةٌ |
|
45.33/4146. Telah menceritakan kepada kami Ayyas
bin Al Walid Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma bahwa dia membaca ayat: 'wajib membayar fidyah dengan memberi maka kepada
orang miskin'. Ibnu Umar berkata; Ayat ini telah dimanshukh.' |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ
بُكَيْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ مَوْلَى سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ عَنْ
سَلَمَةَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ
مِسْكِينٍ } كَانَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُفْطِرَ وَيَفْتَدِيَ حَتَّى نَزَلَتْ
الْآيَةُ الَّتِي بَعْدَهَا فَنَسَخَتْهَا قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ مَاتَ
بُكَيْرٌ قَبْلَ يَزِيدَ |
|
45.34/4147. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Bakr bin Mudlar dari
Amru bin Al Harits dari Bukair bin Abdullah dari Yazid
budak yang dimerdekakan Salamah bin Al Akwa' dari Salamah dia berkata;
Tatkala turun ayat; Dan bagi
orang-orang yang berat menjalankannya maka wajib membayar fidya yaitu memberi
makan orang miskin, adalah barang siapa yang
ingin berbuka maka hendaklah membayar fidyah, hingga turunlah ayat setelahnya
yang menasakh (menghapus) ayat tersebut. Abu Abdullah berkata; Bukair meninggal
sebelum Yazid. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ ح و
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا شُرَيْحُ بْنُ مَسْلَمَةَ قَالَ
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ
سَمِعْتُ الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَمَّا نَزَلَ صَوْمُ رَمَضَانَ كَانُوا
لَا يَقْرَبُونَ النِّسَاءَ رَمَضَانَ كُلَّهُ وَكَانَ رِجَالٌ يَخُونُونَ
أَنْفُسَهُمْ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ
أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ } |
|
45.35/4148. Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Israil dari Abu Ishaq dari Al Barra
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Utsman Telah menceritakan kepada kami Syuraih bin
Maslamah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Yusuf
dari Bapaknya dari Abu Ishaq dia berkata; Aku mendengar Al
Barra radliallahu 'anhu, -tatkala diperintahkan puasa Ramadlan, orang-orang
tidak mau mendekati para wanita sepanjang bulan Ramadlah tersebut. Dan ada
beberapa orang yang mengkhianati dirinya sendiri. Maka Allah menurunkan ayat;
Allah mengetahui bahwa kalian tidak dapat
menahan diri kalian sendiri. Maka Dia menerima taubat kalian dan memaafkan
kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ
الشَّعْبِيِّ عَنْ عَدِيٍّ قَالَ أَخَذَ عَدِيٌّ عِقَالًا أَبْيَضَ وَعِقَالًا
أَسْوَدَ حَتَّى كَانَ بَعْضُ اللَّيْلِ نَظَرَ فَلَمْ يَسْتَبِينَا فَلَمَّا
أَصْبَحَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَعَلْتُ تَحْتَ وِسَادِي عِقَالَيْنِ قَالَ
إِنَّ وِسَادَكَ إِذًا لَعَرِيضٌ أَنْ كَانَ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ وَالْأَسْوَدُ
تَحْتَ وِسَادَتِكَ |
|
45.36/4149. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Ismail Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Hushain dari As Sya'bi dari Adi dia berkata; Adi mengambil
benang putih dan benang hitam. Hingga apabil malam tiba dia melihat pada benang
tersebut, namun keduanya tidak Nampak juga. Dipagi harinya dia berkata; "Wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku telah meletakkan dibawah bantalku
benang putih dan benang hitam, maka beliau bersabda: Bantalmu terlalu besar jika kau bentangkan benang
hitam dan putih dibawah bantalmu. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
{ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ } أَهُمَا الْخَيْطَانِ قَالَ
إِنَّكَ لَعَرِيضُ الْقَفَا إِنْ أَبْصَرْتَ الْخَيْطَيْنِ ثُمَّ قَالَ لَا بَلْ
هُوَ سَوَادُ اللَّيْلِ وَبَيَاضُ النَّهَارِ |
|
45.37/4150. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Mutharrif dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim radliallahu
'anhu berkata; Aku bertanya ya Rasulullah apakah yang dimaksud benang putih
dan benang hitam itu? Apakah benar-benar berbentuk benang tali? Beliau menjawab:
'Sesunguhnya lehermu terlalu panjang bila
melihat kedua benang itu. tidak demikian, sesungguhnya yang dimaksud adalah
hitamnya malam dan putihnya siang hari.' |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ
حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ وَأُنْزِلَتْ { وَكُلُوا
وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ
الْأَسْوَدِ } وَلَمْ يُنْزَلْ { مِنْ الْفَجْرِ } وَكَانَ رِجَالٌ إِذَا أَرَادُوا
الصَّوْمَ رَبَطَ أَحَدُهُمْ فِي رِجْلَيْهِ الْخَيْطَ الْأَبْيَضَ وَالْخَيْطَ
الْأَسْوَدَ وَلَا يَزَالُ يَأْكُلُ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُ رُؤْيَتُهُمَا
فَأَنْزَلَ اللَّهُ بَعْدَهُ { مِنْ الْفَجْرِ } فَعَلِمُوا أَنَّمَا يَعْنِي
اللَّيْلَ مِنْ النَّهَارِ |
|
45.38/4151. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Maryam Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Muhammad bin
Mutharrif Telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin
Sa'ad dia berkata; Ketika turun ayat; "dan makan minumlah kamu sehingga
terang bagimu benang putih dari benang hitam. (Q.S.Al Baqarah: 187). Sedangkan
ayat 'minal fajrinya' (di waktu fajar) belum turun. Orang-orangpun apabila mau berpuasa, salah seorang
dari mereka mengikat kakinya dengan benang putih dan benang hitam, dan mereka
terus makan hingga nampak bagi mereka kedua benang tersebut. Lalu Allah
menurunkan ayat; 'Minal fajri.' (diwaktu fajar). Akhirnya mereka mengerti bahwa
yang dimaksud adalah dari waktu malam ke siang. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ
الْبَرَاءِ قَالَ كَانُوا إِذَا أَحْرَمُوا فِي الْجَاهِلِيَّةِ أَتَوْا الْبَيْتَ
مِنْ ظَهْرِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ
مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اتَّقَى وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ
أَبْوَابِهَا } |
|
45.39/4152. Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Abu Ishaq dari Al
Barra dia berkata; Pada masa Jahiliyah,
orang-orang yang berihram pada waktu haji, mendatangi rumah dari belakang, maka
Allah menurunkan ayat; Bukan suatu kebaikan mendatangi rumah-rumah dari
belakang, kebaikan adalah (kebaikan) orang yang bertakwa. Datangilah rumah-rumah
dari pintu-pintunya. (QS.Albaqarah
189). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَتَاهُ
رَجُلَانِ فِي فِتْنَةِ ابْنِ الزُّبَيْرِ فَقَالَا إِنَّ النَّاسَ صَنَعُوا
وَأَنْتَ ابْنُ عُمَرَ وَصَاحِبُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَمَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَخْرُجَ فَقَالَ يَمْنَعُنِي أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ دَمَ
أَخِي فَقَالَا أَلَمْ يَقُلْ اللَّهُ { وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ
فِتْنَةٌ } فَقَالَ قَاتَلْنَا حَتَّى لَمْ تَكُنْ فِتْنَةٌ وَكَانَ الدِّينُ
لِلَّهِ وَأَنْتُمْ تُرِيدُونَ أَنْ تُقَاتِلُوا حَتَّى تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ
الدِّينُ لِغَيْرِ اللَّهِ وَزَادَ عُثْمَانُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي فُلَانٌ وَحَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو
الْمَعَافِرِيِّ أَنَّ بُكَيْرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَهُ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ
رَجُلًا أَتَى ابْنَ عُمَرَ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا حَمَلَكَ
عَلَى أَنْ تَحُجَّ عَامًا وَتَعْتَمِرَ عَامًا وَتَتْرُكَ الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَقَدْ عَلِمْتَ مَا رَغَّبَ اللَّهُ فِيهِ قَالَ يَا ابْنَ
أَخِي بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ إِيمَانٍ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَالصَّلَاةِ الْخَمْسِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَأَدَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ
الْبَيْتِ قَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَلَا تَسْمَعُ مَا ذَكَرَ اللَّهُ
فِي كِتَابِهِ { وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا
بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي
تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ } { قَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ
فِتْنَةٌ } قَالَ فَعَلْنَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَكَانَ الْإِسْلَامُ قَلِيلًا فَكَانَ الرَّجُلُ يُفْتَنُ فِي دِينِهِ
إِمَّا قَتَلُوهُ وَإِمَّا يُعَذِّبُونَهُ حَتَّى كَثُرَ الْإِسْلَامُ فَلَمْ
تَكُنْ فِتْنَةٌ قَالَ فَمَا قَوْلُكَ فِي عَلِيٍّ وَعُثْمَانَ قَالَ أَمَّا
عُثْمَانُ فَكَأَنَّ اللَّهَ عَفَا عَنْهُ وَأَمَّا أَنْتُمْ فَكَرِهْتُمْ أَنْ
تَعْفُوا عَنْهُ وَأَمَّا عَلِيٌّ فَابْنُ عَمِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخَتَنُهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ فَقَالَ هَذَا بَيْتُهُ حَيْثُ
تَرَوْنَ |
|
45.40/4153. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar radliallahu 'anhuma bahwa dua orang laki-laki mendatangi Ibnu Jubair
mengadukan perihal fitnah yang menimpa Ibnu Jubair keduanya berkata;
sesungguhnya orang-orang telah berbuat sesuatu kepadanya, sedangkan kamu wahai
Ibnu Umar sebagai sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apa yang
menghalangimu tidak ikut campur dalam urusan ini? Ibnu Umar menjawab; 'Yang
menghalangiku adalah karena Allah telah mengharamkan darah saudara muslim. Lalu
keduanya berkata; 'Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi
fitnah? maka Ibnu Umar menjawab: Kami
telah berperang hingga fitnah itu tidak ada lagi dan din ini sudah menjadi milik
Allah. Sedangkan kalian menginginkan peperangan hingga terjadi fitnah dan din
ini menjadi milik bukan selain Allah. 'Utsman bin Shalih menambahkan dari
Ibnu Wahhab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Fulaan dan Haiwah
bin Syuraih dari Bakr bin 'Amru Al Ma'afiri bahwa Bukair bin
'Abdullah Telah menceritakan kepadanya dari Nafi' bahwa seseorang
menemui Ibnu 'Umar seraya berkata; 'Wahai Abu 'Abdur Rahman apa yang
menghalangimu untuk berhaji dan berumrah pada tahun ini dan kamu meninggalkan
jihad di jalan Allah padahal kamu tahu bahwa Allah sangat menganjurkan hal itu?
Ibnu Umar menjawab; 'Wahai anak saudaraku, Islam ini dibangun atas lima
dasar; Iman kepada Allah dan Rasul-Nya, shalat lima waktu, puasa dibulan
Ramadlan, menunaikan zakat, dan haji ke baitullah. Laki-laki itu berkata; 'Wahai
Abu Abdurrahman, apakah kamu tidak mendengar apa yang disebutkan Allah di dalam
kitabnya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu
melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu
kamu perangi sampai kembali pada perintah Allah. Juga firman Allah: Perangilah mereka hingga
tidak ada fitnah. Ibnu Umar menjawab; 'kami
telah melakukan hal itu pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
Islam masih sedikit hingga seseorang dari kami difitnah karena agamanya, baik
dengan dibunuh maupun disiksa sampai Islam semakin menyebar dan tidak ada lagi
fitnah. Orang itu berkata lagi; 'Bagaimana pendapatmu tentang Utsman dan Ali?
Ibnu Umar menjawab; 'Adapun Utsman maka Allah telah memaafkannya sedangkan
kalian telah membenci untuk memaafkannya. Sedangkan Ali dia adalah sepupu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menantunya. Lalu dia mengisyaratkan
dengan tangannya seraya berkata; 'Inilah rumahnya sebagaimana kamu
lihat.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ
سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ { وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا
تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ } قَالَ نَزَلَتْ فِي
النَّفَقَةِ |
|
45.41/4154. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami An Nadlr Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dia berkata; Aku mendengar
Abu Wa'il dari Hudzaifah mengenai ayat; Dan infaqkanlah hartamu di jalan Allah, dan
janganlah kamu jatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan dengan tanganmu
sendiri. Ayat ini turun tentang memberi nafkah. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَصْبَهَانِيِّ قَالَ
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ قَالَ قَعَدْتُ إِلَى كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ
فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْكُوفَةِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ فِدْيَةٌ
مِنْ صِيَامٍ فَقَالَ حُمِلْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْقَمْلُ يَتَنَاثَرُ عَلَى وَجْهِي فَقَالَ مَا كُنْتُ أُرَى أَنَّ الْجَهْدَ
قَدْ بَلَغَ بِكَ هَذَا أَمَا تَجِدُ شَاةً قُلْتُ لَا قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ
أَيَّامٍ أَوْ أَطْعِمْ سِتَّةَ مَسَاكِينَ لِكُلِّ مِسْكِينٍ نِصْفُ صَاعٍ مِنْ
طَعَامٍ وَاحْلِقْ رَأْسَكَ فَنَزَلَتْ فِيَّ خَاصَّةً وَهْيَ لَكُمْ
عَامَّةً |
|
45.42/4155. Telah menceritakan kepada kami
Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman
bin Al Ashbahani dia berkata; Aku mendengar Abdullah bin Ma'qil dia
berkata; Aku duduk mendekati Ka'ab bin Ujrah di masjid Kufah, lalu aku
bertanya kepada Ka'ab tentang fidyah puasa. Saya pernah dibawa menghadap
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sementara kutu-kutu telah bertebaran di
wajahku. Maka beliau berkata: Saya lihat
penyakitmu sudah demikian parah, apakah kamu mempunyai seekor kambing?
saya menjawab; Tidak. Beliau bersabda:
'Berpuasalah tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin yakni
sebanyak tetengah sha' untuk setiap orang dan cukurlah rambutmu. Ka'ab berkata; Maka ayat ini turun khusus berkenaan
denganku, namun bagi kalian bersifat umum. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عِمْرَانَ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو
رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أُنْزِلَتْ
آيَةُ الْمُتْعَةِ فِي كِتَابِ اللَّهِ فَفَعَلْنَاهَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يُنْزَلْ قُرْآنٌ يُحَرِّمُهُ وَلَمْ يَنْهَ
عَنْهَا حَتَّى مَاتَ قَالَ رَجُلٌ بِرَأْيِهِ مَا شَاءَ |
|
45.43/4156. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Imran Abu
Bakr Telah menceritakan kepada kami Abu Raja' dari Imran bin
Hushain radliallahu 'anhuma dia berkata; Ayat mut'ah (menggabungkan haji dan
umrah) telah diturunkan di dalam kitabullah, maka kami pun melaksanakannya
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Al qur'an tidak menurunkan
ayat yang mengharamkannya, beliau pun tidak melarangnya hingga beliau wafat.
sehingga seseorang dapat berbicara apa yang ia kehendaki menurut
pendapatnya. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَتْ عُكَاظُ وَمَجَنَّةُ وَذُو الْمَجَازِ
أَسْوَاقًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَتَأَثَّمُوا أَنْ يَتَّجِرُوا فِي الْمَوَاسِمِ
فَنَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ }
فِي مَوَاسِمِ الْحَجِّ |
|
45.44/4157. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Uyainah dari
Amru dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Ukazh, Majanah, Dzul Majaz adalah pasar-pasar yang
ada pada masa jahiliyah. Mereka merasa takut berdosa bila berjualan pada musim
haji. Maka turunlah ayat; Bukanlah suatu dosa bagimu sekalian mencari karunia
dari Rabb kalian. (QS. Albaqarah 198). Yaitu pada musim haji. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَتْ قُرَيْشٌ وَمَنْ دَانَ
دِينَهَا يَقِفُونَ بِالْمُزْدَلِفَةِ وَكَانُوا يُسَمَّوْنَ الْحُمْسَ وَكَانَ
سَائِرُ الْعَرَبِ يَقِفُونَ بِعَرَفَاتٍ فَلَمَّا جَاءَ الْإِسْلَامُ أَمَرَ
اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْتِيَ عَرَفَاتٍ
ثُمَّ يَقِفَ بِهَا ثُمَّ يُفِيضَ مِنْهَا فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى { ثُمَّ
أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ } |
|
45.45/4158. Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hazim Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha, Suku Quraisy dan orang-orang yang memeluk agama mereka,
biasa tinggal di Muzdalifah dan memanggil diri mereka sendiri dengan Al Hums,
sementara orang-orang Arab lainnya biasa tinggal di Arafah. Ketika Islam datang,
Allah memerintahkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk tinggal di sana
(dengan waktu yang telah ditentukan) dan kemudian berangkat dari sana. Itulah
yang dimaksud firman Allah; Kemudian
berangkatlah beramai-ramai dari tempat bertolaknya orang banyak. (QS.
Albaqarah 199). |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ أَخْبَرَنِي كُرَيْبٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ يَطَّوَّفُ
الرَّجُلُ بِالْبَيْتِ مَا كَانَ حَلَالًا حَتَّى يُهِلَّ بِالْحَجِّ فَإِذَا
رَكِبَ إِلَى عَرَفَةَ فَمَنْ تَيَسَّرَ لَهُ هَدِيَّةٌ مِنْ الْإِبِلِ أَوْ
الْبَقَرِ أَوْ الْغَنَمِ مَا تَيَسَّرَ لَهُ مِنْ ذَلِكَ أَيَّ ذَلِكَ شَاءَ
غَيْرَ أَنَّهُ إِنْ لَمْ يَتَيَسَّرْ لَهُ فَعَلَيْهِ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ فِي
الْحَجِّ وَذَلِكَ قَبْلَ يَوْمِ عَرَفَةَ فَإِنْ كَانَ آخِرُ يَوْمٍ مِنْ
الْأَيَّامِ الثَّلَاثَةِ يَوْمَ عَرَفَةَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ ثُمَّ
لِيَنْطَلِقْ حَتَّى يَقِفَ بِعَرَفَاتٍ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ يَكُونَ
الظَّلَامُ ثُمَّ لِيَدْفَعُوا مِنْ عَرَفَاتٍ إِذَا أَفَاضُوا مِنْهَا حَتَّى
يَبْلُغُوا جَمْعًا الَّذِي يَبِيتُونَ بِهِ ثُمَّ لِيَذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا
وَأَكْثِرُوا التَّكْبِيرَ وَالتَّهْلِيلَ قَبْلَ أَنْ تُصْبِحُوا ثُمَّ أَفِيضُوا
فَإِنَّ النَّاسَ كَانُوا يُفِيضُونَ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى { ثُمَّ أَفِيضُوا
مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ } حَتَّى تَرْمُوا الْجَمْرَةَ |
|
45.46/4159. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Abu Bakr Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Sulaiman
Telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah Telah mengabarkan kepadaku
Kuraib dari Ibnu 'Abbas dia berkata; seseorang berthawaf di ka'bah
setelah bertahalul hingga dia bertalbiyah untuk haji. Apabila dia hendak pergi
ke Arafah, maka hendaklah dia menyembelih unta, atau sapi, atau kambing kapan
saja dia kehendaki jika hal itu mudah baginya. Jika hal itu terasa sulit, maka
hendaklah dia berpuasa selama tiga hari pada waktu haji, yaitu sebelum hari
Arafah. Jika ternyata hari terakhirnya dari tiga hari tersebut adalah hari
Arafah, maka hal itu tidak mengapa baginya. Kemudian hendaklah dia berangkat
untuk wukuf di Arafah dari waktu Ashar hingga menjelang malam. Lalu berangkat
dari Arafah ketika orang-orang keluar darinya hingga sampai di Muzdalifah tempat
mereka bermalam. setelah itu hendaklah mereka berdzikir kepada Allah dengan
memperbanyak takbir, dan tahlil sebelum subuh tiba. Kemudian bertolaklah kalian
dari Arafah karena orang-orang telah bertolak. Allah Ta'ala berfirman: Kemudian bertolaklah dari tempat bertolaknya
orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Albaqarah 199). Hingga kalian
melempar Jumrah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ
قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ {
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ } |
|
45.47/4160. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul
Aziz dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a; "RABBANAA AATINA FID DUNYA HASANATAN WA FIL AKHIRATI
HASANAH WAQIAN ADZABAN NAAR (Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan di
akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka)." |
|
|
حَدَّثَنَا
قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ
عَنْ عَائِشَةَ تَرْفَعُهُ قَالَ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ
الْخَصِمُ وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي ابْنُ جُرَيْجٍ
عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
45.48/4161. Telah menceritakan kepada kami
Qabisha Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu
Juraij dari Ibnu Mulaikah dari Aisyah secara marfu' dia
berkata; Orang yang paling Allah benci adalah
orang yang suka membantah dan sengit permusuhannya. Abdullah berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepadaku Ibnu
Juraij dari Ibnu Mulaikah dari Aisyah radliallahu 'anha dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ سَمِعْتُ
ابْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يَقُولُ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا {
حَتَّى إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا } خَفِيفَةً
ذَهَبَ بِهَا هُنَاكَ وَتَلَا { حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا
مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ } فَلَقِيتُ
عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ
مَعَاذَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا وَعَدَ اللَّهُ رَسُولَهُ مِنْ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا
عَلِمَ أَنَّهُ كَائِنٌ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ وَلَكِنْ لَمْ يَزَلْ الْبَلَاءُ
بِالرُّسُلِ حَتَّى خَافُوا أَنْ يَكُونَ مَنْ مَعَهُمْ يُكَذِّبُونَهُمْ فَكَانَتْ
تَقْرَؤُهَا { وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِّبُوا } مُثَقَّلَةً |
|
45.49/4162. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ibnu
Juraij dia berkata; Aku mendengar Ibnu Abu Mulaikah berkata; Ibnu
Abbas radliallahu 'anhuma berkata mengenai firman Allah: Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan
lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah
didustakan... (Yusuf; 110). Perlahan-lahan Ibnu Abbas pergi sembil
memikirkan ayat itu seraya membaca ayat; Sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: Bilakah
datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
amat dekat. (Al Baqarah: 214). Lalu aku
bertemu dengan Urwah, maka aku sebutkan tentang ayat tersebut kepadanya;
dia pun menjawab; Aisyah berkata; demi Allah, tidaklah Allah berjanji
kepada Rasul-Nya sedikitpun kecuali hal itu akan diketahui olehnya sebelum dia
meninggal. Namun ujian demi ujian bagi para Rasul akan senantiasa ada hingga
mereka merasa khawatir orang-orang yang bersama mereka akan ada yang
mendustakannya. Aisyah seraya membaca; Mereka (para rasul) itu menyangka mereka
akan didustakan. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ
نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا إِذَا قَرَأَ
الْقُرْآنَ لَمْ يَتَكَلَّمْ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهُ فَأَخَذْتُ عَلَيْهِ يَوْمًا
فَقَرَأَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ حَتَّى انْتَهَى إِلَى مَكَانٍ قَالَ تَدْرِي فِيمَ
أُنْزِلَتْ قُلْتُ لَا قَالَ أُنْزِلَتْ فِي كَذَا وَكَذَا ثُمَّ مَضَى وَعَنْ
عَبْدِ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنِي أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ { فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } قَالَ يَأْتِيهَا فِي رَوَاهُ
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ |
|
45.50/4163. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami An Nadlr bin Syumail Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Aun dari Nafi' dia berkata; Ibnu
Umar radliallahu 'anhuma apabila membaca Al Qur'an, beliau tidak berbicara
hingga selesai membacanya. Pada suatu hari aku mengambil mushaf-nya, maka
membaca surat Al Baqarah hingga selesai dengan hafalannya. Lalu dia berkata;
tahukah kamu tentang apa surat ini turun? Aku menjawab; 'Tidak.' Dia berkata;
surat ini turun tentang ini dan itu kemudian dia pergi.' Dan dari Abdus
Shamad Telah menceritakan kepadaku ayahku telah menceritakan kepadaku
Ayyub dari Nafi dari Ibnu Umar mengenai ayat; istri-istrimu adalah ladang bagimu maka datangilah
ladang-ladangmu kapan saja sesuai yang kamu sukai.(QS. Albaqarah 223),
Ibnu Umar berkata; yaitu mendatanginya dari kemaluannya. Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Yahyan bin Sa'id dari Bapaknya dari Ubaidullah
dari Nafi dari Ibnu Umar. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ الْمُنْكَدِرِ سَمِعْتُ جَابِرًا
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَتْ الْيَهُودُ تَقُولُ إِذَا جَامَعَهَا مِنْ
وَرَائِهَا جَاءَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ فَنَزَلَتْ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ
فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ } |
|
45.51/4164. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al
Munkadir aku mendengar Jabir radliallahu 'anhu berkata; Orang-orang
Yahudi berkata; Apabila menggauli wanita melalui belakang maka mata anaknya akan
menjadi juling'. Lalu Allah Subhaanahu menurunkan ayat; Isteri-isteri kalian
adalah ladang kalian, maka datangilah ladang kalian dari mana engkau
kehendaki. (QS. Albaqarah
223). |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا
عَبَّادُ بْنُ رَاشِدٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ قَالَ حَدَّثَنِي مَعْقِلُ بْنُ
يَسَارٍ قَالَ كَانَتْ لِي أُخْتٌ تُخْطَبُ إِلَيَّ وَقَالَ إِبْرَاهِيمُ عَنْ
يُونُسَ عَنْ الْحَسَنِ حَدَّثَنِي مَعْقِلُ بْنُ يَسَارٍ ح حَدَّثَنَا أَبُو
مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ أَنَّ
أُخْتَ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ طَلَّقَهَا زَوْجُهَا فَتَرَكَهَا حَتَّى انْقَضَتْ
عِدَّتُهَا فَخَطَبَهَا فَأَبَى مَعْقِلٌ فَنَزَلَتْ { فَلَا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ
يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ } |
|
45.52/4165. Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al
'Aqidi Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Rasyid Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ma'qil bin Yasar berkata; aku mempunyai saudara perempuan yang
dilamar kepadaku. Dan Ibrahim berkata; dari Yunus dari Al
Hasan telah menceritakan kepadaku Ma'qil bin Yasar. -diriwayatkan
dari jalur lainnya- Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits Telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Al Hasan bahwa saudara perempuan Ma'qil ditalak suaminya dan
meninggalkannya hingga habis masa iddahnya. Kemudian dia meminangnya lagi, namun
Ma'qil menolaknya. Maka turunlah ayat; Jangalah kamu halangi mereka untuk
menikah lagi dengan suaminya. (QS. Albaqarah 232). |
|
|
حَدَّثَنِي
أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ
ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ قُلْتُ لِعُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ
{ وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا } قَالَ قَدْ
نَسَخَتْهَا الْآيَةُ الْأُخْرَى فَلِمَ تَكْتُبُهَا أَوْ تَدَعُهَا قَالَ يَا
ابْنَ أَخِي لَا أُغَيِّرُ شَيْئًا مِنْهُ مِنْ مَكَانِهِ |
|
45.53/4166. Telah menceritakan kepadaku Umayyah
bin Bustham Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai'i dari
Habib dari Ibnu Abu Mulaikah, Ibnu Zubair berkata; Aku
bertanya kepada Utsman bin Affan mengenai ayat; Dan orang-orang yang mati
di antara kamu serta meninggalkan istri-istri (Al Baqarah; 234). Dia menjawab;
Ayat itu telah dinasakh dengan ayat yang lain. Lalu aku bertanya; kenapa kamu
menulisnya atau membiarkannya. Dia menjawab; Wahai anak saudaraku, aku tidak akan merubahnya
sedikitpun dari tempatnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا شِبْلٌ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ { وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا } قَالَ
كَانَتْ هَذِهِ الْعِدَّةُ تَعْتَدُّ عِنْدَ أَهْلِ زَوْجِهَا وَاجِبٌ فَأَنْزَلَ
اللَّهُ { وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا وَصِيَّةً
لِأَزْوَاجِهِمْ مَتَاعًا إِلَى الْحَوْلِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ مِنْ مَعْرُوفٍ } قَالَ
جَعَلَ اللَّهُ لَهَا تَمَامَ السَّنَةِ سَبْعَةَ أَشْهُرٍ وَعِشْرِينَ لَيْلَةً
وَصِيَّةً إِنْ شَاءَتْ سَكَنَتْ فِي وَصِيَّتِهَا وَإِنْ شَاءَتْ خَرَجَتْ وَهْوَ
قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى { غَيْرَ إِخْرَاجٍ فَإِنْ خَرَجْنَ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ } فَالْعِدَّةُ كَمَا هِيَ وَاجِبٌ عَلَيْهَا زَعَمَ ذَلِكَ عَنْ
مُجَاهِدٍ وَقَالَ عَطَاءٌ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ نَسَخَتْ هَذِهِ الْآيَةُ
عِدَّتَهَا عِنْدَ أَهْلِهَا فَتَعْتَدُّ حَيْثُ شَاءَتْ وَهْوَ قَوْلُ اللَّهِ
تَعَالَى { غَيْرَ إِخْرَاجٍ } قَالَ عَطَاءٌ إِنْ شَاءَتْ اعْتَدَّتْ عِنْدَ
أَهْلِهِ وَسَكَنَتْ فِي وَصِيَّتِهَا وَإِنْ شَاءَتْ خَرَجَتْ لِقَوْلِ اللَّهِ
تَعَالَى { فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ } قَالَ عَطَاءٌ ثُمَّ جَاءَ
الْمِيرَاثُ فَنَسَخَ السُّكْنَى فَتَعْتَدُّ حَيْثُ شَاءَتْ وَلَا سُكْنَى لَهَا
وَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يُوسُفَ حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ بِهَذَا وَعَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ نَسَخَتْ هَذِهِ الْآيَةُ عِدَّتَهَا فِي أَهْلِهَا فَتَعْتَدُّ حَيْثُ
شَاءَتْ لِقَوْلِ اللَّهِ { غَيْرَ إِخْرَاجٍ } نَحْوَهُ |
|
45.54/4167. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah menceritakan kepada kami Rauh Telah menceritakan
kepada kami Syibl dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid mengenai firman
Allah: Dan orang-orang yang mati di antara kamu serta meninggalkan istri-istri
(Al Baqarah; 234). Ayat ini menerangkan wajibnya iddah di rumah keluarganya.
Lalu Allah menurunkan ayat; Dan orang-orang yang akan mati di antara kami dan
meninggalkan istri-istri, hendaklah membuat wasiat untuk istri-istrinya yaitu
nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya dari rumah. Tetapi jika mereka
keluar sendiri, maka tidak ada dosa bagimu mengenai apa yang mereka lakukan
terhadap diri mereka sendiri dalam hal-hal yang baik. Mujahid berkata; Allah
telah menjadikannya sebagai penyempurna dalam hitungan setahun yaitu tujuh bulan
dan dua puluh malam sebagai wasiat. Apabila dia ingin, maka dia menempati sesuai
wasiat tersebut. Namun jika ia ingin keluar, maka itu sudah menjadi kehendaknya.
Itulah yang dimaksud firman Allah Ta'ala: Tetapi jika mereka keluar sendiri,
maka tidak ada dosa bagimu. Maka Iddah adalah perkara yang wajib. Perawi mengaku
itu dari Mujahid. Atha berkata; Ibnu Abbas berkata; Ayat ini telah menghapus 'iddah di rumah keluarganya
sehingga ia ber'iddah di tempat yang ia kehendaki, yaitu firman Allah Azza wa
Jalla: 'Tanpa keluar rumah.' Atha berkata; 'Jika dia berkehendak, maka dia
beriddah di rumah keluarganya dan tinggal sesuai wasiatnya.' Namun jika dia
berkehendak, ia keluar darinya. Sebagaimana firman Allah Ta'ala: Maka
tidak ada dosa bagimu mengenai apa yang mereka lakukan terhadap diri mereka
senidiri. (QS. Albaqarah 240), Atha berkata;
kemudian turun ayat mirats (mengenai warisan) yang menghapus mengenai tempat
tinggal, maka dia boleh beriddah sesuai kehendaknya tanpa harus tinggal
dirumahnya. Dan dari Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami
Warqa dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dengan redaksi yang serupa.
Dan dari Ibnu Abu Najih dari Atha dari Ibnu Abbas dia berkata;
'ayat ini telah menghapus 'iddahnya di rumah keluarganya sehingga ia ber'iddah
di tempat yang ia kehendaki, yaitu firman Allah Azza wa Jalla: 'Tanpa keluar
rumah.' |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَوْنٍ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ جَلَسْتُ إِلَى مَجْلِسٍ فِيهِ عُظْمٌ مِنْ
الْأَنْصَارِ وَفِيهِمْ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى فَذَكَرْتُ حَدِيثَ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ فِي شَأْنِ سُبَيْعَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ فَقَالَ
عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَلَكِنَّ عَمَّهُ كَانَ لَا يَقُولُ ذَلِكَ فَقُلْتُ إِنِّي
لَجَرِيءٌ إِنْ كَذَبْتُ عَلَى رَجُلٍ فِي جَانِبِ الْكُوفَةِ وَرَفَعَ صَوْتَهُ
قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ فَلَقِيتُ مَالِكَ بْنَ عَامِرٍ أَوْ مَالِكَ بْنَ عَوْفٍ
قُلْتُ كَيْفَ كَانَ قَوْلُ ابْنِ مَسْعُودٍ فِي الْمُتَوَفَّى عَنْهَا زَوْجُهَا
وَهْيَ حَامِلٌ فَقَالَ قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَتَجْعَلُونَ عَلَيْهَا
التَّغْلِيظَ وَلَا تَجْعَلُونَ لَهَا الرُّخْصَةَ لَنَزَلَتْ سُورَةُ النِّسَاءِ
الْقُصْرَى بَعْدَ الطُّولَى وَقَالَ أَيُّوبُ عَنْ مُحَمَّدٍ لَقِيتُ أَبَا
عَطِيَّةَ مَالِكَ بْنَ عَامِرٍ |
|
45.55/4168. Telah menceritakan kepada kami
Hibban Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Aun dari Muhammad bin Sirin dia berkata;
Aku duduk di sebuah majlis yang di dalamnya ada sekelompok orang-orang Anshar,
di dalamnya ada Abdurrahman bin Abu Laila, lalu aku menyebutkan Hadits Abdullah
bin Utbah yang menceritakan tentang Subaiah binti Al Harits. Maka Abdurrahman
bin Abu Laila berkata; 'Akan tetapi pamannya tidak mengatakan hal itu. Lalu aku
katakan, aku berani bertanggung jawab jika aku berdusta tentang orang yang
berada di sisi Kufah -seraya mengeraskan suaranya-. Kemudian aku keluar dan
bertemu dengan Malik bin Amir, atau Malik bin Auf. Aku berkata; Bagaimana
menurut Ibnu Mas'ud tentang orang yang telah ditinggal mati oleh suaminya
padahal dia dalam keadaan hamil? Dia menjawab; Ibnu Mas'ud berkata;
'Apakah kamu akan memberatkannya dan tidak memberinya rukhsah, padahal sungguh
telah turun surat Annisa' yang pendek setelah surat yang panjang (Al Baqarah)?.
Ayyub berkata; dari Muhammad Aku bertemu dengan Abu Atiyyah
Malik bin Amir. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ
مُحَمَّدٍ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ عَنْ
عَبِيدَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَبَسُونَا عَنْ صَلَاةِ الْوُسْطَى
حَتَّى غَابَتْ الشَّمْسُ مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ أَوْ
أَجْوَافَهُمْ شَكَّ يَحْيَى نَارًا |
|
45.56/4169. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Yazid Telah
mengabarkan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abidah
dari Ali radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dan telah menceritakan kepadaku
Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad dari Abidah dari Ali
radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada hari
perang khandak: "Mereka telah menyibukkan kita
dari shalat wustha yaitu shalat asar, hingga matahari terbenam, semoga Allah
memenuhi kuburan dan rumah mereka atau perut -Yahya merasa ragu- mereka dengan
api." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ
الْحَارِثِ بْنِ شُبَيْلٍ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ
أَرْقَمَ قَالَ كُنَّا نَتَكَلَّمُ فِي الصَّلَاةِ يُكَلِّمُ أَحَدُنَا أَخَاهُ فِي
حَاجَتِهِ حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ
وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ } فَأُمِرْنَا
بِالسُّكُوتِ |
|
45.57/4170. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ismail bin
Abu Khalid dari Al Harits bin Syubail dari Abu Amru As Saibani
dari Zaid bin Arqam dia berkata; Kami
berbincang-bincang pada waktu shalat. Seorang dari kami berbicara dengan
temannya karena ada satu keperluan, hingga akhirnya turunlah ayat: Dan
berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan khusyu. Lalu kami diperintahkan untuk
diam.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ إِذَا سُئِلَ عَنْ صَلَاةِ الْخَوْفِ
قَالَ يَتَقَدَّمُ الْإِمَامُ وَطَائِفَةٌ مِنْ النَّاسِ فَيُصَلِّي بِهِمْ
الْإِمَامُ رَكْعَةً وَتَكُونُ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْعَدُوِّ
لَمْ يُصَلُّوا فَإِذَا صَلَّى الَّذِينَ مَعَهُ رَكْعَةً اسْتَأْخَرُوا مَكَانَ
الَّذِينَ لَمْ يُصَلُّوا وَلَا يُسَلِّمُونَ وَيَتَقَدَّمُ الَّذِينَ لَمْ
يُصَلُّوا فَيُصَلُّونَ مَعَهُ رَكْعَةً ثُمَّ يَنْصَرِفُ الْإِمَامُ وَقَدْ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ فَيَقُومُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْ الطَّائِفَتَيْنِ فَيُصَلُّونَ
لِأَنْفُسِهِمْ رَكْعَةً بَعْدَ أَنْ يَنْصَرِفَ الْإِمَامُ فَيَكُونُ كُلُّ
وَاحِدٍ مِنْ الطَّائِفَتَيْنِ قَدْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَإِنْ كَانَ خَوْفٌ هُوَ
أَشَدَّ مِنْ ذَلِكَ صَلَّوْا رِجَالًا قِيَامًا عَلَى أَقْدَامِهِمْ أَوْ
رُكْبَانًا مُسْتَقْبِلِي الْقِبْلَةِ أَوْ غَيْرَ مُسْتَقْبِلِيهَا قَالَ مَالِكٌ
قَالَ نَافِعٌ لَا أُرَى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ ذَكَرَ ذَلِكَ إِلَّا عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
45.58/4171. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Malik dari
Nafi' bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma apabila ditanya
tentang shalat khauf dia menjawab; Seorang
imam maju bersama sekelompok orang, lalu shalat satu rekaat bersama mereka.
Sedangkan sekelompok yang lain yang berada antara imam dengan musuh belum
mengerjakan shalat. Jika orang-orang yang shalat bersama imam telah selesai,
mereka mundur ke tempat orang-orang yang belum shalat dan mereka belum salam.
Kelompok yang belum shalat maju dan shalat bersama imam satu rekaat. Imam pergi
dan dia telah shalat dua rekaat. Maka semua dari dua kelompok itu berdiri dan
menyempurnakan shalat mereka satu rekaat, satu rekaat, setelah perginya imam.
Setiap kelompok itu telah menyempurnakan dua rekaaat. Jika keadaan lebih
menakutkan daripada itu, mereka shalat dengan berjalan kaki atau dengan
menunggangi tunggangan, baik menghadap qiblat atau tidak. Malik berkata,
Nafi' berkata; Saya tidak melihat Abdullah bin
Umar menceritakannya melainkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ
وَيَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَا حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ الشَّهِيدِ عَنْ ابْنِ
أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ قُلْتُ لِعُثْمَانَ هَذِهِ
الْآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ { وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ
وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا إِلَى قَوْلِهِ غَيْرَ إِخْرَاجٍ } قَدْ نَسَخَتْهَا
الْأُخْرَى فَلِمَ تَكْتُبُهَا قَالَ تَدَعُهَا يَا ابْنَ أَخِي لَا أُغَيِّرُ
شَيْئًا مِنْهُ مِنْ مَكَانِهِ قَالَ حُمَيْدٌ أَوْ نَحْوَ هَذَا |
|
45.59/4172. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Abu Al Aswad Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Al Aswad
dan Yazid bin Zurai'i keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Habib bin Syahid dari Ibnu Abu Mulaikah dia berkata; Ibnu
Zubair berkata; Aku bertanya kepada Utsman tentang ayat yang terdapat
dalam surah Al Baqarah yaitu: Dan orang-orang yang mati di antara kamu serta
meninggalkan istri-istri, -hingga ayat-; 'tanpa keluar rumah. (Al Baqarah; 234).
Dia menjawab; Ayat itu telah dinasakh dengan ayat yang lain. Lalu aku bertanya;
kenapa kamu menulisnya? Dia menjawab; Wahai
anak saudaraku, apakah kamu akan meninggalkannya? aku tidak akan merubahnya
sedikitpun dari tempatnya. Humaid berkata; atau perkataan yang serupa dengan
ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَسَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ
أَحَقُّ بِالشَّكِّ مِنْ إِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ { رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي
الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي
} |
|
45.60/4173. Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah dan Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:: Aku lebih berhak untuk ragu dari pada Ibrahim
'Alaihis Salam ketika ia berkata; Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepada
saya bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang telah mati, Allah berfirman: Apakah kamu tidak
beriman? Ibrahim berkata; Tentu aku
telah beriman, hanya agar hatiku lebih mantap. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ وَسَمِعْتُ أَخَاهُ
أَبَا بَكْرِ بْنَ أَبِي مُلَيْكَةَ يُحَدِّثُ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ قَالَ
قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمًا لِأَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَ تَرَوْنَ هَذِهِ الْآيَةَ نَزَلَتْ { أَيَوَدُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ } قَالُوا اللَّهُ أَعْلَمُ فَغَضِبَ عُمَرُ
فَقَالَ قُولُوا نَعْلَمُ أَوْ لَا نَعْلَمُ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فِي نَفْسِي
مِنْهَا شَيْءٌ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ عُمَرُ يَا ابْنَ أَخِي قُلْ
وَلَا تَحْقِرْ نَفْسَكَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ ضُرِبَتْ مَثَلًا لِعَمَلٍ قَالَ
عُمَرُ أَيُّ عَمَلٍ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لِعَمَلٍ قَالَ عُمَرُ لِرَجُلٍ غَنِيٍّ
يَعْمَلُ بِطَاعَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ بَعَثَ اللَّهُ لَهُ الشَّيْطَانَ
فَعَمِلَ بِالْمَعَاصِي حَتَّى أَغْرَقَ أَعْمَالَهُ |
|
45.61/4174. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ibnu
Juraij Aku mendengar Abdullah bin Abu Mulaikah bercerita dari Ibnu
Abbas dia berkata; dan aku juga mendengar saudaranya yaitu Abu Bakr bin
Abu Mulaikah bercerita dari Ubaid bin Umair dia berkata; Pada suatu
hari Umar radliallahu 'anhu berkata kepada para sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam; Menurut kalian berkenaan dengan apakah ayat ini; "Adakah salah
seorang dari kalian yang ingin memiliki kebun…. (al Baqarah; 266). Para sahabat
menjawab; 'Allahu A'lam.' Maka Umar pun marah, seraya berkata; Katakan kami tahu
atau kami tidak tahu. Kemudian Ibnu Abbas berkata; 'aku mengerti sedikit tentang
ayat itu ya Amirul Mukminin. Umar berkata; Wahai anak saudaraku, katakanlah! Jangan kamu cela
dirimu sendiri. Ibnu Abbas berkata; ayat itu membuat sebuah perumpamaan tentang
suatu amalan. Umar berkata; Amalan apakah? Ibnu Abbas menjawab; tentang suatu
amalan. Umar melanjutkan; yaitu tentang seorang laki-laki yang kaya, lalu dia
beramal dengan menta'ati Allah Azza Wa Jalla. Kemudian Allah mengutus syetan
kepadanya. Maka ia pun melakukan maksiat hingga ia tenggelamkan amalan kebaikan
yang telah dilakukannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنِي شَرِيكُ
بْنُ أَبِي نَمِرٍ أَنَّ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي
عَمْرَةَ الْأَنْصَارِيَّ قَالَا سَمِعْنَا أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الْمِسْكِينُ
الَّذِي تَرُدُّهُ التَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ وَلَا اللُّقْمَةُ وَلَا
اللُّقْمَتَانِ إِنَّمَا الْمِسْكِينُ الَّذِي يَتَعَفَّفُ وَاقْرَءُوا إِنْ
شِئْتُمْ يَعْنِي قَوْلَهُ { لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا } |
|
45.62/4175. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Maryam Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia
berkata; Telah menceritakan kepadaku Syarik bin Abu Namir bahwa Atha
bin Yasar dan Abdurrahman bin Abu 'Amrah Al Anshari keduanya berkata;
Kami mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Orang yang miskin
bukanlah orang yang merasa telah cukup dengan satu atau dua buah kurma, atau
sesuap atau dua suap makanan. Tetapi orang miskin adalah orang yang tidak
meminta-minta dan menunjukan kemiskinannya kepada orang lain. Jika kalian mau,
bacalah firman Allah: Mereka tidak meminta-minta kepada orang lain. (Al Baqarah: 273). |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
لَمَّا نَزَلَتْ الْآيَاتُ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي الرِّبَا قَرَأَهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النَّاسِ ثُمَّ حَرَّمَ
التِّجَارَةَ فِي الْخَمْرِ |
|
45.63/4176. Telah menceritakan kepada kami Umar
bin Hafsh bin Giyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Muslim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha dia
berkata; 'Beberapa ayat terakhir dari surat al Baqarah turun mengenai riba.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau mengharamkan jual beli khamr
(minuman keras). |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ سَمِعْتُ أَبَا الضُّحَى يُحَدِّثُ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ لَمَّا أُنْزِلَتْ الْآيَاتُ الْأَوَاخِرُ مِنْ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَتَلَاهُنَّ فِي الْمَسْجِدِ فَحَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي الْخَمْرِ |
|
45.64/4177. Telah menceritakan kepada kami Bisyr
bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari
Syu'bah dari Sulaiman Al A'masy Aku mendengar Abu ADluha
bercerita dari Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala turun
beberapa ayat terakhir dari surat Al Baqarah, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar lalu membacakannya di masjid. Kemudian beliau mengharamkan jual
beli minuman keras.' |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ
عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا أُنْزِلَتْ
الْآيَاتُ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ قَرَأَهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ فِي الْمَسْجِدِ وَحَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي
الْخَمْرِ |
|
45.65/4178. Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Basyar Telah menceritakan kepada kami Gundar Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Abu Dluha dari
Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala beberapa ayat terakhir
dari surat Al Baqarah diturunkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membacakannya di masjid dan beliau mengharamkan jual beli minuman
keras.' |
|
|
وَ قَالَ لَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ وَالْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا أُنْزِلَتْ الْآيَاتُ مِنْ
آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَرَأَهُنَّ عَلَيْنَا ثُمَّ حَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي
الْخَمْرِ |
|
45.66/4179. Dan Muhammad bin Yusuf berkata
kepada kami; dari Sufyan dari Manshur dan Al A'masy dari
Abu Ad Dluha dari Masruq dari Aisyah dia berkata; Tatkala
beberapa ayat terakhir dari surat Al Baqarah diturunkan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri membacakannya kepada kami kemudian beliau mengharamkan
jual beli minuman keras.' |
|
|
حَدَّثَنَا
قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ آخِرُ آيَةٍ نَزَلَتْ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آيَةُ الرِّبَا |
|
45.67/4180. Telah menceritakan kepada kami
Qabishah bin Uqbah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Ashim dari As Sya'bi dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma
dia berkata; Ayat terakhir yang di turunkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam adalah ayat tentang riba.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا مِسْكِينٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ مَرْوَانَ الْأَصْفَرِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْوَ ابْنُ عُمَرَ أَنَّهَا قَدْ
نُسِخَتْ { وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ }
الْآيَةَ |
|
45.68/4181. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad Telah menceritakan kepada kami An Nafali Telah
menceritakan kepada kami Miskin dari Syu'bah dari Khalid Al
Hadza dari Marwan Al Ashfar dari salah seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yaitu Ibnu Umar; bahwa ayat; Jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri
kalian atau menyembunyikannya (al Baqarah: 284) telah di
naskh.' |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ خَالِدٍ
الْحَذَّاءِ عَنْ مَرْوَانَ الْأَصْفَرِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَحْسِبُهُ ابْنَ عُمَرَ { إِنْ
تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ } قَالَ نَسَخَتْهَا الْآيَةُ
الَّتِي بَعْدَهَا |
|
45.69/4182. Telah menceritakan kepadaku Ishaq
bin Manshur Telah mengabarkan kepada kami Rauh Telah mengabarkan
kepada kami Syubah dari Khalid Al Hadza dari Marwan Al
Ashfar dari salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang aku kira Ibnu Umar mengenai firman Allah; Jika kalian menampakkan apa yang ada dalam diri
kalian atau menyembunyikannya (Al Baqarah: 284). Ibnu Umar berkata; Ayat
ini telah dinaskh oleh ayat sesudahnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
التُّسْتَرِيُّ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الْآيَةَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ
مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ
ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ
إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ
عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ } قَالَتْ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا رَأَيْتِ الَّذِينَ
يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ فَأُولَئِكِ الَّذِينَ سَمَّى اللَّهُ
فَاحْذَرُوهُمْ |
|
45.70/4183. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim
At Tustari dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim bin Muhammad
dari Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membaca ayat ini; Dia-lah yang
menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,
maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat darinya untuk
menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata; Kami beriman kepada Al Qur'an seluruhnya dari Rabb kami. Dan tidak ada
yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang memiliki akal pikiran.
