|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ
سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ مَرِضْتُ
فَعَادَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ
وَهُمَا مَاشِيَانِ فَأَتَانِي وَقَدْ أُغْمِيَ عَلَيَّ فَتَوَضَّأَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَبَّ عَلَيَّ وَضُوءَهُ فَأَفَقْتُ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَصْنَعُ فِي مَالِي كَيْفَ أَقْضِي فِي
مَالِي فَلَمْ يُجِبْنِي بِشَيْءٍ حَتَّى نَزَلَتْ آيَةُ الْمَوَارِيثِ |
|
65.1/6228. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Muhammad bin Al Munkadir, ia mendengar Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma mengatakan; aku pernah sakit, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan Abu Bakar menjengukku dengan berjalan kaki.
Keduanya mendatangiku ketika aku sedang pingsan, maka Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam berwudhu', dan
sisa wudhunya beliau guyurkan kepadaku sehingga aku siuman (sadar). Maka aku
bertanya; 'Bagaimana yang harus aku lakukan terhadap hartaku?, bagaimana yang
ahrus aku putuskan terhadap hartaku? ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
sama sekali tidak menjawab sepatah kata pun hingga turun ayat
waris. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا
وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا |
|
65.2/6229. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Abu Hurairah
mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jauhilah prasangka sebab prasangka adalah ucapan
yang paling dusta, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, janganlah kalian
saling memata-matai, janganlah kalian saling marah, janganlah kalian saling
membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ فَاطِمَةَ وَالْعَبَّاسَ
عَلَيْهِمَا السَّلَام أَتَيَا أَبَا بَكْرٍ يَلْتَمِسَانِ مِيرَاثَهُمَا مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمَا حِينَئِذٍ يَطْلُبَانِ
أَرْضَيْهِمَا مِنْ فَدَكَ وَسَهْمَهُمَا مِنْ خَيْبَرَ فَقَالَ لَهُمَا أَبُو
بَكْرٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا
نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ إِنَّمَا يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ مِنْ هَذَا
الْمَالِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ وَاللَّهِ لَا أَدَعُ أَمْرًا رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُهُ فِيهِ إِلَّا صَنَعْتُهُ
قَالَ فَهَجَرَتْهُ فَاطِمَةُ فَلَمْ تُكَلِّمْهُ حَتَّى مَاتَتْ حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبَانَ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يُونُسَ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ |
|
65.3/6230. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hisyam telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah
dari 'Aisyah bahwasanya Fathimah dan Abbas alaihimassalam mendatangi
Abu Bakar untuk memperoleh warisan keduanya dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, ketika itu keduanya meminta tanah bagiannya di
Fadak, dan bagiannya di Khaibar. Maka Abu Bakar menjawab; 'Aku pernah mendengar
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: Kami tidak diwarisi dan semua yang kami tinggalkan
adalah sedekah, dan hanyasanya keluarga Muhammad dari harta ini. Lanjut
Abu Bakar; 'Demi Allah, tidaklah aku tinggalkan sebuah urusan yang kulihat
Rsulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakannya, selain aku juga
melaksanakan seperti yang dilaksanakannya.' Kata 'Urwah, semenjak itu Fathimah
terus menjauhi Abu Bakar dan tidak pernah mengajaknya bicara hingga ia menjemput
ajalnya. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abban telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dari Yunus dari Az
Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: kami tidak di
warisi dan harta yang kami tinggalkan sebagai sedekah. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي مَالِكُ بْنُ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ وَكَانَ مُحَمَّدُ بْنُ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ ذَكَرَ لِي مِنْ حَدِيثِهِ ذَلِكَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى
دَخَلْتُ عَلَيْهِ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ انْطَلَقْتُ حَتَّى أَدْخُلَ عَلَى عُمَرَ
فَأَتَاهُ حَاجِبُهُ يَرْفَأُ فَقَالَ هَلْ لَكَ فِي عُثْمَانَ وَعَبْدِ
الرَّحْمَنِ وَالزُّبَيْرِ وَسَعْدٍ قَالَ نَعَمْ فَأَذِنَ لَهُمْ ثُمَّ قَالَ هَلْ
لَكَ فِي عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ عَبَّاسٌ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنِي وَبَيْنَ هَذَا قَالَ أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ الَّذِي
بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ
يُرِيدُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسَهُ فَقَالَ
الرَّهْطُ قَدْ قَالَ ذَلِكَ فَأَقْبَلَ عَلَى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ فَقَالَ هَلْ
تَعْلَمَانِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَلِكَ
قَالَا قَدْ قَالَ ذَلِكَ قَالَ عُمَرُ فَإِنِّي أُحَدِّثُكُمْ عَنْ هَذَا
الْأَمْرِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ كَانَ خَصَّ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْفَيْءِ بِشَيْءٍ لَمْ يُعْطِهِ أَحَدًا غَيْرَهُ فَقَالَ
عَزَّ وَجَلَّ { مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ إِلَى قَوْلِهِ قَدِيرٌ }
فَكَانَتْ خَالِصَةً لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَاللَّهِ مَا احْتَازَهَا دُونَكُمْ وَلَا اسْتَأْثَرَ بِهَا عَلَيْكُمْ لَقَدْ
أَعْطَاكُمُوهَا وَبَثَّهَا فِيكُمْ حَتَّى بَقِيَ مِنْهَا هَذَا الْمَالُ فَكَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ مِنْ هَذَا
الْمَالِ نَفَقَةَ سَنَتِهِ ثُمَّ يَأْخُذُ مَا بَقِيَ فَيَجْعَلُهُ مَجْعَلَ مَالِ
اللَّهِ فَعَمِلَ بِذَاكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
حَيَاتَهُ أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمُونَ ذَلِكَ قَالُوا نَعَمْ ثُمَّ
قَالَ لِعَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمَانِ ذَلِكَ
قَالَا نَعَمْ فَتَوَفَّى اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَبَضَهَا فَعَمِلَ بِمَا عَمِلَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تَوَفَّى اللَّهُ أَبَا بَكْرٍ فَقُلْتُ أَنَا وَلِيُّ
وَلِيِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَضْتُهَا
سَنَتَيْنِ أَعْمَلُ فِيهَا مَا عَمِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ ثُمَّ جِئْتُمَانِي وَكَلِمَتُكُمَا وَاحِدَةٌ
وَأَمْرُكُمَا جَمِيعٌ جِئْتَنِي تَسْأَلُنِي نَصِيبَكَ مِنْ ابْنِ أَخِيكَ
وَأَتَانِي هَذَا يَسْأَلُنِي نَصِيبَ امْرَأَتِهِ مِنْ أَبِيهَا فَقُلْتُ إِنْ
شِئْتُمَا دَفَعْتُهَا إِلَيْكُمَا بِذَلِكَ فَتَلْتَمِسَانِ مِنِّي قَضَاءً غَيْرَ
ذَلِكَ فَوَاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ لَا أَقْضِي
فِيهَا قَضَاءً غَيْرَ ذَلِكَ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ فَإِنْ عَجَزْتُمَا
فَادْفَعَاهَا إِلَيَّ فَأَنَا أَكْفِيكُمَاهَا |
|
65.4/6231. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Uqail
dari Ibnu Syihab mengatakan, telah mengabarkan kepadaku Malik bin Aus
bin Al Hadatsan dan Muhammad bin Jubair bin Muth'im menyebutkan
kepadaku diantara haditsnya; 'maka aku berangkat hingga menemuinya dan bertanya
kepadanya, dia menjawab; 'Aku berangkat hingga aku menemui Umar. Umar
lantas ditemui oleh pengawal rumahnya dan mengucapkan selamat datang, kemudian
ia bertanya; 'Apakah anda berkenan memberi izin untuk Utsman,
Abdurrahman, Zubai r, dan Sa'dari ' 'Tentu' jawabnya.
