|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصِي فِيهِ
يَبِيتُ لَيْلَتَيْنِ إِلَّا وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوبَةٌ عِنْدَهُ تَابَعَهُ
مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ عَمْرٍو عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ |
|
37.1/2533. Telah bercerita kepada kami 'Abdullah
bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi' dari
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada haq
seorang muslim yang mempunyai suatu barang yang akan diwasiatkannya, ia bermalam
selama dua malam kecuali wasiatnya itu ditulis di sisinya. Hadits ini
diikuti pula oleh Muhammad bin Muslim dari 'Amru dari Ibnu
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
|
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُعْفِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو
بْنِ الْحَارِثِ خَتَنِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخِي
جُوَيْرِيَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ قَالَ مَا تَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ مَوْتِهِ دِرْهَمًا وَلَا دِينَارًا وَلَا عَبْدًا وَلَا
أَمَةً وَلَا شَيْئًا إِلَّا بَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ وَسِلَاحَهُ وَأَرْضًا
جَعَلَهَا صَدَقَةً |
|
37.2/2534. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Al Harits telah bercerita kepada kami Yahya bin Abi Bukair telah
bercerita kepada kami Zuhair bin Mu'awiah Al Ju'fiy telah bercerita
kepada kami Abu Ishaq dari 'Amru bin Al Harits, saudara ipar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu saudara dari Juwairiyah binti Al
harits berkata; Ketika meninggal dunia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak meninggalkan dirham, dinar, budak laki-laki maupun perempuan dan tidak
meninggalkan sesuatupun kecuali baghol (hewan peranakan kuda dengan keledai)
Beliau yang berwarna putih, senjata perang dan tanah yang Beliau jadikan sebagai
shadaqah. |
|
|
حَدَّثَنَا
خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مَالِكٌ هُوَ ابْنُ مِغْوَلٍ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ
بْنُ مُصَرِّفٍ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا هَلْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصَى
فَقَالَ لَا فَقُلْتُ كَيْفَ كُتِبَ عَلَى النَّاسِ الْوَصِيَّةُ أَوْ أُمِرُوا
بِالْوَصِيَّةِ قَالَ أَوْصَى بِكِتَابِ اللَّهِ |
|
37.3/2535. Telah bercerita kepada kami Khollad
bin Yahya telah bercerita kepada kami Malik, dia adalah putra Mighwal
telah bercerita kepada kami Thalhah bin Mushorrif berkata; Aku bertanya
kepada 'Abdullah bin Abi Aufaa radliallahu 'anhuma: Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berwasiat? Dia menjawab: Tidak.
Kemudian aku tanya lagi: Lalu bagaimana
berwasiat itu diwajibkan kepada manusia atau mereka diperintahkan supaya
berwasiat? Dia menjawab: Beliau
berwasiat dengan Kitab Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَ ذَكَرُوا عِنْدَ عَائِشَةَ أَنَّ عَلِيًّا
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ وَصِيًّا فَقَالَتْ مَتَى أَوْصَى إِلَيْهِ وَقَدْ
كُنْتُ مُسْنِدَتَهُ إِلَى صَدْرِي أَوْ قَالَتْ حَجْرِي فَدَعَا بِالطَّسْتِ
فَلَقَدْ انْخَنَثَ فِي حَجْرِي فَمَا شَعَرْتُ أَنَّهُ قَدْ مَاتَ فَمَتَى أَوْصَى
إِلَيْهِ |
|
37.4/2536. Telah bercerita kepada kami 'Amru bin
Zurarah telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari Ibnu 'Aun
dari Ibrahim dari Al Aswad berkata: Orang-orang menyebutkan di hadapan 'Aisyah
bahwa 'Ali radliallahu 'anhuma menerima wasiat (kekhalifahan) . Maka dia
bertanya: Kapan Beliau memberi wasiat itu
kepadanya padahal aku adalah orang yang selalu menyandarkan Beliau di
dadaku (saat menjelang wafat Beliau). Atau dia berkata: berada dalam pangkuanku, dimana Beliau
meminta air dalam wadah (terbuat dari tembaga) hingga Beliau jatuh dalam
pangkuanku dan aku tidak sadar kalau Beliau sudah wafat. Jadi kapan Beliau
memberi wasiat kepadanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَامِرِ
بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي وَأَنَا بِمَكَّةَ وَهُوَ
يَكْرَهُ أَنْ يَمُوتَ بِالْأَرْضِ الَّتِي هَاجَرَ مِنْهَا قَالَ يَرْحَمُ اللَّهُ
ابْنَ عَفْرَاءَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُوصِي بِمَالِي كُلِّهِ قَالَ لَا
قُلْتُ فَالشَّطْرُ قَالَ لَا قُلْتُ الثُّلُثُ قَالَ فَالثُّلُثُ وَالثُّلُثُ
كَثِيرٌ إِنَّكَ أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ
عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ فِي أَيْدِيهِمْ وَإِنَّكَ مَهْمَا أَنْفَقْتَ
مِنْ نَفَقَةٍ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ حَتَّى اللُّقْمَةُ الَّتِي تَرْفَعُهَا إِلَى
فِي امْرَأَتِكَ وَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَكَ فَيَنْتَفِعَ بِكَ نَاسٌ
وَيُضَرَّ بِكَ آخَرُونَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ يَوْمَئِذٍ إِلَّا ابْنَةٌ |
|
37.5/2537. Telah bercerita kepada kami Abu
Nu'aim telah bercerita kepada kami Sufyan dari Sa'ad bin
Ibrahim dari 'Amir bin Sa'ad dari Sa'ad bin Abi Waqosh radliallahu
'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku (saat
aku sakit) ketika aku berada di Makkah. Dia
tidak suka bila meninggal dunia di negeri dimana dia sudah berhijrah darinya.
Beliau bersabda; Semoga Allah merahmati Ibnu 'Afra'. Aku katakan: Wahai Rasulullah, aku mau
berwasiat untuk menyerahkan seluruh hartaku.
