|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ
هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ
ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ
فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ
آدَمَ فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الْآنَ |
|
42.1/3079. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad telah bercerita kepada kami 'Abdur Razaq dari
Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dahulu Allah mencipta Adam 'alaihissalam yang
tingginya enam puluh hasta (tangan kalian) kemudian berfirman: Pergilah
kamu dan berilah salam kepada mereka para malaikat dan dengarkanlah bagaimana
mereka menjawab salam penghormatan kepadamu dan juga salam penghormatan dari
anak keturunanmu. Maka Adam menyampaikan
salam: As-Salaamu 'alaikum (salam
sejahtera untuk kalian). Mereka menjawab; as-salaamu 'alaika wa
rahmatullah (salam sejahtera dan rahmat Allah
buat kamu) Mereka menambahkan kalimat wa rahmatullah. Nanti setiap orang
yang masuk surga bentuknya seperti Adam alaihissalam dan manusia terus saja
berkurang (tingginya) sampai sekarang.
|
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى
صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ
كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً لَا يَبُولُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ
وَلَا يَتْفِلُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ أَمْشَاطُهُمْ الذَّهَبُ وَرَشْحُهُمْ
الْمِسْكُ وَمَجَامِرُهُمْ الْأَلُوَّةُ الْأَنْجُوجُ عُودُ الطِّيبِ
وَأَزْوَاجُهُمْ الْحُورُ الْعِينُ عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى صُورَةِ
أَبِيهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ |
|
42.2/3080. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Jarir dari 'Umarah dari
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rombongan pertama yang masuk surga rupa mereka
seperti bentuk bulan saat purnama kemudian diikuti oleh rombongan berikutnya
yang rupanya bagaikan bintang-bintang yang bercahaya di langit, mereka tidak
akan pernah membuang air besar di dalamnya, tidak kencing, tidak meludah dan
tidak pula beringus. Sisir-sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka
seharum minyak misik dan tempat perapian mereka terbuat dari kayu cendana yang
sedemikian wangi. Istri-istri mereka adalah bidadari yang dicipta secara
bersamaan (sekaligus, satu waktu) bentuk seperti nenek moyang mereka, Adam
'alaihissalam, yang tingginya enam puluh hasta yang menjulang ke
langit. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ قَالَتْ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ فَهَلْ عَلَى
الْمَرْأَةِ الْغَسْلُ إِذَا احْتَلَمَتْ قَالَ نَعَمْ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ
فَضَحِكَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ تَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبِمَ يُشْبِهُ الْوَلَدُ |
|
42.3/3081. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya dari Hisyam bin
'Urwah dari bapaknya dari Zainab binti Abu Salamah dari
Ummu Salamah bahwa Ummu Sulaim berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya
Allah tidak pernah malu (dalam menerangkan) kebenaran. Apakah seorang wanita
wajib mandi bila bermimpi?. Beliau menjawab:
Ya, jika dia melihat air. Ummu Salamah
tertawa lalu berkata; Apakah wanita bermimpi?. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: Ya, lantas karena alasan apa seorang anak bisa mirip
orangtuanya?. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا الْفَزَارِيُّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَلَغَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلَامٍ مَقْدَمُ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَأَتَاهُ فَقَالَ إِنِّي
سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا نَبِيٌّ قَالَ مَا أَوَّلُ
أَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَمِنْ
أَيِّ شَيْءٍ يَنْزِعُ الْوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ وَمِنْ أَيِّ شَيْءٍ يَنْزِعُ إِلَى
أَخْوَالِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَّرَنِي
بِهِنَّ آنِفًا جِبْرِيلُ قَالَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ
مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ النَّاسَ مِنْ الْمَشْرِقِ
إِلَى الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ
فَزِيَادَةُ كَبِدِ حُوتٍ وَأَمَّا الشَّبَهُ فِي الْوَلَدِ فَإِنَّ الرَّجُلَ
إِذَا غَشِيَ الْمَرْأَةَ فَسَبَقَهَا مَاؤُهُ كَانَ الشَّبَهُ لَهُ وَإِذَا سَبَقَ
مَاؤُهَا كَانَ الشَّبَهُ لَهَا قَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ ثُمَّ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ قَوْمٌ بُهُتٌ إِنْ عَلِمُوا
بِإِسْلَامِي قَبْلَ أَنْ تَسْأَلَهُمْ بَهَتُونِي عِنْدَكَ فَجَاءَتْ الْيَهُودُ
وَدَخَلَ عَبْدُ اللَّهِ الْبَيْتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ رَجُلٍ فِيكُمْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ قَالُوا
أَعْلَمُنَا وَابْنُ أَعْلَمِنَا وَأَخْبَرُنَا وَابْنُ أَخْيَرِنَا فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفَرَأَيْتُمْ إِنْ أَسْلَمَ
عَبْدُ اللَّهِ قَالُوا أَعَاذَهُ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ فَخَرَجَ عَبْدُ اللَّهِ
إِلَيْهِمْ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَقَالُوا شَرُّنَا وَابْنُ شَرِّنَا وَوَقَعُوا
فِيهِ |
|
42.4/3082. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Salam telah mengabarkan kepada kami Al Fazariy dari Humaid
dari Anas radliallahu 'anhu berkata; 'Abdullah bin Salam telah mendengar
berita kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah maka dia
menemui Beliau dan berkata; Aku akan bertanya
tiga perkata yang tidak akan dapat diketahui kecuali oleh seorang Nabi. Dia
bertanya; Apakah tanda-tanda pertama hari qiyamat?, dan apakah makanan
pertama penghuni surga dan bagaimana seorang anak bisa mirip dengan ayahnya dan
bagaimana bisa mirip dengan ibunya?. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: Baru saja Jibril
'alaihissalam memberitahu aku. Dia berkata; Maka 'Abdullah bin Salam
berkata; Dia (Jibnril) adalah malaikat yang
sangat dimusuhi orang Yahudi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Adapun tanda pertama hari qiyamat
adalah api yang muncul dan akan menggiring manusia dari timur menuju barat. Dan
adapun makanan pertama penduduk surga adalah hati ikan hiu sedangkan kemiripan
seorang anak dengan bapaknya adalah apabila sang suami mendatangi istrinya,
apabila air mani suami mendahului air mani istrinya berarti akan lahir anak yang
mirip dengan bapaknya, sebaliknya apabila air mani istrinya mendahului air mani
suaminya maka akan lahir anak yang mirip dengan ibunya. Maka 'Abdullah
bin Salam berkata; Aku bersaksi bahwa baginda
adalah Rasulullah. Kemudian dia berkata lagi; Wahai Rasulullah, orang-orang Yahudi adalah kaum
yang sedemikian pembohong (menuduh) jika mereka mengetahui keIslamanku ini.
Sebelum baginda bertanya mereka, mereka juga telah mendustaiku disisimu.
Lalu datanglah orang-orang Yahudi sedang 'Abdullah masuk ke dalam rumah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Bagaimana tanggapan kalian mengenai laki-laki yang
bernama 'Abdullah bin Salam di kalangan kalian?. Mereka menjawab; Dia adalah orang 'alim kami dan putra dari 'alim
kami dan orang kepercayaan kami putra dari orang kepercayaan kami.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata lagl: Bagaimana pendapat kalian jika 'Abdullah bin Salam
memeluk Islam?. Mereka menjawab; Semoga
dia dilindungi Allah dari perbuatan itu. Lalu 'Abdullah bin Salam keluar
seraya berkata; Aku bersaksi tidak ada ilah
yang berhaq disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah. Maka mereka berkata; Dia ini
orang yang paling buruk diantara kami dan putra dari orang yang buruk.
Lalu mereka pegi. |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ يَعْنِي لَوْلَا بَنُو إِسْرَائِيلَ لَمْ
يَخْنَزْ اللَّحْمُ وَلَوْلَا حَوَّاءُ لَمْ تَخُنَّ أُنْثَى زَوْجَهَا |
|
42.5/3083. Telah bercerita kepada kami Busyr bin
Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadit di atas, yakni;
Seandainya bukan karena perbuatan Bani Isra'il
maka daging tidak akan membusuk dan seandainya bukan karena Hawa' (istri Nabi
Adam alaihissalam) tentu wanita tidak akan mengkhiyanati
suaminya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو كُرَيْبٍ وَمُوسَى بْنُ حِزَامٍ قَالَا حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ
عَنْ زَائِدَةَ عَنْ مَيْسَرَةَ الْأَشْجَعِيِّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ
ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ
كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا
بِالنِّسَاءِ |
|
42.6/3084. Telah bercerita kepada kami Abu
Kuraib dan Musa bin Hizam keduanya berkata, telah bercerita kepada
kami Husain bin Ali dari
Za'idah dari Maisarah Al Asyka'iy dari Abu Hazim dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Nasehatilah para wanita karena wanita diciptakan dari tulang
rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya,
jika kamu mencoba untuk meluruskannya maka dia akan patah namun bila kamu
biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasehatilah para wanita. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا زَيْدُ
بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ فِي
بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ
يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ إِلَيْهِ مَلَكًا
بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيُكْتَبُ عَمَلُهُ وَأَجَلُهُ وَرِزْقُهُ وَشَقِيٌّ أَوْ
سَعِيدٌ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ فَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ
فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُ
الْجَنَّةَ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا
يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ
فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُ النَّارَ |
|
42.7/3085. Telah bercerita kepada kami 'Umar bin
Hafsh telah bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada kami
Al A'masy telah bercerita kepada kami Zaid bin Wahb telah
bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dab dialah orang yang jujur dan berita yang
dibawanya adalah benar: Setiap orang
dari kalian telah dikumpulkan dalam penciptaannya ketika berada di dalam perut
ibunya selama empat puluh hari kemudian menjadi 'alaqah (zigot) selama itu pula
kemudian menjadi mudlghah (segumpal daging) selama itu pula kemudian Allah
mengirim malaikat yang diperintahkan dengan empat ketetapan (dan dikatakan
kepadanya), tulislah amalnya, rezekinya, ajalnya dan sengsara dan bahagianya
lalu ditiupkan ruh kepadanya. Dan sungguh seseorang akan ada yang beramal dengan
amal-amal penghuni neraka hingga tak ada jarak antara dirinya dengan neraka
kecuali sejengkal saja lalu dia didahului oleh catatan (ketetapan taqdirnya)
hingga dia beramal dengan amalan penghuni surga kemudian masuk surga, dan ada
juga seseorang yang beramal dengan amal-amal penghuni surga hingga tak ada jarak
antara dirinya dengan surga kecuali sejengkal saja, lalu dia didahului oleh
catatan (ketetapan taqdirnya) hingga dia beramal dengan amalan penghuni neraka
lalu dia masuk neraka. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَكَّلَ فِي
الرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ يَا رَبِّ نُطْفَةٌ يَا رَبِّ عَلَقَةٌ يَا رَبِّ
مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْلُقَهَا قَالَ يَا رَبِّ أَذَكَرٌ يَا رَبِّ
أُنْثَى يَا رَبِّ شَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الْأَجَلُ
فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ |
|
42.8/3086. Telah bercerita kepada kami Abu
an-Nu'man telah bercerita kepada kami Hammad bin Zaid dari
'Ubaidullah bin Abu Bakr bin Anas dari Anas bin Malik radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Ta'ala menugaskan satu malaikat
dalam rahim seseorang. Malaikat itu berkata; Wahai Rabb, sekarang baru
sperma, wahai Rabb, segumpal darah, wahai Rabb (sekarang jadi) segumpal
daging. Maka bila Allah menghendaki
menciptakan janin itu, malaikat itu berkata; Wahai Rabb, laki-laki, wahai
Rabb (atau) perempuan, Wahai Rabb sengsara atau bahagia, bagaimana rezekinya,
kapan ajalnya. Demikianlah ditulis ketetapannya selagi berada di dalam perut
ibunya. |
|
|
حَدَّثَنَا
قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ أَنَسٍ يَرْفَعُهُ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ
لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الْأَرْضِ مِنْ
شَيْءٍ كُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَقَدْ سَأَلْتُكَ مَا هُوَ
أَهْوَنُ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ بِي فَأَبَيْتَ
إِلَّا الشِّرْكَ |
|
42.9/3087. Telah bercerita kepada kami Qais bin
Hafsh telah bercerita kepada kami Khalid bin Al Harits telah
bercerita kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jawniy dari
Anas, dia memarfu'kannya, (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda):
Sesungguhnya Allah berfirman kepada seorang
penduduk neraka yang paling ringan siksaannya,: Seandainya kamu memiliki
sesuatu dari kekayaan bumi apakah kamu akan menggunakannya untuk menebus
dirimu?. Orang itu menjawab; Ya. Maka Allah berfirman: Sungguh aku dahulu
meminta darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu, tepatnya saat kamu berada di
dalam perut ibumu, yaitu agar kamu tidak menyekutukan aku namun kamu enggan dan
tetap berbuat syirik. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الْأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ
دَمِهَا لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ |
|
42.10/3088. Telah bercerita kepada kami 'Umar
bin Hafsh bin Ghiyats telah bercerita kepada kami bapakku telah
bercerita kepada kami Al A'masy berkata telah bercerita kepadaku
'Abdullah bin Murrah dari Masruq dari 'Abdullah radliallahu
'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak satupun jiwa yang terbunuh secara zhalim
melainkan anak Adam yang pertama ikut menanggung dosa pertumpahan darah itu
karena dialah orang pertama yang mencontahkan pembunuhan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
سَالِمٌ وَقَالَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا
هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ وَمَا
مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ
وَلَكِنِّي أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ
تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ |
|
42.11/3089. Telah bercerita kepada kami
'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah dari Yunus
dari Az Zuhriy berkata Salim dan berkata Ibnu 'Umar radliallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia
lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian
kemudian Beliau menceritakan Dajjal, sabda Beliau: Aku akan menceritakannya kepada kalain dan tidak ada
seorang Nabipun melainkan telah menceritakan tentang ad-Dajjal kepada kaumnya.
Sungguh Nabi Nuh Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya akan tetapi aku katakan
kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun
kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedang bahwa Allah
tidaklah buta. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ سَمِعْتُ
أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا عَنْ الدَّجَّالِ مَا
حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيءُ مَعَهُ
بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُولُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ
النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوحٌ قَوْمَهُ |
|
42.12/3090. Telah bercerita kepada kami Abu
Nu'aim telah bercerita kepada kami Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah aku mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Maukah kalian aku ceritakan tentang ad-Dajjal yang
belum pernah diceritakan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya, yaitu bahwa dia
itu buta sebelah matanya dan dia datang dengan perumpamaan surga dan neraka.
Maka yang dikatakanya sebagai surga sesungguhnya adalah nereka dan aku ceritakan
kepada kalian sebagaimna Nabi Nuh Alaihissalam menceritakanya kepada
kaumnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا
الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجِيءُ نُوحٌ وَأُمَّتُهُ فَيَقُولُ اللَّهُ
تَعَالَى هَلْ بَلَّغْتَ فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ فَيَقُولُ لِأُمَّتِهِ هَلْ
بَلَّغَكُمْ فَيَقُولُونَ لَا مَا جَاءَنَا مِنْ نَبِيٍّ فَيَقُولُ لِنُوحٍ مَنْ
يَشْهَدُ لَكَ فَيَقُولُ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمَّتُهُ
فَنَشْهَدُ أَنَّهُ قَدْ بَلَّغَ وَهُوَ قَوْلُهُ جَلَّ ذِكْرُهُ { وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ } وَالْوَسَطُ
الْعَدْلُ |
|
42.13/3091. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad telah
bercerita kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu
Sa'id berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: (Pada hari qiyanat) Nabi Nuh 'alaihissalam dan
ummatnya datang lalu Allah Ta'ala berfirman: Apakah kamu telah
menyampaikan (ajaran)?. Nuh 'Alaihissalam menjawab: Sudah, wahai Rabbku. Kemudian Allah bertanya
kepada ummatnya: Apakah benar dia telah
menyampaikan kepada kalian?. Mereka menjawab; Tidak. Tidak ada seorang Nabi pun yang datang kepada
kami. Lalu Allah berfirman kepada Nuh 'alaihissalam: Siapa yang menjadi saksi atasmu?. Nabi Nuh
Alaihissalam berkata; Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam dan ummatnya. Maka kami pun bersaksi bahwa Nabi Nuh
'alaihissalam telah menyampaikan risalah yang diembannya kepada ummatnya.
Begitulah seperti yang difirmankan Allah Yang Maha Tinggi (QS al-Baqarah ayat
143 yang artinya), (Dan demikianlah kami telah
menjadikan kalian sebagai ummat pertengahan untuk menjadi saksi atas
manusia..). al-washathu artinya al-'adl (adil). |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو
حَيَّانَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَعْوَةٍ فَرُفِعَ
إِلَيْهِ الذِّرَاعُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَسَ مِنْهَا نَهْسَةً وَقَالَ أَنَا
سَيِّدُ الْقَوْمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَلْ تَدْرُونَ بِمَ يَجْمَعُ اللَّهُ
الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُبْصِرُهُمْ النَّاظِرُ
وَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَتَدْنُو مِنْهُمْ الشَّمْسُ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ
أَلَا تَرَوْنَ إِلَى مَا أَنْتُمْ فِيهِ إِلَى مَا بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ
إِلَى مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ أَبُوكُمْ
آدَمُ فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ
اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا
لَكَ وَأَسْكَنَكَ الْجَنَّةَ أَلَا تَشْفَعُ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا
نَحْنُ فِيهِ وَمَا بَلَغَنَا فَيَقُولُ رَبِّي غَضِبَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ
قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَا يَغْضَبُ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَنَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ
فَعَصَيْتُهُ نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ
فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ
الْأَرْضِ وَسَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا أَمَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ
أَلَا تَرَى إِلَى مَا بَلَغَنَا أَلَا تَشْفَعُ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ
رَبِّي غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَا يَغْضَبُ
بَعْدَهُ مِثْلَهُ نَفْسِي نَفْسِي ائْتُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَيَأْتُونِي فَأَسْجُدُ تَحْتَ الْعَرْشِ فَيُقَالُ يَا مُحَمَّدُ
ارْفَعْ رَأْسَكَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ وَسَلْ تُعْطَهْ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ
عُبَيْدٍ لَا أَحْفَظُ سَائِرَهُ |
|
42.14/3092. Telah bercerita kepadaku Ishaq bin
Nashr telah bercerita kepada kami Muhammad bin 'Ubaid telah bercerita
kepada kami Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Kami bersama Nabi Shallallah u 'alaihi wa salam
dalam jamuan makan walimah (resepsi permikahan) kemudian disodorkan kepada
Beliau sepotong paha kambing yang mengundang selera Beliau maka Beliau
memakannya dengan cara menggigitnya lalu bersabda: Aku adalah penghulu kaum (manusia) pada hari
qiyamat. Mengertikah kalian tatkala Allah mengumpulkan manusia dari yang pertama
(diciptakan) hingga yang terakhir pada satu bukit. Kemudian mereka dijadikan
menatap oleh seorang juru pandang dan dijadikan mendengar oleh seorang juru seru
dan matahari didekatkan. Kemudian sebagian orang berkata; Mungkin kalian
punya saran karena nasib kalian sekarang?.
Tidakkah kalian punya pandangan siapa yang dapat memintakan syafa'at kepada Rabb
kalian?. Maka sebagian orang ada yang berkata; Bapak kalian, Adam 'alaihissalam. Maka mereka
menemui Adam Alaihissalam dan berkata; Wahai
Adam, kamu adalah bapak seluruh manusia. Allah menciptakan kamu langsung dengan
tangan-Nya dan meniupkan langsung ruh-Nya kepadamu dan memerintahkan para
malaikat untuk sujud kepadamu dan menempatkan kamu tinggal di surga, tidakkah
sebaiknya kamu memohon syafa'at kepada Rabbmu untuk kami?. Tidakkah kamu melihat
apa yang sedang kami hadapi?. Adam Alaihissalam menjawab; Rabbku pernah marah kepadaku dengan suatu kemarahan
yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pula marah
seperti itu sesudahnya. Dia melarang aku mendekati pohon namun aku
mendurhakai-Nya. Oh diriku, oh diriku. Pergilah kalian kepada orang selain aku.
Pergilah kepada Nuh. Maka mereka menemui Nuh Alaihissalam dan berkata;
Wahai Nuh, kamulah Rasul pertama kepada
penduduk bumi ini dan Allah menamakan dirimu sebagai 'Abdan syakuura (hamba yang
bersyukur). Tidakkah kamu melihat apa yang sedang kami hadapi?, Tidakkah
sebaiknya kamu memohon syafa'at kepada Rabbmu untuk kami?. Maka Nuh Alaihissalam
berkata; Pada suatu hari Rabbku pernah marah kepadaku dengan suatu
kemarahan yang belum pernah Dia marah seperti itu sebelumnya dan tidak akan pula
marah seperti itu sesudahnya. Oh diriku, oh diriku. Pergilah kalian kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka mereka
menemui aku. Kemudian aku sujud di bawah al-'Arsy lalu dikatakan; Wahai
Muhammad, angkatlah kepalamu dan mohonkanlah syafa'at serta mintalah karena
permintaan kamu akan dikabulkan. Muhammad bin
'Ubaid berkata; Aku tidak hafal seluruh isi hadits ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
نَصْرُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا أَبُو أَحْمَدَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ { فَهَلْ
مِنْ مُدَّكِرٍ } مِثْلَ قِرَاءَةِ الْعَامَّةِ |
|
42.15/3093. Telah bercerita kepada kami Nashr
bin 'Ali telah mengabarkan kepada kami Abu Ahmad dari Sufyan
dari Abu Ishaq dari Al Aswad bin Yazid dari 'Abdullah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca
Fahal min muddakir, seperti bacaan
bahasa orang umum. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَنْبَسَةُ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ كَانَ أَبُو ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
فُرِجَ سَقْفُ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ فَفَرَجَ صَدْرِي
ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاءَ بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ
حِكْمَةً وَإِيمَانًا فَأَفْرَغَهَا فِي صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ ثُمَّ أَخَذَ
بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ فَلَمَّا جَاءَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
قَالَ جِبْرِيلُ لِخَازِنِ السَّمَاءِ افْتَحْ قَالَ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا
جِبْرِيلُ قَالَ مَعَكَ أَحَدٌ قَالَ مَعِي مُحَمَّدٌ قَالَ أُرْسِلَ إِلَيْهِ
قَالَ نَعَمْ فَافْتَحْ فَلَمَّا عَلَوْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا إِذَا رَجُلٌ
عَنْ يَمِينِهِ أَسْوِدَةٌ وَعَنْ يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ فَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ
يَمِينِهِ ضَحِكَ وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى فَقَالَ مَرْحَبًا
بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا يَا جِبْرِيلُ
قَالَ هَذَا آدَمُ وَهَذِهِ الْأَسْوِدَةُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ نَسَمُ
بَنِيهِ فَأَهْلُ الْيَمِينِ مِنْهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَالْأَسْوِدَةُ الَّتِي
عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ النَّارِ فَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ وَإِذَا
نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى ثُمَّ عَرَجَ بِي جِبْرِيلُ حَتَّى أَتَى السَّمَاءَ
الثَّانِيَةَ فَقَالَ لِخَازِنِهَا افْتَحْ فَقَالَ لَهُ خَازِنُهَا مِثْلَ مَا
قَالَ الْأَوَّلُ فَفَتَحَ قَالَ أَنَسٌ فَذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ فِي السَّمَوَاتِ
إِدْرِيسَ وَمُوسَى وَعِيسَى وَإِبْرَاهِيمَ وَلَمْ يُثْبِتْ لِي كَيْفَ
مَنَازِلُهُمْ غَيْرَ أَنَّهُ قَدْ ذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ آدَمَ فِي السَّمَاءِ
الدُّنْيَا وَإِبْرَاهِيمَ فِي السَّادِسَةِ وَقَالَ أَنَسٌ فَلَمَّا مَرَّ
جِبْرِيلُ بِإِدْرِيسَ قَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ
الصَّالِحِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِدْرِيسُ ثُمَّ مَرَرْتُ بِمُوسَى
فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا
قَالَ هَذَا مُوسَى ثُمَّ مَرَرْتُ بِعِيسَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ
الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ عِيسَى ثُمَّ مَرَرْتُ
بِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ
قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِبْرَاهِيمُ قَالَ وَأَخْبَرَنِي ابْنُ حَزْمٍ
أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ وَأَبَا حَيَّةَ الْأَنْصَارِيَّ كَانَا يَقُولَانِ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ عُرِجَ بِي حَتَّى ظَهَرْتُ
لِمُسْتَوًى أَسْمَعُ صَرِيفَ الْأَقْلَامِ قَالَ ابْنُ حَزْمٍ وَأَنَسُ بْنُ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَفَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ خَمْسِينَ صَلَاةً فَرَجَعْتُ بِذَلِكَ حَتَّى
أَمُرَّ بِمُوسَى فَقَالَ مُوسَى مَا الَّذِي فَرَضَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ فَرَضَ
عَلَيْهِمْ خَمْسِينَ صَلَاةً قَالَ فَرَاجِعْ رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا
تُطِيقُ ذَلِكَ فَرَجَعْتُ فَرَاجَعْتُ رَبِّي فَوَضَعَ شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ إِلَى
مُوسَى فَقَالَ رَاجِعْ رَبَّكَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ فَوَضَعَ شَطْرَهَا فَرَجَعْتُ
إِلَى مُوسَى فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ رَاجِعْ رَبَّكَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لَا
تُطِيقُ ذَلِكَ فَرَجَعْتُ فَرَاجَعْتُ رَبِّي فَقَالَ هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ
خَمْسُونَ لَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقَالَ
رَاجِعْ رَبَّكَ فَقُلْتُ قَدْ اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي ثُمَّ انْطَلَقَ حَتَّى
أَتَى بِي السِّدْرَةَ الْمُنْتَهَى فَغَشِيَهَا أَلْوَانٌ لَا أَدْرِي مَا هِيَ
ثُمَّ أُدْخِلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا فِيهَا جَنَابِذُ اللُّؤْلُؤِ وَإِذَا
تُرَابُهَا الْمِسْكُ |
|
42.16/3094. Telah bercerita kepada kami
'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Yunus dari Az Zuhriy. Dan diriwayatkan pula, telah
bercerita kepada kami Ahmad bin Shalih telah bercerita kepada kami
'Anbasah telah bercerita kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab
berkata, Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata bahwa Abu Dzar
bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: (Pada saat aku di Makkah) atap rumahku terbuka,
tiba-tiba datang Malaikat Jibril 'alaihissalam. Lalu dia membelah dadaku
kemudian mencucinya dengan menggunakan air zamzam. Dibawanya pula bejana terbuat
dari emas berisi hikmah dan iman lalu dituangnya di dadaku kemudian ditutupnya
kembali. Lalu dia memegang tanganku dan membawaku menuju langit dunia. Tatkala
sampai di langit dunia, berkata Jibril 'Alaihissalam kepada Malaikat Penjaga
langit: Bukalah. Berkata Malaikat
Penjaga langit: Siapa Ini? Jibril
Alaihissalam menjawab: Ini Jibril.
Malaikat penjaga langit bertanya lagi: Apakah kamu bersama orang
lain? Jibril menjawab: Ya, bersamaku
Muhammad. Penjaga itu bertanya lagi:
Apakah dia diutus sebagai Rasul?.
Jibril menjawab: Ya, benar, untuk itu bukalah pintu. Ketika dibuka dan kami sampai di langit dunia, ada
seorang yang sedang duduk, di sebelah kanannya ada sekelompok manusia begitu
juga di sebelah kirinya. Apabila dia melihat kepada sekelompok orang yang
disebelah kanannya, dia tertawa dan bila melihat ke kirinya, dia menangis. Lalu
dia berkata: Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih. Aku bertanya: Siapakah dia, wahai
Jibril? Jibril menjawab: Dialah Adam
Alaihissalam dan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya adalah
ruh-ruh anak keturunannya. Mereka yang ada di sebelah kanannya adalah para ahlu
surga sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahlu neraka. Jika dia memandang
ke sebelah kanannya dia tertawa dan bila memandang ke sebelah kirinya dia
menangais. Kemudian aku dibawa menuju ke langit kedua lalu Jibril 'Alaihissalam
berkata kepada penjaganya; bukalah.
Penjaganya bertanya seperti pada langit pertama tadi. Maka langit pun
dibuka. Berkata Anas radliallahu 'anhu:
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwa pada
tingkatan langit-langit itu Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan
Adam, Idris, Musa, 'Isa dan Ibrahim Alaihimussalam. Dan Beliau shallallahu
'alaihi wasallam tidak menceritakan kepadaku keberadaan mereka di langit
tersebut kecuali bahwa Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertemu Adam
'Alaihissalam pada langit dunia dan Ibrahim 'Alaihissalam pada langit keenam.
Anas melanjutkan: Ketika Jibril 'Alaihissalam
berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berjumpa dengan Idris.
Dia berkata: Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shalih. Aku bertanya: Siapakah dia? Jibril menjawab: Dialah Idris. Lalu aku
berjalan melewati Musa, seraya dia berkata: Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang
shalih. Aku bertanya: Siapakah
dia? Jibril menjawab: Dialah Musa.
Kemudian aku berjalan melewati 'Isa 'Alaihissalam, dia berkata: Selamat
datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih . Aku bertanya:: Siapakah dia? Jibril menjawab: Dialah 'Isa. Kemudian aku
melewati Ibrahim 'Alaihissalam lalu dia berkata: Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang
shalih. Aku bertanya: Siapakah
dia? Jibril menjawab: Dialah
Ibrahim. Ibnu Syihab berkata; Ibnu Hazm mengabarkan
kepadaku bahwa Ibnu 'Abbas dan Abu Habbah Al Anshariy keduanya
berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kemudian aku dimi'rajkan hingga sampai ke suatu
tempat yang disitu aku dapat mendengar suara pena yang menulis. Berkata
Ibnu Hazm dan Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kemudian Allah 'azza wajalla menfardlukan kepadaku
lima puluh kali shalat. Maka aku pergi membawa perintah itu, hingga aku berjumpa
dengan Musa Alaihissalam, lalu dia bertanya: Apa yang Allah perintahkan
buat ummatmu? Aku jawab: Allah memfardlukan
kepada mereka shalat lima puluh kali. Lalu dia berkata: Kembalilah kepada Rabbmu, karena ummatmu tidak akan
sanggup. Maka aku kembali lalu Allah mengurangi setengahnya. Lalu aku
kembali bertemu Musa dan aku katakan Allah mengurangi setengahnya. Tapi dia
berkata: Kembalilah kepada Rabbmu karena
ummatmu tidak akan sanggup. Lalu aku kembali menemui Allah dan Allah
kemudian menguranginya lagi setengahnya. Kembali aku menemui Musa dan dia
berkata lagi: Kembalilah kepada Rabbmu, karena
ummatmu tetap tidak akan sanggup. Maka aku kembali menemui Allah Ta'ala,
lalu Dia berfirman: Ini lima sebagai pengganti
lima puluh. Tidak ada lagi perubahan keputusan di sisiKu. Maka aku
kembali menemui Musa dan dia kembali berkata: Kembailah kepada RabbMu. Aku katakan: Aku malu kepada Rabbku. Lalu
Jibril membawaku hingga sampai di Sidratil Muntaha yang diselimuti dengan
warna-warni yang aku tidak tahu benda apakah itu. Kemudian aku dimasukkan ke
dalam surga, terlihat kubahnya terbuat dari mutiara dan tanahnya dari misik. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ نُصِرْتُ بِالصَّبَا وَأُهْلِكَتْ عَادٌ بِالدَّبُورِ قَالَ
وَقَالَ ابْنُ كَثِيرٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ أَبِي نُعْمٍ عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَعَثَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذُهَيْبَةٍ فَقَسَمَهَا
بَيْنَ الْأَرْبَعَةِ الْأَقْرَعِ بْنِ حَابِسٍ الْحَنْظَلِيِّ ثُمَّ
الْمُجَاشِعِيِّ وَعُيَيْنَةَ بْنِ بَدْرٍ الْفَزَارِيِّ وَزَيْدٍ الطَّائِيِّ
ثُمَّ أَحَدِ بَنِي نَبْهَانَ وَعَلْقَمَةَ بْنِ عُلَاثَةَ الْعَامِرِيِّ ثُمَّ
أَحَدِ بَنِي كِلَابٍ فَغَضِبَتْ قُرَيْشٌ وَالْأَنْصَارُ قَالُوا يُعْطِي
صَنَادِيدَ أَهْلِ نَجْدٍ وَيَدَعُنَا قَالَ إِنَّمَا أَتَأَلَّفُهُمْ فَأَقْبَلَ
رَجُلٌ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ نَاتِئُ الْجَبِينِ كَثُّ
اللِّحْيَةِ مَحْلُوقٌ فَقَالَ اتَّقِ اللَّهَ يَا مُحَمَّدُ فَقَالَ مَنْ يُطِعْ
اللَّهَ إِذَا عَصَيْتُ أَيَأْمَنُنِي اللَّهُ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَلَا
تَأْمَنُونِي فَسَأَلَهُ رَجُلٌ قَتْلَهُ أَحْسِبُهُ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ
فَمَنَعَهُ فَلَمَّا وَلَّى قَالَ إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا أَوْ فِي عَقِبِ هَذَا
قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ
الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ
وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ لَئِنْ أَنَا أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ
قَتْلَ عَادٍ |
|
42.17/3095. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin 'Ar'arah telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Mujahid dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku ditolong dengan perantaraan angin yang
berhembus dari timur (belakang pintu Ka'bah) sedangkan kaum 'Aad dibinasakan
dengan angin yang berhembus dari barat. Perawi
berkata; Dan Ibnu Katsir berkata dari Sufyan dari bapaknya dari Ibnu Abi Nu'im
dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu berkata; 'Ali mengirim perhiasan emas kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau membagikannya kepada empat orang,
yaitu kepada Al Aqra' bin Habis Al Hanzhaliy, yang kemudian sebutannya menjadi
Al Mujasyi'iy, 'Uyaynah bin Badr Al Fazariy, Zaid ath-Tha'iy kemudian dia
menjadi salah seorang suku Bani Nabhan dan 'Alqamah bin 'Ulatsah yang kemudian
menjadi salah seorang suku Bani Kilab. Orang-orang Qurais dan Kaum Anshar
menjadi marah. Mereka berkata; Beliau telah memberi para pahlawan
penduduk Nejed dan malah mengabaikan kita.