Penjaga itu pun mengizinkan mereka. kemudian dia bertanya lagi; 'apakah anda
memberi izin kepada Ali dan Abbas ' 'ya' Jawab Umar. Abbas
kemudian berkata; 'Wahai amirul mukminin, putuskanlah antara aku dan orang ini!
' Umar menjawab; 'Saya bersumpah kepada kalian dengan nama Allah yang karena-
izin-Nya langit dan bumi tegak, bukankah kalian telah tahu bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam telah bersabda: Kami tidak diwarisian, dan apa yang kami tinggalkan
adalah sedekah! yang Rasulullah maksudkan adalah beliau sendiri.'
Sekumpulan sahabat berkata; 'Nabi pernah mengatakan yang demikian.' Umar
kemudian menemui Ali dan Abbas dan bertanya; 'bukankah kalian berdua tahu bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah menyabdakan yang demikian? '
Keduanya menjawab; 'Betul, Beliau telah bersabda sedemikian itu.' Umar berkata;
'sekarang saya akan menceritakan kepada kalian tentang persoalan ini,
sesungguhnya Allah telah memberi pemberian special kepada Rasul-Nya
Shallallahu'alaihiwasallam tentang harta fai` ini, dengan sesuatu yang tidak
diberikan-Nya kepada seorang pun selainnya. Allah berfirman: 'Apa saja yang
Allah berikan kepada Rasul-Nya…hingga firman-Nya Sesungguhnya Allah Maha
Berkuasa. (QS. Alhasyr 1). Karenanya harta fai` tersebut adalah murni untuk
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, demi Allah beliau tidak memberikannya
secara special untuk kalian dan tidak pula mengutamakannya untuk kalian,
sesungguhnya beliau juga telah memberikan harta itu kepada kalian dan
meratakannya kepada kalian hingga tersisa dari harta ini, selanjutnya Nabi
pergunakan harta itu untuk menafkahi keluarganya selama setahun, beliau
mengambil harta sisanya dan beliau salurkan untuk harta Allah. Begitulah
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memperlakukan harta itu semasa hidupnya.
Saya bersumpah kepada kalian atas nama Allah, Bukankah kalian tahu terhadap itu
semua? ' Mereka menjawab; 'Iya'. Kemudian Umar mengatakan secara khusus kepada
Ali dan Abbas; 'Saya bersumpah kepada kalian berdua atas nama Allah, bukankah
kalian berdua tahu itu semua? ' Keduanya menjawab; 'Benar'. Umar melanjutkan;
'Kemudian Allah mewafatkan Nabi-NYA Shallallahu'alaihiwasallam, lantas Abu Bakar
berkata; 'Aku adalah wali Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ' dan dia
memegang harta itu kemudian mengelola sebagaimana Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mengelola, kemudian Allah mewafatkan Abu Bakar,
sehingga aku katakan; 'Aku adalah wali dari walinya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, sehingga aku pegang harta itu selama dua tahun dan
aku kelola sebagaimana Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan Abu Bakar
mengelolanya, kemudian kalian berdua mendatangiku sedang ucapan kalian satu, dan
perkara kalian berdua sepakat persis, kalian mendatangiku dengan harapan
memintaku bagianmu lewat lajur keponakanmu, sedang orang ini memintaku bagian
isterinya lewat lajur ayahnya, maka kutegaskan; Jika kalian berkenan, tanah itu
akan kuserahkan kepada kalian berdua, sehingga kalian berdua memperoleh
keputusan selain itu dariku, demi Allah yang atas seizin-Nya bumi dan langit
menjadi tegak, Saya tak akan menetapkan keputusan selain itu hingga kiamat tiba,
kalaulah kalian berdua merasa tidak mampu, serahkan padaku, saya akan mengelola
harta itu sebagai ganti kalian.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا يَقْتَسِمُ وَرَثَتِي دِينَارًا مَا تَرَكْتُ بَعْدَ نَفَقَةِ نِسَائِي
وَمَئُونَةِ عَامِلِي فَهُوَ صَدَقَةٌ |
|
65.5/6232. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il mengatakan, telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu
Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "warisanku tak boleh dibagi-bagi dengan diuangkan
dinar, apa yang kutinggalkan terkemudian sebagai nafkah isteriku dan untuk
mencukupi pegawaiku, itu semua adalah sedekah." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرَدْنَ أَنْ يَبْعَثْنَ عُثْمَانَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ يَسْأَلْنَهُ
مِيرَاثَهُنَّ فَقَالَتْ عَائِشَةُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ |
|
65.6/6233. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya isteri-isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
meninggal, mereka ingin mengutus Utsman untuk menemui Abu Bakar meminta warisan
mereka, maka Aisyah mengatakan; Bukankah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam
bersabda: "Kami tidak diwarisi, dan semua yang
kami tinggalkan adalah sedekah?." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَنَا أَوْلَى
بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ فَمَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ وَلَمْ
يَتْرُكْ وَفَاءً فَعَلَيْنَا قَضَاؤُهُ وَمَنْ تَرَكَ مَالًا
فَلِوَرَثَتِهِ |
|
65.7/6234. Telah menceritakan kepada kami
Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya
lebih utama menjamin orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri, maka
barangsiapa meninggal sedang ia mempunyai hutang dan tidak meninggalkan harta
untuk melunasinya, kewajiban kamilah untuk melunasinya, dan barangsiapa
meninggalkan harta, maka itu bagi ahli warisnya." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلْحِقُوا الْفَرَائِضَ بِأَهْلِهَا فَمَا
بَقِيَ فَهُوَ لِأَوْلَى رَجُلٍ ذَكَرٍ |
|
65.8/6235. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang telah
ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki
yang paling dekat (nasabnya)." |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَامِرُ بْنُ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَرِضْتُ بِمَكَّةَ