Beliau bersabda: Jangan. Aku katakan:
Setengahnya Beliau bersabda:
Jangan. Aku katakan lagi:
Sepertiganya. Beliau bersabda:
Ya, sepertiganya dan sepertiga itu sudah banyak. Sesungguhnya jika kamu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan miskin lalu mengemis kepada manusia dengan
menengadahkan tangan mereka. Sesungguhnya apa saja yang kamu keluarkan berupa
nafkah sesungguhnya itu termasuk shadaqah sekalipun satu suapan yang kamu
masukkan ke dalam mulut istrimu. Dan semoga Allah mengangkatmu dimana Allah
memberi manfaat kepada manusia melalui dirimu atau memberikan madharat
orang-orang yang lainnya. Saat itu dia (Sa'ad)
tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak perempuan. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَوْ غَضَّ النَّاسُ
إِلَى الرُّبْعِ لِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ أَوْ كَبِيرٌ |
|
37.6/2538. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'ad telah bercerita kepada kami Sufyan dari Hisyam bin
'Urwah dari bapaknya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata: Kalau seandainya orang-orang itu mau
mengurangi hingga seperempatnya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sepertiganya dan sepertiga itu banyak atau besar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ عَدِيٍّ حَدَّثَنَا
مَرْوَانُ عَنْ هَاشِمِ بْنِ هَاشِمٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَرِضْتُ فَعَادَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ لَا يَرُدَّنِي عَلَى
عَقِبِي قَالَ لَعَلَّ اللَّهَ يَرْفَعُكَ وَيَنْفَعُ بِكَ نَاسًا قُلْتُ أُرِيدُ
أَنْ أُوصِيَ وَإِنَّمَا لِي ابْنَةٌ قُلْتُ أُوصِي بِالنِّصْفِ قَالَ النِّصْفُ
كَثِيرٌ قُلْتُ فَالثُّلُثِ قَالَ الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ أَوْ كَبِيرٌ
قَالَ فَأَوْصَى النَّاسُ بِالثُّلُثِ وَجَازَ ذَلِكَ لَهُمْ |
|
37.7/2539. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin 'Abdur Rohim telah bercerita kepada kami Zakariya' bin 'Adiy
telah bercerita kepada kami Marwan dari Hasyim bin Hasyim dari
'Amir bin Sa'ad dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata: Aku sakit lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjengukku. Kemudian aku katakan: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada
Allah agar Dia tidak mengembalikan aku kepada keadaan sebelumnya (negeri kafir)
. Maka Beliau bersabda: Semoga Allah
mengangkat derajatmu dengan memberikan manfaat kepada manusia melalui
dirimu. Aku katakan: Aku ingin
berwasiat karena aku hanya memiliki seorang anak perempuan. Aku katakan: Aku ingin berwasiat dengan
setengah hartaku. Beliau bersabda:
Setengah itu banyak. Aku katakan lagi:
Sepertiganya. Beliau bersabda:
Ya, sepertiga dan sepertiga itu banyak atau besar. Dia (Sa'ad) berkata: Maka kemudian
orang-orang berwasiat dengan sepertiga dan Beliau membolehkannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ
بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ عُتْبَةُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ
عَهِدَ إِلَى أَخِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّ ابْنَ وَلِيدَةِ زَمْعَةَ
مِنِّي فَاقْبِضْهُ إِلَيْكَ فَلَمَّا كَانَ عَامُ الْفَتْحِ أَخَذَهُ سَعْدٌ
فَقَالَ ابْنُ أَخِي قَدْ كَانَ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ فَقَامَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ
فَقَالَ أَخِي وَابْنُ أَمَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِهِ فَتَسَاوَقَا إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ابْنُ أَخِي كَانَ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ فَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ
أَخِي وَابْنُ وَلِيدَةِ أَبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ
الْحَجَرُ ثُمَّ قَالَ لِسَوْدَةَ بِنْتِ زَمْعَةَ احْتَجِبِي مِنْهُ لِمَا رَأَى
مِنْ شَبَهِهِ بِعُتْبَةَ فَمَا رَآهَا حَتَّى لَقِيَ اللَّهَ |
|
37.8/2540. Telah bercerita kepada kami 'Abdullah
bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az
Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Sesunguhnya 'Utbah bin
Abi Waqosh telah berjanji kepada saudaranya Sa'ad bin Abi Waqosh bahwa anak dari
walidah (budak perempuan) Zam'ah dariku maka ambillah. Ketika tahun
penaklukan kota Makkah, Sa'ad mengambilnya. Saad berkata: Dia adalah anak saudaraku yang telah berjanji
kepadaku tentang anak ini. Maka 'Abdu bin Zam'ah berdiri seraya berkata:
Saudaraku dan anak dari budak perempuan
bapakku dilahirkan di atas tempat tidurnya (dilahirkan dari hasil pernikahan
yang sah dengan suaminya). Maka keduanya mengadukan perkara itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sa'ad berkata: Wahai Rasulullah,
dia adalah anak dari saudaraku yang telah berjanji kepadaku tentang anak
ini. Kemudian 'Abdu bin Zam'ah berkata:
Saudaraku dan anak dari budak perempuan bapakku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata: Dia itu menjadi milikmu wahai 'Abdu bin Zam'ah. Anak itu milik
suami (yang menikah dengan sah) sedangkan untuk pezina baginya adalah batu
(dirajam) . Kemudian Beliau berkata kepada
Saudah binti Zam'ah: berhijablah (menutup diri) darinya karena Beliau melihat adanya kemiripan anak
tersebut dengan 'Utbah. Maka sejak itu pula ia tidak pernah melihat Saudah
hingga meninggal. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَسَّانُ بْنُ أَبِي عَبَّادٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ يَهُودِيًّا رَضَّ رَأْسَ جَارِيَةٍ بَيْنَ حَجَرَيْنِ
فَقِيلَ لَهَا مَنْ فَعَلَ بِكِ أَفُلَانٌ أَوْ فُلَانٌ حَتَّى سُمِّيَ
الْيَهُودِيُّ فَأَوْمَأَتْ بِرَأْسِهَا فَجِيءَ بِهِ فَلَمْ يَزَلْ حَتَّى
اعْتَرَفَ فَأَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُضَّ رَأْسُهُ
بِالْحِجَارَةِ |
|
37.9/2541. Telah bercerita kepada kami Hassan
bin Abi 'Abbad telah bercerita kepada kami Hammam dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu bahwa ada seorang Yahudi yang memukul kepala
seorang budak perempuan dengan dua batu hingga bocor lalu ditanyakan kepadanya
siapa yang melakukan ini, apakah si fulan atau si fulan hingga akhirnya disebut
orang Yahudi tersebut dan budak wanita itu berisyarat dengan kepalanya
mengangguk. Kemudian orang Yahudi itu dibawa namun dia mengelak hingga akhirnya
mau mengakui. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar membalas
memukul kepala Yahudi itu dengan batu hingga bocor. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ وَرْقَاءَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ الْمَالُ لِلْوَلَدِ
وَكَانَتْ الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ فَنَسَخَ اللَّهُ مِنْ ذَلِكَ مَا أَحَبَّ
فَجَعَلَ لِلذَّكَرِ مِثْلَ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ وَجَعَلَ لِلْأَبَوَيْنِ لِكُلِّ
وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسَ وَجَعَلَ لِلْمَرْأَةِ الثُّمُنَ وَالرُّبُعَ
وَلِلزَّوْجِ الشَّطْرَ وَالرُّبُعَ |
|