(Ali Imran: 7). Aisyah berkata; kemudian Rasulullah shallaallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah orang-orang
yang disebutkan oleh Allah, Maka Waspadalah kalian terhadap mereka! |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ
مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلَّا وَالشَّيْطَانُ يَمَسُّهُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ
صَارِخًا مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ إِيَّاهُ إِلَّا مَرْيَمَ وَابْنَهَا ثُمَّ
يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ } |
|
45.71/4184. Telah menceritakan kepadaku Abdullah
bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al
Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah bayi yang
dilahirkan kecuali setan akan menyentuhnya ketika ia lahir, sehingga mereka
menangis keras karena sentuhan setan tersebut, kecuali Maryam dan
putranya. Lalu Abu Hurairah berkata; Jika kalian mau bacalah; dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk. (Ali Imran:
36). |
|
|
حَدَّثَنَا
حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ يَمِينَ صَبْرٍ
لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَقِيَ اللَّهَ وَهْوَ عَلَيْهِ
غَضْبَانُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ { إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ
بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ
فِي الْآخِرَةِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ قَالَ فَدَخَلَ الْأَشْعَثُ بْنُ قَيْسٍ
وَقَالَ مَا يُحَدِّثُكُمْ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ قُلْنَا كَذَا وَكَذَا قَالَ
فِيَّ أُنْزِلَتْ كَانَتْ لِي بِئْرٌ فِي أَرْضِ ابْنِ عَمٍّ لِي قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيِّنَتُكَ أَوْ يَمِينُهُ فَقُلْتُ إِذًا
يَحْلِفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينِ صَبْرٍ يَقْتَطِعُ بِهَا مَالَ امْرِئٍ
مُسْلِمٍ وَهْوَ فِيهَا فَاجِرٌ لَقِيَ اللَّهَ وَهْوَ عَلَيْهِ
غَضْبَانٌ |
|
45.72/4185. Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa bersumpah palsu atas sesuatu, yang
dengannya ingin merampas harta seorang muslim, maka ia akan berjumpa dengan
Allah sementara Ia murka kepadanya. Sebagai pembenaran hal itu Allah
telah menurunkan ayat: Sesungguhnya
orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka
dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di
akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi
mereka azab yang pedih. (Ali Imran: 77). Maka Asy'ats bin Qais
masuk seraya bertanya; Apa yang dikatakan Abdurrahman kepada kalian? Kami
menjawab; begini dan begitu. Dia berkata; ayat itu berkenaan denganku; Aku
mempunyai sebuah sumur disebidang tanah milik sepupuku. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: yang menjadi keputusan sekarang
adalah pengakuanmu atau sumpahnya. Aku berkata; 'Kalau begitu dia yang bersumpah
ya Rasulullah! Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa bersumpah palsu atas sesuatu, yang
dengannya ingin merampas harta seorang muslim, dan dia menjadi pelaku kejahatan
karenanya, maka ia akan berjumpa dengan Allah sementara Ia murka
kepadanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ هُوَ ابْنُ أَبِي هَاشِمٍ سَمِعَ هُشَيْمًا أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ بْنُ
حَوْشَبٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا أَقَامَ سِلْعَةً فِي
السُّوقِ فَحَلَفَ فِيهَا لَقَدْ أَعْطَى بِهَا مَا لَمْ يُعْطِهِ لِيُوقِعَ فِيهَا
رَجُلًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَنَزَلَتْ { إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ
اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ |
|
45.73/4186. Telah menceritakan kepada kami Ali
yaitu Ibnu Abu Hasyim dia mendengar Husyaim, Telah mengabarkan kepada
kami Al 'Awwam bin Hausyab dari Ibrahim bin Abdurrahman dari
Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhuma bahwa seorang laki-laki menjual
barang di pasar, lalu dia bersumpah bahwa di telah memberikan barangnya padahal
belum dia berikan, hal itu dia lakukan untuk merayu seorang muslim agar membeli
barangnya. Maka turunlah ayat; Sesungguhnya
orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka
dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di
akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi
mereka azab yang pedih. (Ali Imran: 77). |
|
|
حَدَّثَنَا
نَصْرُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ
ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ امْرَأَتَيْنِ كَانَتَا
تَخْرِزَانِ فِي بَيْتٍ أَوْ فِي الْحُجْرَةِ فَخَرَجَتْ إِحْدَاهُمَا وَقَدْ
أُنْفِذَ بِإِشْفَى فِي كَفِّهَا فَادَّعَتْ عَلَى الْأُخْرَى فَرُفِعَ إِلَى ابْنِ
عَبَّاسٍ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ لذَهَبَ دِمَاءُ قَوْمٍ
وَأَمْوَالُهُمْ ذَكِّرُوهَا بِاللَّهِ وَاقْرَءُوا عَلَيْهَا { إِنَّ الَّذِينَ
يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ } فَذَكَّرُوهَا فَاعْتَرَفَتْ فَقَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيَمِينُ عَلَى
الْمُدَّعَى عَلَيْهِ |
|
45.74/4187. Telah menceritakan kepada kami Nashr
bin 'Ali bin Nashr; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Daud
dari Juraij dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa dua orang wanita pernah
menjahit kulit di sebuah rumah atau di sebuah kamar. Lalu salah seorang dari
mereka keluar seraya membawa alat jahitnya ditelapak tangannya. Lalu dia menuduh
temannya yang mengambil. Akhirnya hal itu dilaporkan kepada Ibnu Abbas. Ibnu
Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kalau orang-orang di benarkan sesuai dengan
pengakuannya maka akan hilanglah darah dan harta suatu kaum. Ingatkanlah ia
dengan Allah dan bacakanlah kepadanya firman Allah: Sesungguhnya
orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah
mereka... (Al Imran: 77). Lalu perempuan itu
mengakuinya. Kemudian Ibnu Abbas berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesungguhnya sumpah itu berlaku bagi orang yang dituduh. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى عَنْ هِشَامٍ عَنْ مَعْمَرٍ ح و حَدَّثَنِي عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُتْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سُفْيَانَ مِنْ
فِيهِ إِلَى فِيَّ قَالَ انْطَلَقْتُ فِي الْمُدَّةِ الَّتِي كَانَتْ بَيْنِي
وَبَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَبَيْنَا أَنَا
بِالشَّأْمِ إِذْ جِيءَ بِكِتَابٍ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَى هِرَقْلَ قَالَ وَكَانَ دَحْيَةُ الْكَلْبِيُّ جَاءَ بِهِ
فَدَفَعَهُ إِلَى عَظِيمِ بُصْرَى فَدَفَعَهُ عَظِيمُ بُصْرَى إِلَى هِرَقْلَ قَالَ
فَقَالَ هِرَقْلُ هَلْ هَا هُنَا أَحَدٌ مِنْ قَوْمِ هَذَا الرَّجُلِ الَّذِي
يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ فَقَالُوا نَعَمْ قَالَ فَدُعِيتُ فِي نَفَرٍ مِنْ
قُرَيْشٍ فَدَخَلْنَا عَلَى هِرَقْلَ فَأُجْلِسْنَا بَيْنَ يَدَيْهِ فَقَالَ
أَيُّكُمْ أَقْرَبُ نَسَبًا مِنْ هَذَا الرَّجُلِ الَّذِي يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ
فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ فَقُلْتُ أَنَا فَأَجْلَسُونِي بَيْنَ يَدَيْهِ
وَأَجْلَسُوا أَصْحَابِي خَلْفِي ثُمَّ دَعَا بِتَرْجُمَانِهِ فَقَالَ قُلْ لَهُمْ
إِنِّي سَائِلٌ هَذَا عَنْ هَذَا الرَّجُلِ الَّذِي يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ
فَإِنْ كَذَبَنِي فَكَذِّبُوهُ قَالَ أَبُو سُفْيَانَ وَايْمُ اللَّهِ لَوْلَا أَنْ
يُؤْثِرُوا عَلَيَّ الْكَذِبَ لَكَذَبْتُ ثُمَّ قَالَ لِتَرْجُمَانِهِ سَلْهُ
كَيْفَ حَسَبُهُ فِيكُمْ قَالَ قُلْتُ هُوَ فِينَا ذُو حَسَبٍ قَالَ فَهَلْ كَانَ
مِنْ آبَائِهِ مَلِكٌ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ فَهَلْ كُنْتُمْ تَتَّهِمُونَهُ
بِالْكَذِبِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ مَا قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ أَيَتَّبِعُهُ
أَشْرَافُ النَّاسِ أَمْ ضُعَفَاؤُهُمْ قَالَ قُلْتُ بَلْ ضُعَفَاؤُهُمْ قَالَ
يَزِيدُونَ أَوْ يَنْقُصُونَ قَالَ قُلْتُ لَا بَلْ يَزِيدُونَ قَالَ هَلْ
يَرْتَدُّ أَحَدٌ مِنْهُمْ عَنْ دِينِهِ بَعْدَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ سَخْطَةً لَهُ
قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ فَهَلْ قَاتَلْتُمُوهُ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَكَيْفَ
كَانَ قِتَالُكُمْ إِيَّاهُ قَالَ قُلْتُ تَكُونُ الْحَرْبُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ
سِجَالًا يُصِيبُ مِنَّا وَنُصِيبُ مِنْهُ قَالَ فَهَلْ يَغْدِرُ قَالَ قُلْتُ لَا
وَنَحْنُ مِنْهُ فِي هَذِهِ الْمُدَّةِ لَا نَدْرِي مَا هُوَ صَانِعٌ فِيهَا قَالَ
وَاللَّهِ مَا أَمْكَنَنِي مِنْ كَلِمَةٍ أُدْخِلُ فِيهَا شَيْئًا غَيْرَ هَذِهِ
قَالَ فَهَلْ قَالَ هَذَا الْقَوْلَ أَحَدٌ قَبْلَهُ قُلْتُ لَا ثُمَّ قَالَ
لِتُرْجُمَانِهِ قُلْ لَهُ إِنِّي سَأَلْتُكَ عَنْ حَسَبِهِ فِيكُمْ فَزَعَمْتَ
أَنَّهُ فِيكُمْ ذُو حَسَبٍ وَكَذَلِكَ الرُّسُلُ تُبْعَثُ فِي أَحْسَابِ قَوْمِهَا
وَسَأَلْتُكَ هَلْ كَانَ فِي آبَائِهِ مَلِكٌ فَزَعَمْتَ أَنْ لَا فَقُلْتُ لَوْ
كَانَ مِنْ آبَائِهِ مَلِكٌ قُلْتُ رَجُلٌ يَطْلُبُ مُلْكَ آبَائِهِ وَسَأَلْتُكَ
عَنْ أَتْبَاعِهِ أَضُعَفَاؤُهُمْ أَمْ أَشْرَافُهُمْ فَقُلْتَ بَلْ ضُعَفَاؤُهُمْ
وَهُمْ أَتْبَاعُ الرُّسُلِ وَسَأَلْتُكَ هَلْ كُنْتُمْ تَتَّهِمُونَهُ بِالْكَذِبِ
قَبْلَ أَنْ يَقُولَ مَا قَالَ فَزَعَمْتَ أَنْ لَا فَعَرَفْتُ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ
لِيَدَعَ الْكَذِبَ عَلَى النَّاسِ ثُمَّ يَذْهَبَ فَيَكْذِبَ عَلَى اللَّهِ
وَسَأَلْتُكَ هَلْ يَرْتَدُّ أَحَدٌ مِنْهُمْ عَنْ دِينِهِ بَعْدَ أَنْ يَدْخُلَ
فِيهِ سَخْطَةً لَهُ فَزَعَمْتَ أَنْ لَا وَكَذَلِكَ الْإِيمَانُ إِذَا خَالَطَ
بَشَاشَةَ الْقُلُوبِ وَسَأَلْتُكَ هَلْ يَزِيدُونَ أَمْ يَنْقُصُونَ فَزَعَمْتَ
أَنَّهُمْ يُزِيدُونَ وَكَذَلِكَ الْإِيمَانُ حَتَّى يَتِمَّ وَسَأَلْتُكَ هَلْ
قَاتَلْتُمُوهُ فَزَعَمْتَ أَنَّكُمْ قَاتَلْتُمُوهُ فَتَكُونُ الْحَرْبُ
بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُ سِجَالًا يَنَالُ مِنْكُمْ وَتَنَالُونَ مِنْهُ وَكَذَلِكَ
الرُّسُلُ تُبْتَلَى ثُمَّ تَكُونُ لَهُمْ الْعَاقِبَةُ وَسَأَلْتُكَ هَلْ يَغْدِرُ
فَزَعَمْتَ أَنَّهُ لَا يَغْدِرُ وَكَذَلِكَ الرُّسُلُ لَا تَغْدِرُ وَسَأَلْتُكَ
هَلْ قَالَ أَحَدٌ هَذَا الْقَوْلَ قَبْلَهُ فَزَعَمْتَ أَنْ لَا فَقُلْتُ لَوْ
كَانَ قَالَ هَذَا الْقَوْلَ أَحَدٌ قَبْلَهُ قُلْتُ رَجُلٌ ائْتَمَّ بِقَوْلٍ
قِيلَ قَبْلَهُ قَالَ ثُمَّ قَالَ بِمَ يَأْمُرُكُمْ قَالَ قُلْتُ يَأْمُرُنَا
بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصِّلَةِ وَالْعَفَافِ قَالَ إِنْ يَكُ مَا تَقُولُ
فِيهِ حَقًّا فَإِنَّهُ نَبِيٌّ وَقَدْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنَّهُ خَارِجٌ وَلَمْ
أَكُ أَظُنُّهُ مِنْكُمْ وَلَوْ أَنِّي أَعْلَمُ أَنِّي أَخْلُصُ إِلَيْهِ
لَأَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ وَلَوْ كُنْتُ عِنْدَهُ لَغَسَلْتُ عَنْ قَدَمَيْهِ
وَلَيَبْلُغَنَّ مُلْكُهُ مَا تَحْتَ قَدَمَيَّ قَالَ ثُمَّ دَعَا بِكِتَابِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَأَهُ فَإِذَا فِيهِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ إِلَى
هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ سَلَامٌ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى أَمَّا بَعْدُ
فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الْإِسْلَامِ أَسْلِمْ تَسْلَمْ وَأَسْلِمْ
يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ
الْأَرِيسِيِّينَ وَ { يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لَا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ إِلَى قَوْلِهِ اشْهَدُوا
بِأَنَّا مُسْلِمُونَ } فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَةِ الْكِتَابِ ارْتَفَعَتْ
الْأَصْوَاتُ عِنْدَهُ وَكَثُرَ اللَّغَطُ وَأُمِرَ بِنَا فَأُخْرِجْنَا قَالَ
فَقُلْتُ لِأَصْحَابِي حِينَ خَرَجْنَا لَقَدْ أَمِرَ أَمْرُ ابْنِ أَبِي كَبْشَةَ
إِنَّهُ لَيَخَافُهُ مَلِكُ بَنِي الْأَصْفَرِ فَمَا زِلْتُ مُوقِنًا بِأَمْرِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ سَيَظْهَرُ حَتَّى
أَدْخَلَ اللَّهُ عَلَيَّ الْإِسْلَامَ قَالَ الزُّهْرِيُّ فَدَعَا هِرَقْلُ
عُظَمَاءَ الرُّومِ فَجَمَعَهُمْ فِي دَارٍ لَهُ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الرُّومِ
هَلْ لَكُمْ فِي الْفَلَاحِ وَالرَّشَدِ آخِرَ الْأَبَدِ وَأَنْ يَثْبُتَ لَكُمْ
مُلْكُكُمْ قَالَ فَحَاصُوا حَيْصَةَ حُمُرِ الْوَحْشِ إِلَى الْأَبْوَابِ
فَوَجَدُوهَا قَدْ غُلِّقَتْ فَقَالَ عَلَيَّ بِهِمْ فَدَعَا بِهِمْ فَقَالَ إِنِّي
إِنَّمَا اخْتَبَرْتُ شِدَّتَكُمْ عَلَى دِينِكُمْ فَقَدْ رَأَيْتُ مِنْكُمْ
الَّذِي أَحْبَبْتُ فَسَجَدُوا لَهُ وَرَضُوا عَنْهُ |
|
45.75/4188. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Musa dari Hisyam dari Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin
Muhammad; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah berkata; Telah
menceritakan kepadaku Ibnu 'Abbas berkata; Telah menceritakan kepadaku
Abu Sufyan dari lisannya ke lisanku, ia berkata; Aku berangkat pada
masa-masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diutus. Dan ketika aku berada
di Syam, ada sebuah surat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada
Kaisar Ramawi, yang membawa surat itu adalah Dahyah Al Kalbi, lalu ia
menyerahkan kepada pembesar Bashrah, kemudian pembesar Bashrah menyerahkannya
kepada Kaisra Ramawi. Abu Sufyan berkata; Maka Kaisar berkata; Apakah di sini
ada seseorang yang berasal dari kaum orang yang mengaku nabi ini? Mereka
menjawab; 'Ya.' Lalu aku dipanggil bersama orang-orang Quraisy. Kami pun masuk
menemui Kaisar, kemudian disuruh duduk dihadapannya. Kaisar berkata; Siapakah di
antara kalian yang lebih dekat nasabnya dengan orang yang mengaku nabi ini? Abu
Sufyan berkata; Aku menjawab; 'Aku.' Lalu mereka mendudukkanku lebih depan lagi.
Sedangkan para sahabatku duduk dibelakangku. Kemudian dipanggilah penerjamah.
Kaisar berkata; Katakan kepada orang ini, bahwa aku akan menanyakannya tentang
orang yang mengaku nabi itu, apabila ia berdusta, maka dustakanlah. Abu Sufyan
berkata; Demi Allah, kalaulah berdusta itu menguntungkanku tentu aku akan
berdusta. Kaisar bertanya kepada penerjemahnya; Bagaimana kedudukannya diantara
kalian? Aku menjawab; ia mempunyai kedudukan diantara kami. Kaisar berkata;
Apakah dari nenek moyangnya ada seorang raja? Aku menjawab; 'Tidak ada.' Kaisar
bertanya; Apakah kalian menganggapnya sebagai pendusta sebelum ia menyerukan
dakwahnya? Aku menjawab; Tidak.' Kaisar bertanya; 'Apakah yang mengikutinya dari
kalangan bangsawan atau dari kalangan orang-orang lemah? Aku menjawab; 'Bahkan
dari kalangan orang-orang yang lemah.' Kaisar bertanya: 'Apakah jumlahnya
semakin banyak atau semakin berkurang? ' AKu menjawab; 'Semakin bertambah.
Kaisar berkata; 'Apakah diantara pengikutnya ada yang murtad setelah ia masuk
Islam, karena menyesal dan benci kepadanya? Aku menjawab; 'Tidak ada.' Kaisar
bertanya; Apakah kalian memeranginya? Aku menjawab; Ya. Kaisar bertanya;
'Bagaimana kalian memeranginya? Aku menjawab; kami memeranginya secara
bergantian kadang kami menang, dan kadang kami yang kalah.' Kaisar bertanya;
Apakah ia berkhianat? Dan kami tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang. Abu
Sufyan berkata; Demi Allah, Tidak ada yang dapat aku katakana kecuali itu.
Kemudian Kaisar berkata; Apakah ada yang menyerukan sebelumnya seperti apa yang
ia serukan. Aku menjawab; Tidak. Lalu Kaisar berkata kepada penerjemahnya; Katakan padanya, Sesungguhnya aku tanyakan padamu
tentang nasab keturunannya, lalu kau sebutkan bahwa ia mempunyai nasab yang
terhormat, memang begitulah para rasul, mereka diutus (dari keluarga) yang
mempunyai nasab luhur di antara kaumnya. Aku tanyakan padamu apakah ada
seseorang dari kalian yang menyerukan kepada hal ini sebelumnya, engkau jawab
belum pernah, menurutku, Bila ada orang yang pernah menyeru kepada hal ini
sebelumnya, niscaya aku akan berkata; 'Dia Cuma mengikuti perkataan yang pernah
diucapkan sebelumnya.' Aku tanyakan apakah kalian pernah menuduhnya berdusta
sebelum ia mengatakan ini (mengaku menjadi Nabi), kau jawab belum pernah. Aku
tahu tidaklah mungkin ia meninggalkan perkataan dusta kepada manusia kemudian
dia berani berbohong kepada Allah 'azza wajalla. Aku tanyakan apakah
kakek-kakeknya ada yang pernah menjadi raja, kau jawab tidak ada. Menurutku,
Bila ada di antara kakek-kakeknya menjadi raja, pasti aku katakan; 'Dia hanya
ingin mengembalikan kekuasaan leluhurnya.' Aku tanyakan kepadamu, apakah
pemuka-pemuka masyarakat yang menjadi pengikutnya ataukah orang-orang lemah di
antara mereka, kau jawab, orang-orang lemahlah yang mengikutinya. (Aku tahu),
memang orang-orang lemahlah pengikut para rasul. Aku tanyakan kepadamu, apakah
mereka bertambah atau berkurang, kau jawab bahwa mereka selalu bertambah.
Begitulah halnya perkara iman sampai ia sempurna. Aku tanyakan kepadamu, apakah
ada seseorang yang murtad karena benci kepada agamanya setelah memeluknya, kau
jawab, tidak ada. Begitulah halnya perkara iman ketika telah bercampur pesonanya
dengan hati, tidak seorang pun membencinya. Aku tanyakan kepadamu, apakah ia
pernah berkhianat, kau jawab, belum pernah. Begitulah para rasul, mereka tidak
pernah berkhianat. Aku tanyakan kepadamu, apakah kalian memeranginya dan dia pun
memerangi kalian, kau jawab, bahwa itu memang terjadi, dan peperangan kalian
dengannya seimbang. Kadang kalian menang dan kadang kalah. Demikian juga para
rasul, mereka mendapati berbagai ujian lalu memperoleh hasil yang baik. Lalu
Kaisar bertanya; Dia menyuruh kalian untuk apa? Abu Sufyan berkata; Aku menjawab; Dia
menyuruh kami agar menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukanNya dengan
sesuatu pun. Dia juga melarang kami dari menyembah sesembahan nenek moyang kami.
Serta menyuruh kami untuk shalat, berkata jujur, menjaga kehormatan, menepati
janji dan menunaikan amanah. Kaisar berkata;
Ini adalah sifat nabi. Aku tahu bahwa dia akan diutus, tapi aku tidak menyangka
bahwa dia dari (bangsa) kalian. Jika apa yang telah kau katakan adalah benar,
maka ia akan dapat memiliki tempat kedua kakiku berdiri ini. Demi Allah, jika
saja aku dapat memastikan bahwa aku akan bertemu dengannya niscaya aku memilih
bertemu dengannya. Jika ada di sisinya, pasti aku cuci kedua kakinya (sebagai
bentuk penghormatan). Abu Sufyan berkata; Kemudian ia meminta Surat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membacakan. Isi surat itu;
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM (dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi maha
Penyayang). Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraclius penguasa
Romawi, semoga keselamatan menyertai siapa saja yang mengikuti petunjuk
(kebenaran). Amma Ba'du. Sesungguhnya aku menyerumu untuk memenuhi panggilan
Islam, masuk Islamlah niscaya engkau selamat. Dan masuk Islamlah, niscaya Allah
akan memberikan pahalaNya padamu dua kali lipat. Tapi jika engkau berpaling
(menolak), maka engkau akan menanggung seluruh dosa orang-orang Romawi. Dan
Katakanlah: 'Hai Ahli Kitab, marilah
(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara
kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan
dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang
lain sebagai Tuhan selain Allah'. jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada
mereka: 'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah) '. Setelah ia selesai dengan bacaannya, terjadilah kegaduhan di
antara para pembesar Romawi yang ada di sekitarnya, dan menjadi semakin ribut,
sehingga aku tidak tahu apa yang mereka katakan. Lalu keluarlah perintah, dan
kami dibawa keluar. Abu Sufyan berkata; Ketika aku dan kawan-kawanku telah
keluar dan menyelesaikan urusanku dengan mereka, aku berkata pada mereka; Urusan Ibnu Abu Kabsyah telah menjadikan ia ditakuti
oleh raja-raja Bani Al Ashfar (kulit kuning). Abu Sufyan berkata; Demi
Allah. Aku senantiasa meyakini bahwa Muhammad akan meraih kejayaan, hingga
akhirnya Allah memasukkan Islam ke dalam hatiku. Az Zuhri berkata; lalu Kaisar
Ramawi menyeru para pembesar Ramawi dan mengumpulkan mereka di rumahnya. Ia
berseru; Wahai bangsa Ruum, Apakah kalian mau menang dan jaya selama-lamanya?
Dan kerajaan kalian tetap langgeng? Lalu mereka berontak dengan marah dan
melempari pintu, hingga pintunya ditutup. Lalu Kaisar berkata; Sesungguhnya aku
hanya ingin menguji kalian apakah kalian masih mencintai agama kalian atau
tidak, dan sungguh aku telah melihat kalian dalam keadaan yang aku sukai. Lalu
merekapun bersujud dan ridla atas ungkapan kaisar. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
كَانَ أَبُو طَلْحَةَ أَكْثَرَ أَنْصَارِيٍّ بِالْمَدِينَةِ نَخْلًا وَكَانَ
أَحَبَّ أَمْوَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرُحَاءَ وَكَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُهَا وَيَشْرَبُ
مِنْ مَاءٍ فِيهَا طَيِّبٍ فَلَمَّا أُنْزِلَتْ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى
تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } قَامَ أَبُو طَلْحَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا
تُحِبُّونَ } وَإِنَّ أَحَبَّ أَمْوَالِي إِلَيَّ بَيْرُحَاءَ وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ
لِلَّهِ أَرْجُو بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللَّهِ فَضَعْهَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ حَيْثُ أَرَاكَ اللَّهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَخْ ذَلِكَ مَالٌ رَايِحٌ ذَلِكَ مَالٌ رَايِحٌ وَقَدْ سَمِعْتُ مَا
قُلْتَ وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ قَالَ أَبُو طَلْحَةَ
أَفْعَلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَسَمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَفِي
بَنِي عَمِّهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ وَرَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ ذَلِكَ
مَالٌ رَابِحٌ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ مَالٌ
رَايِحٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ثُمَامَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
فَجَعَلَهَا لِحَسَّانَ وَأُبَيٍّ وَأَنَا أَقْرَبُ إِلَيْهِ وَلَمْ يَجْعَلْ لِي
مِنْهَا شَيْئًا |
|
45.76/4189. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Ishaq
bin 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwasanya dia mendengar Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Abu Thalhah adalah orang Anshar yang paling
banyak pohon kurmanya. Dan harta yang paling ia sukai dari harta miliknya adalah
Bairuha` (kebun) yang berhadapan dengan masjid. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam biasa masuk ke dalamnya untuk minum airnya yang jernih segar. ketika
turun ayat: Kamu sekali-kali tidak akan
mendapatkan kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Maka Abu Thalhah berkata; Wahai Rasulullah,
sesungguhnya Allah telah berfirman: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu
cintai, dan harta yang paling aku sukai adalah Bairuha`, maka ia sekarang adalah
sedekah bagi Allah 'azza wajalla. Dan aku mengharap kebaikan dan simpanannya di
sisi Allah. Wahai Rasulullah, sekarang aturlah ia sesukamu. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: Amboi, itu adalah harta yang menguntungkan, itu adalah harta
yang menguntungkan! Aku telah mendengar apa yang telah kamu katakan, namun aku
melihat sepertinya lebih baik itu engkau sedekahkan untuk
kerabat-kerabatmu. Lalu Abu Thalhah berkata;
Wahai Rasulullah, aku akan melakukannya. Maka Abu Thalhah pun membagi-bagikan kepada kerabat
dan anak-anak pamannya. 'Abdullah bin Yusuf dan Rauh bin
'Ubadah berkata; 'Itulah harta yang rabih (menguntungkan). Telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dengan lafazh; 'Maal Rayih.' (harta yang menguntungkan). Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Anshari dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Tsumamah dari Anas
radliallahu 'anhu berkata; 'Maka harta itu dibagikan kepada Hassan dan Ubay,
dan akupun termasuk kerabat yang paling dekat dengannya namun dia tidak
memberikannya kepadaku sedikit pun.' |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ
عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ الْيَهُودَ جَاءُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِرَجُلٍ مِنْهُمْ وَامْرَأَةٍ قَدْ زَنَيَا فَقَالَ لَهُمْ كَيْفَ تَفْعَلُونَ
بِمَنْ زَنَى مِنْكُمْ قَالُوا نُحَمِّمُهُمَا وَنَضْرِبُهُمَا فَقَالَ لَا
تَجِدُونَ فِي التَّوْرَاةِ الرَّجْمَ فَقَالُوا لَا نَجِدُ فِيهَا شَيْئًا فَقَالَ
لَهُمْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ كَذَبْتُمْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ
فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَوَضَعَ مِدْرَاسُهَا الَّذِي يُدَرِّسُهَا
مِنْهُمْ كَفَّهُ عَلَى آيَةِ الرَّجْمِ فَطَفِقَ يَقْرَأُ مَا دُونَ يَدِهِ وَمَا
وَرَاءَهَا وَلَا يَقْرَأُ آيَةَ الرَّجْمِ فَنَزَعَ يَدَهُ عَنْ آيَةِ الرَّجْمِ
فَقَالَ مَا هَذِهِ فَلَمَّا رَأَوْا ذَلِكَ قَالُوا هِيَ آيَةُ الرَّجْمِ فَأَمَرَ
بِهِمَا فَرُجِمَا قَرِيبًا مِنْ حَيْثُ مَوْضِعُ الْجَنَائِزِ عِنْدَ الْمَسْجِدِ
فَرَأَيْتُ صَاحِبَهَا يَحْنِي عَلَيْهَا يَقِيهَا الْحِجَارَةَ |
|
45.77/4190. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada kami Abu Dlamrah; Telah
menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu bahwa orang-orang Yahudi menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang telah berzina. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepada mereka: 'Apa yang kalian lakukan kepada orang yang berzina? ' Mereka
menjawab; 'Kami mencoret-coret wajah keduanya dengan warna hitam dan memukulnya.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apakah kalian tidak menemukan
hukuman rajam di dalam Taurat? Mereka menjawab; 'Kami tidak mendapatkannya
sedikit pun. Maka Abdullah bin Salam berkata kepada mereka; 'Kalian telah
berdusta, datangkanlah Taurat kalian dan bacalah jika kalian orang-orang yang
jujur.' Maka mereka pun meletakan kitab yang mereka pelajari dan di antara
mereka ada yang menutupinya dengan tangan pada ayat rajam, dengan cepat dia
membaca apa yang ada disamping kanan kirinya tanpa membaca ayat rajam. Abdullah
Salam pun segera menyingkirkan tangannya, seraya berkata; 'Apa ini? ' Tatkala
mereka melihat hal itu, mereka menjawab; 'ini adalah ayat rajam.' Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk merajam keduanya di dekat
kuburan samping masjid. Kata Abdullah; 'Aku melihat lelakinya melindungi dan
menutupi wanitanya dari lemparan batu dengan cara membungkukkan
badannya.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ { كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ } قَالَ خَيْرَ النَّاسِ لِلنَّاسِ تَأْتُونَ بِهِمْ فِي السَّلَاسِلِ
فِي أَعْنَاقِهِمْ حَتَّى يَدْخُلُوا فِي الْإِسْلَامِ |
|
45.78/4191. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf dari Sufyan dari Maisarah dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu mengomentari ayat "Kalian
adalah sebaik-baik umat yang diutus kepada seluruh manusia." (QS.Ali Imran 110),
kata Abu Hurairah; 'Sebaik-baik manusia untuk
manusia, adalah kalian membawa mereka dengan dirantai, hingga mereka masuk
Islam.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ فِينَا نَزَلَتْ {
إِذْ هَمَّتْ طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا } قَالَ
نَحْنُ الطَّائِفَتَانِ بَنُو حَارِثَةَ وَبَنُو سَلِمَةَ وَمَا نُحِبُّ وَقَالَ
سُفْيَانُ مَرَّةً وَمَا يَسُرُّنِي أَنَّهَا لَمْ تُنْزَلْ لِقَوْلِ اللَّهِ {
وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا } |
|
45.79/4192. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata;
'Amru berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu
'anhuma berkata mengenai firman Allah: ketika dua golongan dari padamu ingin
(mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu...
(Ali Imran: 122). Dia berkata; Kamilah dua
kelompok itu, yaitu Bani Haritsah dan Bani Salamah, tidaklah aku menyukainya
-sedangkan dalam riwayat lain Sufyan berkata; - dan tidaklah yang membuatku
senang kecuali karena ayat itu diturunkan berupa firman Allah; Padahal Allah
adalah penolong kedua golongan itu." |
|
|
حَدَّثَنَا
حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمٌ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ
فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِنْ الْفَجْرِ يَقُولُ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلَانًا
وَفُلَانًا وَفُلَانًا بَعْدَ مَا يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا
وَلَكَ الْحَمْدُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { لَيْسَ لَكَ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ إِلَى
قَوْلِهِ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ } رَوَاهُ إِسْحَاقُ بْنُ رَاشِدٍ عَنْ
الزُّهْرِيِّ |
|
45.80/4193. Telah menceritakan kepada kami
Hibban bin Musa Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah
menceritakan kepadaku Salim dari Bapaknya bahwasanya dia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau mengangkat kepalanya dari
ruku pada raka'at terakhir dari shalat subuh beliau berdoa: Ya Allah laknatlah fulan dan fulan. yaitu
setelah beliau membaca; 'Sami'allah hu Liman Hamidah.' maka Allah menurunkan
ayat; Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam
urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena
sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim (Ali Imran: 128).
diriwayatkan oleh Ishaq bin Rasyid dari Az Zuhri. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ
شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ أَوْ يَدْعُوَ
لِأَحَدٍ قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ فَرُبَّمَا قَالَ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ
بْنَ الْوَلِيدِ وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ
اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ وَاجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ
يَجْهَرُ بِذَلِكَ وَكَانَ يَقُولُ فِي بَعْضِ صَلَاتِهِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلَانًا وَفُلَانًا لِأَحْيَاءٍ مِنْ الْعَرَبِ حَتَّى
أَنْزَلَ اللَّهُ { لَيْسَ لَكَ مِنْ الْأَمْرِ شَيْءٌ } الْآيَةَ |
|
45.81/4194. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab
dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika ingin mendoakan
kecelakaan kepada seseorang atau berdoa keselamatan kepada seseorang beliau
selalu qunut setelah rukuk. Kira-kira ia
berkata; Jika beliau mengucapkan: SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, beliau berdoa:
Wahai Rabb kami bagi-Mu segala pujian, Ya
Allah selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, salamah bin Hisyam, dan 'Ayyasy bin
Abu Rabi'ah. Ya Allah keraskanlah hukuman-Mu atas Mudlar, dan timpakanlah kepada
mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun pada masa Yusuf.
-beliau mengeraskan bacaan tersebut, - beliau juga membaca pada sebagian shalat
yang lainnya, beliau membaca pada shalat subuh: Ya Allah, laknatlah si fulan dan si fulan dari
penduduk arab. Sampai akhirnya Allah Azza Wa Jalla mewahyukan kepada
beliau: Tak ada sedikitpun campur tanganmu
dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka
karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim (Ali Imran:
128). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ قَالَ
سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَعَلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الرَّجَّالَةِ يَوْمَ أُحُدٍ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جُبَيْرٍ وَأَقْبَلُوا مُنْهَزِمِينَ فَذَاكَ إِذْ يَدْعُوهُمْ
الرَّسُولُ فِي أُخْرَاهُمْ وَلَمْ يَبْقَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ غَيْرُ اثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا |
|
45.82/4195. Telah menceritakan kepada kami 'Amru
bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Zuhair Telah menceritakan
kepada kami Abu Ishaq berkata; Aku mendengar Al Bara' bin 'Azib
radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan
Abdullah bin Jubair sebagai komandan pasukan yang berjalan kaki pada perang
Uhud. Lalu mereka lari berpencaran, itulah yang dimaksud dengan firman Allah:
Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh
kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain
memanggil kamu.... pada waktu itu tidak ada yang bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kecuali hanya dua belas orang.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو يَعْقُوبَ حَدَّثَنَا
حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسٌ
أَنَّ أَبَا طَلْحَةَ قَالَ غَشِيَنَا النُّعَاسُ وَنَحْنُ فِي مَصَافِّنَا يَوْمَ
أُحُدٍ قَالَ فَجَعَلَ سَيْفِي يَسْقُطُ مِنْ يَدِي وَآخُذُهُ وَيَسْقُطُ
وَآخُذُهُ |
|
45.83/4196. Telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Ibrahim bin 'Abdur Rahman Abu Ya'qub Telah menceritakan kepada kami
Hushain bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari
Qatadah Telah menceritakan kepada kami Anas bahwa Abu
Thalhah kami mendapati rasa kantuk yang
sangat pada waktu kami dalam barisan perang Badar, lalu Abu Thalhah berkata,
'sehingga pedangku terjatuh dari tanganku, lalu aku mengambilnya, lalu jatuh
kembali dan kembali aku mengambilnya. ' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ أُرَاهُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ
عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
} قَالَهَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالُوا { إِنَّ
النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ } |
|
45.84/4197. Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Yunus aku melihatnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr dari Abu Hashin dari Abu Adl Dluha dari Ibnu
'Abbas Hasbunallah wa ni'mal wakil adalah ucapan Ibrahim Alaihis Salam
ketika di lemparkan ke api. Juga diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika orang-orang kafir berkata; "Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka",
maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik Pelindung." |
|
|
حَدَّثَنَا
مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ أَبِي
الضُّحَى عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ آخِرَ قَوْلِ إِبْرَاهِيمَ حِينَ
أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ |
|
45.85/4198. Telah menceritakan kepada kami Malik
bin Ismail Telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu
Hashin dari Abu Adl Dluha dari Ibnu 'Abbas berkata; "Perkataan
terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dia dilemparkan ke api adalah: "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik
pelindung." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُنِيرٍ سَمِعَ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ
شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَأْخُذُ
بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ يَقُولُ أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ ثُمَّ
تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { وَلَا يَحْسِبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمْ
اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ |
|
45.86/4199. Telah menceritakan kepadaku
'Abdullah bin Munir dia mendengar Abu An Nadlr Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Rahman yaitu Ibnu 'Abdullah bin Dinar dari
Bapaknya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah -Azza wa
Jalla-, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan diubah pada hari
Kiamat seperti seekor ular berkepala putih (karena banyak racunnya) serta
memiliki dua titik hitam di atas matanya atau dua taring, memangsa dengan kedua
tulang rahangnya pada hari Kiamat, lalu mengatakan, 'Akulah harta simpananmu,
akulah harta simpananmu'. Kemudian beliau membaca ayat ini: 'Janganlah
sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka.....' hingga akhir ayat. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكِبَ عَلَى
حِمَارٍ عَلَى قَطِيفَةٍ فَدَكِيَّةٍ وَأَرْدَفَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ وَرَاءَهُ
يَعُودُ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ فِي بَنِي الْحَارِثِ بْنِ الْخَزْرَجِ قَبْلَ
وَقْعَةِ بَدْرٍ قَالَ حَتَّى مَرَّ بِمَجْلِسٍ فِيهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ
ابْنُ سَلُولَ وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُسْلِمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ فَإِذَا
فِي الْمَجْلِسِ أَخْلَاطٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُشْرِكِينَ عَبَدَةِ
الْأَوْثَانِ وَالْيَهُودِ وَالْمُسْلِمِينَ وَفِي الْمَجْلِسِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
رَوَاحَةَ فَلَمَّا غَشِيَتْ الْمَجْلِسَ عَجَاجَةُ الدَّابَّةِ خَمَّرَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ أَنْفَهُ بِرِدَائِهِ ثُمَّ قَالَ لَا تُغَبِّرُوا عَلَيْنَا
فَسَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ ثُمَّ
وَقَفَ فَنَزَلَ فَدَعَاهُمْ إِلَى اللَّهِ وَقَرَأَ عَلَيْهِمْ الْقُرْآنَ فَقَالَ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ أَيُّهَا الْمَرْءُ إِنَّهُ لَا
أَحْسَنَ مِمَّا تَقُولُ إِنْ كَانَ حَقًّا فَلَا تُؤْذِنَا بِهِ فِي مَجْلِسِنَا
ارْجِعْ إِلَى رَحْلِكَ فَمَنْ جَاءَكَ فَاقْصُصْ عَلَيْهِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ رَوَاحَةَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَاغْشَنَا بِهِ فِي مَجَالِسِنَا
فَإِنَّا نُحِبُّ ذَلِكَ فَاسْتَبَّ الْمُسْلِمُونَ وَالْمُشْرِكُونَ وَالْيَهُودُ
حَتَّى كَادُوا يَتَثَاوَرُونَ فَلَمْ يَزَلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُخَفِّضُهُمْ حَتَّى سَكَنُوا ثُمَّ رَكِبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَابَّتَهُ فَسَارَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ
فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا سَعْدُ أَلَمْ
تَسْمَعْ مَا قَالَ أَبُو حُبَابٍ يُرِيدُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَيٍّ قَالَ كَذَا
وَكَذَا قَالَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اعْفُ عَنْهُ وَاصْفَحْ
عَنْهُ فَوَالَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ لَقَدْ جَاءَ اللَّهُ بِالْحَقِّ
الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ لَقَدْ اصْطَلَحَ أَهْلُ هَذِهِ الْبُحَيْرَةِ عَلَى
أَنْ يُتَوِّجُوهُ فَيُعَصِّبُوهُ بِالْعِصَابَةِ فَلَمَّا أَبَى اللَّهُ ذَلِكَ
بِالْحَقِّ الَّذِي أَعْطَاكَ اللَّهُ شَرِقَ بِذَلِكَ فَذَلِكَ فَعَلَ بِهِ مَا
رَأَيْتَ فَعَفَا عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ يَعْفُونَ
عَنْ الْمُشْرِكِينَ وَأَهْلِ الْكِتَابِ كَمَا أَمَرَهُمْ اللَّهُ وَيَصْبِرُونَ
عَلَى الْأَذَى قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَتَسْمَعُنَّ مِنْ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنْ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا }
الْآيَةَ وَقَالَ اللَّهُ { وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ
يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ
أَنْفُسِهِمْ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَتَأَوَّلُ الْعَفْوَ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ بِهِ حَتَّى أَذِنَ اللَّهُ
فِيهِمْ فَلَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدْرًا
فَقَتَلَ اللَّهُ بِهِ صَنَادِيدَ كُفَّارِ قُرَيْشٍ قَالَ ابْنُ أُبَيٍّ ابْنُ
سَلُولَ وَمَنْ مَعَهُ مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَعَبَدَةِ الْأَوْثَانِ هَذَا أَمْرٌ
قَدْ تَوَجَّهَ فَبَايَعُوا الرَّسُولَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
الْإِسْلَامِ فَأَسْلَمُوا |
|
45.87/4200. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa Usamah
bin Zaid radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengendarai seekor keledai, dilengkapi
dengan penutup kaki yang dibuat di Fadak dan aku berada di belakangnya. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pergi untuk berkunjung kepada Sa'ad bin 'Ubadah di
Bani Al Harits bin Al Khazraj; kejadian ini berlangsung sebelum perang Badar.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, melewati sekelompok orang, yang di dalamnya
ada 'Abdullah bin 'Ubay bin Salul. Dan itu terjadi sebelum 'Abdullah bin 'Ubay
masuk Islam. Di dalam kerumunan itu berkumpul orang-orang dari berbagai agama
yaitu: orang-orang Muslim, kafir, para penyembah berhala, dan Yahudi. Di sana
juga terlihat 'Abdullah bin Rawahah. Ketika debu yang di timbulkan dari keledai
(yang dikendarai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) mengenai kerumunan itu,
'Abdullah bin 'Ubay menutup hidungnya dengan bajunya dan berkata; Jangan tutupi kami dengan debu. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam kepada mereka, lalu
turun dan mengajak mereka kepada Allah (memeluk agama Islam) dan membacakan
kepada mereka Al Qur'an mulia. Mendengar hal itu 'Abdullah bin 'Ubay berkata;
'Wahai ki sanak! Tak ada yang lebih baik daripada yang engkau ucapkan, jika itu
benar, kalau begitu jangan mengganggu pertemuan kami. Pulanglah. Bacakan saja
kepada orang-orang yang datang kepadamu.' Mendengar itu 'Abdullah bin Rawahah
berkata; 'Ya Rasulullah! Bawalah (apa yang ingin Anda sampaikan) kepada kami
dalam pertemuan kami, karena kami menyukainya.' Maka orang-orang Muslim, kafir,
dan Yahudi saling mencaci maki satu sama lain hingga mereka mau berkelahi. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menenangkan mereka dan mereka semua kembali tenang.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali keledainya dan
melanjutkan perjalanan hingga sampailah dikediaman Sa'ad bin 'Ubadah. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: 'Apakah engkau mendengar apa
yang disampaikan Hubab? ' Yang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maksudkan
adalah 'Abdullah bin 'Ubay. 'Ia berkata ini dan itu.' Mendengar itu Sa'ad bin
'Ubadah berkata; 'Ya Rasulullah! Ampuni dan beri maaf dia, karena demi Allah
yang memberimu Al Kitab, Allah memberikan kepadamu Kebenaran (Al Qur'an) pada
saat penduduk kota ini (Madinah) tengah mencari seseorang untuk memimpin mereka.
Tetapi ketika Allah menentang (keputusan) itu melalui Kebenaran (Al Qur'an) yang
diberikan kepada Anda, maka ('Abdullah bin 'Ubay) dengki terhadapmu, seperti
kelakuannya yang engkau lihat terhadapmu.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memaafkannya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya memaafkan orang-orang kafir dan para Ahli Kitab sebagaimana yang
diperintahkan Allah, dan mereka bersabar terhadap kesalah pahaman. Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan prinsip memberikan ampunan kepada mereka
selama Allah memerintahkannya demikian hingga Allah memberikan izin untuk
memerangi mereka. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertempur
dalam Perang Badar dan Allah membinasakan orang-orang terkemuka Quraisy, Ibnu
Ubay bin Salul dan orang-orang kafir serta para penyembah berhala yang
berkelompok dengannya berkata; 'Islam telah muncul.' Lalu mereka memberikan
baiat mereka (untuk memeluk agama Islam) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan menjadi Muslim. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنِي
زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رِجَالًا مِنْ الْمُنَافِقِينَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْغَزْوِ تَخَلَّفُوا عَنْهُ وَفَرِحُوا
بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَذَرُوا إِلَيْهِ
وَحَلَفُوا وَأَحَبُّوا أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَنَزَلَتْ { لَا
يَحْسِبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا
بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا } الْآيَةَ |
|
45.88/4201. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far
berkata; Telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha bin
Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau pergi berperang mereka tidak turut
berperang dan merasa bangga dengan ketidakpergiannya untuk menyelisihi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah kembali (membawa kemenangan dan harta rampasan perang), mereka
mengemukakan alasan mereka masing-masing yang menjadikan mereka tidak turut
berperang dan menguatkan alasannya dengan sumpah. Kemudian mereka ingin dipuji
(seolah-olah merekalah yang pahlawan) padahal mereka tidak berbuat apa-apa.