مَرَضًا فَأَشْفَيْتُ مِنْهُ عَلَى الْمَوْتِ فَأَتَانِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي مَالًا
كَثِيرًا وَلَيْسَ يَرِثُنِي إِلَّا ابْنَتِي أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِي
قَالَ لَا قَالَ قُلْتُ فَالشَّطْرُ قَالَ لَا قُلْتُ الثُّلُثُ قَالَ الثُّلُثُ
كَبِيرٌ إِنَّكَ إِنْ تَرَكْتَ وَلَدَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَتْرُكَهُمْ
عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً إِلَّا أُجِرْتَ
عَلَيْهَا حَتَّى اللُّقْمَةَ تَرْفَعُهَا إِلَى فِي امْرَأَتِكَ فَقُلْتُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ آأُخَلَّفُ عَنْ هِجْرَتِي فَقَالَ لَنْ تُخَلَّفَ بَعْدِي
فَتَعْمَلَ عَمَلًا تُرِيدُ بِهِ وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا ازْدَدْتَ بِهِ رِفْعَةً
وَدَرَجَةً وَلَعَلَّ أَنْ تُخَلَّفَ بَعْدِي حَتَّى يَنْتَفِعَ بِكَ أَقْوَامٌ
وَيُضَرَّ بِكَ آخَرُونَ لَكِنْ الْبَائِسُ سَعْدُ بْنُ خَوْلَةَ يَرْثِي لَهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ مَاتَ بِمَكَّةَ قَالَ
سُفْيَانُ وَسَعْدُ بْنُ خَوْلَةَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَامِرِ بْنِ
لُؤَيٍّ |
|
65.9/6236. Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan
kepada kami Az Zuhri mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Amir bin
Sa'd bin Abi Waqqash dari ayahnya mengatakan; Aku pernah sakit parah
di Makkah hingga rasanya berada di ujung kematian. Kemudian Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menjengukku. Maka Saya bertanya; 'Wahai Rasulullah,
saya mempunyai harta yang melimpah ruah, dan tak ada yang mewarisiku selain anak
perempuanku bagimana kalau aku sedekahkan dua pertiganya? ' Nabi menjawab: jangan. Saya bertanya lagi; 'Bagaimana kalau
separoh? ' Nabi menjawab: jangan. Saya
tanyakan lagi; 'Bagaimana kalau sepertiganya? ' Nabi menjawab: Sepertiga itu banyak, Sesunguhnya jika engkau
tinggalkan anakmu dalam keadaan berkecukupan, itu lebih baik bagimu daripada
kamu tinggalkan mereka dengan kondisi papa sehingga meminta-minta kepada orang
lain, dan sekali-kali tidaklah engkau memberi nafkah, melainkan kamu diberi
pahala sampai berupa suapan yang engkau angkat kedalam mulut isterimu.
Maka saya berkata; 'Wahai Rasulullah, apakah aku tetap tinggal (di Makkah dan
meninggalkan) hijrahku? ' Nabi menjawab: Sekali-kali kamu tidak akan tertinggal setelahku
kemudian kamu beramal shalih dengan mengharap wajah Allah kecuali akan menambah
bagimu ketinggian dan derajat, Bisa jadi dengan kamu tetap tinggal (di Makkah)
setelahku akan mendatangkan manfaat bagi suatu kaum dan mencelakakan yang
lainnya. tetapi nasib tragis menimpa Sa'ad bin Khaulah yang menemui
ajalnya di Makkah. Rasulullah Shalla Allahu 'alaihi wa sallam sempat memintakan
rahmat dan ampunan untuknya. Sufyan mengatakan ' Sa'd bin Khaulah adalah
laki-laki dari bani Amir bin Lu`ai. |
|
|
حَدَّثَنَا
مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ
شَيْبَانُ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ أَتَانَا مُعَاذُ
بْنُ جَبَلٍ بِالْيَمَنِ مُعَلِّمًا وَأَمِيرًا فَسَأَلْنَاهُ عَنْ رَجُلٍ
تُوُفِّيَ وَتَرَكَ ابْنَتَهُ وَأُخْتَهُ فَأَعْطَى الِابْنَةَ النِّصْفَ
وَالْأُخْتَ النِّصْفَ |
|
65.10/6237. Telah menceritakan kepada kami
Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu An Nadhr
telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Syaiban dari Asy'ats
dari Al Aswad bin Yazid mengatakan; Muadz bin Jabal datang kepada
kami di Yaman sebagai pengajar dan pemimpin, kemudian kami bertanya kepadanya mengenai seseorang
yang wafat dan meninggalkan anak perempuan dan saudara perempuannya. maka dia
memberi anak perempuannya separoh dan saudara perempuannya
separoh. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَلْحِقُوا الْفَرَائِضَ بِأَهْلِهَا فَمَا بَقِيَ فَهُوَ لِأَوْلَى
رَجُلٍ ذَكَرٍ |
|
65.11/6238. Telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu
'Abbas mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang telah
ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki
yang paling dekat (nasabnya)." |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو قَيْسٍ سَمِعْتُ هُزَيْلَ بْنَ
شُرَحْبِيلَ قَالَ سُئِلَ أَبُو مُوسَى عَنْ بِنْتٍ وَابْنَةِ ابْنٍ وَأُخْتٍ
فَقَالَ لِلْبِنْتِ النِّصْفُ وَلِلْأُخْتِ النِّصْفُ وَأْتِ ابْنَ مَسْعُودٍ
فَسَيُتَابِعُنِي فَسُئِلَ ابْنُ مَسْعُودٍ وَأُخْبِرَ بِقَوْلِ أَبِي مُوسَى
فَقَالَ لَقَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُهْتَدِينَ أَقْضِي فِيهَا
بِمَا قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْابْنَةِ النِّصْفُ
وَلِابْنَةِ ابْنٍ السُّدُسُ تَكْمِلَةَ الثُّلُثَيْنِ وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ
فَأَتَيْنَا أَبَا مُوسَى فَأَخْبَرْنَاهُ بِقَوْلِ ابْنِ مَسْعُودٍ فَقَالَ لَا
تَسْأَلُونِي مَا دَامَ هَذَا الْحَبْرُ فِيكُمْ |
|
65.12/6239. Telah menceritakan kepada kami
Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepada kami Abu Qais aku mendengar Huzail bin Syurahbil
mengatakan, Abu Musa pernah ditanya tentang anak perempuan, cucu
perempuan dari anak laki-laki dan saudara perempuan, maka dia menjawaB; 'Anak
perempuan mendapat separoh, saudara perempuan mendapat separoh, dan datanglah
kepada Ibnu Mas'ud, niscaya dia akan sepakat denganku.' Ibnu mas'ud kemudian
ditanya dan diberi kabar dengan ucapan Abu Musa, maka ia berujar; 'kalau begitu
aku telah sesat dan tidak termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk, saya akan
memutuskan masalah itu dengan ketetapan yang diputuskan oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, anak perempuan mendapat separoh, cucu perempuan dari anak
laki-laki mendapat seperenam sebagai pelengkap dari dua pertiga, dan sisanya