37.10/2542. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Yusuf dari Warqo' dari Ibnu Abi Najih dari 'Atha'
dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Dahulu harta warisan menjadi milik anak sedangkan wasiat
hak kedua orangtua. Kemudian Allah menghapus ketentuan ini dengan yang lebih
disenangi-Nya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjadikan bagian warisan anak
laki-laki dua kali dari bagian anak perempuan dan untuk kedua orangtua
masing-masing mendapat seperenam sedangkan untuk isttri seperdelapan atau
seperempat sedangkan suami mendapat setengah atau seperempat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ
عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ حَرِيصٌ
تَأْمُلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ وَلَا تُمْهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ
الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ
لِفُلَانٍ |
|
37.11/2543. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Al 'Alaa' telah bercerita kepada kami Abu Usamah dari
Sufyan dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: Wahai
Rasulullah, shadaqah mana yang lebih utama? Beliau menjawab: Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan
rakus, kamu berangan-angan jadi orang kaya dan takut menjadi faqir. Maka
janganlah kamu menunda-nundanya hingga ketika nyawamu berada di tenggorakannmu
(kamu baru mau bershadaqah), lalu kamu berkata untuk si fulan segini dan si
fulan segini padahal harta itu telah menjadi milik si fulan. |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ |
|
37.12/2544. Telah bercerita kepada kami Sulaiman
bin Daud Abu Ar Rabi' telah bercerita kepada kami Isma'il bin Ja'far
telah bercerita kepada kami Nafi' bin Malik bin Abi 'Amir Abu Suhail dari
bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Tanda-tanda munafiq ada tiga, yaitu; jika berbicara
berdusta, jika diberi amanat khiyanat dan jika berjanji ingkar . |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ
بْنِ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ قَالَ لِي يَا حَكِيمُ إِنَّ
هَذَا الْمَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ
فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ
كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ
السُّفْلَى قَالَ حَكِيمٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالَّذِي بَعَثَكَ
بِالْحَقِّ لَا أَرْزَأُ أَحَدًا بَعْدَكَ شَيْئًا حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا
فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يَدْعُو حَكِيمًا لِيُعْطِيَهُ الْعَطَاءَ فَيَأْبَى أَنْ
يَقْبَلَ مِنْهُ شَيْئًا ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ دَعَاهُ لِيُعْطِيَهُ فَيَأْبَى أَنْ
يَقْبَلَهُ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ إِنِّي أَعْرِضُ عَلَيْهِ حَقَّهُ
الَّذِي قَسَمَ اللَّهُ لَهُ مِنْ هَذَا الْفَيْءِ فَيَأْبَى أَنْ يَأْخُذَهُ
فَلَمْ يَرْزَأْ حَكِيمٌ أَحَدًا مِنْ النَّاسِ بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تُوُفِّيَ رَحِمَهُ اللَّهُ |
|
37.13/2545. Telah bercerita kepada kami Muhammad
binYusuf telah bercerita kepada kami Al Auza'iy dari Az Zuhriy
dari Sa'id bin Al Musayyab dan 'Urwah bin Az Zubair bahwa Hakim
bin Hizam radliallahu 'anhu berkata; Aku meminta sesuatu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau memberikannya kepadaku. Kemudian aku
meminta lagi dan Beliau pun memberikan lagi lalu Beliau berkata kepadaku: Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi
manis, maka barang siapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya maka harta
itu akan memberkahinya. Namun barang siapa yang mencarinya untuk keserakahan
maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak
pernah kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di
bawah. Hakim berkata; Aku katakan: Wahai Rasulullah, demi Dzat yang telah mengutusmu
dengan benar, aku tidak akan mengurangi hak seorangpun (untuk aku ambil)
sepeninggal engkau hingga aku meninggalkan dunia ini. Suatu kali Abu
Bakar pernah memanggil Hakim untuk memberikan sesuatu kepadanya namun dia
menolak untuk menerima pemberiannya. Kemudian 'Umar radliallahu 'anhu juga
pernah memanggil Hakim untuk memberikan sesuatu namun Hakim juga menolak untuk
menerimanya. Maka 'Umar radliallahu 'anhu berkata: Aku bersaksi kepada kalian wahai kaum Muslimin
tentang Hakim. Sungguh aku pernah menawarkan kepadanya haknya dari harta fa'iy
(harta musuh tanpa peperangan) ini agar dia datang dan mengambilnya. Sungguh
Hakim tidak pernah mengurangi hak seorangpun sepeninggal Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam hingga dia -semoga Allah merahmatiny-, wafat. |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ السَّخْتِيَانِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا
يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْإِمَامُ
رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَمَسْئُولٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَمَسْئُولَةٌ عَنْ
رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ |
|
37.14/2546. Telah bercerita kepada kami Bisyir
bin Muhammad As-Sakhtiyaaniy telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy berkata telah
bercerita kepadaku Salim dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala negara) adalah pemimpin
yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam
keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas
keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya
dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang
pembantu dalam urusan harta tuannya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung
jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut. Dia (Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma) berkata: Aku menduga
Beliau juga bersabda: Dan seorang anak laki-laki adalah pemimpin dalam
uruan harta bapaknya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي طَلْحَةَ أَرَى أَنْ
تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ قَالَ أَبُو طَلْحَةَ أَفْعَلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَقَسَمَهَا أَبُو طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَبَنِي عَمِّهِ وَقَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ لَمَّا نَزَلَتْ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } جَعَلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِي يَا بَنِي فِهْرٍ يَا بَنِي
عَدِيٍّ لِبُطُونِ قُرَيْشٍ وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَأَنْذِرْ
عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ |
|
37.15/2547. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ishaq bin 'Abdullah bin AbiThalhah bahwa dia mendengar Anas
radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
Abu Thalhah: Aku berpendapat sebaiknya kamu
berikan untuk kaum kerabat. Abu Thalhah berkata: Aku akan melaksanakannya wahai Rasulullah.