Karena itu turunlah ayat: 'Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa
orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka ingin
dipuji terhadap perbuatan yang tidak mereka kerjakan, janganlah kamu mengira
bahwa mereka akan terlepas dari siksa…' (QS Ali Imraan (3):
88). |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُمْ
عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ
مَرْوَانَ قَالَ لِبَوَّابِهِ اذْهَبْ يَا رَافِعُ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقُلْ
لَئِنْ كَانَ كُلُّ امْرِئٍ فَرِحَ بِمَا أُوتِيَ وَأَحَبَّ أَنْ يُحْمَدَ بِمَا
لَمْ يَفْعَلْ مُعَذَّبًا لَنُعَذَّبَنَّ أَجْمَعُونَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَمَا
لَكُمْ وَلِهَذِهِ إِنَّمَا دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَهُودَ فَسَأَلَهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَكَتَمُوهُ إِيَّاهُ وَأَخْبَرُوهُ بِغَيْرِهِ
فَأَرَوْهُ أَنْ قَدْ اسْتَحْمَدُوا إِلَيْهِ بِمَا أَخْبَرُوهُ عَنْهُ فِيمَا
سَأَلَهُمْ وَفَرِحُوا بِمَا أُوتُوا مِنْ كِتْمَانِهِمْ ثُمَّ قَرَأَ ابْنُ
عَبَّاسٍ { وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كَذَلِكَ
حَتَّى قَوْلِهِ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا
لَمْ يَفْعَلُوا } تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ح حَدَّثَنَا
ابْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ
أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ أَنَّهُ
أَخْبَرَهُ أَنَّ مَرْوَانَ بِهَذَا |
|
45.89/4202. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bahwa Ibnu
Juraij Telah menceritakan kepada mereka dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa
'Alqamah bin Waqqash telah mengabarkan kepadanya bahwasannya Marwan
berkata kepada penjaga pintunya; Wahai Abu
Rafi', pergilah menemui Ibnu Abbas, tanyakan kepadanya; 'Apabila setiap orang
dari kita akan disiksa karena merasa senang dengan apa yang dia kerjakan dan
suka untuk dipuji terhadap apa yang belum dia kerjakan, dengan demikian berarti
kita semua akan di adzab? Ibnu Abbas berkata; 'Ada apa dengan ayat ini? '
Ayat ini hanya di turunkan mengenai orang Yahudi.. Yaitu ketika nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menanyakan kepada mereka tentang sesuatu, namun
mereka menyembunyikannya dan mengabarkan hal yang lain. Lalu mereka perlihatkan
kepada beliau bahwa mereka berhak mendapat pujian dari apa yang telah mereka
kabarkan itu dan mereka senang dengan apa yang telah mereka kerjakan, yaitu
sikap mereka yang menyembunyikan sesuatu yang beliau tanyakan.' Lalu Ibnu Abbas
membaca ayat; Dan (ingatlah), ketika Allah
mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi (yaitu), Hendaklah
kamu benar-benar menerangkannya (isi kitab itu) kepada manusia dan janganlah
kamu menyembunyikannya. (Ali Imran: 187). Dan
Ibnu Abbas membaca ayat; Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa
orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji
atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. (Ali Imran: 188). Dan diriwayatkan
pula oleh 'Abdur Razzaq dari Ibnu Juraij Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Muqatil Telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj dari Ibnu
Juraij Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dari Humaid
bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwasanya ia telah mengabarkan kepadanya
mengenai kisah Marwan ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ
فَتَحَدَّثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ أَهْلِهِ
سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ فَلَمَّا كَانَ ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ قَعَدَ فَنَظَرَ
إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ { إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ } ثُمَّ قَامَ
فَتَوَضَّأَ وَاسْتَنَّ فَصَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً ثُمَّ أَذَّنَ بِلَالٌ
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الصُّبْحَ |
|
45.90/4203. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Abu Maryam Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Syarik bin 'Abdullah bin Abu Namir
dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
suatu ketika aku bermalam di rumah bibiku Maimunah, aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berbincang-bincang bersama istrinya sesaat.
Kemudian beliau tidur. Tatkala tiba waktu sepertiga malam terakhir, beliau duduk
dan melihat ke langit lalu beliau membaca; Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal. (Ali Imran; 190). Lalu beliau berwudlu dan bersiwak, kemudian
shalat sebelas raka'at. Setelah mendengar Bilal adzan, beliau shalat dua raka'at
kemudian beliau keluar untuk shalat subuh. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ
مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ
فَقُلْتُ لَأَنْظُرَنَّ إِلَى صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَطُرِحَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وِسَادَةٌ فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طُولِهَا
فَجَعَلَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْآيَاتِ الْعَشْرَ
الْأَوَاخِرَ مِنْ آلِ عِمْرَانَ حَتَّى خَتَمَ ثُمَّ أَتَى شَنًّا مُعَلَّقًا
فَأَخَذَهُ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي فَقُمْتُ فَصَنَعْتُ مِثْلَ مَا
صَنَعَ ثُمَّ جِئْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي ثُمَّ
أَخَذَ بِأُذُنِي فَجَعَلَ يَفْتِلُهَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ |
|
45.91/4204. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi
dari Malik bin Anas dari Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib
dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma ia berkata; Suatu ketika aku
menginap di rumah Maimunah, lalu aku berkata; Aku akan melihat shalat
Rasulullah. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi bantal dan
beliau tidur di bagian sisi panjang. Setelah itu bangun seraya mengusap kantuk
dari wajahnya. Lalu beliau membaca sepuluh
ayat terakhir surat Ali Imran hingga selesai. kemudian beliau menuju ke geriba
yang tergantung, beliau berwudlu darinya dan beliau shalat. Ibnu 'Abbas berkata;
Aku pun bangun dan melaksanakan seperti apa yang beliau kerjakan, kemudian aku
berdiri di sampingnya, maka beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan memegang
telinga kananku lalu memilinnya. Beliau shalat dua raka'at, dua raka'at, dua
raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at kemudian beliau melakukan
witir. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مَعْنُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مَالِكٌ
عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَبَّاسٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ بَاتَ عِنْدَ
مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْيَ خَالَتُهُ
قَالَ فَاضْطَجَعْتُ فِي عَرْضِ الْوِسَادَةِ وَاضْطَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَهْلُهُ فِي طُولِهَا فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ
بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدَيْهِ
ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ثُمَّ
قَامَ إِلَى شَنٍّ مُعَلَّقَةٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهَا فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ
قَامَ يُصَلِّي فَصَنَعْتُ مِثْلَ مَا صَنَعَ ثُمَّ ذَهَبْتُ فَقُمْتُ إِلَى
جَنْبِهِ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ
الْيُمْنَى عَلَى رَأْسِي وَأَخَذَ بِأُذُنِي بِيَدِهِ الْيُمْنَى يَفْتِلُهَا
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ
ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ ثُمَّ اضْطَجَعَ حَتَّى
جَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ فَقَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجَ
فَصَلَّى الصُّبْحَ |
|
45.92/4205. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ma'an bin 'Isa Telah
menceritakan kepada kami Malik dari Makhramah bin Sulaiman dari
Kuraib -budak yang dimerdekakan- 'Abdullah bin 'Abbas bahwa 'Abdullah
bin 'Abbas mengabarkan kepadanya bahwasannya dia pernah menginap di rumah
Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu bibinya. Ia berkata;
Aku berbaring di bantal bagian sisi lebar, sedangkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan keluarganya tidur di bantal bagian sisi panjang. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga pertengahan malam, mendekati atau
melewati sedikit, kemudian bangun dan duduk seraya mengusap kantuk dari wajahnya
dengan tangannya. Kemudian beliau membaca
sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran, lalu bangun menuju ke geriba yang
tergantung, beliau berwudlu darinya dan menyempurnakan wudlunya kemudian beliau
shalat. Ibnu 'Abbas berkata; Aku pun bangun dan melaksanakan seperti apa yang
beliau kerjakan, kemudian aku berdiri di sampingnya, maka beliau meletakkan
tangannya di kepalaku dan memegang telinga kananku lalu memilinnya. Beliau
shalat dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at, dua
raka'at kemudian beliau melakukan witir, setelah selesai beliau tidur kembali
hingga datang seruan mu`adzin. Kemudian beliau shalat dua raka'at ringan dan
keluar untuk melakukan shalat Subuh." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ
كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَخْبَرَهُ أَنَّهُ بَاتَ عِنْدَ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْيَ خَالَتُهُ قَالَ فَاضْطَجَعْتُ فِي عَرْضِ الْوِسَادَةِ
وَاضْطَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَهْلُهُ فِي
طُولِهَا فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا
انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ
عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ
سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ثُمَّ قَامَ إِلَى شَنٍّ مُعَلَّقَةٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهَا
فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقُمْتُ
فَصَنَعْتُ مِثْلَ مَا صَنَعَ ثُمَّ ذَهَبْتُ فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَوَضَعَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى
رَأْسِي وَأَخَذَ بِأُذُنِي الْيُمْنَى يَفْتِلُهَا فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ ثُمَّ اضْطَجَعَ حَتَّى جَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ فَقَامَ
فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى الصُّبْحَ |
|
45.93/4206. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Makhramah bin Sulaiman
dari Kuraib -budak yang dimerdekakan- Ibnu 'Abbas bahwa Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya bahwasannya dia pernah
menginap di rumah Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu
bibinya. Ia berkata; Aku berbaring di bantal bagian sisi lebar, sedangkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan keluarganya tidur di bantal bagian
sisi panjang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga pertengahan
malam, mendekati atau melewati sedikit, kemudian bangun dan duduk seraya
mengusap kantuk dari wajahnya dengan tangannya. Kemudian beliau membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali Imran,
lalu bangun menuju ke geriba yang tergantung, beliau berwudlu darinya dan
menyempurnakan wudlunya kemudian beliau shalat. Ibnu 'Abbas berkata; Aku pun
bangun dan melaksanakan seperti apa yang beliau kerjakan, kemudian aku berdiri
di sampingnya, maka beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan memegang telinga
kananku lalu memilinnya. Beliau shalat dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at,
dua raka'at, dua raka'at, dua raka'at kemudian beliau melakukan witir, setelah
selesai beliau tidur kembali hingga datang seruan mu`adzin. Kemudian beliau
shalat dua raka'at ringan dan keluar untuk melakukan shalat
Subuh." |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهَا أَنَّ رَجُلًا كَانَتْ لَهُ يَتِيمَةٌ فَنَكَحَهَا وَكَانَ لَهَا عَذْقٌ
وَكَانَ يُمْسِكُهَا عَلَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ لَهَا مِنْ نَفْسِهِ شَيْءٌ فَنَزَلَتْ
فِيهِ { وَإِنْ خِفْتُمْ أَنْ لَا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى } أَحْسِبُهُ قَالَ
كَانَتْ شَرِيكَتَهُ فِي ذَلِكَ الْعَذْقِ وَفِي مَالِهِ |
|
45.94/4207. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ibnu
Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari
Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa seorang laki-laki
memiliki seorang wanita yatim. Lalu dia menikahinya karena wanita itu memiliki
kebun kurma. Hingga dia di suruh menjaga kebun itu yang sebenarnya dia tidak
mencintai wanita itu. Maka turunlah ayat: Dan
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim bilamana kamu mengawininya….. (An Nisa: 3). Aku mengira Hisyam
berkata; Wanita itu dia sertakan dalam mengurus kebun kurma dan
hartanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى { وَإِنْ
خِفْتُمْ أَنْ لَا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى } فَقَالَتْ يَا ابْنَ أُخْتِي
هَذِهِ الْيَتِيمَةُ تَكُونُ فِي حَجْرِ وَلِيِّهَا تَشْرَكُهُ فِي مَالِهِ
وَيُعْجِبُهُ مَالُهَا وَجَمَالُهَا فَيُرِيدُ وَلِيُّهَا أَنْ يَتَزَوَّجَهَا
بِغَيْرِ أَنْ يُقْسِطَ فِي صَدَاقِهَا فَيُعْطِيَهَا مِثْلَ مَا يُعْطِيهَا
غَيْرُهُ فَنُهُوا عَنْ أَنْ يَنْكِحُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يُقْسِطُوا لَهُنَّ
وَيَبْلُغُوا لَهُنَّ أَعْلَى سُنَّتِهِنَّ فِي الصَّدَاقِ فَأُمِرُوا أَنْ
يَنْكِحُوا مَا طَابَ لَهُمْ مِنْ النِّسَاءِ سِوَاهُنَّ قَالَ عُرْوَةُ قَالَتْ
عَائِشَةُ وَإِنَّ النَّاسَ اسْتَفْتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَعْدَ هَذِهِ الْآيَةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَيَسْتَفْتُونَكَ فِي
النِّسَاءِ } قَالَتْ عَائِشَةُ وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى فِي آيَةٍ أُخْرَى {
وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ } رَغْبَةُ أَحَدِكُمْ عَنْ يَتِيمَتِهِ حِينَ
تَكُونُ قَلِيلَةَ الْمَالِ وَالْجَمَالِ قَالَتْ فَنُهُوا أَنْ يَنْكِحُوا عَنْ
مَنْ رَغِبُوا فِي مَالِهِ وَجَمَالِهِ فِي يَتَامَى النِّسَاءِ إِلَّا بِالْقِسْطِ
مِنْ أَجْلِ رَغْبَتِهِمْ عَنْهُنَّ إِذَا كُنَّ قَلِيلَاتِ الْمَالِ
وَالْجَمَالِ |
|
45.95/4208. Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'ad dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata;
Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwasanya ia bertanya
kepada 'Aisyah mengenai firman Allah Azza wa Jalla: 'Jika kalian takut
tidak berbuat adil kepada anak yatim.. (An Nisa: 3) Aisyah berkata; 'wahai anak
saudariku, yang dimaksud adalah seorang gadis yatim yang berada di peliharaan
walinya, ia membantu dalam mengurus hartanya, lalu walinya takjub dengan harta
dan kecantikannya hingga ia ingin menikahinya namun tidak bisa berbuat adil
dalam maharnya sehingga Ia memberinya seperti yang diberikan oleh orang
selainnya. Maka mereka dilarang untuk menikahi gadis-gadis itu kecuali jika
berbuat adil dan memberi sebaik-baik mahar kepada mereka, sehingga mereka bisa
memperoleh setinggi-tinggi mahar seukuran kondisi yang berlaku. Akhirnya mereka
diperintahkan untuk menikahi wanita yang baik selain anak-anak perempuan yatim
itu. Urwah berkata; lalu 'Aisyah berkata; sesungguhnya orang-orang meminta fatwa
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah turun ayat tersebut, lalu
Allah Azza wa Jalla menurunkan: dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang
wanita-wanita, katakanlah bahwa Allah memberi fatwa kepada kalian sampai firman
Allah: dan kalian ingin menikahi mereka. 'Aisyah berkata; maksudnya, ketika
terjadi ketidak senangan seseorang diantara kalian kepada anak yatim yang ia
pelihara karena harta dan kecantikannya sedikit, maka mereka dilarang untuk
menikahinya karena dorongan niyat untuk menguasai harta gadis-gadis yatim itu.
Kecuali jika bisa menegakkan keadilan meskipun ada ketidak senangan kepada
mereka. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى { وَمَنْ
كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ
بِالْمَعْرُوفِ } أَنَّهَا نَزَلَتْ فِي وَالِي الْيَتِيمِ إِذَا كَانَ فَقِيرًا
أَنَّهُ يَأْكُلُ مِنْهُ مَكَانَ قِيَامِهِ عَلَيْهِ بِمَعْرُوفٍ |
|
45.96/4209. Telah menceritakan kepadaku
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Numair Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anha mengenai firman Allah Ta'ala: "Barangsiapa (di antara
pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak
yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut
yang patut." (An Nisaa`: 6) Aisyah berkata: Diturunkan berkenaan dengan wali anak yatim, ia
boleh menggunakan dari uangnya bila membutuhkan dikarenakan ia mengurusnya
dengan cara yang patut. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ
سُفْيَانَ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا { وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينُ } قَالَ هِيَ مُحْكَمَةٌ وَلَيْسَتْ بِمَنْسُوخَةٍ تَابَعَهُ
سَعِيدٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ |
|
45.97/4210. Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Humaid Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah Al Asyja'i dari
Sufyan dari Asy Syaibani dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: Dan apabila sewaktu pembagian itu
hadir para kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta
itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Ibnu Abbas
berkata; 'Ayat ini ayat muhkamah (jelas hukumnya). Bukan ayat yang dimansukh
(dihapus). Dan diriwayatkan pula oleh Sa'id dari Ibnu
Abbas. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُمْ
قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
عَادَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ فِي بَنِي
سَلِمَةَ مَاشِيَيْنِ فَوَجَدَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا أَعْقِلُ شَيْئًا فَدَعَا بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهُ ثُمَّ رَشَّ عَلَيَّ
فَأَفَقْتُ فَقُلْتُ مَا تَأْمُرُنِي أَنْ أَصْنَعَ فِي مَالِي يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَنَزَلَتْ { يُوصِيكُمْ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ } |
|
45.98/4211. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Telah menceritakan kepada kami Hisyam bahwa
Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Al Munkadir dari Jabir radliallahu 'anhu berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abu Bakr menjengukku dengan berjalan
kaki ketika aku sakit di bani Salamah. Beliau mendapatkanku dalam keadaan
pingsan. Lalu beliau meminta air kemudian beliau berwudlu dengan air itu setelah
itu beliau memercikiku hingga aku pun sadar kembali. Lalu aku bertanya; Ya
Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepadaku mengenai hartaku? maka turulah
ayat: Allah mewasiatkan kalian mengenai anak-anak kalian. (An Nisa:
11). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ وَرْقَاءَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ الْمَالُ لِلْوَلَدِ
وَكَانَتْ الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ فَنَسَخَ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ مَا أَحَبَّ
فَجَعَلَ لِلذَّكَرِ مِثْلَ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ وَجَعَلَ لِلْأَبَوَيْنِ لِكُلِّ
وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسَ وَالثُّلُثَ وَجَعَلَ لِلْمَرْأَةِ الثُّمُنَ
وَالرُّبُعَ وَللزَّوْجِ الشَّطْرَ وَالرُّبُعَ |
|
45.99/4212. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf dari Warqa dari Ibnu Abu Najih dari
'Atha dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; "Bahwasanya dahulu harta untuk anak dan wasiat untuk
orang tua. Lalu Allah menghapus hal itu sesuai apa yang Ia kehendaki dan
mengganti dengan bagian laki-laki seperti bagian dua perempuan, bagian untuk
kedua orang tua masing-masing mendapatkan seperenam dan sepertiga, menjadikan
untuk isteri seperdelapan dan seperempat, dan untuk suami setengah dan
seperempat." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
الشَّيْبَانِيُّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ الشَّيْبَانِيُّ
وَذَكَرَهُ أَبُو الْحَسَنِ السُّوَائِيُّ وَلَا أَظُنُّهُ ذَكَرَهُ إِلَّا عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا
النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا
آتَيْتُمُوهُنَّ } قَالَ كَانُوا إِذَا مَاتَ الرَّجُلُ كَانَ أَوْلِيَاؤُهُ
أَحَقَّ بِامْرَأَتِهِ إِنْ شَاءَ بَعْضُهُمْ تَزَوَّجَهَا وَإِنْ شَاءُوا
زَوَّجُوهَا وَإِنْ شَاءُوا لَمْ يُزَوِّجُوهَا فَهُمْ أَحَقُّ بِهَا مِنْ
أَهْلِهَا فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي ذَلِكَ |
|
45.100/4213. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Muqatil Telah menceritakan kepada kami Asbath bin
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani dari
'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas dia berkata; -Asy Syaibani berkata-;
juga disebutkan oleh Abu Al Hasan As Suwai dan aku tidak mengira dia
menyebutkannya kecuali dari Ibnu 'Abbas mengenai firman Allah: "Hai
orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka (Annisa: 19). Dahulu apabila seorang suami meninggal, maka wali-nya
laki-laki tersebut lebih berhak terhadap istrinya si mayyit, apabila si wali
berkehendak untuk menikahi istri si mayyit untuk dirinya maka dia akan
menikahinya atau menikahkannya kepada orang lain atau tidak menikahkannya sama
sekali. Maka turunlah ayat ini. |
|
|
حَدَّثَنِي
الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ إِدْرِيسَ عَنْ طَلْحَةَ
بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا { وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ } قَالَ وَرَثَةً { وَالَّذِينَ
عَاقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ } كَانَ الْمُهَاجِرُونَ لَمَّا قَدِمُوا الْمَدِينَةَ
يَرِثُ الْمُهَاجِرِيُّ الْأَنْصَارِيَّ دُونَ ذَوِي رَحِمِهِ لِلْأُخُوَّةِ
الَّتِي آخَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمْ فَلَمَّا
نَزَلَتْ { وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ } نُسِخَتْ ثُمَّ قَالَ { وَالَّذِينَ
عَاقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ } مِنْ النَّصْرِ وَالرِّفَادَةِ وَالنَّصِيحَةِ وَقَدْ
ذَهَبَ الْمِيرَاثُ وَيُوصِي لَهُ سَمِعَ أَبُو أُسَامَةَ إِدْرِيسَ وَسَمِعَ
إِدْرِيسُ طَلْحَةَ |
|
45.101/4214. Telah menceritakan kepadaku Ash
Shalt bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Idris dari Thalhah bin Musharrif dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah; Bagi tiap-tiap
harta peninggalan dari harta….. (An Nisa: 33). Ibnu Abbas berkata; Yaitu
dijadikan pewaris. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah setia
dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya. Dahulu tatkala orang-orang
muhajirin datang ke Madinah, orang Muhajirin dapat mewariskan kepada orang
Anshar walaupun tidak ada hubungan kekerabatan. Hanya sebatas tali persaudaraan
yang telah dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di antara mereka.
Tatkala ayat ini turun: Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta….. (An Nisa:
33). Maka kebiasaan itu dihapus. Selanjutnya ayat: Dan (jika ada) orang-orang
yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka
bagiannya, hal ini menunjukan bolehnya saling menolong, melayani, memberi
nasihat, memberi wasiat selelah dihapuskannya saling mewarisi di antara mereka.
Demikian juga Abu Usamah mendengar hal ini dari Idris dan Idris mendengar dari
Thalhah. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أُنَاسًا فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ
هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ بِالظَّهِيرَةِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا
سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ وَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ ضَوْءٌ لَيْسَ فِيهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا كَمَا تُضَارُونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا إِذَا كَانَ
يَوْمُ الْقِيَامَةِ أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ تَتْبَعُ كُلُّ أُمَّةٍ مَا كَانَتْ
تَعْبُدُ فَلَا يَبْقَى مَنْ كَانَ يَعْبُدُ غَيْرَ اللَّهِ مِنْ الْأَصْنَامِ
وَالْأَنْصَابِ إِلَّا يَتَسَاقَطُونَ فِي النَّارِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَبْقَ
إِلَّا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ اللَّهَ بَرٌّ أَوْ فَاجِرٌ وَغُبَّرَاتُ أَهْلِ
الْكِتَابِ فَيُدْعَى الْيَهُودُ فَيُقَالُ لَهُمْ مَنْ كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ
قَالُوا كُنَّا نَعْبُدُ عُزَيْرَ ابْنَ اللَّهِ فَيُقَالُ لَهُمْ كَذَبْتُمْ مَا
اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ صَاحِبَةٍ وَلَا وَلَدٍ فَمَاذَا تَبْغُونَ فَقَالُوا
عَطِشْنَا رَبَّنَا فَاسْقِنَا فَيُشَارُ أَلَا تَرِدُونَ فَيُحْشَرُونَ إِلَى
النَّارِ كَأَنَّهَا سَرَابٌ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا فَيَتَسَاقَطُونَ فِي
النَّارِ ثُمَّ يُدْعَى النَّصَارَى فَيُقَالُ لَهُمْ مَنْ كُنْتُمْ تَعْبُدُونَ
قَالُوا كُنَّا نَعْبُدُ الْمَسِيحَ ابْنَ اللَّهِ فَيُقَالُ لَهُمْ كَذَبْتُمْ مَا
اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ صَاحِبَةٍ وَلَا وَلَدٍ فَيُقَالُ لَهُمْ مَاذَا تَبْغُونَ
فَكَذَلِكَ مِثْلَ الْأَوَّلِ حَتَّى إِذَا لَمْ يَبْقَ إِلَّا مَنْ كَانَ يَعْبُدُ
اللَّهَ مِنْ بَرٍّ أَوْ فَاجِرٍ أَتَاهُمْ رَبُّ الْعَالَمِينَ فِي أَدْنَى
صُورَةٍ مِنْ الَّتِي رَأَوْهُ فِيهَا فَيُقَالُ مَاذَا تَنْتَظِرُونَ تَتْبَعُ
كُلُّ أُمَّةٍ مَا كَانَتْ تَعْبُدُ قَالُوا فَارَقْنَا النَّاسَ فِي الدُّنْيَا
عَلَى أَفْقَرِ مَا كُنَّا إِلَيْهِمْ وَلَمْ نُصَاحِبْهُمْ وَنَحْنُ نَنْتَظِرُ
رَبَّنَا الَّذِي كُنَّا نَعْبُدُ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ لَا
نُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا |
|
45.102/4215. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar
Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar
dari Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; sejumlah orang pada
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Ya Rasulullah, apakah
kami dapat melihat Allah pada hari kiamat? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab. 'Ya, ' apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari yang terang
benderang serta tidak ada mendung? Mereka
berkata: Tidak wahai Rasulullah! lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apakah kalian merasa
kesullitan melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung
dibawahnya?, mereka berkata; Tidak,
wahai Rasulullah! Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak
pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu
dari keduanya. Pada hari kiamat, sang penyeru akan mengumumkan, setiap umat
mengikuti apa yang mereka sembah. Maka mereka yang menyembah selain Allah
seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka. Hingga yang
tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah baik orang-orang yang saleh maupun
orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlu kitab. Kemudian orang Yahudi akan
dipanggil, Allah akan bertanya kepada mereka: Apa yang kamu sembah? Mereka
menjawab; 'Kami menyembah Uzair putra Allah. Maka akan dikatakan kepada mereka;
'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau
memilik anak. Apa yang sekarang kalian inginkan? Mereka menjawab; 'Kami sangat
haus ya Rabb, maka berilah kami minum. Maka mereka digiring dan ditunjukan,
'Minumlah. Pada saat itulah mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang
bentuknya seperti fatamorgana yang saling merusak satu sama yang lainnya.
Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam api neraka. Setelah itu orang-orang
Nashrani akan dipanggil, Apa yang kamu sembah? Mereka menjawab; 'Yesus putra
Allah. Maka dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah
tidak pernah mengambil istri atau memilik anak. Apa yang sekarang kalian
inginkan? Maka mereka menjawab sebagaimana orang Yahudi dan akan dilemparkan ke
dalam api neraka. Kemudian yang tetap tinggal adalah mereka yang hanya beribadah
kepada Allah. Baik itu orang saleh atau orang yang berbuat kejahatan. Allah akan
mendatangi mereka dalam bentuk yang mendekati gambaran mereka tentang Dia dalam
benak mereka. Akan dikatakan kepada mereka; Apa yang kalian tunggu? Setiap
bangsa mengikuti tuhan yang disembahnya didunia. Mereka akan menjawab; Kami
meninggalkan orang-orang di dunia ketika kami sedang sangat membutuhkan mereka
dan kami tidak mengambil mereka sebagai tandingan. Sekarang kami sedang menunggu
Rabb kami yang kami sembah. Maka Allah akan berkata; Akulah Rabb kalian, mereka
akan senantiasa berkata, sebanyak dua atau tiga kali; 'Kami tidak menyekutukan
Allah.' |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ يَحْيَى بَعْضُ الْحَدِيثِ عَنْ عَمْرِو
بْنِ مُرَّةَ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اقْرَأْ عَلَيَّ قُلْتُ آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ فَإِنِّي
أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ
حَتَّى بَلَغْتُ { فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا
بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا } قَالَ أَمْسِكْ فَإِذَا عَيْنَاهُ
تَذْرِفَانِ |
|
45.103/4216. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah Telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Sufyan
dari Sulaiman dari Ibrahim dari 'Abidah dari
'Abdullah berkata; Yahya -sebagian Hadits- dari 'Amru bin Murrah
dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: Bacakanlah Al Qur'an kepadaku! Aku berkata;
Bagaimana aku membacakan kepadamu, padahal Al Qur'an diturunkan kepadamu? Beliau
menjawab: Sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari orang lain. Lalu aku membacakan kepada beliau surat An Nisa
hingga tatkala sampai ayat; Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti),
apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu (An
Nisa; 41), beliau berkata; 'Cukup.' Dan ternyata beliau mencucurkan air
mata (menangis). |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ هَلَكَتْ قِلَادَةٌ لِأَسْمَاءَ فَبَعَثَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهَا رِجَالًا فَحَضَرَتْ الصَّلَاةُ
وَلَيْسُوا عَلَى وُضُوءٍ وَلَمْ يَجِدُوا مَاءً فَصَلَّوْا وَهُمْ عَلَى غَيْرِ
وُضُوءٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ يَعْنِي آيَةَ التَّيَمُّمِ |
|
45.104/4217. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam
dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Kalung Asma'
pernah hilang, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh beberapa sahabat
mencari kalung itu. Lalu datanglah waktu shalat dan mereka dalam keadaan hadats
serta mereka tidak mendapatkan air. Lalu mereka shalat tanpa wudlu. Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat tentang
tayamum." |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ
عَنْ يَعْلَى بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا { أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ
مِنْكُمْ } قَالَ نَزَلَتْ فِي عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُذَافَةَ بْنِ قَيْسِ بْنِ
عَدِيٍّ إِذْ بَعَثَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
سَرِيَّةٍ |
|
45.105/4218. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin
Muhammad dari Ibnu Juraij dari Ya'la bin Muslim dari Sa'id
bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman
Allah: Ta'atilah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya serta kepada pemimpin kalian.
Ibnu Abbas berkata; Ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin
Qais ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya dalam sebuah sariyah
(peperangan). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ قَالَ خَاصَمَ الزُّبَيْرُ رَجُلًا مِنْ
الْأَنْصَارِ فِي شَرِيجٍ مِنْ الْحَرَّةِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْقِ يَا زُبَيْرُ ثُمَّ أَرْسِلْ الْمَاءَ إِلَى جَارِكَ
فَقَالَ الْأَنْصَارِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ كَانَ ابْنَ عَمَّتِكَ
فَتَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ
اسْقِ يَا زُبَيْرُ ثُمَّ احْبِسْ الْمَاءَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى الْجَدْرِ ثُمَّ
أَرْسِلْ الْمَاءَ إِلَى جَارِكَ وَاسْتَوْعَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِلزُّبَيْرِ حَقَّهُ فِي صَرِيحِ الْحُكْمِ حِينَ أَحْفَظَهُ
الْأَنْصَارِيُّ كَانَ أَشَارَ عَلَيْهِمَا بِأَمْرٍ لَهُمَا فِيهِ سَعَةٌ قَالَ
الزُّبَيْرُ فَمَا أَحْسِبُ هَذِهِ الْآيَاتِ إِلَّا نَزَلَتْ فِي ذَلِكَ { فَلَا
وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ
} |
|
45.106/4219. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari
'Urwah berkata; bahwa seorang laki-laki Anshar berselisih dengan Az
Zubair mengenai mata air Al Harrah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian bersabda: Alirilah kebunmu wahai
Zubair, setelah itu berikanlah kepada tetanggamu. Tetapi laki-laki Anshar
itu marah seraya berkata; Wahai Rasulullah,
apakah karena ia anak dari pamanmu! Maka Wajah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerah, kemudian beliau bersabda: Wahai Zubair, airilah kebunmu, setelah itu tahanlah
hingga airnya kembali ke dalam tanah kemudian berikanlah kepada
tetanggamu! Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berharap agar Zubair bisa
memahami mengenai haknya dengan keputusan yang tegas. Padahal sebelumnya beliau
memberikan kemudahan untuk Zubair dan orang Anshar, tapi ketika orang Anshar
marah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya beliau memberikan
semua bagian kepada Zubair. Zubair radliallahu 'anhu berkata; Demi Allah, aku mengira bahwa ayat ini tidak turun
kecuali berkaitan dengan masalah itu: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (QS; an Nisaa`; 65). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَوْشَبٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ
نَبِيٍّ يَمْرَضُ إِلَّا خُيِّرَ بَيْنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَكَانَ فِي
شَكْوَاهُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ أَخَذَتْهُ بُحَّةٌ شَدِيدَةٌ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ
{ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ
وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ } فَعَلِمْتُ أَنَّهُ خُيِّرَ |
|
45.107/4220. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah bin Hausyab Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad dari Bapaknya dari 'Urwah dari 'Aisyah
radliallahu 'anha ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Tidaklah seorang nabi sakit
kecuali akan diberi pilihan antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Dan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sakit yang menyebabkan kematiannya, aku
mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat
kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang
mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik-baik
teman. Maka aku tahu bahwa waktu itu beliau sedang diberi
pilihan. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ
سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ أَنَا وَأُمِّي مِنْ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ
الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ |
|
45.108/4221. Telah menceritakan kepadaku
'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Ubaidillah dia berkata; Aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Aku
bersama Ibuku termasuk dalam ayat; mereka yang
tertindas baik laki-laki atau wanita. (An Nisa: 98). |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ
أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ تَلَا { إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ
الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ } قَالَ كُنْتُ أَنَا وَأُمِّي مِمَّنْ
عَذَرَ اللَّهُ وَيُذْكَرُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { حَصِرَتْ } ضَاقَتْ { تَلْوُوا }
أَلْسِنَتَكُمْ بِالشَّهَادَةِ وَقَالَ غَيْرُهُ الْمُرَاغَمُ الْمُهَاجَرُ
رَاغَمْتُ هَاجَرْتُ قَوْمِي { مَوْقُوتًا } مُوَقَّتًا وَقْتَهُ
عَلَيْهِمْ |
|
45.109/4222. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid
dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa Ibnu 'Abbas membaca
ayat; "kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun
anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan untuk
hijrah." (An Nisa: 98) lalu dia berkata; Aku
dan Ibuku termasuk orang yang mendapat udzur dari Allah. dan disebutkan pula
dari Ibnu Abbas, makna hashirat yaitu 'sempit.' Sedangkan makna TALWUU yaitu
'memutar balikkan lisan kalian dalam bersaksi.' Sedangkan yang lainnya berkata;
arti 'Al Muragham' adalah Al Muhajir (orang yang berhijrah). 'Raghamtu' artinya
saya berhijrah dari kaumku. Adapun arti MAUQUUTAN (An Nisa: 103). adalah
waktunya telah ditentukan bagi mereka. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ قَالَا
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ زَيْدِ
بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ { فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ
} رَجَعَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
أُحُدٍ وَكَانَ النَّاسُ فِيهِمْ فِرْقَتَيْنِ فَرِيقٌ يَقُولُ اقْتُلْهُمْ
وَفَرِيقٌ يَقُولُ لَا فَنَزَلَتْ { فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ }
وَقَالَ إِنَّهَا طَيْبَةُ تَنْفِي الْخَبَثَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ خَبَثَ
الْفِضَّةِ |
|
45.110/4223. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ghundar dan
'Abdur Rahman berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Adi dari 'Abdullah bin Yazid dari Zaid bin Tsabit radliallahu
'anhu bahwa ia berkata mengenai ayat; 'famaa lakum fiil munafiqiin fi`atain'
Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan. Zaid berkata; Beberapa orang
dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari perang Uhud, hingga
mereka terpecah menjadi dua kelompok yang menyatakan perang dan sekelompok yang
menyatakan tidak berperang, lalu turun ayat ini 'famaa lakum fiil munafiqiin
fi`atain' juga ia berkata; "Merekalah orang yang baik, yang telah membersihkan kotoran sebagaimana api membersihkan
karat-karat logam." |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ بْنُ
النُّعْمَانِ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ آيَةٌ اخْتَلَفَ فِيهَا
أَهْلُ الْكُوفَةِ فَرَحَلْتُ فِيهَا إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْهَا
فَقَالَ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا
فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ } هِيَ آخِرُ مَا نَزَلَ وَمَا نَسَخَهَا شَيْءٌ |
|
45.111/4224. Telah menceritakan kepada kami Adam
bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah
menceritakan kepada kami Mughirah bin An Nu'man ia berkata; Aku mendengar
Sa'id bin Jubair berkata; ada sebuah ayat yang menyebabkan penduduk Kufah
berselisih tentangnya, maka aku berangkat menemui Ibnu Abbas untuk menanyakan
ayat itu. Lalu Ibnu Abbas berkata; Yaitu ayat: "Dan barangsiapa yang
membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia
di dalamnya dan Allah murka kepadanya." (An Nisa: 93). Ayat ini adalah ayat yang terakhir turun dari surat
An Nisa, tidak ada yang menghapusnya sedikitpun. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى
إِلَيْكُمْ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا } قَالَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كَانَ رَجُلٌ
فِي غُنَيْمَةٍ لَهُ فَلَحِقَهُ الْمُسْلِمُونَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ
فَقَتَلُوهُ وَأَخَذُوا غُنَيْمَتَهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ فِي ذَلِكَ إِلَى قَوْلِهِ
{ تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا } تِلْكَ الْغُنَيْمَةُ قَالَ قَرَأَ
ابْنُ عَبَّاسٍ السَّلَامَ |
|
45.112/4225. Telah menceritakan kepadaku 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari 'Atha dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman
Allah: Dan janganlah kamu mengatakan kepada
orang yang mengucapkan 'salam' kepadamu: 'Kamu bukan seorang mu'min. (An
Nisaa: 94) Ibnu Abbas berkata; Beberapa orang
muslim menemui seseorang yang tengah berada dikambing-kambing miliknya lalu ia
mengucapkan: Assalaamu 'Alaikum. Namun mereka menangkapnya lalu membunuhnya
kemudian mengambil kambing-kambing tersebut, hingga ayat; dengan harapan
kalian mendapatkan kekayaan dunia, yaitu kambing-kambing itu. Ibnu Abbas
membacanya; 'As Salaama.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ
السَّاعِدِيُّ أَنَّهُ رَأَى مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ فِي الْمَسْجِدِ
فَأَقْبَلْتُ حَتَّى جَلَسْتُ إِلَى جَنْبِهِ فَأَخْبَرَنَا أَنَّ زَيْدَ بْنَ
ثَابِتٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَمْلَى عَلَيْهِ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } {
وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ } فَجَاءَهُ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَهْوَ
يُمِلُّهَا عَلَيَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ لَوْ أَسْتَطِيعُ
الْجِهَادَ لَجَاهَدْتُ وَكَانَ أَعْمَى فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفَخِذُهُ عَلَى فَخِذِي فَثَقُلَتْ عَلَيَّ حَتَّى
خِفْتُ أَنْ تَرُضَّ فَخِذِي ثُمَّ سُرِّيَ عَنْهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { غَيْرَ
أُولِي الضَّرَرِ } |
|
45.113/4226. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Sa'ad dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Sahl bin Sa'ad As Sa'idi bahwasanya dia
melihat Marwan bin Hakam sedang berada dimasjid maka aku menemuinya dan
duduk di sampingnya. Ia mengabarkan kepada kami, dari Zaid bin Tsabit
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa mendiktekan kepadanya ayat
LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH'
'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang dan mereka yang
berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95) Kemudian datang kepadanya Ibnu Ummi
Maktum dan beliau mendiktekannya kepadaku. Lalu ia berkata; wahai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seandainya saya mampu untuk berjihad, niscaya saya
akan berjihad. Dan ia adalah orang yang buta, kemudian Allah menurunkan kepada
Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam dan pahanya berada di atas pahaku hingga
terasa berat bagiku hampir aku merasa takut pahaku patah, kemudian terhilangkan
kesusahannya, dan Allah 'azza wajalla menurunkan ayat GHAIRU ULIDHDLARAR'
'Kecuali orang-orang yang mempunyai halangan'. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ
الْمُؤْمِنِينَ } دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْدًا
فَكَتَبَهَا فَجَاءَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ فَشَكَا ضَرَارَتَهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ
{ غَيْرَ أُولِي الضَّرَرِ } |
|
45.114/4227. Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu
Ishaq dari Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; tatkala turun ayat:
LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH'
'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang dan mereka yang
berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memanggil Zaid, lalu Zaid menulisnya. Kemudian Ummi Maktum datang mengadukan
kesulitannya untuk ikut berperang karena buta. Maka Allah menurunkan ayat:
GHAIRU ULIDLDLARAR' 'Kecuali orang-orang yang mempunyai halangan'. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ
قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُوا فُلَانًا فَجَاءَهُ وَمَعَهُ
الدَّوَاةُ وَاللَّوْحُ أَوْ الْكَتِفُ فَقَالَ اكْتُبْ { لَا يَسْتَوِي
الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } { وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ }
وَخَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا ضَرِيرٌ فَنَزَلَتْ مَكَانَهَا { لَا يَسْتَوِي
الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرَ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ } |
|
45.115/4228. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf dari Israil dari Abu Ishaq dari Al
Bara' dia berkata; LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA
FII SABIILILLAAH' 'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut berperang
dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95), Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Panggilkan si
fulan, maka ia datang seraya membawa tempat tinta dan lembaran dari kayu atau
tulang. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tulislah: LAA
YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH 'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak ikut
berperang dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95) sedangkan di
belakang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada Ummi Maktum, lalu dia berkata; Ya
Rasulullah, aku ini buta, maka turunlah dalam ayat itu: GHAIRU ULIDLDLARAR'
'Kecuali orang-orang yang mempunyai halangan'. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُمْ ح
و حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ
أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْكَرِيمِ أَنَّ مِقْسَمًا مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الْحَارِثِ أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ {
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } عَنْ بَدْرٍ وَالْخَارِجُونَ
إِلَى بَدْرٍ |
|
45.116/4229. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bahwa
Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul Karim bahwa
Miqsam -budak- 'Abdullah bin Al Harits mengabarkan kepadanya dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai ayat: LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIINA WAL
MUJAAHIDUUNA FII SABIILILLAAH' 'Tidaklah sama antara orang mukmin yang tidak
ikut berperang dan mereka yang berjihad fii sabilillah.' (An Nisa: 95), yaitu
yang duduk-duduk tidak ikut perang Badar dan orang-orang yang berangkat untuk
berperang. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ وَغَيْرُهُ قَالَا
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو الْأَسْوَدِ قَالَ قُطِعَ
عَلَى أَهْلِ الْمَدِينَةِ بَعْثٌ فَاكْتُتِبْتُ فِيهِ فَلَقِيتُ عِكْرِمَةَ
مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَأَخْبَرْتُهُ فَنَهَانِي عَنْ ذَلِكَ أَشَدَّ النَّهْيِ
ثُمَّ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ نَاسًا مِنْ الْمُسْلِمِينَ كَانُوا
مَعَ الْمُشْرِكِينَ يُكَثِّرُونَ سَوَادَ الْمُشْرِكِينَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي السَّهْمُ فَيُرْمَى بِهِ
فَيُصِيبُ أَحَدَهُمْ فَيَقْتُلُهُ أَوْ يُضْرَبُ فَيُقْتَلُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمْ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ } الْآيَةَ
رَوَاهُ اللَّيْثُ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ |
|
45.117/4230. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yazid Al Muqri Telah menceritakan kepada kami Haiwah
dan yang lainnya, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin 'Abdur Rahman Abu Al Aswad berkata; dia berkata; Penduduk Kufah dipaksa
untuk mengirim pasukannya memerangi penduduk Syam dan aku disuruh untuk memimpin
mereka. Lalu aku bertemu dengan Ikrimah -mantan budak dari- Ibnu Abbas
maka aku mengabarkan hal itu kepadanya, namun ia sangat melarangku untuk
melalukan hal itu. Ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas
bahwa sejumlah kaum muslimin pernah bersama orang-orang Musyrikin hingga
menambah jumlah mereka. Lalu anak panah datang dan dilepaskan hingga mengenai
salah seorang dari mereka (orang-orang muslim yang berada di tengah-tengah kaum
musyrikin) dan membunuhnya atau ditebas hingga terbunuh. Kemudian turunlah ayat:
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan
malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri. (An Nisa: 97). diriwayatkan oleh
Al Laits dari Abul Aswad. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ } قَالَ
كَانَتْ أُمِّي مِمَّنْ عَذَرَ اللَّهُ |
|
45.118/4231. Telah menceritakan kepada kami Abu
An Nu'man Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub
dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia
berkata mengenai firman Allah: "Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki
atau wanita." (An Nisa: 98). Ibnu Abbas berkata; Ibuku termasuk orang yang mendapatkan udzur dari
Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الْعِشَاءَ إِذْ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
ثُمَّ قَالَ قَبْلَ أَنْ يَسْجُدَ اللَّهُمَّ نَجِّ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ
اللَّهُمَّ نَجِّ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ نَجِّ الْوَلِيدَ بْنَ
الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ نَجِّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ
اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي
يُوسُفَ |
|
45.119/4232. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Tatkala
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam shalat Isya,
ketika beliau Shallallahu'alaihi wasallam selesai mengucapkan, Sami'allahu liman hamidah (Allah Maha Mendengar
terhadap semua yang memuji-Nya). Kemudian beliau mengucapkan doa -sambil berdiri
sebelum sujud-, Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabi 'ah, Salamah
bin Hisyam, Al Walid bin Al Walid, serta orang-orang lemah dari kalangan kaum
mukmin. Ya Allah, timpakan siksaan-Mu kepada Bani Mudhar dan jadikanlah
tahun-tahun mereka seperti tahun-tahun Yusuf (penuh penderitaan, paceklik,
kekeringan -penerj). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ أَخْبَرَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ
جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { إِنْ كَانَ بِكُمْ أَذًى مِنْ مَطَرٍ أَوْ
كُنْتُمْ مَرْضَى } قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ وَكَانَ
جَرِيحًا |
|
45.120/4233. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan Telah mengabarkan kepada kami
Hajjaj dari Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Ya'la dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma mengenai firman Allah: Jika kamu
mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit (An Nisa:
102) Abdurrahman bin 'Auf berkata; pada waktu itu beliau dalam keadaan
terluka. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامُ
بْنُ عُرْوَةَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا {
يَسْتَفْتُونَكَ فِي النِّسَاءِ قُلْ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ إِلَى قَوْلِهِ
وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ } قَالَتْ عَائِشَةُ هُوَ الرَّجُلُ تَكُونُ
عِنْدَهُ الْيَتِيمَةُ هُوَ وَلِيُّهَا وَوَارِثُهَا فَأَشْرَكَتْهُ فِي مَالِهِ
حَتَّى فِي الْعَذْقِ فَيَرْغَبُ أَنْ يَنْكِحَهَا وَيَكْرَهُ أَنْ يُزَوِّجَهَا
رَجُلًا فَيَشْرَكُهُ فِي مَالِهِ بِمَا شَرِكَتْهُ فَيَعْضُلُهَا فَنَزَلَتْ
هَذِهِ الْآيَةُ |
|
45.121/4234. Telah menceritakan kepada kami
'Ubaid bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah Telah
mengabarkan kepadaku Bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anhu
mengenai firman Allah: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita.
Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan
kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu
tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu
ingin mengawini mereka. (An Nisa: 127). Aisyah berkata; (Ayat ini) diturunkan
berkaitan dengan wanita yatim yang ada pada
seseorang. Wanita yatim itu menyertakannya dalam hartanya hingga dalam urusan
kebun kurmanya, lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau menikahkan wanita yatim
itu pada lelaki lain lalu disertakanlah ia dalam mengurus hartanya, hingga ia
menyusahkannya dengan tidak menikahinya dan tidak menikahkannya pada lelaki
lain. Maka turunlah ayat tersebut. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ
عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا { وَإِنْ امْرَأَةٌ
خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا } قَالَتْ الرَّجُلُ تَكُونُ
عِنْدَهُ الْمَرْأَةُ لَيْسَ بِمُسْتَكْثِرٍ مِنْهَا يُرِيدُ أَنْ يُفَارِقَهَا
فَتَقُولُ أَجْعَلُكَ مِنْ شَأْنِي فِي حِلٍّ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي
ذَلِكَ |
|
45.122/4235. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari
'Aisyah radliallahu 'anha mengenai firman Allah: Dan jika seorang wanita
khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya. (An Nisa: 128). Aisyah
berkata; ayat ini mengenai seorang laki-laki
yang mempunyai istri namun dia tidak terlalu mencintainya dan memberikan hak
wanita itu, hingga ia ingin berpisah darinya tanpa mentalaknya. Lalu dia
berkata; Kamu akan tetap halal bersamaku. Maka turunlah ayat
ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ كُنَّا فِي حَلْقَةِ عَبْدِ اللَّهِ فَجَاءَ
حُذَيْفَةُ حَتَّى قَامَ عَلَيْنَا فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَقَدْ أُنْزِلَ
النِّفَاقُ عَلَى قَوْمٍ خَيْرٍ مِنْكُمْ قَالَ الْأَسْوَدُ سُبْحَانَ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ { إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي اَلدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنْ
النَّارِ } فَتَبَسَّمَ عَبْدُ اللَّهِ وَجَلَسَ حُذَيْفَةُ فِي نَاحِيَةِ
الْمَسْجِدِ فَقَامَ عَبْدُ اللَّهِ فَتَفَرَّقَ أَصْحَابُهُ فَرَمَانِي بِالْحَصَا
فَأَتَيْتُهُ فَقَالَ حُذَيْفَةُ عَجِبْتُ مِنْ ضَحِكِهِ وَقَدْ عَرَفَ مَا قُلْتُ
لَقَدْ أُنْزِلَ النِّفَاقُ عَلَى قَوْمٍ كَانُوا خَيْرًا مِنْكُمْ ثُمَّ تَابُوا
فَتَابَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ |
|
45.123/4236. Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari Al Aswad dia berkata; Kami pernah berada di
majlis Abdullah, tiba-tiba Hudzaifah datang seraya mengucapkan salam,
lalu dia berkata sambil berdiri; 'Sungguh telah diturunkan ayat nifak atas suatu
kaum yang terbaik dari kalian. Al Aswad berkata; 'Maha Suci Allah, sesungguhnya
Allah berfirman: Sesunguhnya orang-orang
munafik akan berada di dasar neraka yang paling bawah. Maka Abdullah tersenyum
dan Hudzaifah pun duduk di pojok mesjid. Tiba-tiba Abdullah berdiri, ketika para
sahabatnya sudah pergi. Lalu ia melempariku dengan kerikil-kerikil kecil. Maka
aku pun menghampirinya. Hudzaifah berkata; Aku heran dengan ketawanya, sungguh
dia telah mengetahui apa yang aku ucapkan mengenai ayat nifak telah diturunkan
atas suatu kaum yang terbaik dari kalian lalu mereka bertaubat dan Allah pun
menerima taubat mereka.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي الْأَعْمَشُ عَنْ
أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ
بْنِ مَتَّى |
|
45.124/4237. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Sufyan
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al A'masy dari Abu Wail
dari 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak layak bagi siapapun untuk mengatakan; 'Aku
lebih baik dari Yunus bin Mata.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ حَدَّثَنَا هِلَالٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ
يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ
مَتَّى فَقَدْ كَذَبَ |
|
45.125/4238. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Sinan Telah menceritakan kepada kami Fulaih Telah
menceritakan kepada kami Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa mengatakan: Aku lebih baik dari
Yunus bin Mata, maka sungguh dia telah berdusta." |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ سَمِعْتُ
الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ بَرَاءَةَ وَآخِرُ
آيَةٍ نَزَلَتْ { يَسْتَفْتُونَكَ قُلْ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ
} |
|
45.126/4239. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu Ishaq Aku mendengar Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; surat
yang terakhir kali turun adalah surat Bara`ah sedangkan ayat yang terakhir kali
turun adalah ayat: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah:
Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah.