bagi saudara perempuan.' Maka kami datang kepada Abu Musa dan kami mengabarkan
kepadanya dengan ucapan Ibnu mas'ud, maka ia berkata; 'Janganlah kalian bertanya
kepadaku selama orang alim ditengah-tengah kalian.' |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلْحِقُوا الْفَرَائِضَ بِأَهْلِهَا فَمَا بَقِيَ فَلِأَوْلَى
رَجُلٍ ذَكَرٍ |
|
65.13/6240. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari
Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang telah
ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris lelaki
yang paling dekat (nasabnya)." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَمَّا الَّذِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ خَلِيلًا
لَاتَّخَذْتُهُ وَلَكِنْ خُلَّةُ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ أَوْ قَالَ خَيْرٌ
فَإِنَّهُ أَنْزَلَهُ أَبًا أَوْ قَالَ قَضَاهُ أَبًا |
|
65.14/6241. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas mengatakan;
yang disabdakan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ialah; kalaulah aku mengambil seseorang dari umat ini untuk
menjadi kekasih niscaya aku mengambilnya, namun persaudaraan Islam lebih utama
-atau beliau bersabda: - lebih baik, kemudian beliau menempatkannya
sebagai ayah atau memutuskannya sebagai ayah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ وَرْقَاءَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ الْمَالُ لِلْوَلَدِ
وَكَانَتْ الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ فَنَسَخَ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ مَا أَحَبَّ
فَجَعَلَ لِلذَّكَرِ مِثْلَ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ وَجَعَلَ لِلْأَبَوَيْنِ لِكُلِّ
وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ وَجَعَلَ لِلْمَرْأَةِ الثُّمُنَ وَالرُّبُعَ
وَلِلزَّوْجِ الشَّطْرَ وَالرُّبُعَ |
|
65.15/6242. Telah menceritakan kepada kami
Muhamad bin Yusuf dari Warqo' dari Ibnu Abi Najih ari
'Atho` dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma mengatakan; 'dahulu harta untuk anak dan washiyat untuk kedua
orang tua, kemudian Allah menghapus hal itu sekehendak-Nya, dan menjadikan bagi
anak laki-laki seperti dua bagian anak perempuan, untuk kedua orangtua
masing-masing seperenam, dan isteri seperdelapan dan seperempat, dan suami
separoh dan seperempat.' |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي جَنِينِ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي لَحْيَانَ سَقَطَ مَيِّتًا بِغُرَّةٍ
عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ ثُمَّ إِنَّ الْمَرْأَةَ الَّتِي قَضَى لَهَا بِالْغُرَّةِ
تُوُفِّيَتْ فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَنَّ
مِيرَاثَهَا لِبَنِيهَا وَزَوْجِهَا وَأَنَّ الْعَقْلَ عَلَى عَصَبَتِهَا |
|
65.16/6243. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu
Syihab dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwasanya ia
mengatakan; Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menetapkan tentang janin wanita dari Bani lahyan yang
keguguran dengan ghurrah (pembayaran diyat dengan satu budak atau budak
perempuan), kemudian wanita yang beliau putuskan membayar ghurrah meninggal,
maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memutuskan bahwa warisannya untuk
anak laki-lakinya dan suaminya, sedang diyatnya bagi
'ashobahnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ قَضَى فِينَا مُعَاذُ بْنُ
جَبَلٍ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّصْفُ
لِلْابْنَةِ وَالنِّصْفُ لِلْأُخْتِ ثُمَّ قَالَ سُلَيْمَانُ قَضَى فِينَا وَلَمْ
يَذْكُرْ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
65.17/6244. Telah menceritakan kepada kami Bisyr
bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari
Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Al Aswad
mengatakan; ' Mu'adz bin Jabal memutuskan bagi kami dimasa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam untuk anak
perempuan mendapat separoh, saudara perempuan mendapat separoh, ' kemudian
Sulaiman mengatakan; 'ia memutuskan ditengah-tengah kami' tanpa menyebut di masa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
أَبِي قَيْسٍ عَنْ هُزَيْلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَأَقْضِيَنَّ فِيهَا
بِقَضَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ للْابْنَةِ النِّصْفُ وَلِابْنَةِ
الِابْنِ السُّدُسُ وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ |
|
65.18/6245. Telah menceritakan kepada kami Amru
bin 'Abbas telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Qais dari Huzail
mengatakan, Abdullah mengatakan; 'Sungguh aku putuskan perkara ini dengan
keputusan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' atau ia mengatakan; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "anak
perempuan mendapat separoh dan cucu perempuan dari anak laki-laki mendapat
seperenam dan sisanya untuk saudara perempuan." |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُثْمَانَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا
مَرِيضٌ فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ نَضَحَ عَلَيَّ مِنْ وَضُوئِهِ
فَأَفَقْتُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا لِي أَخَوَاتٌ فَنَزَلَتْ آيَةُ
الْفَرَائِضِ |
|
65.19/6246. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Utsman Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir
mengatakan; aku mendengar Jabir radhiyallhu'anhu mengatakan; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku ketika saya sedang sakit, kemudian
beliau meminta diambilkan air dan berwudhu,
kemudian beliau memerciki saya dengan bekas air wudhunya sehingga saya siuman,
maka kutanyakan; 'Wahai Rasulullah, saya mempunyai beberapa saudara perempuan! '