Maka Abu Thalhah membagikannya untuk kerabatnya dan anak-anak pamannya. Dan Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu berkata:
Ketika turun QS asy-Syu'ara' ayat 214 yang artinya: (Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu
yang terdekat), maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru: Wahai Bani Fihr, wahai Bani 'Adiy, yaitu
nama-nama suku Quraisy. Dan berkata Abu Hurairah radliallahu 'anhu: Ketika turun QS asy-Syu'ara' ayat 214 yang artinya:
(Dan berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang terdekat), maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru:
Wahai para kaum Quraisy. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ
الْأَقْرَبِينَ } قَالَ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا اشْتَرُوا
أَنْفُسَكُمْ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ
لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا يَا عَبَّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
لَا أُغْنِي عَنْكَ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا وَيَا صَفِيَّةُ عَمَّةَ رَسُولِ اللَّهِ
لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ
سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا
تَابَعَهُ أَصْبَغُ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ |
|
37.16/2548. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah
bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri ketika turun turun QS
asy-Syu'ara' ayat 214 yang artinya: (Dan
berilah peringatan kepada keluarga-keluargamu yang terdekat), Beliau
berseru: Wahai Kaum Quraisy atau ucapan
semacamnya, peliharalah diri kalian karena aku tidak dapat membela kalian
sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Bani 'Abdi Manaf, aku tidak dapat membela
kalian sedikitpun di hadapan Allah. Wahai 'Abbas bin 'Abdul Muthallib aku tidak
dapat membela kamu sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Shofiyah bibi Rasulullah,
aku tidak dapat membela kamu sedikitpun di hadapan Allah. Wahai Fathimah putri
Muhammad, mintalah kepadaku apa yang kamu mau dari hartaku, sungguh aku tidak
dapat membela kamu sedikitpun di hadapan Allah. Hadits ini ditelusuri oleh Ashbagh dari
Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى
رَجُلًا يَسُوقُ بَدَنَةً فَقَالَ لَهُ ارْكَبْهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّهَا بَدَنَةٌ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ أَوْ فِي الرَّابِعَةِ ارْكَبْهَا
وَيْلَكَ أَوْ وَيْحَكَ |
|
37.17/2549. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'ad telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah
dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melihat seseorang sedang menggiring untanya, maka Beliau berkata: Kendarailah unta itu. Orang itu menjawab:
Wahai Rasulullah, unta ini untuk
qurban. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengulangi perintahnya
untuk yang ketiga kalinya atau keempat: Kendarailah unta itu, celaka kamu
ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَجُلًا يَسُوقُ بَدَنَةً فَقَالَ ارْكَبْهَا قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهَا بَدَنَةٌ قَالَ ارْكَبْهَا وَيْلَكَ فِي الثَّانِيَةِ
أَوْ فِي الثَّالِثَةِ |
|
37.18/2550. Telah bercerita kepada kami
Isma'il telah bercerita kepada kami Malik dari Abu Az Zanad
dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat seseorang sedang menggiring untanya, maka
Beliau berkata: Kendarailah unta itu.
Orang itu menjawab: Wahai Rasulullah, unta ini
untuk qurban. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengulangi: Kendarailah unta itu, celaka kamu ini. pada
perintah Beliau yang kedua kalinya atau yang ketiga. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ أَخْبَرَنَا مَخْلَدُ بْنُ يَزِيدَ أَخْبَرَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ يَقُولُ أَنْبَأَنَا
ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ
إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ
حَائِطِيَ الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا |
|
37.19/2551. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Salam telah mengabarkan kepada kami Makhlad bin Yazid telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata telah bercerita kepadaku
Ya'laa bahwa dia mendengar 'Ikrimah berkata; telah memberitakan
kepada kami Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma bahwa Sa'ad bin 'Ubadah
radliallahu 'anhu ibunya meninggal dunia saat dia tidak ada disisinya. Kemudian
dia berkata: Wahai Rasulullah, ibuku meninggal
dunia saat aku tidak ada. Apakah akan bermanfaat baginya bila aku menshadaqahkan
sesuatu? Beliau bersabda: Ya.
Dia berkata: Aku bersaksi kepada Tuan bahwa
kebunku yang penuh dengan bebuahannya ini aku shadaqahkan atas (nama)
nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ كَعْبٍ قَالَ سَمِعْتُ كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ مِنْ تَوْبَتِي أَنْ أَنْخَلِعَ مِنْ
مَالِي صَدَقَةً إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَمْسِكْ عَلَيْكَ بَعْضَ مَالِكَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ
فَإِنِّي أُمْسِكُ سَهْمِي الَّذِي بِخَيْبَرَ |
|
37.20/2552. Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab berkata telah bercerita kepadaku 'Abdur Rahman bin
'Abdullah bin Ka'ab bahwa 'Abdullah bin Ka'ab berkata; Aku mendengar
Ka'ab bin Malik radliallahu 'anhu; Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya untuk melaksanakan
taubatu aku berkehendak mengeluarkan seluruh hartaku sebagai shadaqah di jalan
Allah dan Rosul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Beliau shallallahu
'alaihi wasallam berkata: Simpanlah sebagian
hartamu karena itu lebih baik bagimu. Aku berkata lagi: Sesungguhnya aku menyimpan hartaku yaitu bagianku
yang ada di tanah Khaibar. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ
أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ إِنَّ نَاسًا يَزْعُمُونَ أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ نُسِخَتْ وَلَا
وَاللَّهِ مَا نُسِخَتْ وَلَكِنَّهَا مِمَّا تَهَاوَنَ النَّاسُ هُمَا وَالِيَانِ
وَالٍ يَرِثُ وَذَاكَ الَّذِي يَرْزُقُ وَوَالٍ لَا يَرِثُ فَذَاكَ الَّذِي يَقُولُ
بِالْمَعْرُوفِ يَقُولُ لَا أَمْلِكُ لَكَ أَنْ أُعْطِيَكَ |
|
37.21/2553. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Al Fadhl Abu an-Nu'man telah bercerita kepada kami Abu 'Awanah
dari Abu Bisyir dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma berkata: Sesungguhnya
ada orang-orang yang menganggap bahwa ayat ini telah dihapus. Namun demi Allah,
ayat itu tidak dihapus hanya saja ayat itu telah diremehkan manusia, yaitu dua
orang wali. Yang pertama tentang wali yang meninggalkan warisan, itulah yang
memberikan rizki. Dan yang kedua seorang wali yang tidak meninggalkan warisan,
itulah yang berkata dengan kebaikan, dimana ia berkata: Aku tidak
memiliki sesuatu untuk diberikan kepadamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأُرَاهَا لَوْ
تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ أَفَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ تَصَدَّقْ
عَنْهَا |
|
37.22/2554. Telah bercerita kepada kami
Isma'il berkata telah bercerita kepadaku Malik dari Hisyam bin
'Urwah dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa ada
seorang laki-laki yang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia secara
mendadak dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bershadaqah.