Beliau berkata: Aku memberi mereka dengan tujuan agar menjinakkan hati
mereka (ke dalam Islam). Lalu datanglah
seseorang yang kedua matanya menjorok ke dalam, wajahnya kusut dengan jenggotnya
dicukur seraya berkata: Bertaqwalah kamu kepada Allah, wahai
Muhammad. Maka Beliau berkata: Siapakah
yang dapat bertaqwa kepada Allah seandainya aku saja mendurhakai-Nya. Apakah
patut Allah memberi kepercayaan kepadaku untuk penduduk bumi sementara kalian
tidak mempercayai aku?. Kemudian ada
seseorang, aku kira dia adalah Khalid bin Al Walid, yang meminta izin untuk
membunuh orang itu namun Beliau melarangnya. Setelah orang itu pergi, Beliau
bersabda: Sesungguhnya dari asal orang ini atau di belakang orang ini
(keturunan) akan ada satu kaum yang mereka membaca al-Qur'an namun tidak sampai
ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama bagaikan keluarnya anak panah
dari busurnya dan mereka membunuh pemeluk Islam dan membiarkan para penyembah
berhala. Seandainya aku bertemu dengan mereka pasti aku akan bunuh mereka
sebagaimana kaum Ad dibantai. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ
الْأَسْوَدِ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ { فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ } |
|
42.18/3096. Telah bercerita kepada kami Khalid
bin Yazid telah bercerita kepada kami Isra'il dari Abu Ishaq
dari Al Aswad berkata aku mendengar 'Abdullah berkata aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Fahal mim muddakir. (QS. Alqamar
15). |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ حَدَّثَتْهُ عَنْ
أُمِّ حَبِيبَةَ بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُنَّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ
عَلَيْهَا فَزِعًا يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ
قَدْ اقْتَرَبَ فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ
وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الْإِبْهَامِ وَالَّتِي تَلِيهَا قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ
جَحْشٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ قَالَ
نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ |
|
42.19/3097. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair bahwa Zainab binti
Abu Salamah bercerita kepadanya dari Ummu Habibah binti Abu Sufyan
dari Zainab binti Jahsy radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam datang kepadanya dengan gemetar sambil berkata: Laa ilaaha illallah, celakalah bangsa Arab karena
keburukan yang telah dekat, hari ini telah dibuka benteng Ya'juj dan Ma'juj
seperti ini. Beliau memberi isyarat dengan mendekatkan telunjuknya dengan
jari sebelahnya. Zainab binti Jahsy berkata, Aku bertanya; Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa sedangkan
di tengah-tengah kita banyak orang-orang yang shalih?. Beliau menjawab:
Ya, benar jika keburukan telah
merajalela. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَتَحَ اللَّهُ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ
وَمَأْجُوجَ مِثْلَ هَذَا وَعَقَدَ بِيَدِهِ تِسْعِينَ |
|
42.20/3098. Telah bercerita kepada kami Muslim
bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Wuhaib telah bercerita kepada
kami Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah membuka benteng Ya'juj dan Ma'juj seperti
ini. Beliau mengilustrasikannya dengan tangan Beliau yang maksudnya
sembilan puluh. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا
أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى يَا
آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ
أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ
تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ { وَتَضَعُ
كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى
وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ } قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا
ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ
وَمَأْجُوجَ أَلْفًا ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي أَرْجُو أَنْ
تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا فَقَالَ أَرْجُو أَنْ تَكُونُوا
ثُلُثَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا فَقَالَ أَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ
أَهْلِ الْجَنَّةِ فَكَبَّرْنَا فَقَالَ مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا
كَالشَّعَرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جِلْدِ ثَوْرٍ أَبْيَضَ أَوْ كَشَعَرَةٍ بَيْضَاءَ
فِي جِلْدِ ثَوْرٍ أَسْوَدَ |
|
42.21/3099. Telah bercerita kepadaku Ishaq bin
Nashr telah bercerita kepada kami Abu Usamah dari Al A'masy
telah bercerita kepada kami Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudriy
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Wahai Adam, . Nabi Adam 'Alaihissalam menjawab: Labbaika,
kemuliaan milik-Mu dan segala kebaikan berada di tangan-Mu. Kemudian Allah berfirman: Keluarkanlah
utusan neraka. Adam bertanya; Apa yang
dimaksud dengan utusan neraka? (berapa jumlahnya?) . Allah berfirman: Dari setiap seribu,
sembilan ratus sembilan puluh Sembilan dijebloskan neraka!, Ketika perintah ini
diputuskan, maka anak-anak belia menjadi beruban, dan setiap wanita hamil
kandungannya berguguran dan kamu lihat manusia mabuk padahal mereka tidaklah
mabuk akan tetapi (mereka melihat) siksa Allah yang sangat keras. (QS. Alhajj 2), Para shahabat bertanya;
Wahai Rasulullah, adakah diantara kami seseorang yang selamat?. Beliau bersabda: Bergembiralah, karena
setiap seribu yang dimasukkan neraka, dari kalian cuma satu, sedang Sembilan
ratus sembilan puluh sembilannya dari Ya'juj dan ma'juj. Kemudian Beliau bersabda: Dan demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku berharap kalian menjadi di antara
seperempat ahlu surga. Maka kami bertakbir.
Kemudian Beliau bersabda lagi: Aku berharap kalian menjadi di antara
sepertiga ahlu surga. Maka kami bertakbir
lagi. Kemudian Beliau bersabda lagi: Aku berharap kalian menjadi di
antara setengah ahlu surga. Maka kami
bertakbir sekali lagi. Lalu Beliau bersabda: Tidaklah keberadan kalian di
hadapan manusia melainkan bagaikan bulu hitam pada kulit sapi jantan putih atau
bagaikan bulu putih yang ada pada kulit sapi jantan hitam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ
النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا ثُمَّ قَرَأَ { كَمَا بَدَأْنَا
أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ } وَأَوَّلُ
مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ وَإِنَّ أُنَاسًا مِنْ أَصْحَابِي
يُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ أَصْحَابِي أَصْحَابِي فَيَقُولُ
إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ
فَأَقُولُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا
دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي إِلَى قَوْلِهِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
} |
|
42.22/3100. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan telah bercerita
kepada kami Al Mughirah bin an-Nu'man berkata telah bercerita kepadaku
Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari
qiyamat) dalam keadaan telanjang dan tidak dikhitan. Lalu Beliau membaca
firman Allah QS al-Anbiya' ayat 104 yang artinya (Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti dari
Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya). Dan orang yang
pertama kali diberikan pakaian pada hari qiyamat adalah Nabi Ibrahim
'Alaihissalam dan ada segolongan orang dari sahabatku yang akan diculik dari
arah kiri lalu aku katakan: Itu Sahabatku, Itu
sahabatku. Maka Allah Ta'ala berfirman: Sesungguhnya mereka menjadi murtad sepeninggal
kamu. Aku katakan sebagaimana ucapan hamba yang shalih (firman Allah
dalam QS al-Maidah ayat 117 - 118 yang artinya (Dan aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama
mereka. Namun setelah Engkau mewafatkan aku…) hingga firman-Nya (….Engkau Maha
Perkasa lagi Maha bijaksana). |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي أَخِي عَبْدُ الْحَمِيدِ عَنْ
ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَلْقَى
إِبْرَاهِيمُ أَبَاهُ آزَرَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَى وَجْهِ آزَرَ قَتَرَةٌ
وَغَبَرَةٌ فَيَقُولُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ لَا تَعْصِنِي
فَيَقُولُ أَبُوهُ فَالْيَوْمَ لَا أَعْصِيكَ فَيَقُولُ إِبْرَاهِيمُ يَا رَبِّ
إِنَّكَ وَعَدْتَنِي أَنْ لَا تُخْزِيَنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ فَأَيُّ خِزْيٍ
أَخْزَى مِنْ أَبِي الْأَبْعَدِ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي حَرَّمْتُ
الْجَنَّةَ عَلَى الْكَافِرِينَ ثُمَّ يُقَالُ يَا إِبْرَاهِيمُ مَا تَحْتَ
رِجْلَيْكَ فَيَنْظُرُ فَإِذَا هُوَ بِذِيخٍ مُلْتَطِخٍ فَيُؤْخَذُ بِقَوَائِمِهِ
فَيُلْقَى فِي النَّارِ |
|
42.23/3101. Telah bercerita kepada kami Isma'il
bin 'Abdullah berkata telah mengabarkan kepadaku saudaraku, 'Abdul
Hamid dari Ibnu Abi Dza'bi dari Sa'id Al Maqburiy dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Nabi Ibrahim Aalaihissalam bertemu dengan
ayahnya, Azar, pada hari qiyamat. Ketika itu wajah Azar ada debu hitam lalu
Ibrahim berkata kepada bapaknya: Bukankah aku sudah katakan kepada ayah
agar ayah tidak menentang aku?. Bapaknya
berkata; Hari ini aku tidak akan menentangmu? Kemudian Ibrahim berkata; Wahai Rabb, Engkau
sudah berjanji kepadaku untuk tidak menghinakan aku pada hari berbangkit. Lalu
kehinaan apalagi yang lebih hina dari pada keberadaan bapakku yang jauh
(dariku)?. Allah Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir. Lalu dikatakan kepada Ibrahim; Wahai
Ibrahim, apa yang ada di kedua telapak kakimu?. Maka Ibrahim melihatnya yang ternyata ada seekor
anjing hutan yang kotor. Maka anjing itu diambil kakinya lalu dibuang ke
neraka. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو
أَنَّ بُكَيْرًا حَدَّثَهُ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيْتَ فَوَجَدَ فِيهِ صُورَةَ إِبْرَاهِيمَ وَصُورَةَ
مَرْيَمَ فَقَالَ أَمَا لَهُمْ فَقَدْ سَمِعُوا أَنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ
بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ هَذَا إِبْرَاهِيمُ مُصَوَّرٌ فَمَا لَهُ
يَسْتَقْسِمُ |
|
42.24/3102. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Sulaiman berkata telah bercerita kepadaku Ibnu Wahb berkata telah
bercerita kepadaku 'Amru bahwa Bukair bercerita kepadanya dari
Kuraib, maula Ibnu 'Abbas dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
masuk kedalam al-Bait (Ka'bah) dan Beliau dapatkan patung Nabi Ibrahim dan
patung Maryam, maka Beliau bersabda: Tidakkah mereka mendengar bahwa
malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar (patung)?.
Ini patung Ibrahim (yang diperlambangkan seseorang yang hobi mengundi nasib)
padahal dia tidak pernah (mengajarkan) mengundi nasib (dengan melempar anak
panah) . |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا رَأَى الصُّوَرَ فِي الْبَيْتِ لَمْ يَدْخُلْ
حَتَّى أَمَرَ بِهَا فَمُحِيَتْ وَرَأَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمَا
السَّلَام بِأَيْدِيهِمَا الْأَزْلَامُ فَقَالَ قَاتَلَهُمْ اللَّهُ وَاللَّهِ إِنْ
اسْتَقْسَمَا بِالْأَزْلَامِ قَطُّ |
|
42.25/3103. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ma'mar
telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
melihat patung di dalam al-Bait (Ka'bah) Beliau tidak memasukinya hingga Beliau
perintahkan agar dibersihkan. Dan Beliau melihat ada patung Nabi Ibrahim dan
Isma'il yang pada tangan keduanya ada azlam (anak panah), maka Beliau bersabda:
Semoga Allah membinasakan mereka. Demi Allah
keduanya sama sekali tidak pernah (mengajarkan) mengundi nasib (dengan melempar
anak panah) . |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ
اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَكْرَمُ
النَّاسِ قَالَ أَتْقَاهُمْ فَقَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ
فَيُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ
خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ
الْعَرَبِ تَسْأَلُونِ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي
الْإِسْلَامِ إِذَا فَقُهُوا قَالَ أَبُو أُسَامَةَ وَمُعْتَمِرٌ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.26/3104. Telah bercerita kepada kami 'Ali bin
'Abdullah telah bercerita kepada kami Yahya bin Sa'id telah bercerita
kepada kami 'Ubaidullah berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Abi
Sa'id dari Bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya;
Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia?. Beliau menjawab: Orang yang paling
taqwa. Mereka berkata; Bukan itu yang
kami tanyakan. Beliau berkata: Kalau
begitu Yusuf Nabi Allah, putra dari Nabi Allah putra Khalilullah (kekasih Allah,
Ibrahim Alaihissalam) . Mereka berkata lagi;
Bukan itu yang kami tanyakan. Beliau
berkata: Apakah yang kalian maksudkan tentang kalangan bangsa Arab?.
Orang yang terbaik di zaman Jahiliyyah akan menjadi yang terbaik pula di masa
Islam jika mereka memahami Islam. Abu
Usamah dan Mu'tamir berkata dari 'Ubaidullah dari Sa'id
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا عَوْفٌ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ
حَدَّثَنَا سَمُرَةُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ طَوِيلٍ لَا
أَكَادُ أَرَى رَأْسَهُ طُولًا وَإِنَّهُ إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
42.27/3105. Telah bercerita kepada kami
Mu'ammal telah bercerita kepada kami Isma'il telah bercerita
kepada kami 'Auf telah bercerita kepada kami Abu Raja' telah
bercerita kepada kami Samurah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Tadi malam datang kepadaku
dua orang (yang membawaku) lalu kami melihat seseorang yang tinggi hampir aku
tidak dapat melihat kepalanya karena teramat tingginya. Dialah Nabi Ibrahim
shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنِي
بَيَانُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا النَّضْرُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ
مُجَاهِدٍ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَذَكَرُوا لَهُ
الدَّجَّالَ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ أَوْ ك ف ر قَالَ لَمْ أَسْمَعْهُ
وَلَكِنَّهُ قَالَ أَمَّا إِبْرَاهِيمُ فَانْظُرُوا إِلَى صَاحِبِكُمْ وَأَمَّا
مُوسَى فَجَعْدٌ آدَمُ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ مَخْطُومٍ بِخُلْبَةٍ كَأَنِّي
أَنْظُرُ إِلَيْهِ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي |
|
42.28/3106. Telah bercerita kepada kami Bayan
bin 'Amru telah bercerita kepada kami an-Nadlar telah mengabarkan
kepada kami Ibnu 'Aun dari Mujahid bahwa dia mendengar Ibnu
'Abbas RAa ketika orang-orang menyebut tentang ad-Dajjal bahwasanya Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan bahwa diantara kedua mata ad-Dajjal
tertulis kata kafir atau ada huruf
kaaf, faa' dan Raa (Kaaf-Faa-Ro). Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata:
Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi
Beliau bersabda: Adapun Ibrahim, maka lihatlah pada shahabatnu ini
(maksudnya diri Beliau shallallahu 'alaihi wasallam) sedangkan Musa
'Alaihissalam, berbadan tegap dan kuat, berkulit sawo matang seperti ekor unta
berwarna merah yang diberi cap dengan daun anggur. Seolah aku melihatnya ketika
menuruni lembah sambil bertalbiyah. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
الْقُرَشِيُّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ ابْنُ ثَمَانِينَ سَنَةً
بِالْقَدُّومِ حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو
الزِّنَادِ وَقَالَ بِالْقَدُومِ مُخَفَّفَةً تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ
إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ تَابَعَهُ عَجْلَانُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
وَرَوَاهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ |
|
42.29/3107. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Mughirah bin 'Abdur Rahman Al
Qurasiy dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dikhitan saat
Beliau berusia delapan puluh tahun dengan menggunakan kapak. Telah
bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib telah bercerita kepada kami Abu Az Zanad. Dan dia berkata:
Dengan kapak yang ringan. Hadits ini
juga diikuti oleh 'Abdur Rahman bin Ishaq dari Abu Az Zanad dan
diikuti oleh 'Ajlan dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu. Dan
diriwayatkan pula oleh Muhammad bin 'Amru dari Abu
Salamah. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ تَلِيدٍ الرُّعَيْنِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَمْ يَكْذِبْ إِبْرَاهِيمُ إِلَّا ثَلَاثًا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَحْبُوبٍ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمْ يَكْذِبْ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ
السَّلَام إِلَّا ثَلَاثَ كَذَبَاتٍ ثِنْتَيْنِ مِنْهُنَّ فِي ذَاتِ اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ قَوْلُهُ { إِنِّي سَقِيمٌ } وَقَوْلُهُ { بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَذَا
} وَقَالَ بَيْنَا هُوَ ذَاتَ يَوْمٍ وَسَارَةُ إِذْ أَتَى عَلَى جَبَّارٍ مِنْ
الْجَبَابِرَةِ فَقِيلَ لَهُ إِنَّ هَا هُنَا رَجُلًا مَعَهُ امْرَأَةٌ مِنْ
أَحْسَنِ النَّاسِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ فَسَأَلَهُ عَنْهَا فَقَالَ مَنْ هَذِهِ
قَالَ أُخْتِي فَأَتَى سَارَةَ قَالَ يَا سَارَةُ لَيْسَ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ
مُؤْمِنٌ غَيْرِي وَغَيْرَكِ وَإِنَّ هَذَا سَأَلَنِي فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّكِ
أُخْتِي فَلَا تُكَذِّبِينِي فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا فَلَمَّا دَخَلَتْ عَلَيْهِ
ذَهَبَ يَتَنَاوَلُهَا بِيَدِهِ فَأُخِذَ فَقَالَ ادْعِي اللَّهَ لِي وَلَا
أَضُرُّكِ فَدَعَتْ اللَّهَ فَأُطْلِقَ ثُمَّ تَنَاوَلَهَا الثَّانِيَةَ فَأُخِذَ
مِثْلَهَا أَوْ أَشَدَّ فَقَالَ ادْعِي اللَّهَ لِي وَلَا أَضُرُّكِ فَدَعَتْ
فَأُطْلِقَ فَدَعَا بَعْضَ حَجَبَتِهِ فَقَالَ إِنَّكُمْ لَمْ تَأْتُونِي
بِإِنْسَانٍ إِنَّمَا أَتَيْتُمُونِي بِشَيْطَانٍ فَأَخْدَمَهَا هَاجَرَ فَأَتَتْهُ
وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ مَهْيَا قَالَتْ رَدَّ اللَّهُ كَيْدَ
الْكَافِرِ أَوْ الْفَاجِرِ فِي نَحْرِهِ وَأَخْدَمَ هَاجَرَ قَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ تِلْكَ أُمُّكُمْ يَا بَنِي مَاءِ السَّمَاءِ |
|
42.30/3108. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin Talisd ar-Ru'ainiy telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
berkata telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub dari
Muhammad dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Nabi
Ibrahim 'Alaihissalam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali saja.
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Mahbub telah bercerita kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
Ibrahim 'Alaihissalam tidak pernah berbohong kecuali tiga kali. Dua diantaranya
adalah dalam masalah dzat Allah 'azza wajalla, yaitu inni saqiim
(sesungguhnya aku ini sedang sakit) QS ash-Shaffaat ayat 89 dan firman Allah
Ta'ala: bal fa'alahum kabiiruhum
haadzaa (akan tetapi patung yang besar inilah yang melakukannya), QS
al-Anbiya' ayat 63. Beliau bersabda: Dan
ketika pada suatu hari dia sedang bersama dengan Sarah, istrinya, saat beliau
datang kepada seorang raja yang zhalim lalu raja tersebut diberi informasi bahwa
akan ada seorang laki-laki bersama seorang wanita yang paling cantik. Maka
diutuslah seseorang menemui Ibrahim lalu utusan itu bertanya kepadanya, katanya;
Siapakah wanita ini?. Ibrahim menjawab;
Dia saudara perempuanku. Lalu Sarah
datang, maka Ibrahim berkata: Wahai Sarah, tidak ada orang beriman di
muka bumi ini kecuali aku dan kamu dan orang ini bertanya kepadaku lalu aku
beritahu bahwa kamu adalah saudara perempuanku maka janganlah kamu mendustakan
aku. Sarah pun dikirim kepada raja. Setelah
Sarah menemui raja, raja itu rupanya ingin menyentuhnya dengan tangannya namun
tiba-tiba tangannya lumpuh, maka Raja berkata; Berdo'alah kepada Allah
dan aku tidak akan mengganggu kamu. Maka Sarah
berdo'a sehingga tangan raja bisa kembali seperti semula. Kemudian raja ingin
menyentuh Sarah untuk kedua kali, namun tangannya tiba-tiba lumpuh bahkan
kelumpuhannya lebih parah sehingga raja memohon; Berdo'alah kepada Allah
dan aku tidak akan mengganggumu lagi. Tangan
raja pun sembuh. Kemudian raja memanggil para pembantunya seraya berkata:
Sungguh yang kalian bawa kepadaku ini bukan manusia, melainkan setan. Akhirnya Sarah dihadiahi Hajar (sebagai
pelayannya). Kemudian dia pulang dan mendapatkan Ibrahim sedang shalat maka dia
memberi isyarat dengan tanganya yang inti pesannya Tunggu sebentar. Sarah berkata; Allah telah membalikkan tipu
daya orang kafir atau fajir ke tenggorokannya.
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Itulah ibu kalian (bangsa Arab),
wahai anak keturunan air langit (air zamzam) .
(maksudnya karena air zamzam Allah Ta'ala keluarkan pertama kali untuk Hajar dan
Isma'il). |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى أَوْ ابْنُ سَلَامٍ عَنْهُ أَخْبَرَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ
عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ كَانَ يَنْفُخُ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام |
|
42.31/3109. Telah bercerita kepada kami
'Ubaidullah bin Musa atau Ibnu Salam dari dia, telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij dari 'Abdul Hamid bin Jubair dari Sa'id
bin Al Musayyab dari Ummu Syarik radliallahu 'anha bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh cecak. Dan Beliau
bersabda: Dahulu cecak ikut membantu meniup
api (untuk membakar) Ibrahim 'Alaihissalam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ
بِظُلْمٍ } قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ
لَيْسَ كَمَا تَقُولُونَ { لَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } بِشِرْكٍ
أَوَلَمْ تَسْمَعُوا إِلَى قَوْلِ لُقْمَانَ لِابْنِهِ { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ
بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ } |
|
42.32/3110. Telah bercerita kepada kami 'Umar
bin Hafsh bin Ghiyats telah bercerita kepada kami bapakku telah
bercerita kepada kami Al A'masy berkata telah bercerita kepadaku
Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu
berkata; Ketika turun QS al-An'am ayat 82 yang
artinya (Orang-orang beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan
kezhaliman…), kami berkata; Wahai
Rasulullah, siapakah diantara kami orang yang tidak menzhalimi dirinya?. Maka Beliau bersabda: Bukan seperti yang
kalian katakan. Maksud ayat tidak mencampurkan
iman mereka dengan kezhaliman adalah dengan kesyirikan. Tidakkah kalian
mendengar ucapan Luqman kepada anaknya?, (Wahai anakku, janganlah kamu
menyekutukan Allah karena menyekutukan Allah merupakan kezhaliman yang
besar). |
|
|
بَاب
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ نَصْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ
عَنْ أَبِي حَيَّانَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا
بِلَحْمٍ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ يَجْمَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْأَوَّلِينَ
وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَيُنْفِذُهُمْ
الْبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ مِنْهُمْ فَذَكَرَ حَدِيثَ الشَّفَاعَةِ فَيَأْتُونَ
إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ الْأَرْضِ
اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ فَذَكَرَ كَذَبَاتِهِ نَفْسِي نَفْسِي
اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى تَابَعَهُ أَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
42.33/3111. Bab. Telah bercerita kepada kami
Ishaq bin Ibrahim bin Nashr telah bercerita kepada kami Abu Usamah
dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam disuguhi sepotong daging lalu Beliau bersabda: Allah
mengumpulkan manusia yang pertama hingga yang terakhir pada hari qiyamat pada
satu bukit sehingga seorang penyeru bisa menjadikan mereka mendengar dan
pandangan mereka menjadikan mereka terbelalak, serta matahari didekatkan kepada
mereka. Kemudian dia menyebutkan hadits
tentang syafa'at. Lalu manusia mendatangi Ibrahim seraya berkata; Kamulah
Nabi Allah dan kekasih-Nya di bumi. Mohonkanlah syafa'at kepada Rabbmu untuk
kami. Maka Ibrahim menjawab dengan menyebutkan
kedustaan-kedustaannya lalu berkata, oh diriku, oh diriku. Pergilah kepada
Musa. Hadits ini dikuatkan jalur periwayatannya oleh Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَرْحَمُ اللَّهُ أُمَّ إِسْمَاعِيلَ لَوْلَا
أَنَّهَا عَجِلَتْ لَكَانَ زَمْزَمُ عَيْنًا مَعِينًا قَالَ الْأَنْصَارِيُّ
حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَمَّا كَثِيرُ بْنُ كَثِيرٍ فَحَدَّثَنِي قَالَ
إِنِّي وَعُثْمَانَ بْنَ أَبِي سُلَيْمانَ جُلُوسٌ مَعَ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ
فَقَالَ مَا هَكَذَا حَدَّثَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ وَلَكِنَّهُ قَالَ أَقْبَلَ
إِبْرَاهِيمُ بِإِسْمَاعِيلَ وَأُمِّهِ عَلَيْهِمْ السَّلَام وَهِيَ تُرْضِعُهُ
مَعَهَا شَنَّةٌ لَمْ يَرْفَعْهُ ثُمَّ جَاءَ بِهَا إِبْرَاهِيمُ وَبِابْنِهَا
إِسْمَاعِيلَ |
|
42.34/3112. Telah bercerita kepadaku Ahmad bin
Sa'id Abu 'Abdullah telah bercerita kepada kami Wahb bin Jarir dari
bapaknya dari Ayyub dari 'Abdullah bin Sa'id bin Jubair
dari bapaknya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semoga
Allah merahmati Ummu Isma'il (Siti Hajar) karena kalau dia tidak segera
membendung air zamzam tentulah air itu akan menjadi air yang mengalir.
Al Anshar berkata telah bercerita kepada kami Ibnu Juraij berkata;
Adapun Katsir bin Katsir dia telah bercerita kepadaku dan berkata; Aku
dan 'Utsman bin Abi Sulaiman duduk bersama Sa'id bin Jubair lalu dia
berkata; Tidak seperti itu yang diceritakan
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma kepadaku akan tetapi dia berkata:
Ibrahim datang menemui Isma'il dan ibunya 'Alaihissalam saat ibunya
sedang menyusui. Ibunya memiliki geriba (kantung air dari kulit), kemudian
Ibrahim datang bersama anaknya, Isma'il. |
|
|
و حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ وَكَثِيرِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ
أَبِي وَدَاعَةَ يَزِيدُ أَحَدُهُمَا عَلَى الْآخَرِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أَوَّلَ مَا اتَّخَذَ النِّسَاءُ الْمِنْطَقَ مِنْ قِبَلِ
أُمِّ إِسْمَاعِيلَ اتَّخَذَتْ مِنْطَقًا لَتُعَفِّيَ أَثَرَهَا عَلَى سَارَةَ
ثُمَّ جَاءَ بِهَا إِبْرَاهِيمُ وَبِابْنِهَا إِسْمَاعِيلَ وَهِيَ تُرْضِعُهُ
حَتَّى وَضَعَهُمَا عِنْدَ الْبَيْتِ عِنْدَ دَوْحَةٍ فَوْقَ زَمْزَمَ فِي أَعْلَى
الْمَسْجِدِ وَلَيْسَ بِمَكَّةَ يَوْمَئِذٍ أَحَدٌ وَلَيْسَ بِهَا مَاءٌ
فَوَضَعَهُمَا هُنَالِكَ وَوَضَعَ عِنْدَهُمَا جِرَابًا فِيهِ تَمْرٌ وَسِقَاءً
فِيهِ مَاءٌ ثُمَّ قَفَّى إِبْرَاهِيمُ مُنْطَلِقًا فَتَبِعَتْهُ أُمُّ
إِسْمَاعِيلَ فَقَالَتْ يَا إِبْرَاهِيمُ أَيْنَ تَذْهَبُ وَتَتْرُكُنَا بِهَذَا
الْوَادِي الَّذِي لَيْسَ فِيهِ إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ فَقَالَتْ لَهُ ذَلِكَ
مِرَارًا وَجَعَلَ لَا يَلْتَفِتُ إِلَيْهَا فَقَالَتْ لَهُ أَاللَّهُ الَّذِي
أَمَرَكَ بِهَذَا قَالَ نَعَمْ قَالَتْ إِذَنْ لَا يُضَيِّعُنَا ثُمَّ رَجَعَتْ
فَانْطَلَقَ إِبْرَاهِيمُ حَتَّى إِذَا كَانَ عِنْدَ الثَّنِيَّةِ حَيْثُ لَا
يَرَوْنَهُ اسْتَقْبَلَ بِوَجْهِهِ الْبَيْتَ ثُمَّ دَعَا بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ
وَرَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ رَبِّ { إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ
غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ حَتَّى بَلَغَ يَشْكُرُونَ }
وَجَعَلَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ تُرْضِعُ إِسْمَاعِيلَ وَتَشْرَبُ مِنْ ذَلِكَ
الْمَاءِ حَتَّى إِذَا نَفِدَ مَا فِي السِّقَاءِ عَطِشَتْ وَعَطِشَ ابْنُهَا
وَجَعَلَتْ تَنْظُرُ إِلَيْهِ يَتَلَوَّى أَوْ قَالَ يَتَلَبَّطُ فَانْطَلَقَتْ
كَرَاهِيَةَ أَنْ تَنْظُرَ إِلَيْهِ فَوَجَدَتْ الصَّفَا أَقْرَبَ جَبَلٍ فِي
الْأَرْضِ يَلِيهَا فَقَامَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ اسْتَقْبَلَتْ الْوَادِيَ تَنْظُرُ
هَلْ تَرَى أَحَدًا فَلَمْ تَرَ أَحَدًا فَهَبَطَتْ مِنْ الصَّفَا حَتَّى إِذَا
بَلَغَتْ الْوَادِيَ رَفَعَتْ طَرَفَ دِرْعِهَا ثُمَّ سَعَتْ سَعْيَ الْإِنْسَانِ
الْمَجْهُودِ حَتَّى جَاوَزَتْ الْوَادِيَ ثُمَّ أَتَتْ الْمَرْوَةَ فَقَامَتْ
عَلَيْهَا وَنَظَرَتْ هَلْ تَرَى أَحَدًا فَلَمْ تَرَ أَحَدًا فَفَعَلَتْ ذَلِكَ
سَبْعَ مَرَّاتٍ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَذَلِكَ سَعْيُ النَّاسِ بَيْنَهُمَا فَلَمَّا أَشْرَفَتْ عَلَى
الْمَرْوَةِ سَمِعَتْ صَوْتًا فَقَالَتْ صَهٍ تُرِيدُ نَفْسَهَا ثُمَّ تَسَمَّعَتْ
فَسَمِعَتْ أَيْضًا فَقَالَتْ قَدْ أَسْمَعْتَ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ غِوَاثٌ فَإِذَا
هِيَ بِالْمَلَكِ عِنْدَ مَوْضِعِ زَمْزَمَ فَبَحَثَ بِعَقِبِهِ أَوْ قَالَ
بِجَنَاحِهِ حَتَّى ظَهَرَ الْمَاءُ فَجَعَلَتْ تُحَوِّضُهُ وَتَقُولُ بِيَدِهَا
هَكَذَا وَجَعَلَتْ تَغْرِفُ مِنْ الْمَاءِ فِي سِقَائِهَا وَهُوَ يَفُورُ بَعْدَ
مَا تَغْرِفُ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ أُمَّ إِسْمَاعِيلَ لَوْ تَرَكَتْ زَمْزَمَ أَوْ قَالَ
لَوْ لَمْ تَغْرِفْ مِنْ الْمَاءِ لَكَانَتْ زَمْزَمُ عَيْنًا مَعِينًا قَالَ
فَشَرِبَتْ وَأَرْضَعَتْ وَلَدَهَا فَقَالَ لَهَا الْمَلَكُ لَا تَخَافُوا
الضَّيْعَةَ فَإِنَّ هَا هُنَا بَيْتَ اللَّهِ يَبْنِي هَذَا الْغُلَامُ وَأَبُوهُ
وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَهْلَهُ وَكَانَ الْبَيْتُ مُرْتَفِعًا مِنْ
الْأَرْضِ كَالرَّابِيَةِ تَأْتِيهِ السُّيُولُ فَتَأْخُذُ عَنْ يَمِينِهِ
وَشِمَالِهِ فَكَانَتْ كَذَلِكَ حَتَّى مَرَّتْ بِهِمْ رُفْقَةٌ مِنْ جُرْهُمَ أَوْ
أَهْلُ بَيْتٍ مِنْ جُرْهُمَ مُقْبِلِينَ مِنْ طَرِيقِ كَدَاءٍ فَنَزَلُوا فِي
أَسْفَلِ مَكَّةَ فَرَأَوْا طَائِرًا عَائِفًا فَقَالُوا إِنَّ هَذَا الطَّائِرَ
لَيَدُورُ عَلَى مَاءٍ لَعَهْدُنَا بِهَذَا الْوَادِي وَمَا فِيهِ مَاءٌ
فَأَرْسَلُوا جَرِيًّا أَوْ جَرِيَّيْنِ فَإِذَا هُمْ بِالْمَاءِ فَرَجَعُوا
فَأَخْبَرُوهُمْ بِالْمَاءِ فَأَقْبَلُوا قَالَ وَأُمُّ إِسْمَاعِيلَ عِنْدَ
الْمَاءِ فَقَالُوا أَتَأْذَنِينَ لَنَا أَنْ نَنْزِلَ عِنْدَكِ فَقَالَتْ نَعَمْ
وَلَكِنْ لَا حَقَّ لَكُمْ فِي الْمَاءِ قَالُوا نَعَمْ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَلْفَى ذَلِكَ أُمَّ إِسْمَاعِيلَ
وَهِيَ تُحِبُّ الْإِنْسَ فَنَزَلُوا وَأَرْسَلُوا إِلَى أَهْلِيهِمْ فَنَزَلُوا
مَعَهُمْ حَتَّى إِذَا كَانَ بِهَا أَهْلُ أَبْيَاتٍ مِنْهُمْ وَشَبَّ الْغُلَامُ
وَتَعَلَّمَ الْعَرَبِيَّةَ مِنْهُمْ وَأَنْفَسَهُمْ وَأَعْجَبَهُمْ حِينَ شَبَّ
فَلَمَّا أَدْرَكَ زَوَّجُوهُ امْرَأَةً مِنْهُمْ وَمَاتَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ
فَجَاءَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَمَا تَزَوَّجَ إِسْمَاعِيلُ يُطَالِعُ تَرِكَتَهُ
فَلَمْ يَجِدْ إِسْمَاعِيلَ فَسَأَلَ امْرَأَتَهُ عَنْهُ فَقَالَتْ خَرَجَ
يَبْتَغِي لَنَا ثُمَّ سَأَلَهَا عَنْ عَيْشِهِمْ وَهَيْئَتِهِمْ فَقَالَتْ نَحْنُ
بِشَرٍّ نَحْنُ فِي ضِيقٍ وَشِدَّةٍ فَشَكَتْ إِلَيْهِ قَالَ فَإِذَا جَاءَ
زَوْجُكِ فَاقْرَئِي عَلَيْهِ السَّلَامَ وَقُولِي لَهُ يُغَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِهِ
فَلَمَّا جَاءَ إِسْمَاعِيلُ كَأَنَّهُ آنَسَ شَيْئًا فَقَالَ هَلْ جَاءَكُمْ مِنْ
أَحَدٍ قَالَتْ نَعَمْ جَاءَنَا شَيْخٌ كَذَا وَكَذَا فَسَأَلَنَا عَنْكَ
فَأَخْبَرْتُهُ وَسَأَلَنِي كَيْفَ عَيْشُنَا فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّا فِي جَهْدٍ
وَشِدَّةٍ قَالَ فَهَلْ أَوْصَاكِ بِشَيْءٍ قَالَتْ نَعَمْ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ
عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَقُولُ غَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِكَ قَالَ ذَاكِ أَبِي وَقَدْ
أَمَرَنِي أَنْ أُفَارِقَكِ الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَطَلَّقَهَا وَتَزَوَّجَ مِنْهُمْ
أُخْرَى فَلَبِثَ عَنْهُمْ إِبْرَاهِيمُ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أَتَاهُمْ بَعْدُ
فَلَمْ يَجِدْهُ فَدَخَلَ عَلَى امْرَأَتِهِ فَسَأَلَهَا عَنْهُ فَقَالَتْ خَرَجَ
يَبْتَغِي لَنَا قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ وَسَأَلَهَا عَنْ عَيْشِهِمْ وَهَيْئَتِهِمْ
فَقَالَتْ نَحْنُ بِخَيْرٍ وَسَعَةٍ وَأَثْنَتْ عَلَى اللَّهِ فَقَالَ مَا
طَعَامُكُمْ قَالَتْ اللَّحْمُ قَالَ فَمَا شَرَابُكُمْ قَالَتْ الْمَاءُ قَالَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي اللَّحْمِ وَالْمَاءِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ يَوْمَئِذٍ حَبٌّ وَلَوْ كَانَ
لَهُمْ دَعَا لَهُمْ فِيهِ قَالَ فَهُمَا لَا يَخْلُو عَلَيْهِمَا أَحَدٌ بِغَيْرِ
مَكَّةَ إِلَّا لَمْ يُوَافِقَاهُ قَالَ فَإِذَا جَاءَ زَوْجُكِ فَاقْرَئِي
عَلَيْهِ السَّلَامَ وَمُرِيهِ يُثْبِتُ عَتَبَةَ بَابِهِ فَلَمَّا جَاءَ
إِسْمَاعِيلُ قَالَ هَلْ أَتَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ قَالَتْ نَعَمْ أَتَانَا شَيْخٌ
حَسَنُ الْهَيْئَةِ وَأَثْنَتْ عَلَيْهِ فَسَأَلَنِي عَنْكَ فَأَخْبَرْتُهُ
فَسَأَلَنِي كَيْفَ عَيْشُنَا فَأَخْبَرْتُهُ أَنَّا بِخَيْرٍ قَالَ فَأَوْصَاكِ
بِشَيْءٍ قَالَتْ نَعَمْ هُوَ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلَامَ وَيَأْمُرُكَ أَنْ
تُثْبِتَ عَتَبَةَ بَابِكَ قَالَ ذَاكِ أَبِي وَأَنْتِ الْعَتَبَةُ أَمَرَنِي أَنْ
أُمْسِكَكِ ثُمَّ لَبِثَ عَنْهُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ
وَإِسْمَاعِيلُ يَبْرِي نَبْلًا لَهُ تَحْتَ دَوْحَةٍ قَرِيبًا مِنْ زَمْزَمَ
فَلَمَّا رَآهُ قَامَ إِلَيْهِ فَصَنَعَا كَمَا يَصْنَعُ الْوَالِدُ بِالْوَلَدِ
وَالْوَلَدُ بِالْوَالِدِ ثُمَّ قَالَ يَا إِسْمَاعِيلُ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي
بِأَمْرٍ قَالَ فَاصْنَعْ مَا أَمَرَكَ رَبُّكَ قَالَ وَتُعِينُنِي قَالَ
وَأُعِينُكَ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أَبْنِيَ هَا هُنَا بَيْتًا
وَأَشَارَ إِلَى أَكَمَةٍ مُرْتَفِعَةٍ عَلَى مَا حَوْلَهَا قَالَ فَعِنْدَ ذَلِكَ
رَفَعَا الْقَوَاعِدَ مِنْ الْبَيْتِ فَجَعَلَ إِسْمَاعِيلُ يَأْتِي بِالْحِجَارَةِ
وَإِبْرَاهِيمُ يَبْنِي حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَ الْبِنَاءُ جَاءَ بِهَذَا الْحَجَرِ
فَوَضَعَهُ لَهُ فَقَامَ عَلَيْهِ وَهُوَ يَبْنِي وَإِسْمَاعِيلُ يُنَاوِلُهُ
الْحِجَارَةَ وَهُمَا يَقُولَانِ { رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ } قَالَ فَجَعَلَا يَبْنِيَانِ حَتَّى يَدُورَا حَوْلَ
الْبَيْتِ وَهُمَا يَقُولَانِ { رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ } |
|
42.35/3113. Dan telah bercerita kepadaku
'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub as-Sakhtiyaniy dan
Katsir bin Katsir bin Al Muthallib binAbi Wada'ah satu sama lain saling
melengkapi dari Sa'id bin Jubair berkata Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma; Wanita pertama yang menggunakan
ikat pinggang adalah ibu Nabi Isma'il 'Alaihissalam. Dia menggunakannya untuk
menghilangkan jejak dari Sarah kemudian Ibrahim 'Alaihissalam membawanya
berserta anaknya Isma'il yang saat itu ibunya masih menyusuinya hingga Ibrahim
'Alaihissalam menempatkan keduanya dekat Baitullah (Ka'bah) pada sebuah gubuk di
atas zamzam di ujung al-masjidil Haram. Waktu itu di Makkah tidak ada seorangpun
yang tinggal di sana dan tidak ada pula air. Ibrahim menempatkan keduanya disana
dan meninggalkan semacam karung berisi kurma dan kantung/geriba berisi air.