maka turunlah ayat faraidh. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ
الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ آخِرُ آيَةٍ نَزَلَتْ خَاتِمَةُ سُورَةِ
النِّسَاءِ { يَسْتَفْتُونَكَ قُلْ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ
} |
|
65.20/6247. Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Abu Ishaq dari Al
Barra` radliallahu 'anhu mengatakan; 'akhir ayat yang diturunkan adalah penutupan surat
An Naisa`; 'Mereka memintamu fatwa tentang kalalah, katakanlah bahwa Allah
memfatwakan kepada kalian….(QS. Annisa' 176). |
|
|
حَدَّثَنَا
مَحْمُودٌ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ
أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ
أَنْفُسِهِمْ فَمَنْ مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا فَمَالُهُ لِمَوَالِي الْعَصَبَةِ
وَمَنْ تَرَكَ كَلًّا أَوْ ضَيَاعًا فَأَنَا وَلِيُّهُ فَلِأُدْعَى لَهُ الْكَلُّ
الْعِيَالُ |
|
65.21/6248. Telah menceritakan kepada kami
Mahmud telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah dari Israil
dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
"Saya lebih berhak menanggung urusan
orang-orang mukmin daripada mereka sendiri, maka siapa mati dan
meninggalkanharta maka hartanya untuk ahliwarisnya yang ashabah, dan barangsiapa
meninggalkan hutang atau anak yang terlantar, saya walinya, maka hendaknya
memanggil saya untuk menanggung hutangnya dan anak-anaknya." |
|
|
حَدَّثَنَا
أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ رَوْحٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلْحِقُوا الْفَرَائِضَ بِأَهْلِهَا
فَمَا تَرَكَتْ الْفَرَائِضُ فَلِأَوْلَى رَجُلٍ ذَكَرٍ |
|
65.22/6249. Telah menceritakan kepada kami
Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' dari Rauh dari Abdullah bin Thawus dari ayahnya
dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Berikanlah bagian fara`idh (warisan yang
telah ditetapkan) kepada yang berhak, maka bagian yang tersisa bagi pewaris
lelaki yang paling dekat (nasabnya)." |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ حَدَّثَكُمْ إِدْرِيسُ
حَدَّثَنَا طَلْحَةُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { وَلِكُلٍّ
جَعَلْنَا مَوَالِيَ } { وَالَّذِينَ عَاقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ } قَالَ كَانَ
الْمُهَاجِرُونَ حِينَ قَدِمُوا الْمَدِينَةَ يَرِثُ الْأَنْصَارِيُّ
الْمُهَاجِرِيَّ دُونَ ذَوِي رَحِمِهِ لِلْأُخُوَّةِ الَّتِي آخَى النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمْ فَلَمَّا نَزَلَتْ { وَلِكُلٍّ
جَعَلْنَا مَوَالِيَ } قَالَ نَسَخَتْهَا { وَالَّذِينَ عَاقَدَتْ أَيْمَانُكُمْ
} |
|
65.23/6250. telah menceritakan kepadaku Ishaq
bin Ibrahim mengatakan, aku berkata kepada Abu Usamah, telah
menceritakan kepadamu Idris, telah menceritakan kepada kami
Thalhah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas, mengenai
ayat: WALIKULLIN JA'ALNAA MAWAALIYA (bagi
tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib
kerabat, Kami jadikan pewaris-pewarisnya (QS. ANnisa'; 33) WALLADZIINA 'AAQADAT AIMAANAKUM (Dan jika ada
orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada
mereka bagiannya (QS. ANnisa; 33) dia berkata; 'Dahulu orang-orang
muhajirin ketika datang ke Madinah, orang anshar mewarisi orang muhajirin yang
bukan kerabatnya, dengan pertimbangan ukhuwah yang dibangun oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diantara mereka, maka tatkala turun ayat: WALIKULLIN JA'ALNAA MAWAALIYA (bagi tiap-tiap harta
peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami
jadikan pewaris-pewarisnya (QS. Annisa'; 33), Allah menghapusnya dengan
ayat: WALLADZIINA 'AAQADAT AIMAANAKUM (Dan
jika ada orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka (QS.
ANnisa; 33). |
|
|
حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا لَاعَنَ امْرَأَتَهُ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْتَفَى مِنْ وَلَدِهَا فَفَرَّقَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَهُمَا وَأَلْحَقَ الْوَلَدَ
بِالْمَرْأَةِ |
|
65.24/6251. Telah menceritakan kepadaku Yahya
bin Qoza'ah telah menceritakan kepada kami Malik dari Nafi'
dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma; ada seorang lelaki meli'an isterinya
di zaman Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan tidak mengakui anaknya, maka
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memisah
keduanya dan memasrahkan anak kepada si wanita (ibu bayi). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ عُتْبَةُ عَهِدَ إِلَى
أَخِيهِ سَعْدٍ أَنَّ ابْنَ وَلِيدَةِ زَمْعَةَ مِنِّي فَاقْبِضْهُ إِلَيْكَ
فَلَمَّا كَانَ عَامَ الْفَتْحِ أَخَذَهُ سَعْدٌ فَقَالَ ابْنُ أَخِي عَهِدَ
إِلَيَّ فِيهِ فَقَامَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فَقَالَ أَخِي وَابْنُ وَلِيدَةِ أَبِي
وُلِدَ عَلَى فِرَاشِهِ فَتَسَاوَقَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ أَخِي قَدْ كَانَ عَهِدَ
إِلَيَّ فِيهِ فَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ أَخِي وَابْنُ وَلِيدَةِ أَبِي وُلِدَ
عَلَى فِرَاشِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ لَكَ
يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ ثُمَّ
قَالَ لِسَوْدَةَ بِنْتِ زَمْعَةَ احْتَجِبِي مِنْهُ لِمَا رَأَى مِنْ شَبَهِهِ
بِعُتْبَةَ فَمَا رَآهَا حَتَّى لَقِيَ اللَّهَ |
|
65.25/6252. Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha
mengatakan; 'Utbah berpesan kepada saudaranya Sa'd, bahwa 'putra dari hamba
sahaya Zam'ah adalah dariku, maka ambilah dia.' Di hari penaklukan Makkah, Sa'd
mengambilnya dengan mengatakan; 'Ini adalah putra saudaraku, ia berpesan
kepadaku tentangnya.' Maka berdirilah Abd bin Zam'ah seraya mengatakan; '(dia)
saudaraku, dan putra dari hamba sahaya ayahku, dilahirkan diatas ranjangnya.'