Apakah aku boleh bershadaqah atas namanya? Beliau menjawab: Ya bershodaqolah atasnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اسْتَفْتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا نَذْرٌ
فَقَالَ اقْضِهِ عَنْهَا |
|
37.23/2555. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma bahwa Sa'ad bin 'Ubadah radliallahu 'anhu meminta fatwa
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, katanya: Sesunguhnya ibuku meninggal dunia sedangkan dia
punya nadzar (yang belum ditunaikan) . Maka Beliau bersabda: Tunaikanlah nadzarnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ
أَخْبَرَهُمْ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى أَنَّهُ سَمِعَ عِكْرِمَةَ مَوْلَى ابْنِ
عَبَّاسٍ يَقُولُ أَنْبَأَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ أَخَا بَنِي سَاعِدَةَ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ
عَنْهَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا فَهَلْ يَنْفَعُهَا
شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي أُشْهِدُكَ
أَنَّ حَائِطِيَ الْمِخْرَافَ صَدَقَةٌ عَلَيْهَا |
|
37.24/2556. Telah bercerita kepada kami Ibrahim
bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Yusuf bahwa Ibnu
Juraij mengabarkan kepada mereka, dia berkata telah bercerita kepadaku
Ya'laa bahwa dia mendengar 'Ikrimah. Maula Ibnu 'Abbas berkata
telah memberitakan kepada kami Ibnu 'Abbas bahwa Sa'ad bin 'Ubadah
radliallahu 'anhum, saudara dari Bani Sa'idah, bahwa ibunya telah meninggal
dunia lalu dia datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata:
Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku meninggal
dunia sedang saat itu aku tidak ada di sisinya. Apakah akan bermanfaat baginya
bila aku menshadaqahkan sesuatu untuknya? Beliau bersabda: Ya. Dia berkata: Aku bersaksi kepada Tuan bahwa kebunku yang penuh
dengan bebuahannya ini aku shadaqahkan atas (nama) nya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ عُرْوَةُ
بْنُ الزُّبَيْرِ يُحَدِّثُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا {
وَإِنْ خِفْتُمْ أَنْ لَا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ
مِنْ النِّسَاءِ } قَالَتْ هِيَ الْيَتِيمَةُ فِي حَجْرِ وَلِيِّهَا فَيَرْغَبُ فِي
جَمَالِهَا وَمَالِهَا وَيُرِيدُ أَنْ يَتَزَوَّجَهَا بِأَدْنَى مِنْ سُنَّةِ
نِسَائِهَا فَنُهُوا عَنْ نِكَاحِهِنَّ إِلَّا أَنْ يُقْسِطُوا لَهُنَّ فِي
إِكْمَالِ الصَّدَاقِ وَأُمِرُوا بِنِكَاحِ مَنْ سِوَاهُنَّ مِنْ النِّسَاءِ
قَالَتْ عَائِشَةُ ثُمَّ اسْتَفْتَى النَّاسُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَيَسْتَفْتُونَكَ
فِي النِّسَاءِ قُلْ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِيهِنَّ } قَالَتْ فَبَيَّنَ اللَّهُ فِي
هَذِهِ الْآيَةِ أَنَّ الْيَتِيمَةَ إِذَا كَانَتْ ذَاتَ جَمَالٍ وَمَالٍ رَغِبُوا
فِي نِكَاحِهَا وَلَمْ يُلْحِقُوهَا بِسُنَّتِهَا بِإِكْمَالِ الصَّدَاقِ فَإِذَا
كَانَتْ مَرْغُوبَةً عَنْهَا فِي قِلَّةِ الْمَالِ وَالْجَمَالِ تَرَكُوهَا
وَالْتَمَسُوا غَيْرَهَا مِنْ النِّسَاءِ قَالَ فَكَمَا يَتْرُكُونَهَا حِينَ
يَرْغَبُونَ عَنْهَا فَلَيْسَ لَهُمْ أَنْ يَنْكِحُوهَا إِذَا رَغِبُوا فِيهَا
إِلَّا أَنْ يُقْسِطُوا لَهَا الْأَوْفَى مِنْ الصَّدَاقِ وَيُعْطُوهَا
حَقَّهَا |
|
37.25/2557. Telah bercerita kepada kami Abu Al
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata 'Urwah bin Az Zubair bercerita bahwa dia pernah bertanya kepada
'Aisyah radliallahu 'anha tentaang firman Allah QS an-Nisaa' ayat 3 yang
artinya: (Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita
(lain) yang kamu senangi …). 'Aisyah menjawab: Yang dimaksud ayat itu adalah seorang anak perempuan
yatim yang berada pada asuhan walinya, lalu walinya itu tertarik dengan
kecantikan dan hartanya dan berhasrat untuk mengawininya namun memberikan haknya
lebih rendah dari yang biasa diberikan kepada istri-istrinya sebelumnya maka
mereka dilarang menikahinya kecuali bila mereka dapat berlaku adil kepada
mereka, dan mereka diperintahkan untuk menikahi wanita-wanita lain selain
mereka. 'Aisyah berkata: Kemudian
orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah
itu, maka Allah 'azza wajalla menurunkan firman-Nya QS an-Nisaa' ayat 126 yang
artinya (dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah;
Allah akan memberikan fatwa kepada kalian tentang mereka..) 'Aisyah berkata:
Maka Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa seorang anak yatim perempuan
jika memiliki kecantikan dan harta lalu walinya berhasrat menikahinya namun
tidak memberikan haknya dengan melengkapi mahar sebagaimana semestinya. Namun
bila anak yatim perempuan itu tidak memiliki harta dan kecantikan mereka
meninggalkannya dan mencari wanita selain mereka. Beliau bersabda: Sebagaimana mereka tidak
menyukainya disebabkan sedikit hartanya dan tidak cantik lalu meninggalkannya
maka mereka juga tidak boleh menikahinya saat tertarik kecuali bila mereka dapat
berlaku adil kepadanya dengan menunaikan maharnya secara wajar serta memberikan
hak-haknya. |
|
|
حَدَّثَنَا
هَارُونُ بْنُ الْأَشْعَثِ حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ
حَدَّثَنَا صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ تَصَدَّقَ بِمَالٍ لَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ يُقَالُ لَهُ ثَمْغٌ وَكَانَ
نَخْلًا فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي اسْتَفَدْتُ مَالًا وَهُوَ
عِنْدِي نَفِيسٌ فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَصَدَّقْ بِأَصْلِهِ لَا يُبَاعُ وَلَا يُوهَبُ وَلَا
يُورَثُ وَلَكِنْ يُنْفَقُ ثَمَرُهُ فَتَصَدَّقَ بِهِ عُمَرُ فَصَدَقَتُهُ تِلْكَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَفِي الرِّقَابِ وَالْمَسَاكِينِ وَالضَّيْفِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَلَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهُ أَنْ يَأْكُلَ
مِنْهُ بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُوكِلَ صَدِيقَهُ غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ بِهِ |
|
37.26/2558. Telah bercerita kepada kami Harun
bin Al Asy'ats telah bercerita kepada kami Abu Sa'id, maula Bani
Hasyim telah bercerita kepada kami Shokhr bin Juwairiyah dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar radliallahu
'anhu menshadaqahkan hartanya pada masa Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam
dimana hartanya itu dinamakan Tsamagh yakni kebun kurma. 'Umar berkata: Wahai Rasulullah, aku mendapatkan bagian harta dan
harta itu menjadi yang paling berharga bagiku dan aku ingin
menshadaqahkannya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Shadaqahkanlah dengan pepohonannya dan jangan kamu
jual juga jangan dihibahkan dan jangan pula diwariskan akan tetapi ambillah
buah-buahannya sehingga dengan begitu kamu dapat bershadaqah dengannya.