Kemudian Ibrahim pergi untuk meninggalkan keduanya. Maka Ibu Isma'il
mengikutinya seraya berkata; Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana?.
Apakah kamu (tega) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia
dan tidak ada sesuatu apapun ini. Ibu Isma'il
terus saja mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali hingga akhirnya Ibrahim
tidak menoleh lagi kepadanya. Akhirnya ibu Isma'il bertanya; Apakah Allah
yang memerintahkan kamu atas semuanya ini?.
Ibrahim menjawab: Ya. Ibu Isma'il
berkata; Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami. Kemudian ibu Isma'il kembali dan Ibrahim
melanjutkan perjalanannya hingga ketika sampai pada sebuah bukit dan orang-orang
tidak melihatnya lagi, Ibrahim menghadap ke arah Ka'bah lalu berdo'a untuk
mereka dengan beberapa kalimat do'a dengan mengangkat kedua belah tangannya,
katanya: Rabbi, (sesungguhnya aku telah
menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang tidak mempunyai
tanaman-tanaman di dekat rumah-Mu yang disucikan) hingga sampai kepada
(semoga mereka menjadi hamba-hamba yang bersyukur) (QS Ibrahim ayat 37. Kemudian
ibu Isma'il mulai menyusui anaknya dan minum dari air persediaan hingga ketika
air yang ada pada geriba habis dia menjadi haus begitu juga anaknya. Lalu dia
memandang kepada Isma'il sang bayi yang sedang meronta-ronta, atau dia berkata dengan redaksi:
Berguling-guling diatas tanah. Kemudian
Hajar pergi meninggalkan Isma'il dan tidak kuat melihat keadaannya. Maka dia
mendatangi bukit Shafaa sebagai gunung yang paling dekat keberadaannya
dengannya. Dia berdiri disana lalu menghadap ke arah lembah dengan harapan dapat
melihat orang di sana namun dia tidak melihat seorang pun. Maka dia turun dari
bukit Shafaa dan ketika sampai di lembah dia menyingsingkan ujung pakaiannya
lalu berusaha keras layaknya seorang manusia yang berjuang keras hingga ketika
dia dapat melewati lembah dan sampai di bukit Marwah lalu beridiri di sana
sambil melihat-lihat apakah ada orang di sana namun dia tidak melihat ada
seorang pun. Dia melakukan hal itu sebanyak tujuh kali (antara bukit Shafa dan
Marwah). Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Itulah sa'iy yang mesti dilakukan oleh manusia (yang
berhajji) antara kedua bukit itu. Ketika
berada di puncak Marwah, dia mendengar ada suara, lalu dia berkata dalam hatinya
diamlah yang Hajar maksud adalah
dirinya sendiri. Kemudian dia berusaha mendengarkanya maka dia dapat mendengar
suara itu lagi maka dia berkata; Engkau telah memperdengarkan suaramu
jika engkau bermaksud meminta pertolongan.
Ternyata suara itu adalah suara malaikat (Jibril 'Alaihissalam) yang berada di
dekat zamzam, lantas Jibril mengais air dengan tumitnya atau katanya;
dengan sayapnya hingga air keluar memancar. Ibu Isma'il mulai membuat tampungan
air dengan tangannya seperti ini yaitu menciduk air dan memasukkannya ke geriba
sedangkan air terus saja memancar dengan deras setelah diciduk. Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semoga Allah merahmati Ummu
Isma'il (Siti Hajar) karena kalau dia membiarkan zamzam atau sabda Beliau: kalau dia tidak segera
menampung air tentulah air zamzam itu akan menjadi air yang mengalir. Akhirnya dia dapat minum air dan menyusui anaknya
kembali. Kemudian malaikat berkata kepadanya: Janganlah kalian takut
ditelantarkan karena disini adalah rumah Allah, yang akan dibangun oleh anak ini
dan ayahnya dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya. Pada saat itu Ka'bah Baitullah posisinya agak
tinggi dari permukaan tanah seperti sebuah bukit kecil, yang apabila datang
banjiir akan terkikis dari samping kanan dan kirinya. Ibu Isma'il, Hajar, terus
melewati hidup seperti itu hingga kemudian lewat serombongan orang dari suku
Jurhum atau keluarga Jurhum yang datang dari jalur bukit Kadaa' lalu singgah di
hilir Makkah kemudian mereka melihat ada seekor burung sedang terbang
berputar-putrar. Mereka berseru; Burung ini pasti berputar karena
mengelilingi air padahal kita mengetahui secara pasti bahwa di lembah ini tidak
ada air. Akhirnya mereka mengutus satu atau dua orang yang larinya cepat dan
ternyata mereka menemukan ada air. Mereka kembali dan mengabarkan keberadaan air
lalu mereka mendatangi air. Beliau berkata: Saat itu Ibu Isma'il sedang berada di dekat
air. Mereka berkata kepadanya; Apakah
kamu mengizinkan kami untuk singgah bergabung denganmu di sini?. Ibu
Isma'il berkata; Ya boleh tapi kalian tidak
berhak memiliki air. Mereka berkata; Baiklah. Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ibu Isma'il menjadi senang atas peristiwa ini karena
ada orang-orang yang tinggal bersamanya. Akhirnya mereka pun tinggal
disana dan mengirim utusan kepada keluarga mereka untuk mengajak mereka tinggal
bersama-sama di sana. Ketika para keluarga
dari mereka sudah tinggal bersama Hajar dan Isma'il sudah beranjak belia, dia
belajar berbahasa arab dari mereka, bahkan menjadi manusia paling berharga dan
paling ajaib di kalangan mereka. Kemudian Isma'il tumbuh menjadi seorang pemuda
yang disenangi oleh mereka. Setelah dewasa, mereka menikahkan Isma'il dengan
seorang wanita dari mereka dan tak lama kemudian ibu Isma'il meninggal dunia. Di
kemudian hari Ibrahim datang setelah Isma'il menikah untuk mencari tahu apa yang
telah ditinggalkannya namun dia tidak menemukan Isma'il. Ibrahim bertanya
tentang Isma'il kepada istrinya Isma'il. Istrinya menjawab; Dia sedang
pergi mencari nafkah untuk kami. Lalu Ibrahim bertanya tentang kehidupan dan
keadaan mereka. Istri Isma'il menjawab; Kami
mengalami banyak keburukan dan hidup kami sempit dan penuh penderitaan yang
berat. Istri Isma'il mengadukan kehidupan yang dijalaninya bersama
suaminya kepada Ibrahim. Ibrahim berkata; Nanti apabila suami kamu datang sampaikan salam
dariku dan katakan kepadanya agar mengubah daun pintu rumahnya. Ketika
Isma'il datang dia merasakan sesuatu lalu dia bertanya kepada istrinya; Apakah ada orang yang datang kepadamu?.
Istrinya menjawab; Ya. Tadi ada orang tua
begini begini keadaannya datang kepada kami dan dia menanyakan kamu lalu aku
terangkan dan dia bertanya kepadaku tentang keadaan kehidupan kita maka aku
terangkan bahwa aku hidup dalam kepayahan dan penderitaan. Isma'il
bertanya; Apakah orang itu ada memberi pesan
kepadamu tentang sesuatu?. Istrinya menjawab; Ya. Dia memerintahkan aku agar aku menyampaikan
salam darinya kepadamu dan berpesan agar kamu mengubah daun pintu rumah
kamu. Isma'il berkata; Dialah ayahku
dan sungguh dia telah memerintahkan aku untuk menceraikan kamu maka itu
kembalilah kamu kepada keluargamu. Maka Isma'il menceraikan istrinya.
Kemudian Isma'il menikah lagi dengan seorang wanita lain dari kalangan penduduk
itu lalu Ibrahim pergi lagi meninggalkan mereka dalam kurun waktu yang
dikehendaki Allah dan setelah itu datang kembali untuk menemui mereka namun dia
tidak mendapatkan Isma'il hingga akhirnya dia mendatangi istri Isma'il lalu
bertanya kepadanya tentang Isma'il. Istrinya menjawab; Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami. Lalu
Ibrahim bertanya lagi; Bagaimana keadaan kalian. Dia bertanya kepada istrinya Isma'il tentang
kehidupan dan keadaan hirup mereka. Istrinya menjawab; Kami selalu dalam
keadaan baik-baik saja dan cukup. Istri
Isma'il memuji Allah. Ibrahim bertanya; 'Apa makanan kalian? '. Istri Isma'il
menjawab; Daging. Ibrahim bertanya
lagi; Apa minuman kalian? '. Istri Isma'il menjawab; Air. Maka Ibrahim berdo'a: Ya Allah, berkahilah mereka dalam daging dan air
mereka. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Saat itu tidak ada biji-bijian di Makkah dan
seandainya ada tentu Ibrahim sudah mendo'akannya. Dia berkata; Dan dari doa Ibrahim tentang daging dan air itulah,
tidak ada seorangpun selain penduduk Makkah yang mengeluh bila yang mereka
dapati hanya daging dan air. Ibrahim selanjutnya berkata; Jika nanti suamimu datang, sampaikan salam dariku
kepadanya dan perintahkanlah dia agar memperkokoh daun pintu rumahnya.
Ketika Isma'il datang, dia berkata: Apakah ada
orang yang datang kepadamu?. Istrinya menjawab; Ya. Tadi ada orang tua dengan penampilan sangat baik
datang kepada kami. Istrinya mengagumi Ibrahim. Dia bertanya kepadaku
tentang kamu maka aku terangkan lalu dia bertanya kepadaku tentang keadaan hidup
kita maka aku jawab bahwa aku dalam keadaan baik-baik saja.. Isma'il bertanya; Apakah orang itu ada memberi pesan kepadamu tentang
sesuatu?. Istrinya menjawab; Ya. Dia
memerintahkan aku agar aku menyampaikan salam darinya kepadamu dan berpesan agar
kamu mempertahankan daun pintu rumah kamu. Isma'il berkata; Dialah ayahku dan daun pintu yang dimaksud adalah
kamu. Dia memerintahkanku untuk mempertahankan kamu. Kemudian Ibrahim
meninggalkan mereka lagi untuk waktu tertentu sebagaimana dikehendaki Allah,
lalu datang kembali setelah itu saat Isma'il meletakkan anak panahnya di bawah
sebatang pohon dekat zamzam. Ketika dia melihatnya, dia segera menghampirinya
dan berbuat sebagaimana layaknya seorang ayah terhadap anaknya dan seorang anak
terhadap ayahnya kemudian dia berkata; Wahai
Isma'il, Allah memerintahkanku dengan suatu perintah. Isma'il berkata;
Lakukanlah apa yang diperintahkan
Rabbmu. Ibrahim berkata lagi; Apakah kamu akan membantu aku?. Isma'il berkata; Ya aku akan
membantumu. Ibrahim berkata; Allah
memerintahkan aku agar membangun rumah di tempat ini. Ibrahim menunjuk ke suatu tempat yang agak tinggi
di banding sekelilingnya. Perawi berkata; Dari tempat itulah keduanya meninggikan pondasi
Baitullah, Isma'il bekerja mengangkut batu-batu sedangkan Ibrahim yang
menyusunnya (membangunnya) hingga ketika bangunan sudah tinggi, Isma'il datang
membawa batu ini lalu meletakkannya untuk Ibrahim agar bisa naik di atasnya
sementara Isma'il memberikan batu-batu' Keduanya bekerja sambil mengucapkan
kalimat do'a; (Rabb kami, terimalah (amal) dari kami sesunggunya Engkau
Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Keduanya
terus saja membangun hingga mengelilingi Baitullah dan keduanya terus saja
membaca do'a; (Rabb kami, terimalah (amal) dari kami sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar dan Maha Mengetahui). (QS.
Albaqarah 127). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ
عَمْرٍو قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ نَافِعٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ كَثِيرٍ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
لَمَّا كَانَ بَيْنَ إِبْرَاهِيمَ وَبَيْنَ أَهْلِهِ مَا كَانَ خَرَجَ
بِإِسْمَاعِيلَ وَأُمِّ إِسْمَاعِيلَ وَمَعَهُمْ شَنَّةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَتْ
أُمُّ إِسْمَاعِيلَ تَشْرَبُ مِنْ الشَّنَّةِ فَيَدِرُّ لَبَنُهَا عَلَى صَبِيِّهَا
حَتَّى قَدِمَ مَكَّةَ فَوَضَعَهَا تَحْتَ دَوْحَةٍ ثُمَّ رَجَعَ إِبْرَاهِيمُ
إِلَى أَهْلِهِ فَاتَّبَعَتْهُ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ حَتَّى لَمَّا بَلَغُوا كَدَاءً
نَادَتْهُ مِنْ وَرَائِهِ يَا إِبْرَاهِيمُ إِلَى مَنْ تَتْرُكُنَا قَالَ إِلَى
اللَّهِ قَالَتْ رَضِيتُ بِاللَّهِ قَالَ فَرَجَعَتْ فَجَعَلَتْ تَشْرَبُ مِنْ
الشَّنَّةِ وَيَدِرُّ لَبَنُهَا عَلَى صَبِيِّهَا حَتَّى لَمَّا فَنِيَ الْمَاءُ
قَالَتْ لَوْ ذَهَبْتُ فَنَظَرْتُ لَعَلِّي أُحِسُّ أَحَدًا قَالَ فَذَهَبَتْ
فَصَعِدَتْ الصَّفَا فَنَظَرَتْ وَنَظَرَتْ هَلْ تُحِسُّ أَحَدًا فَلَمْ تُحِسَّ
أَحَدًا فَلَمَّا بَلَغَتْ الْوَادِيَ سَعَتْ وَأَتَتْ الْمَرْوَةَ فَفَعَلَتْ
ذَلِكَ أَشْوَاطًا ثُمَّ قَالَتْ لَوْ ذَهَبْتُ فَنَظَرْتُ مَا فَعَلَ تَعْنِي
الصَّبِيَّ فَذَهَبَتْ فَنَظَرَتْ فَإِذَا هُوَ عَلَى حَالِهِ كَأَنَّهُ يَنْشَغُ
لِلْمَوْتِ فَلَمْ تُقِرَّهَا نَفْسُهَا فَقَالَتْ لَوْ ذَهَبْتُ فَنَظَرْتُ
لَعَلِّي أُحِسُّ أَحَدًا فَذَهَبَتْ فَصَعِدَتْ الصَّفَا فَنَظَرَتْ وَنَظَرَتْ
فَلَمْ تُحِسَّ أَحَدًا حَتَّى أَتَمَّتْ سَبْعًا ثُمَّ قَالَتْ لَوْ ذَهَبْتُ
فَنَظَرْتُ مَا فَعَلَ فَإِذَا هِيَ بِصَوْتٍ فَقَالَتْ أَغِثْ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ
خَيْرٌ فَإِذَا جِبْرِيلُ قَالَ فَقَالَ بِعَقِبِهِ هَكَذَا وَغَمَزَ عَقِبَهُ
عَلَى الْأَرْضِ قَالَ فَانْبَثَقَ الْمَاءُ فَدَهَشَتْ أُمُّ إِسْمَاعِيلَ
فَجَعَلَتْ تَحْفِزُ قَالَ فَقَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكَتْهُ كَانَ الْمَاءُ ظَاهِرًا قَالَ فَجَعَلَتْ تَشْرَبُ مِنْ
الْمَاءِ وَيَدِرُّ لَبَنُهَا عَلَى صَبِيِّهَا قَالَ فَمَرَّ نَاسٌ مِنْ جُرْهُمَ
بِبَطْنِ الْوَادِي فَإِذَا هُمْ بِطَيْرٍ كَأَنَّهُمْ أَنْكَرُوا ذَاكَ وَقَالُوا
مَا يَكُونُ الطَّيْرُ إِلَّا عَلَى مَاءٍ فَبَعَثُوا رَسُولَهُمْ فَنَظَرَ فَإِذَا
هُمْ بِالْمَاءِ فَأَتَاهُمْ فَأَخْبَرَهُمْ فَأَتَوْا إِلَيْهَا فَقَالُوا يَا
أُمَّ إِسْمَاعِيلَ أَتَأْذَنِينَ لَنَا أَنْ نَكُونَ مَعَكِ أَوْ نَسْكُنَ مَعَكِ
فَبَلَغَ ابْنُهَا فَنَكَحَ فِيهِمْ امْرَأَةً قَالَ ثُمَّ إِنَّهُ بَدَا
لِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ لِأَهْلِهِ إِنِّي مُطَّلِعٌ تَرِكَتِي قَالَ فَجَاءَ
فَسَلَّمَ فَقَالَ أَيْنَ إِسْمَاعِيلُ فَقَالَتْ امْرَأَتُهُ ذَهَبَ يَصِيدُ قَالَ
قُولِي لَهُ إِذَا جَاءَ غَيِّرْ عَتَبَةَ بَابِكَ فَلَمَّا جَاءَ أَخْبَرَتْهُ
قَالَ أَنْتِ ذَاكِ فَاذْهَبِي إِلَى أَهْلِكِ قَالَ ثُمَّ إِنَّهُ بَدَا
لِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ لِأَهْلِهِ إِنِّي مُطَّلِعٌ تَرِكَتِي قَالَ فَجَاءَ
فَقَالَ أَيْنَ إِسْمَاعِيلُ فَقَالَتْ امْرَأَتُهُ ذَهَبَ يَصِيدُ فَقَالَتْ أَلَا
تَنْزِلُ فَتَطْعَمَ وَتَشْرَبَ فَقَالَ وَمَا طَعَامُكُمْ وَمَا شَرَابُكُمْ
قَالَتْ طَعَامُنَا اللَّحْمُ وَشَرَابُنَا الْمَاءُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ
لَهُمْ فِي طَعَامِهِمْ وَشَرَابِهِمْ قَالَ فَقَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرَكَةٌ بِدَعْوَةِ إِبْرَاهِيمَ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِمَا وَسَلَّمَ قَالَ ثُمَّ إِنَّهُ بَدَا لِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ
لِأَهْلِهِ إِنِّي مُطَّلِعٌ تَرِكَتِي فَجَاءَ فَوَافَقَ إِسْمَاعِيلَ مِنْ
وَرَاءِ زَمْزَمَ يُصْلِحُ نَبْلًا لَهُ فَقَالَ يَا إِسْمَاعِيلُ إِنَّ رَبَّكَ
أَمَرَنِي أَنْ أَبْنِيَ لَهُ بَيْتًا قَالَ أَطِعْ رَبَّكَ قَالَ إِنَّهُ قَدْ
أَمَرَنِي أَنْ تُعِينَنِي عَلَيْهِ قَالَ إِذَنْ أَفْعَلَ أَوْ كَمَا قَالَ قَالَ
فَقَامَا فَجَعَلَ إِبْرَاهِيمُ يَبْنِي وَإِسْمَاعِيلُ يُنَاوِلُهُ الْحِجَارَةَ
وَيَقُولَانِ { رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ }
قَالَ حَتَّى ارْتَفَعَ الْبِنَاءُ وَضَعُفَ الشَّيْخُ عَنْ نَقْلِ الْحِجَارَةِ
فَقَامَ عَلَى حَجَرِ الْمَقَامِ فَجَعَلَ يُنَاوِلُهُ الْحِجَارَةَ وَيَقُولَانِ {
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ } |
|
42.36/3114. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami Abu 'Amir 'Abdul
Malik bin 'Amru berkata telah bercerita kepadaku Ibrahim bin Nafi'
dari Katsir bin Katsir dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma berkata; Ketika
Ibrahim keluar berkelana bersama Isma'il dan ibu Isma'il, mereka membawa geriba
(kantung empat air) yang berisi air, ibu Isma'il minum dari persediaan air dalam
geriba tersebut sehingga dia dapat menyusui bayinya. Ketika tiba di Makkah,
Ibrahim menempatkan keduanya di bawah sebuah gubuk. Tatkala Ibrahim hendak
kembali kepada keluarganya, ibu Isma'il mengikutinya di belakang hingga ketika
sampai di dataran yang agak tinggi/gundukan, ibu Isma'il memanggilnya dari
belakang; Wahai Ibrahim, kepada siapa engkau meninggalkan kami?. Ibrahim menjawab; Kepada Allah. Hajar berkata; Kalau begitu, Aku telah
ridla kepada Allah. Perawi berkata;
Lalu Hajar kembali (ke tempat semula dia dan minum geriba kunonya dan
bisa menyusui bayinya hingga ketika air persediaan habis dia berkata; Sebaiknya aku pergi dan melihat-lihat barangkali ada
orang. Perawi berkata; Maka dia pergi
dan naik ke atas bukit Shafaa lalu melihat-lihat apakah ada orang namun dia
tidak merasakan ada seorangpun. Ketika sampai di lembah dia lari-lari kecil dan
mendatangi Marwa, ia lakukan yang demikian berkali-kali. Kemudian dia berkata;
Sebaiknya aku pergi dan melihatnya, yang dimaksudnya adalah bayinya. Maka
dia pergi mendatangi bayinya yang ternyata keadaannya seperti ketika
ditinggalkan seolah-olah menghisap napas-napas kematian sehingga hati Hajar
tidak tenang. Dia berkata; Sebaiknya aku pergi
dan melihat-lihat barangkali ada orang. Maka dia pergi untuk mendaki
bukit Shafaa lalu melihat-lihat namun tidak ada seorangpun yang ditemuinya
hingga ketika dia telah melakukan upaya itu sebanyak tujuh kali (antara bukir
Shafaa dan Marwah) dia berkata; Sebaiknya aku
pergi dan melihat apa yang terjadi dengan bayiku, ternyata dia mendengar
suara, maka dia berkata; Tolonglah (aku) jika
memang kamu baik. Ternyata (suara itu) adalah malaikat Jibril
'Alaihissalam. Perawi berkata; Lalu Jibril berbuat dengan tumitnya begini. Dia
mengais-ngais tanah dengan tumitnya. Perawi
berkata; Maka memancarlah air dan ibu Ism'ail menjadi terperanjat dan
segera menampungnya. Perawi berkata; Berkata
Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam: Seandainya Hajar membiarkannya
pasti air akan mengalir. Perawi berkata;
Maka Hajar minum dari air (zamzam) itu sehingga dapat menyusui
bayinya. Kemudian serombongan orang dari suku
Jurhum lewat di dasar lembah dan mereka melihat ada seekor burung, seakan mereka
tidak percaya, Mereka berkata: Tidak akan ada burung melainkan pasti
karena ada air. Akhirnya mereka mengutus
seorang utusan mereka untuk melihatnya yang ternyata mereka memang berada di
kawasan yang ada air. Utusan itu kemudian kembali kepada mereka dan mengabarkan
(apa yang dilihatnya). Kemudian mereka menemui Hajar dan berkata; Wahai
Ibu Isma'il, apakah kamu mengizinkan kami untuk tinggal bersama kamu atau kami
hidup bertetangga bersama kamu?. Kemudian
anaknya (Isma'il) tumbuh menjadi seorang pemuda lalu menikah dengan seorang
wanita. Perawi berkata; Kemudian timbul
keinginan pada diri Ibrahim maka dia berkata kepada keluarganya; Aku akan
pergi melihat keluargaku yang aku tinggalkan.
Perawi berkata; Maka Ibrahim datang dan memberi salam seraya berkata;
Kemana Isma'il?. Istri isma'il berkata;
Pergi berburu. Ibrahim berkata; Katakanlah kepadanya jika sudah datang supaya dia
mengubah daun pintu rumahnya. Ketika Isma'il datang istrinya menceritakan
kedatangan Ibrahim. Maka Isma'il berkata; Kamulah yang dimaksud dengan daun pintu itu, maka
kembalilah kamu kepada keluargamu.Kemudian timbul lagi keinginan pada diri Ibrahim
maka dia berkata kepada keluarganya; Aku akan pergi melihat keluargaku
yang aku tinggalkan. Ketika tiba, Ibrahim
bertanya; Kemana Isma'il. Istrinya menjawab; Dia pergi berburu. Apakah tidak sebaiknya anda
singgah dulu dan makan minum bersama kami?. Ibrahim bertanya; Apa makanan dan minuman kalian?. Istri
Isma'il menjawab; Makanan kami daging dan
minuman kami air. Lalu Ibrahim berdo'a; Ya Allah, berkahilah mereka dalam daging dan air
mereka. Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Daging dan air disini penuh dengan barakah karena
barokah doa Ibrahim 'Alaihissalam.Kemudian timbul lagi keinginan pada
diri Ibrahim maka dia berkata kepada keluarganya; Aku akan pergi melihat keluargaku yang aku
tinggalkan. Maka Ibrahim datang dan bertemu dengan Isma'il dari balik
(sumur) zamzam sedang memperbaiki panahnya lalu berkata; Wahai Isma'il, sesungguhnya Rabbmu telah
memerintahkan aku agar membangun rumah. Isma'il berkata; Taatilah Rabbmu. Ibrahim berkata lagi; Sesungguhnya Dia telah memerintahkan aku agar kamu
membantu aku dalam pembangunan rumah yang dimaksud. Isma'il berkata;
Kalau begitu aku akan lakukan, atau
seperti yang dikatakannya. Perawi berkata; Maka keduanya mulai membangun,
Ibrahim yang membangun sedangkan Isma'il membawa bebatuan, keduanya sambil
membaca do'a; (Rabb kami, terimalah (amal)
dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Keduanya terus saja membangun hingga mengelilingi Baitullah dan keduanya terus
saja membaca do'a; (Rabb kami, terimalah
(amal) dari kami sesunggunya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui).