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dia bagimu wahai Abd bin Zam'ah, anak bagi pemilik
ranjang dan bagi pezinah adalah batu (rajam). Kemudian Nabi bersabda
kepada Saudah binti Zam'ah: hendaklah engkau
berhijab darinya, beliau melihat kemiripannya dengan 'Utbah, sehingga
anak laki-laki itu tak pernah lagi melihat Saudah hingga ia meninggal. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ أَنَّهُ سَمِعَ
أَبَا هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْوَلَدُ لِصَاحِبِ الْفِرَاشِ |
|
65.26/6253. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad dari Yahya dari Syu'bah dari Muhamad bin
Ziyad bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Anak adalah bagi
pemilik ranjang." |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ اشْتَرَيْتُ بَرِيرَةَ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرِيهَا فَإِنَّ الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْتَقَ
وَأُهْدِيَ لَهَا شَاةٌ فَقَالَ هُوَ لَهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ قَالَ
الْحَكَمُ وَكَانَ زَوْجُهَا حُرًّا وَقَوْلُ الْحَكَمِ مُرْسَلٌ وَقَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ رَأَيْتُهُ عَبْدًا |
|
65.27/6254. Telah menceritakan kepada kami Hafsh
bin Umar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah mengatakan; aku
membeli Barirah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: belilah ia, dan wala` milik orang yang
memerdekakannya. kemudian Barirah diberi hadiah seekor kambing, dan Nabi
bersabda: Kambing itu baginya sedekah dan bagi
kita sebagai hadiah. Al Hakam mengatakan; 'Ketika itu suami Barirah orang
merdeka.' Ucapan Al Hakam ini mursal, dan Ibnu Abbas mengatakan; 'setahu saya
dia budak.' |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا
الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ |
|
65.28/6255. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Abdullah mengatakan; telah menceritakan kepadaku Malik
dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wala' menjadi milik orang yang
memerdekakan." |
|
|
حَدَّثَنَا
قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي قَيْسٍ عَنْ هُزَيْلٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْإِسْلَامِ لَا يُسَيِّبُونَ وَإِنَّ
أَهْلَ الْجَاهِلِيَّةِ كَانُوا يُسَيِّبُونَ |
|
65.29/6256. Telah menceritakan kepada kami
Qabishah bin 'Uqbah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Abu Qais dari Huzail dari Abdullah mengatakan; 'Pemeluk Islam tidak sepantasnya melakukan saibah,
karena pemeluk jahiliyah melakukan saibah.' |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
الْأَسْوَدِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا اشْتَرَتْ بَرِيرَةَ
لِتُعْتِقَهَا وَاشْتَرَطَ أَهْلُهَا وَلَاءَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنِّي اشْتَرَيْتُ بَرِيرَةَ لِأُعْتِقَهَا وَإِنَّ أَهْلَهَا يَشْتَرِطُونَ
وَلَاءَهَا فَقَالَ أَعْتِقِيهَا فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ أَوْ قَالَ
أَعْطَى الثَّمَنَ قَالَ فَاشْتَرَتْهَا فَأَعْتَقَتْهَا قَالَ وَخُيِّرَتْ
فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا وَقَالَتْ لَوْ أُعْطِيتُ كَذَا وَكَذَا مَا كُنْتُ مَعَهُ
قَالَ الْأَسْوَدُ وَكَانَ زَوْجُهَا حُرًّا قَوْلُ الْأَسْوَدِ مُنْقَطِعٌ
وَقَوْلُ ابْنِ عَبَّاسٍ رَأَيْتُهُ عَبْدًا أَصَحُّ |
|
65.30/6257. Telah menceritakan kepada kami
Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad bahwasanya
'Aisyah radliallahu 'anha membeli Barirah untuk ia merdekakan, namun
pemiliknya memberi syarat bahwa wala`nya tetap milik mereka. Maka Aisyah
berkata; 'Wahai Rasulullah, saya ingin membeli Barirah untuk saya merdekakan,
namun pemiliknya memberi syarat wala`nya tetap milik mereka! ' Maka Nabi
bersabda: Merdekakanlah dia, sesungguhnya
wala` milik orang yang memerdekakan! atau beliau bersabda dengan redaksi:
bagi orang yang membayar harganya.
Selanjutnya Aisyah membelinya dan memerdekakannya. Kata Aswad; 'Barirah disuruh
memilih untuk tetap bersama suaminya atau bercerai, dan ia memilih merdeka dan
berkata; 'Kalaulah aku diberi begini-begini, saya tidak ingin tetap bersamanya!