Maka 'Umar menshadaqahkannya dimana tidak dijualnya, tidak dihibahkan dan juga
tidak diwariskan namun dia menshadaqahkan hartanya itu untuk fii sabilillah (di
jalan Allah), untuk membebaskan budak, orang-orang miskin, untuk menjamu tamu,
ibnu sabil dan kerabat.. Dan tidak dosa bagi orang yang mengurusnya untuk
memakan darinya dengan cara yang ma'ruf (benar) dan untuk memberi makan
teman-temannya asal bukan untuk maksud menimbunnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا { وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ
وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ } قَالَتْ أُنْزِلَتْ فِي
وَالِي الْيَتِيمِ أَنْ يُصِيبَ مِنْ مَالِهِ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا بِقَدْرِ
مَالِهِ بِالْمَعْرُوفِ |
|
37.27/2559. Telah bercerita kepada kami
'Ubaidullah bin Isma'il telah bercerita kepada kami Abu Usamah
dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha
tentang firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam QS an-Nisaa' ayat; 6, yang
artinya ("Dan barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia
menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa yang miskin,
maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut"), dia berkata: "Ayat ini turun berkenaan dengan seorang yang
memelihara anak yatim lalu ingin mengambil harta anak yatim tersebut apabila
membutuhkannya sesuai dengan jumlah hartanya secara ma'ruf (yang
patut). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ
عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ الْمَدَنِيِّ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ
قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ
إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي
يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ |
|
37.28/2560. Telah bercerita kepada kami 'Abdul
'Aziz bin 'Abdullah berkata telah bercerita kepadaku Sulaiman bin
Bilal dari Tsaur bin Zaid Al Madaniy dari Abu 'Al Ghoits dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Jauhilah tujuh perkara yang
membinasakan. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda:
Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan
peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang suci berbuat zina. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَثِيرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ خَادِمٌ فَأَخَذَ
أَبُو طَلْحَةَ بِيَدِي فَانْطَلَقَ بِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَنَسًا غُلَامٌ كَيِّسٌ
فَلْيَخْدُمْكَ قَالَ فَخَدَمْتُهُ فِي السَّفَرِ وَالْحَضَرِ مَا قَالَ لِي
لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا هَكَذَا وَلَا لِشَيْءٍ لَمْ أَصْنَعْهُ
لِمَ لَمْ تَصْنَعْ هَذَا هَكَذَا |
|
37.29/2561. Telah bercerita kepada kami Ya'qub
bin Ibrahim bin Katsir telah bercerita kepada kami Ibnu 'Ulayyah
telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz dari Anas radliallahu
'anhu berkata; Saat tiba di Madinah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak mempunyai pembantu lalu Abu Thalhah menggandeng tanganku untuk menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anas ini adalah
seorang anak yang cerdas dan dia siap melayani Tuan. Maka aku melayani
Beliau baik saat bepergian maupun muqim (tinggal), dan Beliau tidak pernah
berkata kepadaku terhadap apa yang aku lakukan,: Kenapa kamu berbuat begini begitu dan tidak
pernah juga mengatakan terhadap sesuatu yang tidak aku lakukan,: Kenapa kamu tidak berbuat begini
begitu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
يَقُولُ كَانَ أَبُو طَلْحَةَ أَكْثَرَ أَنْصَارِيٍّ بِالْمَدِينَةِ مَالًا مِنْ
نَخْلٍ أَحَبُّ مَالِهِ إِلَيْهِ بَيْرُحَاءَ مُسْتَقْبِلَةَ الْمَسْجِدِ وَكَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُهَا وَيَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ
فِيهَا طَيِّبٍ قَالَ أَنَسٌ فَلَمَّا نَزَلَتْ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى
تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } قَامَ أَبُو طَلْحَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا
تُحِبُّونَ } وَإِنَّ أَحَبَّ أَمْوَالِي إِلَيَّ بَيْرُحَاءَ وَإِنَّهَا صَدَقَةٌ
لِلَّهِ أَرْجُو بِرَّهَا وَذُخْرَهَا عِنْدَ اللَّهِ فَضَعْهَا حَيْثُ أَرَاكَ
اللَّهُ فَقَالَ بَخْ ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ أَوْ رَايِحٌ شَكَّ ابْنُ مَسْلَمَةَ
وَقَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ
قَالَ أَبُو طَلْحَةَ أَفْعَلُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَسَمَهَا أَبُو
طَلْحَةَ فِي أَقَارِبِهِ وَفِي بَنِي عَمِّهِ وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ وَعَبْدُ
اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ وَيَحْيَى بْنُ يَحْيَى عَنْ مَالِكٍ رَايِحٌ |
|
37.30/2562. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ishaq bin 'Abdullah bin
Abu Thalhah bahwa dia mendengar Anas bin malik radliallahu 'anhu
berkata: Abu Thalhah adalah orang yang paling banyak hartanya dari kalangan
Anshor di kota Madinah berupa kebun pohon kurma dan harta benda yang paling
dicintainya adalah Bairuha' (sumur yang ada di kebun itu) yang menghadap ke
masjid dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering mamasuki kebun itu dan
meminum airnya yang baik tersebut. Berkata Anas; Ketika turun firman Allah
Ta'ala QS Alu 'Imran: 92 yang artinya: (Kamu
sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai), Abu Thalhah mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala telah
berfirman: (Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai), dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai
adalah Bairuha' itu dan sekarang dia menjadi shadaqah di jalan Allah dan aku
berharap kebaikannya dan sebagai simpanan pahala di sisi-Nya, maka ambillah
wahai Rasulullah sebagaimana petunjuk Allah kepada Tuan. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Wah, inilah harta yang menguntungkan,
atau harta yang pahalanya mengalir terus. Pada kalimat ini Abu Salamah ragu.