Perawi berkata; Keduanya terus membangun
hingga ketika bangunan sudah tinggi dan Ibrahim sebagai orangtua yang sudah
renta agak kepayahan untuk mengangkat batu ke susunan tembok yang lebih tinggi,
dia berdiri di atas batu sebagai tempat berdirinya (al-Maqam) sedangkan Ismail
terus memberinya bebatuan sambil keduanya terus membaca do'a; (Rabb kami,
terimalah (amal) dari kami sesunggunya Engkau Maha Mendengar dan Maha
Mengetahui) (QS. Albaqarah
128). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي
الْأَرْضِ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ
الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
ثُمَّ أَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ بَعْدُ فَصَلِّهْ فَإِنَّ الْفَضْلَ
فِيهِ |
|
42.37/3115. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahid telah bercerita
kepada kami Al A'masy telah bercerita kepada kami Ibrahim
at-Taymiy dari bapaknya berkata aku mendengar Abu Dzarr
radliallahu 'anhu berkata; Aku bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, masjid apakah yang pertama di
bangun di muka bumi ini?. Beliau menjawab: al-Masjidil Haram. Dia berkata, aku tanya
lagi; Kemudian apa?. Beliau menjawab:
al-Masjidil Aqshaa. Aku bertanya lagi;
Berapa lama selang waktu antara
keduanya?. Beliau menjawab: Empat puluh
tahun. Kemudian dimana saja kamu berada dan waktu shalat sudah datang maka
shalatlah, karena didalamnya ada keutamaan. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو
مَوْلَى الْمُطَّلِبِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَعَ لَهُ أُحُدٌ فَقَالَ
هَذَا جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ اللَّهُمَّ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ
مَكَّةَ وَإِنِّي أُحَرِّمُ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا وَرَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
زَيْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.38/3116. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari 'Amru bin Abi 'Amru,
maula Al Mutahllib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang gunung Uhud lalu bersabda:
Sesungguhnya gunung ini mencintai kita dan
kitapun mencintainya. Ya Allah, sesungguhnya Ibrahim telah mengharamkan
(menjadikan suci) kota Makkah dan aku pun mengharamkan kota yang berada di
antara dua batu hitam (Madinah) . Dan diriwayatkan pula oleh 'Abdullah
bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ ابْنَ أَبِي بَكْرٍ أَخْبَرَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَمْ
تَرَيْ أَنَّ قَوْمَكِ لَمَّا بَنَوْا الْكَعْبَةَ اقْتَصَرُوا عَنْ قَوَاعِدِ
إِبْرَاهِيمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تَرُدُّهَا عَلَى قَوَاعِدِ
إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ لَوْلَا حِدْثَانُ قَوْمِكِ بِالْكُفْرِ فَقَالَ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَئِنْ كَانَتْ عَائِشَةُ سَمِعَتْ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أُرَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَكَ اسْتِلَامَ الرُّكْنَيْنِ اللَّذَيْنِ يَلِيَانِ
الْحِجْرَ إِلَّا أَنَّ الْبَيْتَ لَمْ يُتَمَّمْ عَلَى قَوَاعِدِ إِبْرَاهِيمَ
وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ |
|
42.39/3117. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Salim bin 'Abdullah bahwa Ibnu Abu Bakr
telah mengabarkan kepada 'Abdullah bin 'Umar dari 'Aisyah, istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam radliallahu 'anhum bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tahukah kamu bahwa
kaummu ketika membangun Ka'bah (memperbaikinya), mereka menggesernya dari posisi
pondasi yang dibangun oleh Ibrahim. Aku bertanya; Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya baginda
kembalikan kepada posisi pondasi yang dibangun Ibrahim?. Beliau bersabda:
Seandainya tidak mempertimbangkan keadaan
kaummu yang baru saja meninggalkan (zaman) kekafiran, (tentu aku sudah
mengembalikannya) . Maka 'Abdullah bin 'Umar mengatakan, kalaulah 'Aisyah
radliallahu 'anha mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka aku sependapat bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
meninggalkan mengusap dua rukun (tiang yamani) yang berada didepan hajar aswad
ini, karena Baitullah tak lagi dibangun di atas pondasi yang dibangun oleh
Ibrahim 'Alaihissalam . Isma'il
berkata; 'Abdullah bin Muhammad bin Abu Bakr (sebagai ganti penyebutan sekaligus
nama sesungguhnya dari Ibnu Abi Bakr, perawi dari hadits ini). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ نُصَلِّي
عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ |
|
42.40/3118. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas
dari 'Abdullah bin Abi Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari
bapaknya dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqiy telah mengabarkan
kepadaku Abu Humaid as-Sa'idiy radliallahu 'anhu bahwa mereka berkata;
Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami
bershalawat kepada baginda?. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Ucapkanlah; Allahumma shalli 'alaa
Muhammadin wa azwaajihi wa dzurriyyatihii kamaa shollaita 'alaa aali Ibrahim wa
baarik 'alaa Muhammadin wa azwaajihi wa dzurriyyatihii kamaa baarakta 'alaa aali
Ibrahim innaka hamiidun majiid (Ya Allah berilah shalawat kepada
Muhammad, istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi
shalawat kepada keluarga Ibrahim dan berilah barakah kepada Muhammad,
istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi barakah
kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia) . |
|
|
حَدَّثَنَا
قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ وَمُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا أَبُو فَرْوَةَ مُسْلِمُ بْنُ سَالِمٍ
الْهَمْدَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِيسَى سَمِعَ عَبْدَ
الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ لَقِيَنِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ فَقَالَ
أَلَا أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً سَمِعْتُهَا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقُلْتُ بَلَى فَأَهْدِهَا لِي فَقَالَ سَأَلْنَا رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ
الصَّلَاةُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ عَلَّمَنَا كَيْفَ
نُسَلِّمُ عَلَيْكُمْ قَالَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ |
|
42.41/3119. Telah bercerita kepada kami Qais bin
Hafsh dan Musa bin Isma'il keduanya berkata telah bercerita kepada
kami 'Abdul Wahid bin Ziyad telah bercerita kepada kami Abu Farwah
Muslim bin Salim Al Hamdaniy berkata telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin 'Isa dia mendengar 'Abdur Rahman bi Abi Laila berkata; Ka'ab
bin 'Ujrah menemui aku lalu berkata; Maukah kamu aku hadiahkan suatu hadiah yang aku
mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Aku jawab; Ya, hadiahkanlah aku. Lalu dia berkata; Kami pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam; Wahai Rasulullah, bagaimana caranya kami bershalawat
kepada tuan-tuan kalangan Ahlul Bait sementara Allah telah mengajarkan kami
bagaimana cara menyampaikan salam kepada kalian?. Maka Beliau bersabda: Ucapkanlah; Allahumma
shalli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa Ibrahiim wa
'alaa aali Ibrahim innaka hamiidun majid. Allahumma baarik 'alaa Muhammadin wa
'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibrahiim wa 'alaa aali Ibrahim innaka
hamiidun majiid (Ya Allah berilah shalawat
kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi
shalawat kepada Ibrahiim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha
Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim dan kepada
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia)
. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ
الْمِنْهَالِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ
الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا
إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ
شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ |
|
42.42/3120. Telah bercerita kepada kami 'Utsman
bin Abi Staibah telah bercerita kepada kami Jarir dari Manshur
dari Al Minhal dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam biasa memohonkan perlindungan untuk Al Hasan dan Al
Husein (dua cucu Beliau) dan berkata; Sesungguhnya nenek moyang kamu
pernah memohonkan perlindungan untuk Isma'il dan Ishaq dengan kalimat ini:
A'uudzu bi kalimaatillaahit taammati min kulli syaitaani wa haammatin wa min
kuli 'ainin laammah (Aku berlindung
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala makhluq
berbisa dan begitupun dari setiap mata jahat yang mendatangkan petaka). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَسَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَحْنُ أَحَقُّ بِالشَّكِّ مِنْ
إِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ { رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِي الْمَوْتَى قَالَ أَوْ
لَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي } وَيَرْحَمُ اللَّهُ
لُوطًا لَقَدْ كَانَ يَأْوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ وَلَوْ لَبِثْتُ فِي السِّجْنِ
طُولَ مَا لَبِثَ يُوسُفُ لَأَجَبْتُ الدَّاعِيَ |
|
42.43/3121. Telah bercerita kepada kami Ahmad
bin Shalih telah bercerita kepada kami Ibnu Wahb berkata telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah
bin 'Abdur Rahman dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Kami lebih patut untuk ragu dibanding Ibrahim
ketika dia berkata; (Ya Rabbku, tunjukkan kepadaku bagaimana caranya Engkau
menghidupkan makhluq yang sudah mati. Allah berfirman; Apakah kamu tidak
beriman (belum yakin)? Ibrahim berkata;
Aku telah meyakininya akan tetapi untuk memantapkan hatiku). Dan semoga Allah merahmati Nabi Luth
'Alaihissalam yang telah berlindung kepada keluarga yang kuat. Dan seandainya
aku dipenjara dan mendekam didalamnya dalam masa tertentu sebagaimana Nabi Yusuf
'Alaihissalam mengalaminya tentu aku sudah bersegera memenuhi permintaan (orang
yang akan membebaskan aku) . (QS. Albaqarah 260). |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ
سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نَفَرٍ مِنْ أَسْلَمَ يَنْتَضِلُونَ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْمُوا بَنِي إِسْمَاعِيلَ
فَإِنَّ أَبَاكُمْ كَانَ رَامِيًا ارْمُوا وَأَنَا مَعَ بَنِي فُلَانٍ قَالَ
فَأَمْسَكَ أَحَدُ الْفَرِيقَيْنِ بِأَيْدِيهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكُمْ لَا تَرْمُونَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ نَرْمِي وَأَنْتَ مَعَهُمْ قَالَ ارْمُوا وَأَنَا مَعَكُمْ
كُلِّكُمْ |
|
42.44/3122. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Hatim dari Yazid bin Abi
'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu berkata; 'Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melewati beberapa orang dari suku Aslam
yang sedang menunjukkan keahlian bermain panah, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Memanahlah wahai
Bani Isma'il, karena nenek moyang kalian adalah ahli memanah. Memanahlah dan aku
berlatih bersama Bani Fulan. Salamah berkata: Lalu salah satu dari dua kelompok ada yang menahan
tangan-tangan mereka (berhenti berlatih), maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bertanya: Mengapa kalian tidak terus berlatih memanah?. Mereka menjawab: Bagaimana kami harus
berlatih sedangkan baginda berlatih bersama mereka?. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
Berlatihlah, karena aku bersama kalian semuanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ سَمِعَ الْمُعْتَمِرَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكْرَمُ
النَّاسِ قَالَ أَكْرَمُهُمْ أَتْقَاهُمْ قَالُوا يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ عَنْ
هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ
اللَّهِ ابْنِ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا
نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ
فَخِيَارُكُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا
فَقُهُوا |
|
42.45/3123. Telah bercerita kepada kami Ishaq
bin Ibrahim dia mendengar Al Mu'tamir dari 'Ubaidillah dari
Sa'id bin Abi Sa'id Al Maqburiy dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanyakan; Wahai Rasulullah, siapakah manusia
yang paling mulia?. Beliau menjawab:
Siapa yang paling taqwa di antara mereka?. Mereka berkata; Wahai Nabi Allah, bukan itu
yang kami tanyakan. Beliau berkata:
Kalau begitu, Yusuf Nabi Allah, putra dari Nabi Allah putra Khalilullah
(kekasih Allah, Ibrahim 'Alaihissalam) .
Mereka berkata lagi; Bukan itu yang kami tanyakan. Beliau berkata: Apakah yang kalian
maksudkan tentang kalangan bangsa Arab?. Mereka berkata; YA, benar. Beliau bersabda: Orang yang terbaik di antara kalian pada masa
Jahiliyyah adalah yang terbaik pula di masa Islam jika mereka memahami
Islam. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَغْفِرُ اللَّهُ لِلُوطٍ إِنْ كَانَ لَيَأْوِي
إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ |
|
42.46/3124. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah mengampuni Nabi Luth 'Alaihissalam meskipun
dia telah berlindung kepada keluarga yang kuat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ
عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَرَأَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ } |
|
42.47/3125. Telah bercerita kepada kami
Mahmud telah bercerita kepada kami Abu Ahmad telah bercerita
kepada kami Sufyan dari Abu Ishaq dari Al Aswad dari
'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memaca ayat fahal
min muddakir (apakah ada yang mengambil
pelajaran) (QS. Alqomar; 15). |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَمْعَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَكَرَ الَّذِي عَقَرَ النَّاقَةَ قَالَ انْتَدَبَ
لَهَا رَجُلٌ ذُو عِزٍّ وَمَنَعَةٍ فِي قَوْمِهِ كَأَبِي زَمْعَةَ |
|
42.48/3126. Telah bercerita kepada kami Al
Humaidiy telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita kepada
kami Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari 'Abdullah bin
Zam'ah berkata aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
lalu Beliau menyebutkan cerita tentang orang yang menyembelih unta. Sabda
Beliau: Tampil dengan segera seseorang yang
mempunyai kemuliaan dan kekuatan di tengah kaumnya seperti Abu
Zam'ah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مِسْكِينٍ أَبُو الْحَسَنِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ بْنِ
حَيَّانَ أَبُو زَكَرِيَّاءَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا نَزَلَ الْحِجْرَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ
أَمَرَهُمْ أَنْ لَا يَشْرَبُوا مِنْ بِئْرِهَا وَلَا يَسْتَقُوا مِنْهَا فَقَالُوا
قَدْ عَجَنَّا مِنْهَا وَاسْتَقَيْنَا فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَطْرَحُوا ذَلِكَ
الْعَجِينَ وَيُهَرِيقُوا ذَلِكَ الْمَاءَ وَيُرْوَى عَنْ سَبْرَةَ بْنِ مَعْبَدٍ
وَأَبِي الشُّمُوسِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ
بِإِلْقَاءِ الطَّعَامِ وَقَالَ أَبُو ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اعْتَجَنَ بِمَائِهِ |
|
42.49/3127. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Miskin abu Al Hasan telah bercerita kepada kami Yahya bin Hassan bin
Hayyan Abu Zakariya' telah bercerita kepada kami Sulaiman dari
'Abdullah bin Dinar dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika singgah di al-Hijr (suatu daerah
pegunungan yang pernah dijadikan Kaum Tsamud bertempat tinggal dan dibinasakan)
pada waktu perang Tabuk, Beliau memerintahkan agar pasukan tidak minum dari air
sumurnya dan tidak mengambil airnya. Mereka berkata; Kami telah membuat adonan roti dengan airnya dan
telah mengambil airnya. Maka Beliau memerintahkan agar membuang adonan
roti dan menumpahkan air-air tersebut. Dan
diriwayatkan dari Sabrah bin Ma'bad dan Abu Asy Syamus bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan agar memuntahkan makanan. Dan Abu Dzarr berkata
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Yaitu agar menumpahkan adonan
roti yang dibuat menggunakan air sumur itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّاسَ نَزَلُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرْضَ ثَمُودَ الْحِجْرَ فَاسْتَقَوْا مِنْ بِئْرِهَا وَاعْتَجَنُوا
بِهِ فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يُهَرِيقُوا مَا اسْتَقَوْا مِنْ بِئْرِهَا وَأَنْ يَعْلِفُوا الْإِبِلَ الْعَجِينَ
وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَسْتَقُوا مِنْ الْبِئْرِ الَّتِي كَانَتْ تَرِدُهَا النَّاقَةُ
تَابَعَهُ أُسَامَةُ عَنْ نَافِعٍ |
|
42.50/3128. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Al Mundzir telah bercerita kepada kami Anas bin 'Iyadl dari
'Ubaidullah dari Nafi' bahwa 'Abdullah bin 'Umar radliallahu
'anhu mengabarkan kepadanya bahwa ada serombongan orang (Sahabat) yang
bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian singgah di
al-Hijr, negeri Kaum Tsamud, lalu mereka mengambil air dari sumurnya dan membuat
adonan roti, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan mereka
agar menumpahkan air yang di ambil dari sumurnya dan agar adonan roti dijadikan
makanan buat unta dan memerintahkan mereka agar mengambil air dari sumur-sumur
yang dilalui oleh unta. Hadits ini diikuti
pula oleh Usamah dari Nafi'. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ
أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا مَرَّ بِالْحِجْرِ
قَالَ لَا تَدْخُلُوا مَسَاكِنَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ إِلَّا أَنْ
تَكُونُوا بَاكِينَ أَنْ يُصِيبَكُمْ مَا أَصَابَهُمْ ثُمَّ تَقَنَّعَ بِرِدَائِهِ
وَهُوَ عَلَى الرَّحْلِ |
|
42.51/3129. Telah bercerita kepadaku
Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah dari
Ma'mar dari Az Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Salim
bin 'Abdullah dari bapaknya radliallahu 'anhum bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ketika berjalan melewati al-Hijr, Beliau berkata: Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang
yang telah menzhalimi diri mereka sendiri kecuali jika kalian menangis, karena
dikhawatirkan kalian terkena musibah sebagaimana mereka mendapatkannya.
Kemudian Beliau menutup kepala dan wajah Beliau sedangkan Beliau berada di atas
tunggangan. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَهْبٌ حَدَّثَنَا أَبِي سَمِعْتُ
يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْخُلُوا مَسَاكِنَ الَّذِينَ
ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ إِلَّا أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا
أَصَابَهُمْ |
|
42.52/3130. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad telah bercerita kepada kami Wahb telah bercerita kepada
kami bapakku, aku mendengar Yunus dari Az Zuhriy dari
Salim bahwa Ibnu Umar berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Janganlah kalian memasuki
tempat tinggal orang-orang yang telah menzhalimi diri mereka sendiri kecuali
jika dengan menangis, karena dikhawatirkan terkena mushibah seperti yang menimpa
mereka. |
|
|
حَدَّثَنِي
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ
أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكْرَمُ
النَّاسِ قَالَ أَتْقَاهُمْ لِلَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ
فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِيِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِيِّ
اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَعَنْ
مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِي النَّاسُ مَعَادِنُ خِيَارُهُمْ فِي
الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقُهُوا حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ
بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِهَذَا |
|
42.53/3131. Telah bercerita kepadaku 'Ubaid bin
Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidillah berkata, telah
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu; Kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanyakan; Siapakah manusia yang paling
mulia?. Beliau menjawab: Mereka yang
paling taqwa kepada Allah. Mereka berkata;
Bukan itu yang kami tanyakan. Beliau
berkata: Kalau begitu, manusia paling mulia adalah Yusuf Nabi Allah,
putra dari Nabi Allah putra Khalilullah (kekasih Allah, Ibrahim
'Alaihissalam). Mereka berkata lagi;
Bukan itu yang kami tanyakan. Beliau
berkata: Apakah yang kalian maksudkan tentang kalangan bangsa Arab?.
Manusia dari kalangan 'Arab adalah yang terbaik di antara mereka pada masa
Jahiliyyah adalah yang terbaik di masa Islam jika mereka memahami Islam. Telah bercerita kepadaku Muhammad bin Salam
telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari 'Ubaidullah dari
Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan redaksi hadits seperti ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
قَالَ سَمِعْتُ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا مُرِي أَبَا
بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ قَالَتْ إِنَّهُ رَجُلٌ أَسِيفٌ مَتَى يَقُمْ مَقَامَكَ
رَقَّ فَعَادَ فَعَادَتْ قَالَ شُعْبَةُ فَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ أَوْ
الرَّابِعَةِ إِنَّكُنَّ صَوَاحِبُ يُوسُفَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ |
|
42.54/3132. Telah bercerita kepada kami Badal
bin Al Muhabbar telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad
bin Ibrahim berkata aku mendengar 'Urwah bin Az Zubair dari
'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepadanya: Perintahkanlah Abu Bakr agar
memimpin shalat bersama orang-orang. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata;
Abu Bakr adalah termasuk jenis orang yang
sensitife (suka menangis ketika membaca al-Qur'an) bila menggantikan posisi
baginda untuk memimpin orang-orang shalat. Maka Beliau kembali memerintah
'Aisyah radliallahu 'anha dan begitu juga 'Aisyah radliallahu 'anha kembali
mengemukakan alasannya. Syu'bah berkata; Maka
Beliau bersabda untuk kali ketiga atau keempat: Kalian ini seperti isteri
Yusuf (Zulaekha) saja. Perintahkanlah Abu Bakr agar memimpin shalat!. |
|
|
حَدَّثَنَا
الرَّبِيعُ بْنُ يَحْيَى الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ
بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَرِضَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ
فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ كَذَا
فَقَالَ مِثْلَهُ فَقَالَتْ مِثْلَهُ فَقَالَ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَإِنَّكُنَّ
صَوَاحِبُ يُوسُفَ فَأَمَّ أَبُو بَكْرٍ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ حُسَيْنٌ عَنْ زَائِدَةَ رَجُلٌ
رَقِيقٌ |
|
42.55/3133. Telah bercerita kepada kami ar-Rabi'
bin Yaha Al Bashriy telah bercerita kepada kami Za'idah dari
'Abdul Malik bin umair dari
Abu Burdah bin Abi Musa dari bapaknya berkata; Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menderita sakit, Beliau berkata; Perintahkanlah Abu Bakr agar memimpin shalat bersama
orang-orang. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Abu Bakr adalah termasuk jenis orang yang
begini. Maka Beliau perintahkan seperti tadi
dan begitu pula 'Aisyah radliallahu 'anha menjawab seperti jawaban sebelumnya.
Lalu Beliau kembali bersabda: Perintahkanlah Abu Bakr, kalian ini seperti
istri Yusuf saja (Zulaekha) . Maka Abu Bakr
(pernah) menjadi imam shalat pada masa hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan Husain berkata dari Za'idah; Abu Bakr adalah
seorang yang lembut hatinya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ أَنْجِ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي
رَبِيعَةَ اللَّهُمَّ أَنْجِ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ
بْنَ الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ
اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي
يُوسُفَ |
|
42.56/3134. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanjatkan doa:
ALLOOHUMMA ANJI 'AYYASY BIN RABI'AH,
ALLOOHUMMA ANJI SALAMATA BIN HISYAM, ALLOOHUMMA ANJI ALWALIDA BIN ALWALID,
ALLOOHUMMA ANJILMUSTADH'AFIINA MINAL MUKMINIINA, ALLOOHUMMA USYDUD WARTH'ATAKA
'ALAL MUDHARR, ALLOOHUMMAJ'ALHAA SINIINA KASINII YUUSUFA Ya Allah,
selamatkanlah 'Ayyasy bin Abu Robi'ah. Ya Allah, selamatkanlah Salamah bin
Hisyam. Ya Allah, selamatkanlah Al Walid bin Al Walid. Ya Allah, selamatkanlah
golongan yang lemah dari kaum mu'minin. Ya Allah, timpakanlah kerasnya siksa-Mu
kepada Mudlar dan jadikanlah siksa-Mu untuk mereka berupa paceklik seperti
paceklik yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ هُوَ ابْنُ أَخِي جُوَيْرِيَةَ
حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَنَّ
سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ وَأَبَا عُبَيْدٍ أَخْبَرَاهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ لُوطًا لَقَدْ كَانَ يَأْوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ
وَلَوْ لَبِثْتُ فِي السِّجْنِ مَا لَبِثَ يُوسُفُ ثُمَّ أَتَانِي الدَّاعِي
لَأَجَبْتُهُ |
|
42.57/3135. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Muhammad bin Asma', dia adalah anak dari saudaranya
Juwairiyah telah bercerita kepada kami Juwairiyah bin Asma' dari
Malik dari Az Zuhriy bahwa Sa'id bin Al Musayyab dan Abu
'Ubaid keduanya mengabarkan dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semoga Allah merahmati Nabi Luth 'Alaihissalam yang
telah berlindung kepada keluarga yang kuat. Dan seandainya aku dipenjara dan
mendekam didalamnya dalam masa tertentu sebagaimana Nabi Yusuf 'Alaihissalam
mengalaminya lalu datang orang yang menyeru tentu aku sudah bersegera memenuhi
permintaan (orang yang menyeruku itu) . |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ عَنْ
شَقِيقٍ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ سَأَلْتُ أُمَّ رُومَانَ وَهِيَ أُمُّ عَائِشَةَ
عَمَّا قِيلَ فِيهَا مَا قِيلَ قَالَتْ بَيْنَمَا أَنَا مَعَ عَائِشَةَ
جَالِسَتَانِ إِذْ وَلَجَتْ عَلَيْنَا امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَهِيَ تَقُولُ
فَعَلَ اللَّهُ بِفُلَانٍ وَفَعَلَ قَالَتْ فَقُلْتُ لِمَ قَالَتْ إِنَّهُ نَمَى
ذِكْرَ الْحَدِيثِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ أَيُّ حَدِيثٍ فَأَخْبَرَتْهَا قَالَتْ
فَسَمِعَهُ أَبُو بَكْرٍ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَتْ نَعَمْ فَخَرَّتْ مَغْشِيًّا عَلَيْهَا فَمَا أَفَاقَتْ إِلَّا وَعَلَيْهَا
حُمَّى بِنَافِضٍ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
مَا لِهَذِهِ قُلْتُ حُمَّى أَخَذَتْهَا مِنْ أَجْلِ حَدِيثٍ تُحُدِّثَ بِهِ
فَقَعَدَتْ فَقَالَتْ وَاللَّهِ لَئِنْ حَلَفْتُ لَا تُصَدِّقُونِي وَلَئِنْ
اعْتَذَرْتُ لَا تَعْذِرُونِي فَمَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَمَثَلِ يَعْقُوبَ وَبَنِيهِ
فَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ فَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ مَا أَنْزَلَ فَأَخْبَرَهَا
فَقَالَتْ بِحَمْدِ اللَّهِ لَا بِحَمْدِ أَحَدٍ |
|
42.58/3136. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Salam telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudlail telah bercerita
kepada kami Hushain dari Syaqiq dari Masruq berkata; Aku bertanya kepada Ummu Ruman, dia adalah
ibu 'Aisyah radliallahu 'anha tentang apa yang diperbincangkan orang tentang
diri 'Aisyah radliallahu 'anha (ketika terjadi fitnah terhadapnya). Ummu Ruman
berkata; Ketika aku bersama 'Aisyah radliallahu 'anha sedang duduk-duduk,
tiba-tiba datang kepada kami seorang wanita dari kalangan Anshar sambil berkata;
Semoga Allah bertindak atas si fulan.
Ummu Ruman berkata; Aku bertanya; Memangnya
ada apa?. Wanita itu berkata; Orang itu
telah terlibat menyebut-nyebut peristiwa (fitnah) . Lalu 'Aisyah
radliallahu 'anha bertanya; Peristiwa
apa?. Maka wanita itu menceritakan peristiwa yang terjadi kepadanya.
Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha bertanya lagi; Apakah Abu Bakr dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mendengarnya?. Wanita itu berkata; Ya. Seketika itu pula 'Aisyah radliallahu
'anha jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri melainkan setelah sakit demam
panasnya mereda. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang seraya
berkata; Sakit apa yang dideritanya?.
Aku katakan; Sakit demam panas karena
peristiwa fitnah (maksudnya isu dusta bahwa ia dikabarkan selingkuh degan
Shafwan). Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha duduk lalu berkata; Demi
Allah, seandainya aku bersumpah pasti kalian tidak akan percaya kepadaku dan
seandainya aku mengajukan alasan kalian pun tidak akan menerimanya. Maka bagiku
peristiwa antara aku dan kalian ini bagaikan peristiwa Nabi Ya'qub 'Alaihissalam
bersama anak-anaknya, (yang berkata); Dan
Allah sajalah tempat memohon pertolongan atas apa yang kalian ceritakan.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi meninggalkannya lalu Allah
menurunkan firman-Nya. Kemudian Beliau mengabarkan kepada 'Aisyah radliallahu
'anha. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Dengan segala puji bagi Allah dan tidak ada pujian
bagi seorangpun. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتِ قَوْلَهُ { حَتَّى
إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِّبُوا } أَوْ { كُذِبُوا
} قَالَتْ بَلْ كَذَّبَهُمْ قَوْمُهُمْ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَقَدْ اسْتَيْقَنُوا
أَنَّ قَوْمَهُمْ كَذَّبُوهُمْ وَمَا هُوَ بِالظَّنِّ فَقَالَتْ يَا عُرَيَّةُ
لَقَدْ اسْتَيْقَنُوا بِذَلِكَ قُلْتُ فَلَعَلَّهَا أَوْ { كُذِبُوا } قَالَتْ
مَعَاذَ اللَّهِ لَمْ تَكُنِ الرُّسُلُ تَظُنُّ ذَلِكَ بِرَبِّهَا وَأَمَّا هَذِهِ
الْآيَةُ قَالَتْ هُمْ أَتْبَاعُ الرُّسُلِ الَّذِينَ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ
وَصَدَّقُوهُمْ وَطَالَ عَلَيْهِمْ الْبَلَاءُ وَاسْتَأْخَرَ عَنْهُمْ النَّصْرُ
حَتَّى إِذَا اسْتَيْأَسَتْ مِمَّنْ كَذَّبَهُمْ مِنْ قَوْمِهِمْ وَظَنُّوا أَنَّ
أَتْبَاعَهُمْ كَذَّبُوهُمْ جَاءَهُمْ نَصْرُ اللَّهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ {
اسْتَيْأَسُوا } اسْتَفْعَلُوا مِنْ يَئِسْتُ { مِنْهُ } مِنْ يُوسُفَ { لَا
تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ } مَعْنَاهُ الرَّجَاءُ |
|
42.59/3137. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab berkata telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bahwa
dia pernah bertanya kepada 'Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; Bagaimana
pendapat kamu tentang firman Allah dalam QS Yusuf ayat 110 yang artinya
(Sehingga apabila para Rasul itu tidak mempunyai harapan lagi -tentang
keimanan kaum mereka- dan mereka berprasangka bahwa mereka telah dituduh
berdusta -kudzdzibuu, huruf dzal bertasydid) atau (didustakan, kudzibuu, dzal
tidak bertasydid). 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Bahkan yang benar adalah para rasul benar-benar
telah didustakan oleh kaum mereka. Aku katakan; Demi Allah, sungguh mereka telah yakin bahwa kaum
mereka menuduh mereka berdusta, lalu apa maksud berprasangka dalam ayat
itu?. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Wahai 'Urwah, sungguh para Rasul telah yakin mereka
akan didustakan. Aku katakan; Semoga
saja begitu. Atau mereka hanya berprasangka bahwa mereka telah
didustakan?. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Allah Maha Melindungi. Sungguh para Rasul tidak
berprasangka kepada Rabb mereka. Ayat ini, katanya; Adalah berkaitan
dengan pengikut mereka yang ditimpa ujian dalam masa yang cukup lama, sedang
pertolongan belum juga datang, sehingga ketika diantara mereka berputus asa
terhadap orang yang mendustakan mereka dan jangan-jangan pengikutnya malah akan
mendustakan kenabiannya, barulah datang pertolongan Allah. Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata; Kata
istay'asuu mengikuti pola kaliamat istaf'aluu yang berasal dari kata yaistu.
Dalam Surah Yusuf laa tai'asuu mir rauhillah (janganlah kalian berputus asa dari
rahmat Allah) maksudnya adalah agar selalu mengedepankan raja' (harapan) . |
|
|
أَخْبَرَنِي
عَبْدَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ
يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمْ
السَّلَام |
|
42.60/3138. Telah mengabarkan kepadaku
'Abdah telah bercerita kepada kami 'Abdush Shamad dari 'Abdur
Rahman dari bapaknya dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Orang yang mulia putra dari orang yang mulia putra
dari orang yang mulia putra dari orang yang mulia adalah Yusuf bin Ya'qub bin
Ishaq bin Ibrahim ASm. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ
الْكَرِيمُ ابْنُ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ ابْنِ الْكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ
يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمْ السَّلَام |
|
42.61/3139. Telah bercerita kepada kami Ishaq
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Abdush Shamad telah
bercerita kepada kami 'Abdur Rahman bin 'Abdullah dari bapaknya
dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa Beliau bersabda: Orang yang
mulia putra dari orang yang mulia putra dari orang yang mulia putra dari orang
yang mulia adalah Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim
'Alaihissalam. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا أَيُّوبُ
يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا خَرَّ عَلَيْهِ رِجْلُ جَرَادٍ مِنْ ذَهَبٍ فَجَعَلَ يَحْثِي
فِي ثَوْبِهِ فَنَادَاهُ رَبُّهُ يَا أَيُّوبُ أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا
تَرَى قَالَ بَلَى يَا رَبِّ وَلَكِنْ لَا غِنَى لِي عَنْ بَرَكَتِكَ |
|
42.62/3140. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad Al Ju'fiy telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu
Hurairah radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Ketika Nabi Ayub 'Alaihissalam sedang mandi
dalam keadaan telanjang tiba-tiba jatuh kaki belalang yang terbuat dari emas
lalu Ayyub mengambil dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam pakaiannya.
Kemudian Rabbnya memanggilnya: Wahai Ayyub, bukankah aku telah
mencukupkan kamu dengan apa yang baru saja kamu lihat?. Ayub menjawab; Benar, wahai Rabb. Namun aku
tidak akan pernah merasa cukup dari barakah-Mu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ سَمِعْتُ عُرْوَةَ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
فَرَجَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى خَدِيجَةَ يَرْجُفُ
فُؤَادُهُ فَانْطَلَقَتْ بِهِ إِلَى وَرَقَةَ بْنِ نَوْفَلٍ وَكَانَ رَجُلًا
تَنَصَّرَ يَقْرَأُ الْإِنْجِيلَ بِالْعَرَبِيَّةِ فَقَالَ وَرَقَةُ مَاذَا تَرَى
فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ وَرَقَةُ هَذَا النَّامُوسُ الَّذِي أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى
مُوسَى وَإِنْ أَدْرَكَنِي يَوْمُكَ أَنْصُرْكَ نَصْرًا مُؤَزَّرًا النَّامُوسُ
صَاحِبُ السِّرِّ الَّذِي يُطْلِعُهُ بِمَا يَسْتُرُهُ عَنْ غَيْرِهِ |
|
42.63/3141. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah bercerita kepada kami Al Laits berkata
telah bercerita kepadaku 'Uqail dari Ibnu Syihab aku mendengar
'Urwah berkata, 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali
kepada Khadijah dalam keadaan jiwa yang berguncang. Maka Khadijah membawa Beliau
menemui Waraqah bin Naufal, seorang yang beragama Nashrani dan membaca Kitab
Injil dalam bahasa 'Arab. Kemudian Waraqah berkata; Apa yang kamu
lihat?. Lalu Beliau menceritakannya. Waraqah
berkata; Ini adalah an-Namus, yang telah Allah turunkan kepada Musa
'Alaihissalam. Dan seandainya aku hidup hingga masa kamu, aku pasti akan
menolongmu dengan pertolongan yang gigih. Dan
istilah Namus adalah penyimpan rahasia yang mengungkapkan apa yang
disembunyikannya dari orang lain. (Maksudnya adalah malaikat Jibril
'Alaihissalam). |
|
|
حَدَّثَنَا
هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُمْ عَنْ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ حَتَّى أَتَى
السَّمَاءَ الْخَامِسَةَ فَإِذَا هَارُونُ قَالَ هَذَا هَارُونُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ
فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَرَدَّ ثُمَّ قَالَ مَرْحَبًا بِالْأَخِ الصَّالِحِ
وَالنَّبِيِّ الصَّالِحِ تَابَعَهُ ثَابِتٌ وَعَبَّادُ بْنُ أَبِي عَلِيٍّ عَنْ
أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.64/3142. Telah bercerita kepada kami Hudbah
bin Khalid telah bercerita kepada kami Hammam telah bercerita kepada
kami Qatadah dari Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bercerita kepada mereka tentang
malam saat Beliau disra'kan hingga ketika sampai pada langit kelima, disana ada
Nabi Harun 'Alaihissalam. Jibril berkata; Ini
adalah Nabi Harun 'Alaihissalam, berilah salam kepadanya. Maka aku
memberi salam kepadanya lalu dia membalas salamku dengan mengucapkan; Selamat
datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih. Hadits ini diikuti pula oleh Tsabit dan
'Abbad bin Abi 'Ali dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رَأَيْتُ مُوسَى وَإِذَا هُوَ رَجُلٌ ضَرْبٌ رَجِلٌ
كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ وَرَأَيْتُ عِيسَى فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ رَبْعَةٌ
أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِ إِبْرَاهِيمَ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهِ ثُمَّ أُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ فِي
أَحَدِهِمَا لَبَنٌ وَفِي الْآخَرِ خَمْرٌ فَقَالَ اشْرَبْ أَيَّهُمَا شِئْتَ
فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ فَقِيلَ أَخَذْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ
لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ |
|
42.65/3143. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhriy dari Sa'id bin Al
Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Ketika
malam aku diisra'kan, aku melihat Musa 'alaihis salam, ternyata dia adalah
seorang laki-laki yang berambut lurus dan seakan dia seorang laki-laki yang
gagah berasal dari kalangan Syanu'ah (Yaman). Aku juga melihat 'Isa 'alaihis
salam yang ternyata dia adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang,
berkulit merah seakan ia keluar dari ruang bawah tanah (kamar mandi) sedangkan
aku adalah anak keturunan Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam yang paling mirip
dengannya. Kemudian aku disuguhi dua buah gelas, satunya berisi susu dan satunya
lagi berisi khamer (arak, minuman keras) lalu dia berkata; Minumlah mana
yang kamu suka. Maka aku mengambil gelas
berisi susu dan meminumnya. Tiba-tiba ada suara; Kamu telah mengambil sesuai fithrah. Seandainya yang
kamu ambil adalah khamar, niscaya kaummu tersesat. |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
قَالَ سَمِعْتُ أَبَا الْعَالِيَةِ حَدَّثَنَا ابْنُ عَمِّ نَبِيِّكُمْ يَعْنِي
ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا
يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى وَنَسَبَهُ
إِلَى أَبِيهِ وَذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِهِ فَقَالَ مُوسَى آدَمُ طُوَالٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ
وَقَالَ عِيسَى جَعْدٌ مَرْبُوعٌ وَذَكَرَ مَالِكًا خَازِنَ النَّارِ وَذَكَرَ
الدَّجَّالَ |
|
42.66/3144. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Basysyar telah bercerita kepada kami Ghundar telah bercerita
kepada kami Syu'bah dari Qatadah berkata aku mendengar Abu Al
'Aliyah telah bercerita kepada kami anak paman Nabi kalian, yaitu Ibnu
'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak sepatutnya seorang hamba berkata aku lebih
baik dari Yunus bin Matta -----beliau menyebutnya dengan menisbatkannya
kepada ayahnya----. Dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam juga menyebutkan pada malam Beliau diisra'kan, kata Beliau;
Musa adalah seorang laki-laki yang berkulit sawo matang seakan dia
laki-laki gagah berasal dari Syanu'ah (Yaman) dan Beliau juga berkata bahwa 'Isa
adalah seorang yang berambut keriting, berdada bidang. Beliau juga menyebut
malaikat Malik penjaga neraka dan juga menyebut ad-Dajjal. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ
السَّخْتِيَانِيُّ عَنْ ابْنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي
عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ
مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا
أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ |
|
42.67/3145. Telah bercerita kepada kami 'Ali bin
'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita kepada
kami Ayyub as-Sakhtiyaniy dari Ibnu Sa'id bin Jubair dari
bapaknya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka
(orang Yahudi) malaksanakan shaum hari 'Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata;
Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah
menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir'aun. Lalu Nabi Musa 'Alaihissalam
mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah. Maka Beliau bersabda:
Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa
dibanding mereka. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan
ummat Beliau untuk mempuasainya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ النَّاسُ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَكُونُ
أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ
الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَفَاقَ قَبْلِي أَمْ جُوزِيَ بِصَعْقَةِ
الطُّورِ |
|
42.68/3146. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Yusuf telah bercerita kepada kami Sufyan dari 'Amru
binYahya dari bapaknya dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Manusia semua akan mati pada hari qiyamat lalu aku
menjadi orang yang pertama yang sadar (dihidupkan lagi), ternyata di hadapanku
ada Nabi Musa 'Alaihissalam yang sedang berpegangan salah satu tiang dari tiang
'Arsy. Aku tidak tahu apakah dia lebih dahulu sadar (dihidupkan) sebelum aku,
atau dia termasuk orang yang dikecualikan dari kematian saat kegoncangan hari
qiyamat. |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجُعْفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا بَنُو
إِسْرَائِيلَ لَمْ يَخْنَزْ اللَّحْمُ وَلَوْلَا حَوَّاءُ لَمْ تَخُنْ أُنْثَى
زَوْجَهَا الدَّهْرَ |
|
42.69/3147. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad Al Ju'fiy telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Seandainya bukan karena perbuatan
Bani Isra'il maka daging tidak akan membusuk, dan seandainya bukan karena Hawa'
(istri Nabi Adam 'Alaihissalam) tentu wanita tidak akan mengkhianati suaminya
selama-lamanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنِي
أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
أَخْبَرَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسٍ
الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ خَضِرٌ فَمَرَّ
بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ
أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى
لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَذْكُرُ شَأْنَهُ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ جَاءَهُ
رَجُلٌ فَقَالَ هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ لَا فَأَوْحَى اللَّهُ
إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيْهِ فَجُعِلَ
لَهُ الْحُوتُ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ
سَتَلْقَاهُ فَكَانَ يَتْبَعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ لِمُوسَى
فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ
وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } فَقَالَ مُوسَى { ذَلِكَ
مَا كُنَّا نَبْغِ فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا
فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا الَّذِي قَصَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ |
|
42.70/3148. Telah bercerita kepada kami 'Amru
bin Muhammad telah bercerita kepada kami Ya'qub bin Ibrahim berkata
telah bercerita kepadaku bapakku dari Shalih dari Ibnu
Syihab bahwa 'Ubaidullah bin 'Abdullah mengabarkan kepadanya dari
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa dia (Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma) dan Al Hurru bin Qais Al Fazariy beselisih pendapat tentang teman Nabi
Musa 'Alaihissalam. Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: Dia adalah Khadlir. Di tengah perselisihan
itu, Ubbay bin Ka'ab lewat di hadapan keduanya maka Ibnu 'Abbas
memanggilnya seraya berkata; Aku sedang
berbeda pendapat dengan temanku ini tentang teman Nabi Musa 'Alaihissalam yang
beliau menanyakan jalan agar bisa bertemu dengannya. Apakah anda pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan hal ini?.