(An Nisa: 176). |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
قَيْسٍ عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قَالَتْ الْيَهُودُ لِعُمَرَ إِنَّكُمْ
تَقْرَءُونَ آيَةً لَوْ نَزَلَتْ فِينَا لَاتَّخَذْنَاهَا عِيدًا فَقَالَ عُمَرُ
إِنِّي لَأَعْلَمُ حَيْثُ أُنْزِلَتْ وَأَيْنَ أُنْزِلَتْ وَأَيْنَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أُنْزِلَتْ يَوْمَ عَرَفَةَ وَإِنَّا
وَاللَّهِ بِعَرَفَةَ قَالَ سُفْيَانُ وَأَشُكُّ كَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَمْ لَا
{ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ } |
|
45.127/4240. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Qais dari Thariq bin
Syihab dia berkata; Orang-orang Yahudi mengatakan kepada Umar; Sesungguhnya kalian membaca satu ayat, seandainya
ayat itu diturunkan kepada kami, maka hari turunnya ayat tersebut pasti akan
kami jadikan hari raya. lalu Umar menjawab; sesungguhnya aku sangat tahu dimana ayat tersebut
diturunkan, pada hari apa diturunkan, dan di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berada ketika ayat tersebut diturunkan, bahwa ayat tersebut diturunkan
pada hari Arafah dan kami demi Allah pada waktu itu sedang melaksanakan wukuf di
Arafah. Sufyan berkata; aku ragu tentang; hari Jum'at atau bukan. yaitu ayat; Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agama bagimu.(QS Al Ma'idah ayat: 3). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالْبَيْدَاءِ
أَوْ بِذَاتِ الْجَيْشِ انْقَطَعَ عِقْدٌ لِي فَأَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْتِمَاسِهِ وَأَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ
وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَأَتَى النَّاسُ إِلَى أَبِي
بَكْرٍ الصِّدِّيقِ فَقَالُوا أَلَا تَرَى مَا صَنَعَتْ عَائِشَةُ أَقَامَتْ
بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِالنَّاسِ وَلَيْسُوا
عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ وَرَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعٌ رَأْسَهُ عَلَى فَخِذِي قَدْ نَامَ
فَقَالَ حَبَسْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسَ
وَلَيْسُوا عَلَى مَاءٍ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ قَالَتْ عَائِشَةُ فَعَاتَبَنِي
أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَجَعَلَ يَطْعُنُنِي
بِيَدِهِ فِي خَاصِرَتِي وَلَا يَمْنَعُنِي مِنْ التَّحَرُّكِ إِلَّا مَكَانُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى فَخِذِي فَقَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَصْبَحَ عَلَى غَيْرِ مَاءٍ
فَأَنْزَلَ اللَّهُ آيَةَ التَّيَمُّمِ فَتَيَمَّمُوا فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ
حُضَيْرٍ مَا هِيَ بِأَوَّلِ بَرَكَتِكُمْ يَا آلَ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ
فَبَعَثْنَا الْبَعِيرَ الَّذِي كُنْتُ عَلَيْهِ فَإِذَا الْعِقْدُ
تَحْتَهُ |
|
45.128/4241. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari
'Abdur Rahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu'alihi
wasallam dalam sebagian perjalanannya, dan saat kami sampai di Al Baida -atau di
Dzatuljaisy- kalungku hilang, maka Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam
berhenti untuk mencarinya dan para sahabat juga ikut bersamanya. Mereka tidak
mempunyai air dan juga Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam. Para sahabat
datang kepada Abu Bakar Radliyallhu'anhu dan berkata, 'Apakah kamu tidak melihat
apa yang diperbuat Aisyah?! Ia menghentikan (menahan) Rasulullah
Shallallahu'alihi wasallam dan para sahabat, padahal mereka tidak pada tempat
yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air'. Abu Bakar
Radliyallahu'anhu lalu datang (kepadaku) dan Rasulullah Shallallahu'alihi
wasallam berbaring meletakkan kepalanya diatas pahaku dan beliau tertidur. Ia
berkata, 'Kamu menahan Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam dan manusia pada
tempat yang tidak ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air? Aisyah
berkata, Abu Bakar mencelaku dan beliau
mengatakan sebagaimana yang dikehendaki Allah dan ia menekan lambungku dengan
tangannya. Tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak kecuali keadaan
Rasulullah Shallallahu'alihi wasallam yang berada diatas pahaku! Rasulullah
Shallallahu'alihi wasallam tertidur hingga pagi, tanpa ada air. Kemudian Allah
Azza wa Jalla menurunkan ayat tayamum, maka mereka pun bertayamum. Usaid
bin Hudhair berkata; Ini bukan keberkahan
keluargamu yang pertama wahai keluarga Abu Bakar! Aisyah berkata, Lalu kami membangunkan unta yang kami tunggangi, dan
kalung tersebut ternyata ada dibawahnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو
أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا سَقَطَتْ قِلَادَةٌ لِي بِالْبَيْدَاءِ وَنَحْنُ دَاخِلُونَ
الْمَدِينَةَ فَأَنَاخَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَزَلَ
فَثَنَى رَأْسَهُ فِي حَجْرِي رَاقِدًا أَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ فَلَكَزَنِي لَكْزَةً
شَدِيدَةً وَقَالَ حَبَسْتِ النَّاسَ فِي قِلَادَةٍ فَبِي الْمَوْتُ لِمَكَانِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَوْجَعَنِي ثُمَّ إِنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ وَحَضَرَتْ الصُّبْحُ
فَالْتُمِسَ الْمَاءُ فَلَمْ يُوجَدْ فَنَزَلَتْ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ } الْآيَةَ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ لَقَدْ
بَارَكَ اللَّهُ لِلنَّاسِ فِيكُمْ يَا آلَ أَبِي بَكْرٍ مَا أَنْتُمْ إِلَّا
بَرَكَةٌ لَهُمْ |
|
45.129/4242. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sulaiman dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu
Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa 'Abdur
Rahman bin Al Qasim Telah menceritakan kepadanya dari Bapaknya dari
'Aisyah radliallahu 'anha, Kalungku pernah hilang di Baida, yang pada
waktu itu kami sudah masuk ke Kota Madinah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberhentikan untanya dan turun. Lalu beliau menyandarkan kepalanya
dipangkuan sambil tiduran. Abu Bakr datang kepadaku seraya marah mencelaku, dia
berkata; 'Kamu telah menahan orang-orang dari melanjutkan perjalanan kerena
mencari kalung.' Aku diam seperti orang mati, karena takut mengganggu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, padahal Abu Bakr telah menyakitiku. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dari tidurnya dan tibalah waktu
shalat shubuh, maka beliau mencari air, namun beliau tidak mendapatkannya. Lalu turunlah ayat: Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat…. (Al Maidah: 6). Maka Usaid bin Hudlair
berkata; 'Sungguh Allah telah memberkahi orang-orang karena kalian wahai
keluarga Abu Bakr. Tidaklah kalian berada kecuali telah memberikan keberkahan
kepada mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مُخَارِقٍ عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ
سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ شَهِدْتُ مِنْ الْمِقْدَادِ
ح و حَدَّثَنِي حَمْدَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا
الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُخَارِقٍ عَنْ طَارِقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ قَالَ الْمِقْدَادُ يَوْمَ بَدْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا لَا نَقُولُ
لَكَ كَمَا قَالَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ لِمُوسَى { فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ
فَقَاتِلَا إِنَّا هَا هُنَا قَاعِدُونَ } وَلَكِنْ امْضِ وَنَحْنُ مَعَكَ
فَكَأَنَّهُ سُرِّيَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَرَوَاهُ وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مُخَارِقٍ عَنْ طَارِقٍ أَنَّ الْمِقْدَادَ
قَالَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
45.130/4243. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Mukhariq
dari Thariq bin Syihab; Aku mendengar Ibnu Mas'ud radliallahu
'anhu berkata; Aku menyaksikan dari Miqdad. Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya, Telah menceritakan kepadaku Hamdan bin 'Umar Telah
menceritakan kepada kami Abu An Nadlr Telah menceritakan kepada kami
Al Asyja'i dari Sufyan dari Mukhariq dari Thariq
dari 'Abdullah dia berkata; Pada waktu perang Badar Miqdad berkata; 'Ya
Rasulullah, Kami tidak mengatakan sebagaimana dikatakan Bani Israil kepada Musa;
FADZHAB ANTA WA RABBUKA FAQOTILAA INNA HAAHUNAA QAA'IDUN (Pergilah kamu bersama
tuhan kamu untuk berperang, sedangkan kami duduk disini saja). Tetapi kami
mengatakan; pergilah dan kami akan ikut bersamamu. Namun seakan-akan perkataan
Miqdad itu disembunyikan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
diriwayatkan pula oleh Waki' dari Sufyan dari Mukhariq dari
Thariq bahwa Miqdad mengatakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَلْمَانُ أَبُو رَجَاءٍ
مَوْلَى أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّهُ كَانَ جَالِسًا خَلْفَ
عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَذَكَرُوا وَذَكَرُوا فَقَالُوا وَقَالُوا قَدْ
أَقَادَتْ بِهَا الْخُلَفَاءُ فَالْتَفَتَ إِلَى أَبِي قِلَابَةَ وَهْوَ خَلْفَ
ظَهْرِهِ فَقَالَ مَا تَقُولُ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ أَوْ قَالَ مَا
تَقُولُ يَا أَبَا قِلَابَةَ قُلْتُ مَا عَلِمْتُ نَفْسًا حَلَّ قَتْلُهَا فِي
الْإِسْلَامِ إِلَّا رَجُلٌ زَنَى بَعْدَ إِحْصَانٍ أَوْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ
نَفْسٍ أَوْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ عَنْبَسَةُ حَدَّثَنَا أَنَسٌ بِكَذَا وَكَذَا قُلْتُ إِيَّايَ حَدَّثَ
أَنَسٌ قَالَ قَدِمَ قَوْمٌ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَكَلَّمُوهُ فَقَالُوا قَدْ اسْتَوْخَمْنَا هَذِهِ الْأَرْضَ فَقَالَ هَذِهِ
نَعَمٌ لَنَا تَخْرُجُ فَاخْرُجُوا فِيهَا فَاشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا
وَأَبْوَالِهَا فَخَرَجُوا فِيهَا فَشَرِبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا
وَاسْتَصَحُّوا وَمَالُوا عَلَى الرَّاعِي فَقَتَلُوهُ وَاطَّرَدُوا النَّعَمَ
فَمَا يُسْتَبْطَأُ مِنْ هَؤُلَاءِ قَتَلُوا النَّفْسَ وَحَارَبُوا اللَّهَ
وَرَسُولَهُ وَخَوَّفُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ فَقُلْتُ تَتَّهِمُنِي قَالَ حَدَّثَنَا بِهَذَا أَنَسٌ
قَالَ وَقَالَ يَا أَهْلَ كَذَا إِنَّكُمْ لَنْ تَزَالُوا بِخَيْرٍ مَا أُبْقِيَ
هَذَا فِيكُمْ أَوْ مِثْلُ هَذَا |
|
45.131/4244. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al
Anshari Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Salman Abu Raja' mantan budak Abu Qilabah dari
Abu Qilabah bahwasanya ia pernah duduk di belakang 'Umar bin 'Abdul 'Aziz
lalu mereka berbincang-bincang tentang para khalifah. Abu Qilabah berkata; para
khalifah itu telah memimpin. Umar pun menoleh kepadanya -pada waktu itu Abu
Qilabah berada dibelakangnya.- seraya berkata; apa yang kamu katakan wahai
Abdullah bin Zaid, -atau ia mengatakan-, apa yang kamu katakan wahai Abu
Qilabah? Aku menjawab; Aku tidak mengetahui seseorang jiwa boleh dibunuh dalam
Islam, kecuali seseorang yang telah menikah kemudian berzina, atau ia membunuh
secara tidak benar, atau ia memerangi Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi
wasallam. 'Anbasah berkata; Telah menceritakan kepada kami Anas
mengenai hal ini dan itu. Aku berkata; dan kepadaku Anas menceritakannya, ia
berkata; suatu kaum pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; Cuaca kota ini sudah tidak cocok bagi kami. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: ini ada beberapa hewan ternak milik kami, maka
keluarlah kalian dan minumlah dari susu dan air kencingnya. Lalu mereka pun
meminum susu dan air kencing unta hingga mereka segar kembali. Lalu mereka
mendekati pengembala dan membunuhnya serta mengusir bintang ternaknya. Tak lama
kemudian, diantara mereka ada yang membunuh jiwa secara tidak benar, dan
memerangi Allah dan Rasu-Nya serta menakut-nakuti Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. kemudian Umar berkata; Maha suci Allah, lalu berkata; 'Apakah kamu
menuduhku? Abu Qilabah berkata; Anas telah menceritakan kepada kami mengenai hal
ini, dan dia berkata; wahai penduduk ini (Syam), sesungguhnya kalian akan
senantiasa dalam kebaikan selama orang ini ada pada kalian. -atau yang serupa
dengan hal itu.- |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا الْفَزَارِيُّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَسَرَتْ الرُّبَيِّعُ وَهْيَ عَمَّةُ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ ثَنِيَّةَ جَارِيَةٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَطَلَبَ الْقَوْمُ الْقِصَاصَ
فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْقِصَاصِ فَقَالَ أَنَسُ بْنُ النَّضْرِ
عَمُّ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ لَا وَاللَّهِ لَا تُكْسَرُ سِنُّهَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَنَسُ
كِتَابُ اللَّهِ الْقِصَاصُ فَرَضِيَ الْقَوْمُ وَقَبِلُوا الْأَرْشَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ
مَنْ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ |
|
45.132/4245. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Salam Telah mengabarkan kepada kami Al Fazari dari
Humaid dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Rubayyi' -bibinya
Anas bin Malik- pernah mematahkan gigi seri budak dari Anshar. Lalu kaumnya
meminta qishas dengan mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh untuk mengqishashnya. Anas bin Mudlar
-paman Anas bin Malik- berkata; Tidak, demi Allah, jangan engkau patahkan
giginya ya Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai
Anas, Kitabullah adalah Qishash.' Namun kemudian kaumnya merelakannya dan
menerima dendanya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya dari hamba-hamba Allah ada orang yang
apabila dia bersumpah atas nama Allah maka ALlah akan
mengabulkannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الشَّعْبِيِّ
عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَنْ حَدَّثَكَ
أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ شَيْئًا مِمَّا
أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَقَدْ كَذَبَ وَاللَّهُ يَقُولُ { يَا أَيُّهَا
الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ } الْآيَةَ |
|
45.133/4246. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Isma'il dari Asy Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah
radliallahu 'anhu dia berkata; 'Siapapun yang berkata bahwa Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam menyembunyikan sebagian dari yang telah diwahyukan
kepadanya, maka dia telah berdusta. Karena Allah telah berfirman: Wahai Rasul,
sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu.. (Al Maidah:
67). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { لَا
يُؤَاخِذُكُمْ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ } فِي قَوْلِ الرَّجُلِ لَا
وَاللَّهِ وَبَلَى وَاللَّهِ |
|
45.134/4247. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin Salamah Telah menceritakan kepada kami Malik bin Su'air Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah
radliallahu 'anha Ayat ini: Allah tidak
menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah),
tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja.. (Al
Maidah: 79), diturunkan berkenaan dengan perkataan seseorang: Tidak demi Allah,
iya demi Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ أَبَاهَا كَانَ لَا يَحْنَثُ
فِي يَمِينٍ حَتَّى أَنْزَلَ اللَّهُ كَفَّارَةَ الْيَمِينِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ لَا
أَرَى يَمِينًا أُرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا قَبِلْتُ رُخْصَةَ اللَّهِ
وَفَعَلْتُ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ |
|
45.135/4248. Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Abu Raja' Telah menceritakan kepada kami An Nadlr dari
Hisyam dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa bapaknya tidak pernah berdusta dengan
sumpah hingga Allah menurunkan penghapus dosa sumpah. Abu Bakr berkata;
'Tidaklah aku memandang suatu sumpah, lantas
kulihat lainnya ada yang lebih baik kecuali aku menerima rukhsah (keringanan)
yang Allah berikan (membatalkan sumpah) dan aku melakukan yang terbaik.'
|
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ قَيْسٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا نَغْزُو مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ مَعَنَا نِسَاءٌ فَقُلْنَا أَلَا نَخْتَصِي
فَنَهَانَا عَنْ ذَلِكَ فَرَخَّصَ لَنَا بَعْدَ ذَلِكَ أَنْ نَتَزَوَّجَ
الْمَرْأَةَ بِالثَّوْبِ ثُمَّ قَرَأَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ } |
|
45.136/4249. Telah menceritakan kepada kami
'Amru bin 'Aun Telah menceritakan kepada kami Khalid dari
Isma'il dari Qais dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia
berkata; Kami pernah berperang bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam namun
tidak mengikut sertakan istri-istri kami, lalu kami berkata: Wahai Rasulullah,
tidakkah kami dikebiri? Namun Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam melarang kami
melakukannya. tapi setelah itu beliau memberikan keringanan kepada kami untuk
menikahi wanita dalam waktu tertentu. lalu beliau membacakan ayat; Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas. (Al Maidah: 87). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ بْنُ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ نَزَلَ تَحْرِيمُ الْخَمْرِ وَإِنَّ
فِي الْمَدِينَةِ يَوْمَئِذٍ لَخَمْسَةَ أَشْرِبَةٍ مَا فِيهَا شَرَابُ
الْعِنَبِ |
|
45.137/4250. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Basysyar Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Umar bin 'Abdul
'Aziz dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Nafi' dari 'Umar
radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala
turun ayat yang mengharamkan khamr, pada waktu itu di Madinah ada lima gelas
yang berisi minuman anggur. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
مَا كَانَ لَنَا خَمْرٌ غَيْرُ فَضِيخِكُمْ هَذَا الَّذِي تُسَمُّونَهُ الْفَضِيخَ
فَإِنِّي لَقَائِمٌ أَسْقِي أَبَا طَلْحَةَ وَفُلَانًا وَفُلَانًا إِذْ جَاءَ
رَجُلٌ فَقَالَ وَهَلْ بَلَغَكُمْ الْخَبَرُ فَقَالُوا وَمَا ذَاكَ قَالَ حُرِّمَتْ
الْخَمْرُ قَالُوا أَهْرِقْ هَذِهِ الْقِلَالَ يَا أَنَسُ قَالَ فَمَا سَأَلُوا
عَنْهَا وَلَا رَاجَعُوهَا بَعْدَ خَبَرِ الرَّجُلِ |
|
45.138/4251. Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dia berkata;
Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; 'Kami tidak punya khamr kecuali Fadlikh kalian ini,
yang biasa kalian sebut dengan Al Fadlikh. Aku pernah menjadi orang yang memberi
minum Abu Thalhah, dan fulan, serta fulan. Lalu datang seseorang berkata;
'Apakah telah sampai kepada kalian suatu kabar? Mereka bertanya; 'Kabar apa itu?
Dia menjawab; 'Khamr telah diharamkan.' Mereka berkata; Wahai Anas, bakarlah
kendi-kendi ini! Mereka tidak pernah meminta dan kembali kepada memimum khamr
lagi setelah mendengar kabar dari orang tadi. |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرٍ
قَالَ صَبَّحَ أُنَاسٌ غَدَاةَ أُحُدٍ الْخَمْرَ فَقُتِلُوا مِنْ يَوْمِهِمْ
جَمِيعًا شُهَدَاءَ وَذَلِكَ قَبْلَ تَحْرِيمِهَا |
|
45.139/4252. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Fadll Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dari 'Amru dari Jabir dia berkata; Beberapa orang yang berangkat ke Uhud meminum khamr
diwaktu pagi, lalu mereka terbunuh semua sebagai syahid, hal itu terjadi sebelum
pengharamanan khamr. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا عِيسَى وَابْنُ إِدْرِيسَ
عَنْ أَبِي حَيَّانَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى مِنْبَرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ نَزَلَ تَحْرِيمُ
الْخَمْرِ وَهْيَ مِنْ خَمْسَةٍ مِنْ الْعِنَبِ وَالتَّمْرِ وَالْعَسَلِ
وَالْحِنْطَةِ وَالشَّعِيرِ وَالْخَمْرُ مَا خَامَرَ الْعَقْلَ |
|
45.140/4253. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim Al Handzali Telah mengabarkan kepada kami 'Isa
dan Ibnu Idris dari Abu Hayyan dari Asy Sya'bi dari Ibnu
'Umar dia berkata; Aku mendengar 'Umar radliallahu 'anhu berkhutbah
di atas mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mengatakan; Amma ba'du,
"Wahai manusia! Ketahuilah, sesungguhnya
khamer telah diharamkan. Dan ia terbuat dari lima macam (buah); anggur, kurma,
madu, terigu, dan gandum. Khamer adalah sesuatu yang menutupi
akal." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ
أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ الْخَمْرَ الَّتِي أُهْرِيقَتْ الْفَضِيخُ
وَزَادَنِي مُحَمَّدٌ الْبِيكَنْدِيُّ عَنْ أَبِي النُّعْمَانِ قَالَ كُنْتُ
سَاقِيَ الْقَوْمِ فِي مَنْزِلِ أَبِي طَلْحَةَ فَنَزَلَ تَحْرِيمُ الْخَمْرِ
فَأَمَرَ مُنَادِيًا فَنَادَى فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ اخْرُجْ فَانْظُرْ مَا هَذَا
الصَّوْتُ قَالَ فَخَرَجْتُ فَقُلْتُ هَذَا مُنَادٍ يُنَادِي أَلَا إِنَّ الْخَمْرَ
قَدْ حُرِّمَتْ فَقَالَ لِي اذْهَبْ فَأَهْرِقْهَا قَالَ فَجَرَتْ فِي سِكَكِ
الْمَدِينَةِ قَالَ وَكَانَتْ خَمْرُهُمْ يَوْمَئِذٍ الْفَضِيخَ فَقَالَ بَعْضُ
الْقَوْمِ قُتِلَ قَوْمٌ وَهْيَ فِي بُطُونِهِمْ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { لَيْسَ
عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا
} |
|
45.141/4254. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'man Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid Telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu bahwa
Khamr adalah yang dihasilkan dengan membakar buah kurma. Muhammad Al
Bikandi menambahkan dari Abu Nu'man dia berkata; Aku adalah orang
yang member minum di rumah Abu Thalhah. Lalu turunlah ayat yang mengharamkan
Khamr, kemudian disuruhlah seseorang mengumumkannya. Abu Thalhah berkata;
keluarlah dan dengarkanlah suara itu. Abu Nu'man berkata; Aku pun keluar lalu ku
katakana; 'Orang itu menyerukan bahwa Khamr telah diharamkan. Abu Thalhah
berkata kepadaku; pergilah dan bakarlah khamrnya. Anas berkata; Maka kabar ini
menyebar hingga ke gang-gang Madinah. Anas bin Malik Radliyalalhu'anhu berkata;
arak mereka pada waktu itu adalah terbuat dari fadlikh (minuman yang terbuat
dari busr), busr (kurma yang masih muda). Sebagian kaum berkata; sebagian kaum
telah telah meninggal sedang arak telah telanjur masuk perut mereka. Anas bin
Malik Radliyalalhu'anhu berkata; maka Allah 'azza wajalla menurunkan Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan
dahulu... (Al Maidah: 93). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُنْذِرُ بْنُ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجَارُودِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَةً مَا
سَمِعْتُ مِثْلَهَا قَطُّ قَالَ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ
قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ فَغَطَّى أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُجُوهَهُمْ لَهُمْ خَنِينٌ فَقَالَ رَجُلٌ مَنْ أَبِي
قَالَ فُلَانٌ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ
تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ } رَوَاهُ النَّضْرُ وَرَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ عَنْ
شُعْبَةَ |
|
45.142/4255. Telah menceritakan kepada kami
Mundzir bin Al Walid bin 'Abdur Rahman Al Jarudi Telah menceritakan
kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Musa bin Anas dari Anas radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkhuthbah dengan khutbah yang belum pernah aku
dengar sebelumnya, beliau berkata; Seandainya
kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian pasti akan sedikit
tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata; Para sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menutupi kepala mereka dan mereka pun terserang sakit sengau
hidung.' Setelah itu, 'Ada seorang laki-laki bertanya; 'Siapakah ayah saya? '
Beliau menjawab: 'Ayahmu adalah si fulan.' Maka turunlah ayat yang berikut ini:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu bertanya tentang segala sesuatu
yang apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan memberatkanmu. (QS. Al
Maa'idah: 101). Diriwayatkan oleh An Nadlr dan Rauh bin Ubadah
dari Syu'bah. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ
حَدَّثَنَا أَبُو الْجُوَيْرِيَةِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ كَانَ قَوْمٌ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اسْتِهْزَاءً فَيَقُولُ الرَّجُلُ مَنْ أَبِي وَيَقُولُ الرَّجُلُ تَضِلُّ
نَاقَتُهُ أَيْنَ نَاقَتِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِمْ هَذِهِ الْآيَةَ { يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ
تَسُؤْكُمْ } حَتَّى فَرَغَ مِنْ الْآيَةِ كُلِّهَا |
|
45.143/4256. Telah menceritakan kepada kami Al
Fadll bin Sahl Telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr Telah
menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Telah menceritakan kepada kami
Abu Juwairiyah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
Suatu kaum pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebagai bentuk pengejekan. Seseorang dari mereka berkata; 'Siapa bapakku? '
Seseorang lagi berkata ketika untanya hilang; 'di mana untaku? ' maka Allah menurunkan kepada mereka ayat; Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu bertanya tentang segala sesuatu yang
apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah:
101). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ
كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ الْبَحِيرَةُ
الَّتِي يُمْنَعُ دَرُّهَا لِلطَّوَاغِيتِ فَلَا يَحْلُبُهَا أَحَدٌ مِنْ النَّاسِ
وَالسَّائِبَةُ كَانُوا يُسَيِّبُونَهَا لِآلِهَتِهِمْ لَا يُحْمَلُ عَلَيْهَا
شَيْءٌ قَالَ وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ عَامِرٍ الْخُزَاعِيَّ يَجُرُّ قُصْبَهُ
فِي النَّارِ كَانَ أَوَّلَ مَنْ سَيَّبَ السَّوَائِبَ وَالْوَصِيلَةُ النَّاقَةُ
الْبِكْرُ تُبَكِّرُ فِي أَوَّلِ نِتَاجِ الْإِبِلِ ثُمَّ تُثَنِّي بَعْدُ
بِأُنْثَى وَكَانُوا يُسَيِّبُونَهَا لِطَوَاغِيتِهِمْ إِنْ وَصَلَتْ إِحْدَاهُمَا
بِالْأُخْرَى لَيْسَ بَيْنَهُمَا ذَكَرٌ وَالْحَامِ فَحْلُ الْإِبِلِ يَضْرِبُ
الضِّرَابَ الْمَعْدُودَ فَإِذَا قَضَى ضِرَابَهُ وَدَعُوهُ لِلطَّوَاغِيتِ
وَأَعْفَوْهُ مِنْ الْحَمْلِ فَلَمْ يُحْمَلْ عَلَيْهِ شَيْءٌ وَسَمَّوْهُ
الْحَامِيَ و قَالَ لِي أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
سَمِعْتُ سَعِيدًا قَالَ يُخْبِرُهُ بِهَذَا قَالَ وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ وَرَوَاهُ ابْنُ
الْهَادِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
45.144/4257. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari
Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al
Musayyab dia berkata; Bahirah adalah unta yang kantong susunya ditahan untuk
berhala-berhala hingga tidak boleh bagi seorang pun memerasnya, sedangkan
sa`ibah adalah unta yang mereka sebut untuk tuhan-tuhan mereka tidak boleh
diberi beban tunggangan apa pun diatasnya. Ibnu Al Musayyib berkata: Abu
Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku melihat Amru bin Amir Al Khuza'i menyeret
ususnya dineraka. Ia adalah orang pertama yang membuat unta sa`ibah.
Sedangkan Al Washilah adalah unta yang masih perawan. Unta itu sengaja dibikin
perawan semenjak diperanakan. Setelah itu dijodohkan dengan unta betina lagi.
Unta itu mereka suguhkan untuk berhala-berhala mereka. hingga salah satunya bisa
menyentuh yang lainnya tanpa ada unta jantan. Sedangkan Unta Haam adalah unta
subur, mereka membiarkannya beranak hingga bilangan tertentu. Apabila telah
selesai, ia tinggalkan untuk berhala-berhala mereka dan dijaga dari beban apapun
hingga tidak boleh ada tunggangan apapun diatasnya. Mereka menamakannya Al
Haami. Dan Abul Yaman berkata kepadaku; Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri; Aku mendengar Sa'id berkata; dia
mengabarkan hal ini. perawi berkata; dan Abu Hurairah berkata; Aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan Hadits yang serupa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Al Had dari Ibnu Syihab dari Sa'id
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Aku mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْكَرْمَانِيُّ حَدَّثَنَا
حَسَّانُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ جَهَنَّمَ يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا
وَرَأَيْتُ عَمْرًا يَجُرُّ قُصْبَهُ وَهْوَ أَوَّلُ مَنْ سَيَّبَ
السَّوَائِبَ |
|
45.145/4258. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Abu Ya'qub Abu 'Abdullah Al Karmani Telah menceritakan
kepada kami Hassan bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami
Yunus dari Az Zuhri dari 'Urwah bahwa 'Aisyah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Aku melihat penghuni Jahannam
sebagiannya saling mematahkan (menindih) sebagian yang lain dan aku melihat Amru
bin Amir Al Khuza'i menyeret ususnya di neraka. Ia adalah orang pertama
yang membuat unta sa`ibah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ النُّعْمَانِ
قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ إِلَى اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً
غُرْلًا ثُمَّ قَالَ { كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا
إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ ثُمَّ قَالَ أَلَا وَإِنَّ
أَوَّلَ الْخَلَائِقِ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ أَلَا وَإِنَّهُ
يُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ أُمَّتِي فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ يَا
رَبِّ أُصَيْحَابِي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
فَأَقُولُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا
دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ
وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ } فَيُقَالُ إِنَّ هَؤُلَاءِ لَمْ يَزَالُوا
مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ |
|
45.146/4259. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah mengabarkan
kepada kami Al Mughirah bin An Nu'man dia berkata; Aku mendengar Sa'id
bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah beliau bersabda: "Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya kalian
dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan
berkulup (tidak dikhitan). Kemudian beliau bersabda: 'Sebagaimana Kami telah
memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji
yang pasti kami tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.' (Al
Anbiyaa`: 104) Ketahuilah, sesungguhnya makhluk pertama yang diberi pakaian pada
hari kiamat adalah Ibrahim 'alaihis salaam. Ketahuilah, sesungguhnya beberapa
orang dari ummatku akan didatangkan lalu mereka diambil ke golongan kiri, aku
berkata: 'Wahai Rabb, sahabat-sahabatku.' Dikatakan: 'Sesungguhnya engkau tidak
tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu.' Lalu aku mengucapkan seperti
perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka selagi aku
bersama mereka namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi
mereka dan Engkau Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu.' (Al Maa`idah:
117-118) lalu dijawab: Mereka senantiasa kembali ke belakang (murtad) sejak kau
tinggalkan mereka." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ
النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ
وَإِنَّ نَاسًا يُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ
الصَّالِحُ { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ إِلَى قَوْلِهِ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ } |
|
45.147/4260. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah
menceritakan kepada kami Al Mughirah bin An Nu'man dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan pada hari
kiamat, dan sesungguhnya ada orang-orang yang ditarik kekiri. Maka aku aku
mengucapkan seperti perkataan seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas
mereka selagi aku bersama mereka namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah
yang mengawasi mereka dan Engkau Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu.' (Al
Maa`idah: 117-118). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ { مَفَاتِحُ الْغَيْبِ } خَمْسٌ {
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنْزِلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي
الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ } |
|
45.148/4261. Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'ad dari Ibnu Syihab dari Salim bin 'Abdullah dari
Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kunci-kunci hal yang ghaib itu ada lima, tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala: Sesungguhnya hanya Allah lah yang
mengetahui datangnya hari kiamat, dan Dia lah Dzat yang menurunkan hujan, yang
mengetahui janin yang ada dalam kandungan, dan jiwa manusia tidak mengetahui apa
yang akan dapat diperbuatnya esok hari, dan ia juga tidak tahu di bumi mana dia
akan mati, Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha
Mengetahui." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { قُلْ
هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ } قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعُوذُ بِوَجْهِكَ قَالَ {
أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ } قَالَ أَعُوذُ بِوَجْهِكَ { أَوْ يَلْبِسَكُمْ
شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا أَهْوَنُ أَوْ هَذَا أَيْسَرُ |
|
45.149/4262. Telah menceritakan kepada kami Abu
An Nu'man Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari
'Amru bin Dinar dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; tatkala
turun ayat: Katakanlah: Dialah yang
berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas kamu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Saya berlindung dengan Wajah-Mu.
tatkala turun ayat, atau dari bawah kakimu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Saya berlindung dengan Wajah-Mu.
Tatkala turun ayat: 'Atau dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang
saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian
yang lain.' Beliau bersabda: Ini adalah lebih ringan dan lebih
mudah. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } قَالَ
أَصْحَابُهُ وَأَيُّنَا لَمْ يَظْلِمْ فَنَزَلَتْ { إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ } |
|
45.150/4263. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi
dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari
'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Tatkala
turun ayat; Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman… (Al An'am: 82). Para sahabat
berkata; 'Mana ada di antara kita yang tidak pernah berbuat zhalim? lalu
turunlah ayat: sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ عَمِّ نَبِيِّكُمْ
يَعْنِي ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ
يُونُسَ بْنِ مَتَّى |
|
45.151/4264. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Al
'Aliyah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku putra paman nabi kalian
yaitu Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Tidak layak bagi
seorang hamba untuk mengatakan: 'Saya lebih baik daripada Yunus bin
Mata'." |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنَا سَعْدُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ سَمِعْتُ حُمَيْدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ
بْنِ مَتَّى |
|
45.152/4265. Telah menceritakan kepada kami Adam
bin Abu Iyas Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah mengabarkan
kepada kami Sa'ad bin Ibrahim dia berkata; Aku mendengar Humaid bin
'Adur Rahman bin 'Auf dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
layak bagi seorang hamba untuk mengatakan: 'Saya lebih baik dari Yunus bin
Mata'." |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُمْ
قَالَ أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ الْأَحْوَلُ أَنَّ مُجَاهِدًا أَخْبَرَهُ أَنَّهُ
سَأَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ أَفِي ص سَجْدَةٌ فَقَالَ نَعَمْ ثُمَّ تَلَا { وَوَهَبْنَا
لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ إِلَى قَوْلِهِ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ } ثُمَّ قَالَ
هُوَ مِنْهُمْ زَادَ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ وَسَهْلُ
بْنُ يُوسُفَ عَنْ الْعَوَّامِ عَنْ مُجَاهِدٍ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ
نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ أُمِرَ أَنْ يَقْتَدِيَ
بِهِمْ |
|
45.153/4266. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bahwa Ibnu
Juraij mengabarkan kepada mereka seraya berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Sulaiman Al Ahwal, Mujahid telah mengabarkan kepadanya bahwasanya
ia bertanya kepada Ibnu 'Abbas; 'Apakah di dalam surat Shaad terdapat
ayat sadjah? ' Ibnu Abbas menjawab; 'Ya.' Lalu dia membaca: Dan Kami telah
menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya…, hingga ayat: Mereka itulah
orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka
Al An'am: 84-90). Kemudian Ibnu Abbas berkata; 'Daud termasuk dari mereka.
Yazid bin Harun dan Muhammad bin 'Ubaid serta Sahl bin
Yusuf menambahkan dari Al Awwam dari Mujahid Aku bertanya
kepada Ibnu 'Abbas, lalu dia menjawab; 'Nabi kalian shallallahu 'alaihi
wasallam adalah termasuk orang yang diperintahkan untuk mengikuti
mereka.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ قَالَ
عَطَاءٌ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ
لَمَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ شُحُومَهَا جَمَلُوهُ ثُمَّ بَاعُوهُ
فَأَكَلُوهَا وَقَالَ أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنَا
يَزِيدُ كَتَبَ إِلَيَّ عَطَاءٌ سَمِعْتُ جَابِرًا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ |
|
45.154/4267. Telah menceritakan kepada kami
'Amru bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Yazid bin Abu Habib dia berkata; 'Atha mendengar Jabir bin
'Abdullah radliallahu 'anhuma Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Semoga Allah memerangi
orang-orang Yahudi, ketika Allah 'azza wajalla tatkala mengharamkan lemak atas
mereka maka mereka mencairkannya kemudian menjualnya dan memakan
harganya. Dan Abu 'Ashim berkata; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Hamid Telah menceritakan kepada kami Yazid bahwa
'Atha telah menulis kepadaku; Aku mendengar Jabir dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَا أَحَدَ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ
وَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا شَيْءَ
أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنْ اللَّهِ وَلِذَلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ قُلْتُ
سَمِعْتَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَرَفَعَهُ قَالَ نَعَمْ {
وَكِيلٌ } حَفِيظٌ وَمُحِيطٌ بِهِ { قُبُلًا } جَمْعُ قَبِيلٍ وَالْمَعْنَى أَنَّهُ
ضُرُوبٌ لِلْعَذَابِ كُلُّ ضَرْبٍ مِنْهَا قَبِيلٌ { زُخْرُفَ الْقَوْلِ } كُلُّ
شَيْءٍ حَسَّنْتَهُ وَوَشَّيْتَهُ وَهُوَ بَاطِلٌ فَهُوَ زُخْرُفٌ { وَحَرْثٌ
حِجْرٌ } حَرَامٌ وَكُلُّ مَمْنُوعٍ فَهْوَ حِجْرٌ مَحْجُورٌ وَالْحِجْرُ كُلُّ
بِنَاءٍ بَنَيْتَهُ وَيُقَالُ لِلْأُنْثَى مِنْ الْخَيْلِ حِجْرٌ وَيُقَالُ
لِلْعَقْلِ حِجْرٌ وَحِجًى وَأَمَّا الْحِجْرُ فَمَوْضِعُ ثَمُودَ وَمَا حَجَّرْتَ
عَلَيْهِ مِنْ الْأَرْضِ فَهُوَ حِجْرٌ وَمِنْهُ سُمِّيَ حَطِيمُ الْبَيْتِ حِجْرًا
كَأَنَّه مُشْتَقٌّ مِنْ مَحْطُومٍ مِثْلُ قَتِيلٍ مِنْ مَقْتُولٍ وَأَمَّا حَجْرُ
الْيَمَامَةِ فَهْوَ مَنْزِلٌ |
|
45.155/4268. Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Amru dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia
berkata; Tidak ada yang lebih pencemburu dari
Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji baik yang nampak maupun
yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain Allah karena
itulah Dia memuji diri-Nya. lalu aku tanyakan kepadanya; apakah kamu
mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu.' Sedangkan arti
WAKIL (Al An'am: 102), adalah penjaga dan yang melindunginya. Sedangkan QUBULAN
adalah jama' dari Qabil yang artinya; berbagai macam siksa. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا عُمَارَةُ
حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَةَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ
آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا فَذَاكَ حِينَ { لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ
تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ } |
|
45.156/4269. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid Telah
menceritakan kepada kami Umarah Telah menceritakan kepada kami Abu
Zur'ah Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga matahari
terbit dari sebelah barat. Apabila matahari itu telah terbit, dan orang-orang
melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah maksud firman Allah: Pada
hari datangnya ayat (tanda) dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia
(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (Al An'am
158). |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ
مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ وَذَلِكَ
حِينَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا ثُمَّ قَرَأَ الْآيَةَ |
|
45.157/4270. Telah menceritakan kepadaku
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat
hingga matahari terbit dari sebelah barat. Apabila matahari itu telah terbit
dari barat, dan orang-orang melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah
keimanan yang tidak berguna bagi dirinya. Lalu beliau membaca ayat (yang
berkenaan dengan hal itu)." |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ أَنْتَ سَمِعْتَ
هَذَا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ وَرَفَعَهُ قَالَ لَا أَحَدَ أَغْيَرُ مِنْ
اللَّهِ فَلِذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا
أَحَدَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمِدْحَةُ مِنْ اللَّهِ فَلِذَلِكَ مَدَحَ
نَفْسَهُ |
|
45.158/4271. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Amru bin Murrah dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu
'anhu dia berkata; apakah kamu mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya,
secara marfu' dia berkata; "Tidak ada yang
lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji
baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji
selain Allah karena itulah Dia memuji diri-Nya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى
الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَدْ لُطِمَ وَجْهُهُ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ رَجُلًا مِنْ
أَصْحَابِكَ مِنْ الْأَنْصَارِ لَطَمَ فِي وَجْهِي قَالَ ادْعُوهُ فَدَعَوْهُ قَالَ
لِمَ لَطَمْتَ وَجْهَهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي مَرَرْتُ بِالْيَهُودِ
فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ فَقُلْتُ وَعَلَى
مُحَمَّدٍ وَأَخَذَتْنِي غَضْبَةٌ فَلَطَمْتُهُ قَالَ لَا تُخَيِّرُونِي مِنْ
بَيْنِ الْأَنْبِيَاءِ فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَكُونُ
أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ
الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَفَاقَ قَبْلِي أَمْ جُزِيَ بِصَعْقَةِ الطُّورِ {
الْمَنَّ وَالسَّلْوَى } |
|
45.159/4272. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
'Amru bin Yahya Al Mazini dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al
Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; Seseorang dari yahudi datang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan wajah bekas dipukul, lalu ia berkata kepada
beliau; Ya Muhammad, Aku telah dipukul oleh salah seorang dari sahabatmu
dari golongan Anshar, lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya panggilkan dia! Mereka pun memanggilnya
kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: Kenapa engkau pukul
dia? ia menjawab; Wahai Rasulullah,
pada waktu itu aku melewati orang Yahudi, lalu aku mendengar dia berkata; 'Demi
Dzat yang telah memilih Musa dari semua manusia.' Maka aku katakan; 'Apakah dari
Muhammad juga?, hingga dia membuatku marah, maka aku memukulnya. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Janganlah kalian melebihkan sebagian nabi dengan
sebagian yang lain, sesungguhnya pada hari kiamat manusia dalam keadaan pingsan,
lalu aku adalah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya dari tanah, namun
aku mendapati Musa 'Alaihis Salam telah berada di sisi 'Arsy, aku tidak tahu
apakah dia lebih duluan bangun dari pada aku atau dia sudah cukup dengan
pingsannya ketika di bukit Thur Al Manna wa Salwa (QS. Al A'raf - 160) hingga
tidak pingsan lagi. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَمْرِو بْنِ حُرَيْثٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْكَمْأَةُ مِنْ الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءُ الْعَيْنِ |
|
45.160/4273. Telah menceritakan kepada kami
Muslim Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdul
Malik dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al
Kam'ah (cendawan) itu sejenis Manna, airnya adalah obat untuk penyakit
mata." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُوسَى بْنُ
هَارُونَ قَالَا حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ زَبْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي بُسْرُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ
يَقُولُ كَانَتْ بَيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ مُحَاوَرَةٌ فَأَغْضَبَ أَبُو بَكْرٍ
عُمَرَ فَانْصَرَفَ عَنْهُ عُمَرُ مُغْضَبًا فَاتَّبَعَهُ أَبُو بَكْرٍ يَسْأَلُهُ
أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَهُ فَلَمْ يَفْعَلْ حَتَّى أَغْلَقَ بَابَهُ فِي وَجْهِهِ
فَأَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَنَحْنُ عِنْدَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا صَاحِبُكُمْ هَذَا فَقَدْ غَامَرَ قَالَ
وَنَدِمَ عُمَرُ عَلَى مَا كَانَ مِنْهُ فَأَقْبَلَ حَتَّى سَلَّمَ وَجَلَسَ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَصَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَبَرَ قَالَ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَغَضِبَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعَلَ أَبُو بَكْرٍ يَقُولُ
وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنَا كُنْتُ أَظْلَمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ أَنْتُمْ تَارِكُونَ لِي صَاحِبِي هَلْ
أَنْتُمْ تَارِكُونَ لِي صَاحِبِي إِنِّي قُلْتُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي
رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ
صَدَقْتَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ غَامَرَ سَبَقَ بِالْخَيْرِ |
|
45.161/4274. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Abdur
Rahman dan Musa bin Harun dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Al Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Al
A'laa bin Zabr dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Busr bin
'Ubaidillah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Idris Al
Khaulani dia berkata; Aku mendengar Abu Darda berkata; Abu Bakr dan
Umar pernah berdebat hingga Abu Bakr marah kepada Umar. Umar pun berpaling
darinya dalam keadaan marah. Lalu Abu Bakr mengejarnya untuk meminta maaf. Namun
Umar tidak memberi maaf hingga ia menutup pintu rumahnya dihadapan Abu Bakr. Abu
Bakr kemudian menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Darda
berkata; pada waktu itu aku berada disamping Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya temanmu ini telah berbuat baik lebih dahulu." Abu Darda berkata;
maka Umar menyesal atas apa yang telah dia perbuat. Lalu ia datang dan
mengucapkan salam serta duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya menceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apa yang
telah ia perbuat. Abu Darda berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
marah, hingga Abu Bakr berkata; 'Demi Allah ya Rasulullah, Akulah yang telah
berbuat zhalim. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bukankah kalian pernah meninggalkan sahabatku
untukku, Bukankah kalian pernah meninggalkan sahabatku untukku?. Sesungguhnya
aku pernah berkata; Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah utusan
kepada kalian semua, lalu kalian katakan; 'Anda telah berdusta, namun Abu Bakr
berkata; 'Anda benar.' Abu Abdullah berkata; Ghamara artinya; telah berbuat baik
lebih dahulu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ
مُنَبِّهٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ {
ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ }
فَبَدَّلُوا فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ وَقَالُوا حَبَّةٌ فِي
شَعَرَةٍ |
|
45.162/4275. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih bahwasanya
aku mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dikatakan kepada Bani Israil: 'Masuklah pintu itu
dengan keadaan sujud dan Katakanlah: 'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia
mengampuni kesalahan-kesalahan kalian lalu mereka mengganti (lafazh ucapan itu)
dan memasuki pintu itu seraya mereka merangkak di atas pantat-pantat mereka dan
mereka berkata: 'Habbah (biji) dalam tepung'." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ عُيَيْنَةُ بْنُ حِصْنِ بْنِ حُذَيْفَةَ فَنَزَلَ
عَلَى ابْنِ أَخِيهِ الْحُرِّ بْنِ قَيْسٍ وَكَانَ مِنْ النَّفَرِ الَّذِينَ
يُدْنِيهِمْ عُمَرُ وَكَانَ الْقُرَّاءُ أَصْحَابَ مَجَالِسِ عُمَرَ
وَمُشَاوَرَتِهِ كُهُولًا كَانُوا أَوْ شُبَّانًا فَقَالَ عُيَيْنَةُ لِابْنِ
أَخِيهِ يَا ابْنَ أَخِي هَلْ لَكَ وَجْهٌ عِنْدَ هَذَا الْأَمِيرِ فَاسْتَأْذِنْ
لِي عَلَيْهِ قَالَ سَأَسْتَأْذِنُ لَكَ عَلَيْهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ
فَاسْتَأْذَنَ الْحُرُّ لِعُيَيْنَةَ فَأَذِنَ لَهُ عُمَرُ فَلَمَّا دَخَلَ
عَلَيْهِ قَالَ هِيْ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ فَوَاللَّهِ مَا تُعْطِينَا الْجَزْلَ
وَلَا تَحْكُمُ بَيْنَنَا بِالْعَدْلِ فَغَضِبَ عُمَرُ حَتَّى هَمَّ أَنْ يُوقِعَ
بِهِ فَقَالَ لَهُ الْحُرُّ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى
قَالَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { خُذْ الْعَفْوَ وَأْمُرْ
بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنْ الْجَاهِلِينَ } وَإِنَّ هَذَا مِنْ الْجَاهِلِينَ
وَاللَّهِ مَا جَاوَزَهَا عُمَرُ حِينَ تَلَاهَا عَلَيْهِ وَكَانَ وَقَّافًا عِنْدَ
كِتَابِ اللَّهِ |
|
45.163/4276. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin
'Utbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Uyainah bin
Hishan bin Hudzafah datang, lalu singgah dirumah anak saudaranya yaitu AL Hurr
bin Qais. Ia adalah salah seorang yang dekat dengan Umar, salah seorang Qari di
Majlis Umar dan dewan syuranya. Baik ketika ia masih muda maupun sudah tua.