Sungguh aku sudah mendengar apa yang kamu katakan dan aku berpendapat sebaiknya
kamu shadaqahkan buat kerabatmu. Maka Abu
Thalhah berkata: Aku akan laksanakan wahai Rosululloloh. Lalu Abu Thalhah membagikannya untuk kerabatnya
dan anak-anak pamannya. Dan berkata Isma'il dan 'Abdullah bin
Yusuf dan Yahya bin Yahya dari Malik: (Inilah harta yang pahalanya) mengalir
terus. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ أَخْبَرَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا
زَكَرِيَّاءُ بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ
عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلًا قَالَ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمَّهُ تُوُفِّيَتْ
أَيَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّ لِي مِخْرَافًا
وَأُشْهِدُكَ أَنِّي قَدْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا |
|
37.31/2563. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin 'Abdur Rohim telah mengabarkan kepada kami Rouh bin 'Ubadah telah
bercerita kepada kami Zakariya' bin Ishaq berkata telah bercerita
kepadaku 'Amru bin Dinar dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhu; Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang ibunya telah meninggal dunia: Apakah dapat bermanfaat baginya bila aku bershadaqah
atas namanya? Beliau bersabda: Ya. Lalu laki-laki itu berkata: Sesungguhnya aku memiliki kebun yang penuh dengan
bebuahannya dan aku bersaksi kepada Tuan bahwa aku menshadaqahkan kebun itu atas
namanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِبِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ
هَذَا قَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى اللَّهِ |
|
37.32/2564. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits dari Abu
At-Tayyah dari Anas radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan untuk membangun masjid (Nabawiy) lalu berkata:
Wahai Bani an-Najjar, tentukanlah harganya
(juallah) kepadaku kebun-kebun kalian ini. Mereka berkata: Demi Allah, kami tidak membutuhkan uangnya kecuali
kami berikan untuk Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَصَابَ عُمَرُ بِخَيْبَرَ
أَرْضًا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَصَبْتُ
أَرْضًا لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ مِنْهُ فَكَيْفَ تَأْمُرُنِي بِهِ قَالَ
إِنْ شِئْتَ حَبَّسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا فَتَصَدَّقَ عُمَرُ أَنَّهُ
لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ فِي الْفُقَرَاءِ وَالْقُرْبَى
وَالرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالضَّيْفِ وَابْنِ السَّبِيلِ لَا جُنَاحَ
عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا
غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ |
|
37.33/2565. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yazid bin Zurai' telah
bercerita kepada kami Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma berkata; 'Umar mendapatkan harta berupa tanah di Khaibar
lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Aku mendapatkan harta dan belum pernah aku
mendapatkan harta yang lebih berharga darinya. Bagaimana Tuan memerintahkan aku
tentangnya? Beliau bersabda: Jika kamu
mau, kamu pelihara pohon-pohoinnya lalu kamu shadaqahkan (hasil) nya.
Maka 'Umar menshadaqahkannya, dimana tidak dijual pepohonannya tidak juga
dihibahkannya dan juga tidak diwariskannya, (namun dia menshadaqahkan hartanya
itu) untuk para fakir, kerabat,. untuk membebaskan budak, fii sabilillah (di
jalan Allah), untuk menjamu tamu dan ibnu sabil. Dan tidak dosa bagi orang yang
mengurusnya untuk memakan darinya dengan cara yang ma'ruf (benar) dan untuk
memberi makan teman-temannya asal bukan untuk maksud menimbunnya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَجَدَ مَالًا بِخَيْبَرَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ قَالَ إِنْ شِئْتَ تَصَدَّقْتَ بِهَا
فَتَصَدَّقَ بِهَا فِي الْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَذِي الْقُرْبَى
وَالضَّيْفِ |
|
37.34/2566. Telah bercerita kepada kami Abu
'Ashim telah bercerita kepada kami Abu 'Aun dari Nafi' dari
Ibnu 'Umar bahwa 'Umar radliallahu 'anhuma mendapatkan harta di Khaibar
lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengabarkannya. Maka
Beliau berkata: Jika kamu mau, kamu
shadaqahkan (hasil) nya. Maka 'Umar menshadaqahkannya untuk para fakir
dan miskin, kerabat dan untuk menjamu tamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو
التَّيَّاحِ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَمَّا
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ أَمَرَ
بِبِنَاءِ الْمَسْجِدِ وَقَالَ يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ
هَذَا قَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى اللَّهِ |
|
37.35/2567. Telah bercerita kepada kami
Ishaq telah bercerita kepada kami 'Abdush Shomad berkata aku
mendengar bapakku telah bercerita kepada kami Abu at-Tayyah
berkata telah bercerita kepadaku Anas bin Malik radliallahu 'anhu; Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, Beliau memerintahkan untuk
membangun masjid (Nabawiy) lalu berkata: Wahai
Bani an-Najjar, tentukanlah harganya (juallah) kepadaku kebun-kebun kalian
ini. Mereka berkata: Demi Allah, kami
tidak membutuhkan uangnya akan tetapi kami berikan untuk Allah. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي
نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ حَمَلَ عَلَى
فَرَسٍ لَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَعْطَاهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَحْمِلَ عَلَيْهَا رَجُلًا فَأُخْبِرَ عُمَرُ أَنَّهُ قَدْ
وَقَفَهَا يَبِيعُهَا فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنْ يَبْتَاعَهَا فَقَالَ لَا تَبْتَعْهَا وَلَا تَرْجِعَنَّ فِي