Ubay berkata; Ya. Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ketika Musa 'Alaihissalam berada
di tengah-tengah pembesar Bani Isra'il tiba-tiba ada seorang laki-laki yang
datang lalu berkata; Apakah kamu mengetahui
ada orang yang lebih pandai darimu?. Nabi Musa menjawab; Tidak. Kemudian Allah Ta'ala mewahyukan
kepada Musa 'Alaihissalam: Bahkan ada, yaitu
Hamba Kami yang bernama Khadlir. Lalu Musa menanyakan jalan untuk dapat
bertemu dengannya. Maka dijadikanlah ikan sebagai tanda dan dikatakan kepadanya:
Jika kamu kehilangan ikan itu, kembalilah
karena dengan begitu kamu bertemu dengannya. Maka Musa menyusuri jejak
ikan itu dari tepi laut. Kemudian muridnya berkata kepada Musa; Tahukah kamu tatkala kita berlkindung di balik batu
itu, sebenarnya aku lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada yang
melupakan aku untuk menceritakannya melainkan setan. Maka Musa
'Alaihissalam berkata; Itulah tempat yang kita
cari. Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula. Akhirnya Musa bertemu dengan Khadlir. Itulah
kejadian yang dialami keduanya sebagaimana Allah Ta'ala menceritakannya dalam
Kitab-Nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ
دِينَارٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ
إِنَّ نَوْفًا الْبَكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ مُوسَى صَاحِبَ الْخَضِرِ لَيْسَ هُوَ
مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنَّمَا هُوَ مُوسَى آخَرُ فَقَالَ كَذَبَ عَدُوُّ
اللَّهِ حَدَّثَنَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّ مُوسَى قَامَ خَطِيبًا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ
النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ
الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ بَلَى لِي عَبْدٌ بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ
أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ أَيْ رَبِّ وَمَنْ لِي بِهِ وَرُبَّمَا قَالَ سُفْيَانُ أَيْ
رَبِّ وَكَيْفَ لِي بِهِ قَالَ تَأْخُذُ حُوتًا فَتَجْعَلُهُ فِي مِكْتَلٍ
حَيْثُمَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَهُوَ ثَمَّ وَرُبَّمَا قَالَ فَهُوَ ثَمَّهْ
وَأَخَذَ حُوتًا فَجَعَلَهُ فِي مِكْتَلٍ ثُمَّ انْطَلَقَ هُوَ وَفَتَاهُ يُوشَعُ
بْنُ نُونٍ حَتَّى إِذَا أَتَيَا الصَّخْرَةَ وَضَعَا رُءُوسَهُمَا فَرَقَدَ مُوسَى
وَاضْطَرَبَ الْحُوتُ فَخَرَجَ فَسَقَطَ فِي الْبَحْرِ { فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي
الْبَحْرِ سَرَبًا } فَأَمْسَكَ اللَّهُ عَنْ الْحُوتِ جِرْيَةَ الْمَاءِ فَصَارَ
مِثْلَ الطَّاقِ فَقَالَ هَكَذَا مِثْلُ الطَّاقِ فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ
بَقِيَّةَ لَيْلَتِهِمَا وَيَوْمَهُمَا حَتَّى إِذَا كَانَ مِنْ الْغَدِ { قَالَ
لِفَتَاهُ آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا }
وَلَمْ يَجِدْ مُوسَى النَّصَبَ حَتَّى جَاوَزَ حَيْثُ أَمَرَهُ اللَّهُ قَالَ لَهُ
فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ
وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي
الْبَحْرِ عَجَبًا } فَكَانَ لِلْحُوتِ سَرَبًا وَلَهُمَا عَجَبًا قَالَ لَهُ
مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا }
رَجَعَا يَقُصَّانِ آثَارَهُمَا حَتَّى انْتَهَيَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِذَا
رَجُلٌ مُسَجًّى بِثَوْبٍ فَسَلَّمَ مُوسَى فَرَدَّ عَلَيْهِ فَقَالَ وَأَنَّى
بِأَرْضِكَ السَّلَامُ قَالَ أَنَا مُوسَى قَالَ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ
نَعَمْ أَتَيْتُكَ لِتُعَلِّمَنِي { مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا } قَالَ يَا مُوسَى
إِنِّي عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَنِيهِ اللَّهُ لَا تَعْلَمُهُ
وَأَنْتَ عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَكَهُ اللَّهُ لَا أَعْلَمُهُ
قَالَ هَلْ أَتَّبِعُكَ { قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا وَكَيْفَ
تَصْبِرُ عَلَى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا إِلَى قَوْلِهِ إِمْرًا }
فَانْطَلَقَا يَمْشِيَانِ عَلَى سَاحِلِ الْبَحْرِ فَمَرَّتْ بِهِمَا سَفِينَةٌ
كَلَّمُوهُمْ أَنْ يَحْمِلُوهُمْ فَعَرَفُوا الْخَضِرَ فَحَمَلُوهُ بِغَيْرِ نَوْلٍ
فَلَمَّا رَكِبَا فِي السَّفِينَةِ جَاءَ عُصْفُورٌ فَوَقَعَ عَلَى حَرْفِ
السَّفِينَةِ فَنَقَرَ فِي الْبَحْرِ نَقْرَةً أَوْ نَقْرَتَيْنِ قَالَ لَهُ
الْخَضِرُ يَا مُوسَى مَا نَقَصَ عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ إِلَّا
مِثْلَ مَا نَقَصَ هَذَا الْعُصْفُورُ بِمِنْقَارِهِ مِنْ الْبَحْرِ إِذْ أَخَذَ
الْفَأْسَ فَنَزَعَ لَوْحًا قَالَ فَلَمْ يَفْجَأْ مُوسَى إِلَّا وَقَدْ قَلَعَ
لَوْحًا بِالْقَدُّومِ فَقَالَ لَهُ مُوسَى مَا صَنَعْتَ قَوْمٌ حَمَلُونَا
بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ فَخَرَقْتَهَا { لِتُغْرِقَ
أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ
تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا
تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } فَكَانَتْ الْأُولَى مِنْ مُوسَى نِسْيَانًا
فَلَمَّا خَرَجَا مِنْ الْبَحْرِ مَرُّوا بِغُلَامٍ يَلْعَبُ مَعَ الصِّبْيَانِ
فَأَخَذَ الْخَضِرُ بِرَأْسِهِ فَقَلَعَهُ بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَوْمَأَ سُفْيَانُ
بِأَطْرَافِ أَصَابِعِهِ كَأَنَّهُ يَقْطِفُ شَيْئًا فَقَالَ لَهُ مُوسَى {
أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُكْرًا قَالَ
أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ
عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا
فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا
فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ
} مَائِلًا أَوْمَأَ بِيَدِهِ هَكَذَا وَأَشَارَ سُفْيَانُ كَأَنَّهُ يَمْسَحُ
شَيْئًا إِلَى فَوْقُ فَلَمْ أَسْمَعْ سُفْيَانَ يَذْكُرُ مَائِلًا إِلَّا مَرَّةً
قَالَ قَوْمٌ أَتَيْنَاهُمْ فَلَمْ يُطْعِمُونَا وَلَمْ يُضَيِّفُونَا عَمَدْتَ
إِلَى حَائِطِهِمْ { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا قَالَ هَذَا
فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ
عَلَيْهِ صَبْرًا } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدِدْنَا
أَنَّ مُوسَى كَانَ صَبَرَ فَقَصَّ اللَّهُ عَلَيْنَا مِنْ خَبَرِهِمَا قَالَ
سُفْيَانُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ
مُوسَى لَوْ كَانَ صَبَرَ لَقُصَّ عَلَيْنَا مِنْ أَمْرِهِمَا وَقَرَأَ ابْنُ
عَبَّاسٍ أَمَامَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ صَالِحَةٍ غَصْبًا وَأَمَّا
الْغُلَامُ فَكَانَ كَافِرًا وَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ ثُمَّ قَالَ لِي
سُفْيَانُ سَمِعْتُهُ مِنْهُ مَرَّتَيْنِ وَحَفِظْتُهُ مِنْهُ قِيلَ لِسُفْيَانَ
حَفِظْتَهُ قَبْلَ أَنْ تَسْمَعَهُ مِنْ عَمْرٍو أَوْ تَحَفَّظْتَهُ مِنْ إِنْسَانٍ
فَقَالَ مِمَّنْ أَتَحَفَّظُهُ وَرَوَاهُ أَحَدٌ عَنْ عَمْرٍو غَيْرِي سَمِعْتُهُ
مِنْهُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا وَحَفِظْتُهُ مِنْهُ |
|
42.71/3149. Telah bercerita kepada kami 'Ali bin
'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita kepada
kami 'Amru bin DInar berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin
Jubair berkata; aku mengatakan kepada Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma; Nauf Al Bakaly menganggap bahwa
Musa teman Khadlir bukanlah Musa Bani Israa'il, tapi Musa yang lain. Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhu berkata: Musuh Allah itu berdusta, sungguh telah
bercerita kepada kami Ubay bin Ka'ab dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam: Bahwa Musa tengah
berdiri di hadapan Bani Isra'il memberikan khuthbah lalu dia ditanya:
Siapakah orang yang paling 'alim.
Beliau 'Alaihissalam menjawab: Aku.
Seketika itu pula Allah Ta'ala mencelanya karena dia tidak diberi pengetahuan
tentang itu. Lalu Allah Ta'ala memahyukan kepadanya: Ada seorang hamba
diantara hamba-hamba-Ku yang tinggal di pertemuan antara dua lautan yang dia
lebih 'alim (pandai) darimu. Lalu Musa
berkata: Wahai Rabb, siapa yang bisa kujadikan teman untuk bertemu? '
Sufyan meriwayatkan dengan kalimat yang lain; Wahai Rabb, bagaimana caraku (agar bisa bertemu)?.
Allah berfirman: Ambillah seekor ikan dan tempatkan dalam suatu keranjang
dan kapan saja kamu kehilangan ikan tersebut itulah tanda petunjuknya. Sufyan juga meriwayatkan dengan kalimat lain;
Itulah tempat orang itu. Maka Musa
ambil ikan dan diaruhnya dalam keranjang, lalu berangkat bersama muridnya
bernama Yusya' bin Nun hingga ketika tiba pada batu besar, keduanya membaringkan
kepalanya di batu itu hingga Musa tertidur. Kemudian ikan itu keluar dari
keranjang diam-diam lalu melompat dan mengambil jalannya di laut (QS al-Kahfi
ayat 61). Allah pun menahan aliran air yang dilewati ikan tersebut sehingga
terbentuk seperti atap suatu bangunan atau membentuk suatu tanda. Maka Musa
berkata; Itulah tandanya yang bentuknya seperti atap. Maka keduanya melanjutkan sisa malam dan hari
perjalannannya. Hingga pada siang harinya, Musa berkata kepada muridnya;
Bawalah kemari makanan kita, sungguh kita sudah sangat lelah dalam
perjalanan ini'. ((QS al-Kahfi ayat 62). Tidaklah Musa merasakan kelelahan
kecuali setelah sampai pada tempat yang dituju sebagaimana diperintahkan Allah
Ta'ala. Maka muridnya berkata kepadanya: Tahukah kamu ketika kita mencari tempat berlindung
di batu tadi?, sesungguhnya aku lupa menceritakan ikan itu. Dan tidaklah yang
melupakan aku ini kecuali syetan). Berkata Musa: (Itulah tempat yang kita cari. Lalu keduanya kembali
mengikuti jejak mereka semula. (QS al-Kahfi ayat 63). Saat itu, ikan
tersebut mengambil jalannya sendiri di laut dan bagi keduanya ini suatu hal yang
aneh. Musa berkata: Itulah tempat yang kita
cari. Lalu keduanya kembali dan mengikuti jejak mereka semula. (QS al-Kahfi ayat 64). Keduanya berbalik lalu
menyusuri jejak sebelumnya hingga sampai kembali di batu dan ternyata di sana
sudah ada seorang dengan pakaiannya yang lebar lalu Musa memberi salam. Orang
tua itu membalas salamnya Musa lau berkata; Bagaimana cara salam di
tempatmu? Musa menjawab: Aku adalah
Musa. Orang tua itu balik bertanya: Musa Bani Isra'il?. Jawab Musa: Ya,
benar. Kata Musa selanjutnya: Aku
datang menemuimu agar kamu mengajariku ilmu
yang benar dari ilmu-ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu. (QS
al-Kahfi ayat 66). Orang tua itu berkata; Wahai Musa, aku punya ilmu dari ilmu Allah yang
telah Allah ajarkan kepadaku yang kamu tidak mengetahuinya dan begitu juga kamu
punya ilmu dari ilmu Allah yang telah Allah ajarkan kepadamu yang aku tidak
mengetahuinya. Musa berkata; Bolehkah
aku mengikutimu? '. Dia menjawab: Kamu sekali-kali tidak akan sanggup
sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu yang kamu belum
memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal itu. Seterusnya hingga firman Allah … kesalahan
yang besar. (QS al-Kahfi ayat 67 - 71).
Kemudian keduanya berjalan kaki di tepi pantai hingga tiba-tiba ada perahu yang
lewat, lalu mereka meminta untuk menumpangkan mereka, rupanya mereka kenal
Khadlir Lalu mereka (pemilik perahu) membawanya tanpa meminta upah. Ketika
keduanya berlayar dengan perahu tersebut, datang seekor burung kecil dan hinggap
di sisi perahu lalu mematuk-matuk di air laut untuk minum satu atau dua kali
patukan. Maka Khadlir berkata kepadanya: Wahai Musa, ilmuku dan ilmumu
bila dibandingkan dengan ilmu Allah tidaklah seberapa kecuali seperti (air yang
bisa terambil) dari patukan burung ini dengan paruhnya terhadap air lautan.
Tiba-tiba Khadlir mengambil kapak lalu merusak papan perahu. Keheranan Musa
belum hilang, hingga papan perahu itu sudah dicabutnya.. Musa berkata kepadanya:
Apa yang kamu lakukan?. Orang-orang ini
telah menumpangkan kita ke dalam perahunya tanpa upah lalu kamu malah melubangi
perahu mereka Sehingga kamu menenggelamkan
penumpangnya. Sungguh kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Khadlir
berkata: Bukankah aku telah katakana;
Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa
berkata: Janganlah kamu menghukum aku karena
kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam
urusanku (QS al-Kahfi ayat 71 - 73). Pertanyaan yang pertama ini karena
Musa terlupa. Setelah keduanya meninggalkan laut, mereka melewati seorang anak
kecil yang sedang bermain dengan dua temannya. Lalu Khadlir memegang kepala anak
itu dan mematahkannya dengan tangannya. Sufyan, perawi memberi isyarat dengan
jarinya seolah dia memelintir sesuatu. Maka Musa bertanya kepadanya: Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena
dia telah membunuh orang lain?. Sungguh kamu telah melakukan suatu kemungkaran.
Khadlir berkata: Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku? Musa
berkata: Jika aku bertanya lagi tentang sesuatu kepadamu setelah ini maka
silakan kamu tidak memperbolehkan aku untuk menyertaimu. Sungguh kamu telah
cukup memberikan udzur kepadaku. (QS al-Kahfi
ayat 74). Lalu keduanya berjalan. Hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk
suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk
negeri itu tidak mau menjamu mereka. Kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah
yang hampir roboh di negeri itu. (Perawi. 'Ali bin 'Abdullah) berkata:
Tembok itu miring. Sufyan memberi isyarat dengan tangannya seakan dia mengusap
sesuatu ke atas dan aku tidak mendengar Sufyan menyebutkan miring kecuali sekali
saja. Musa berkata; Mereka adalah suatu kaum
yang kita sudah mendatangi mereka namun tidak mereka memberi makan kita dan
tidak juga menjamu kita, lalu mengapa kamu sengaja memperbaiki tembok
mereka?.Jikalau kamu mau, minta saja upah untuk itu. Khadlir menjawab: Inilah saat perpisahan
antara aku dan kamu. Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan dari
perbuatan-perbuatanku yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS al-Kahfi ayat 77 - 78). Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Kita sangat berharap seandainya Musa bisa
lebih sabar lagi sehingga Allah akan mengisahkan lebih banyak cerita tentang
keduanya. Sufyan berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: Semoga Allah
merahmati Musa. Seandainya dia bersabar tentu akan diceritakan lebih banyak lagi
tentang kisah keduanya. Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma membaca
(menjelaskan) ayat ini dengan; Di hadapan
mereka ada raja yang akan merampas setiap perahu yang baik secara curang.
Sedangkan anak kecil yang dibunuh tadi adalah anak yang kafir sedang kedua orang
tuanya adalah orang beriman. Sufyan berkata kepadaku; Aku mendengar darinya dua kali dan aku
menghafalnya. Ditanyakan kepada Sufyan; Apakah kamu menghafalnya sebelum kamu mendengar dari
'Amru atau kamu menghafalkannya dari orang lain?. Sufyan berkata; Dari
siapa lagi aku menghafalnya? Seseorang meriwayatkannya dari 'Amru dan aku
mendengarnya darinya dua kali atau tiga kali lalu aku menghafalnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ ابْنُ الْأَصْبِهَانِيِّ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ
عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا سُمِّيَ
الْخَضِرَ أَنَّهُ جَلَسَ عَلَى فَرْوَةٍ بَيْضَاءَ فَإِذَا هِيَ تَهْتَزُّ مِنْ
خَلْفِهِ خَضْرَاءَ |
|
42.72/3150. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Sa'id Al Ashbahaniy telah mengabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarak
dari Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Asal usul dinamakan al-Khadlir, karena ia biasa
duduk di atas pakaian terbuat dari bulu binatang yang berwarna putih. Dan
apabila pakaian itu bergerak-gerak (bulunya melambai-lambai) akan tampak dari
baliknya warna kehijauan (Khadlra') . |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامِ
بْنِ مُنَبِّهٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيلَ لِبَنِي
إِسْرَائِيلَ { ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ } فَبَدَّلُوا
فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ وَقَالُوا حَبَّةٌ فِي
شَعْرَةٍ |
|
42.73/3151. Telah bercerita kepadaku Ishaq bin
Nashr telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq dari Ma'mar
dari Hammam bin Munabbih bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dikatakan kepada Bani Isra'il, (masuklah
kalian ke dalam pintu gerbang sambil bersujud dan katakanlah; bebaskanlah kami
dari dosa), (QS al-Baqarah ayat 58). Namun
mereka menukarnya dan masuk sambil merayap di atas pantat mereka sambil berkata:
buah gandum |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا عَوْفٌ
عَنْ الْحَسَنِ وَمُحَمَّدٍ وَخِلَاسٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مُوسَى كَانَ
رَجُلًا حَيِيًّا سِتِّيرًا لَا يُرَى مِنْ جِلْدِهِ شَيْءٌ اسْتِحْيَاءً مِنْهُ
فَآذَاهُ مَنْ آذَاهُ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالُوا مَا يَسْتَتِرُ هَذَا
التَّسَتُّرَ إِلَّا مِنْ عَيْبٍ بِجِلْدِهِ إِمَّا بَرَصٌ وَإِمَّا أُدْرَةٌ
وَإِمَّا آفَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ أَرَادَ أَنْ يُبَرِّئَهُ مِمَّا قَالُوا لِمُوسَى
فَخَلَا يَوْمًا وَحْدَهُ فَوَضَعَ ثِيَابَهُ عَلَى الْحَجَرِ ثُمَّ اغْتَسَلَ
فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ إِلَى ثِيَابِهِ لِيَأْخُذَهَا وَإِنَّ الْحَجَرَ عَدَا
بِثَوْبِهِ فَأَخَذَ مُوسَى عَصَاهُ وَطَلَبَ الْحَجَرَ فَجَعَلَ يَقُولُ ثَوْبِي
حَجَرُ ثَوْبِي حَجَرُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ
فَرَأَوْهُ عُرْيَانًا أَحْسَنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ وَأَبْرَأَهُ مِمَّا يَقُولُونَ
وَقَامَ الْحَجَرُ فَأَخَذَ ثَوْبَهُ فَلَبِسَهُ وَطَفِقَ بِالْحَجَرِ ضَرْبًا
بِعَصَاهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ بِالْحَجَرِ لَنَدَبًا مِنْ أَثَرِ ضَرْبِهِ ثَلَاثًا
أَوْ أَرْبَعًا أَوْ خَمْسًا فَذَلِكَ قَوْلُهُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
لَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا
وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا } |
|
42.74/3152. Telah bercerita kepadaku Ishaq bin
Ibrahim telah bercerita kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah bercerita
kepada kami 'Auf dari Al Hasan, Muhammad dan Khilas
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Nabi
Musa 'Alaihissalam adalah seorang pemuda yang sangat pemalu dan senantiasa
badannya tertutup sehingga tidak ada satu pun dari bagian badannya yang terbuka
karena sangat pemalunya. Pada suatu hari ada orang-orang dari Bani Isra'il yang
mengolok-oloknya. Mereka berkata; Sesungguhnya tidaklah dia ini menutupi
tubuhnya melainkan karena kulit tubuhnya sangat jelek, bisa jadi karena
menderita sakit kusta, bisul atau penyakit-penyakit lainnya. Sungguh Allah ingin membebaskan Nabi Musa dari apa
yang mereka katakan terhadap Musa, sehingga pada suatu hari dia mandi sendirian
dengan talanjang dan meletakkan pakaiannya di atas batu. Maka mandilah dia dan
ketika telah selesai dia beranjak untuk mengambil pakaiannya namun batu itu
telah melarikan pakaiannya. Maka Musa mengambil tongkatnya dan mengejar batu
tersebut sambil memanggil-manggil; Pakaianku, wahai batu. Pakaianku,
wahai batu. Hingga akhirnya dia sampai ke
tempat kerumunan para pembesar Bani Isra'il dan mereka melihat Musa dalam
keadaan telanjang yang merupakan sebaik-baiknya ciptaan Allah. Dengan kejadian
itu Allah membebaskan Musa dari apa yang mereka katakan selama ini. Akhirnya
batu itu berhenti lalu Musa mengambil pakaiannya dan memakainya. Kemudian Musa
memukuli batu tersebut dengan tongkatnya. Sungguh demi Allah, batu tersebut
masih tampak bekas pukulan Musa, tiga, empat atau lima pukulan. Inilah di antara
kisah Nabi Musa 'Alaihissalam seperti difirmankan Allah Ta'ala: (Wahai
orang-orang beriman janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang
mengolok-olok (menyakiti) Musa lalu Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan
yang mereka katakan) (QS al-Ahzab ayat
69). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا
وَائِلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَسَمَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْمًا فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ هَذِهِ
لَقِسْمَةٌ مَا أُرِيدَ بِهَا وَجْهُ اللَّهِ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَغَضِبَ حَتَّى رَأَيْتُ الْغَضَبَ فِي
وَجْهِهِ ثُمَّ قَالَ يَرْحَمُ اللَّهَ مُوسَى قَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا
فَصَبَرَ |
|
42.75/3153. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy
berkata aku mendengar Abu Wa'il berkata aku mendengar 'Abdullah
radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membagi pembagian lalu ada seseorang berkata;
Sungguh pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mengharap wajah Allah
(keridlaan-Nya) . Lalu aku ('Abdullah)
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan apa yang
dikatakan laki-laki itu, maka Beliau marah hingga aku lihat tampak kemarahan
pada wajah Beliau. Beliau lalu bersabda: Semoga Allah merahmati Musa,
karena dia pernah disakiti lebih banyak dari ini dan dia tetap shabar. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ نَجْنِي الْكَبَاثَ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ عَلَيْكُمْ بِالْأَسْوَدِ مِنْهُ فَإِنَّهُ أَطْيَبُهُ قَالُوا
أَكُنْتَ تَرْعَى الْغَنَمَ قَالَ وَهَلْ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ
رَعَاهَا |
|
42.76/3154. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari Yunus
dari Ibnu Sihab dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa Jabir
bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memetik akar pohon (al-arak, biasanya untuk siwak) dan saat itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Petiklah yang berwarna
hitam karena ia yang paling baik. Mereka
bertanya; Apakah baginda dahulu mengembala kambing?. Beliau menjawab: Tidak ada seorang Nabi pun
melainkan dia pernah mengembala kambing. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَلَمَّا جَاءَهُ
صَكَّهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَا يُرِيدُ
الْمَوْتَ قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ
فَلَهُ بِمَا غَطَّتْ يَدُهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ سَنَةٌ قَالَ أَيْ رَبِّ ثُمَّ
مَاذَا قَالَ ثُمَّ الْمَوْتُ قَالَ فَالْآنَ قَالَ فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ
يُدْنِيَهُ مِنْ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ قَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ
ثَمَّ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ تَحْتَ الْكَثِيبِ
الْأَحْمَرِ قَالَ وَأَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ حَدَّثَنَا أَبُو
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ |
|
42.77/3155. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Musa telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata: Suatu hari malaikat maut diutus kepada Musa
'Alaihissalam. Ketika menemuinya, (Nabi Mua 'Alaihissalam) memukul matanya. Maka
malaikat maut kembali kepada Rabbnya dan berkata: Engkau mengutusku
kepada hamba yang tidak menginginkan mati.
Maka Allah berfirman: Kembalilah dan katakan kepadanya agar dia
meletakkan tangannya di atas punggung seekor lembu jantan. Setiap bulu lembu
yang ditutupi oleh tangannya berarti umurnya satu tahun baginya. Nabi Musa 'Alaihissalam bertanya: Wahai
Rabb, setelah itu apa?. Allah berfirman:: Kematian. Maka Nabi Musa 'Alaihissalam
berkata: Sekaranglah waktunya. Kemudian
Nabi Musa 'Alaihissalam memohon Allah agar mendekatkannya dengan tanah yang suci
(Al Muqaddas) dalam jarak sejauh lemparan batu. Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seandainya aku kesana,
pasti akan aku tunjukkan kepada kalian keberadaan quburnya yang ada di pinggir
jalan dibawah tumpukan pasir merah. Dia
('Abdur Razzaq) berkata; Dan telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Hammam telah bercerita kepada kami Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini
juga. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ اسْتَبَّ رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
وَرَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ فَقَالَ الْمُسْلِمُ وَالَّذِي اصْطَفَى مُحَمَّدًا
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْعَالَمِينَ فِي قَسَمٍ يُقْسِمُ بِهِ
فَقَالَ الْيَهُودِيُّ وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْعَالَمِينَ فَرَفَعَ
الْمُسْلِمُ عِنْدَ ذَلِكَ يَدَهُ فَلَطَمَ الْيَهُودِيَّ فَذَهَبَ الْيَهُودِيُّ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ الَّذِي كَانَ
مِنْ أَمْرِهِ وَأَمْرِ الْمُسْلِمِ فَقَالَ لَا تُخَيِّرُونِي عَلَى مُوسَى
فَإِنَّ النَّاسَ يَصْعَقُونَ فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ فَإِذَا مُوسَى
بَاطِشٌ بِجَانِبِ الْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَكَانَ فِيمَنْ صَعِقَ فَأَفَاقَ
قَبْلِي أَوْ كَانَ مِمَّنْ اسْتَثْنَى اللَّهُ |
|
42.78/3156. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan
Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata; Ada dua orang laki-laki yang sedang
saling mencaci, yang satunya seorang Muslim dan satunya lagi orang Yahudi.
Berkata la-i-laki Muslim: Demi Dzat yang telah memilih Muhammad untuk
seluruh alam. Dia bersumpah dengan cara sumpah
yang semestinya sebagai Muslim. Dan berkata laki-laki Yahudi: Demi Dzat
yang telah memilih Musa untuk seluruh alam.
Seketika itu laki-laki muslim mengangkat tangannya dan menampar orang Yahudi
itu. Maka orang Yahudi itu pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengabarkan peristiwa yang terjadi antara dirinya dan orang Muslim itu. Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggil orang Muslim itu dan bertanya
perihal kejadian itu, lalu orang Muslim itu memberitahu Beliau. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Janganlah kamu lebihkan aku
terhadap Musa karena nanti saat seluruh manusia dimatikan dan akulah orang yang
pertama kali dibangkitkan (dihidupkan) namun saat itu aku melihat Musa sedang
berpegangan sangat kuat di sisi 'Arsy. Aku tidak tahu apakah dia termasuk orang
yang dimatikan lalu bangkit lebih dahulu daripadaku, atau dia termasuk diantara
orang-orang yang dikecualikan (tidak dimatikan) . |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى
فَقَالَ لَهُ مُوسَى أَنْتَ آدَمُ الَّذِي أَخْرَجَتْكَ خَطِيئَتُكَ مِنْ
الْجَنَّةِ فَقَالَ لَهُ آدَمُ أَنْتَ مُوسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللَّهُ
بِرِسَالَاتِهِ وَبِكَلَامِهِ ثُمَّ تَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ قُدِّرَ عَلَيَّ
قَبْلَ أَنْ أُخْلَقَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى مَرَّتَيْنِ |
|
42.79/3157. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Sa'ad
dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bercerita: Nabi Adam dan Nabi Musa berdebat.