Uyainah berkata kepada anak saudaranya; Wahai anak saudaraku, apakah kamu ada
masalah dengan Amirul Mukminin, izinkanlah aku menemuinya. AL Hurr berkata; Aku
akan memintakan izin untukmu. Ibnu Abbas berkata; Maka Al Hurr meminta izin
untuk Uyainah agar bisa menemui Umar, Umar pun mengizinkannya. Tatkala ia masuk,
ia berkata; Wahai Ibnul Khatthab, Demi Allah, anda tidak memenuhi hak kami, dan
tidak bersikap adil kepada kami. Maka Umar pun marah, hampir saja ia akan
memukulnya. Lalu Al Hurr berkata kepadanya; Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya
Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Jadilah engkau
pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh. Dan ini terhadap orang-orang yang bodoh. Ibnu Abbas
berkata; maka demi Allah, Umar pun tidak menyakitinya ketika ayat itu dibacakan
kepadanya. Ia berhenti mendengar Kitabullah. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الزُّبَيْرِ { خُذْ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ } قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
إِلَّا فِي أَخْلَاقِ النَّاسِ وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ حَدَّثَنَا
أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الزُّبَيْرِ قَالَ أَمَرَ اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنْ يَأْخُذَ الْعَفْوَ مِنْ أَخْلَاقِ النَّاسِ أَوْ كَمَا قَالَ |
|
45.164/4277. Telah menceritakan kepada kami
Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam dari
Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair mengenai firman Allah;
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf (Al A'raf:
199). Dia berkata; Tidaklah Allah menurunkannya kecuali mengenai akhlak manusia.
'Abdullah bin Barrad berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya
dari 'Abdullah bin Az Zubair dia berkata; 'Allah menyuruh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam agar memaafkan kesalahan manusia kepada beliau.'
-atau kurang lebih demikianlah apa yang ia katakan.- |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ أَخْبَرَنَا
هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ
لِابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا سُورَةُ الْأَنْفَالِ قَالَ نَزَلَتْ
فِي بَدْرٍ الشَّوْكَةُ الْحَدُّ { مُرْدَفِينَ } فَوْجًا بَعْدَ فَوْجٍ رَدِفَنِي
وَأَرْدَفَنِي جَاءَ بَعْدِي { ذُوقُوا } بَاشِرُوا وَجَرِّبُوا وَلَيْسَ هَذَا
مِنْ ذَوْقِ الْفَمِ { فَيَرْكُمَهُ } يَجْمَعَهُ شَرِّدْ فَرِّقْ { وَإِنْ
جَنَحُوا } طَلَبُوا السِّلْمُ وَالسَّلْمُ وَالسَّلَامُ وَاحِدٌ { يُثْخِنَ }
يَغْلِبَ وَقَالَ مُجَاهِدٌ { مُكَاءً } إِدْخَالُ أَصَابِعِهِمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ
{ وَتَصْدِيَةً } الصَّفِيرُ { لِيُثْبِتُوكَ } لِيَحْبِسُوكَ |
|
45.165/4278. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin 'Abdur Rahim Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Sulaiman Telah mengabarkan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan
kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Aku
bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma surat Al Anfal, lalu dia menjawab; 'Yaitu surat yang
diturunkan di perang Badar. Perang yang penuh onak dan duri. MURDIFIN artinya;
datang bertubi-tubi, hingga cukup melelahkanku dan orang yang datang setelahku.
DZUQUU, artinya; berilah kabar gembira, dan berusahalah terus. Ini bukan rasa
yang bisa diketahui melalui mulut. FAYARKUMUHU artinya; bergabung dan berpencar.
WA IN JANAHU artinya jika mereka meminta keselamatan dan keamanan atau berdamai
(satu makna). YUSKHINA artinya: kekalahan. Mujahid berkata; arti MUKAA`AN yaitu
memasukan jari-jari mereka ke dalam mulut-mulut mereka. Arti TASHDIYAH; suara
yang memekakkan. LIYUTSBITUTKA artinya; untuk menahanmu. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ
الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ } قَالَ هُمْ نَفَرٌ مِنْ بَنِي عَبْدِ
الدَّارِ |
|
45.166/4279. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Warqa' dari
Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu 'Abbas mengenai
firman Allah: Sesungguhnya binatang (makhluk)
yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tuli
yang tidak mengerti apa-apapun. mereka adalah beberapa orang dari bani Abdu
Daar. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ حَفْصَ بْنَ عَاصِمٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ
الْمُعَلَّى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ أُصَلِّي فَمَرَّ بِي رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَانِي فَلَمْ آتِهِ حَتَّى
صَلَّيْتُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَ أَلَمْ يَقُلْ
اللَّهُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ
إِذَا دَعَاكُمْ } ثُمَّ قَالَ لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ
قَبْلَ أَنْ أَخْرُجَ فَذَهَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِيَخْرُجَ فَذَكَرْتُ لَهُ وَقَالَ مُعَاذٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خُبَيْبِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعَ حَفْصًا سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ رَجُلًا مِنْ
أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا وَقَالَ هِيَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ السَّبْعُ الْمَثَانِي |
|
45.167/4280. Telah menceritakan kepadaku
Ishaq Telah mengabarkan kepada kami Rauh Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Khubaib bin 'Abdur Rahman; Aku mendengar
Hafsh bin 'Ashim bercerita dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla radliallahu
'anhu dia berkata; Suatu saat saya sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat dan memanggilku namun saya tidak
menjawab panggilannya hingga shalatku selesai. Setelah itu, saya menemui beliau,
maka beliau pun bertanya: Apa yang
menghalangimu untuk mendatangiku? Bukankah Allah 'azza wajalla telah berfirman;
'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu.' Beliau bersabda lagi: Sungguh, saya akan mengajarimu
tentang surat yang paling agung yang terdapat di dalam Al Qur`an sebelum kamu
keluar dari Masjid. Kemudian tatkala beliau
hendak keluar aku mengingatkan janji Rasulullah tersebut. Dan Mu'adz
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin
'Abdur Rahman dia mendengar Hafsh dia mendengar Abu Sa'id
seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -sebagaimana kisah di atas.-
dan dia berkata; yaitu surat; AL HAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN (Segala puji
bagi Allah, Rabb semesta Alam), ia adalah As Sab'u Al Matsani (tujuh ayat yang
diulang-ulang, surat alfatihah). |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ هُوَ ابْنُ كُرْدِيدٍ صَاحِبُ الزِّيَادِيِّ
سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَبُو جَهْلٍ اللَّهُمَّ
إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنْ
السَّمَاءِ أَوْ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ فَنَزَلَتْ { وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ وَمَا لَهُمْ أَنْ لَا يُعَذِّبَهُمْ اللَّهُ وَهُمْ يَصُدُّونَ
عَنْ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ } الْآيَةَ |
|
45.168/4281. Telah menceritakan kepadaku
Ahmad Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Abdu Hamid yaitu Ibnu Kurdid sahabat Az Ziyadi, dia
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Abu Jahl berkata; "Ya
Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka
hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang
pedih." Maka turunlah ayat: Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa
Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi)
Masjidil Haram.. (An Anfal: 33-34). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ النَّضْرِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا
أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ صَاحِبِ الزِّيَادِيِّ سَمِعَ
أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ قَالَ أَبُو جَهْلٍ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ
الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنْ السَّمَاءِ أَوْ
ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ فَنَزَلَتْ { وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ
وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ وَمَا
لَهُمْ أَنْ لَا يُعَذِّبَهُمْ اللَّهُ وَهُمْ يَصُدُّونَ عَنْ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ } الْآيَةَ |
|
45.169/4282. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin An Nadlr Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari 'Abdul Hamid sahabat Az Ziyadi, dia
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Abu Jahl berkata;
Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah
yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau
datangkanlah kepada kami azab yang pedih. Maka turunlah ayat: Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. Kenapa
Allah tidak mengazab mereka padahal mereka menghalangi orang untuk (mendatangi)
Masjidil Haram.. (An Anfal: 33-34). |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَحْيَى
حَدَّثَنَا حَيْوَةُ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ بُكَيْرٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا جَاءَهُ فَقَالَ يَا أَبَا
عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَلَا تَسْمَعُ مَا ذَكَرَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ { وَإِنْ
طَائِفَتَانِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ فَمَا
يَمْنَعُكَ أَنْ لَا تُقَاتِلَ كَمَا ذَكَرَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ يَا
ابْنَ أَخِي أَغْتَرُّ بِهَذِهِ الْآيَةِ وَلَا أُقَاتِلُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ
أَنْ أَغْتَرَّ بِهَذِهِ الْآيَةِ الَّتِي يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { وَمَنْ
يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا } إِلَى آخِرِهَا قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ يَقُولُ {
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ } قَالَ ابْنُ عُمَرَ قَدْ فَعَلْنَا
عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ كَانَ
الْإِسْلَامُ قَلِيلًا فَكَانَ الرَّجُلُ يُفْتَنُ فِي دِينِهِ إِمَّا
يَقْتُلُونَهُ وَإِمَّا يُوثِقُونَهُ حَتَّى كَثُرَ الْإِسْلَامُ فَلَمْ تَكُنْ
فِتْنَةٌ فَلَمَّا رَأَى أَنَّهُ لَا يُوَافِقُهُ فِيمَا يُرِيدُ قَالَ فَمَا
قَوْلُكَ فِي عَلِيٍّ وَعُثْمَانَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ مَا قَوْلِي فِي عَلِيٍّ
وَعُثْمَانَ أَمَّا عُثْمَانُ فَكَانَ اللَّهُ قَدْ عَفَا عَنْهُ فَكَرِهْتُمْ أَنْ
يَعْفُوَ عَنْهُ وَأَمَّا عَلِيٌّ فَابْنُ عَمِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخَتَنُهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ وَهَذِهِ ابْنَتُهُ أَوْ
بِنْتُهُ حَيْثُ تَرَوْنَ |
|
45.170/4283. Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Yahya Telah menceritakan kepada kami Haiwah dari Bakr bin
'Amru dari Bukair dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu
'anhuma bahwa seseorang datang kepadanya seraya berkata; 'Wahai Abu
Abdurrahman, apakah anda tidak mendengar apa yang Allah sebutkan di dalam
kitabnya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang
hendaklah kamu damaikan antara keduanya, (Al Hujurat: 9). Lalu apa yang
menghalangi anda dari berperang sebagaimana yang telah Allah perintahkan? Ibnu
Umar menjawab; 'Wahai anak saudaraku, apakah aku akan menipu dengan ayat ini,
tidak berperang bagiku lebih aku sukai dari pada aku harus menipu dengan ayat
ini. Bukankah Allah juga berfirman; Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam… (An Nisa: 93). Selanjutnya orang
itu berkata; 'Sesungguhnya Allah berfirman; Dan perangilah mereka, supaya jangan
ada fitnah.. (Al Anfal: 39). Ibnu Umar menjawab; 'Kami telah melaksanakannya
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu ketika Islam masih
sedikit hingga diantara mereka agamanya terancam dan difitnah baik itu di bunuh
atau pun di ikat hingga akhirnya Islam semakin besar dan tidak ada fitnah lagi.
Tatkala orang itu melihat Ibnu Umar tidak setuju dengan pendapatnya, orang itu
bertanya; 'Lalu apa pendapatmu mengenai Ali dan Utsman? Ibnu Umar menjawab;
pendapatku tentang Ali dan Utsman; adapun Utsman ia adalah orang yang telah
dimaafkan Allah, sedangkan kalian tidak mau memaafkannya. Adapun Ali, maka dia
adalah putra paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan menantunya
-kemudian Ibnu Umar menunjuk dengan tangannya- dan inilah putrinya sebagaimana
yang kamu lihat. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا بَيَانٌ أَنَّ وَبَرَةَ
حَدَّثَهُ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا أَوْ
إِلَيْنَا ابْنُ عُمَرَ فَقَالَ رَجُلٌ كَيْفَ تَرَى فِي قِتَالِ الْفِتْنَةِ
فَقَالَ وَهَلْ تَدْرِي مَا الْفِتْنَةُ كَانَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُقَاتِلُ الْمُشْرِكِينَ وَكَانَ الدُّخُولُ عَلَيْهِمْ فِتْنَةً
وَلَيْسَ كَقِتَالِكُمْ عَلَى الْمُلْكِ |
|
45.171/4284. Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Zuhair Telah
menceritakan kepada kami Bayan bahwa Wabarah Telah menceritakan
kepadanya dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Jubair dia
berkata; Ibnu 'Umar keluar menemui kami, lalu seseorang bertanya; Bagaimana pendapatmu tentang memerangi fitnah? Ibnu
Umar menjawab; 'Tahukah kamu apa yang dimaksud fitnah? ' Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memerangi orang-orang Musyrik, dan masuk ke dalam golongan
mereka adalah fitnah, bukan seperti perang kalian dalam memerangi
penguasa.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا لَمَّا نَزَلَتْ { إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ
عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ }
فَكُتِبَ عَلَيْهِمْ أَنْ لَا يَفِرَّ وَاحِدٌ مِنْ عَشَرَةٍ فَقَالَ سُفْيَانُ
غَيْرَ مَرَّةٍ أَنْ لَا يَفِرَّ عِشْرُونَ مِنْ مِائَتَيْنِ ثُمَّ نَزَلَتْ {
الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ } الْآيَةَ فَكَتَبَ أَنْ لَا يَفِرَّ مِائَةٌ
مِنْ مِائَتَيْنِ وَزَادَ سُفْيَانُ مَرَّةً نَزَلَتْ { حَرِّضْ الْمُؤْمِنِينَ
عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ } قَالَ سُفْيَانُ
وَقَالَ ابْنُ شُبْرُمَةَ وَأُرَى الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنْ
الْمُنْكَرِ مِثْلَ هَذَا |
|
45.172/4285. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma tatkala turun ayat: Jika ada dua puluh orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir… (Al Anfal: 65). Maka diwajibkan kepada
mereka tidak ada seorang pun yang lari dari sepuluh orang. Abu Sufyan
berkali-kali mengatakan: 'Jangan sampai ada yang lari dua puluh orang dari dua
ratus orang.' Kemudian turunlah ayat: Sekarang Allah telah meringankan kepadamu.
(Al Anfal: 66). Maka diwajibkan jangan sampai ada yang lari sebanyak seratus
orang dari dua ratus orang. Sufyan menambahkan juga; telah turun ayat; Hai Nabi,
kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang
sabar diantaramu... (Al Anfal: 65). Sufyan berkata; dan Ibnu Syubrumah berkata;
'Aku melihat seperti inilah menyuruh kebaikan dan mencegah
kemungkaran.' |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ السُّلَمِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي الزُّبَيْرُ بْنُ
خِرِّيتٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
لَمَّا نَزَلَتْ { إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا
مِائَتَيْنِ } شَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ حِينَ فُرِضَ عَلَيْهِمْ أَنْ لَا
يَفِرَّ وَاحِدٌ مِنْ عَشَرَةٍ فَجَاءَ التَّخْفِيفُ فَقَالَ { الْآنَ خَفَّفَ
اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضُعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ
صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ } قَالَ فَلَمَّا خَفَّفَ اللَّهُ عَنْهُمْ مِنْ
الْعِدَّةِ نَقَصَ مِنْ الصَّبْرِ بِقَدْرِ مَا خُفِّفَ عَنْهُمْ |
|
45.173/4286. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin 'Abdullah As Sulami Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah
bin Al Mubarak Telah mengabarkan kepada kami Jarir bin Hazim dia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Az Zubair bin Khirrit dari
'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: Jika ada dua puluh orang yang
sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat
mengalahkan seribu dari pada orang kafir… (Al Anfal: 65). Maka hal itu terasa
berat bagi kaum muslimin, yaitu ketika diwajibkan kepada mereka tidak ada yang
lari seorang pun dari sepuluh orang. Lalu datang keringanan yaitu ayat; Sekarang
Allah telah meringankan kepadamu. (Al Anfal: 66). Ibnu Abbas berkata; tatkala
Allah meringankan mereka dari jumlah pasukan, maka kesabaran pun menjadi
berkurang sesuai keringanan yang diberikan kepada mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ
الْبَرَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ آخِرُ آيَةٍ نَزَلَتْ { يَسْتَفْتُونَكَ
قُلْ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ } وَآخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ
بَرَاءَةٌ |
|
45.174/4287. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq
dia berkata; Aku mendengar Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; Ayat yang
terakhir kali turun adalah ayat: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang
kalalah). Katakanlah: Allah memberi fatwa
kepadamu tentang kalalah. (An Nisa: 176). Sedangkan surat yang terakhir kali
turun adalah surat Bara'ah. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَعَثَنِي أَبُو بَكْرٍ فِي تِلْكَ
الْحَجَّةِ فِي مُؤَذِّنِينَ بَعَثَهُمْ يَوْمَ النَّحْرِ يُؤَذِّنُونَ بِمِنًى
أَنْ لَا يَحُجَّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفَ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ
قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ثُمَّ أَرْدَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَأَمَرَهُ أَنْ
يُؤَذِّنَ بِبَرَاءَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَأَذَّنَ مَعَنَا عَلِيٌّ يَوْمَ
النَّحْرِ فِي أَهْلِ مِنًى بِبَرَاءَةَ وَأَنْ لَا يَحُجَّ بَعْدَ الْعَامِ
مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفَ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ |
|
45.175/4288. Telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin 'Ufair dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Laits
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab
Dan telah mengabarkan kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Abu Bakr mengutusku pada haji tersebut,
tepatnya pada hari kurban untuk mengumumkan bersama orang-orang di Mina bahwa
tidak boleh orang musyrik melakukan haji setelah tahun tersebut, dan tidak boleh
orang telanjang melakukan thawaf di Ka'bah.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di bonceng oleh Ali bin Abu Thalib,
lalu beliau menyuruhnya untuk mengumumkan mengenai ayat Bara'ah. Abu Hurairah
berkata; Maka Ali bersama kami mengumumkan di Mina pada hari kurban mengenai
ayat Bara'ah dan orang musyrik tidak boleh melakukan haji setelah tahun
tersebut, dan orang telanjang tidak boleh melakukan thawaf di
Ka'bah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ قَالَ ابْنُ
شِهَابٍ فَأَخْبَرَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
قَالَ بَعَثَنِي أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فِي تِلْكَ الْحَجَّةِ فِي
الْمُؤَذِّنِينَ بَعَثَهُمْ يَوْمَ النَّحْرِ يُؤَذِّنُونَ بِمِنًى أَنْ لَا
يَحُجَّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفَ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ قَالَ
حُمَيْدٌ ثُمَّ أَرْدَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَلِيِّ
بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَأَمَرَهُ أَنْ يُؤَذِّنَ بِبَرَاءَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ
فَأَذَّنَ مَعَنَا عَلِيٌّ فِي أَهْلِ مِنًى يَوْمَ النَّحْرِ بِبَرَاءَةَ وَأَنْ
لَا يَحُجَّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفَ بِالْبَيْتِ
عُرْيَانٌ |
|
45.176/4289. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Al Laits Telah
menceritakan kepadaku 'Uqail Ibnu Syihab berkata; Maka telah
mengabarkan kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah
berkata; Abu Bakr mengutusku pada haji tersebut, tepatnya pada hari kurban untuk
mengumumkan bersama orang-orang di Mina bahwa tidak boleh orang musyrik
melakukan haji setelah tahun tersebut, dan tidak boleh orang telanjang melakukan
thawaf di Ka'bah. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di bonceng oleh Ali bin Abu Thalib, lalu beliau menyuruhnya
untuk mengumumkan mengenai ayat Bara'ah. Abu Hurairah berkata; Maka Ali bersama
kami mengumumkan di Mina pada hari kurban mengenai ayat Bara'ah dan orang
musyrik tidak boleh melakukan haji setelah tahun tersebut, dan orang telanjang
tidak boleh melakukan thawaf di Ka'bah. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ حُمَيْدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَعَثَهُ فِي
الْحَجَّةِ الَّتِي أَمَّرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَيْهَا قَبْلَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ فِي رَهْطٍ يُؤَذِّنُونَ فِي النَّاسِ أَنْ
لَا يَحُجَّنَّ بَعْدَ الْعَامِ مُشْرِكٌ وَلَا يَطُوفَ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ
فَكَانَ حُمَيْدٌ يَقُولُ يَوْمُ النَّحْرِ يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ مِنْ
أَجْلِ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ |
|
45.177/4290. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah
menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu
Syihab bahwa Humaid bin 'Abdur Rahman Telah mengabarkan kepadanya
bahwa bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwasanya Abu Bakr
pernah mengutusnya saat musim haji, tepatnya saat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menunjuk Abu Bakar sebagai amiirul hajj. Itu terjadi sebelum haji
wada'. Abu bakar mengutus Abu Hurairah bersama beberapa orang untuk mengumumkan
kepada manusia bahwa Tidak boleh orang musyrik
melakukan haji setelah tahun tersebut, dan tidak boleh orang telanjang melakukan
thawaf di Ka'bah. Dan Humaid berkata; Hari kurban adalah hari haji akbar
menurut Hadits Abu Hurairah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا
زَيْدُ بْنُ وَهْبٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ حُذَيْفَةَ فَقَالَ مَا بَقِيَ مِنْ
أَصْحَابِ هَذِهِ الْآيَةِ إِلَّا ثَلَاثَةٌ وَلَا مِنْ الْمُنَافِقِينَ إِلَّا
أَرْبَعَةٌ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ إِنَّكُمْ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُخْبِرُونَا فَلَا نَدْرِي فَمَا بَالُ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ
يَبْقُرُونَ بُيُوتَنَا وَيَسْرِقُونَ أَعْلَاقَنَا قَالَ أُولَئِكَ الْفُسَّاقُ
أَجَلْ لَمْ يَبْقَ مِنْهُمْ إِلَّا أَرْبَعَةٌ أَحَدُهُمْ شَيْخٌ كَبِيرٌ لَوْ
شَرِبَ الْمَاءَ الْبَارِدَ لَمَا وَجَدَ بَرْدَهُ |
|
45.178/4291. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya
Telah menceritakan kepada kami Isma'il Telah menceritakan kepada kami
Zaid bin Wahb dia berkata; Kami pernah bersama Hudzaifah, lalu ia
berkata; Tidak tersisa orang yang di sebutkan ayat ini (At Taubah: 12) kecuali
hanya tiga orang. Dan tidak tersisa dari orang munafik kecuali hanya empat
orang. Seorang arab badui berkata; Kalian adalah sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, kami tidak tahu apa yang kalian kabarkan. Lalu bagaimana
dengan orang-orang yang merusak rumah-rumah kami dan mencuri perhiasan kami?
Hudzaifah menjawab: mereka itu adalah orang-orang yang fasik. Ya, tidak tersisa
dari mereka kecuali hanya empat orang, salah satunya seorang yang sudah tua yang
seandainya dia minum air dingin tentu dia tidak akan mendapatkan rasa
dinginnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ أَنَّ
عَبْدَ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَكُونُ كَنْزُ أَحَدِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شُجَاعًا أَقْرَعَ |
|
45.179/4292. Telah menceritakan kepada kami Al
Hakam bin Nafi' Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib Telah
menceritakan kepada kami Abu Az Zinad bahwa 'Abdur Rahman Al A'raj
Telah menceritakan kepadanya bahwasanya dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Pada hari kiamat
harta simpanan kalian akan menjadi ular yang ganas.' |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ
قَالَ مَرَرْتُ عَلَى أَبِي ذَرٍّ بِالرَّبَذَةِ فَقُلْتُ مَا أَنْزَلَكَ بِهَذِهِ
الْأَرْضِ قَالَ كُنَّا بِالشَّأْمِ فَقَرَأْتُ { وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ
الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ
بِعَذَابٍ أَلِيمٍ } قَالَ مُعَاوِيَةُ مَا هَذِهِ فِينَا مَا هَذِهِ إِلَّا فِي
أَهْلِ الْكِتَابِ قَالَ قُلْتُ إِنَّهَا لَفِينَا وَفِيهِمْ |
|
45.180/4293. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Hushain dari Zaid bin Wahb dia berkata; Aku melewati Abu
Dzar ketika dia berada di Rabadzah. Maka aku bertanya kepadanya; Apa yang
menyebabkan kamu berada di sini? Dia menjawab; Ketika aku berada di Syam, aku membaca ayat; Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih. (At Taubah: 34). Mu'awiyah berkata; Ayat ini bukan berkenaan dengan
kita, tetapi ayat ini berkenaan dengan Ahlu kitab. Abu Dzar berkata; maka aku
katakan kepadanya bahwa ayat ini berkenaan dengan kita dan
mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ
أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ
اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ
اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو
الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ
جُمَادَى وَشَعْبَانَ |
|
45.181/4294. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin 'Abdul Wahhab Telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Ibnu Abu Bakrah dari
Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana
mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam
setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga
darinya berturut-turut, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab yang
biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan
Sya'ban.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا
ثَابِتٌ حَدَّثَنَا أَنَسٌ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْغَارِ
فَرَأَيْتُ آثَارَ الْمُشْرِكِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ أَنَّ
أَحَدَهُمْ رَفَعَ قَدَمَهُ رَآنَا قَالَ مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ
ثَالِثُهُمَا |
|
45.182/4295. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Habban Telah
menceritakan kepada kami Hammam Telah menceritakan kepada kami
Tsabit Telah menceritakan kepada kami Anas dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Abu Bakr radliallahu 'anhu dia berkata; Aku pernah
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di Gua Hira, lalu aku melihat
jejak-jejak orang Musyrikin. Maka aku berkata; Ya Rasulullah, seandainya salah
seorang dari mereka mengangkat kakinya tentu dia akan melihat kita. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah engkau beranggapan jika ada dua orang, maka
Allah lah yang ketiganya?." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ
عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ
قَالَ حِينَ وَقَعَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ ابْنِ الزُّبَيْرِ قُلْتُ أَبُوهُ
الزُّبَيْرُ وَأُمُّهُ أَسْمَاءُ وَخَالَتُهُ عَائِشَةُ وَجَدُّهُ أَبُو بَكْرٍ
وَجَدَّتُهُ صَفِيَّةُ فَقُلْتُ لِسُفْيَانَ إِسْنَادُهُ فَقَالَ حَدَّثَنَا
فَشَغَلَهُ إِنْسَانٌ وَلَمْ يَقُلْ ابْنُ جُرَيْجٍ |
|
45.183/4296. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Uyainah dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma bahwasanya dia berkata ketika terjadi
perselisihan antara dia dengan Ibnu Jubair. Aku berkata; Bapaknya adalah Az Zubair, Ibunya adalah Asma'
bibinya adalah Aisyah, kakeknya adalah Abu Bakr, sedangkan neneknya adalah
Shafiyyah. Aku berkata kepada Sufyan mengenai sanadnya. Dia berkata; Ibnu Jubair
telah menceritakan kepada kami, namun tiba-tiba dia di sibukkan oleh orang lain,
dan dia tidak menyebutkan Ibnu Juraij. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا
حَجَّاجٌ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ وَكَانَ بَيْنَهُمَا
شَيْءٌ فَغَدَوْتُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ أَتُرِيدُ أَنْ تُقَاتِلَ ابْنَ
الزُّبَيْرِ فَتُحِلَّ حَرَمَ اللَّهِ فَقَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
كَتَبَ ابْنَ الزُّبَيْرِ وَبَنِي أُمَيَّةَ مُحِلِّينَ وَإِنِّي وَاللَّهِ لَا
أُحِلُّهُ أَبَدًا قَالَ قَالَ النَّاسُ بَايِعْ لِابْنِ الزُّبَيْرِ فَقُلْتُ
وَأَيْنَ بِهَذَا الْأَمْرِ عَنْهُ أَمَّا أَبُوهُ فَحَوَارِيُّ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ الزُّبَيْرَ وَأَمَّا جَدُّهُ فَصَاحِبُ
الْغَارِ يُرِيدُ أَبَا بَكْرٍ وَأُمُّهُ فَذَاتُ النِّطَاقِ يُرِيدُ أَسْمَاءَ
وَأَمَّا خَالَتُهُ فَأُمُّ الْمُؤْمِنِينَ يُرِيدُ عَائِشَةَ وَأَمَّا عَمَّتُهُ
فَزَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ خَدِيجَةَ وَأَمَّا
عَمَّةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَدَّتُهُ يُرِيدُ
صَفِيَّةَ ثُمَّ عَفِيفٌ فِي الْإِسْلَامِ قَارِئٌ لِلْقُرْآنِ وَاللَّهِ إِنْ
وَصَلُونِي وَصَلُونِي مِنْ قَرِيبٍ وَإِنْ رَبُّونِي رَبُّونِي أَكْفَاءٌ كِرَامٌ
فَآثَرَ التُّوَيْتَاتِ وَالْأُسَامَاتِ وَالْحُمَيْدَاتِ يُرِيدُ أَبْطُنًا مِنْ
بَنِي أَسَدٍ بَنِي تُوَيْتٍ وَبَنِي أُسَامَةَ وَبَنِي أَسَدٍ إِنَّ ابْنَ أَبِي
الْعَاصِ بَرَزَ يَمْشِي الْقُدَمِيَّةَ يَعْنِي عَبْدَ الْمَلِكِ بْنَ مَرْوَانَ
وَإِنَّهُ لَوَّى ذَنَبَهُ يَعْنِي ابْنَ الزُّبَيْرِ |
|
45.184/4297. Telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Muhammad dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Yahya
bin Ma'in Telah menceritakan kepada kami Hajjaj dia berkata; Ibnu
Juraij berkata; Ibnu Mulaikah berkata ketika terjadi perselisihan
antara Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair; Maka aku pun pergi menemui Ibnu Abbas seraya
aku katakan kepadanya; Apakah kamu ingin memerangi Ibnu Zubair yang berarti kamu
telah menghalalkan apa yang Allah haramkan? Ibnu Abbas berkata; Aku
berlindung kepada Allah, sesungguhnya Allah telah mencatat Ibnu Zubair dan Bani
Umayyah sebagai orang yang termasuk menghalalkan perang. Dan demi Allah,
sesungguhnya aku tidak pernah menghalalkannya sama sekali. Maka orang-orang pun
berkata; 'Bai'atlah Ibnu Zubair. Ibnu Mulaikah berkata; siapa lagi kalau bukan
dia? Sesungguhnya bapaknya adalah Hawari (penolong) Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam (yaitu Zubair). Kakeknya adalah teman Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di gua Hira (yaitu Abu Bakr), Ibunya adalah pemilik dua ikat
pinggang (yaitu Asma), bibinya adalah Ummul Mukminin (yaitu Aisyah), juga
bibinya pula istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (yaitu Khadijah),
neneknya adalah Shafiyyah, Ibnu Zubair adalah orang yang mempunyai harga diri
dalam Islam, penghafal Qur'an, demi Allah jika aku sambungkan kekerabatannya
denganku tentu akan menyambung, dan jika mereka mendidikku, tentu merekalah
sebaik-baik orang yang telah mendidikku dengan kemuliaan. Maka sungguh mereka
adalah sebaik-baik teladan dari Tautiyat, Usamaat, Humaidaat. Yang dia maksudkan
adalah keturunan dari Kabilah bani Asad, bani Tuwait, dan bani Usamah.
Sesungguhnya putra Abu Al 'Ash dia nampak berjalan mencari kemuliaan, yaitu Al
Malik bin Marwan. Dan dia telah memuji kesalahannya, (yaitu Ibnu
Jubair). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ
عُمَرَ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ دَخَلْنَا عَلَى
ابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ أَلَا تَعْجَبُونَ لِابْنِ الزُّبَيْرِ قَامَ فِي أَمْرِهِ
هَذَا فَقُلْتُ لَأُحَاسِبَنَّ نَفْسِي لَهُ مَا حَاسَبْتُهَا لِأَبِي بَكْرٍ وَلَا
لِعُمَرَ وَلَهُمَا كَانَا أَوْلَى بِكُلِّ خَيْرٍ مِنْهُ وَقُلْتُ ابْنُ عَمَّةِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَابْنُ الزُّبَيْرِ وَابْنُ أَبِي
بَكْرٍ وَابْنُ أَخِي خَدِيجَةَ وَابْنُ أُخْتِ عَائِشَةَ فَإِذَا هُوَ يَتَعَلَّى
عَنِّي وَلَا يُرِيدُ ذَلِكَ فَقُلْتُ مَا كُنْتُ أَظُنُّ أَنِّي أَعْرِضُ هَذَا
مِنْ نَفْسِي فَيَدَعُهُ وَمَا أُرَاهُ يُرِيدُ خَيْرًا وَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ
لَأَنْ يَرُبَّنِي بَنُو عَمِّي أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ يَرُبَّنِي
غَيْرُهُمْ |
|
45.185/4298. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Ubaid bin Maimun Telah menceritakan kepada kami 'Isa bin
Yunus dari Umar bin Sa'id dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Abu Mulaikah kami menemui Ibnu 'Abbas lalu dia berkata;
'Apakah kalian heran dengan sikap Ibnu Zubair dalam memegang urusannya ini. Maka
aku menjawab; Aku akan menyikapinya sebagaimana aku menyikapi Abu Bakar, bukan
Umar. Walaupun tentu keduanya lebih utama darinya. Juga aku pun berkata; Ibnu
Zubair adalah anak bibi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, putra Zubair, putra
Abu Bakr, putra saudara Khadijah, putra saudari Aisyah. Namun Ibnu Abbas malah
bangkit menjauh dariku, dia tidak menginginkanku berlebih-lebihan memuji-muji
Ibnu Zubair. Maka aku berkata; Aku mengira bahwa aku tidak bisa memalingkan
perasaanku ini. Lalu Ibnu Abbas meninggalkannya. Aku lihat tidaklah dia
melakukan hal itu kecuali demi kebaikan. Kalaulah aku harus dipimpin oleh Bani
Umayyah tentu itu lebih aku sukai dari pada aku dipimpin oleh selain
mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ أَبِي
نُعْمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بُعِثَ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَيْءٍ فَقَسَمَهُ بَيْنَ أَرْبَعَةٍ وَقَالَ
أَتَأَلَّفُهُمْ فَقَالَ رَجُلٌ مَا عَدَلْتَ فَقَالَ يَخْرُجُ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا
قَوْمٌ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ |
|
45.186/4299. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari
Bapaknya dari Ibnu Abu Nu'm dari Abu Sa'id radliallahu
'anhu dia berkata; Beberapa sedekah dikirimkan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lalu beliau membagikannya kepada empat orang seraya berkata;
Aku ingin melunakan hati mereka. Seseorang bertanya: 'Engkau tidak adil.' Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang dari keturunanku suatu kaum, mereka
melepaskan din mereka." |
|
|
حَدَّثَنِي
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَبُو مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ
شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ لَمَّا
أُمِرْنَا بِالصَّدَقَةِ كُنَّا نَتَحَامَلُ فَجَاءَ أَبُو عَقِيلٍ بِنِصْفِ صَاعٍ
وَجَاءَ إِنْسَانٌ بِأَكْثَرَ مِنْهُ فَقَالَ الْمُنَافِقُونَ إِنَّ اللَّهَ
لَغَنِيٌّ عَنْ صَدَقَةِ هَذَا وَمَا فَعَلَ هَذَا الْآخَرُ إِلَّا رِئَاءً
فَنَزَلَتْ { الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ فِي
الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ } الْآيَةَ |
|
45.187/4300. Telah menceritakan kepadaku Bisyr
bin Khalid Abu Muhammad; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wail dari
Abu Mas'ud dia berkata; Setelah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam
memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami saling membawakan sedekah
tersebut agar kami mendapatkan pahala darinya, lalu Abu Uqail bersedekah dengan
setengah sha', kemudian datang seseorang dengan membawa lebih banyak dari itu,
lalu orang-orang munafik berkata; Allah Azza
Wa Jalla benar-benar tidak membutuhkan sedekah orang ini, orang ini tidak
melakukannya kecuali dengan riya'. Lalu turun ayat: 'Orang-orang munafik itu
yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan
sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan)
selain sekadar kesanggupannya. (Qs. At Taubah: 79). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ أَحَدَّثَكُمْ
زَائِدَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ
بِالصَّدَقَةِ فَيَحْتَالُ أَحَدُنَا حَتَّى يَجِيءَ بِالْمُدِّ وَإِنَّ
لِأَحَدِهِمْ الْيَوْمَ مِائَةَ أَلْفٍ كَأَنَّهُ يُعَرِّضُ بِنَفْسِهِ |
|
45.188/4301. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim dia berkata; aku berkata kepada Abu Usamah Aku
ceritakan kepadamu dari Zaidah dari Sulaiman dari Syaqiq
dari Abu Mas'ud Al Anshari dia berkata; "Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa
Sallam pernah memerintahkan kami untuk
bersedekah, maka salah seorang dari kami berusaha mencari sesuatu yang bisa
disedekahkan, hingga ia datang dengan membawa satu mud -hasil kerja kerasnya-
yang ia berikan kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sungguh sekarang
aku mengetahui seseorang yang memiliki seratus ribu, seakan-akan dia telah
menawarkan dirinya sendiri. |
|
|
حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمَّا تُوُفِّيَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ جَاءَ ابْنُهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ أَنْ يُعْطِيَهُ
قَمِيصَهُ يُكَفِّنُ فِيهِ أَبَاهُ فَأَعْطَاهُ ثُمَّ سَأَلَهُ أَنْ يُصَلِّيَ
عَلَيْهِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ
عَلَيْهِ فَقَامَ عُمَرُ فَأَخَذَ بِثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تُصَلِّي عَلَيْهِ وَقَدْ نَهَاكَ
رَبُّكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّمَا خَيَّرَنِي اللَّهُ فَقَالَ { اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا
تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً } وَسَأَزِيدُهُ
عَلَى السَّبْعِينَ قَالَ إِنَّهُ مُنَافِقٌ قَالَ فَصَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَا تُصَلِّ
عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ } |
|
45.189/4302. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid
bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; Ketika Abdullah bin Ubay meninggal dunia. anak
laki-lakinya -yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seraya memohon kepada beIiau agar sudi memberikan baju beliau
kepada Abdullah untuk kain kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bajunya kepada Abdullah.
setelah itu, Abdullah juga memohon Rasulullah agar beliau berkenan menshalati
jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun bersiap-siap untuk menshalati jenazah
Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan menarik baju Rasulullah
seraya berkata, Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah
Abdullah bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan pilihan
kepadaku. Lalu beliau membacakan ayat yang
berbunyi; Kamu memohonkun ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu
mohonkan ampun bagi mereka, maka hal itu adalah sama saja. sekalipun kamu
memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali (Qs. At-Taubah 9: 80). Oleh karena
itu, aku akan menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali untuknya. Umar bin Khaththab berkata, Ya Rasulullah,
sesungguhnya Ia adalah orang munafik?. Tetapi,
rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja menshalatinya, hingga
Allah menurunkan ayat Al Qur'an: Janganlah kamu sekali-kali menshalati
jenazah seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas
kuburnya. (Qs. At-Taubah 9:
84). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ و قَالَ غَيْرُهُ
حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لَمَّا مَاتَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ دُعِيَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهِ فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَثَبْتُ إِلَيْهِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُصَلِّي
عَلَى ابْنِ أُبَيٍّ وَقَدْ قَالَ يَوْمَ كَذَا كَذَا وَكَذَا قَالَ أُعَدِّدُ
عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَقَالَ أَخِّرْ عَنِّي يَا عُمَرُ فَلَمَّا أَكْثَرْتُ عَلَيْهِ قَالَ إِنِّي
خُيِّرْتُ فَاخْتَرْتُ لَوْ أَعْلَمُ أَنِّي إِنْ زِدْتُ عَلَى السَّبْعِينَ
يُغْفَرْ لَهُ لَزِدْتُ عَلَيْهَا قَالَ فَصَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْصَرَفَ فَلَمْ يَمْكُثْ إِلَّا يَسِيرًا
حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَتَانِ مِنْ بَرَاءَةَ { وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ
مَاتَ أَبَدًا إِلَى قَوْلِهِ وَهُمْ فَاسِقُونَ } قَالَ فَعَجِبْتُ بَعْدُ مِنْ
جُرْأَتِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ |
|
45.190/4303. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail. -dan yang lainnya berkata- Telah menceritakan kepadaku Al Laits
Telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas
dari 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu Tatkala Abdullah bin Ubai
bin Salul meninggal dunia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diundang
untuk menshalatinya. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
untuk melaksanakan Shalat, aku meloncat ke arah beliau, lalu aku berkata, Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kenapa engkau menshalati Ibnu Ubay, padahal ia telah mengatakan di hari ini-itu
begini dan begitu?! Aku hitung-hitung kejelekannya, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tersenyum seraya bersabda: Tundalah -perkataanmu- dariku
wahai Umar! setelah aku mengulang
menyebut-nyebut kejelekannya, beliau bersabda: Aku telah diberikan
pilihan, aku memilih. Andaikata aku tahu kalau aku menambahnya lebih dari tujuh
puluh ia akan diampuni, niscaya aku menambahnya!.Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan shalat atasnya, kemudian beliau pergi dan tidak berada di tempat
itu kecuali hanya sejenak, hingga turun dua ayat dari surah Bara'ah, (Dan
janganlah kamu sekali-kali menshalatkan (jenazah) seorang yang mati di antara
mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo'akan) di kuburnya. mereka telah kafir
kepada Allah dan RasulNya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (Qs. At-Taubah: 84). Setelah itu aku heran atas
keberanianku terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu. Dan
hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengatahui. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ
لَمَّا تُوُفِّيَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ جَاءَ ابْنُهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَعْطَاهُ قَمِيصَهُ وَأَمَرَهُ أَنْ يُكَفِّنَهُ فِيهِ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي
عَلَيْهِ فَأَخَذَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ بِثَوْبِهِ فَقَالَ تُصَلِّي عَلَيْهِ
وَهُوَ مُنَافِقٌ وَقَدْ نَهَاكَ اللَّهُ أَنْ تَسْتَغْفِرَ لَهُمْ قَالَ إِنَّمَا
خَيَّرَنِي اللَّهُ أَوْ أَخْبَرَنِي اللَّهُ فَقَالَ { اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ
لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ
يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ } فَقَالَ سَأَزِيدُهُ عَلَى سَبْعِينَ قَالَ فَصَلَّى
عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّيْنَا مَعَهُ
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ { وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ
أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ } |
|
45.191/4304. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada kami Anas bin 'Iyadl dari
'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
dia berkata; Ketika Abdullah bin Ubay
meninggal dunia. anak laki-lakinya -yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berikan bajunya dan beliau
perintahkannya untuk mengafani ayahnya dengan bajunya tersebut. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menshalati jenazah ayah Abdullah bin Abdullah bin
Ubbay. Hingga akhirnya Umar menarik baju Rasulullah seraya berkata; Ya
Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah bin Ubay sedangkan
dia itu orang munafik? Padahal Allah telah melarang engkau memintakan ampun
untuknya? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
memberikan pilihan kepadaku atau mengabariku.
Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi; Kamu memohonkun ampun bagi
orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka, maka hal itu
adalah sama saja. sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali
sekali-kali Allah tidak akan mengampuni mereka (Qs. At-Taubah 9: 80). Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku akan menambah istighfar lebih dari
tujuh puluh kali untuknya. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja menshalatinya dan kami pun shalat
bersamanya hingga Allah menurunkan ayat Al Qur'an: Janganlah kamu
sekali-kali menshalati jenazah seorang di antara orang-orang munafik dan
janganlah kamu berdiri di atas kuburnya, sesungguhnya mereka telah kafir kepada
Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan munafiq. (Qs. At-Taubah 9: 84). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ تَبُوكَ وَاللَّهِ مَا
أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ بَعْدَ إِذْ هَدَانِي أَعْظَمَ مِنْ
صِدْقِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا أَكُونَ
كَذَبْتُهُ فَأَهْلِكَ كَمَا هَلَكَ الَّذِينَ كَذَبُوا حِينَ أُنْزِلَ الْوَحْيُ {
سَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ إِذَا انْقَلَبْتُمْ إِلَيْهِمْ إِلَى قَوْلِهِ
الْفَاسِقِينَ } |
|
45.192/4305. Telah menceritakan kepada kami
Yahya Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah sesungguhnya
Abdullah bin Ka'ab bin Malik berkata; Aku mendengar Ka'ab bin
Malik ketika dia tertinggal dari perang Tabuk; 'Demi Allah, tidak ada nikmat
yang telah di berikan Allah kepada saya, setelah Allah menunjukan kepada saya
Islam, yang saya anggap lebih besar daripada kejujuranku kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, Seandainya saya berdusta kepada beliau, maka saya
akan celaka sebagaimana orang-orang yang telah berdusta ketika diturunkan wahyu
yang berbunyi: 'Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah apabila
kamu kembali kepada mereka supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah
kamu dari mereka, karena sesungguhnya mereka itu najis dan tempat mereka adalah
jahannam sebagai balasan dari apa yang telah mereka kerjakan. Mereka akan
bersumpah kepadamu supaya kamu ridla kepada mereka, maka sesungguhnya Allah
tidak ridla kepada orang-orang yang fasik itu.' (Qs. At-taubah (9):
95-96). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُؤَمَّلٌ هُوَ ابْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
حَدَّثَنَا عَوْفٌ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ حَدَّثَنَا سَمُرَةُ بْنُ جُنْدَبٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَنَا أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ فَابْتَعَثَانِي فَانْتَهَيْنَا
إِلَى مَدِينَةٍ مَبْنِيَّةٍ بِلَبِنِ ذَهَبٍ وَلَبِنِ فِضَّةٍ فَتَلَقَّانَا
رِجَالٌ شَطْرٌ مِنْ خَلْقِهِمْ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ وَشَطْرٌ كَأَقْبَحِ
مَا أَنْتَ رَاءٍ قَالَا لَهُمْ اذْهَبُوا فَقَعُوا فِي ذَلِكَ النَّهْرِ
فَوَقَعُوا فِيهِ ثُمَّ رَجَعُوا إِلَيْنَا قَدْ ذَهَبَ ذَلِكَ السُّوءُ عَنْهُمْ
فَصَارُوا فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ قَالَا لِي هَذِهِ جَنَّةُ عَدْنٍ وَهَذَاكَ
مَنْزِلُكَ قَالَا أَمَّا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَانُوا شَطْرٌ مِنْهُمْ حَسَنٌ
وَشَطْرٌ مِنْهُمْ قَبِيحٌ فَإِنَّهُمْ خَلَطُوا عَمَلًا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا
تَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُمْ |
|
45.193/4306. Telah menceritakan kepada kami
Muammal yaitu Ibnu Hisyam Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Auf Telah menceritakan kepada
kami Abu Raja' Telah menceritakan kepada kami Samurah bin Jundab
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tadi malam dua orang (tamu)
berkunjung kepadaku (dalam mimpiku) dan membawaku ke sebuah kota yang dibangun
dari emas dan perak. Di sana kami bertemu sejumlah laki-laki yang
setengah tubuhnya terlihat sangat tampan seperti manusia tertampan yang
pernah kalian lihat. Dan setengah tubuh yang lainnya sangat buruk seperti
manusia yang paling buruk yang pernah kalian lihat. Dua orang tamu itu berkata
kepada mereka berdua, pergilah berendam di sungai itu. Maka mereka pun berendam
di dalam sungai itu kemudian kembali kepada kami. keburukan mereka lenyap dan
mereka sekarang benar-benar tampan. Tamu-tamuku berkata kepadaku; 'Yang pertama
(Anda lihat) adalah surga Adn dan itu adalah tempatmu.' Kemudian mereka berkata;
sedangkan mereka yang separuh tampan separuh buruk rupa adalah orang yang
mencampur adukan perbuatan baik dan perbuatan jahat, namun Allah memberi mereka
ampunan.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَمَّا
حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ دَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْ عَمِّ قُلْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُ
اللَّهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ فَنَزَلَتْ { مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي
قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
} |
|
45.194/4307. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq
Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id
bin Al Musayyab dari Bapaknya dia berkata; Ketika Abu Thalib mendekati ajalnya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuinya dan di dekatnya ada Abu Jahal dan
Abdullah bin Abu Umayyah. Lalu beliau bersabda: Wahai pamanku, ucapkanlah
'Laa Ilaaha Illallah (tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah) '
yang dengannya aku akan berhujah untuk membelamu di sisi Allah -Azza wa
Jalla-. Maka Abu Jahal dan Abdullah bin
Umayyah berkata kepadanya; Wahai Abu Thalib, Apakah kamu benci dengan
agama Abdul Muthalib? Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: Sungguh akan aku akan mintakan
ampunan untukmu selama aku tidak dilarang.