' Al Aswad mengatakan; 'suaminya merdeka.' Ucapan Al Aswad terputus, dan Ucapan
Ibnu Abbas; 'menurut saya suaminya budak' adalah lebih sahih. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ
التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَا
عِنْدَنَا كِتَابٌ نَقْرَؤُهُ إِلَّا كِتَابُ اللَّهِ غَيْرَ هَذِهِ الصَّحِيفَةِ
قَالَ فَأَخْرَجَهَا فَإِذَا فِيهَا أَشْيَاءُ مِنْ الْجِرَاحَاتِ وَأَسْنَانِ
الْإِبِلِ قَالَ وَفِيهَا الْمَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إِلَى ثَوْرٍ
فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَمَنْ وَالَى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ
لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ
يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ فَمَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ |
|
65.31/6258. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al
A'masy dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya mengatakan,
Ali radliallahu 'anhu menuturkan; 'Kami tidak mempunyai kitab yang kami
baca kecuali kitabullah dan lembaran ini.' ayah At Taimi menerangkan; kemudian
Ali mengeluarkannya, yang isinya adalah beberapa benda dari batuan dan gigi
unta, yang tertulis: "Kota Madinah adalah
haram (suci), yakni daerah antara 'Air dan Tsaur. Maka barangsiapa yang berbuat
kejahatan di dalamnya, atau berniat hendak melakukan kejahatan di dalamnya,
niscaya laknat Allah, para Malaikat dan laknat seluruh manusia akan tertimpa
kepadanya. Allah tidak akan menerima darinya pada hari kiamat amalan wajib atau
pun amalan sunnahnya. Dan barangisapa yang berwali kepada tanpa izin walinya,
maka laknat Allah, para Malaikat dan laknat seluruh manusia akan tertimpa
kepadanya, tidak akan diterima darinya pada hari kiamat amalan wajib atau pun
amalan sunnahnya. Dzimmah kaum muslimin adalah satu, yang mana dzimmah tersebut
berlaku bagi orang yang paling rendah diantara mereka. Barangsiapa merusak janji
seorang muslim, maka laknat Allah, para Malaikat dan laknat seluruh manusia akan
tertimpa kepadanya, tidak akan diterima darinya pada hari kiamat amalan wajib
atau pun amalan sunnahnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْوَلَاءِ وَعَنْ هِبَتِهِ |
|
65.32/6259. Telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdullah bin
Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang jual beli wala` dan juga menghibahkannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَرَادَتْ أَنْ تَشْتَرِيَ جَارِيَةً تُعْتِقُهَا
فَقَالَ أَهْلُهَا نَبِيعُكِهَا عَلَى أَنَّ وَلَاءَهَا لَنَا فَذَكَرَتْ ذَلِكَ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا يَمْنَعُكِ
ذَلِكِ فَإِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ |
|
65.33/6260. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwasanya Aisyah ummul mukminin ingin membeli hamba sahaya untuk
dimerdekakan, namun pemiliknya berkata; 'kami menjualnya kepadamu asalkan wala`
tetap pada kami", Maka Aisyah melaporkan kasus ini kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam dan beliau bersabda: "Syarat seperti itu tidak
menghalangimu, sebab wala' bagi orang yang
memerdekakan." |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ اشْتَرَيْتُ بَرِيرَةَ فَاشْتَرَطَ
أَهْلُهَا وَلَاءَهَا فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ أَعْتِقِيهَا فَإِنَّ الْوَلَاءَ لِمَنْ أَعْطَى الْوَرِقَ
قَالَتْ فَأَعْتَقْتُهَا قَالَتْ فَدَعَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَيَّرَهَا مِنْ زَوْجِهَا فَقَالَتْ لَوْ أَعْطَانِي كَذَا
وَكَذَا مَا بِتُّ عِنْدَهُ فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا قَالَ وَكَانَ زَوْجُهَا
حُرًّا |
|
65.34/6261. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur
dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha
mengatakan; 'Aku membeli Barirah namun pemiliknya memberi syarat wala`nya tetap
dimiliki mereka. Maka hal ini kusampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan beliau bersabda: Merdekakanlah
ia, sebab wala` bagi yang menyerahkan perak. Kata Aisyah; lalu aku
memerdekakannya, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam memanggilnya
dan memberinya pilihan untuk tetap bersama suaminya (ataukah tidak). Maka
Barirah menjawab: 'Kalaulah suamiku memberiku itu dan itu, aku tidak mau
bermalam dengannya, ' dan ia memilih untuk berpisah. Kata Aswa; 'kondisi
suaminya merdeka.' |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَرَادَتْ عَائِشَةُ أَنْ تَشْتَرِيَ بَرِيرَةَ فَقَالَتْ
لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُمْ يَشْتَرِطُونَ الْوَلَاءَ
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرِيهَا فَإِنَّمَا
الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ |
|
65.35/6262. Telah menceritakan kepada kami Hafsh
bin Umar telah menceritakan kepada kami Hammam dari Nafi' dari
Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mengatakan; Aisyah ingin membeli Barirah,
kemudian dia berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Mereka memberi
syarat wala`nya tetap milik mereka'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Belilah ia, hanyasanya wala' bagi
yang memerdekakannya." |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْطَى الْوَرِقَ وَوَلِيَ
النِّعْمَةَ |
|
65.36/6263. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Salam telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Sufyan dari
Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah
mengatakan, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wala` bagi yang menyerahkan perak (pembeli) dan
menjamin kesenangan (mengurus hidupnya)." |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ قُرَّةَ وَقَتَادَةُ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَوْلَى الْقَوْمِ مِنْ أَنْفُسِهِمْ أَوْ كَمَا
قَالَ |
|
65.37/6264. Telah menceritakan kepada kami
Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepada kami Mu'awiyah bin Qurrah dan Qatadah dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
Maula suatu kaum adalah bagian diri
mereka. atau sebagaimana beliau sabdakan. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ابْنُ أُخْتِ الْقَوْمِ مِنْهُمْ أَوْ
مِنْ أَنْفُسِهِمْ |
|
65.38/6265. Telah menceritakan kepada kami Abul
Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: anak saudari suatu kaum adalah bagian mereka
atau dari kalangan mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيٍّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ
مَالًا فَلِوَرَثَتِهِ وَمَنْ تَرَكَ كَلًّا فَإِلَيْنَا |
|
65.39/6266. Telah menceritakan kepada kami Abul
Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dari
Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa meninggalkan harta, maka bagi ahli
warisnya, dan barangsiapa meninggalkan tanggungan, maka kami yang
menjaminnya." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ
عَنْ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَرِثُ الْمُسْلِمُ
الْكَافِرَ وَلَا الْكَافِرُ الْمُسْلِمَ |
|
65.40/6267. Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab dari Ali bin
Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid radliallahu
'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim tidak mewarisi orang kafir, dan orang
Kafir tidak mewarisi orang muslim." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ اخْتَصَمَ سَعْدُ بْنُ
أَبِي وَقَّاصٍ وَعَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فِي غُلَامٍ فَقَالَ سَعْدٌ هَذَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ أَخِي عُتْبَةَ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَهِدَ إِلَيَّ أَنَّهُ
ابْنُهُ انْظُرْ إِلَى شَبَهِهِ وَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ هَذَا أَخِي يَا
رَسُولَ اللَّهِ وُلِدَ عَلَى فِرَاشِ أَبِي مِنْ وَلِيدَتِهِ فَنَظَرَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى شَبَهِهِ فَرَأَى شَبَهًا
بَيِّنًا بِعُتْبَةَ فَقَالَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ الْوَلَدُ
لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ وَاحْتَجِبِي مِنْهُ يَا سَوْدَةُ بِنْتَ
زَمْعَةَ قَالَتْ فَلَمْ يَرَ سَوْدَةَ قَطُّ |
|
65.41/6268. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha
mengatakan; Sa'd bin Abu Waqqash bersengketa dengan Abd bin Zam'ah tentang anak
laki-laki. Sa'd mengatakan; 'Ya Rasulullah, (dia adalah) anak saudaraku 'Utbah
bin Abi Waqash, dia berpesan kepadaku bahwa dia adalah anaknya, lihatlah
kemiripannya! ' Sedang 'Abd bin Zam'ah berkata; 'anak ini adalah saudaraku Wahai
Rasulullah, ia dilahirkan di atas kasur ayahku dari hamba sahayanya! '
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mencermati kemiripannya dan melihat
kemiripan yang terang dengan 'Utbah, namun beliau kemudian bersabda: Anak laki-laki ini untukmu ya Abd bin Zam'ah, anak
bagi pemilik ranjang dan bagi pezinah adalah batu, dan berhijablah engkau dari
dia wahai Saudah binti Zam'ah. 'Aisyah berkata; maka anak laki-laki itu
tak pernah melihat Saudah selama-lamanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا خَالِدٌ هُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ
أَبِي عُثْمَانَ عَنْ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ
وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ
فَذَكَرْتُهُ لِأَبِي بَكْرَةَ فَقَالَ وَأَنَا سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ
قَلْبِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
65.42/6269. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu
Abdullah, telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Utsman
dari Sa'd radliallahu 'anhu mengatakan, aku menengar Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; Barangsiapa menasabkan diri kepada selain ayahnya
padahal ia tahu bukan ayahnya maka surga haram baginya. Maka aku
sampaikan hadits ini kepada Abu Bakrah dan ia berkata; 'Aku mendengarnya
dengan kedua telingaku ini dan hatiku juga mencermati betul dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam.' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَصْبَغُ بْنُ الْفَرَجِ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو عَنْ
جَعْفَرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ عِرَاكٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ فَمَنْ
رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ |
|
65.43/6270. Telah menceritakan kepada kami
Ashbagh bin Al Faraj telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ja'far bin Rabi'ah dari
Irak dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian, sebab
siapa saja yang membenci ayahnya adalah kekufuran." |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا
ابْنَاهُمَا جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بِابْنِ إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ
لِصَاحِبَتِهَا إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ وَقَالَتْ الْأُخْرَى إِنَّمَا ذَهَبَ
بِابْنِكِ فَتَحَاكَمَتَا إِلَى دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام فَقَضَى بِهِ
لِلْكُبْرَى فَخَرَجَتَا عَلَى سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام
فَأَخْبَرَتَاهُ فَقَالَ ائْتُونِي بِالسِّكِّينِ أَشُقُّهُ بَيْنَهُمَا فَقَالَتْ
الصُّغْرَى لَا تَفْعَلْ يَرْحَمُكَ اللَّهُ هُوَ ابْنُهَا فَقَضَى بِهِ
لِلصُّغْرَى قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاللَّهِ إِنْ سَمِعْتُ بِالسِّكِّينِ قَطُّ
إِلَّا يَوْمَئِذٍ وَمَا كُنَّا نَقُولُ إِلَّا الْمُدْيَةَ |
|
65.44/6271. Telah menceritakan kepada kami Abul
Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari Abdurrahman dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Dahulu ada dua wanita
bersama kedua anaknya. Seekor serigala datang dan memangsa salah satu dari kedua
anak tersebut. Wanita pertama mengatakan; 'Serigala itu memangsa anakmu'. Wanita
kedua mengatakan; 'Justeru serigala itu memangsa anakmu, bukan anakku.' Kedua
wanita itu terus mengadukan perkaranya kepada Dawud 'alaihissalam, dan Dawud
memutuskan bahwa bayi yang masih adalah milik wanita yang tua. Kemudian keduanya
menemui Sulaiman alaihissalam dan menceritakan kisahnya. Sulaiman mengatakan;
'beri aku pisau, bayi ini akan kubelah menjadi dua, satu untukmu dan satu
untukmu! ' Wanita yang muda berkata; 'jangan kau lakukan, kiranya Allah
merahmatimu, bayi ini miliknya.' Maka Sulaiman memberikan bayi itu kepada wanita
yang muda. Abu Hurairah mengatakan; 'Demi Allah, saya tak pernah
mendengar istilah pisau sama sekali selain hari itu, sebab istilah yang sering
kami pakai adalah 'golok'.' |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيَّ مَسْرُورًا تَبْرُقُ أَسَارِيرُ
وَجْهِهِ فَقَالَ أَلَمْ تَرَيْ أَنَّ مُجَزِّزًا نَظَرَ آنِفًا إِلَى زَيْدِ بْنِ
حَارِثَةَ وَأُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ الْأَقْدَامَ بَعْضُهَا
مِنْ بَعْضٍ |
|
65.45/6272. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Ibnu Syihab dari 'Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha
mengatakan; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menemui kami dengan keceriaan
wajahnya yang bersinar, lantas beliau bersabda: "Tidakkah tadi engkau lihat,
bahwa Mujazzaz memandang Zaid bin haritsah dan Usamah bin Zaid?" beliau
bersabda: "Sesungguhnya telapak kaki-telapak
kaki ini merupakan bagian satu dengan yang lainnya." |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ وَهُوَ مَسْرُورٌ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَلَمْ تَرَيْ
أَنَّ مُجَزِّزًا الْمُدْلِجِيَّ دَخَلَ عَلَيَّ فَرَأَى أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ
وَزَيْدًا وَعَلَيْهِمَا قَطِيفَةٌ قَدْ غَطَّيَا رُءُوسَهُمَا وَبَدَتْ
أَقْدَامُهُمَا فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ الْأَقْدَامَ بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ |
|
65.46/6273. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah mengatakan; Rasulullah
Shallallahu'alaihi wa sallam suatu hari menemui kami dengan ceria, lantas beliau
berujar: "Wahai Aisyah, tidakkah engkau lihat Mujazzaz Al Madlaji menemuiku
lantas ia memandang Usamah bin Zaid dan Zaid yang sedang berselimut, tertutup
kedua kepalanya, dan terlihat telapak kaki keduanya?" Lantas beliau bersabda:
"sesungguhnya telapak kaki-telapak kaki
merupakan bagian satu dengan yang lainnya." |