Nabi Musa berkata kepada Adam: Kamu adalah Adam yang dosa-dosamu telah
mengeluarkan kamu dari surga. Nabi Adam
membalas; Kamu Musa yang telah Allah pilih dengan risalah (ajaran) -Nya
dan dengan kalimat (firman) - Nya lalu kamu menyalahkan aku atas urusan yang
telah ditakdirkan atasku sebelum aku diciptakan. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Nabi Adam telah mengalahkan Musa (dalam perdebatan)
dua kali (dengan dua hujjah yang
tegas). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمًا قَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ وَرَأَيْتُ سَوَادًا كَثِيرًا سَدَّ
الْأُفُقَ فَقِيلَ هَذَا مُوسَى فِي قَوْمِهِ |
|
42.80/3158. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Hushain bin Numair dari
Hushain bin 'Abdur Rahman dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Pada
suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami lalu bersabda:
Telah ditampakkan kepadaku ummat-ummat dan aku melihat ada kumpulan warna
hitam yang sangat banyak menutupi ufuq lalu dikatakan Inilah Nabi Musa 'Alaihissalam beserta
kaumnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ
عَنْ مُرَّةَ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ كَثِيرٌ
وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ
بِنْتُ عِمْرَانَ وَإِنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ
عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ |
|
42.81/3159. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Ja'far telah bercerita kepada kami Waki' dari Syu'bah dari
'Amru bin Murrah dari Murrah Al Hamdaniy dari Abu Musa
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Manusia yang sempurna dari kalangan laki-laki
banyak dan tidak ada manusia yang sempurna dari kalangan wanita kecuali Asiyah,
istrinya Fir'aun dan Maryam binti 'Imran. Dan keistimewaan 'Aisyah radliallahu
'anhu dibandingkan wanita-wanita lain adalah bagaikan keistimewaan makanan
tsarid terhadap makanan yang
lain. (Tsarid adalah sejenis makanan yang terbuat dari daging dan roti
yang dibuat bubur dan berkuah). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي الْأَعْمَشُ ح
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ إِنِّي خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ
زَادَ مُسَدَّدٌ يُونُسَ بْنِ مَتَّى |
|
42.82/3160. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya dari Sufyan
berkata telah bercerita kepadaku Al A'masy. Dan diriwayatkan pula, telah
bercerita kepada kami Abu Nu'aim telah bercerita kepada kami
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari 'Abdullah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jangan sekali-kali seseorang dari kalian berkata
bahwa aku (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) lebih baik dari Nabi Yunus
'alaihi salam. Musaddad menambahkan; Yunus bin Matta. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ إِنِّي خَيْرٌ مِنْ
يُونُسَ بْنِ مَتَّى وَنَسَبَهُ إِلَى أَبِيهِ |
|
42.83/3161. Telah bercerita kepada kami Hafsh
bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dari Abu Al 'Aliyah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
patut bagi seorang hamba berkata bahwa aku (Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam) lebih baik dari pada Yunus bin Matta 'alaihi salam. Beliau
menisbatkan pada bapaknya. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ اللَّيْثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا يَهُودِيٌّ يَعْرِضُ سِلْعَتَهُ أُعْطِيَ بِهَا
شَيْئًا كَرِهَهُ فَقَالَ لَا وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ
فَسَمِعَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَامَ فَلَطَمَ وَجْهَهُ وَقَالَ تَقُولُ
وَالَّذِي اصْطَفَى مُوسَى عَلَى الْبَشَرِ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَيْنَ أَظْهُرِنَا فَذَهَبَ إِلَيْهِ فَقَالَ أَبَا الْقَاسِمِ إِنَّ
لِي ذِمَّةً وَعَهْدًا فَمَا بَالُ فُلَانٍ لَطَمَ وَجْهِي فَقَالَ لِمَ لَطَمْتَ
وَجْهَهُ فَذَكَرَهُ فَغَضِبَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
رُئِيَ فِي وَجْهِهِ ثُمَّ قَالَ لَا تُفَضِّلُوا بَيْنَ أَنْبِيَاءِ اللَّهِ
فَإِنَّهُ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَيَصْعَقُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي
الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ أُخْرَى فَأَكُونُ
أَوَّلَ مَنْ بُعِثَ فَإِذَا مُوسَى آخِذٌ بِالْعَرْشِ فَلَا أَدْرِي أَحُوسِبَ
بِصَعْقَتِهِ يَوْمَ الطُّورِ أَمْ بُعِثَ قَبْلِي وَلَا أَقُولُ إِنَّ أَحَدًا
أَفْضَلُ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى |
|
42.84/3162. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair dari Al Laits dari 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah
dari 'Abdullah bin Al Fadlal dari Al A'raj dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Ketika seorang
Yahudi sedang menawarkan barang dagangannya ada orang yang membelinya dengan
menukarkan sesuatu namun dia tidak menyukainya seraya berkata; Tidak.
Demi Dzat Yang telah Memilih Musa untuk seluruh manusia. Ucapannya ini didengar oleh seorang dari Kaum
Anshar lalu dia bangkit dan menampar muka orang Yahudi itu seraya berkata;
Kamu mengatakan demi Dzat Yang telah memilih Musa untuk seluruh manusia
padahal ada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hidup di tengah-tengah kita. Maka orang Yahudi itu perrgi menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; Wahai Abu Al Qasim,
sesungguhnya aku memiliki kehormatan dan perjanjian, lalu bagaimana dengan
seseorang yang telah menampar mukaku?. Beliau
bertanya (kepada orang Anshar itu): Mengapa kamu menampar mukanya?. Orang
itu menceritakan kejadiannya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah yang
nampak pada wajah beliau kemudian bersabda: Janganlah kalian menbanding-bandingkan diantara
sesama Nabi-nabi Allah. Sungguh nanti akan ditiup sangkakala lalu semua makhluq
yang ada di langit dan di bumi mati, kecuali yang Allah kehendaki. Lalu
sangkakala ditiup lagi, maka akulah orang yang pertama sadar (dibangkitkan hidup
lagi) namun saat itu aku melihat Musa sedang berpegangan pada 'Arsy. Aku tidak
tahu apakah karena dia diperhitungkan dengan pingsan (kematian) nya pada
peristiwa di bukit Thursina atau dia dibangkitkan sebelum aku, dan aku tidak
mengatakan ada seseorang yang lebih utama dari Yunus bin Matta. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ سَمِعْتُ
حُمَيْدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ أَنَا
خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى |
|
42.85/3163. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin
Ibrahim; ms Humaid bin AbdurRAhman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
patut bagi seorang hamba berkata bahwa aku (Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam) lebih baik dari pada Yunus bin Matta 'alaihi salam. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خُفِّفَ عَلَى دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام
الْقُرْآنُ فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَوَابِّهِ فَتُسْرَجُ فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَبْلَ
أَنْ تُسْرَجَ دَوَابُّهُ وَلَا يَأْكُلُ إِلَّا مِنْ عَمَلِ يَدِهِ رَوَاهُ مُوسَى
بْنُ عُقْبَةَ عَنْ صَفْوَانَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.86/3164. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami 'Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Telah dimudahkan bagi Nabi Daud 'alaihi salam
membaca al-Qur'an (Kitab Zabur). Dia pernah memerintahkan agar pelana
hewan-hewan tunggangannya disiapkan, maka dia selesai membaca Kitab sebelum
pelana hewan tunggangannya selesai disiapkan, dan dia tidak memakan sesuatu
kecuali dari hasil usaha tangannya sendiri. Musa bin 'Uqbah
meriwayatkan dari Shafwan dari 'Atha' bin Yasar dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ أَخْبَرَهُ وَأَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي أَقُولُ
وَاللَّهِ لَأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلَأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ فَقَالَ
لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ الَّذِي تَقُولُ
وَاللَّهِ لَأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلَأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ قُلْتُ
قَدْ قُلْتُهُ قَالَ إِنَّكَ لَا تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَقُمْ
وَنَمْ وَصُمْ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ فَقُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ
مِنْ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ قَالَ
قُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ
يَوْمًا وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ قُلْتُ إِنِّي
أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا أَفْضَلَ مِنْ
ذَلِكَ |
|
42.87/3165. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab bahwa Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah
bin 'Abdur Rahman mengabarkan kepadanya bahwa 'Abdullah bin 'Amru
radliallahu 'anhuma berkata; Disampaikan kabar kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bahwa aku berkata; Demi
Allah, sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku akan shalat
malam sepanjang hidupku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepadanya ('Abdullah bin 'Amru): Benarkah kamu yang berkata; Sungguh aku akan
berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku pasti akan shalat malam sepanjang
hidupku?. kujawab; Demi bapak dan ibuku
sebagai tebusannya, sungguh aku memang telah mengatakannya. Maka Beliau berkata: Sungguh kamu pasti
tidak akan sanggup melaksanakannya. Akan tetapi berpuasalah dan berbukalah,
shalat malam dan tidurlah dan berpuasalah selama tiga hari dalam setiap bulan
karena setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu
seperti puasa sepanjang tahun. Aku katakan;
Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah. Belau berkata: Kalau begitu puasalah sehari
dan berbukalah selama dua hari. Aku katakan
lagi: Sungguh aku mampu yang lebih dari itu. Beliau berkata: Kalau begitu puasalah
sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud
'alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama. Aku katakan lagi: Sungguh aku mampu yang
lebih dari itu. Maka beliau bersabda:
Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ
عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ أُنَبَّأْ
أَنَّكَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ فَإِنَّكَ
إِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ هَجَمَتْ الْعَيْنُ وَنَفِهَتْ النَّفْسُ صُمْ مِنْ كُلِّ
شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَذَلِكَ صَوْمُ الدَّهْرِ أَوْ كَصَوْمِ الدَّهْرِ
قُلْتُ إِنِّي أَجِدُ بِي قَالَ مِسْعَرٌ يَعْنِي قُوَّةً قَالَ فَصُمْ صَوْمَ
دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَلَا
يَفِرُّ إِذَا لَاقَى |
|
42.88/3166. Telah bercerita kepada kami Khallad
bin Yahya telah bercerita kepada kami Mis'ar telah bercerita kepada
kami Habib bin Abi Tsabit dari Abu Al 'Abbas dari 'Abdullah bin
'Amru bin Al 'Ash berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepadaku: Benarkah kabar bahwa kamu menegakkan
malam dan berpuasa sepanjang hari?. Aku jawab; Benar. Lalu beliau berkata: Sesungguhnya bila kamu laksanakan hal itu, akan
menjadikan mata mengantuk dan melemahkan jiwa. Berpuasalah tiga hari dalam
setiap bulan karena yang demikian itu bernilai puasa dahar (sepanjang masa) atau
seperti puasa sepanjang masa. Aku katakan; Sungguh aku merasa diriku.. Mis'ar berkata;
yakni… kuat. Maka beliau berkata: (Kalau begitu), puasalah dengan puasa Nabi Daud
'alaihi salam, yaitu dia berpuasa sehari dan berbuka sehari sehingga dia tidak
akan lari bila berjumpa (dengan musuh) . |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ
عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ قَالَ
لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى
اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا وَأَحَبُّ
الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ
وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ |
|
42.89/3167. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Sufyan dari 'Amru bin
Dinar dari 'Amru bin Aus ast-Tasaqafiy dia mendengar 'Abdullah bin
'Amru berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku:
Puasa yang paling Allah cintai adalah puasa
Nabi Daud 'Alaihissalam, yaitu dia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari dan
shalat yang paling Allah sukai adalah shalatnya Nabi Daud 'Alaihissalam pula,
yaitu dia tidur hingga pertengahan malam lalu bangun mendirikan shalat pada
sepertiga malam dan tidur lagi di akhir seperenam malamnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ سَمِعْتُ الْعَوَّامَ عَنْ
مُجَاهِدٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ أَنَسْجُدُ فِي ص فَقَرَأَ { وَمِنْ
ذُرِّيَّتِهِ دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ } حَتَّى أَتَى { فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ }
فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ أُمِرَ أَنْ يَقْتَدِيَ بِهِمْ |
|
42.90/3168. Telah bercerita kepada kami
Muhammad telah bercerita kepada kami Sahal bin Yusuf berkata aku
mendengar 'Al 'Awwam dari Mujahid berkata; Aku bertanya kepada
Ibnu 'Abbas; Apakah kita perlu sujud
ketika membaca surat Shad. Maka dia membaca firman Allah: (…dan juga dari keturunannya (Nuh 'Alaihissalam)
yaitu Daud dan Sulaiman…) hingga sampai pada ayat (…maka ikutilah petenjuk mereka…). (QS
al-An'am ayat 84 - 90). Kemudian Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam adalah
termasuk diantara orang yang diperintahkan untuk mengikuti petunjuk
mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَيْسَ ص مِنْ عَزَائِمِ
السُّجُودِ وَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْجُدُ
فِيهَا |
|
42.91/3169. Telah bercerita kepada kami Musa bin
Isma'il telah bercerita kepada kami Wuhaib telah bercerita kepada
kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma berkata; "Pada surat Shad tidak
ada kewajiban untuk sujud tilawah, namun aku melihat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan sujud ketika
membacanya." |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عِفْرِيتًا مِنْ الْجِنِّ تَفَلَّتَ الْبَارِحَةَ
لِيَقْطَعَ عَلَيَّ صَلَاتِي فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَأَخَذْتُهُ فَأَرَدْتُ
أَنْ أَرْبُطَهُ عَلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ حَتَّى تَنْظُرُوا
إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ دَعْوَةَ أَخِي سُلَيْمَانَ رَبِّ { هَبْ لِي
مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي } فَرَدَدْتُهُ خَاسِئًا { عِفْرِيتٌ
} مُتَمَرِّدٌ مِنْ إِنْسٍ أَوْ جَانٍّ مِثْلُ زِبْنِيَةٍ جَمَاعَتُهَا
الزَّبَانِيَةُ |
|
42.92/3170. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Bassyar telah bercerita kepada kami Muhammad binJa'far telah
bercerita kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Sesungguhnya 'Ifrit dari bangsa jin baru saja
menggangguku untuk memutuskan shalatku namun Allah menjadikan aku dapat
menundukkannya lalu aku tangkap dan hendak mengikatnya pada tiang diantara
tiang-tiang masjid hingga tiap orang dari kalian dapat melihatnya. Namun aku
teringat akan do'a saudaraku, Nabi Sulaiman 'Alaihissalam; (Ya Rabb,
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh seorangpun
setelah aku). (QS. Shad ayat 35). Maka
kulepaskan kembali setan itu dalam keadaan hina. Kata 'Ifrit (dalam QS surat
an-Naml ayat 39) digunakan untuk setiap orang yang membangkang (durhaka), baik
dari kalangan manusia maupun jin. Timbangan kata 'Ifriit seperti kata
zibniyah yang jamaknya
zabaniyah. Sedang 'Ifriit, bentuk jamaknya 'Afaariit. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ
عَلَى سَبْعِينَ امْرَأَةً تَحْمِلُ كُلُّ امْرَأَةٍ فَارِسًا يُجَاهِدُ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ وَلَمْ
تَحْمِلْ شَيْئًا إِلَّا وَاحِدًا سَاقِطًا أَحَدُ شِقَّيْهِ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَالَهَا لَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
قَالَ شُعَيْبٌ وَابْنُ أَبِي الزِّنَادِ تِسْعِينَ وَهُوَ أَصَحُّ |
|
42.93/3171. Telah bercerita kepada kami Khalid
bin Makhlad telah bercerita kepada kami Mughirah bin 'Abdur Rahman
dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: bersabda: Nabi Sulaiman bin Daud 'alaihimas salam berkata;
Suatu malam aku akan menggilir (jima') tujuh puluh orang istriku yang
setiap istriku itu akan mengandung (dan melahirkan) seorang penunggang kuda yang
akan berjihad di jalan Allah. Kemudian
temannya berkata kepadanya; Ucapkanlah Insya Allah (Jika Allah
menghendaki). Namun Nabi Sulaiman tidak
mengucapkan insya Allah sehingga tidak ada satu pun istrinya yang mengandung
kecuali satu orang yang kemudian melahirkan anak yang dadanya hilang sebelah
(berbadan sebelah). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Seandainya dia mengucapkan insya-allah pasti anak-anaknya itu akan
berjihad di jalan Allah. Syu'aib dan
Abu Az Zanad berkata; Yang benar istrinya berjumlah tujuh
puluh. |
|
|
حَدَّثَنِي
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلَ قَالَ الْمَسْجِدُ
الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ
كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ ثُمَّ قَالَ حَيْثُمَا أَدْرَكَتْكَ
الصَّلَاةُ فَصَلِّ وَالْأَرْضُ لَكَ مَسْجِدٌ |
|
42.94/3172. Telah bercerita kepadaku 'Umar
binHafsh telah bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada
kami Al A'masy telah bercerita kepada kami Ibrahim at-Taymiy dari
bapaknya dari Abu Dzarr radliallahu 'anhu berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, masjid apakah yang pertama di bangun di muka bumi ini?. Beliau
menjawab: al-Masjidil Haram. Aku
bertanya lagi; Kemudian apa?. Beliau
menjawab: al-Masjidil Aqshaa. Aku
bertanya lagi; Berapa lama selang waktu antara
keduanya?. Beliau menjawab: Empat
puluh. Kemudian Beliau bersabda: Dimana saja kamu berada dan waktu shalat
sudah datang, maka shalatlah, karena bumi bagimu adalah masjid (boleh sebagai tempat shalat). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَثَلِي
وَمَثَلُ النَّاسِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا فَجَعَلَ الْفَرَاشُ
وَهَذِهِ الدَّوَابُّ تَقَعُ فِي النَّارِ وَقَالَ كَانَتْ امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا
ابْنَاهُمَا جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بِابْنِ إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ صَاحِبَتُهَا
إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ وَقَالَتْ الْأُخْرَى إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ
فَتَحَاكَمَتَا إِلَى دَاوُدَ فَقَضَى بِهِ لِلْكُبْرَى فَخَرَجَتَا عَلَى
سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ فَأَخْبَرَتَاهُ فَقَالَ ائْتُونِي بِالسِّكِّينِ
أَشُقُّهُ بَيْنَهُمَا فَقَالَتْ الصُّغْرَى لَا تَفْعَلْ يَرْحَمُكَ اللَّهُ هُوَ
ابْنُهَا فَقَضَى بِهِ لِلصُّغْرَى قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاللَّهِ إِنْ سَمِعْتُ
بِالسِّكِّينِ إِلَّا يَوْمَئِذٍ وَمَا كُنَّا نَقُولُ إِلَّا
الْمُدْيَةُ |
|
42.95/3173. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Abu Az Zanad dari 'Abdurrahman yang bercerita kepadanya bahwa
dia mendengar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Perumpamaanku di hadapan manusia bagaikan seseorang
yang menyalakan api lalu kupu-kupu dan hewan-hewan ini masuk ke dalam api
tersebut. Dan Beliau juga bersabda: Ada
dua orang wanita dengan bayinya masing-masing lalu datang serigala membawa kabur
salah satu dari bayi itu. Maka salah seorang dari wanita itu berkata;
Yang dibawa kabur serigala itu adalah anakmu. Dan wanita lainnya berkata; Justru anakmu
yang dibawa kabur serigala itu. Akhirnya
keduanya meminta keputusan kepada Nabi Daud 'Alaihissalam lalu Nabi Daud
memutuskan bahwa bayi yang ada itu milik wanita yang lebih tua. Namun keduanya
pergi menemui Nabi Sulaiman bin Daud 'alahimassalam dan menceritakan peristiwa
yang telah terjadi kepadanya. Maka Sulaiman berkata: Berikan pisau agar
aku potong bayi ini menjadi dua. Wanita yang
lebih muda berkata; Jangan kamu lakukan. Semoga Allah merahmatimu, anak
itu miliknya. Maka akhirnya Nabi Sulaiman
memutuskan bahwa bayi itu milik wanita yang lebih muda. Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Demi Allah, aku
belum pernah mendengar tentang sikkin
(pisau) dalam kisah ini kecuali hari ini dan kami tidak pernah mengatakannya
kecuali al-Mudyah (golok). |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ
يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } قَالَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّنَا لَمْ يَلْبِسْ إِيمَانَهُ بِظُلْمٍ فَنَزَلَتْ { لَا
تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ } |
|
42.96/3174. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari
Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah berkata; Ketika turun firman Allah Ta'ala yang artinya:
(Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kezhaliman ….) (QS al-An'am ayat 82), para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Siapa diantara kita
yang tidak mencampur adukkan imannya dengan kezhaliman?. Maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya:
(Janganlah kamu berbuat syirik (menyekutukan Allah), karena sesungguhnya
syirik itu benar-benar kezhaliman yang besar).
(QS Luqman ayat 13). |
|
|
حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
لَمَّا نَزَلَتْ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ }
شَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّنَا لَا
يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ أَلَمْ تَسْمَعُوا
مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ
بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ } |
|
42.97/3175. Telah bercerita kepadaku Ishaq
telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus telah bercerita kepada kami
Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah
berkata; Ketika turun firman Allah Ta'ala yang
artinya: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman
mereka dengan kezhaliman ….) (QS al-An'am ayat
82), membuat kaum muslimin menjadi ragu lalu mereka berkata: Wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, adakah orang di antara kami yang tidak
menzhalimi dirinya?. Maka beliau berkata:
Bukan itu maksudnya. Sesungguhnya yang dimaksud dengan kezhaliman pada
ayat itu adalah syirik. Apakah kalian belum pernah mendengar apa yang diucapkan
Luqman kepada anaknya saat dia memberi pelajaran: (Wahai anakku, Janganlah kamu berbuat syirik
(menyekutukan Allah), karena sesungguhnya syirik itu benar-benar kezhaliman yang
besar). (QS Luqman ayat 13). |
|
|
حَدَّثَنَا
هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُمْ عَنْ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ ثُمَّ صَعِدَ
حَتَّى أَتَى السَّمَاءَ الثَّانِيَةَ فَاسْتَفْتَحَ قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ
جِبْرِيلُ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ قِيلَ وَقَدْ أُرْسِلَ إِلَيْهِ
قَالَ نَعَمْ فَلَمَّا خَلَصْتُ فَإِذَا يَحْيَى وَعِيسَى وَهُمَا ابْنَا خَالَةٍ
قَالَ هَذَا يَحْيَى وَعِيسَى فَسَلِّمْ عَلَيْهِمَا فَسَلَّمْتُ فَرَدَّا ثُمَّ
قَالَا مَرْحَبًا بِالْأَخِ الصَّالِحِ وَالنَّبِيِّ الصَّالِحِ |
|
42.98/3176. Telah bercerita kepada kami Hudbah
bin Khalid telah bercerita kepada kami Hammam bin Yahya telah
bercerita kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari Malik
bin Sha'sha'ah bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bercerita
kepada mereka tentang malam Beliau diperjalankan (isra'), ketika itu beliau
diangkat dan sampai ke lapis langit kedua lalu meminta ijin dibukakan pintu:
Ada yang bertanya; Siapa ini?. Dijawab; Jibril. Ditanya lagi; Siapa orang yang
bersamamu?. Dijawab; Muhammad. Ditanya lagi; Apakah dia telah diutus?. Dijawab; Benar. Setelah aku selesai dari pertanyaan di pintu itu,
aku mendapatkan Nabi Yahya dan 'isa 'alaihimas salam yang keduanya adalah
saudara sepupu (dari pihak ibu). Dia (jibril) berkata; Ini adalah Nabi
Yahya dan 'isa, berilah salam kepada keduanya.
Maka kuberi salam dan keduanya membalas salamku lalu keduanya berkata;
Selamat datang, wahai saudara yang shalih dan Nabi yang shalih. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ
بْنُ الْمُسَيَّبِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ بَنِي آدَمَ
مَوْلُودٌ إِلَّا يَمَسُّهُ الشَّيْطَانُ حِينَ يُولَدُ فَيَسْتَهِلُّ صَارِخًا
مِنْ مَسِّ الشَّيْطَانِ غَيْرَ مَرْيَمَ وَابْنِهَا ثُمَّ يَقُولُ أَبُو
هُرَيْرَةَ { وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنْ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ } |
|
42.99/3177. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Al Musayyab berkata; Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada
seorang pun dari anak keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia disentuh oleh
setan saat dilahirkan, maka dia akan berteriak (menangis dengan keras) karena
sentuhan setan tersebut kecuali Maryam dan anaknya. Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu membaca
firman Allah Ta'ala: (…dan aku memohon perlindungan kepada-Mu, ya Allah
untuknya (Maryam) dan untuk anak keturunannya dari setan yang terketuk). (QS Ali 'Imran ayat 36). |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ ابْنُ أَبِي رَجَاءٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَبِي قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَعْفَرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا
خَدِيجَةُ |
|
42.100/3178. Telah bercerita kepadaku Ahmad bin
Abu Raja' telah bercerita kepada kami an-Nadlar dari Hisyam
berkata telah mengabarkan kepadaku bapakku, katanya; aku mendengar
'Abdullah bin Ja'far berkata, aku mendengar 'Ali radliallahu 'anhu
berkata, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Wanita yang paling baik pada jamannya adalah Maryam
'alaihis salam dan wanita yang paling baik pada jamannya adalah Khadijah
radliallahu 'anhu. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ مُرَّةَ
الْهَمْدَانِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى
النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ كَمَلَ مِنْ الرِّجَالِ
كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ
وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَقَالَ ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نِسَاءُ
قُرَيْشٍ خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الْإِبِلَ أَحْنَاهُ عَلَى طِفْلٍ وَأَرْعَاهُ
عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ عَلَى إِثْرِ ذَلِكَ
وَلَمْ تَرْكَبْ مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ بَعِيرًا قَطُّ تَابَعَهُ ابْنُ أَخِي
الزُّهْرِيِّ وَإِسْحَاقُ الْكَلْبِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ |
|
42.101/3179. Telah bercerita kepada kami
Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin
Murrah berkata, aku mendengar Murrah Al Hamdaniy yang bercerita,
katanya dari Abu Musa Al Asy'ariy radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Keistimewaan 'Aisyah radliallahu 'anhu dibandingkan
wanita-wanita lain, bagaikan keistimewaan makanan tsarid terhadap makanan yang lain. Orang-orang yang
sempurna dari kalangan laki-laki banyak dan tidak ada orang yang sempurna dari
kalangan wanita kecuali Maryam binti 'Imran dan Asiyah, istrinya Fir'aun.
Dan Ibnu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
berkata, telah bercerita kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sebaik-baik wanita Quraisy adalah
wanita yang paling baik mengendarai unta, paling penyayang kepada anaknya dan
paling memelihara hak suaminya yaitu terhadap harta yang dimilikinya. Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata: Maksudnya
pada zaman sekarang. Dan Maryam binti 'Imran tidak pernah sekalipun menunggang
unta. Hadits ini diikuti juga oleh anak saudara dari Az Zuhriy dan Ishaq
Al Kalbiy dari Az Zuhriy. |
|
|
حَدَّثَنَا
صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ
حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ
عَنْ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ
لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ
وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ
حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ
الْعَمَلِ قَالَ الْوَلِيدُ حَدَّثَنِي ابْنُ جَابِرٍ عَنْ عُمَيْرٍ عَنْ جُنَادَةَ
وَزَادَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ أَيَّهَا شَاءَ |
|
42.102/3180. Telah bercerita kepada kami
Shadaqah bin Al Fadlal telah bercerita kepada kami Al Walid dari
Al Awza'iy berkata telah bercerita kepadaku 'Umair bin Hani'
berkata telah bercerita kepadaku Junadah bin Abu Umayyah dari 'Ubadah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak kecuali Allah satu-satunya dengan tidak menyekutukan-Nya
dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya dan (bersaksi) bahwa 'Isa
adalah hamba Allah, utusan-Nya dan firman-Nya yang Allah berikan kepada Maryam
dan ruh dari-Nya, dan surga adalah haq (benar adanya), dan neraka adalah haq,
maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam surga betapapun keadaan
amalnya. Al Walid berkata, telah bercerita kapadaku Ibnu
Jabir dari 'Umair dari Junadah dengan menambahkan: ..maka akan dimasukkan ke dalam surga lewat salah
satu dari ke delapan pintu surga yang mana saja yang dia mau. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِي الْمَهْدِ إِلَّا ثَلَاثَةٌ عِيسَى وَكَانَ فِي بَنِي
إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ جُرَيْجٌ كَانَ يُصَلِّي جَاءَتْهُ أُمُّهُ
فَدَعَتْهُ فَقَالَ أُجِيبُهَا أَوْ أُصَلِّي فَقَالَتْ اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُ
حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ الْمُومِسَاتِ وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ
فَتَعَرَّضَتْ لَهُ امْرَأَةٌ وَكَلَّمَتْهُ فَأَبَى فَأَتَتْ رَاعِيًا
فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا فَقَالَتْ مِنْ جُرَيْجٍ
فَأَتَوْهُ فَكَسَرُوا صَوْمَعَتَهُ وَأَنْزَلُوهُ وَسَبُّوهُ فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى
ثُمَّ أَتَى الْغُلَامَ فَقَالَ مَنْ أَبُوكَ يَا غُلَامُ قَالَ الرَّاعِي قَالُوا
نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ لَا إِلَّا مِنْ طِينٍ وَكَانَتْ امْرَأَةٌ
تُرْضِعُ ابْنًا لَهَا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَمَرَّ بِهَا رَجُلٌ رَاكِبٌ ذُو
شَارَةٍ فَقَالَتْ اللَّهُمَّ اجْعَلْ ابْنِي مِثْلَهُ فَتَرَكَ ثَدْيَهَا
وَأَقْبَلَ عَلَى الرَّاكِبِ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ ثُمَّ
أَقْبَلَ عَلَى ثَدْيِهَا يَمَصُّهُ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ كَأَنِّي أَنْظُرُ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمَصُّ إِصْبَعَهُ ثُمَّ
مُرَّ بِأَمَةٍ فَقَالَتْ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ ابْنِي مِثْلَ هَذِهِ فَتَرَكَ
ثَدْيَهَا فَقَالَ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِثْلَهَا فَقَالَتْ لِمَ ذَاكَ فَقَالَ
الرَّاكِبُ جَبَّارٌ مِنْ الْجَبَابِرَةِ وَهَذِهِ الْأَمَةُ يَقُولُونَ سَرَقْتِ
زَنَيْتِ وَلَمْ تَفْعَلْ |
|
42.103/3181. Telah bercerita kepada kami Muslim
bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Jarir bin Hazim dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak
ada bayi yang bisa berbicara saat masih dalam buaian kecuali tiga orang. (Yang
pertama) Nabi 'Isa 'alaihis salam. (Yang kedua), dahulu ada seorang laki-laki
Bani Isra'il, yang dipanggil dengan nama Juraij, ketika dia sedang melaksanakan
shalat ibunya datang memanggilnya, namun laki-laki itu enggan menjawabnya. Dia
berkata dalam hati: Apakah aku penuhi panggilannya atau aku teruskan
shalat?. Akhirnya ibunya berkata: Ya
Allah, janganlah Engkau matikan dia kecuali Engkau perlihatkan kepadanya wanita
pezina. Suatu hari Juraij sedang berada di
biaranya lalu datang seorang wanita menawarkan dirinya dan mengajaknya berbicara
namun Juraij menolaknya. Kemudian wanita itu mendatangi seorang pengembala lalu
wanita ini dapat merayu pengembala itu hingga melahirkan seorang anak. Si wanita
lantas berkata; Ini anaknya Juraij.