Lalu turunlah ayat, Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang
beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun
orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka,
bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. (Qs. At Taubah; 113). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ ح
قَالَ أَحْمَدُ وَحَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَعْبٍ وَكَانَ قَائِدَ كَعْبٍ مِنْ بَنِيهِ حِينَ عَمِيَ
قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ فِي حَدِيثِهِ { وَعَلَى الثَّلَاثَةِ
الَّذِينَ خُلِّفُوا } قَالَ فِي آخِرِ حَدِيثِهِ إِنَّ مِنْ تَوْبَتِي أَنْ
أَنْخَلِعَ مِنْ مَالِي صَدَقَةً إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْسِكْ بَعْضَ مَالِكَ فَهُوَ
خَيْرٌ لَكَ |
|
45.195/4308. Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Shalih dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu
Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus -Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya-, Ahmad berkata; Dan telah menceritakan
kepada kami 'Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari
Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin
Ka'ab bin Malik dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdullah bin
Ka'ab dan dia adalah anaknya yang biasa menuntun Ka'ab ketika dia buta. Dia
berkata; Aku mendengar Ka'b bin Malik menceritakan peristiwanya mengenai
firman: dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka,
(At Taubah: 118). Diakhir ceritanya Ka'ab berkata; wahai Rasulullah,
sesungguhnya taubatku adalah melepaskan diri dari hartaku sebagai sedekah kepada
Allah dan RasulNya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tahanlah sebagian hartamu, hal tersebut lebih
baik bagimu." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي شُعَيْبٍ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ
أَعْيَنَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ رَاشِدٍ أَنَّ الزُّهْرِيَّ حَدَّثَهُ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ وَهُوَ أَحَدُ الثَّلَاثَةِ
الَّذِينَ تِيبَ عَلَيْهِمْ أَنَّهُ لَمْ يَتَخَلَّفْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا قَطُّ غَيْرَ غَزْوَتَيْنِ
غَزْوَةِ الْعُسْرَةِ وَغَزْوَةِ بَدْرٍ قَالَ فَأَجْمَعْتُ صِدْقِي رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضُحًى وَكَانَ قَلَّمَا يَقْدَمُ مِنْ
سَفَرٍ سَافَرَهُ إِلَّا ضُحًى وَكَانَ يَبْدَأُ بِالْمَسْجِدِ فَيَرْكَعُ
رَكْعَتَيْنِ وَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كَلَامِي
وَكَلَامِ صَاحِبَيَّ وَلَمْ يَنْهَ عَنْ كَلَامِ أَحَدٍ مِنْ الْمُتَخَلِّفِينَ
غَيْرِنَا فَاجْتَنَبَ النَّاسُ كَلَامَنَا فَلَبِثْتُ كَذَلِكَ حَتَّى طَالَ
عَلَيَّ الْأَمْرُ وَمَا مِنْ شَيْءٍ أَهَمُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَمُوتَ فَلَا
يُصَلِّي عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ يَمُوتَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَكُونَ مِنْ النَّاسِ
بِتِلْكَ الْمَنْزِلَةِ فَلَا يُكَلِّمُنِي أَحَدٌ مِنْهُمْ وَلَا يُصَلِّي وَلَا
يُسَلِّمُ عَلَيَّ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَوْبَتَنَا عَلَى نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ بَقِيَ الثُّلُثُ الْآخِرُ مِنْ اللَّيْلِ وَرَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ أُمِّ سَلَمَةَ وَكَانَتْ أُمُّ
سَلَمَةَ مُحْسِنَةً فِي شَأْنِي مَعْنِيَّةً فِي أَمْرِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أُمَّ سَلَمَةَ تِيبَ عَلَى كَعْبٍ قَالَتْ
أَفَلَا أُرْسِلُ إِلَيْهِ فَأُبَشِّرَهُ قَالَ إِذًا يَحْطِمَكُمْ النَّاسُ
فَيَمْنَعُونَكُمْ النَّوْمَ سَائِرَ اللَّيْلَةِ حَتَّى إِذَا صَلَّى رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْفَجْرِ آذَنَ بِتَوْبَةِ
اللَّهِ عَلَيْنَا وَكَانَ إِذَا اسْتَبْشَرَ اسْتَنَارَ وَجْهُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ
قِطْعَةٌ مِنْ الْقَمَرِ وَكُنَّا أَيُّهَا الثَّلَاثَةُ الَّذِينَ خُلِّفُوا عَنْ
الْأَمْرِ الَّذِي قُبِلَ مِنْ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ اعْتَذَرُوا حِينَ أَنْزَلَ
اللَّهُ لَنَا التَّوْبَةَ فَلَمَّا ذُكِرَ الَّذِينَ كَذَبُوا رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمُتَخَلِّفِينَ وَاعْتَذَرُوا
بِالْبَاطِلِ ذُكِرُوا بِشَرِّ مَا ذُكِرَ بِهِ أَحَدٌ قَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ {
يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ قُلْ لَا تَعْتَذِرُوا لَنْ
نُؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللَّهُ
عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ } الْآيَةَ |
|
45.196/4309. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abu Syu'aib
Telah menceritakan kepada kami Musa bin A'yan Telah menceritakan kepada
kami Ishaq bin Rasyid bahwa Az Zuhri Telah menceritakan kepadanya
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin
Ka'ab bin Malik dari Bapaknya dia berkata; saya mendengar ayahku
Telah mengabarkan kepadaku'ab bin Malik -ia adalah salah satu dari tiga
orang yang diterima taubatnya- bahwa dia tidak pernah tertinggal dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam peperangan yang beliau ikuti selain dua
peperangan yaitu perang 'Usrah dan perang Badar. Dia berkata; Maka aku pun
berusaha untuk mengungkapkan kejujuranku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam diwaktu dluha. Karena sudah menjadi tradisi beliau apabila datang dari
suatu perjalanan beliau selalu shalat dluha. Beliau selalu ke masjid terlebih
dahulu kemudian shalat dua raka'at. Beliau melarangku dan kedua sahabatku untuk
berbicara. Padahal beliau tidak melarang orang yang tertinggal selainku. Hingga
orang-orang pun menjauhi untuk berbicara kepada kami. Hal itu terjadi begitu
lama. Dan tidaklah yang membuatku cemas kecuali rasa takutku apabila aku mati
sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau menshalatiku. Atau Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang meninggal dunia, hingga aku termasuk orang
yang buruk keadaannya, tidak seorang pun yang mau berbicara denganku, dan tidak
mau menshalati serta mengucapkan salam kepadaku. Kemudian Allah menurunkan ayat
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada sepertiga malam terakhir yang
memberitakan taubat kami. Pada waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berada di sisi Ummu Salamah. Ummu Salamah adalah orang yang senantiasa menyebut
kebaikan-kebaikan urusanku dan membelaku. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Ya Ummu Salamah, Ka'ab telah diterima taubatnya.' Ummu
Salamah berkata; Apakah aku harus mengutus seseorang kepadanya untuk memberikan
kabar gembira? Beliau bersabda: Jangan, nanti orang-orang akan memukuli kamu dan
menahan kamu dari tidur di malam hari. Hingga tatkala Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat Subuh beliau mengumumkan bahwa Allah telah menerima
taubat kami. Dan beliau apabila sedang memberi kabar gembira, wajah beliau
kelihatan bersinar seperti bersinarnya sebagian bulan. Dan kamilah yang
dimaksudkan ayat, tiga orang yang menyelisihi perintah, yang kemudian diterima
alasannya dari orang-orang yang meminta izin untuk tidak berperang. Yaitu ketika
Allah menurunkan penerimaan taubat kami. Padahal dulu tatkala disebutkan
orang-orang yang mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu
orang-orang yang tidak ikut berperang dan beralasan dengan alasan yang batil.
Mereka dikatakan sebagai sejelek-jelek manusia. Allah Ta'ala berfirman: Mereka
(orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali
kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak
percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada
kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat
pekerjaanmu…. (At Taubah: 94). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَ قَائِدَ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ يُحَدِّثُ حِينَ تَخَلَّفَ عَنْ قِصَّةِ تَبُوكَ
فَوَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ أَحَدًا أَبْلَاهُ اللَّهُ فِي صِدْقِ الْحَدِيثِ
أَحْسَنَ مِمَّا أَبْلَانِي مَا تَعَمَّدْتُ مُنْذُ ذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى يَوْمِي هَذَا كَذِبًا وَأَنْزَلَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { لَقَدْ
تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ إِلَى قَوْلِهِ
وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ } |
|
45.197/4310. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin
Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah
penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik
bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya
tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang
ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya
ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak
pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah
Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam:
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi,
orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat: 'dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang jujur.' (Qs. At-Taubah (9): 117-119). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ
السَّبَّاقِ أَنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
وَكَانَ مِمَّنْ يَكْتُبُ الْوَحْيَ قَالَ أَرْسَلَ إِلَيَّ أَبُو بَكْرٍ مَقْتَلَ
أَهْلِ الْيَمَامَةِ وَعِنْدَهُ عُمَرُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ عُمَرَ أَتَانِي
فَقَالَ إِنَّ الْقَتْلَ قَدْ اسْتَحَرَّ يَوْمَ الْيَمَامَةِ بِالنَّاسِ وَإِنِّي
أَخْشَى أَنْ يَسْتَحِرَّ الْقَتْلُ بِالْقُرَّاءِ فِي الْمَوَاطِنِ فَيَذْهَبَ
كَثِيرٌ مِنْ الْقُرْآنِ إِلَّا أَنْ تَجْمَعُوهُ وَإِنِّي لَأَرَى أَنْ تَجْمَعَ
الْقُرْآنَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ لِعُمَرَ كَيْفَ أَفْعَلُ شَيْئًا لَمْ
يَفْعَلْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عُمَرُ هُوَ
وَاللَّهِ خَيْرٌ فَلَمْ يَزَلْ عُمَرُ يُرَاجِعُنِي فِيهِ حَتَّى شَرَحَ اللَّهُ
لِذَلِكَ صَدْرِي وَرَأَيْتُ الَّذِي رَأَى عُمَرُ قَالَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ
وَعُمَرُ عِنْدَهُ جَالِسٌ لَا يَتَكَلَّمُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّكَ رَجُلٌ
شَابٌّ عَاقِلٌ وَلَا نَتَّهِمُكَ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَتَبَّعْ الْقُرْآنَ فَاجْمَعْهُ فَوَاللَّهِ
لَوْ كَلَّفَنِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنْ الْجِبَالِ مَا كَانَ أَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا
أَمَرَنِي بِهِ مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ قُلْتُ كَيْفَ تَفْعَلَانِ شَيْئًا لَمْ
يَفْعَلْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ
هُوَ وَاللَّهِ خَيْرٌ فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ حَتَّى شَرَحَ اللَّهُ صَدْرِي
لِلَّذِي شَرَحَ اللَّهُ لَهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَقُمْتُ فَتَتَبَّعْتُ
الْقُرْآنَ أَجْمَعُهُ مِنْ الرِّقَاعِ وَالْأَكْتَافِ وَالْعُسُبِ وَصُدُورِ
الرِّجَالِ حَتَّى وَجَدْتُ مِنْ سُورَةِ التَّوْبَةِ آيَتَيْنِ مَعَ خُزَيْمَةَ
الْأَنْصَارِيِّ لَمْ أَجِدْهُمَا مَعَ أَحَدٍ غَيْرِهِ { لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ
مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ } إِلَى
آخِرِهِمَا وَكَانَتْ الصُّحُفُ الَّتِي جُمِعَ فِيهَا الْقُرْآنُ عِنْدَ أَبِي
بَكْرٍ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ عِنْدَ عُمَرَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ
ثُمَّ عِنْدَ حَفْصَةَ بِنْتِ عُمَرَ تَابَعَهُ عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ وَاللَّيْثُ
عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ وَقَالَ مَعَ أَبِي خُزَيْمَةَ الْأَنْصَارِيِّ
وَقَالَ مُوسَى عَنْ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ مَعَ أَبِي خُزَيْمَةَ
وَتَابَعَهُ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ وَقَالَ أَبُو ثَابِتٍ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ وَقَالَ مَعَ خُزَيْمَةَ أَوْ أَبِي خُزَيْمَةَ |
|
45.198/4311. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri
dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu As Sabbaq bahwa Zaid bin
Tsabit Al Anshari radliallahu 'anhu -salah seorang penulis wahyu- dia
berkata; Abu Bakar As shiddiq datang kepadaku pada waktu perang Yamamah, ketika
itu Umar disampingnya. Abu Bakr berkata bahwasanya Umar mendatangiku dan
mengatakan; Sesungguhnya perang Yamamah telah
berkecamuk (menimpa) para sahabat, dan aku khawatir akan menimpa para penghafal
Qur'an di negeri-negeri lainnya sehingga banyak yang gugur dari mereka kecuali
engkau memerintahkan pengumpulan (pendokumentasian) al Qur`an. Abu Bakar
berkata kepada Umar; Bagaimana aku mengerjakan
suatu proyek yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam? Umar menjawab; Demi Allah hal
itu adalah sesuatu yang baik. Ia terus mengulangi hal itu sampai Allah
melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada Umar dan aku sependapat
dengannya. Zaid berkata; Abu Bakar berkata; -pada waktu itu disampingnya ada
Umar sedang duduk, dan dia tidak berkata apa-apa.- Sesungguhnya kamu adalah pemuda yang cerdas, kami
tidak meragukanmu, dan kamu juga menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, karena itu kumpulkanlah al Qur'an (dengan seksama).
Zaid berkata; Demi Allah, seandainya mereka
menyuruhku untuk memindahkan gunung dari gunung-gunung yang ada, maka hal itu
tidak lebih berat bagiku dari pada (pengumpulan atau pendokumentasian al
Qur'an). kenapa kalian mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Abu Bakar menjawab; Demi Allah hal itu adalah baik. Aku pun terus
mengulanginya, sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada
keduanya (Abu Bakar dan Umar). Lalu aku kumpulkan al Qur'an (yang ditulis) pada
kulit, pelepah kurma, dan batu putih lunak, juga dada (hafalan) para sahabat.
Hingga aku mendapatkan dua ayat dari surat Taubah berada pada Khuzaimah yang
tidak aku temukan pada sahabat mana pun. Yaitu ayat: Sungguh telah datang
kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan),
maka katakanlah: Cukuplah Allah bagiku; tidak
ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung. (9: 128-129). Dan mushaf yang telah aku
kumpulkan itu berada pada Abu Bakr hingga dia wafat, kemudian berada pada Umar
hingga dia wafat, setelah itu berada pada Hafshah putri Umar. Diriwiyatkan pula
oleh 'Utsman bin 'Umar dan Al Laits dari Yunus dari Ibnu
Syihab; Al Laits berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin
Khalid dari Ibnu Syihab; dia berkata; ada pada Abu Huzaimah Al
Anshari. Sedang Musa berkata; Dari Ibrahim Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Syihab; 'Ada pada Abu Khuzaimah.' Juga diriwayatkan oleh
Ya'qub bin Ibrahim dari Bapaknya. Abu Tsabit berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim dia berkata; 'Ada pada Khuzaimah atau
Abu Khuzaimah. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي
بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ
فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ أَنْتُمْ أَحَقُّ بِمُوسَى
مِنْهُمْ فَصُومُوا |
|
45.199/4312. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ghundar Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tiba di Madinah, beliau melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura`,
mereka berkata; "Lebih tepatnya pada hari Musa mengalahkan Fir'aun. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Kalian lebih berhak terhadap Musa daripada mereka,
maka berpuasalah." |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ قَالَ ابْنُ
جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ
عَبَّاسٍ يَقْرَأُ أَلَا إِنَّهُمْ تَثْنَوْنِي صُدُورُهُمْ قَالَ سَأَلْتُهُ
عَنْهَا فَقَالَ أُنَاسٌ كَانُوا يَسْتَحْيُونَ أَنْ يَتَخَلَّوْا فَيُفْضُوا إِلَى
السَّمَاءِ وَأَنْ يُجَامِعُوا نِسَاءَهُمْ فَيُفْضُوا إِلَى السَّمَاءِ فَنَزَلَ
ذَلِكَ فِيهِمْ |
|
45.200/4313. Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin Muhammad bin Shabbah Telah menceritakan kepada kami Hajjaj
dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad
bin 'Abbad bin Ja'far bahwasanya aku mendengar Ibnu Abbas membaca;
'Ketahuilah, sesungguhnya mereka memalingkan dada mereka (QS. Hud; 5).' Ibnu
Ja'far berkata; Aku bertanya kepadanya mengenai ayat tersebut. Maka Ibnu Abbas
menjawab; beberapa dari kalangan orang-orang
munafik merasa malu ketika membuang hajat mereka dalam keadaan telanjang dan
ketika mereka bersetubuh dengan istri-istri mereka. Maka ayat ini turun kepada
mereka. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ وَأَخْبَرَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ قَرَأَ أَلَا
إِنَّهُمْ تَثْنَوْنِي صُدُورُهُمْ قُلْتُ يَا أَبَا الْعَبَّاسِ مَا تَثْنَوْنِي
صُدُورُهُمْ قَالَ كَانَ الرَّجُلُ يُجَامِعُ امْرَأَتَهُ فَيَسْتَحِي أَوْ
يَتَخَلَّى فَيَسْتَحِي فَنَزَلَتْ أَلَا إِنَّهُمْ تَثْنَوْنِي
صُدُورُهُمْ |
|
45.201/4314. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ibnu Juraij
Dan telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far bahwa
Ibnu 'Abbas membaca; 'Ketahuilah, sesungguhnya mereka memalingkan dada
mereka dariku.'Ibnu Ja'far berkata; Aku bertanya kepadanya; 'Wahai Ibnu Abbas,
apa yang dimaksud dengan ayat itu? Maka Ibnu Abbas menjawab; seseorang merasa malu ketika hendak bersetubuh
dengan istrinya dan ketika membuang hajat dalam keadaan telanjang. Maka turunlah
ayat ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ قَرَأَ ابْنُ
عَبَّاسٍ { أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ أَلَا
حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ } و قَالَ غَيْرُهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ {
يَسْتَغْشُونَ } يُغَطُّونَ رُءُوسَهُمْ { سِيءَ بِهِمْ } سَاءَ ظَنُّهُ بِقَوْمِهِ
{ وَضَاقَ بِهِمْ } بِأَضْيَافِهِ { بِقِطْعٍ مِنْ اللَّيْلِ } بِسَوَادٍ وَقَالَ
مُجَاهِدٌ { إِلَيْهِ أُنِيبُ } أَرْجِعُ |
|
45.202/4315. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan
kepada kami 'Amru dia berkata; Ibnu 'Abbas membaca ayat: Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu)
memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad),
Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.. (Huud: 5). Yang
lainnya berkata; dari Ibnu Abbas arti Yastagsyuuna adalah; menutup kepala
mereka. Arti sii`a bihim (Huud: 77 adalah berperangsangka buruk kepada kaumnya.
Dan dlaaqa bihim yaitu terhadap para tamu mereka. Sedangkan arti Qitha'i manal
lail yaitu kegelapan. Mujahid berkata; arti ilaihi Unib yaitu saya
kembali. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْفِقْ
أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَدُ اللَّهِ مَلْأَى لَا تَغِيضُهَا نَفَقَةٌ سَحَّاءُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَقَالَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ
السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَدِهِ وَكَانَ عَرْشُهُ
عَلَى الْمَاءِ وَبِيَدِهِ الْمِيزَانُ يَخْفِضُ وَيَرْفَعُ { اعْتَرَاكَ }
افْتَعَلَكَ مِنْ عَرَوْتُهُ أَيْ أَصَبْتُهُ وَمِنْهُ يَعْرُوهُ وَاعْتَرَانِي {
آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا } أَيْ فِي مِلْكِهِ وَسُلْطَانِهِ عَنِيدٌ وَعَنُودٌ
وَعَانِدٌ وَاحِدٌ هُوَ تَأْكِيدُ التَّجَبُّرِ { اسْتَعْمَرَكُمْ } جَعَلَكُمْ
عُمَّارًا أَعْمَرْتُهُ الدَّارَ فَهِيَ عُمْرَى جَعَلْتُهَا لَهُ { نَكِرَهُمْ }
وَأَنْكَرَهُمْ وَاسْتَنْكَرَهُمْ وَاحِدٌ { حَمِيدٌ مَجِيدٌ } كَأَنَّهُ فَعِيلٌ
مِنْ مَاجِدٍ مَحْمُودٌ مِنْ حَمِدَ سِجِّيلٌ الشَّدِيدُ الْكَبِيرُ سِجِّيلٌ
وَسِجِّينٌ وَاللَّامُ وَالنُّونُ أُخْتَانِ وَقَالَ تَمِيمُ بْنُ مُقْبِلٍ
وَرَجْلَةٍ يَضْرِبُونَ الْبَيْضَ ضَاحِيَةً ضَرْبًا تَوَاصَى بِهِ الْأَبْطَالُ
سِجِّينَا |
|
45.203/4316. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib Telah menceritakan
kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Berinfaklah,
maka aku akan berinfak kepadamu.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang maupun
malam tidak pernah menguranginya. Juga beliau bersabda: Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah telah
memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta langit dan bumi. Sesungguhnya
Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada tangan kanan-Nya. Beliau
bersabda: Dan 'Arsy-Nya ada di atas air, di
tangan-Nya yang lain terdapat neraca, Dia merendahkan dan
meninggikan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ وَهِشَامٌ قَالَا
حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ قَالَ بَيْنَا ابْنُ عُمَرَ
يَطُوفُ إِذْ عَرَضَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَوْ قَالَ يَا
ابْنَ عُمَرَ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
النَّجْوَى فَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
يُدْنَى الْمُؤْمِنُ مِنْ رَبِّهِ وَقَالَ هِشَامٌ يَدْنُو الْمُؤْمِنُ حَتَّى
يَضَعَ عَلَيْهِ كَنَفَهُ فَيُقَرِّرُهُ بِذُنُوبِهِ تَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا يَقُولُ
أَعْرِفُ يَقُولُ رَبِّ أَعْرِفُ مَرَّتَيْنِ فَيَقُولُ سَتَرْتُهَا فِي الدُّنْيَا
وَأَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ ثُمَّ تُطْوَى صَحِيفَةُ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا
الْآخَرُونَ أَوْ الْكُفَّارُ فَيُنَادَى عَلَى رُءُوسِ الْأَشْهَادِ { هَؤُلَاءِ
الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ }
وَقَالَ شَيْبَانُ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ |
|
45.204/4317. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i Telah
menceritakan kepada kami Sa'id dan Hisyam keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Shafwan bin Muhriz dia
berkata; ketika Ibnu 'Umar sedang thawaf, tiba-tiba seseorang menghadangnya
seraya berkata; wahai Abu 'Abdur Rahman, atau wahai Ibnu 'Umar apa kamu
mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai An-Najwa (bisikan
dihari kiamat)? Ibnu Umar menjawab: Aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Nanti di hari kiamat,
seorang mukmin mendekat kepada Rabb-nya. Hisyam berkata; 'Seorang mukmin
mendekat hingga Dia meletakkan naungan-Nya ke atasnya, yaitu menutupi
(dosa-dosa) -nya kemudian Dia berkata, Apakah kamu mengakui dosa
ini? dia menjawab, Wahai Rabb-ku, saya
mengetahuinya. -sebanyak dua kali- Allah
berfirman kepadanya: Saya telah menutupinya (merahasiakannya) di dunia
dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu. Kemudian diberikanlah kepadanya catatan
kebaikan-kebaikannya. Adapun yang lainnya atau orang-orang kafir, maka mereka
dipanggil dihadapan semua manusia dan dikatakan: Inilah mereka yang telah
mendustakan Rabb mereka, ketahuilah bahwa laknat Allah berlaku atas orang-orang
yang zalim. (Hud: 18). Dan Syaiban
berkata; Dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami
Shafwan. |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ
أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي
لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ قَالَ ثُمَّ قَرَأَ {
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ
أَلِيمٌ شَدِيدٌ } |
|
45.205/4318. Telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah
Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu Burdah dari Abu
Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan
menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zhalim. Dan apabila Allah telah
menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah melepaskannya. Kemudian
Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab Tuhanmu, apabila Dia
mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu
sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ هُوَ ابْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ
التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَجُلًا أَصَابَ مِنْ امْرَأَةٍ قُبْلَةً فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَأُنْزِلَتْ عَلَيْهِ { وَأَقِمْ
الصَّلَاةَ طَرَفَيْ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ
يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ } قَالَ الرَّجُلُ أَلِيَ
هَذِهِ قَالَ لِمَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ أُمَّتِي |
|
45.206/4319. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zura'i
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Tamimi dari Abu 'Utsman
dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu bahwasanya seorang lelaki pernah
mencium seorang wanita, lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengabarkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka turunlah ayat:
"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat." (QS Hud; 114). Abdullah berkata; laki-laki itu
bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah ayat ini hanya khusus untukku?" Beliau
menjawab: "Ayat tersebut adalah untuk
orang-orang yang melakukannya dari ummatku." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ
يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ |
|
45.207/4320. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami 'Abdush
Shamad dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Dinar dari
Bapaknya dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang
mulia, putra orang mulia, putra orang mulia, putra orang mulia, adalah Yusuf bin
Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ أَكْرَمُهُمْ
عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَأَكْرَمُ
النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ
ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ
مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَخِيَارُكُمْ فِي
الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا تَابَعَهُ أَبُو
أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ |
|
45.208/4321. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari
'Ubaidillah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ditanya; Siapakah menusia yang paling
mulia? Beliau bersabda: Orang yang
paling bertaqwa dari mereka. para sahabat berkata; Bukan itu yang kami tanyakan? beliau
bersabda: Jika bukan, berarti Yusuf Nabi Allah
putra Nabi Allah (Ya'qub) putra Nabi Allah (Ishaq) putra Ibrahim kekasih Allah,
para sahabat berkata; Bukan itu yang
kami tanyakan, beliau bersabda: Apakah
tentang bangsa Arab yang kalian tanyakan?, mereka menjawab; 'Ya.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: orang yang paling baik dari mereka dimasa
jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam, jika mereka paham
Islam. Demikian juga diriwayatkan oleh Abu Usamah dari
Ubaidullah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ ح و حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عُمَرَ النُّمَيْرِيُّ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ
قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ سَمِعْتُ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ وَسَعِيدَ بْنَ
الْمُسَيَّبِ وَعَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ وَعُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ
قَالَ لَهَا أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَبَرَّأَهَا اللَّهُ كُلٌّ حَدَّثَنِي
طَائِفَةً مِنْ الْحَدِيثِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنْ كُنْتِ بَرِيئَةً فَسَيُبَرِّئُكِ اللَّهُ وَإِنْ كُنْتِ أَلْمَمْتِ بِذَنْبٍ
فَاسْتَغْفِرِي اللَّهَ وَتُوبِي إِلَيْهِ قُلْتُ إِنِّي وَاللَّهِ لَا أَجِدُ
مَثَلًا إِلَّا أَبَا يُوسُفَ { فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى
مَا تَصِفُونَ } وَأَنْزَلَ اللَّهُ { إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ
عُصْبَةٌ مِنْكُمْ } الْعَشْرَ الْآيَاتِ |
|
45.209/4322. Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami Al
Hajjaj; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Umar An Numair;
Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Zaid Al Aili dia berkata; Aku
mendengar Az Zuhri, aku mendengar 'Urwah bin Az Zubair dan
Sa'id bin Al Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidillah
bin Abdullah dari cerita 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tatkala orang yang memfitnahnya berkata kepadanya dengan semua isu
(ghosip) yang mereka sebarluaskan. Lalu Allah menjelaskan akan terbebasnya
dirinya dari tuduhan tersebut. Setiap orang menceritakan sebagian dari berita
ghosip tersebut. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Aisyah: Jika kamu tidak melakukannya, maka Allah akan
membebaskan kamu dari tuduhan tersebut, tapi jika kamu melakukan dosa, maka
meminta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah. Aisyah berkata; 'Demi Allah, aku
tidak mendapatkan perumpamaan ini selain sebagaimana Abu Yusuf (Ya'qub) ketika
berkata; maka lakukanlah kesabaran yang baik, itulah (kesabaranku). Dan Allah
sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.
(Yusuf: 18). Kemudian Allah menurunkan ayat: Sesungguhnya orang-orang yang
membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. (An Nuur: 11). -hingga
sepuluh ayat.- |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ
حَدَّثَنِي مَسْرُوقُ بْنُ الْأَجْدَعِ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ رُومَانَ وَهْيَ
أُمُّ عَائِشَةَ قَالَتْ بَيْنَا أَنَا وَعَائِشَةُ أَخَذَتْهَا الْحُمَّى فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَلَّ فِي حَدِيثٍ تُحُدِّثَ
قَالَتْ نَعَمْ وَقَعَدَتْ عَائِشَةُ قَالَتْ مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَيَعْقُوبَ
وَبَنِيهِ { بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ
وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ } |
|
45.210/4323. Telah menceritakan kepada kami
Musa Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Hushain dari Abu Wail dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
Masruq bin Al Ajda' dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ummu
Rumman yaitu Ummu 'Aisyah dia berkata; ketika kami bersama Aisyah yang
sedang menderita demam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; semoga ada
wahyu yang mengabarkan tentang Aisyah. Ummu Ruman berkata; 'Ya.' Lalu Aisyah
duduk seraya berkata; perumpamaanku dengan kalian adalah seperti perkataannya
Ya'qub kepada putra-putranya: Sebenarnya
dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran
yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya
terhadap apa yang kamu ceritakan. (Yusuf: 18). |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ { هَيْتَ
لَكَ } قَالَ وَإِنَّمَا نَقْرَؤُهَا كَمَا عُلِّمْنَاهَا { مَثْوَاهُ } مُقَامُهُ
{ وَأَلْفَيَا } وَجَدَا { أَلْفَوْا آبَاءَهُمْ } { أَلْفَيْنَا } وَعَنْ ابْنِ
مَسْعُودٍ { بَلْ عَجِبْتُ وَيَسْخَرُونَ } |
|
45.211/4324. Telah menceritakan kepadaku Ahmad
bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin 'Umar Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Abu
Wail dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; mengenai firman Allah:
Marilah ke sini, (Yusuf: 23). Ibnu
Mas'ud berkata; Kami membacanya sesuai dengan yang telah diajarkan kepada kami.
Arti Matswaahu: tempat tinggalnya. Arti Al Fayaa: keduanya mendapatkan.
Sebagaimana perkataan Al Fau Aabaa`ahum: yakni mereka mendapatkan. Demikian juga
dari Ibnu Mas'ud mengenai firman Allah: Bahkan aku menjadi heran (terhadap
keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu. (As Shafaat: 12). |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ
مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ قُرَيْشًا لَمَّا
أَبْطَئُوا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْإِسْلَامِ
قَالَ اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِسَبْعٍ كَسَبْعِ يُوسُفَ فَأَصَابَتْهُمْ سَنَةٌ
حَصَّتْ كُلَّ شَيْءٍ حَتَّى أَكَلُوا الْعِظَامَ حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ يَنْظُرُ
إِلَى السَّمَاءِ فَيَرَى بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا مِثْلَ الدُّخَانِ قَالَ اللَّهُ {
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ } قَالَ اللَّهُ { إِنَّا
كَاشِفُو الْعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمْ عَائِدُونَ } أَفَيُكْشَفُ عَنْهُمْ
الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَقَدْ مَضَى الدُّخَانُ وَمَضَتْ
الْبَطْشَةُ |
|
45.212/4325. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy
dari Muslim dari Masruq dari 'Abdullah radliallahu 'anhu
bahwa ketika orang-orang Quraisy menangguhkan untuk memeluk Islam, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kebinasaan bagi mereka: "Ya Allah, tolonglah kami dalam menghadapi mereka
dengan mengirimkan tujuh tahun (kelaparan) sebagaimana yang telah menimpa Yusuf.
Maka kemudian mereka tertimpa tahun paceklik yang menghabiskan segala sesuatu
hingga diantara mereka memakan tulang. Dan seseorang dari mereka ketika melihat
ke langit, ia melihat antara dia dan langit seakan-akan terhalangi oleh asap
(karena rasa lapar). Allah berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa
kabut yang nyata. (QS.Ad Dukhan: 10). Allah juga berfirman: Sesungguhnya (kalau)
Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali
ingkar, (QS.Ad Dukhan: 15). Maka bagaimana adzab akan dihentikan pada hari
kiamat, padahal telah berlalu bagi mereka kabut dan hantaman
keras?. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ تَلِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَاسِمِ عَنْ بَكْرِ
بْنِ مُضَرَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ لُوطًا لَقَدْ كَانَ يَأْوِي إِلَى
رُكْنٍ شَدِيدٍ وَلَوْ لَبِثْتُ فِي السِّجْنِ مَا لَبِثَ يُوسُفُ لَأَجَبْتُ
الدَّاعِيَ وَنَحْنُ أَحَقُّ مِنْ إِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لَهُ { أَوَلَمْ
تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي } |
|
45.213/4326. Telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin Talid Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Al
Qasim dari Bakr bin Mudlar dari 'Amru bin Al Harits dari
Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab
dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rahmat
Allah semoga terlimpah kepada Luth sungguh ia telah berlindung kepada keluarga
yang kuat. Sekiranya aku masuk penjara dan mendekam selama mendekamnya Yusuf,
tentu aku akan menuruti ajakan penggoda. Dan kita lebih berhak untuk meminta
kemantapan dari pada Ibrahim 'Alaihis Salam ketika Allah berfirman kepadanya:
Apakah kamu tidak beriman? Ibrahim
berkata; Tentu aku sebenarnya telah beriman,
akan tetapi agar hatiku lebih mantap. (QS.Al Baqarah: 260). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَهُ وَهُوَ يَسْأَلُهَا عَنْ قَوْلِ
اللَّهِ تَعَالَى { حَتَّى إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ } قَالَ قُلْتُ أَكُذِبُوا
أَمْ كُذِّبُوا قَالَتْ عَائِشَةُ كُذِّبُوا قُلْتُ فَقَدْ اسْتَيْقَنُوا أَنَّ
قَوْمَهُمْ كَذَّبُوهُمْ فَمَا هُوَ بِالظَّنِّ قَالَتْ أَجَلْ لَعَمْرِي لَقَدْ
اسْتَيْقَنُوا بِذَلِكَ فَقُلْتُ لَهَا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا قَالَتْ
مَعَاذَ اللَّهِ لَمْ تَكُنْ الرُّسُلُ تَظُنُّ ذَلِكَ بِرَبِّهَا قُلْتُ فَمَا
هَذِهِ الْآيَةُ قَالَتْ هُمْ أَتْبَاعُ الرُّسُلِ الَّذِينَ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ
وَصَدَّقُوهُمْ فَطَالَ عَلَيْهِمْ الْبَلَاءُ وَاسْتَأْخَرَ عَنْهُمْ النَّصْرُ
حَتَّى إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ مِمَّنْ كَذَّبَهُمْ مِنْ قَوْمِهِمْ وَظَنَّتْ
الرُّسُلُ أَنَّ أَتْبَاعَهُمْ قَدْ كَذَّبُوهُمْ جَاءَهُمْ نَصْرُ اللَّهِ عِنْدَ
ذَلِكَ حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ فَقُلْتُ لَعَلَّهَا كُذِبُوا مُخَفَّفَةً قَالَتْ مَعَاذَ
اللَّهِ نَحْوَهُ |
|
45.214/4327. Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu
'anhuma dia berkata kepadanya ketika Urwah bertanya mengenai firman Allah
Ta'ala: Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang
keimanan mereka).. maka aku bertanya; apakah mereka 'kudzibuu atau Kudzdzibuu'
-dengan menggunakan tasydid-? Aisyah menjawab; 'mereka didustakan.' -dengan
menggunakan tasydid-. Aku bertanya; sungguh mereka telah yakin bahwa kaumnya
pasti akan mendustakannya, lalu apa yang dimaksud dengan persangkaan mereka?
Aisyah menjawab; 'Ya, demi umurku, mereka telah yakin dengan hal itu, aku pun
bertanya lagi; lalu kenapa mereka tidak punya harapan lagi? Aisyah berkata; Aku
berlindung kepada Allah, para rasul tidak pernah menyangka demikian terhadap
Rabbnya. Aku bertanya; lalu apa maksud ayat ini? Aisyah menjawab; merekalah para
pengikut rasul, yang telah beriman kepada Rabb mereka dan mempercayai para rasul
tersebut, namun ujian yang begitu panjang serta pertolongan tidak kunjung tiba
kepada mereka. Maka maksud dari ayat; Sehingga apabila para rasul tidak
mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka).. dari kaumnya yang mendustakan
mereka, hingga mereka menyangka bahwa para pengikutnya telah mendustakan mereka,
maka ketika itu datanglah kepada mereka pertolongan Allah. Telah menceritakan
kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah maka
aku berkata; semoga maksudnya adalah 'Kudzibuu' (mereka di dustakan) -tanpa
tasydid-. Maka Aisyah berkata; 'Aku berlindung kepada Allah, -dengan
lafazh yang serupa.- |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا مَعْنٌ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ
خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ
وَلَا يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى
يَأْتِي الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ وَلَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ
تَمُوتُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا اللَّهُ |
|
45.215/4328. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada kami Ma'an dia berkata;
Telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Abdullah bin Dinar dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kunci perkara ghaib itu
ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Tidak ada yang tahu apa
yang akan terjadi dengan hari esok kecuali Allah. Tidak ada yang tahu apa yang
terjadi di dalam rahim-rahim kecuali Allah. Tidak ada yang tahu kapan datangnya
hujan kecuali Allah. Tidak ada seorangpun yang tahu dimana dia akan meninggal.
Dan tidak ada yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali
Allah." |
|
|
حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَخْبِرُونِي بِشَجَرَةٍ
تُشْبِهُ أَوْ كَالرَّجُلِ الْمُسْلِمِ لَا يَتَحَاتُّ وَرَقُهَا وَلَا وَلَا وَلَا
تُؤْتِي أُكْلَهَا كُلَّ حِينٍ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا
النَّخْلَةُ وَرَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ لَا يَتَكَلَّمَانِ فَكَرِهْتُ أَنْ
أَتَكَلَّمَ فَلَمَّا لَمْ يَقُولُوا شَيْئًا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ النَّخْلَةُ فَلَمَّا قُمْنَا قُلْتُ لِعُمَرَ يَا
أَبَتَاهُ وَاللَّهِ لَقَدْ كَانَ وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَقَالَ
مَا مَنَعَكَ أَنْ تَكَلَّمَ قَالَ لَمْ أَرَكُمْ تَكَلَّمُونَ فَكَرِهْتُ أَنْ
أَتَكَلَّمَ أَوْ أَقُولَ شَيْئًا قَالَ عُمَرُ لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا أَحَبُّ
إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا |
|
45.216/4329. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid
bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidillah dari Nafi'
dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; ketika kami bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: Beritahukan padaku suatu pohon yang mirip seorang
muslim, daunnya tidak berguguran, dan ia tidak berbuah setiap waktu. Ibnu
Umar berkata: Hatiku mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma. Aku melihat
Abu Bakar dan Umar tidak berbicara sehingga aku tidak mau berbicara atau
mengatakan apa pun. Tatkala para sahabat tidak ada yang menjawab sedikitpun,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Yaitu pohon kurma.' Ketika
kami sudah beranjak pergi, aku berkata kepada Umar; Wahai bapakku, dalam hatiku
juga mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma. Lalu ia berkata; Kenapa kamu tidak
mengatakannya tadi? Ibnu Umar menjawab; 'Aku melihat kalian semua tidak
menjawab, maka aku pun tidak mau menjawab atau mengatakan sesuatu pun. Umar
berkata: 'Andai kau mengatakannya, itu lebih aku sukai dari ini dan
ini.' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ
قَالَ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِي
الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ
اللَّهِ فَذَلِكَ قَوْلُهُ { يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ
الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ } |
|
45.217/4330. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad dia berkata; 'Aku mendengar
Sa'ad bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang
muslim apabila ditanya di dalam kubur, maka akan bersaksi bahwa tidak ada Ilah
yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah. itulah firman
Allah yang berbunyi: Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahiim: 27). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عَطَاءٍ
سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ { أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
كُفْرًا } قَالَ هُمْ كُفَّارُ أَهْلِ مَكَّةَ |
|
45.218/4331. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari 'Atha dia mendengar Ibnu 'Abbas berkata mengenai firman
Allah: Tidakkah kamu perhatikan orang-orang
yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran, mereka adalah orang-orang
kafir Makkah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِذَا قَضَى اللَّهُ الْأَمْرَ فِي السَّمَاءِ ضَرَبَتْ الْمَلَائِكَةُ
بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَالسِّلْسِلَةِ عَلَى صَفْوَانٍ قَالَ
عَلِيٌّ وَقَالَ غَيْرُهُ صَفْوَانٍ يَنْفُذُهُمْ ذَلِكَ فَإِذَا { فُزِّعَ عَنْ
قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا } لِلَّذِي قَالَ { الْحَقَّ
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ } فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُو السَّمْعِ وَمُسْتَرِقُو
السَّمْعِ هَكَذَا وَاحِدٌ فَوْقَ آخَرَ وَوَصَفَ سُفْيَانُ بِيَدِهِ وَفَرَّجَ
بَيْنَ أَصَابِعِ يَدِهِ الْيُمْنَى نَصَبَهَا بَعْضَهَا فَوْقَ بَعْضٍ فَرُبَّمَا
أَدْرَكَ الشِّهَابُ الْمُسْتَمِعَ قَبْلَ أَنْ يَرْمِيَ بِهَا إِلَى صَاحِبِهِ
فَيُحْرِقَهُ وَرُبَّمَا لَمْ يُدْرِكْهُ حَتَّى يَرْمِيَ بِهَا إِلَى الَّذِي
يَلِيهِ إِلَى الَّذِي هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ حَتَّى يُلْقُوهَا إِلَى الْأَرْضِ
وَرُبَّمَا قَالَ سُفْيَانُ حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى الْأَرْضِ فَتُلْقَى عَلَى
فَمْ السَّاحِرِ فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ فَيُصَدَّقُ فَيَقُولُونَ
أَلَمْ يُخْبِرْنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا يَكُونُ كَذَا وَكَذَا فَوَجَدْنَاهُ
حَقًّا لِلْكَلِمَةِ الَّتِي سُمِعَتْ مِنْ السَّمَاءِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ إِذَا قَضَى اللَّهُ الْأَمْرَ وَزَادَ وَالْكَاهِنِ و حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ فَقَالَ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ
عِكْرِمَةَ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ إِذَا قَضَى اللَّهُ الْأَمْرَ
وَقَالَ عَلَى فَمْ السَّاحِرِ قُلْتُ لِسُفْيَانَ آنْتَ سَمِعْتَ عَمْرًا قَالَ
سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ
لِسُفْيَانَ إِنَّ إِنْسَانًا رَوَى عَنْكَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ وَيَرْفَعُهُ أَنَّهُ قَرَأَ فُرِّغَ قَالَ سُفْيَانُ هَكَذَا
قَرَأَ عَمْرٌو فَلَا أَدْرِي سَمِعَهُ هَكَذَا أَمْ لَا قَالَ سُفْيَانُ وَهِيَ
قِرَاءَتُنَا |
|
45.219/4332. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdillah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari 'Ikrimah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: Apabila Allah
menetapkan satu perkara di atas langit maka para malaikat mengepakkan
sayap-sayap mereka karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai yang
berada di atas batu besar. Ali dan yang lainya berkata; hal itu sebagaimana
firman Allah: Apabila hati mereka telah menjadi stabil, mereka berkata;
'Apa yang difirmankan Rabb kita? ' mereka menjawab; 'Al Haq, dan Dia Maha Tinggi
lagi Maha Besar.' Dan para pencuri berita langit (jin) mendengarkannya, (mereka
bersusun) sebagian di atas sebagian yang lainnya. -Sufyan seraya memberikan
isyarat dengan telunjuknya.- Para pencuri berita langit itu mencuri dengar
kalimat lalu menyampaikannya kepada yang berada di bawahnya. Bisa jadi jin itu
diterjang bintang sebelum menyampaikannya kepada yang di bawahnya hingga ia
terbakar, kemudian mereka menyampaikanya kepada lisan dukun atau tukang sihir.
Bisa jadi mereka tidak diterjang oleh bintang sehingga dapat menyampaikannya,
kemudian dicampur dengan seratus kebohongan. Maka kalimat yang didengar bisa
sesuai (cocok) dengan yang dari langit. Telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdillah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan Telah menceritakan kepada kami 'Amru dari 'Ikrimah dari Abu Hurairah dia
berkata; Apabila Allah memutuskan suatu perkara, -dan dia berkata dengan lafazh;
'kepada mulut tukang sihir.' Aku bertanya kepada Sufyan, Apakah kamu mendengar
Amru berkata; Aku mendengar Ikrimah dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah?
Sufyan berkata; 'Ya.' Aku bertanya lagi kepada Sufyan Sesungguhnya orang-orang
meriwayatkan dari kamu dari Amru dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa ia
berkata dengan lafazh; 'Furrigha' (bila telah selesai). Sufyan berkata;
begitulah Amru membacanya, maka aku tidak tahu apakah dia mendengar Abu Hurairah
membaca demikan atau tidak, dan itu menjadi bacaan kami. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا مَعْنٌ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لِأَصْحَابِ الْحِجْرِ لَا تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ إِلَّا أَنْ
تَكُونُوا بَاكِينَ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ
أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ |
|
45.220/4333. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Al Mundzir Telah menceritakan kepada kami Ma'an dia
berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari 'Abdullah bin
Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat beliau yang tengah
melintasi hijr (tempat kaum Tsamud, pent.): "Jangan kalian memasuki kepada mereka yaitu kaum yang
disiksa kecuali kalian menangis, bila kalian tidak menangis, jangan memasuki
mereka, karena dikhawatirkan kalian akan tertimpa seperti yang menimpa
mereka." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خُبَيْبِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ
الْمُعَلَّى قَالَ مَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَنَا أُصَلِّي فَدَعَانِي فَلَمْ آتِهِ حَتَّى صَلَّيْتُ ثُمَّ أَتَيْتُ فَقَالَ
مَا مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي فَقُلْتُ كُنْتُ أُصَلِّي فَقَالَ أَلَمْ يَقُلْ
اللَّهُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ
إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ } ثُمَّ قَالَ أَلَا أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ
سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ أَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَذَهَبَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَخْرُجَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَذَكَّرْتُهُ
فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي
وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ |
|
45.221/4334. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ghundar Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin 'Abdur Rahman
dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Sa'id bin Al Mu'alla dia berkata;
ketika saya sedang shalat, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam lewat, lalu
beliau memanggilku namun saya tidak mendatanginya sehingga shalat saya selesai.
Kemudian aku menemuinya. Beliau bertanya: Apa yang mengahalangimu untuk datang
kepadaku? Abu Sa'id menjawab; saya sedang shalat. Beliau bersabda: Bukankah Allah Tabaraka Wa Ta'ala telah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (Al Anfal: 24). Lalu beliau bersabda: Maukah
saya ajarkan surat yang paling agung dalam alqur'an sebelum saya keluar dari
masjid ini?. Abu Sa'id bin Al Mu'alla berkata; ketika Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam hendak pergi, saya mengingatkan beliau, lalu beliau
bersabda: Segala puji bagi Allah rabb semesta
alam. (Al Fatihah: 2), itu adalah termasuk Assabu' Al Matsani (tujuh ayat
yang terulang-ulang) dan Al quran yang agung yang diberikan kepadaku. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمُّ الْقُرْآنِ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ
الْعَظِيمُ |
|
45.222/4335. Telah menceritakan kepada kami
Adam Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b Telah
menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ummul Qur'an (Al Fatihah) adalah
Assab'u Al Matsaani dan Al Qur'an yang agung." |
|
|
حَدَّثَنِي
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { الَّذِينَ
جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ } قَالَ هُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ جَزَّءُوهُ أَجْزَاءً
فَآمَنُوا بِبَعْضِهِ وَكَفَرُوا بِبَعْضِهِ |
|
45.223/4336. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub
bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan
kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: "yaitu orang-orang yang telah
menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi." (Al Hijr: 91). Ibnu Abbas berkata; Mereka adalah ahlu kitab, mereka telah membagi Al
Qur'an menjadi beberapa bagian, kemudian mereka beriman dengan sebagiannya dan
kafir dengan sebagian yang lain." |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { كَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِينَ }
قَالَ آمَنُوا بِبَعْضٍ وَكَفَرُوا بِبَعْضٍ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى |
|
45.224/4337. Telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Musa dari Al A'masy dari Abu Zhabyan dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: Sebagaimana Kami
telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi Kitab Allah. (Al
Hijr: 90). Ibnu Abbas berkata; Mereka beriman
dengan sebagiannya dan kafir dengan sebagian yang lain, mereka adalah Yahudi dan
Nashrani.34 |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مُوسَى أَبُو عَبْدِ اللَّهِ
الْأَعْوَرُ عَنْ شُعَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو أَعُوذُ بِكَ
مِنْ الْبُخْلِ وَالْكَسَلِ وَأَرْذَلِ الْعُمُرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ
الدَّجَّالِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ |
|
45.225/4338. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami Harun bin Musa Abu 'Abdillah
Al A'war dari Syu'aib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: 'A'UUDZU BIKA MINAL BUKHLI
WAL KASALI, WA ARDZALIL 'UMURI WA'ADZAABIL QABRI WAFITNATID DAJJAAL WAFITNATIL
MAHYAA WAL MAMAAT Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kekikiran, kemalasan, kepikunan, siksa kubur, fitnah Dajjal serta
fitnah kehidupan dan kematian. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ
بْنَ يَزِيدَ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ فِي
بَنِي إِسْرَائِيلَ وَالْكَهْفِ وَمَرْيَمَ إِنَّهُنَّ مِنْ الْعِتَاقِ الْأُوَلِ
وَهُنَّ مِنْ تِلَادِي { فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ } قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ يَهُزُّونَ وَقَالَ غَيْرُهُ نَغَضَتْ سِنُّكَ أَيْ تَحَرَّكَتْ |
|
45.226/4339. Telah menceritakan kepada kami
Adam Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq
dia berkata; Aku mendengar 'Abdur Rahman bin Yazid dia berkata; Aku
mendengar Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu dia berkata mengenai surat Bani Israil, Ashabul Al Kahfi, dan
Maryam; Mereka adalah orang-orang terdahulu, dan surat-surat itu sudah lama aku
membacanya. Adapun arti Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka..