Maka orang-orang mendatangi Juraij dan menghancurkan biaranya dan memaksanya
keluar lalu memaki-makinya. Kemudian Juraij berwudlu' lalu shalat. Setelah itu
dia mendatangi bayi itu lalu bertanya: Siapakah bapakmu wahai anak?. Bayi itu menjawab: Seorang penggembala. Orang-orang berkata: Kami akan bangun
biaramu terbuat dari emas. Juraij berkata:
Tidak, dari tanah saja. Dan (yang
ketiga), ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra'il yang ketika sedang
menyusui bayinya ada seorang laki-laki tampan dan gagah sambil menunggang
tunggangannya lewat di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; Ya Allah,
jadikanlah anakku ini seperti pemuda itu. Maka
spontan saja bayinya melepaskan puting susu ibunya dan memandang laki-laki
tampan itu lalu berkata; Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti
dia. Lalu dia kembali mengisap puting susu
ibunya. Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Seakan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengisap jari beliau.Lalu lewat seorang
budak wanita, maka ibunya berkata; Ya Allah, janganlah Engkau jadikan
anakku seperti dia. Maka sang bayi kembali
melepaskan putting susu ibunya lalu berkata; Ya Allah, jadikanlah aku seperti
dia (budak wanita itu). Ibunya bertanya: Mengapa kamu berkata
begitu?. Bayi itu menjawab:
Sesungguhnya pemuda penunggang itu sebenarnya salah seorang dari
orang-orang kejam (diktator) sedangkan budak wanita ini, orang-orang menuduhnya
dengan mengatakan; kamu mencuri, kamu berzina,
padahal dia tidak pernah melakukannya. |
|
|
حَدَّثَنِي
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ وَحَدَّثَنِي
مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ
أُسْرِيَ بِهِ لَقِيتُ مُوسَى قَالَ فَنَعَتَهُ فَإِذَا رَجُلٌ حَسِبْتُهُ قَالَ
مُضْطَرِبٌ رَجِلُ الرَّأْسِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ قَالَ وَلَقِيتُ
عِيسَى فَنَعَتَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَبْعَةٌ
أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ يَعْنِي الْحَمَّامَ وَرَأَيْتُ
إِبْرَاهِيمَ وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ بِهِ قَالَ وَأُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ
أَحَدُهُمَا لَبَنٌ وَالْآخَرُ فِيهِ خَمْرٌ فَقِيلَ لِي خُذْ أَيَّهُمَا شِئْتَ
فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ فَقِيلَ لِي هُدِيتَ الْفِطْرَةَ أَوْ أَصَبْتَ
الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ |
|
42.104/3182. Telah bercerita kepadaku Ibrahim
bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam dari Ma'mar dan
telah bercerita kepadaku Mahmud telah bercerita kepada kami
'AbdurRazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhriy berkata telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; Ketika malam aku diisra'kan,
aku bertemu Musa 'alaihis salam. Lalu beliau menyebut ciri-cirinya. Yaitu,
ternyata dia adalah seperti yang aku duga, seorang laki-laki yang berambut lurus
dan seakan dia seorang laki-laki yang gagah berasal dari kalangan Syanu'ah
(Yaman). Beliau berkata: Dan aku juga melihat 'Isa 'alaihis salam, Lalu
beliau sebut ciri-cirinya, Ternyata dia adalah
seorang laki-laki yang berperawakan sedang, berkulit merah seakan ia keluar dari
ruang bawah tanah (kamar mandi) dan aku juga melihat Nabi Ibrahim 'alaihis
salam, dan aku adalah anak keturunannya yang paling mirip dengannya. Kemudian
aku disuguhkan dua buah gelas, yang satunya berisi susu dan satunya lagi berisi
khamer (arak, minuman keras) lalu dikatakan kepadaku; Ambillah mana yang
kamu suka. Maka kuambil gelas berisi susu dan
kuminum. Kemudian dikatakan kepadaku; Kamu telah mengambil sesuai fithrah. Seandainya yang
kamu ambil khamer, niscaya kaummu akan tersesat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ
الْمُغِيرَةِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ عِيسَى ومُوسَى
وَإِبْرَاهِيمَ فَأَمَّا عِيسَى فَأَحْمَرُ جَعْدٌ عَرِيضُ الصَّدْرِ وَأَمَّا
مُوسَى فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبْطٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ الزُّطِّ |
|
42.105/3183. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Isra'il telah
mengabarkan kepada kami 'Utsman bin Al Mughirah dari Mujahid dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: (Saat aku diisra'kan), Aku melihat
'Isa dan Musa serta Ibrahim 'alahimis salam. Adapun 'Isa, dia adalah laki-laki
yang kulitnya kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa adalah orang
yang kurus (tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika)
. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَبُو ضَمْرَةَ حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ
نَافِعٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمًا بَيْنَ ظَهْرَيْ النَّاسِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ
لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ
الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ وَأَرَانِي اللَّيْلَةَ عِنْدَ
الْكَعْبَةِ فِي الْمَنَامِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ مَا يُرَى مِنْ أُدْمِ
الرِّجَالِ تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ رَجِلُ الشَّعَرِ يَقْطُرُ
رَأْسُهُ مَاءً وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ وَهُوَ يَطُوفُ
بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا هَذَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ
رَأَيْتُ رَجُلًا وَرَاءَهُ جَعْدًا قَطِطًا أَعْوَرَ الْعَيْنِ الْيُمْنَى
كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ بِابْنِ قَطَنٍ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ
رَجُلٍ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
تَابَعَهُ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ |
|
42.106/3184. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Al Mundzir telah bercerita kepada kami Abu Dlamrah telah
bercerita kepada kami Musa dari Nafi' telah berkata
'Abdullah; Suatu hari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bercerita di hadapan orang banyak tentang al-Masihud Dajjal,
sabda beliau: Allah tidak buta sebelah, dan Masih Dajjal buta sebelah
kanan, seakan matanya seperti buah anggur yang menjorok. Dan ketika aku mimpi
juga diperlihatkan disisi Ka'bah seorang laki-laki dalam rupa yang paling baik
diantara manusia, rambutnya keriting dan panjang sampai ke bahunya. Kepalanya
seakan meneteskan air, ia letakkan kedua tangannya diantara dua pundak laki-laki
di sampingnya, dan ia lakukan thawaf (mengelilingi) Ka'bah. Aku bertanya: Siapakah orang itu?. Mereka berkata: Dia adalah Al Masih bin Maryam. Kemudian aku melihat
di belakangnya ada seseorang berbadan tegap dengan rambut keriting sedangkan
mata kanannya buta. Keadaannya seperti orang yang aku lihat sebelumnya yaitu,
Ibnu Qathan. Tangannya menggandeng pundak dua orang laki-laki di sebelahnya dan
melakukan thawaf di Ka'bah. Aku bertanya: Siapakah orang itu?. Mereka berkata: Dia adalah al-Masihud
Dajjal. Hadits ini dikuti pula oleh
'Ubaidullah dari Nafi' |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَكِّيُّ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ بْنَ سَعْدٍ
قَالَ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَا وَاللَّهِ مَا
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعِيسَى أَحْمَرُ وَلَكِنْ
قَالَ بَيْنَمَا أَنَا نَائِمٌ أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ
الشَّعَرِ يُهَادَى بَيْنَ رَجُلَيْنِ يَنْطِفُ رَأْسُهُ مَاءً أَوْ يُهَرَاقُ
رَأْسُهُ مَاءً فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا ابْنُ مَرْيَمَ فَذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ
فَإِذَا رَجُلٌ أَحْمَرُ جَسِيمٌ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ عَيْنِهِ الْيُمْنَى
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ
وَأَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ قَالَ الزُّهْرِيُّ رَجُلٌ مِنْ
خُزَاعَةَ هَلَكَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ |
|
42.107/3185. Telah bercerita kepada kami Ahmad
bin Muhammad Al Makkiy berkata, aku mendengar Ibrahim bin Sa'ad
berkata, telah bercerita kepadaku Az Zuhriy dari Salim dari
bapaknya berkata; Tidak!. Demi Allah,
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengatakan bahwa 'Isa berkulit putih
kemerahan namun beliau berkata: Ketika aku tertidur (bermimpi), aku
thawaf di Ka'bah dan ternyata ada seorang yang ranbutnya lebat sedang didampingi
oleh dua orang laki-laki yang rambutnya meneteskan atau mengalirkan air. Aku
bertanya: Siapakah orang itu?. Mereka
berkata: Dia adalah Putra Maryam ('Isa
'alaihis salam).. Kemudian aku pergi dan berlalu dan ternyata ada seorang yang
badannya berwarna putih kemerahan dengan rambut yang lebat sedang mata kanannya
buta. Matanya bagaikan buah anggur yang menjorok. Aku bertanya: Siapakah
orang itu?. Mereka berkata: Dia adalah
al-Masihud Dajjal. Dan orang yang paling mirip
dengannya adalah Ibnu Qathan. Az Zuhriy berkata; Ibnu Qathan adalah seorang laki-laki d suku Khuza'ah
yang mati dalam keadaan kafir jahiliyah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو
سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَنَا
أَوْلَى النَّاسِ بِابْنِ مَرْيَمَ وَالْأَنْبِيَاءُ أَوْلَادُ عَلَّاتٍ لَيْسَ
بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ |
|
42.108/3186. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'AbdurRahman bahwa
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam besabda: Aku
adalah orang yang paling dekat dengan Ibnu Maryam ('Isa) 'alaihis salam, dan
para Nabi adalah saudara (dari keturunan) satu ayah, sedangkan antara aku dan
dia (Isa) tidak ada Nabi. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هِلَالُ
بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوْلَى
النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَالْأَنْبِيَاءُ
إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ |
|
42.109/3187. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Sinan telah bercerita kepada kami Fulaih bin Sulaiman
telah bercerita kepada kami Hilal bin 'Ali dari 'Abdur Rahman bin Abu
'Amrah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam besabda: Aku
orang yang paling dekat dengan 'Isa bin Maryam 'alaihis salam di dunia dan
akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu
yang berbeda, sedangkan agama mereka satu. |
|
|
وَقَالَ
إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ
سُلَيْمٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
عَنْ هَمَّامٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ رَأَى عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَجُلًا يَسْرِقُ فَقَالَ لَهُ
أَسَرَقْتَ قَالَ كَلَّا وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَقَالَ عِيسَى
آمَنْتُ بِاللَّهِ وَكَذَّبْتُ عَيْنِي |
|
42.110/3188. Ibrahim bin Thahman berkata
dari Musa bin 'Uqbah dari Shafwan bin Sulaim dari 'Atha' bin
Yasar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam besabda. Dan telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami 'AbdurRazzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam besabda:
Nabi 'Isa 'alaihis salam melihat ada seorang
sedang mencuri lalu dia bertanya kepadanya: Apakah kamu mencuri?. Orang itu menjawab; Tidak, demi Allah, yan
tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maka 'Isa berkata: Aku beriman kepada Allah
dan aku dustakan (penglihatan) mataku. |
|
|
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ يَقُولُ
أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ سَمِعَ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ عَلَى الْمِنْبَرِ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ
النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ
وَرَسُولُهُ |
|
42.111/3189. Telah bercerita kepada kami Al
Humaidiy telah bercerita kepada kami Sufyan berkata, aku mendengar
Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin
'Abdullah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhua bahwa dia mendengar
'Umar radliallahu 'anhum berkata di atas mimbar, Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Janganlah kalian melampaui batas dalam memujiku (mengkultuskan)
sebagaimana orang Nashrani mengkultuskan 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku
hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah 'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan
utusan-Nya). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا صَالِحُ بْنُ
حَيٍّ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ خُرَاسَانَ قَالَ لِلشَّعْبِيِّ فَقَالَ
الشَّعْبِيُّ أَخْبَرَنِي أَبُو بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا أَدَّبَ الرَّجُلُ أَمَتَهُ فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ
تَعْلِيمَهَا ثُمَّ أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا كَانَ لَهُ أَجْرَانِ وَإِذَا آمَنَ
بِعِيسَى ثُمَّ آمَنَ بِي فَلَهُ أَجْرَانِ وَالْعَبْدُ إِذَا اتَّقَى رَبَّهُ
وَأَطَاعَ مَوَالِيَهُ فَلَهُ أَجْرَانِ |
|
42.112/3190. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Shalih bin Hayyi bahwa ada seorang laki-laki
penduduk Khurasan berkata kepada asy-Sya'biy, Abu Burdah telah
mengabarkan kepadaku dari Abu Musa Al Asy'ariy radliallahu 'anhu berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam besabda: Jika seseorang mendidik sahaya wanitanya dengan baik
dan mengajarkan ilmu dengan baik kemudian dia membebaskan lalu menikahinya maka
baginya dua pahala. Dan bila seseorang beriman kepada 'Isa 'alaihis salam
kemudian beriman kepadaku maka baginya dua pahala. Dan seorang sahaya
(laki-laki) bila dia bertaqwa kepada Rabbnya dan mentaati tuannya maka baginya
dua pahala. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُحْشَرُونَ حُفَاةً
عُرَاةً غُرْلًا ثُمَّ قَرَأَ { كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا
عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ } فَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى إِبْرَاهِيمُ ثُمَّ
يُؤْخَذُ بِرِجَالٍ مِنْ أَصْحَابِي ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ
أَصْحَابِي فَيُقَالُ إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ
مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ فَأَقُولُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ { وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا
تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
شَهِيدٌ إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ
فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ } قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ
الْفَرَبْرِيُّ ذُكِرَ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَنْ قَبِيصَةَ قَالَ هُمْ
الْمُرْتَدُّونَ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى عَهْدِ أَبِي بَكْرٍ فَقَاتَلَهُمْ
أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ |
|
42.113/3191. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Yusuf telah bercerita kepada kami Sufyan dari Al
Mughirah bin an-Nu'man dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam besabda:
Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan
(pada hari qiyamat) dalam keadaan telanjang dan tidak dikhitan. Lalu Beliau membaca firman Allah QS al-Anbiya'
ayat 104 yang artinya (Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti dari
Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya). Dan orang yang pertama kali diberikan pakaian
pada hari qiyamat adalah Nabi Ibrahim 'alaihis salam kemudian ada segolongan
orang dari sahabtaku yang akan diambil dari arah kanan dan kiri lalu aku
katakan: Itu Sahabatku. Maka
diberitakan kepadaku: Sesungguhnya mereka telah menjadi murtad (keluar
dari Islam) sepeninggal kamu. Aku pun hanya
bisa mengatakan sebagaimana ucapan hamba yang shalih, 'Isa bin Maryam 'alaihis
salam: (Dan aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama mereka.
Namun setelah Engkau mewafatkan aku Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau
Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka maka mereka
adalah hamba-hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka sungguh Engkau Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana). (QS al-Maidah
ayat 117 - 118). Muhammad bin Yusuf Al Farabriy berkata: Diceritakan dari
Abu 'Abdullah dari Qabishah berkata: 'Murtaddun disini adalah orang-orang yang
murtad (keluar dari Islam karena menolak membayar zakat) pada zaman (khalifah)
Abu Bakr lalu Abu Bakr radliallahu 'anhu memerengi mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ
مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلًا فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ
الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ حَتَّى تَكُونَ
السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ثُمَّ يَقُولُ
أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ
عَلَيْهِمْ شَهِيدًا } |
|
42.114/3192. Telah bercerita kepada kami
Ishaq telah mengabarkan kepada kami Ya'qub binIbrahim telah
bercerita kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab
bahwa Sa'id bin Al Musayyab mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam besabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
diprediksikan segera turun kepada kalian 'Isa bin Maryam sebagai hakim yang
adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan jizyah dan harta
benda akan banyak tersebar sehingga tidak ada seorangpun yag mau menerima
(shadaqah) hingga pada masa itu satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan
isinya. Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Bacalah firman Allah jika kamu mau; (Dan
tidak ada satu pun dari Ahli Kitab kecuali pasti akan beriman kepadanya ('Isa
'alahis salam) sebelum kematiannya dan pada hari qiyamat nanti 'Isa akan menjadi
saksi bagi mereka). (QS an-Nisaa ayat
159). |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ نَافِعٍ
مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ
ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ تَابَعَهُ عُقَيْلٌ
وَالْأَوْزَاعِيُّ |
|
42.115/3193. Telah bercerita kepada kami Ibnu
Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari Yunus dari
Ibnu Syihab dari Nafi', maula Abu Qatadah Al Anshariy bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Bagaimana sikap kalian jika 'Isa bin
Maryam 'alahis salam turun di tengah-tengah kalian dan menjadi imam
kalian?. Hadits ini dikuatkan jalur periwayatannya oleh 'Uqail dan
Al Awza'iy. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ
عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ قَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَمْرٍو لِحُذَيْفَةَ أَلَا
تُحَدِّثُنَا مَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِنِّي سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ مَعَ الدَّجَّالِ إِذَا خَرَجَ مَاءً
وَنَارًا فَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهَا النَّارُ فَمَاءٌ بَارِدٌ
وَأَمَّا الَّذِي يَرَى النَّاسُ أَنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ فَنَارٌ تُحْرِقُ فَمَنْ
أَدْرَكَ مِنْكُمْ فَلْيَقَعْ فِي الَّذِي يَرَى أَنَّهَا نَارٌ فَإِنَّهُ عَذْبٌ
بَارِدٌ قَالَ حُذَيْفَةُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا كَانَ فِيمَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوحَهُ فَقِيلَ لَهُ هَلْ عَمِلْتَ مِنْ
خَيْرٍ قَالَ مَا أَعْلَمُ قِيلَ لَهُ انْظُرْ قَالَ مَا أَعْلَمُ شَيْئًا غَيْرَ
أَنِّي كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا وَأُجَازِيهِمْ فَأُنْظِرُ
الْمُوسِرَ وَأَتَجَاوَزُ عَنْ الْمُعْسِرِ فَأَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ
فَقَالَ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا حَضَرَهُ الْمَوْتُ فَلَمَّا يَئِسَ
مِنْ الْحَيَاةِ أَوْصَى أَهْلَهُ إِذَا أَنَا مُتُّ فَاجْمَعُوا لِي حَطَبًا
كَثِيرًا وَأَوْقِدُوا فِيهِ نَارًا حَتَّى إِذَا أَكَلَتْ لَحْمِي وَخَلَصَتْ
إِلَى عَظْمِي فَامْتُحِشَتْ فَخُذُوهَا فَاطْحَنُوهَا ثُمَّ انْظُرُوا يَوْمًا
رَاحًا فَاذْرُوهُ فِي الْيَمِّ فَفَعَلُوا فَجَمَعَهُ اللَّهُ فَقَالَ لَهُ لِمَ
فَعَلْتَ ذَلِكَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ قَالَ عُقْبَةُ بْنُ
عَمْرٍو وَأَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ ذَاكَ وَكَانَ نَبَّاشًا |
|
42.116/3194. Telah bercerita kepada kami Musa
bin Isma'il telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah telah bercerita
kepada kami 'Abdul Malik dari Rab'iy bin Hirasy berkata, 'Uqbah
bin 'Amru berkata kepada Hudzaifah; Tidakkah kamu bersedia untuk menceritakan apa yang
pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?.
Hudzaifah berkata; Sungguh aku pernah
mendengar beliau besabda: Dajjal keluar dengan membawa air dan api.
Adapun apa yang dilihat manusia sebagai api sebenarnya adalah air yang dingin,
dan yang dilihat manusia sebagai air sesungguhnya dia adalah api yang membakar.
Maka siapa di antara kalian yang berjumpa dengannya hendaklah mengambil yang di
tangannya yang nampak seperti api karena itu adalah air yang segar lagi
dingin. Hudzaifah berkata pula; Dan aku
juga pernah mendengar beliau shallallahu 'alaihi wasallam besabda: Ada seorang dari kaum sebelum kalian didatangi
malaikat untuk mencabut nyawanya lalu ditanyakan kepadanya; Apakah kamu
pernah beramal kebaikan?. Orang itu menjawab;
Aku tidak tahu. Dikatakan kepadanya;
Coba kamu ingat-ingat. Orang itu
kembali menjawab; Aku tidak tahu apapun, kecuali aku pernah melakukan
transaksi jual beli sesama manusia, terhadap yang diberi kelonggaran hartanya
pun aku memberi toleransi waktu untuk membayar hutangnya, dan terhadap yang
kesulitan aku memaafkan. Allah pun kemudian memasukkannya ke surga. Lalu Hudzaifah berkata lagi; Dan aku juga
pernah mendengar beliau shallallahu 'alaihi wasallam: Ada seseorang ketika kematiannya sudah hampir dekat
dan sudah tidak punya harapan untuk bertahan hidup, dia berwasiat kepada
keluarganya; Jika nanti aku meninggal dunia, kumpulkanlah kayu bakar yang
banyak lalu nyalakanlah api pada kayu-kayu itu (untuk membakarku) hingga apabila
api telah melumat dagingku dan menghancurkan tulang belulangku, hingga setelah
menjadi abu maka ambillah, kumpulkanlah abu jasadku itu lalu lihatlah suatu hari
ketika angin berhembus kencang, maka kalian hanyutkanlah abu jasadku itu ke
sungai. Keluarganya pun melakukan wasiatnya. Pada hari qiyamat Allah
memgumpulkan kembali abu jasadnya itu lalu dihidupkan, kemudian dia ditanya:
Mengapa kamu lakukan itu?. Orang itu
menjawab: Karena aku takut kepada-Mu.
Maka Allah mengampuni orang itu. 'Uqbah bin
'Amru; Dan aku mendengar beliau shallallahu 'alaihi wasallam besabda
seperti itu dan disebutkan bahwa orang yang dimaksud itu pekerjaannya sebagai
tukang penggali kubur. |
|
|
حَدَّثَنِي
بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنِي مَعْمَرٌ وَيُونُسُ
عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ
عَائِشَةَ وَابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمَّا نَزَلَ
بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً
عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ
لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ
أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا |
|
42.117/3195. Telah bercerita kepadaku Bisyir bin
Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan
kepadaku Ma'mar dan Yunus dari Az Zuhriy berkata,
'Ubaidullah bin 'Abdullah telah mengabarkan kepadaku dari 'Aisyah
dan Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; Ketika sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
semakin parah, Beliau memegang bajunya dan ditutupnya mukanya. Bila sudah sesak,
beliau lepaskan dari mukanya. Dalam keadaan selalu seperti itu beliau bersabda:
Laknat Allah tertimpa kepada Yahudi dan Nashara karena mereka menjadikan
kuburan para Nabi mereka sebagai masjid-masjid. Beliau mengingatkan (kaum Muslimin) atas perbuatan
mereka (Yahudi dan Nashara). |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا
هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ
كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي
وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا
بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ أَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ
سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ |
|
42.118/3196. Telah bercerita kepadaku Muhammad
bin Basysyar telah bercerita kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
bercerita kepada kami Syu'bah dari Furat Al Qazaz berkata, aku
mendengar Abu Hazim berkata; Aku hidup
mendampingi Abu Hurairah radliallahu 'anhu selama lima tahun dan aku
mendengar dia bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang besabda:
Bani Isra'il, kehidupan mereka selalu didampingi oleh para Nabi, bila
satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tidak
ada Nabi sepeninggal aku. Yang ada adalah para khalifah yang banyak
jumlahnya. Para shahabat bertanya; Apa
yang baginda perintahkan kepada kami?. Beliau
menjawab: Penuihilah bai'at kepada khalifah yang pertama (lebih dahulu
diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya kepada mereka
tentang pemerintahan mereka. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ قَالَ حَدَّثَنِي زَيْدُ
بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ
مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا
جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ |
|
42.119/3197. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin Abu Maryam telah bercerita kepada kami Abu Ghassan berkata, telah
bercerita kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha' binYasar dari Abu
Sa'id radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam besabda:
Kalian pasti akan mengikuti
kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta
demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang biawak
kalian pasti akan mengikutinya. Kami bertanya; Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi
dan Nashrani?. Beliau menjawab: Siapa
lagi (kalau bukan mereka) . |
|
|
حَدَّثَنَا
عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ
أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذَكَرُوا النَّارَ
وَالنَّاقُوسَ فَذَكَرُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى فَأُمِرَ بِلَالٌ أَنْ يَشْفَعَ
الْأَذَانَ وَأَنْ يُوتِرَ الْإِقَامَةَ |
|
42.120/3198. Telah bercerita kepada kami 'Imran
bin Maisarah telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits telah
bercerita kepada kami Khalid dari Abu Qalabah dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu berkata; Orang-orang menyebut-nyebut tentang api dan lonceng
(dalam mengusulkan cara memanggil shalat). Lalu ada juga diantara mereka yang
mengusulkan seperti kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nahrani. Maka Bilal
radliallahu 'anhu diperintahkan untuk mengumandangkan adzan dengan pengulangan
dua kali dan iqamat secara ganjil. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى
عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَتْ تَكْرَهُ أَنْ
يَجْعَلَ يَدَهُ فِي خَاصِرَتِهِ وَتَقُولُ إِنَّ الْيَهُودَ تَفْعَلُهُ تَابَعَهُ
شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ |
|
42.121/3199. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Yusuf telah bercerita kepada kami Sufyan dari Al
A'masy dari Abu adl-Dluha dari Masruq dari 'Aisyah
radliallahu 'anha bahwa dia membenci seseorang (ketika shalat) bertolak
pinggang dan berkata bahwa orang-orang Yahudi melakukannya. Hadits ini diikuti
pula oleh Syu'bah dari Al A'masy. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ فِي أَجَلِ مَنْ خَلَا مِنْ الْأُمَمِ مَا بَيْنَ صَلَاةِ
الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ وَإِنَّمَا مَثَلُكُمْ وَمَثَلُ الْيَهُودِ
وَالنَّصَارَى كَرَجُلٍ اسْتَعْمَلَ عُمَّالًا فَقَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي إِلَى
نِصْفِ النَّهَارِ عَلَى قِيرَاطٍ قِيرَاطٍ فَعَمِلَتْ الْيَهُودُ إِلَى نِصْفِ
النَّهَارِ عَلَى قِيرَاطٍ قِيرَاطٍ ثُمَّ قَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي مِنْ نِصْفِ
النَّهَارِ إِلَى صَلَاةِ الْعَصْرِ عَلَى قِيرَاطٍ قِيرَاطٍ فَعَمِلَتْ
النَّصَارَى مِنْ نِصْفِ النَّهَارِ إِلَى صَلَاةِ الْعَصْرِ عَلَى قِيرَاطٍ
قِيرَاطٍ ثُمَّ قَالَ مَنْ يَعْمَلُ لِي مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ
الشَّمْسِ عَلَى قِيرَاطَيْنِ قِيرَاطَيْنِ أَلَا فَأَنْتُمْ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ
مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ عَلَى قِيرَاطَيْنِ قِيرَاطَيْنِ
أَلَا لَكُمْ الْأَجْرُ مَرَّتَيْنِ فَغَضِبَتْ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالُوا
نَحْنُ أَكْثَرُ عَمَلًا وَأَقَلُّ عَطَاءً قَالَ اللَّهُ هَلْ ظَلَمْتُكُمْ مِنْ
حَقِّكُمْ شَيْئًا قَالُوا لَا قَالَ فَإِنَّهُ فَضْلِي أُعْطِيهِ مَنْ
شِئْتُ |
|
42.122/3200. Telah bercerita kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Laits dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya masa hidup kalian dibandingkan masa
umat-umat yang dahulu hanyalah bagaikan antara 'Ashar hingga terbenamnya
matahari. Dan perumpamaan kalian dibandingkan orang-orang Yahudi dan Nashrani
seperti seseorang yang mempekerjakan para pekerja, ia berkata; Siapa yang
mau bekerja untukku hingga pertengahan siang dengan upah satu qirath satu
qirath, maka orang-orang Yahudi melaksanakannya dengan upah satu qirath.
Kemudian dia berkata lagi; Siapa yang mau
bekerja untukku mulai pertengahan siang hingga waktu shalat 'Ashar dengan upah
satu qirath?. Lalu orang-orang Nashrani mengerjakannya dengan upah satu qirath.
Kemudian dia berkata lagi; Siapa yang mau bekerja untukku mulai waktu
shalat 'Ashar hingga terbenam matahari dengan dua qirath?. Maka kalianlah yang
mengerjakan mulai dari shalat 'Ashar hingga terbenam matahari dengan upah dua
qirath. Ketahuilah bahwa kalian mendapatkan pahala dua kali. Maka orang-orang Yahudi dan Nashrani marah seraya
berkata: Kami yang lebih banyak amal namun lebih sedikit upah!. Maka Allah 'azza wajalla bertanya; Apakah
ada yang aku zhalimi dari hak kalian?. Mereka
menjawab; Tidak. Allah berfirman;
Itulah karunia dari-KU yang AKU berikan kepada siapa yang AKU
kehendaki. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ طَاوُسٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَاتَلَ
اللَّهُ فُلَانًا أَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ حُرِّمَتْ عَلَيْهِمْ الشُّحُومُ
فَجَمَّلُوهَا فَبَاعُوهَا تَابَعَهُ جَابِرٌ وَأَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.123/3201. Telah bercerita kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari Thawus dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Aku mendengar 'Umar bin Al Khaththab berkata;
Semoga Allah membinasakan si fulan, tidakkah dia mengetahui bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: Semoga Allah melaknat Yahudi, karena telah
diharamkan atas mereka lemak hewan (sapi dan kambing) namun mereka mencairkannya
lalu memperjual belikannya. Hadits ini dikuat kan jalur perawinya oleh
Jabir dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ أَخْبَرَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا
حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي كَبْشَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ
آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ |
|
42.124/3202. Telah bercerita kepada kami Abu
'Ashim adl-Dlahhak bin Makhlad telah mengabarkan kepada kami Al
Awza'iy telah bercerita kepada kami Hassan bin 'Athiyyah dari Abi
Kabsyah dari 'Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Sampaikan dariku sekalipun
satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra'il dan itu
tidak apa (dosa). Dan siapa yang berdusta atasku dengan sengaja maka
bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ
عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
لَا يَصْبُغُونَ فَخَالِفُوهُمْ |
|
42.125/3203. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah bercerita kepadaku Ibrahim bin
Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab berkata; Abu Salamah bin
'Abdur Rahman berkata bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak menyemir
(mewarnai rambut atau jenggot), maka selisihilah mereka (berbeda dengan
mereka). |
|
|
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ قَالَ حَدَّثَنِي حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْحَسَنِ حَدَّثَنَا
جُنْدَبُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ وَمَا نَسِينَا مُنْذُ
حَدَّثَنَا وَمَا نَخْشَى أَنْ يَكُونَ جُنْدُبٌ كَذَبَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ رَجُلٌ بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ
فَأَخَذَ سِكِّينًا فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ فَمَا رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى مَاتَ قَالَ
اللَّهُ تَعَالَى بَادَرَنِي عَبْدِي بِنَفْسِهِ حَرَّمْتُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ |
|
42.126/3204. Telah bercerita kepadaku
Muhammad berkata, telah bercerita kepadaku Hajjaj telah bercerita
kepadaku Jarir dari Al Hasan telah bercerita kepada kami Jundab
bin 'Abdullah di masjid ini dan kami belum lupa sejak dia bercerita dan kami
tidak khawatir bahwa Jundab berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seseorang di antara umat sebelum kalian
menderita luka-luka tapi dia tidak sabar lalu dia mengambill sebilah pisau
kemudian memotong tangannya yang mengakibatkan darah mengalir dan tidak berhenti
hingga akhirnya dia meninggal dunia. Lalu Allah Ta'ala berfirman:
Hamba-Ku mendahului Aku dengan membunuh dirinya maka AKU haramkan baginya
surga. |
|
|
حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَبْرَصَ
وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى بَدَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ فَبَعَثَ
إِلَيْهِمْ مَلَكًا فَأَتَى الْأَبْرَصَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ
قَالَ لَوْنٌ حَسَنٌ وَجِلْدٌ حَسَنٌ قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ
فَذَهَبَ عَنْهُ فَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا فَقَالَ أَيُّ
الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْإِبِلُ أَوْ قَالَ الْبَقَرُ هُوَ شَكَّ فِي
ذَلِكَ إِنَّ الْأَبْرَصَ وَالْأَقْرَعَ قَالَ أَحَدُهُمَا الْإِبِلُ وَقَالَ
الْآخَرُ الْبَقَرُ فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ فَقَالَ يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا
وَأَتَى الْأَقْرَعَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ شَعَرٌ حَسَنٌ
وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ
وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ
الْبَقَرُ قَالَ فَأَعْطَاهُ بَقَرَةً حَامِلًا وَقَالَ يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا
وَأَتَى الْأَعْمَى فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ يَرُدُّ اللَّهُ
إِلَيَّ بَصَرِي فَأُبْصِرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ
إِلَيْهِ بَصَرَهُ قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْغَنَمُ
فَأَعْطَاهُ شَاةً وَالِدًا فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا فَكَانَ لِهَذَا
وَادٍ مِنْ إِبِلٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ بَقَرٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ غَنَمٍ ثُمَّ
إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ
تَقَطَّعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ
ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ
الْحَسَنَ وَالْمَالَ بَعِيرًا أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي فَقَالَ لَهُ
إِنَّ الْحُقُوقَ كَثِيرَةٌ فَقَالَ لَهُ كَأَنِّي أَعْرِفُكَ أَلَمْ تَكُنْ
أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللَّهُ فَقَالَ لَقَدْ
وَرِثْتُ لِكَابِرٍ عَنْ كَابِرٍ فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ
إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ لَهُ
مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا فَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَيْهِ هَذَا
فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى
الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ وَتَقَطَّعَتْ
بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ
أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي
فَقَالَ قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ بَصَرِي وَفَقِيرًا فَقَدْ أَغْنَانِي
فَخُذْ مَا شِئْتَ فَوَاللَّهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ بِشَيْءٍ أَخَذْتَهُ
لِلَّهِ فَقَالَ أَمْسِكْ مَالَكَ فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ فَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْكَ وَسَخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ |
|
42.127/3205. Telah bercerita kepadaku Ahmad bin
Ishaq telah bercerita kepada kami 'Amru bin Ashim telah bercerita kepada kami
Hammam telah bercerita kepada kami Ishaq bin 'Abdullah berkata,
telah bercerita kepadaku 'Abdur Rahman bin Abu 'Amrah bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku
Muhammad telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Raja' telah
mengabarkan kepada kami Hammam dari Ishaq bin 'Abdullah berkata,
telah mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin Abu 'Amrah bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bercerita kepadanya bahwa dia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada tiga orang dari Bani
Isra'il yang menderita sakit. Yang pertama menderita penyakit kusta, yang kedua
berkepala botak dan yang ketiga buta. Kemudian Allah Ta'ala menguji mereka
dengan mengutus malaikat menemui mereka. Pertama, malaikat mendatangi orang yang
berpenyakit kusta lalu bertanya kepadanya; Apa
yang paling kamu sukai?. Orang ini menjawab; Warna kulit dan kulitku yang bagus karena sekarang
ini manusia menjauh dariku. Beliau melanjutkan: Maka malaikat itu mengusap kulitnya hingga hilang
dan berganti dengan warna dan kulit yang bagus. Lalu malaikat bertanya
lagi; Harta apa yang paling kamu
sukai?. Orang itu menjawab; Unta. Perawi berkata: Atau sapi, perawi ragu bahwa orang yang
berpenyakit kusta ataukah yang berkepala botak. Yang satu berkata; Unta dan yang lainnya berkata; Sapi. Maka dia diberi puluhan unta, lalu
malaikat berkata; Semoga pada unta-unta itu
ada keberkahan buatmu. Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang
berkepala botak dan bertanya kepadanya; Apa
yang paling kamu sukai?. Orang ini menjawab; Tumbuh rambut yang bagus dan penyakit ini pergi
dariku karena sekarang ini manusia menjauh dariku. Beliau melanjutkan:
Maka malaikat itu mengusap kepala orang ini
hingga hilang dan berganti dengan rambut yang bagus. Lalu malaikat
bertanya lagi; Harta apa yang paling kamu
sukai?. Orang itu menjawab; Sapi. Maka dia diberi seekor sapi yang sedang
bunting lalu malaikat berkata; Semoga pada
sapi itu ada keberkahan buatmu. Kemudian malaikat itu mendatangi orang
yang buta lalu bertanya kepadanya; Apa yang
paling kamu sukai?. Orang ini menjawab; Seandainya Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku
sehingga dengan penglihatan itu aku dapat melihat manusia. Beliau
melanjutkan: Maka malaikat itu mengusap mata
orang ini hingga Allah Ta'ala mengembalikan penglihatannya. Lalu malaikat
bertanya lagi; Harta apa yang paling kamu
sukai?. Orang itu menjawab; Kambing. Maka dia diberi seekor kambing yang
bunting. Maka kedua orang yang pertama tadi
hewan-hewannya berkembang biak dengan banyak begitu juga orang yang ketiga,
masing-masing mereka memiliki lembah untuk mengembalakan unta-unta, lembah untuk
mengembalakan sapi-sapi dan lembah untuk mengembalakan kambing-kambing. Kemudian
malaikat itu mendatangi orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam bentuk
keadaan seperti orang yang berpenyakit kusta lalu berkata; Saya orang
miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang
menyampaikan aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon
kepadamu demi orang yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus berupa
seekor unta, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan
perjalananku ini?. Maka orang ini berkata; Sesungguhnya hak-hak sangat banyak (untuk aku
tunaikan) . Lalu Malaikat bertanya kepadanya; Sepertinya aku mengenal anda. Bukankah kamu dahulu
orang yang berpenyakit kusta dan manusia menjauhimu dan kamu dalam keadaan faqir
lalu Allah Ta'ala memberimu harta?. Orang ini menjawab; Aku memiliki ini semua dari harta warisan turun
menurun. Maka malaikat berkata; Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala
mengembalikanmu kepada keadaanmu semula. Kemudian malaikat itu mendatangi
orang yang dahulunya berkepala botak dalam bentuk keadaan orang yang berkepala
botak, lalu malaikat berkata sebagaimana yang dikatakan kepada orang pertama
tadi lalu orang yang dahulunya berkepala botak ini menjawab seperti jawaban
orang yang dahulunya berpenyakit kusta lalu malaikat berkata; Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala
mengembalikanmu kepada keadaanmu semula. Lalu malaikat mendatangi orang
yang dahulunya buta dalam bentuk sebagai orang buta lalu berkata; Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam
perjalananku ini dan tidak ada yang menyampaikan aku hidup hingga hari ini
kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon kepadamu demi Dzat yang telah
mengembalikan penglihatanmu berupa seekor kambing, apakah kamu mau memberiku
bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?. Maka orang ini menjawab;
Dahulu aku adalah orang yang buta lalu Allah Ta'ala mengembalikan
penglihatanku dan aku juga seorang yang faqir lalu Dia memberiku kecukupan, maka
itu ambillah sesukamu. Demi Allah, aku tidak akan menghalangimu untuk mengambil
sesuatu selama kamu mengambilnya karena Allah Ta'ala. Maka malaikat itu berkata; Peganglah
hartamu. Sesungguhnya kalian sedang diuji dan Allah Ta'ala telah ridla kepadamu
dan murka kepada kedua temanmu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ بْنُ خَلِيلٍ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا
ثَلَاثَةُ نَفَرٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ يَمْشُونَ إِذْ أَصَابَهُمْ مَطَرٌ
فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فَانْطَبَقَ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ إِنَّهُ
وَاللَّهِ يَا هَؤُلَاءِ لَا يُنْجِيكُمْ إِلَّا الصِّدْقُ فَليَدْعُ كُلُّ رَجُلٍ
مِنْكُمْ بِمَا يَعْلَمُ أَنَّهُ قَدْ صَدَقَ فِيهِ فَقَالَ وَاحِدٌ مِنْهُمْ
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ لِي أَجِيرٌ عَمِلَ لِي عَلَى
فَرَقٍ مِنْ أَرُزٍّ فَذَهَبَ وَتَرَكَهُ وَأَنِّي عَمَدْتُ إِلَى ذَلِكَ الْفَرَقِ
فَزَرَعْتُهُ فَصَارَ مِنْ أَمْرِهِ أَنِّي اشْتَرَيْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَأَنَّهُ
أَتَانِي يَطْلُبُ أَجْرَهُ فَقُلْتُ لَهُ اعْمِدْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ
فَسُقْهَا فَقَالَ لِي إِنَّمَا لِي عِنْدَكَ فَرَقٌ مِنْ أَرُزٍّ فَقُلْتُ لَهُ
اعْمِدْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ فَإِنَّهَا مِنْ ذَلِكَ الْفَرَقِ فَسَاقَهَا
فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا
فَانْسَاحَتْ عَنْهُمْ الصَّخْرَةُ فَقَالَ الْآخَرُ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ
تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ فَكُنْتُ آتِيهِمَا
كُلَّ لَيْلَةٍ بِلَبَنِ غَنَمٍ لِي فَأَبْطَأْتُ عَلَيْهِمَا لَيْلَةً فَجِئْتُ
وَقَدْ رَقَدَا وَأَهْلِي وَعِيَالِي يَتَضَاغَوْنَ مِنْ الْجُوعِ فَكُنْتُ لَا
أَسْقِيهِمْ حَتَّى يَشْرَبَ أَبَوَايَ فَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَهُمَا وَكَرِهْتُ
أَنْ أَدَعَهُمَا فَيَسْتَكِنَّا لِشَرْبَتِهِمَا فَلَمْ أَزَلْ أَنْتَظِرُ حَتَّى
طَلَعَ الْفَجْرُ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ مِنْ خَشْيَتِكَ
فَفَرِّجْ عَنَّا فَانْسَاحَتْ عَنْهُمْ الصَّخْرَةُ حَتَّى نَظَرُوا إِلَى
السَّمَاءِ فَقَالَ الْآخَرُ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ لِي
ابْنَةُ عَمٍّ مِنْ أَحَبِّ النَّاسِ إِلَيَّ وَأَنِّي رَاوَدْتُهَا عَنْ نَفْسِهَا
فَأَبَتْ إِلَّا أَنْ آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَطَلَبْتُهَا حَتَّى قَدَرْتُ
فَأَتَيْتُهَا بِهَا فَدَفَعْتُهَا إِلَيْهَا فَأَمْكَنَتْنِي مِنْ نَفْسِهَا
فَلَمَّا قَعَدْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا فَقَالَتْ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تَفُضَّ
الْخَاتَمَ إِلَّا بِحَقِّهِ فَقُمْتُ وَتَرَكْتُ الْمِائَةَ دِينَارٍ فَإِنْ
كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا
فَفَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَخَرَجُوا |
|
42.128/3206. Telah bercerita kepada kami Isma'il
bin Khalil telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari
'Ubaidullah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu
'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian yang
ketika sedang bepergian turun hujan lalu ketiganya masuk kedalam gua namun
kemudian gua itu (pintunya) menutup mereka. Kemudian diantara mereka berkata
kepada yang lainnya; Demi Allah, wahai kawan, tidak akan ada yang dapat
menolong kalian kecuali kejujuran (kebajikan). Maka masing-masing dari mereka
berdo'a dengan apa yang mereka ketahui sebagai suatu kebajikan. Maka seorang
diantara mereka berkata; Ya Allah, sungguh
Engkau mengetahui bahwa aku pernah punya seorang pekerja uang bekerja untukku
dengan upah satu faraq (tiga sha') berupa beras lalu dia pergi dan meninggalkan
upahnya itu kemudian aku sengaja dari beras itu aku jadikan benih dan aku tanam
sehingga berkembang lalu dari hasilnya itu aku belikan seekor sapi. Suatu hari
dia dating dan memint aupahnya yang dului lalu aku katakan kepadanya;
Lihatlah sapi itu. Itulah upah mu yang satu faraq itu ambil dan giringlah
pulang. Orang itu berkata; Yang menjadi
hakku hanyalah satu faraq beras. Aku katakan
kepadanya; Ambillah sapi itu karena dia hasil yang aku kembangkan dari
upah berasmu. Ya Allah, seandainya Engkau
mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka
bukakanlah celah untuk kami. Maka pintu gua itu terbuka sedikit. Lalu
orang yang lain berkata; Ya Allah, sungguh
Engkau telah mengetahui bahwa aku memiliki kedua orangtua yang sudah renta. Dan
setiap malam aku membawakan bagi keduanya susu dari kambing milikku. Pada suatu
malam, aku terlambat mendatangi keduanya sehingga ketika aku dating keduanya
sudah tertidur sementara keluargaku dan anak-anakku menangis karena kelaparan
sedangkan aku tidak akan memberi minum kepada mereka sebelum kedua orangtuaku
dan aku enggan untuk membangunkan keduanya dan aku juga enggan meninggalkan
keduanya dengan meminum jatah susu keduanya. Dan aku terus menunggu dalam
keadaan seperti itu hingga terbit fajar. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui
apa yang aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah
untuk kami. Maka pintu gua itu kembali terbuka sedikit hingga mereka
dapat melihat langit. Kemudian orang yang ketiga berkata; Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku
mempunyai mempunyai anak pamanku (keponakan) yang merupakan manusia yang paling
aku cintai dan aku pernah menginginkan dirinya untukku namun dia menolak kecuali
bila aku dapat memberinya uang sebanyak seratus dinar. Maka aku bekerja dan
berhasil mengumpulkan uang tersebut. Lalu aku temui dia dan aku berikan uang
tersebut dan dia mempersilakan dirinya untukku namun ketika aku sudah berada di
antara kedua kakinya dia berkata; Bertaqwalah kepada Allah, dan janganlah
kamu renggut keperawanan kecuali dengan haq.
Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan uang seratus dinar tersebut. Ya Allah,
seandainya Engkau mengetahui apa yang aku kerjakan itu semata karena takut
kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk kami.Maka Allah membukakan gua itu untuk mereka lalu
mereka keluar. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَا
امْرَأَةٌ تُرْضِعُ ابْنَهَا إِذْ مَرَّ بِهَا رَاكِبٌ وَهِيَ تُرْضِعُهُ فَقَالَتْ
اللَّهُمَّ لَا تُمِتْ ابْنِي حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ هَذَا فَقَالَ اللَّهُمَّ لَا
تَجْعَلْنِي مِثْلَهُ ثُمَّ رَجَعَ فِي الثَّدْيِ وَمُرَّ بِامْرَأَةٍ تُجَرَّرُ
وَيُلْعَبُ بِهَا فَقَالَتْ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ ابْنِي مِثْلَهَا فَقَالَ
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِثْلَهَا فَقَالَ أَمَّا الرَّاكِبُ فَإِنَّهُ كَافِرٌ
وَأَمَّا الْمَرْأَةُ فَإِنَّهُمْ يَقُولُونَ لَهَا تَزْنِي وَتَقُولُ حَسْبِيَ
اللَّهُ وَيَقُولُونَ تَسْرِقُ وَتَقُولُ حَسْبِيَ اللَّهُ |
|
42.129/3207. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada
kami Abu Az Zanad dari 'Abdur Rahman yang bercerita bahwa dia
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang katanya dia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra'il yang
ketika sedang menyusui bayinya lewat seorang laki-laki tampan dan gagah sambil
menunggang tunggangannya di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; Ya
Allah, janganlah Engkau matikan anakku sebelum dia menjadi seperti pemuda
itu. Maka spontan saja bayinya berkata;
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia. Lalu dia kembali mengisap puting susu
ibunya. Kemudian keduanya lewat di hadapan seorang wanita yang sedang
diseret dan dipermainkan lalu ibu sang bayi berkata: Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti
dia. Maka sang bayi berkata; Ya Allah,
jadikanlah aku seperti dia. Bayi itu selanjutya berkata; Sesungguhnya pemuda penunggang itu adalah orang
kafir sedangkan wanita tadi, orang-orang menuduhnya kamu telah berbuat zina
namun dia berkata; Cukuplah bagiku Allah (sebagai Pelindung) dan orang-orang mengatakan kamu mencuri maka dia pun
tetap berkata: Cukuplah bagiku Allah (sebagai Pelindung) . |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ تَلِيدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي جَرِيرُ بْنُ
حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ
بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ
لَهَا بِهِ |
|
42.130/3208. Telah bercerita kepada kami Sa'id
bin Talid telah bercerita kepada kami Ibnu Wahb berkata, telah
mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub dari Muhammad
bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada
seekor anjing yang sedang berputar-putar dekat sebuah sumur dan hampir mati
karena kehausan lalu dilihat oleh seorang wanita pezina dari para pezina Bani
Isra'il lalu wanita itu melepas sepatunya (dan mengambil air dengan sepatu itu)
kemudian memberi minum anjing tersebut sehingga dia diampuni karena perbuatannya
itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَمِعَ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ عَامَ
حَجَّ عَلَى الْمِنْبَرِ فَتَنَاوَلَ قُصَّةً مِنْ شَعَرٍ وَكَانَتْ فِي يَدَيْ
حَرَسِيٍّ فَقَالَ يَا أَهْلَ الْمَدِينَةِ أَيْنَ عُلَمَاؤُكُمْ سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَى عَنْ مِثْلِ هَذِهِ
وَيَقُولُ إِنَّمَا هَلَكَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ حِينَ اتَّخَذَهَا
نِسَاؤُهُمْ |
|
42.131/3209. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Humaid bin 'AbdurRahman bahwa dia mendengar Mu'awiyah bin Abu
Sufyan pada tahun hajji (akhir masa pemerintahannya) berdiri di atas mimbar
sambil memegang jambul rambutnya sedangkan di sampingna ada pengawalnya lalu
berkata; Wahai penduduk Madinah, mana 'ulama
kalian. Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal semacam ini
dan beliau bersabda: Sesungguhnya Bani Isra'il binasa karena para wanita
mereka melakukan ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهُ قَدْ كَانَ فِيمَا
مَضَى قَبْلَكُمْ مِنْ الْأُمَمِ مُحَدَّثُونَ وَإِنَّهُ إِنْ كَانَ فِي أُمَّتِي
هَذِهِ مِنْهُمْ فَإِنَّهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ |
|
42.132/3210. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Sa'ad
dari bapaknya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sungguh telah ada pada setiap umat-umat sebelum
kalian para muhaddits (orang-orang yang selalu berpandangan lurus/punya firasat
tinggi) dan seandainya mereka ada pada umatku ini tentu dia adalah 'Umar bin Al
Khaththab radliallahu 'anhu. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الصِّدِّيقِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ
إِنْسَانًا ثُمَّ خَرَجَ يَسْأَلُ فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَهُ هَلْ
مِنْ تَوْبَةٍ قَالَ لَا فَقَتَلَهُ فَجَعَلَ يَسْأَلُ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ ائْتِ
قَرْيَةَ كَذَا وَكَذَا فَأَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَنَاءَ بِصَدْرِهِ نَحْوَهَا
فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ فَأَوْحَى
اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ تَقَرَّبِي وَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ
تَبَاعَدِي وَقَالَ قِيسُوا مَا بَيْنَهُمَا فَوُجِدَ إِلَى هَذِهِ أَقْرَبَ
بِشِبْرٍ فَغُفِرَ لَهُ |
|
42.133/3211. Telah bercerita kepada kami
Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepada kami Muhammad bin Abu
'Adiy dari Syu'bah dari Qatadah dari Abu ash-Shiddiq
an-Najiy dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada
seorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan
orang manusia kemudian dia pergi untuk bertanya (tentang peluang ampunan). Maka
dia menemui seorang pendeta dan bertanya kepadanya; Apakah ada pintu
taubat buatku'. Pendeta itu menjawab; Tidak
ada. Maka orang ini membunuh pendeta tersebut. Kemudian dia bertanya lagi
lalu ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya; Datangilah desa anu. Kemudian orang itu
(pergi menuju desa dimaksud) dan ketika hampir menemui ajalnya dia bangkit
sambil memegang dadanya namun akhirnya meninggal dunia. Atas kejadian itu
malaikat rahmat dan malaikat adzab (siksa) berselisih lalu Allah Ta'ala
mewahyukan kepada bumi yang dituju (desa untuk mencari taubat) agar mendekat dan
mewahyukan kepada bumi yang ditinggalkan (tempat dia melakukan kejahatan) agar
menjauh lalu berfirman kepada kedua malaikat itu: Ukurlah jarak keduanya. Ternyata orang itu
lebih dekat ke desa yang dituju maka dia diampuni. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ
عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ
ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَسُوقُ بَقَرَةً إِذْ
رَكِبَهَا فَضَرَبَهَا فَقَالَتْ إِنَّا لَمْ نُخْلَقْ لِهَذَا إِنَّمَا خُلِقْنَا
لِلْحَرْثِ فَقَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ اللَّهِ بَقَرَةٌ تَكَلَّمُ فَقَالَ
فَإِنِّي أُومِنُ بِهَذَا أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَمَا هُمَا ثَمَّ
وَبَيْنَمَا رَجُلٌ فِي غَنَمِهِ إِذْ عَدَا الذِّئْبُ فَذَهَبَ مِنْهَا بِشَاةٍ
فَطَلَبَ حَتَّى كَأَنَّهُ اسْتَنْقَذَهَا مِنْهُ فَقَالَ لَهُ الذِّئْبُ هَذَا
اسْتَنْقَذْتَهَا مِنِّي فَمَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَا رَاعِيَ لَهَا
غَيْرِي فَقَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ اللَّهِ ذِئْبٌ يَتَكَلَّمُ قَالَ فَإِنِّي
أُومِنُ بِهَذَا أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَمَا هُمَا ثَمَّ و حَدَّثَنَا
عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ
أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِمِثْلِهِ |
|
42.134/3212. Telah bercerita kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Sufyan telah bercerita
kepada kami Abu 'Abdur Razzaq-Zanad dari Al A'raj dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan
shalat Shubuh (setelah selesai) Beliau menghadap kepada jama'ah lalu bersabda:
bersabda: Ada orang yang sedang menggiring sapi betina lalu ketika
ditungganginya dia memukul sapi tersebut, lalu sapi itu berbicara; Aku diciptakan bukan untuk dipukuli seperti ini,
tapi aku diciptakan untuk membantu pengembangan sawah ladang. Lalu
orang-orang berkata; Maha suci Allah, sapi
dapat berbicara?. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu
Bakar dan 'Umar. Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan ada pula
seseorang yang sedang bersama kambingnya lalu ada seekor serigala yang akan
memangsa kambingnya dan ketika serigala itu membawanya kabur, orang itu
mencarinya seakan dia mengawasi kambingnya dari ancaman serigala maka serigala
itu berbicara kepadanya; Kini kamu merasa
menjaganya dari aku tapi siapa yang menjaganya pada hari berburu saat tidak ada
pengembala yang mengawasinya?. Lalu orang-orang berkata; Maha suci Allah, serigala dapat berbicara?.
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu
Bakar dan 'Umar. Saat itu keduanya tidak hadir disana. Dan telah
bercerita kepada kami 'Ali telah bercerita kepada kami Sufyan dari
Mis'ar dari Sa'ad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ هَمَّامٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اشْتَرَى رَجُلٌ مِنْ رَجُلٍ عَقَارًا لَهُ فَوَجَدَ
الرَّجُلُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ فِي عَقَارِهِ جَرَّةً فِيهَا ذَهَبٌ
فَقَالَ لَهُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ خُذْ ذَهَبَكَ مِنِّي إِنَّمَا
اشْتَرَيْتُ مِنْكَ الْأَرْضَ وَلَمْ أَبْتَعْ مِنْكَ الذَّهَبَ وَقَالَ الَّذِي
لَهُ الْأَرْضُ إِنَّمَا بِعْتُكَ الْأَرْضَ وَمَا فِيهَا فَتَحَاكَمَا إِلَى
رَجُلٍ فَقَالَ الَّذِي تَحَاكَمَا إِلَيْهِ أَلَكُمَا وَلَدٌ قَالَ أَحَدُهُمَا
لِي غُلَامٌ وَقَالَ الْآخَرُ لِي جَارِيَةٌ قَالَ أَنْكِحُوا الْغُلَامَ
الْجَارِيَةَ وَأَنْفِقُوا عَلَى أَنْفُسِهِمَا مِنْهُ وَتَصَدَّقَا |
|
42.135/3213. Telah bercerita kepada kami Ishaq
bn Nashr telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq dari
Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang laki-laki yang membeli sebidang tanah
dari orang lain kemudian laki-laki yang membeli tanah itu mendapatkan sebuah
guci yang di dalamnya ada emas. Maka orang yang membeli tanah itu berkata;
Ambillah emas milikmu karena aku hanya membeli tanah dan bukan membeli
emas. Lalu orang yang menjual rumahnya
berkata; Yang aku jual adalah tanah ini dan apa yang ada didalamnya. Akhirnya kedua orang itu meminta pendapat kepada
seseorang, lalu orang yang dimintai pendapat itu berkata; Apakah kalian
berdua mempunyai anak?. Laki-laki yang satu berkata; Aku puya anak laki-laki. Dan yang satunya
lagi berkata: Aku punya anak perempuan.
Maka orang yang dimintai pendapat berkata; Nikahkanlah anak laki-laki itu dengan anak perempuan
itu dan berilah nafkah untuk keduanya dari emas tadi dan juga
shadaqahkanlah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ الْمُنْكَدِرِ وَعَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَهُ
يَسْأَلُ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ مَاذَا سَمِعْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الطَّاعُونِ فَقَالَ أُسَامَةُ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ رِجْسٌ أُرْسِلَ عَلَى
طَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَوْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَإِذَا
سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ
وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ قَالَ أَبُو النَّضْرِ لَا
يُخْرِجْكُمْ إِلَّا فِرَارًا مِنْهُ |
|
42.136/3214. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah bercerita kepadaku Malik dari
Muhammad bin Al Munkadir dan dari Abu an-Nadlar, maula 'Umar bin
'Ubaidullah dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya bahwa
dia ('Amir) mendengar bapaknya bertanya kepada Usamah binZaid; Apa yag pernah kamu dengar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un (wabah penyakit sampar, pes,
lepra)?. Maka Usamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Tha'un adalah sejenis
kotoran (siksa) yang dikirim kepada satu golongan dari Bani Isra'il atau kepada
umat sebelum kalian. Maka itu jika kalian mendengar ada wabah tersebut di suatu
wilayah janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada
di wilayah yang terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi
darinya. Abu an-Nadlar berkata; Janganlah kalian mengungsi darinya kecuali untuk
menyelematkan diri. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي الْفُرَاتِ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ
فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ عَذَابٌ يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَأَنَّ
اللَّهَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ
فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ
إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ شَهِيدٍ |
|
42.137/3215. Telah bercerita kepada kami Musa
binIsma'il telah bercerita kepada kami Daud bin Abu Al Furat telah
bercerita kepada kami 'Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar
dari 'Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; Aku pernah bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah tha'un lalu beliau mengabarkan aku
bahwa tha'un (penyakit sampar, pes, lepra) adalah sejenis siksa yang Allah kirim
kepada siapa yang Dia kehendaki dan sesungguhnya Allah menjadikan hal itu
sebagai rahmat bagi kaum muslimin dan tidak ada seorangpun yang menderita tha'un
lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala dan
mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah telah
mentaqdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mati syahid. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ قُرَيْشًا أَهَمَّهُمْ شَأْنُ الْمَرْأَةِ
الْمَخْزُومِيَّةِ الَّتِي سَرَقَتْ فَقَالُوا وَمَنْ يُكَلِّمُ فِيهَا رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا وَمَنْ يَجْتَرِئُ عَلَيْهِ
إِلَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ حِبُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَكَلَّمَهُ أُسَامَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَتَشْفَعُ فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ ثُمَّ قَامَ فَاخْتَطَبَ
ثُمَّ قَالَ إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا
سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا
عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ
لَقَطَعْتُ يَدَهَا |
|
42.138/3216. Telah bercerita kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Laits dari Ibnu
Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anhu bahwa
orang-orang Quraisy sedang menghadapi persoalan yang mengelisahkan, yaitu
tentang seorang wanita suku Al Makhzumiy yang mencuri lalu mereka berkata; Siapa yang mau merundingkan masalah ini kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?. Sebagian mereka berkata; Tidak ada yang berani menghadap beliau kecuali
Usamah bin Zaid, orang kesayangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Usamah pun menyampaikan masalah tersebut lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Apakah kamu meminta keringanan atas pelanggaran
terhadap aturan Allah?. Kemudian beliau
berdiri menyampaikan khuthbah lalu bersabda: Orang-orang sebelum kalian
menjadi binasa karena apabila ada orang dari kalangan terhormat (pejabat,
penguasa, elit masyarakat) mereka mencuri, mereka membiarkannya dan apabila ada
orang dari kalangan rendah (masyarakat rendahan, rakyat biasa) mereka mencuri
mereka menegakkan sanksi hukuman atasnya. Demi Allah, sendainya Fathimah binti
Muhamamd mencuri, pasti aku potong tangannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ النَّزَّالَ بْنَ سَبْرَةَ الْهِلَالِيَّ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَجُلًا قَرَأَ آيَةً وَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ خِلَافَهَا فَجِئْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَعَرَفْتُ فِي وَجْهِهِ الْكَرَاهِيَةَ
وَقَالَ كِلَاكُمَا مُحْسِنٌ وَلَا تَخْتَلِفُوا فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا |
|
42.139/3217. Telah bercerita kepada kami
Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah telah bercerita kepada
kami 'Abdul Malik bin Maisarah berkata, aku mendengar an-Nazzaal bin
Sabrah Al Hilaliy dari 'Abdullah bin Mas'ud berkata; Aku mendengar seseorang membaca suatu ayat tapi aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbeda cara membacanya. Maka aku
membawa orang itu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian aku
ceritakan masalah itu. Namun aku mengetahui ada ketidak sukaan beliau yang
tergambar dalam raut wajah beliau. Lalu beliau bersabda: Cara kalian
membaca keduanya benar dan janganlah kalian berselisih karena orang-orang
sebelum kalian berselisih hingga akhirnya mereka binasa. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي
شَقِيقٌ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْكِي نَبِيًّا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ
فَأَدْمَوْهُ وَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ |
|
42.140/3218. Telah bercerita kepada kami 'Umar
bin Hafsh telah bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada
kami Al A'masy berkata, telah bercerita kepadaku Syaqiq;
'Abdullah berkata; Sepertinya aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sedang bercerita tetang seorang Nabi diantara para nabi yang dipukuli
oleh kaumnya hingga berdarah-darah sambil beliau mengusap darah yang mengalir
dari wajah beliau lalu bersabda: Ya Allah,
ampunilah kaumku karena mereka orang-orang yang belum mengerti. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ
عَبْدِ الْغَافِرِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا كَانَ قَبْلَكُمْ رَغَسَهُ
اللَّهُ مَالًا فَقَالَ لِبَنِيهِ لَمَّا حُضِرَ أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ قَالُوا
خَيْرَ أَبٍ قَالَ فَإِنِّي لَمْ أَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مُتُّ
فَأَحْرِقُونِي ثُمَّ اسْحَقُونِي ثُمَّ ذَرُّونِي فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ فَفَعَلُوا
فَجَمَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَقَالَ مَا حَمَلَكَ قَالَ مَخَافَتُكَ
فَتَلَقَّاهُ بِرَحْمَتِهِ وَقَالَ مُعَاذٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ
سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَبْدِ الْغَافِرِ سَمِعْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
42.141/3219. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Walid telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah
dari 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Ada
seorang laki-laki dari umat sebelum kalian yang Allah berikan anugerah harta
yang banyak. Orang itu berkata (kepada keluarganya) ketika menjelang
kematiannya; Ayah macam apakah aku ini di hadapan kalian?. Mereka menjawab; Ayah yang baik. Orang itu berkata lagi; Aku belum pernah
beramal kebaikan sedikitpun. Untuk itu bila aku mati, bakarlah jasadku kemudian
kumpulkan debu jasadku lalu buanglah pada hari datangnya angin kencang. Kemudian keluarganya melaksanakan apa yang
dipesankannya. (Nanti pada hari qiyamat) Allah 'azza wajalla mengumpulkan debu
jasadnya itu seraya berfirman: Apa yang membuatmu menyuruh melakukan
itu?. Orang itu menjawab; Karena aku
takut kepada-Mu. Akhirnya orang itu berjumpa
dengan Allah Ta'ala dengan mendapatkan rahmat dari-Nya. Dan Mu'adz
berkata, telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Qatadah aku
mendengar 'Uqbah bin 'Abdul Ghafir, aku mendengar Abu Sa'id Al
Khudriy dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ
رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ قَالَ قَالَ عُقْبَةُ لِحُذَيْفَةَ أَلَا تُحَدِّثُنَا مَا
سَمِعْتَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُهُ
يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا حَضَرَهُ الْمَوْتُ لَمَّا أَيِسَ مِنْ الْحَيَاةِ أَوْصَى
أَهْلَهُ إِذَا مُتُّ فَاجْمَعُوا لِي حَطَبًا كَثِيرًا ثُمَّ أَوْرُوا نَارًا
حَتَّى إِذَا أَكَلَتْ لَحْمِي وَخَلَصَتْ إِلَى عَظْمِي فَخُذُوهَا فَاطْحَنُوهَا
فَذَرُّونِي فِي الْيَمِّ فِي يَوْمٍ حَارٍّ أَوْ رَاحٍ فَجَمَعَهُ اللَّهُ فَقَالَ
لِمَ فَعَلْتَ قَالَ خَشْيَتَكَ فَغَفَرَ لَهُ قَالَ عُقْبَةُ وَأَنَا سَمِعْتُهُ
يَقُولُ حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ
وَقَالَ فِي يَوْمٍ رَاحٍ |
|
42.142/3220. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah dari 'Abdul
Malik bin 'Umair dari Rib'iy bin Hirasy berkata; 'Uqbah
bertanya kepada Hudzaifah; Maukah kamu
menceriyakan apa yang pernah kamu dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?. Hudzaifah berkata, aku mendengar beliau pernah bersabda: Ada seseorang ketika kematiannya sudah hampir dekat
dan sudah tidak punya harapan untuk bertahan hidup, dia berwasiat kepada
keluarganya; Jika nanti aku meninggal dunia, kumpulkanlah kayu bakar yang
banyak lalu nyalakanlah api pada kayu-kayu itu (untuk membakarku) hingga apabila
api telah melumat dagingku dan menghancurkan tulang belulangku hingga menjadi
abu maka ambillah, kumpulkanlah abu jasadku itu lalu hanyutkanlah ke sungai pada
suatu hari yang sangat terik atau ketika angin berhembus kencang. Pada hari
qiyamat Allah mengumpulkan kembali abu jasadnya itu lalu bertanya kepada orang
itu: Mengapa kamu lakukan itu?. Orang
itu menjawab: Karena aku takut
kepada-Mu. Maka Allah mengampuni orang itu. 'Uqbah berkata; Aku mendengarnya dia
(Hudzaifah) berkata, berdasarkan jalur sanad lain; telah bercerita kepada kami
Musa telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah telah bercerita
kepada kami 'Abdul Malik dan berkata: Pada hari yang tenang. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ
الرَّجُلُ يُدَايِنُ النَّاسَ فَكَانَ يَقُولُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرًا
فَتَجَاوَزْ عَنْهُ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا قَالَ فَلَقِيَ
اللَّهَ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ |
|
42.143/3221. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Sa'ad
dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Ada seorang laki-laki yang
biasa memberi pinjaman (piutang) kepada orang lain dan dia berpesan kepada
muridnya; Jika kamu datangi mereka untuk menagih tapi mereka dalam
kesulitan maka bebaskanlah, sebab dengan begitu semoga Allah membebaskan kita
(pada hari qiamat) . Beliau bersabda:
Maka orang itu berjumpa dengan Allah Ta'ala lalu Allah membebaskannya
(mengampuninya) . |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ
رَجُلٌ يُسْرِفُ عَلَى نَفْسِهِ فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ قَالَ لِبَنِيهِ إِذَا
أَنَا مُتُّ فَأَحْرِقُونِي ثُمَّ اطْحَنُونِي ثُمَّ ذَرُّونِي فِي الرِّيحِ
فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي لَيُعَذِّبَنِّي عَذَابًا مَا عَذَّبَهُ
أَحَدًا فَلَمَّا مَاتَ فُعِلَ بِهِ ذَلِكَ فَأَمَرَ اللَّهُ الْأَرْضَ فَقَالَ
اجْمَعِي مَا فِيكِ مِنْهُ فَفَعَلَتْ فَإِذَا هُوَ قَائِمٌ فَقَالَ مَا حَمَلَكَ
عَلَى مَا صَنَعْتَ قَالَ يَا رَبِّ خَشْيَتُكَ فَغَفَرَ لَهُ وَقَالَ غَيْرُهُ
مَخَافَتُكَ يَا رَبِّ |
|
42.144/3222. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad telah bercerita kepada kami Hisyam telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhriy dari Humaid bin Abdur Rahman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada
seseorang yang melampaui batas atas dirinya (banyak berbuat dosa) dan ketika
kematiannya sudah hampir dekat dia berpesan kepada anak-anaknya; Jika nanti aku meninggal dunia, bakarlah jasadku
lalu tumbuklah menjadi debu kemudian terbangkanlah pada angin. Demi Allah,
seandainya Rabbku telah menetapkan pasti aku akan disiksa dengan siksaan yang
tidak akan ditimpakan kepada seorangpun. Ketika orang itu meninggal dunia,
perintahnya pun dilaksanakan. Kemudian Allah memerintahkan bumi dengan
berfirman: Kumpulkanlah apa yang ada padamu. Maka bumi melaksanakan perintah Allah dan orang
tadi berdiri menghadap, lalu Allah Ta'ala bertanya kepadanya: Apa yang
mendorongmu melakukan itu?. Orang itu
menjawab: Wahai Rabb, karena aku takut kepada-Mu. Allah Ta'ala pun mengampuninya. Dan perawi
yang lain berkata; Karena takut kepada-Mu,
wahai Rabb. (menggunakan kata khauf sebagai ganti kata
khasyyah). |
|
|
حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ
أَسْمَاءَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عُذِّبَتْ
امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ لَا
هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلَا سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا
تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ |
|
42.145/3223. Telah bercerita kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad bin Asma' telah bercerita kepada kami Juwairiyah bin
Asmai dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang wanita disiksa disebabkan seekor kucing
yang dikurungnya hingga mati kelaparan lalu wanita itupun masuk neraka karena
dia tidak memberinya makan dan minum ketika mengurungnya, dan tidak
melepaskannya sehingga dia dapat menyantap serangga tanah. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ عَنْ زُهَيْرٍ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ
حِرَاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو مَسْعُودٍ عُقْبَةُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ
النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ |
|
42.146/3224. Telah bercerita kepada kami Ahmad
bin Yunus dari Zuhair telah bercerita kepada kami MAnshur dari
Rib'iy bin Hirasy telah bercerita kepada kami Abu Mas'ud 'Uqbah
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya diantara yang didapatkan manusia dari
perkataan (yang disepakati) para Nabi adalah; Jika kamu tidak malu,
berbuatlah sesukamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ رِبْعِيَّ بْنَ حِرَاشٍ
يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ
تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ |
|
42.147/3225. Telah bercerita kepada kami
Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Manshur
berkata, aku mendengar Rib'iy bin Hirasy bercerita dari Abu
Mas'ud; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya diantara apa yang didapatkan manusia
dari perkataan (yang disepakati) para Nabi adalah; Jika kamu tidak malu,
berbuatlah sesukamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ
الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَالِمٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ مِنْ
الْخُيَلَاءِ خُسِفَ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِي الْأَرْضِ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ عَنْ
الزُّهْرِيِّ |
|
42.148/3226. Telah bercerita kepada kami Bisyir
bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy telah mengabarkan
kepadaku Salim bahwa Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bercerita
bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa salam besabda: Ada seorang laki-laki yang ketika dia melepas
pakaiannya karena kesombongan, ia dibenamkan ke dasar bumi, dan orang it uterus
meronta-ronta hingga hari qiyamat. Hadits ini diikuti oleh 'Abdur
Rahman bin Khalid dari Az Zuhriy. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَحْنُ الْآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ بَيْدَ كُلِّ أُمَّةٍ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَا
مِنْ بَعْدِهِمْ فَهَذَا الْيَوْمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ فَغَدًا لِلْيَهُودِ
وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى |
|
42.149/3227. Telah bercerita kepada kami Musa
bin Isma'il telah bercerita kepada kami Wuhaib berkata, telah
bercerita kepadaku Ibnu Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallu 'alaihi wa salam besabda: Kita adalah orang belakangan yang akan mendahului
ummat lain pada hari qiyamat. Hanya memang setiap ummat telah diberi Kitab
sebelum kita dan kita diberikan Kitab setelah mereka. Dan (perintah mengagungkan
hari Jum'at) ini adalah hari yang mereka menyelisihinya. Maka hari esok untuk
Yahudi dan lusa untuk Nashrani. |
|
|
عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ يَوْمٌ يَغْسِلُ رَأْسَهُ
وَجَسَدَهُ |
|
42.150/3228. (Masih dari jalur periwayatan yang
sama dengan hadits sebelumnya -dari Abu Hurairah-) bagi setiap Muslim
dalam setiap tujuh hari ada satu hari yang hari itu mereka mencuci kepala dan
badannya (mandi) . |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ
الْمُسَيَّبِ قَالَ قَدِمَ مُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ الْمَدِينَةَ آخِرَ
قَدْمَةٍ قَدِمَهَا فَخَطَبَنَا فَأَخْرَجَ كُبَّةً مِنْ شَعَرٍ فَقَالَ مَا كُنْتُ
أُرَى أَنَّ أَحَدًا يَفْعَلُ هَذَا غَيْرَ الْيَهُودِ وَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمَّاهُ الزُّورَ يَعْنِي الْوِصَالَ فِي الشَّعَرِ
تَابَعَهُ غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ |
|
42.151/3229. Telah bercerita kepada kami
Adam telah bercerita kepada kami Syu'bah telah bercerita kepada
kami 'Amru bin Murrah dia mendengar Sa'id bin Al Musayyab berkata;
Mu'awiyah bin Abu Sufyan mengunjungi Madinah pada kunjungannya yang
terakhir lalu dia memberikan khathbah sambil memegang jambul rambutnya lalu
berkata; Aku belum pernah melihat seorang pun
yang melakukan hal seperti ini kecuali orang Yahudi dan sesungguhnya Nabi
Shallallu 'alaihi wa salam menamakannya dengan az-Zuur (kepalsuan) yaitu
menyambung rambut dengan rambut palsu. Hadits ini diperkuat jalur
perawinya oleh Ghundar dari Syu'bah. |