(Al Israa: 51). Ibnu Abbas berkata; yaitu menggerak-gerakannya. Yang lainnya
berkata; 'Naghdlat Sinnuka.' Yakni; gigimu bergerak-gerak. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ ح و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ
بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ
ابْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ بِإِيلِيَاءَ بِقَدَحَيْنِ مِنْ خَمْرٍ
وَلَبَنٍ فَنَظَرَ إِلَيْهِمَا فَأَخَذَ اللَّبَنَ قَالَ جِبْرِيلُ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي هَدَاكَ لِلْفِطْرَةِ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ
أُمَّتُكَ |
|
45.227/4340. Telah menceritakan kepada kami
'Abdan Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah Telah mengabarkan
kepada kami Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada
kami 'Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu
Syihab dia berkata; Ibnu Al Musayyab dia berkata; Abu Hurairah
berkata; Pada malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisra'kan di Iliya,
dihidangkan kepada beliau dua bejana; khamer dan susu. Lalu beliau memandangi
keduanya seraya mengambil bejana yang berisi susu. Jibril 'Alaihis Salam pun
berkata; Segala puji bagi Allah yang telah
menunjukimu kepada fitrah, sekiranya engkau mengambil khamer maka umatmu
tersesat. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي
بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ
إِلَيْهِ زَادَ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عَمِّهِ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ حِينَ أُسْرِيَ بِي إِلَى بَيْتِ
الْمَقْدِسِ نَحْوَهُ { قَاصِفًا } رِيحٌ تَقْصِفُ كُلَّ شَيْءٍ |
|
45.228/4341. Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Shalih Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, Abu
Usamah berkata; Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika orang-orang Quraisy mendustakan perjalananku
ke Baitil Maqdis, saya berdiri di Hijr Isma'il, lalu Allah menampakkan Baitul
Maqdis kepadaku hingga saya memberi tahu kepada mereka tentang tanda-tandanya,
dan saya dapat melihatnya. Ya'qub bin Ibrahim menambahkan; Telah
menceritakan kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari
pamannya; Tatkala orang-orang Quraisy mendustakanku pada hari aku
diisra'kan ke baitul maqdis -dengan Hadits yang serupa. Arti Qashifan, (Al Isra:
69), yaitu angin yang menghancurkan segala sesuatu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ أَخْبَرَنَا مَنْصُورٌ عَنْ
أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا نَقُولُ لِلْحَيِّ إِذَا كَثُرُوا
فِي الْجَاهِلِيَّةِ أَمِرَ بَنُو فُلَانٍ حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ وَقَالَ أَمَرَ |
|
45.229/4342. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah mengabarkan
kepada kami Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah dia
berkata; pada masa jahiliyah kami biasa mengatakan bagi suatu kaum apabila
mereka berjumlah banyak, dengan perkataan; Bani Fulan banyak anaknya. Telah
menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata dengan lafazh; 'Amara.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ
التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أُتِيَ بِلَحْمٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَشَ
مِنْهَا نَهْشَةً ثُمَّ قَالَ أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَهَلْ
تَدْرُونَ مِمَّ ذَلِكَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي
صَعِيدٍ وَاحِدٍ يُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمْ الْبَصَرُ وَتَدْنُو
الشَّمْسُ فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنْ الْغَمِّ وَالْكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَلَا
يَحْتَمِلُونَ فَيَقُولُ النَّاسُ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلَا
تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ
لِبَعْضٍ عَلَيْكُمْ بِآدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَيَقُولُونَ
لَهُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ
رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ
أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا
فَيَقُولُ آدَمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنْ
الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي
اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ إِنَّكَ أَنْتَ
أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ وَقَدْ سَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا
شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ
فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي
دَعْوَةٌ دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى
غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ يَا
إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ اشْفَعْ
لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ لَهُمْ إِنَّ
رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ
يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ كُنْتُ كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ
فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي الْحَدِيثِ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا
إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُونَ يَا مُوسَى
أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ عَلَى
النَّاسِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ
فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ
مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ
أُومَرْ بِقَتْلِهَا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا
إِلَى عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ يَا عِيسَى أَنْتَ
رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ
وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا
تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ عِيسَى إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ
غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ قَطُّ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ
وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي
اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ
أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتِمُ الْأَنْبِيَاءِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى
إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ الْعَرْشِ فَأَقَعُ سَاجِدًا
لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ
الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالُ
يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ
رَأْسِي فَأَقُولُ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ
فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ مِنْ
الْبَابِ الْأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا
سِوَى ذَلِكَ مِنْ الْأَبْوَابِ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ مَا
بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ
وَحِمْيَرَ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى |
|
45.230/4343. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Muqatil Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari Abu Zur'ah bin 'Amru
bin Jarir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alahi wa Salam diberi sepotong daging maka beliau pun mengangkat
lengannya, dan beliau menyukai daging itu, hingga beliau menggigitnya. Setelah
itu beliau bersabda: Aku pemimpin manusia pada
hari kiamat, tahukah kalian kenapa? Allah akan mengumpulkan semua manusia dari
yang pertama hingga yang akhir dalam satu tanah lapang, seorang penyeru akan
menyeru mereka, pandangan menembus mereka dan matahari mendekat, duka dan
kesusahan manusia sampai pada batas yang tidak mampu mereka pikul. Orang-orang
saling berkata satu sama lain: Apa kalian tidak melihat yang telah menimpa
kalian, apakah kalian tidak melihat siapa yang memberi kalian syafaat kepada
Rabb kalian. Orang-orang saling berkata satu sama lain: Hendaklah kalian menemui
Adam. Mereka menemui Adam lalu berkata: Engkau adalah bapak seluruh manusia,
Allah menciptakanmu dengan tanganNya, meniupkan ruh-Nya padamu dan memerintahkan
para malaikat lalu mereka sujud padamu, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa
kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Adam
berkata kepada mereka: Rabbku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah
seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu Ia
melarangku mendekati pohon tapi aku durhaka. Oh diriku, Oh diriku, Ohh diriku.
Pergilah pada selainku, pergilah ke Nuh. Mereka mendatangi Nuh lalu berkata: Hai
Nuh, engkau adalah rasul pertama untuk penduduk bumi, Allah menyebutmu hamba
yang sangat bersyukur, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat
kondisi kami, apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Nuh berkata kepada
mereka: Rabbku saat ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu
sebelumnya dan tidak akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu aku pernah berdoa
keburukan untuk kaumku, Oh diriku, Oh diriku, Oh diriku, pergilah kepada
selainku, pergilah ke Ibrahim. Mereka mendatangi Ibrahim lalu berkata: Wahai
Ibrahim, engkau nabi Allah dan kekasihNya dari penduduk bumi, berilah kami
syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak melihat
yang menimpa kami? Ibrahim berkata kepada mereka: Rabbku saat ini benar-benar
marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pernah
seperti itu sesudahnya, dulu aku pernah bedusta tiga kali -Abu Hayyan menyebut
ketiga-tiganya dalam hadits ini- oh diriku, diriku, diriku, pergilah kepada
selainku, pergilah ke Musa. Mereka menemui Musa lalu berkata: Wahai Musa, engkau
utusan Allah, Allah melebihkanmu dengan risalah dan kalamNya atas seluruh
manusia, berilah kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami,
apa kau tidak melihat yang menimpa kami? Musa berkata kepada mereka: Rabbku saat
ini benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak
akan pernah seperti itu sesudahnya, dulu aku pernah membunuh jiwa padahal aku
tidak diperintahkan untuk membunuhnya, oh diriku, diriku, diriku, pergilah
kepada selainku, pergilah ke 'Isa. Mereka mendatangi 'Isa lalu berkata: Hai
'Isa, engkau adalah utusan Allah, kalimatNya yang disampaikan ke maryam, ruh
dariNya, engkau berbicara pada manusia saat masih berada dalam buaian, berilah
kami syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami, apa kau tidak
melihat yang menimpa kami? Isa berkata kepada mereka: Rabbku saat ini
benar-benar marah, Ia tidak pernah marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan
pernah seperti itu sesudahnya, namun ia tidak menyebut dosanya, oh diriku,
diriku, diriku, pergilah ke selainku, pergilah ke Muhammad. Mereka mendatangi
Muhammad lalu berkata: Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah, penutup para
nabi, dosamu yang telah lalu dan yang kemudian telah diampuni, berilah kami
syafaat kepada Rabbmu, apa kau tidak lihat kondisi kami. Lalu aku pergi hingga
sampai di bawah 'arsy, aku tersungkur sujud pada Rabbku lalu Allah memulai
dengan pujian dan sanjungan untukku yang belum pernah disampaikan pada seorang
pun sebelumku, kemudian dikatakan: Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah
pasti kau diberi, berilah syafaat nicaya kau diizinkan untuk memberi syafaat.
Maka aku mengangkat kepalaku, aku berkata: Wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb,
ummatku, wahai Rabb, ummatku. Ia berkata: Hai Muhammad, masukkan orang yang
tidak dihisab dari ummatmu melalui pintu-pintu surga sebelah kanan dan mereka
adalah sekutu semua manusia selain pintu-pintu itu. Setelah itu beliau
bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada
ditanganNya, jarak antara dua daun pintu-pintu surga seperti jarak antara Makkah
dan Himyar atau seperti jarak antara Makkah dan Bashrah. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامِ
بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خُفِّفَ عَلَى دَاوُدَ الْقِرَاءَةُ
فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَابَّتِهِ لِتُسْرَجَ فَكَانَ يَقْرَأُ قَبْلَ أَنْ يَفْرُغَ
يَعْنِي الْقُرْآنَ |
|
45.231/4344. Telah menceritakan kepadaku Ishaq
bin Nashr Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq dari
Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dawud 'Alaihis Salam dimudahkan untuk membaca, dia
pernah menyuruh orang untuk memasangkan pelana pada tunggangannya, dan dia
membaca Al Qur`an terlebih dahulu sebelum pelananya selesai dipasangkan pada
tunggangannya." |
|
|
حَدَّثَنِي
عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي
سُلَيْمَانُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ { إِلَى
رَبِّهِمْ الْوَسِيلَةَ } قَالَ كَانَ نَاسٌ مِنْ الْإِنْسِ يَعْبُدُونَ نَاسًا
مِنْ الْجِنِّ فَأَسْلَمَ الْجِنُّ وَتَمَسَّكَ هَؤُلَاءِ بِدِينِهِمْ زَادَ
الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ الْأَعْمَشِ { قُلْ ادْعُوا الَّذِينَ
زَعَمْتُمْ } |
|
45.232/4345. Telah menceritakan kepadaku 'Amru
bin 'Ali Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan
kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepadaku Sulaiman dari
Ibrahim dari Abu Ma'mar dari 'Abdullah mengenai firman
Allah: Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada
Tuhan mereka.., (Al Isra: 57). Abdullah berkata; Sebagian orang menyembah bangsa
Jin. Lalu bangsa jin tersebut masuk Islam, sedangkan orang yang menyembahnya
tetap pada keyakinan mereka. Al Asyaj menambahkan dari Sufyan dari
Al A'masy yaitu firman Allah: Katakanlah: Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain
Allah.., (Al Isra: 56). |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ فِي هَذِهِ الْآيَةِ { الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى
رَبِّهِمْ الْوَسِيلَةَ } قَالَ كَانَ نَاسٌ مِنْ الْجِنِّ يُعْبَدُونَ
فَأَسْلَمُوا |
|
45.233/4346. Telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Khalid Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far
dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Abu
Ma'mar dari 'Abdullah radliallahu 'anhu mengenai firman Allah:
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan
mereka.., (Al Isra: 57). Abdullah berkata; 'Sebagian kelompok dari bangsa Jin disembah manusia.
Lalu bangsa jin tersebut masuk Islam.' |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ { وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي
أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ } قَالَ هِيَ رُؤْيَا عَيْنٍ أُرِيَهَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ {
وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ } شَجَرَةُ الزَّقُّومِ |
|
45.234/4347. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu berkenaan dengan
ayat …Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu,
melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk
dalam Al Qur'an…, (Al Isra: 60) ia mengatakan; ia adalah mimpi yang
diperlihatkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada malam beliau
diIsra-kan ke Baitul Maqdis, dan pohon yang dilaknat di dalam al Qur'an yaitu
pohon Zaqqum. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ وَابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فَضْلُ صَلَاةِ الْجَمِيعِ عَلَى صَلَاةِ الْوَاحِدِ خَمْسٌ وَعِشْرُونَ دَرَجَةً
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ
الصُّبْحِ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَقُرْآنَ الْفَجْرِ
إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا } |
|
45.235/4348. Telah menceritakan kepadaku
'Abdullah bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami 'Abdur
Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari
Abu Salamah dan Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Keutamaan shalat berjama'ah dari shalat sendirian
adalah dua puluh lima derajat, dan malaikat malam dan malaikat siang berkumpul
ketika shalat subuh. lalu Abu Hurairah berkata: jika kalian mau bacalah: dan (dirikanlah pula
shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (Al Isra: 78). |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبَانَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ آدَمَ بْنِ عَلِيٍّ
قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ إِنَّ النَّاسَ
يَصِيرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ جُثًا كُلُّ أُمَّةٍ تَتْبَعُ نَبِيَّهَا
يَقُولُونَ يَا فُلَانُ اشْفَعْ يَا فُلَانُ اشْفَعْ حَتَّى تَنْتَهِيَ
الشَّفَاعَةُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَلِكَ يَوْمَ
يَبْعَثُهُ اللَّهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَ |
|
45.236/4349. Telah menceritakan kepadaku Isma'il
bin Aban Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Adam
bin 'Ali dia berkata; Aku mendengar Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan menjadi bangkai.
Setiap umat akan mengikuti nabinya hingga mereka saling berkata; 'Ya Fulan,
berilah aku syafa'at. ya fulan, berilah aku syafa'at.' Sampai akhirnya mereka
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Itulah hari ketika Allah
membangkitkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada kedudukan yang
terpuji. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ
يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ
الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا
مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
رَوَاهُ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
45.237/4350. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Ayyasy Telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Abu Hamzah
dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan;
ALLAHUMMA ROBA HADZIHID DA'WAATIT TAAMMAH WAS SHALATIL QOOIMAH ATI
MUHAMMADANIL WASILATA WAL FADHIILAH WAB'ATSHU MAQOOMAM MAHMUDANIL LADZI
WA'ADTAHU (Ya Allah pemilik panggilan yang
sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan
dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan
padanya) melainkan ia akan mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat.
Diriwayatkan oleh Hamzah bin Abdullah dari Bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ
أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ وَحَوْلَ الْبَيْتِ
سِتُّونَ وَثَلَاثُ مِائَةِ نُصُبٍ فَجَعَلَ يَطْعُنُهَا بِعُودٍ فِي يَدِهِ
وَيَقُولُ { جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا }
{ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ } |
|
45.238/4351. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Najih
dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari 'Abdullah bin Mas'ud
radliallahu 'anhu dia berkata; Ketika Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam
masuk Makkah, di sekeliling ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu
Nabi memecahkannya dengan tongkat yang berada di tangannya seraya mengucapkan
firman Allah: "Yang benar telah datang dan
yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap. (Al Isra: 81). Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan
memulai dan tidak (pula) akan mengulangi." |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ بَيْنَا أَنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
حَرْثٍ وَهُوَ مُتَّكِئٌ عَلَى عَسِيبٍ إِذْ مَرَّ الْيَهُودُ فَقَالَ بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ سَلُوهُ عَنْ الرُّوحِ فَقَالَ مَا رَأْيُكُمْ إِلَيْهِ وَقَالَ
بَعْضُهُمْ لَا يَسْتَقْبِلُكُمْ بِشَيْءٍ تَكْرَهُونَهُ فَقَالُوا سَلُوهُ
فَسَأَلُوهُ عَنْ الرُّوحِ فَأَمْسَكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِمْ شَيْئًا فَعَلِمْتُ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْهِ
فَقُمْتُ مَقَامِي فَلَمَّا نَزَلَ الْوَحْيُ قَالَ { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ
الرُّوحِ قُلْ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا
قَلِيلًا } |
|
45.239/4352. Telah menceritakan kepada kami Umar
bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu
'anhu dia berkata; ketika aku bersama nabi
shallallahu 'alaihi wasallam disuatu ladang sementara beliau tengah bersandar,
tiba-tiba beberapa orang Yahudi lewat, mereka saling berkata satu sama lain:
'Tanyakan padanya tentang ruh sehingga ia kembali bertanya 'bagaimana pendapat
kalian tentangnya! Namun sebagian mengatakan Jangan sampai ia meminta
kalian mendatangkan sesuatu yang kalian sen diri tidak menyukainya.' Mereka
berkata, 'Bertanyalah padanya.' Kemudian sebagian dari mereka menghampiri
beliau, lalu bertanya tentang roh'. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diam dan tidak menjawab apa pun. Aku tahu beliau
tengah diberi wahyu. Aku berdiri dari tempatku. Saat wahyu turun, beliau
bersabda: 'Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: 'Roh itu
termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit. (Al Israa`: 85). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ
تَعَالَى { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } قَالَ نَزَلَتْ
وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ كَانَ
إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَهُ
الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ
اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا تَجْهَرْ
بِصَلَاتِكَ } أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا
الْقُرْآنَ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ {
وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا } |
|
45.240/4353. Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah
menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam
shalatmu dan janganlah pula merendahkannya…, (Al Israa: 110). Ibnu Abbas
berkata; ayat ini turun ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sembunyi-sembunyi di Makkah. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bila mengimami
shalat para sahabatnya, beliau mengeraskannya saat membaca al Qur`an. Tatkala
orang-orang musyrik mendengarkan hal itu, mereka mencela al Qur`an, mencela yang
menurunkannya dan yang membawakannya. Maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada
NabiNya: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu) maksudnya
adalah dalam bacaanmu sehingga orang-orang musyrik mendengarnya dan mereka
mencela al Qu`ran dan: Dan janganlah pula merendahkannya dari para sahabatmu
sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan mengambil Al Qu`ran darimu dan:
Maka carilah jalan tengah di antara kedua itu. |
|
|
حَدَّثَنِي
طَلْقُ بْنُ غَنَّامٍ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أُنْزِلَ ذَلِكَ فِي
الدُّعَاءِ |
|
45.241/4354. Telah menceritakan kepadaku Thalq
bin Ghannam Telah menceritakan kepada kami Zaidah dari Hisyam
dari Bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha dia berkata; "Ayat di atas turun berkenaan dengan
do'a." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ
حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ
حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ أَخْبَرَهُ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَقَهُ
وَفَاطِمَةَ قَالَ أَلَا تُصَلِّيَانِ { رَجْمًا بِالْغَيْبِ } لَمْ يَسْتَبِنْ {
فُرُطًا } يُقَالُ نَدَمًا { سُرَادِقُهَا } مِثْلُ السُّرَادِقِ وَالْحُجْرَةِ
الَّتِي تُطِيفُ بِالْفَسَاطِيطِ { يُحَاوِرُهُ } مِنْ الْمُحَاوَرَةِ { لَكِنَّا
هُوَ اللَّهُ رَبِّي } أَيْ لَكِنْ أَنَا { هُوَ اللَّهُ رَبِّي } ثُمَّ حَذَفَ
الْأَلِفَ وَأَدْغَمَ إِحْدَى النُّونَيْنِ فِي الْأُخْرَى { وَفَجَّرْنَا
خِلَالَهُمَا نَهَرًا } يَقُولُ بَيْنَهُمَا { زَلَقًا } لَا يَثْبُتُ فِيهِ قَدَمٌ
{ هُنَالِكَ الْوِلَايَةُ } مَصْدَرُ الْوَلِيِّ { عُقُبًا } عَاقِبَةً وَعُقْبَى
وَعُقْبَةً وَاحِدٌ وَهِيَ الْآخِرَةُ { قِبَلًا } وَقُبُلًا وَقَبَلًا
اسْتِئْنَافًا { لِيُدْحِضُوا } لِيُزِيلُوا الدَّحْضُ الزَّلَقُ |
|
45.242/4355. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin
Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari
Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ali bin
Husain bahwa Hushain bin 'Ali mengabarkan kepadanya dari 'Ali
radliallahu 'anhu bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mendatangi dia dan Fatimah lalu beliau bertanya: Tidakkah kalian shalat (malam)? makna RAJMAN
BIL GHAIB, (Al Kahfi: 22) yaitu; belum nampak. FURUTHAA, artinya; Nadaman
(penyesalan). SURADIQUHA, artinya; seperti tenda dan kamar yang di kelilingi
paviliyun.' YUHAWIRU, berasal dari kata Muhawarah. LAKINNA HUWALLAH, maksudnya;
Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku. -dengan membuang alif dan
menggabungkan dua nun.- |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ نَوْفًا
الْبِكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ مُوسَى صَاحِبَ الْخَضِرِ لَيْسَ هُوَ مُوسَى صَاحِبَ
بَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ حَدَّثَنِي
أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مُوسَى قَامَ خَطِيبًا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ
أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ
يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ إِنَّ لِي عَبْدًا
بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ مُوسَى يَا رَبِّ فَكَيْفَ
لِي بِهِ قَالَ تَأْخُذُ مَعَكَ حُوتًا فَتَجْعَلُهُ فِي مِكْتَلٍ فَحَيْثُمَا
فَقَدْتَ الْحُوتَ فَهُوَ ثَمَّ فَأَخَذَ حُوتًا فَجَعَلَهُ فِي مِكْتَلٍ ثُمَّ
انْطَلَقَ وَانْطَلَقَ مَعَهُ بِفَتَاهُ يُوشَعَ بْنِ نُونٍ حَتَّى إِذَا أَتَيَا
الصَّخْرَةَ وَضَعَا رُءُوسَهُمَا فَنَامَا وَاضْطَرَبَ الْحُوتُ فِي الْمِكْتَلِ
فَخَرَجَ مِنْهُ فَسَقَطَ فِي الْبَحْرِ { فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ
سَرَبًا } وَأَمْسَكَ اللَّهُ عَنْ الْحُوتِ جِرْيَةَ الْمَاءِ فَصَارَ عَلَيْهِ
مِثْلَ الطَّاقِ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ نَسِيَ صَاحِبُهُ أَنْ يُخْبِرَهُ بِالْحُوتِ
فَانْطَلَقَا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمَا وَلَيْلَتَهُمَا حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ
الْغَدِ قَالَ مُوسَى { لِفَتَاهُ آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ
سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا } قَالَ وَلَمْ يَجِدْ مُوسَى النَّصَبَ حَتَّى جَاوَزَا
الْمَكَانَ الَّذِي أَمَرَ اللَّهُ بِهِ فَقَالَ لَهُ فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ
أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا
الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ عَجَبًا } قَالَ
فَكَانَ لِلْحُوتِ سَرَبًا وَلِمُوسَى وَلِفَتَاهُ عَجَبًا فَقَالَ مُوسَى { ذَلِكَ
مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } قَالَ رَجَعَا
يَقُصَّانِ آثَارَهُمَا حَتَّى انْتَهَيَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِذَا رَجُلٌ
مُسَجًّى ثَوْبًا فَسَلَّمَ عَلَيْهِ مُوسَى فَقَالَ الْخَضِرُ وَأَنَّى بِأَرْضِكَ
السَّلَامُ قَالَ أَنَا مُوسَى قَالَ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ
أَتَيْتُكَ لِتُعَلِّمَنِي مِمَّا عُلِّمْتَ رَشَدًا قَالَ { إِنَّكَ لَنْ
تَسْتَطِيعَ مَعِي صَبْرًا } يَا مُوسَى إِنِّي عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ
عَلَّمَنِيهِ لَا تَعْلَمُهُ أَنْتَ وَأَنْتَ عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ
عَلَّمَكَهُ اللَّهُ لَا أَعْلَمُهُ فَقَالَ مُوسَى { سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ
اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا } فَقَالَ لَهُ الْخَضِرُ { فَإِنْ
اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا
} فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ عَلَى سَاحِلِ الْبَحْرِ فَمَرَّتْ سَفِينَةٌ
فَكَلَّمُوهُمْ أَنْ يَحْمِلُوهُمْ فَعَرَفُوا الْخَضِرَ فَحَمَلُوهُمْ بِغَيْرِ
نَوْلٍ فَلَمَّا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ لَمْ يَفْجَأْ إِلَّا وَالْخَضِرُ قَدْ
قَلَعَ لَوْحًا مِنْ أَلْوَاحِ السَّفِينَةِ بِالْقَدُومِ فَقَالَ لَهُ مُوسَى
قَوْمٌ قَدْ حَمَلُونَا بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ
فَخَرَقْتَهَا { لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا قَالَ أَلَمْ
أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِي صَبْرًا قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا
نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ الْأُولَى مِنْ مُوسَى نِسْيَانًا
قَالَ وَجَاءَ عُصْفُورٌ فَوَقَعَ عَلَى حَرْفِ السَّفِينَةِ فَنَقَرَ فِي
الْبَحْرِ نَقْرَةً فَقَالَ لَهُ الْخَضِرُ مَا عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ
اللَّهِ إِلَّا مِثْلُ مَا نَقَصَ هَذَا الْعُصْفُورُ مِنْ هَذَا الْبَحْرِ ثُمَّ
خَرَجَا مِنْ السَّفِينَةِ فَبَيْنَا هُمَا يَمْشِيَانِ عَلَى السَّاحِلِ إِذْ
أَبْصَرَ الْخَضِرُ غُلَامًا يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ فَأَخَذَ الْخَضِرُ
رَأْسَهُ بِيَدِهِ فَاقْتَلَعَهُ بِيَدِهِ فَقَتَلَهُ فَقَالَ لَهُ مُوسَى {
أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَاكِيَةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُكْرًا قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِي صَبْرًا } قَالَ وَهَذِهِ
أَشَدُّ مِنْ الْأُولَى { قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا
تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا
أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا
فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ } قَالَ مَائِلٌ فَقَامَ
الْخَضِرُ فَأَقَامَهُ بِيَدِهِ فَقَالَ مُوسَى قَوْمٌ أَتَيْنَاهُمْ فَلَمْ
يُطْعِمُونَا وَلَمْ يُضَيِّفُونَا { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا
قَالَ هَذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ إِلَى قَوْلِهِ ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ
تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَدِدْنَا أَنَّ مُوسَى كَانَ صَبَرَ حَتَّى يَقُصَّ اللَّهُ عَلَيْنَا
مِنْ خَبَرِهِمَا قَالَ سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقْرَأُ
وَكَانَ أَمَامَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ صَالِحَةٍ غَصْبًا وَكَانَ
يَقْرَأُ وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ كَافِرًا وَكَانَ أَبَوَاهُ
مُؤْمِنَيْنِ |
|
45.243/4356. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin Dinar dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Sa'id bin Jubair dia berkata; Saya
berkata kepada Ibnu Abbas bahwasanya Nauf Al Bikali menganggap bahwa Musa
'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil bukanlah Musa yang
menyertai Nabi Khidhir. Ibnu Abbas berkata; 'Berdustalah musuh
Allah. Telah menceritakan kepadaku Ubay bin Ka'ab bahwa dia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa
'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato di hadapan kaum Bani israil.' Setelah
itu, seseorang bertanya kepadanya; 'Hai Musa, siapakah orang yang paling banyak
ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa menjawab; 'Akulah orang yang paling banyak
ilmunya di muka bumi ini.' Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa 'Alaihis
Salam. Karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah
pemberian Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa, sesungguhnya ada
seorang hamba-Ku yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia
sekarang berada di pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya
Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu? ' Dijawab;
'Bawalah seekor ikan di dalam keranjang dari daun kurma. Manakala ikan tersebut
lompat, maka di situlah hambaKu berada.' Kemudian Musa pun berangkat ke tempat
itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya' bin Nun. Nabi Musa
sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma.
Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di sebuah
batu besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Tiba-tiba ikan yang berada di
dalam keranjang tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. lalu
ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu, (Al Kahfi: 61). 'Allah telah
menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi terowongan. Akhirnya
mereka berdua melanjutkan perjalanannya siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa
lupa untuk memberitahukannya. Pada pagi harinya, Nabi Musa berkata kepada
muridnya; 'Bawalah makanan kita kemari! Sesungguhnya kita merasa letih karena
perjalanan kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Belum
berapa jauh Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk mencarinya, muridnya
berkata; 'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di batu besar
tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada
yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan
tersebut mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata;
'Itulah tempat yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan
mereka semula. 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.' Setelah
keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang
sedang tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan
salam kepadanya. Nabi Khidhir bertanya kepada Musa; 'Dan dari manakah salam di
negerimu? ' Musa berkata; 'Saya adalah Musa.' Nabi Khidhir bertanya; 'Musa Bani
Israil.' Nabi Musa menjawab; 'Ya.' Musa berkata kepada Khidhir; Aku mendatangimu
agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir menjawab; 'Sesungguhnya sekali-kali kamu
tidak akan sanggup dan sabar bersamaku. Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu
yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? ' Musa
berkata; 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku pun
tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir menjawab; 'Jika kamu
tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga aku sendiri
yang akan menerangkannya kepadamu.' Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan
menyusuri pantai. Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya
meminta tumpangan perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi
Khidhir, hingga akhirnya mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu
Nabi Khidhir mendekat ke salah satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu
mencabutnya. Melihat hal itu, Musa menegur dan memarahinya; 'Mereka ini adalah
orang-orang yang mengangkut kita tanpa meminta upah, tetapi mengapa kamu malah
melubangi perahu mereka untuk kamu tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir
menjawab; 'Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwasanya kamu sekali-kali tidak
akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil merayu; 'Janganlah kamu
menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu membebaniku dengan suatu
kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun turun dari perahu
tersebut. Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba ada
seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain.
Kemudian, Nabi Khidhir segera memegang dan membekuk kepala anak kecil itu dengan
tangannya hingga menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik
Nabi Khidhir; 'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil
itu belum pernah membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? '
Khidhir berkata; 'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu
untuk bersabar dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya.' Musa
berkata; 'Jika aku bertanya kepadamu tenteng sesuatu setelah ini, maka janganlah
kamu perbolehkan aku untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan
uzur (maaf) kepadaku.' Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan
perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di suatu negeri, maka keduanya pun
meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi sayangnya mereka enggan
menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding rumah yang hampir
roboh dan Nabi Khidhir pun langsung menegakkannya (memperbaikinya). Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Dinding itu miring (sambil memberi
isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata kepada
Khidhir; 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini
enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah
dari hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata; 'Inilah
perpisahan antara aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia
segala perbuatan yang kamu tidak sabar padanya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Sebenarnya aku lebih senang jika Musa dapat sedikit bersabar,
hingga kisah Musa dan Khidhir bisa diceritakan kepada kita dengan lebih panjang
lagi. Sa'id bin Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang
artinya; 'Di depan mereka ada seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang
bagus. Ibnu Abbas juga membacakan ayat Al Qur'an yang artinya; 'Anak kecil yang
dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir sedangkan kedua orang tuanya
mukmin.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ
أَخْبَرَهُمْ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى بْنُ مُسْلِمٍ وَعَمْرُو بْنُ دِينَارٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ يَزِيدُ أَحَدُهُمَا عَلَى صَاحِبِهِ وَغَيْرُهُمَا
قَدْ سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُهُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ إِنَّا لَعِنْدَ
ابْنِ عَبَّاسٍ فِي بَيْتِهِ إِذْ قَالَ سَلُونِي قُلْتُ أَيْ أَبَا عَبَّاسٍ
جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ بِالْكُوفَةِ رَجُلٌ قَاصٌّ يُقَالُ لَهُ نَوْفٌ
يَزْعُمُ أَنَّهُ لَيْسَ بِمُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَمَّا عَمْرٌو فَقَالَ لِي
قَالَ قَدْ كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ وَأَمَّا يَعْلَى فَقَالَ لِي قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ حَدَّثَنِي أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُوسَى رَسُولُ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ
ذَكَّرَ النَّاسَ يَوْمًا حَتَّى إِذَا فَاضَتْ الْعُيُونُ وَرَقَّتْ الْقُلُوبُ
وَلَّى فَأَدْرَكَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَيْ رَسُولَ اللَّهِ هَلْ فِي الْأَرْضِ
أَحَدٌ أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ لَا فَعَتَبَ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ
إِلَى اللَّهِ قِيلَ بَلَى قَالَ أَيْ رَبِّ فَأَيْنَ قَالَ بِمَجْمَعِ
الْبَحْرَيْنِ قَالَ أَيْ رَبِّ اجْعَلْ لِي عَلَمًا أَعْلَمُ ذَلِكَ بِهِ فَقَالَ
لِي عَمْرٌو قَالَ حَيْثُ يُفَارِقُكَ الْحُوتُ وَقَالَ لِي يَعْلَى قَالَ خُذْ
نُونًا مَيِّتًا حَيْثُ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ فَأَخَذَ حُوتًا فَجَعَلَهُ فِي
مِكْتَلٍ فَقَالَ لِفَتَاهُ لَا أُكَلِّفُكَ إِلَّا أَنْ تُخْبِرَنِي بِحَيْثُ
يُفَارِقُكَ الْحُوتُ قَالَ مَا كَلَّفْتَ كَثِيرًا فَذَلِكَ قَوْلُهُ جَلَّ
ذِكْرُهُ { وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِفَتَاهُ } يُوشَعَ بْنِ نُونٍ لَيْسَتْ عَنْ
سَعِيدٍ قَالَ فَبَيْنَمَا هُوَ فِي ظِلِّ صَخْرَةٍ فِي مَكَانٍ ثَرْيَانَ إِذْ
تَضَرَّبَ الْحُوتُ وَمُوسَى نَائِمٌ فَقَالَ فَتَاهُ لَا أُوقِظُهُ حَتَّى إِذَا
اسْتَيْقَظَ نَسِيَ أَنْ يُخْبِرَهُ وَتَضَرَّبَ الْحُوتُ حَتَّى دَخَلَ الْبَحْرَ
فَأَمْسَكَ اللَّهُ عَنْهُ جِرْيَةَ الْبَحْرِ حَتَّى كَأَنَّ أَثَرَهُ فِي حَجَرٍ
قَالَ لِي عَمْرٌو هَكَذَا كَأَنَّ أَثَرَهُ فِي حَجَرٍ وَحَلَّقَ بَيْنَ
إِبْهَامَيْهِ وَاللَّتَيْنِ تَلِيَانِهِمَا { لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا
هَذَا نَصَبًا } قَالَ قَدْ قَطَعَ اللَّهُ عَنْكَ النَّصَبَ لَيْسَتْ هَذِهِ عَنْ
سَعِيدٍ أَخْبَرَهُ فَرَجَعَا فَوَجَدَا خَضِرًا قَالَ لِي عُثْمَانُ بْنُ أَبِي
سُلَيْمَانَ عَلَى طِنْفِسَةٍ خَضْرَاءَ عَلَى كَبِدِ الْبَحْرِ قَالَ سَعِيدُ بْنُ
جُبَيْرٍ مُسَجًّى بِثَوْبِهِ قَدْ جَعَلَ طَرَفَهُ تَحْتَ رِجْلَيْهِ وَطَرَفَهُ
تَحْتَ رَأْسِهِ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ مُوسَى فَكَشَفَ عَنْ وَجْهِهِ وَقَالَ هَلْ
بِأَرْضِي مِنْ سَلَامٍ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا مُوسَى قَالَ مُوسَى بَنِي
إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَمَا شَأْنُكَ قَالَ جِئْتُ لِتُعَلِّمَنِي
مِمَّا عُلِّمْتَ رَشَدًا قَالَ أَمَا يَكْفِيكَ أَنَّ التَّوْرَاةَ بِيَدَيْكَ
وَأَنَّ الْوَحْيَ يَأْتِيكَ يَا مُوسَى إِنَّ لِي عِلْمًا لَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ
تَعْلَمَهُ وَإِنَّ لَكَ عِلْمًا لَا يَنْبَغِي لِي أَنْ أَعْلَمَهُ فَأَخَذَ
طَائِرٌ بِمِنْقَارِهِ مِنْ الْبَحْرِ وَقَالَ وَاللَّهِ مَا عِلْمِي وَمَا
عِلْمُكَ فِي جَنْبِ عِلْمِ اللَّهِ إِلَّا كَمَا أَخَذَ هَذَا الطَّائِرُ
بِمِنْقَارِهِ مِنْ الْبَحْرِ حَتَّى إِذَا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ وَجَدَا
مَعَابِرَ صِغَارًا تَحْمِلُ أَهْلَ هَذَا السَّاحِلِ إِلَى أَهْلِ هَذَا
السَّاحِلِ الْآخَرِ عَرَفُوهُ فَقَالُوا عَبْدُ اللَّهِ الصَّالِحُ قَالَ قُلْنَا
لِسَعِيدٍ خَضِرٌ قَالَ نَعَمْ لَا نَحْمِلُهُ بِأَجْرٍ فَخَرَقَهَا وَوَتَدَ
فِيهَا وَتِدًا قَالَ مُوسَى { أَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ
شَيْئًا إِمْرًا } قَالَ مُجَاهِدٌ مُنْكَرًا { قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ
تَسْتَطِيعَ مَعِي صَبْرًا } كَانَتْ الْأُولَى نِسْيَانًا وَالْوُسْطَى شَرْطًا
وَالثَّالِثَةُ عَمْدًا { قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي
مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } لَقِيَا غُلَامًا فَقَتَلَهُ قَالَ يَعْلَى قَالَ سَعِيدٌ
وَجَدَ غِلْمَانًا يَلْعَبُونَ فَأَخَذَ غُلَامًا كَافِرًا ظَرِيفًا فَأَضْجَعَهُ
ثُمَّ ذَبَحَهُ بِالسِّكِّينِ { قَالَ أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ
نَفْسٍ } لَمْ تَعْمَلْ بِالْحِنْثِ وَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَرَأَهَا زَكِيَّةً {
زَاكِيَةً } مُسْلِمَةً كَقَوْلِكَ غُلَامًا زَكِيًّا فَانْطَلَقَا فَوَجَدَا
جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ فَأَقَامَهُ قَالَ سَعِيدٌ بِيَدِهِ هَكَذَا
وَرَفَعَ يَدَهُ فَاسْتَقَامَ قَالَ يَعْلَى حَسِبْتُ أَنَّ سَعِيدًا قَالَ
فَمَسَحَهُ بِيَدِهِ فَاسْتَقَامَ { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا }
قَالَ سَعِيدٌ أَجْرًا نَأْكُلُهُ { وَكَانَ وَرَاءَهُمْ } وَكَانَ أَمَامَهُمْ
قَرَأَهَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَمَامَهُمْ مَلِكٌ يَزْعُمُونَ عَنْ غَيْرِ سَعِيدٍ
أَنَّهُ هُدَدُ بْنُ بُدَدَ وَالْغُلَامُ الْمَقْتُولُ اسْمُهُ يَزْعُمُونَ
جَيْسُورٌ { مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا } فَأَرَدْتُ إِذَا هِيَ
مَرَّتْ بِهِ أَنْ يَدَعَهَا لِعَيْبِهَا فَإِذَا جَاوَزُوا أَصْلَحُوهَا
فَانْتَفَعُوا بِهَا وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ سَدُّوهَا بِقَارُورَةٍ وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُولُ بِالْقَارِ { كَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ } وَكَانَ كَافِرًا {
فَخَشِينَا أَنْ يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا } أَنْ يَحْمِلَهُمَا حُبُّهُ
عَلَى أَنْ يُتَابِعَاهُ عَلَى دِينِهِ { فَأَرَدْنَا أَنْ يُبَدِّلَهُمَا
رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً } لِقَوْلِهِ { أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً }
{ وَأَقْرَبَ رُحْمًا } هُمَا بِهِ أَرْحَمُ مِنْهُمَا بِالْأَوَّلِ الَّذِي قَتَلَ
خَضِرٌ وَزَعَمَ غَيْرُ سَعِيدٍ أَنَّهُمَا أُبْدِلَا جَارِيَةً وَأَمَّا دَاوُدُ
بْنُ أَبِي عَاصِمٍ فَقَالَ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ إِنَّهَا جَارِيَةٌ |
|
45.244/4357. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Yusuf
bahwa Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepada mereka, dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Ya'la bin Muslim dan 'Amru bin Dinar dari
Sa'id bin Jubair salah satu dari mereka menambahkan yang lainnya, aku
mendengarnya bercerita dari Sa'id bin Jubair dia berkata; sesungguhnya pada
suatu saat aku berada di sisi Ibnu 'Abbas di rumahnya. Lalu ia berkata;
'Bertanyalah kepadaku, maka aku berkata; Wahai Ibnu 'Abbas semoga Allah
menjadikanku sebagai tebusanmu, sungguh di Kufah ada seseorang yang bercerita,
ia biasa di panggil Nauf, ia menganggap bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di
tengah kaum Bani Israil bukanlah Musa yang menyertai Nabi Khidhir. Sedangkan Amru berkata kepadaku; Ibnu Abbas
berkata; Berdustalah musuh Allah. sedangkan Ya'la berkata kepadaku; bahwa
Ibnu Abbas berkata; Telah menceritakan kepadaku Ubay bin Ka'ab, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Musa adalah Utusan
Allah, suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato
mengingatkan kaum Bani israil, hingga semua mata mencucurkan airnya dan semua
hati pun merasa terharu. Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya; “Wahai
utusan Allah, Apakah dibumi ini ada orang lain yang lebih berilmu darimu?” Nabi
Musa menjawab; “Tidak ada”. Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa 'Alaihis
Salam. Karena ia tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah. Lantas ada suara
Bahkan ada. Musa bertanya Wahai
Rabb-ku dimana orang itu? Ia berada di
pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Rabb-ku, berikan
aku tanda-tanda agar dapat mengenalinya?'. Amru berkata kepadaku: “Allah
berfirman: 'di tempat seekor ikan memisahkan diri darimu.” Sedangkan
Ya'la berkata kepadaku; “Allah berfirman: 'Ambillah Nun yang sudah mati
hingga ditiupkan ruh padanya'. Maka musa mengambilnya dan menempatkannya di
dalam keranjang, kemudian dia berkata kepada pembantunya, aku tidak membebanimu
kecuali engkau memberitahukan kepadaku tempat ikan tersebut memisahkan diri
darimu. Maka pembantunya menjawab: “Engkau tidak membebaniku dengan sesuatu yang
berat”. Yang demikian itu adalah firman Azza wajalla: “Dan ketika Musa berkata
kepada pembantunya”. Yaitu Yusa bin Nun. Sedangkan riwayat selain dari Sa'id
menerangkan: Ketika mereka berada di bayang-bayang batu besar di tempat yang
airnya mengalir, pada saat itu ikan yang ada di dalam keranjang melompat-lompat,
sedang Musa tertidur. Maka pembantunya berkata: “Aku tidak akan membangunkannya
sampai ia bangun sendiri”, tetapi pembantunya rupanya lupa untuk memberitahukan
kepada Musa sehingga ikan itu melompat-lompat hingga keluar dari keranjang dan
terjebur ke laut. Tapi Allah subhanahu wa ta'ala menahan laju air laut itu,
sehingga bekas laju ikan tersebut terbentuk. Sedangkan menurut 'Amru
dengan redaksi: “Seakan-akan bekasnya itu di atas batu”, kemudian dia
melingkarkan dua ibu jarinya dan dua jari lainnya (hingga membentuk seperti
lubang). Firman Allah subhanahu wata'ala: “(Musa berkata) Sesungguhnya kita
sudah letih karena perjalanan kita ini”. Pembantunya berkata: “Allah subhanahu
wata'ala telah menghilangkan kelelahan darimu. Dan redaksi ini bukan dari
riwayat Sa'id. Kemudian mereka berdua kembali dan mereka menemukan Khidir.
Utsman bin Abi Sulaiman berkata kepadaku: “Di atas permadani hijau di
tengah-tengah laut”. Sedang Sa'id bin Jubair menerangkan: “Berselimutkan
baju yang salah satu ujung bajunya diletakkan di bawah kedua kakinya, dan ujung
lainnya di bawah kepalanya. Maka Musa mengucapkan salam kepadanya dan Khidir
menyingkap wajahnya dan menjawab: “Apakah di bumiku keselamatan? Siapa anda?”
Musa menjawab: “Saya Musa”, Khidir bertanya: “Musa bani Isra'il?” Nabi Musa
menjawab; 'Ya.' Khidir bertanya lagi: “Apa keperluanmu?” Musa menjawab: “Aku
mendatangimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu-ilmu yang diajarkan
kepadamu.” Khidir berkata: “Apakah tidak cukup dengan Taurat di tanganmu? Dan
wahyu pun turun kepadamu wahai Musa. Sesungguhnya aku memiliki ilmu yang tidak
layak bagimu untuk mengetahuinya, dan kamupun memiliki ilmu yang tidak layak
bagiku untuk mengetahuinya”. Tiba-tiba seekor burung menukik dengan paruhnya
mengambil setetes air di tengah laut. Khidir melanjutkan: “Demi Allah ilmumu dan
ilmuku tidak ada apa-apanya dengan ilmu Allah subhanahu wata'ala kecuali seperti
burung ini yang menukik dengan paruhnya mengambil setetes air di tengah laut.
Sehingga ketika mereka menaiki perahu mereka berdua menemukan kapal kecil yang
mengantarkan penduduk yang berada di tepi pantai ini menuju ke tepi pantai
lainnya, dan rupanya mereka mengenali Khidir maka mereka berkata: “Hamba Allah
yang shaleh”. Ya'la berkata: Kami bertanya kepada Sa'id; “Khidir?” ia menjawab:
“Ya”. Maka mereka berkata kami membawanya dengan tidak mengambil upah. Tetapi
Khidir membakarnya dan melubanginya, maka Musa bertanya kepadanya; “kepana kamu
membakarnya untuk menenggelamkan penumpangnya. Sungguh kamu telah melakukan
sesuatu yang sangat berbahaya.” Mujahid menerangkan; Mungkar. Allah berfirman;
“bukankah aku telah berkata kepadamu; bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk
bersabar bersamaku?” ini merupakan kejadian pertama tentang lupanya Musa
terhadap perjanjian awwalnya, sedang yang pertengahan adalah syarat, sedang yang
ketiga adalah kesengajaan. Allah berfirman; “Musa berkata; “ janganlah kamu
menghukumku karena kelupaanku, dan janganlah kamu membebani aku dengan
kesuslitan dalam urursanku.” Kemudian mereka berjumpa dengan seorang anak kecil,
maka Khidir membunuhnya. Ya'la berkata; menurut fersi Sa'id, dengan redaksi;
anak-anak kecil yang sedang bermain, kemudian Khidir mengambil seorang anak
kecil yang kafir, kemudian dia membaringkannya dan menyembelihnya dengan pisau.
Allah berfirman; “maka (Musa) berkata; apakah kamu membunuh jiwa yang suci
(padahal dia) tidak (membunuh) jiwa.” Jiwa itu tidak melakukan perbuatan keji.
Ibnu Abbas membacanya dengan lafazh; “Zakiyyatan” sedang dalam Mushhaf
tertulis “Zaakiyatan” yang suci lagi muslim, sebagaimana perkataanmu; ghulaaman
zakiyyan. Kemudian keduanya bergegas pergi, (di tengah perjalanan mereka)
menemukan tembok yang hendak roboh, maka Khidir menegakkannya kembali. Menurut
riwayat Sa'id dengan redaksi; dengan tangannya, seperti ini. Dia
mengangkat tangannya dan meluruskannya. Ya'la berkata; aku mengira Sa'id
berkata; maka dia mengusapnya dengan tangannya, sehingga menjadi tegak berdiri.
Allah berfirman: “(musa berkata;) sekiranya kamu mau, maka kamu dapat menambil
upah dari itu.” Sa'id menjelaskan; “upah yang dapat kita makan.” Allah
berfirman; “dan di belakang mereka” dan di hadapan mereka. Sedang Ibnu
Abbas membacanya dengan lafazh; amamahum malikun. Para perawi selain Sa'id
menjelaskan, bahwa (raja tersebut) adalah Hudad bin Budad, sedang anak kecil
yang di bunuh namanya Jaisur. Allah berfirman; “seorang raja yang merampas
setiap perahu secara paksa.” Maka aku ingin jika perahu ini melewatinya, raja
tersebut meninggalkannya karena terdapat cacat di perahu tersebut. Maka apabila
mereka dapat melewatinya mereka dapat membenahinya dan dapat memanfa'atkannya
kembali. Dan diantara mereka ada yang berkata; tutuplah denan botol, dan
diantara mereka ada yang berkata; tutuplah dengan al Qaar. Allah berfirman; “dan
kedua orang tuanya adalah mu`min” sedang anaknya kafir, Allah berfirman ”maka
kami khawatir dia akan memaksa kedua orang tuanya untuk berbuat kesesatan dan
kekafiran.” Kecintaan kepadanya akan mendorong keduanya untuk mengikuti anak
tersebut dalam agamanya. Allah berfirman: “maka kami ingin Rabb orang tuanya
menggantikan anak tersebut dengan yang lebih baik dan lebih suci” untuk jawaban
pertanyaan Musa; “apakah kamu membunuh jiwa yang suci?” “dan lebih dalam kasih
sayang” keduanya kepada anaknya lebih sayang dari keduanya terhadap yang pertama
yang telah di bunuh oleh Khidir.” Sedang selain Sa'id mengira bahwa keduanya di
berikan ganti dengan seorang anak perempuan. Sedangkan Daud bin Abi 'Ashim
berkata; dari beberapa orang berpendapat bahwasa (penggantinya) adalah seorang
anak perempuan. |
|
|
حَدَّثَنِي
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنِي سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو
بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ
نَوْفًا الْبَكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ لَيْسَ بِمُوسَى
الْخَضِرِ فَقَالَ كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ حَدَّثَنَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَامَ مُوسَى خَطِيبًا
فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَقِيلَ لَهُ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ قَالَ أَنَا فَعَتَبَ
اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ وَأَوْحَى إِلَيْهِ بَلَى
عَبْدٌ مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ أَيْ
رَبِّ كَيْفَ السَّبِيلُ إِلَيْهِ قَالَ تَأْخُذُ حُوتًا فِي مِكْتَلٍ فَحَيْثُمَا
فَقَدْتَ الْحُوتَ فَاتَّبِعْهُ قَالَ فَخَرَجَ مُوسَى وَمَعَهُ فَتَاهُ يُوشَعُ
بْنُ نُونٍ وَمَعَهُمَا الْحُوتُ حَتَّى انْتَهَيَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَنَزَلَا
عِنْدَهَا قَالَ فَوَضَعَ مُوسَى رَأْسَهُ فَنَامَ قَالَ سُفْيَانُ وَفِي حَدِيثِ
غَيْرِ عَمْرٍو قَالَ وَفِي أَصْلِ الصَّخْرَةِ عَيْنٌ يُقَالُ لَهَا الْحَيَاةُ
لَا يُصِيبُ مِنْ مَائِهَا شَيْءٌ إِلَّا حَيِيَ فَأَصَابَ الْحُوتَ مِنْ مَاءِ
تِلْكَ الْعَيْنِ قَالَ فَتَحَرَّكَ وَانْسَلَّ مِنْ الْمِكْتَلِ فَدَخَلَ
الْبَحْرَ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ مُوسَى قَالَ { لِفَتَاهُ آتِنَا غَدَاءَنَا }
الْآيَةَ قَالَ وَلَمْ يَجِدْ النَّصَبَ حَتَّى جَاوَزَ مَا أُمِرَ بِهِ قَالَ لَهُ
فَتَاهُ يُوشَعُ بْنُ نُونٍ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ
فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ } الْآيَةَ قَالَ فَرَجَعَا يَقُصَّانِ فِي آثَارِهِمَا
فَوَجَدَا فِي الْبَحْرِ كَالطَّاقِ مَمَرَّ الْحُوتِ فَكَانَ لِفَتَاهُ عَجَبًا
وَلِلْحُوتِ سَرَبًا قَالَ فَلَمَّا انْتَهَيَا إِلَى الصَّخْرَةِ إِذْ هُمَا
بِرَجُلٍ مُسَجًّى بِثَوْبٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ مُوسَى قَالَ وَأَنَّى بِأَرْضِكَ
السَّلَامُ فَقَالَ أَنَا مُوسَى قَالَ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ
قَالَ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِي مِمَّا عُلِّمْتَ رَشَدًا قَالَ
لَهُ الْخَضِرُ يَا مُوسَى إِنَّكَ عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَكَهُ
اللَّهُ لَا أَعْلَمُهُ وَأَنَا عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَنِيهِ
اللَّهُ لَا تَعْلَمُهُ قَالَ بَلْ أَتَّبِعُكَ قَالَ { فَإِنْ اتَّبَعْتَنِي فَلَا
تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا } فَانْطَلَقَا
يَمْشِيَانِ عَلَى السَّاحِلِ فَمَرَّتْ بِهِمْ سَفِينَةٌ فَعُرِفَ الْخَضِرُ
فَحَمَلُوهُمْ فِي سَفِينَتِهِمْ بِغَيْرِ نَوْلٍ يَقُولُ بِغَيْرِ أَجْرٍ
فَرَكِبَا السَّفِينَةَ قَالَ وَوَقَعَ عُصْفُورٌ عَلَى حَرْفِ السَّفِينَةِ
فَغَمَسَ مِنْقَارَهُ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ الْخَضِرُ لِمُوسَى مَا عِلْمُكَ
وَعِلْمِي وَعِلْمُ الْخَلَائِقِ فِي عِلْمِ اللَّهِ إِلَّا مِقْدَارُ مَا غَمَسَ
هَذَا الْعُصْفُورُ مِنْقَارَهُ قَالَ فَلَمْ يَفْجَأْ مُوسَى إِذْ عَمَدَ
الْخَضِرُ إِلَى قَدُومٍ فَخَرَقَ السَّفِينَةَ فَقَالَ لَهُ مُوسَى قَوْمٌ
حَمَلُونَا بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ فَخَرَقْتَهَا {
لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ } الْآيَةَ فَانْطَلَقَا إِذَا هُمَا بِغُلَامٍ
يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ فَأَخَذَ الْخَضِرُ بِرَأْسِهِ فَقَطَعَهُ قَالَ لَهُ
مُوسَى { أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا
نُكْرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِي صَبْرًا إِلَى
قَوْلِهِ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ
يَنْقَضَّ } فَقَالَ بِيَدِهِ هَكَذَا فَأَقَامَهُ فَقَالَ لَهُ مُوسَى إِنَّا
دَخَلْنَا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَلَمْ يُضَيِّفُونَا وَلَمْ يُطْعِمُونَا { لَوْ
شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا قَالَ هَذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ
سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا } فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدِدْنَا أَنَّ مُوسَى صَبَرَ حَتَّى
يُقَصَّ عَلَيْنَا مِنْ أَمْرِهِمَا قَالَ وَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقْرَأُ وَكَانَ
أَمَامَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ صَالِحَةٍ غَصْبًا وَأَمَّا
الْغُلَامُ فَكَانَ كَافِرًا |
|
45.245/4358. Telah menceritakan kepadaku
Qutaibah bin Sa'id dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sufyan bin
'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Sa'id bin Jubair dia
berkata; Saya telah berkata kepada Ibnu
Abbas bahwasanya Nauf Al Bikali mengatakan bahwa Musa 'Alaihis Salam yang
berada di tengah kaum Bani Israil bukanlah Musa yang menyertai Nabi
Khidhir. Ibnu Abbas berkata; 'Berdustalah musuh Allah. Telah menceritakan
kepada kami Ubay bin Ka'ab dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato di
hadapan kaum Bani israil.' Setalah itu, seseorang bertanya kepadanya; 'Hai Musa,
siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa
menjawab; 'Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa
'Alaihis Salam. Karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu
adalah pemberian Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa,
sesungguhnya ada seorang hamba-Ku yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai
darimu dan ia sekarang berada di pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam
bertanya; 'Ya Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu? '
Dijawab; 'bawalah seekor ikan di dalam keranjang dari daun kurma. Manakala ikan
tersebut lompat, maka di situlah hambaKu berada.' Kemudian Musa pun berangkat ke
tempat itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya' bin Nun. Nabi
Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun
kurma. Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di
sebuah batu besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Sufyan berkata pada hadits
selain hadits Amru, dia berkata; Tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang
tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata: 'Allah telah menahan air yang dilalui ikan tersebut,
hingga menjadi terowongan. Ikan itu menempuh jalannya di lautan, sementara Musa
dan muridnya kagum melihat pemandangan yang unik itu. Akhirnya mereka berdua
melanjutkan perjalanannya siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk
memberitahukannya. Pada pagi harinya, Nabi Musa berkata kepada muridnya;
'Bawalah makanan kita kemari! Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan
kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Belum berapa jauh
Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk mencarinya, muridnya berkata;
'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di batu besar tadi, maka
sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada yang membuat
saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan tersebut
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata; 'Itulah
tempat yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka
semula. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian keduanya
menelusuri jejak mereka semula.' Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka
mereka melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur berselimutkan kain. Lalu
Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya. Nabi Khidhir bertanya
kepada Musa; 'Dari manakah salam di negerimu? ' Musa berkata; 'Saya adalah
Musa.' Nabi Khidhir terperanjat dan bertanya; 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa
menjawab; 'Ya.' Nabi Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan
sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadamu yang tidak aku ketahui dan aku
mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadaku yang kamu tidak
ketahui.' Musa berkata kepada Khidhir; 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu dapat
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
kepadamu? ' Nabi Khidhir menjawab; 'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan
sanggup dan sabar bersamaku. Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu
belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? ' Musa berkata; 'Insya
Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku pun tidak akan
menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir menjawab; 'Jika kamu tetap
mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga aku sendiri yang akan
menerangkannya kepadamu.' Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menusuri pantai.
Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan
perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga
akhirnya mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir
mendekat ke salah satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya.
Melihat hal itu, Musa menegur dan memarahinya; 'Mereka ini adalah orang-orang
yang mengangkut kita tanpa meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi
perahu mereka untuk kamu tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir menjawab;
'Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwasanya kamu sekali-kali tidak akan
sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil merayu; 'Janganlah kamu menghukumku
karena kealpaanku dan janganlah kamu membebaniku dengan suatu kesulitan dalam
urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun turun dari perahu tersebut. Ketika
keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba ada seorang anak kecil
yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian, Nabi Khidhir
segera memegang dan membekuk kepala anak kecil itu dengan tangannya hingga
menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi Khidhir;
'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum pernah
membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir berkata;
'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar
dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya.' Musa berkata; 'Jika
aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu
perbolehkan aku untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur
(maaf) kepadaku.' Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan perjalanannya.
Ketika kami berdua tiba di suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari
penduduk negeri tersebut, tapi sayangnya mereka enggan menjamu keduanya. Lalu
keduanya mendapatkan sebuah dinding rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun
langsung menegakkannya (memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Dinding itu miring (sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu
ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata kepada Khidhir; 'Kamu telah mengetahui
bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini enggan menyambut dan menjamu
kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah dari hasil perbaikan dinding
rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata; 'Inilah perpisahan antara aku dan
kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia segala perbuatan yang kamu
tidak sabar terhadapnya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
'Semoga Allah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam.
Sebenarnya aku lebih senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga kisah Musa
dan Khidhir bisa diceritakan kepada kita dengan lebih panjang lagi. Ubay bin
Ka'ab berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Penyebab
perpisahan tersebut adalah karena Musa alpa.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Tak lama kemudian, datanglah burung kecil tersebut mematuk
air laut dengan paruhnya. Lalu Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya ilmuku
dan ilmumu dan ilmu yang kita peroleh dari Allah itu hanyalah seperti seteguk
air laut yang diperoleh burung kecil itu di antara hamparan lautan ilmu yang
dimiliki Allah.' Sa'id bin Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an
yang artinya; 'Di depan mereka ada seorang penguasa yang merampas setiap perahu
yang bagus. Dan adapun 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah
kafir.' |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَأَلْتُ أَبِي { قُلْ
هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا } هُمْ الْحَرُورِيَّةُ قَالَ لَا
هُمْ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى أَمَّا الْيَهُودُ فَكَذَّبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَّا النَّصَارَى فَكَفَرُوا بِالْجَنَّةِ
وَقَالُوا لَا طَعَامَ فِيهَا وَلَا شَرَابَ وَالْحَرُورِيَّةُ { الَّذِينَ
يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ } وَكَانَ سَعْدٌ يُسَمِّيهِمْ
الْفَاسِقِينَ |
|
45.246/4359. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin
Murrah dari Mush'ab bin Sa'ad dia berkata; Aku bertanya kepada
Bapakku mengenai firman Allah; Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang
orang-orang yang paling merugi perbuatannya? apakah mereka orang Harury
(nama sebuah desa kaum khawarij)? Bapakku menjawab; bukan, mereka adalah
Yahudi dan Nashrani. Adapun orang-orang Yahudi, mereka telah mendustakan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan Nashrani mereka telah mengingkari surga.
Mereka mengatakan; didalamnya tidak ada makanan dan minuman. Adapun Haruriy
mereka adalah orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu
teguh... dan Sa'ad menamakan mereka sebagai orang-orang yang fasik. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا
الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيمُ
السَّمِينُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ
وَقَالَ اقْرَءُوا { فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا } وَعَنْ
يَحْيَى بْنِ بُكَيْرٍ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ مِثْلَهُ |
|
45.247/4360. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Maryam Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Abdur Rahman
dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Az Zinad dari Al
A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sungguh pada hari
kiamat akan datang seseorang yang berbadan gemuk namun di sisi Allah
timbangannya tidak dapat melebihi berat sayap seekor nyamuk. Bacalah ayat; …dan
kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari kiamat, (Al
Kahfi: 105). Dan dari Yahya bin Bukair dari Al Mughirah bin
Abdurrahman dari Abu Az Zinad dengan Hadits yang
serupa. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى
بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ فَيُنَادِي مُنَادٍ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ
فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَقُولُونَ
نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ ثُمَّ يُنَادِي يَا أَهْلَ النَّارِ
فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَقُولُونَ
نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ ثُمَّ يَقُولُ يَا
أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا
مَوْتَ ثُمَّ قَرَأَ { وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ
وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ } وَهَؤُلَاءِ فِي غَفْلَةٍ أَهْلُ الدُّنْيَا { وَهُمْ لَا
يُؤْمِنُونَ } |
|
45.248/4361. Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami Bapakku
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami
Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kematian didatangkan pada hari
kiamat seperti kambing kelabu. Kemudian dikatakan: Wahai penduduk surga! maka
mereka melihat dengan mendongak, lalu dikatakan; apa kalian mengetahui ini?
mereka menjawab: 'Ya, itu adalah kematian.' Dan semuanya telah melihatnya.
kemudian dikatakan kepada penduduk neraka: 'Wahai penghuni neraka, apa kalian
mengetahui ini? ' Mereka melihat dengan mendongak, mereka menjawab: 'Ya, ' itu
adalah kematian.' Dan semuanya telah melihatnya. Lalu kematian itu disembelih.
Setelah itu dikatakan: 'Wahai penduduk surga, kekal tidak ada ada kematian dan
wahai penduduk neraka, kekal tidak ada kematian'. Setelah itu beliau membaca: Dan berilah
mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah
diputus dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (Maryam: 39). Merekalah penduduk dunia yang lalai
dan mereka tidak beriman. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي عَنْ سَعِيدِ
بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِجِبْرِيلَ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ
تَزُورَنَا أَكْثَرَ مِمَّا تَزُورُنَا فَنَزَلَتْ { وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا
بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا } |
|
45.249/4362. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Dzar dia berkata; Aku
mendengar ayahku dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada Jibril 'Alaihissalam: Mengapa
engkau tidak sering lagi mengunjungiku sebagaimana biasanya? Lalu
turunlah ayat: Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah
Tuhanmu. kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, dan apa-apa yang ada
di belakang kita. (Maryam: 64). |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ
مَسْرُوقٍ قَالَ سَمِعْتُ خَبَّابًا قَالَ جِئْتُ الْعَاصَ بْنَ وَائِلٍ
السَّهْمِيَّ أَتَقَاضَاهُ حَقًّا لِي عِنْدَهُ فَقَالَ لَا أُعْطِيكَ حَتَّى
تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَا حَتَّى
تَمُوتَ ثُمَّ تُبْعَثَ قَالَ وَإِنِّي لَمَيِّتٌ ثُمَّ مَبْعُوثٌ قُلْتُ نَعَمْ
قَالَ إِنَّ لِي هُنَاكَ مَالًا وَوَلَدًا فَأَقْضِيكَهُ فَنَزَلَتْ هَذِهِ
الْآيَةُ { أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا
وَوَلَدًا } رَوَاهُ الثَّوْرِيُّ وَشُعْبَةُ وَحَفْصٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ
وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ |
|
45.250/4363. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy
dari Abu Adl Dluha dari Masruq dia berkata; Aku mendengar
Khabbab dia berkata; Aku menemui Al 'Ash bin Wail As Sahmi untuk menuntut
hakku padanya lalu ia mengatakan Aku tidak
akan memberikannya sehingga kamu kafir terhadap Muhammad. Maka kukatakan;
Tidak, sampai kamu mati dan dibangkitkan
kembali. Dia berkata; Apakah jika aku
mati akan dibangkitkan kembali? 'ya, ' jawabku.Sesungguhnya aku masih memiliki harta dan anak
karena itu akan aku bayarkan padamu. Maka turunlah (ayat): Maka apakah
kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan:
Pasti aku akan diberi harta dan anak.
(Maryam: 77). diriwayatkan oleh Ats Tsauri, Syu'bah, Hafsh,
Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ خَبَّابٍ قَالَ كُنْتُ قَيْنًا بِمَكَّةَ فَعَمِلْتُ
لِلْعَاصِ بْنِ وَائِلٍ السَّهْمِيِّ سَيْفًا فَجِئْتُ أَتَقَاضَاهُ فَقَالَ لَا
أُعْطِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ قُلْتُ لَا أَكْفُرُ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى يُمِيتَكَ اللَّهُ ثُمَّ يُحْيِيَكَ قَالَ إِذَا
أَمَاتَنِي اللَّهُ ثُمَّ بَعَثَنِي وَلِي مَالٌ وَوَلَدٌ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {
أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا
أَطَّلَعَ الْغَيْبَ أَمْ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا } قَالَ مَوْثِقًا
لَمْ يَقُلْ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ سَيْفًا وَلَا مَوْثِقًا |
|
45.251/4364. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari
Al A'masy dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari
Khabbab dia berkata; Aku adalah seorang
pandai besi di Makkah, dan aku membuatkan sebilah pedang untuk Al Ash bin Wa'il
As Sahmi. Tatkala aku mendatanginya untuk menagih bayarannya, dia berkata;
Aku tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan Muhammad. Khabab berkata; Demi Allah, aku tidak akan
mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai kamu dimatikan Allah
kemudian kamu dibangkitkan kembali. Al Ash bin
Wa`il berkata; Kalau begitu tunggulah sampai aku mati dan dibangkitkan
kembali hingga aku diberi harta dan anak, maka aku akan membayarmu. Maka
turunlah ayat ini: 'Maka apakah kamu Telah melihat orang yang kafir kepada
ayat-ayat kami dan ia mengatakan: Pasti Aku
akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat
perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?. (QS. Maryam: 77-78). Khabab
berkata; Yaitu ikatan janji. Namun Al Asyja'i tidak menyebutkan lafazh
'saif' (pedang) dan 'Mautsiq' (perjanjian). |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ أَبَا الضُّحَى يُحَدِّثُ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ خَبَّابٍ قَالَ
كُنْتُ قَيْنًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ لِي دَيْنٌ عَلَى الْعَاصِ بْنِ
وَائِلٍ قَالَ فَأَتَاهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ لَا أُعْطِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ
بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا أَكْفُرُ
حَتَّى يُمِيتَكَ اللَّهُ ثُمَّ يَبْعَثَكَ قَالَ فَذَرْنِي حَتَّى أَمُوتَ ثُمَّ
أُبْعَثَ فَسَوْفَ أُوتَى مَالًا وَوَلَدًا فَأَقْضِيكَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ
{ أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا
} |
|
45.252/4365. Telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman
Aku mendengar Abu Adl Dluha bercerita dari Masruq dari
Khabbab dia berkata; Pada masa
Jahiliyah aku adalah seorang pandai besi, dan Al Ash bin Wa'il mempunyai hutang
kepadaku. Khabab berkata; maka aku datang kepadanya untuk menagihnya, namun dia
berkata; Aku tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan
Muhammad. Khabab berkata; Demi Allah,
aku tidak akan mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai kamu
dimatikan Allah kemudian kamu dibangkitkan kembali. Al Ash bin Wa`il berkata; Kalau begitu
tunggulah sampai aku mati dan dibangkitkan kembali hingga aku diberi harta dan
anak, maka aku akan membayarmu. Maka turunlah ayat ini: 'Maka apakah kamu Telah
melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: Pasti Aku akan diberi harta dan anak. (QS. Maryam:
77). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ
عَنْ خَبَّابٍ قَالَ كُنْتُ رَجُلًا قَيْنًا وَكَانَ لِي عَلَى الْعَاصِ بْنِ
وَائِلٍ دَيْنٌ فَأَتَيْتُهُ أَتَقَاضَاهُ فَقَالَ لِي لَا أَقْضِيكَ حَتَّى
تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ قَالَ قُلْتُ لَنْ أَكْفُرَ بِهِ حَتَّى تَمُوتَ ثُمَّ
تُبْعَثَ قَالَ وَإِنِّي لَمَبْعُوثٌ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ فَسَوْفَ أَقْضِيكَ
إِذَا رَجَعْتُ إِلَى مَالٍ وَوَلَدٍ قَالَ فَنَزَلَتْ { أَفَرَأَيْتَ الَّذِي
كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا أَطَّلَعَ الْغَيْبَ
أَمْ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا كَلَّا سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ
لَهُ مِنْ الْعَذَابِ مَدًّا وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا
} |
|
45.253/4366. Telah menceritakan kepada kami
Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy
dari Abu Adl Dluha dari Masruq dari Khabbab dia berkata;
Aku adalah seorang pandai besi yang bekerja
untuk Al Ash bin Wa'il, ketika aku datang untuk menagih gajiku, dia berkata;
Tidak, demi Allah aku tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan
Muhammad. Khabab berkata; Demi Allah,
aku tidak akan mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai kamu
mati kemudian kamu dibangkitkan kembali. Al
Ash bin Wa`il berkata; Apabila aku mati dan dibangkitkan serta dapat
kembali kepada harta dan anakku, maka baru aku akan membayarmu! Khabbab berkata; maka turunlah ayat: 'Maka apakah
kamu Telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan:
Pasti Aku akan diberi harta dan anak. Adakah ia melihat yang ghaib atau
ia telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah? sekali-kali tidak,
Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan memperpanjang
azab untuknya, dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia akan
datang kepada Kami dengan seorang diri. (QS. Maryam: 77-80). |
|
|
حَدَّثَنَا
الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْتَقَى آدَمُ وَمُوسَى فَقَالَ مُوسَى لِآدَمَ
آنْتَ الَّذِي أَشْقَيْتَ النَّاسَ وَأَخْرَجْتَهُمْ مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ آدَمُ
أَنْتَ مُوسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَاصْطَفَاكَ لِنَفْسِهِ
وَأَنْزَلَ عَلَيْكَ التَّوْرَاةَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَوَجَدْتَهَا كُتِبَ عَلَيَّ
قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي قَالَ نَعَمْ فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى |
|
45.254/4367. Telah menceritakan kepada kami Ash
Shalt bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin dari Abu
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Adam dan Musa bertemu, Musa berkata kepada Adam;
'Wahai Adam, engkaulah orang yang telah mencelakakan manusia dan mengeluarkan
mereka dari surga.' Lalu Adam ganti berkata kepada Musa; 'Wahai Musa, Bukankah
Allah telah memilihmu dengan risalah dan kalam-Nya (diajak bicara secara
langsung), dan Allah juga telah menurunkan kepadamu Taurat? Musa menjawab; 'Ya.'
Adam berkata lagi; Bukankah kamu mendapatkan di dalamnya bahwa hal itu telah
ditetapkan kepadaku sebelum aku diciptakan? Musa menjawab: 'Ya.' Beliau
bersabda: Maka Adam dapat mengalahkan Musa. |
|
|
حَدَّثَنِي
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا
أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْمَدِينَةَ وَالْيَهُودُ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسَأَلَهُمْ فَقَالُوا
هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي ظَهَرَ فِيهِ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ
فَصُومُوهُ |
|
45.255/4368. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub
bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Rauh Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, orang-orang
Yahudi sedang berpuasa pada hari 'Asyura. Lalu beliau bertanya kepada mereka,
mereka menjawab: Ini adalah hari ketika Musa dapat mengalahkan Fir'aun. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat: 'Kita lebih berhak atas Musa dari mereka, maka
berpuasalah kalian." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ النَّجَّارِ عَنْ يَحْيَى بْنِ
أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
حَاجَّ مُوسَى آدَمَ فَقَالَ لَهُ أَنْتَ الَّذِي أَخْرَجْتَ النَّاسَ مِنْ
الْجَنَّةِ بِذَنْبِكَ وَأَشْقَيْتَهُمْ قَالَ قَالَ آدَمُ يَا مُوسَى أَنْتَ
الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ أَتَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ
كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي أَوْ قَدَّرَهُ عَلَيَّ قَبْلَ
أَنْ يَخْلُقَنِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَجَّ
آدَمُ مُوسَى |
|
45.256/4369. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Ayyub bin An
Najjar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin 'Abdur
Rahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam Musa pernah mendebat Adam,
Musa berkata kepada Adam; 'Wahai Adam, engkaulah orang yang telah mencelakakan
manusia dan mengeluarkan mereka dari surga.' Lalu Adam ganti berkata kepada
Musa; 'Wahai Musa, Bukankah Allah telah memilihmu dengan risalah dan kalam-Nya
(diajak bicara secara langsung), maka kenapa kamu mencelaku atas suatu perkara
yang telah dicatat dan di takdirkan kepadaku sebelum aku diciptakan? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maka Adam dapat mengalahkan
Musa. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي
إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَالْكَهْفُ وَمَرْيَمُ وَطه وَالْأَنْبِيَاءُ هُنَّ مِنْ
الْعِتَاقِ الْأُوَلِ وَهُنَّ مِنْ تِلَادِي وَقَالَ قَتَادَةُ { جُذَاذًا }
قَطَّعَهُنَّ وَقَالَ الْحَسَنُ { فِي فَلَكٍ } مِثْلِ فَلْكَةِ الْمِغْزَلِ {
يَسْبَحُونَ } يَدُورُونَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ { نَفَشَتْ } رَعَتْ لَيْلًا {
يُصْحَبُونَ } يُمْنَعُونَ { أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً } قَالَ دِينُكُمْ
دِينٌ وَاحِدٌ وَقَالَ عِكْرِمَةُ { حَصَبُ } حَطَبُ بِالْحَبَشِيَّةِ وَقَالَ
غَيْرُهُ { أَحَسُّوا } تَوَقَّعُوا مِنْ أَحْسَسْتُ { خَامِدِينَ } هَامِدِينَ
وَالْحَصِيدُ مُسْتَأْصَلٌ يَقَعُ عَلَى الْوَاحِدِ وَالِاثْنَيْنِ وَالْجَمِيعِ {
لَا يَسْتَحْسِرُونَ } لَا يُعْيُونَ وَمِنْهُ { حَسِيرٌ } وَحَسَرْتُ بَعِيرِي
عَمِيقٌ بَعِيدٌ نُكِّسُوا رُدُّوا { صَنْعَةَ لَبُوسٍ } الدُّرُوعُ { تَقَطَّعُوا
أَمْرَهُمْ } اخْتَلَفُوا الْحَسِيسُ وَالْحِسُّ وَالْجَرْسُ وَالْهَمْسُ وَاحِدٌ
وَهُوَ مِنْ الصَّوْتِ الْخَفِيِّ { آذَنَّاكَ } أَعْلَمْنَاكَ { آذَنْتُكُمْ }
إِذَا أَعْلَمْتَهُ فَأَنْتَ وَهُوَ { عَلَى سَوَاءٍ } لَمْ تَغْدِرْ وَقَالَ
مُجَاهِدٌ { لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ } تُفْهَمُونَ { ارْتَضَى } رَضِيَ {
التَّمَاثِيلُ } الْأَصْنَامُ السِّجِلُّ الصَّحِيفَةُ |
|
45.257/4370. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ghundar Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; Aku
mendengar 'Abdur Rahman bin Yazid dari 'Abdullah dia berkata;
"Bani Israil, Al Kahfi, Maryam, Thahaa, Al
Anbiya, mereka adalah generasi terdahulu, dan ia adalah surat-surat yang sudah
lama aku baca. Qatadah berkata; arti 'Judzadzan, ' adalah; Ibrahim
memotong-motong berhala-berhala itu. Al Hasan berkata; 'Fi Falakin, ' artinya;
seperti ujung roda. Yasbahuun, artinya; Berputar. Ibnu Abbas berkata; Nafasat
artinya; mengembala diwaktu malam. Yusbahuun artinya; di larang. Umatukum
Ummatan Waahidatan, dia berkata; agama yang satu. Ikrimah berkata; Hashabun
artinya; kayu dari Habasyi. Yang lainnya berkata; Ahassuu, artinya: beranggapan
Khaadimiin artinya; bertempat tinggal. |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ
شَيْخٌ مِنْ النَّخَعِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَطَبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ إِلَى اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا { كَمَا
بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ }
ثُمَّ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ أَلَا إِنَّهُ
يُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ أُمَّتِي فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ يَا
رَبِّ أَصْحَابِي فَيُقَالُ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ كَمَا
قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ
إِلَى قَوْلِهِ شَهِيدٌ } فَيُقَالُ إِنَّ هَؤُلَاءِ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ
عَلَى أَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ |
|
45.258/4371. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Al Mughirah bin An Nu'man -salah seorang syaikh dari Nakha.- dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah seraya bersabda: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian
dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih
berkulup (belum dikhitan), 'Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama
begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati;
Sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya.' (Al Anbiyaa`: 104) kemudian
beliau bersabda: Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari
kiamat adalah Ibrahim 'Alaihis Salaam. Ketahuilah, sesungguhnya beberapa orang
dari ummatku akan didatangkan lalu mereka diambil ke golongan kiri. Maka aku
berkata: 'Wahai Rabb, itu sahabatku.' Dikatakan: 'Sesungguhnya engkau tidak tahu
apa yang mereka buat-buat sepeninggalmu.' Lalu aku mengucapkan seperti perkataan
seorang hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama mereka
namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau
Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu. Jika Engkau siksa mereka maka
sesungguhnya mereka adalah hambaMu.' (Al Maa`idah: 117-118) lalu dijawab: Mereka
senantiasa kembali ke belakang (murtad) sejak kau tinggalkan mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا أَبُو
صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا آدَمُ
يَقُولُ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ فَيُنَادَى بِصَوْتٍ إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُكَ أَنْ تُخْرِجَ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ بَعْثًا إِلَى النَّارِ قَالَ يَا
رَبِّ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ أُرَاهُ قَالَ تِسْعَ مِائَةٍ
وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَحِينَئِذٍ تَضَعُ الْحَامِلُ حَمْلَهَا وَيَشِيبُ
الْوَلِيدُ { وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ
اللَّهِ شَدِيدٌ } فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ حَتَّى تَغَيَّرَتْ وُجُوهُهُمْ
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ
تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ وَمِنْكُمْ وَاحِدٌ ثُمَّ أَنْتُمْ فِي
النَّاسِ كَالشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جَنْبِ الثَّوْرِ الْأَبْيَضِ أَوْ
كَالشَّعْرَةِ الْبَيْضَاءِ فِي جَنْبِ الثَّوْرِ الْأَسْوَدِ وَإِنِّي لَأَرْجُو
أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا ثُمَّ قَالَ ثُلُثَ أَهْلِ
الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا ثُمَّ قَالَ شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا قَالَ
أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ { تَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى
} وَقَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ وَقَالَ
جَرِيرٌ وَعِيسَى بْنُ يُونُسَ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ { سَكْرَى وَمَا هُمْ بِسَكْرَى
} |
|
45.259/4372. Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy Telah menceritakan kepada kami Abu
Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Allah Azza Wa Jalla pada
hari kiamat berfirman: 'Wahai Adam, lalu Adam berkata; 'Aku penuhi panggilan-Mu
dan kebahagian ada di tangan-Mu wahai Rabb. Lalu dikatakan dengan suara;
Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadamu untuk mengeluarkan dari keturunanmu
ba'tsun naar (utusan-utusan ke neraka). Adam berkata; Ya Rabb, apa yang Engkau
maksud Ba'tsunnar (utusan-utusan neraka) itu?) Allah berfirman: 'Setiap seribu
ambillah sembilan ratus sembilan puluh sembilan.' Beliau bersabda: Maka pada saat itu wanita yang hamil gugur
kandungannya, anak kecil akan beruban, dan kamu melihat manusia dalam keadaan
mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat
kerasnya, (Al Hajj: 2). hal itu sangat terasa berat bagi umat manusia,
hingga wajah mereka berubah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu
adalah dari Ya'juj dan Ma'juj dan satu orangnya dari kalian. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: Adapun kalian pada hari kiamat dalam bandingan
seluruh manusia seperti selembar bulu hitam pada kulit sapi yang berwarna putih.
Atau beliau mengatakan: seperti selembar bulu putih pada kulit sapi yang
berwarna hitam. Dan sungguh aku berharap kalian menjadi seperempat dari penduduk
surga? Maka kami (para sahabat) bertakbir. Kemudian beliau bersabda: aku
berharap kalian adalah sepertiga dari penduduk surga, Maka kami (para sahabat)
bertakbir. Kemudian beliau bersabda: Sungguh aku berharap kalian adalah
setengah dari penduduk surga. para sahabat pun
bertakbir kembali. Abu Usamah berkata; dari Al A'Masy mengenai
firman Allah: Dan kalian melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka
tidak mabuk. Dia berkata; setiap dari seribu, terdapat Sembilan ratus Sembilan
puluh Sembilan.' Jarir, Isa bin Yunus dan Abu Mu'awiyah
berkata; dengan lafazh 'Sakraa wamaahum bi sakraa.' Bukan
'sukaara.' |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ { وَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى
حَرْفٍ } قَالَ كَانَ الرَّجُلُ يَقْدَمُ الْمَدِينَةَ فَإِنْ وَلَدَتْ امْرَأَتُهُ
غُلَامًا وَنُتِجَتْ خَيْلُهُ قَالَ هَذَا دِينٌ صَالِحٌ وَإِنْ لَمْ تَلِدْ
امْرَأَتُهُ وَلَمْ تُنْتَجْ خَيْلُهُ قَالَ هَذَا دِينُ سُوءٍ |
|
45.260/4373. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Al Harits Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair
Telah menceritakan kepada kami Israil dari Abu Hashin dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata;
berkenaan dengan firman Allah: Dan di antara manusia ada orang yang menyembah
Allah dengan berada di tepi. (Al Hajj: 11), bahwa dulu ada seseorang yang datang ke Madinah, apabila
istrinya melahirkan seorang bayi dan kudanya beranak maka dia mengatakan; ini
agama yang baik. Dan jika istrinya tidak melahirkan demikian juga kudanya, maka
dia mengatakan ini adalah agama yang buruk." |
|
|
حَدَّثَنَا
حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو هَاشِمٍ عَنْ أَبِي
مِجْلَزٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ
كَانَ يُقْسِمُ قَسَمًا إِنَّ هَذِهِ الْآيَةَ { هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي
رَبِّهِمْ } نَزَلَتْ فِي حَمْزَةَ وَصَاحِبَيْهِ وَعُتْبَةَ وَصَاحِبَيْهِ يَوْمَ
بَرَزُوا فِي يَوْمِ بَدْرٍ رَوَاهُ سُفْيَانُ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ وَقَالَ
عُثْمَانُ عَنْ جَرِيرٍ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ
قَوْلَهُ |
|
45.261/4374. Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah
mengabarkan kepada kami Abu Hasyim dari Abu Mijlaz dari Qais
bin 'Ubad dari Abu Dzar radliallahu 'anhu bahwa ia pernah bersumpah:
sesungguhnya ayat ini: Inilah dua golongan
(golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar
mengenai Rabb mereka. (Al Hajj: 19). Ayat ini turun berkenaan dengan
Hamzah dan kedua sahabatnya serta Utbah dan kedua sahabatnya pada hari perang
Badar. Diriwayatkan oleh Sufyan dari Abu Hasyim. Dan 'Utsman
berkata; dari Jarir dari Manshur dari Abu Hasyim dari Abu Mijlaz. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ
أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مِجْلَزٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ عُبَادٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ
أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَنَا أَوَّلُ مَنْ يَجْثُو بَيْنَ
يَدَيْ الرَّحْمَنِ لِلْخُصُومَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ قَيْسٌ وَفِيهِمْ
نَزَلَتْ { هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ } قَالَ هُمْ الَّذِينَ
بَارَزُوا يَوْمَ بَدْرٍ عَلِيٌّ وَحَمْزَةُ وَعُبَيْدَةُ وَشَيْبَةُ بْنُ
رَبِيعَةَ وَعُتْبَةُ بْنُ رَبِيعَةَ وَالْوَلِيدُ بْنُ عُتْبَةَ |
|
45.262/4375. Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin
Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Qais bin 'Ubad dari
'Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu dia berkata; Pada hari kiamat aku
adalah orang yang pertama kali bertekuk lutut di hadapan Allah untuk sebuah
perdebatan. Qais berkata; dan berkenaan dengan mereka turunlah ayat: Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan
kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka.
Qais berkata; mereka adalah orang-orang yang berperang pada hari perang Badar.
Yaitu Ali, Hamzah, Ubaidah bin Harits, Syaibah bin Rabi'ah, Utbah bin Rabi'ah
dan Al Walid bin Utbah. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ
حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ عُوَيْمِرًا أَتَى عَاصِمَ
بْنَ عَدِيٍّ وَكَانَ سَيِّدَ بَنِي عَجْلَانَ فَقَالَ كَيْفَ تَقُولُونَ فِي
رَجُلٍ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ
يَصْنَعُ سَلْ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ
فَأَتَى عَاصِمٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ فَكَرِهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسَائِلَ
فَسَأَلَهُ عُوَيْمِرٌ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَرِهَ الْمَسَائِلَ وَعَابَهَا قَالَ عُوَيْمِرٌ وَاللَّهِ لَا
أَنْتَهِي حَتَّى أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
ذَلِكَ فَجَاءَ عُوَيْمِرٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَجُلٌ وَجَدَ مَعَ
امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَصْنَعُ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ
الْقُرْآنَ فِيكَ وَفِي صَاحِبَتِكَ فَأَمَرَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمُلَاعَنَةِ بِمَا سَمَّى اللَّهُ فِي كِتَابِهِ
فَلَاعَنَهَا ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ حَبَسْتُهَا فَقَدْ ظَلَمْتُهَا
فَطَلَّقَهَا فَكَانَتْ سُنَّةً لِمَنْ كَانَ بَعْدَهُمَا فِي الْمُتَلَاعِنَيْنِ
ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا فَإِنْ
جَاءَتْ بِهِ أَسْحَمَ أَدْعَجَ الْعَيْنَيْنِ عَظِيمَ الْأَلْيَتَيْنِ خَدَلَّجَ
السَّاقَيْنِ فَلَا أَحْسِبُ عُوَيْمِرًا إِلَّا قَدْ صَدَقَ عَلَيْهَا وَإِنْ
جَاءَتْ بِهِ أُحَيْمِرَ كَأَنَّهُ وَحَرَةٌ فَلَا أَحْسِبُ عُوَيْمِرًا إِلَّا
قَدْ كَذَبَ عَلَيْهَا فَجَاءَتْ بِهِ عَلَى النَّعْتِ الَّذِي نَعَتَ بِهِ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ تَصْدِيقِ عُوَيْمِرٍ فَكَانَ
بَعْدُ يُنْسَبُ إِلَى أُمِّهِ |
|
45.263/4376. Telah menceritakan kepada kami
Ishaq Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah
menceritakan kepada kami Al Auza'i dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Az Zuhri dari Sahl bin Sa'ad bahwa 'Uwaimir menemui
'Ashim bin 'Adi pemimpin bani 'Ajlan dan berkata; Apa pendapatmu tentang seorang lelaki yang memergoki
lelaki lain tengah bersama istrinya, haruskah ia membunuh lelaki itu atau
bagaimana? Tolong tanyakan permasalahan ini kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam atas namaku. Maka Ashim menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata; Ya Rasulullah. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak menyukai pertanyaan itu. Ketika Uwaimir bertanya kepada Ashim
perihal jawaban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atas persoalan itu, ia
menjawab; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai pertanyaan
tersebut dan menganggapnya sangat memalukan. Kemudian 'Uwaimir berkata; 'Demi
Allah, aku tidak akan berhenti bertanya sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberi jawaban untuk persoalan itu. 'Uwaimir menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan berkata; 'Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
seorang lelaki menemukan lelaki lain tengah bersama istrinya, haruskah ia
membunuh lelaki itu atau bagaimana? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Allah telah menurunkan ayat yang berhubungan dengan persoalanmu
di dalam Al Qur'an. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka melakukan mulaa'anah (saling
bersumpah atas tuduhannya) dengan istrinya sesuai yang telah disebutkan Allah
dalam kitab-Nya. Maka 'Uwaimir melakukan mulaa'anah dengan istrinya. Kemudian
'Uwaimir berkata; 'Wahai Rasulullah, jika aku menahannya maka aku telah berbuat
zhalim terhadapnya. Maka ia menceraikan istrinya, dan begitulah perceraian
kemudian menjadi tradisi bagi mereka yang bersangkut mulaa'anah. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Lihatlah! Seandainya ia
(istri Uwaimir) melahirkan seorang bayi hitam dengan mata hitam yang lebar dan
dalam, pantat besar dan kaki yang gemuk, maka aku akan berpendapat bahwa
'Uwaimir berkata benar. Tetapi jika ia melahirkan seorang bayi berkulit
kemerahan mirip tokek maka kita berpendapat bahwa 'Uwaimir berkata dusta. Di
kemudian hari ia melahirkan bayi yang ciri-cirinya seperti disebutkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang membuktikan kebenaran pengakuan 'Uwaimir. Maka
untuk selanjutnya anak itu dinisbahkan kepada ibunya. |
|
|
حَدَّثَنِي
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ رَجُلًا رَأَى مَعَ
امْرَأَتِهِ رَجُلًا أَيَقْتُلُهُ فَتَقْتُلُونَهُ أَمْ كَيْفَ يَفْعَلُ فَأَنْزَلَ
اللَّهُ فِيهِمَا مَا ذُكِرَ فِي الْقُرْآنِ مِنْ التَّلَاعُنِ فَقَالَ لَهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قُضِيَ فِيكَ وَفِي
امْرَأَتِكَ قَالَ فَتَلَاعَنَا وَأَنَا شَاهِدٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَارَقَهَا فَكَانَتْ سُنَّةً أَنْ يُفَرَّقَ بَيْنَ
الْمُتَلَاعِنَيْنِ وَكَانَتْ حَامِلًا فَأَنْكَرَ حَمْلَهَا وَكَانَ ابْنُهَا
يُدْعَى إِلَيْهَا ثُمَّ جَرَتْ السُّنَّةُ فِي الْمِيرَاثِ أَنْ يَرِثَهَا
وَتَرِثَ مِنْهُ مَا فَرَضَ اللَّهُ لَهَا |
|
45.264/4377. Telah menceritakan kepadaku
Sulaiman bin Daud Abu Ar Rabi' Telah menceritakan kepada kami
Fulaih dari Az Zuhri dari Sahl bin Sa'ad bahwa seorang
lelaki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya Rasulullah,
bagaimana pendapatmu jika seseorang menemukan lelaki lain tengah bersama
istrinya apakah ia harus membunuh lelaki itu atau bagaimana? Maka Allah
menurunkan ayat berkenaan dengah hal itu yang disebutkan di dalam Al Qur'an
yaitu hendaknya saling mulaa'anah (bersumpah). Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: Urusanmu dan
istrimu telah diputuskan di dalam Al Qur'an. Sahal berkata; maka keduanya
saling bermulaa'anah dan aku sendiri menyaksikannya di samping Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian ia menceraikan istrinya, dan begitulah
perceraian kemudian menjadi tradisi bagi mereka yang bersangkut mulaa'anah.
Setelah itu istrinya hamil, dan suaminya tidak mengakuinya sebagai anaknya.
Akhirnya anaknya dinasabkan kepada ibunya. Maka kemudian menjadi ketetapan di
dalam sunnah anak dan ibu itu bisa saling mewarisi sesuai yang telah Allah
tetapkan kepada istrinya. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ هِشَامِ بْنِ
حَسَّانَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ هِلَالَ بْنَ أُمَيَّةَ
قَذَفَ امْرَأَتَهُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَرِيكِ
ابْنِ سَحْمَاءَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْبَيِّنَةَ أَوْ حَدٌّ فِي ظَهْرِكَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِذَا رَأَى
أَحَدُنَا عَلَى امْرَأَتِهِ رَجُلًا يَنْطَلِقُ يَلْتَمِسُ الْبَيِّنَةَ فَجَعَلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْبَيِّنَةَ وَإِلَّا حَدٌّ
فِي ظَهْرِكَ فَقَالَ هِلَالٌ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنِّي لَصَادِقٌ
فَلَيُنْزِلَنَّ اللَّهُ مَا يُبَرِّئُ ظَهْرِي مِنْ الْحَدِّ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ
وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ فَقَرَأَ حَتَّى بَلَغَ
إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ } فَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا فَجَاءَ هِلَالٌ فَشَهِدَ وَالنَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ أَنَّ أَحَدَكُمَا
كَاذِبٌ فَهَلْ مِنْكُمَا تَائِبٌ ثُمَّ قَامَتْ فَشَهِدَتْ فَلَمَّا كَانَتْ
عِنْدَ الْخَامِسَةِ وَقَّفُوهَا وَقَالُوا إِنَّهَا مُوجِبَةٌ قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ فَتَلَكَّأَتْ وَنَكَصَتْ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهَا تَرْجِعُ ثُمَّ
قَالَتْ لَا أَفْضَحُ قَوْمِي سَائِرَ الْيَوْمِ فَمَضَتْ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْصِرُوهَا فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَكْحَلَ
الْعَيْنَيْنِ سَابِغَ الْأَلْيَتَيْنِ خَدَلَّجَ السَّاقَيْنِ فَهُوَ لِشَرِيكِ
ابْنِ سَحْمَاءَ فَجَاءَتْ بِهِ كَذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا مَا مَضَى مِنْ كِتَابِ اللَّهِ لَكَانَ لِي وَلَهَا
شَأْنٌ |
|
45.265/4378. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi
dari Hisyam bin Hassan Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah dia
berkata; Rasulullah Ibnu 'Abbas bahwa Hilal bin Umayyah menuduh istrinya
melakukan zina dengan Syarik bin Samha dan membawa persoalan tersebut kehadapan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Bawalah bukti yang menguatkan (empat orang saksi) atau kamu akan
dihukum cambuk dipunggungmu. Hilal berkata; Ya Rasulullah, jika salah seorang
dari kita melihat seorang laki-laki lain bersama istrinya, haruskah ia mencari
saksi? Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Bawalah bukti yang menguatkan
(empat orang saksi) atau kamu yang akan dihukum cambuk dipunggungmu. Hilal
kemudian berkata; Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku berkata benar
dan Allah akan mewahyukan kepadamu yang menyelamatkan punggungku dari hukuman
cambuk. Maka Jibril turun menyampaikan wahyu Allah kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam Dan merekalah yang menuduh para istrinya…. (An Nuur; 6-9). Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membacanya hingga sampai bagian Jika suaminya itu
termasuk orang-orang yang benar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia
pergi menjemput istrinya. Hilal pulang dan kembali dengan membawa istrinya. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah
tahu bahwa salah seorang dari kalian berdusta, jadi siapa diantara kalian yang
akan bertaubat? Kemudian istri Hilal bangun dan bersumpah dan ketika ia akan
mengucapkan sumpah yang kelima, mereka menghentikannya dan berkata; Sumpah
kelima itu akan membawa laknat kepadamu (jika kamu bersalah). Ia pun tampak ragu
melakukannya sehingga kami berfikir bahwa ia akan menyerah. Namun kemudian istri
Hilal berkata; Aku tidak akan menjatuhkan kehormatan keluargaku, dan melanjutkan
mengambil sumpah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian berkata; Perhatikan
ia. Jika ia melahirkan seorang bayi dengan mata hitam, berpantat besar, dan kaki
yang gemuk, maka bayi itu adalah anak Syarik bin Samha. Di kemudian hari ia
melahirkan bayi yang ciri-cirinya seperti yang digambarkan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika
persoalan ini tidak diputuskan Allah terlebih dahulu, maka tentu aku akan
menjatuhkan hukuman yang berat terhadapnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُقَدَّمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَمِّي الْقَاسِمُ بْنُ يَحْيَى
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَقَدْ سَمِعَ مِنْهُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا رَمَى امْرَأَتَهُ فَانْتَفَى مِنْ وَلَدِهَا فِي
زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِهِمَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَلَاعَنَا كَمَا قَالَ
اللَّهُ ثُمَّ قَضَى بِالْوَلَدِ لِلْمَرْأَةِ وَفَرَّقَ بَيْنَ
الْمُتَلَاعِنَيْنِ |
|
45.266/4379. Telah menceritakan kepada kami
Muqaddam bin Muhammad bin Yahya Telah menceritakan kepada kami pamanku
Al Qasim bin Yahya dari 'Ubaidullah -dia telah mendengar darinya-
dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada seorang lelaki meli'an (menuduh) isterinya dan tidak
mengakui janin yang yang dikandungnya adalah anaknya. Maka Rasulullah menyuruh
keduanya menghadap namun keduanya malah saling menuduh. Sebagaimana firman
Allah, Rasulullah memutuskan anaknya milik sang istri dan memisahkan keduanya,
(suami dan istri). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا { وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ }
قَالَتْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ ابْنُ سَلُولَ |
|
45.267/4380. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma'mar dari
Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha
mengenai firman Allah: Dan orang yang berandil
besar (dalam memfitnah Aisyah) …. (Qs.An Nuur: 11), ia berkata; yaitu Abdullah
bin Ubay bin Salul.
Hadits Selanjutnya 4381-4595
|