صَدَقَتِكَ |
|
37.36/2568. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami Yahya telah bercerita kepada
kami 'Ubaidullah berkata telah bercerita kepadaku Nafi' dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar membawa kudanya yang biasa
dipergunakan berperang di jalan Allah yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk diberikannya kepada seseorang. Kemudian dikabarkan kepada
'Umar bahwa kuda yang dishadaqahkannya itu telah dijual. Maka dia bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk membelinya kembali. Maka
Beliau bersabda: Jangan kamu beli dan jangan
kamu mengambil kembali shadaqahmu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقْتَسِمُ وَرَثَتِي دِينَارًا وَلَا
دِرْهَمًا مَا تَرَكْتُ بَعْدَ نَفَقَةِ نِسَائِي وَمَئُونَةِ عَامِلِي فَهُوَ
صَدَقَةٌ |
|
37.37/2569. Telah bercerita kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Warisanku tidaklah dibagi-bagi baik berupa dinar
maupun dirham. Apa yang aku tinggalkan selain berupa nafkah buat istri-istriku
dan para pekerjaku, semuanya adalah sebagai shadaqah. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ عُمَرَ اشْتَرَطَ فِي وَقْفِهِ أَنْ
يَأْكُلَ مَنْ وَلِيَهُ وَيُؤْكِلَ صَدِيقَهُ غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ مَالًا |
|
37.38/2570. Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Hammad dari Ayyub dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar memberi
persyaratan pada harta yang diwaqafkannya yaitu pengurusnya boleh memakannya,
boleh juga memberi makan temannya dan tidak untuk menimbun harta. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا بَنِي
النَّجَّارِ ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ قَالُوا لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى
اللَّهِ |
|
37.39/2571. Telah bercerita kepada kami
Musaddad telah bercerita kepada kami 'Abdul Warits dari Abu
At-Tayyah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Wahai Bani
An-Najjar, tentukanlah harganya (juallah) kepadaku kebun-kebun kalian
ini. Mereka berkata: Kami tidak
membutuhkan uangnya akan tetapi kami berikan untuk Allah. |
|
|
و قَالَ لِي
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي
زَائِدَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي الْقَاسِمِ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ
سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَهْمٍ مَعَ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ وَعَدِيِّ بْنِ
بَدَّاءٍ فَمَاتَ السَّهْمِيُّ بِأَرْضٍ لَيْسَ بِهَا مُسْلِمٌ فَلَمَّا قَدِمَا
بِتَرِكَتِهِ فَقَدُوا جَامًا مِنْ فِضَّةٍ مُخَوَّصًا مِنْ ذَهَبٍ فَأَحْلَفَهُمَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ وُجِدَ الْجَامُ
بِمَكَّةَ فَقَالُوا ابْتَعْنَاهُ مِنْ تَمِيمٍ وَعَدِيٍّ فَقَامَ رَجُلَانِ مِنْ
أَوْلِيَائِهِ فَحَلَفَا { لَشَهَادَتُنَا أَحَقُّ مِنْ شَهَادَتِهِمَا } وَإِنَّ
الْجَامَ لِصَاحِبِهِمْ قَالَ وَفِيهِمْ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمْ الْمَوْتُ
} |
|
37.40/2572. Dan berkata krpadaku 'Ali bin
'Abdullah telah bercerita kepada kami Yahya bin Adam telah bercerita
kepada kami Ibnu Abi Za'idah dari Muhammad bin Abi Al Qosim dari
'Abdul Malik bin Sa'id bin Jubair dari bapaknya dari Ibnu
'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Ada seorang dari Bani Sahmi pergi keluar
bersama Tamim ad-Dariy dan 'Addi bin Badda'. Kemudian lelaki suku Bani Sahmi itu
meninggal dunia di daerah yang penduduknya tidak ada seorang Muslim pun. Ketika
keduanya tiba kembali dengan membawa harta peninggalannya, keluarganya merasa
kehilangan bejana perak yang bergaris emas, lalu Rasulullah Shallallhu 'Alaihi
Wasallam menyumpah keduanya. Pada kemudian hari bejana itu ditemukan di Makkah.
Mereka berkata: Kami telah membelinya dari
Tamim dan Adi. Lalu berdirilah dua orang dari wali Bani Sahmi dan
bersumpah: Persaksian kami lebih benar dari
pada persaksian mereka berdua, dan bejana itu adalah milik sahabat
mereka. Ia (Ibnu 'Abbas) berkata: Dan
tentang mereka itulah ayat QS Al Ma'idah 106 turun, yang artinya: (Wahai
orang-orang beriman bersaksilah kalian ketika salah seorang dari kalian
meninggal). |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ أَوْ الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ عَنْهُ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ
أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ فِرَاسٍ قَالَ قَالَ الشَّعْبِيُّ حَدَّثَنِي جَابِرُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَبَاهُ
اسْتُشْهِدَ يَوْمَ أُحُدٍ وَتَرَكَ سِتَّ بَنَاتٍ وَتَرَكَ عَلَيْهِ دَيْنًا
فَلَمَّا حَضَرَ جِدَادُ النَّخْلِ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْتَ أَنَّ وَالِدِي
اسْتُشْهِدَ يَوْمَ أُحُدٍ وَتَرَكَ عَلَيْهِ دَيْنًا كَثِيرًا وَإِنِّي أُحِبُّ
أَنْ يَرَاكَ الْغُرَمَاءُ قَالَ اذْهَبْ فَبَيْدِرْ كُلَّ تَمْرٍ عَلَى
نَاحِيَتِهِ فَفَعَلْتُ ثُمَّ دَعَوْتُهُ فَلَمَّا نَظَرُوا إِلَيْهِ أُغْرُوا بِي
تِلْكَ السَّاعَةَ فَلَمَّا رَأَى مَا يَصْنَعُونَ أَطَافَ حَوْلَ أَعْظَمِهَا
بَيْدَرًا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ جَلَسَ عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ ادْعُ أَصْحَابَكَ
فَمَا زَالَ يَكِيلُ لَهُمْ حَتَّى أَدَّى اللَّهُ أَمَانَةَ وَالِدِي وَأَنَا
وَاللَّهِ رَاضٍ أَنْ يُؤَدِّيَ اللَّهُ أَمَانَةَ وَالِدِي وَلَا أَرْجِعَ إِلَى
أَخَوَاتِي بِتَمْرَةٍ فَسَلِمَ وَاللَّهِ الْبَيَادِرُ كُلُّهَا حَتَّى أَنِّي
أَنْظُرُ إِلَى الْبَيْدَرِ الَّذِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّه لَمْ يَنْقُصْ تَمْرَةً وَاحِدَةً قَالَ أَبُو عَبْد
اللَّهِ أُغْرُوا بِي يَعْنِي هِيجُوا بِي { فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمْ الْعَدَاوَةَ
وَالْبَغْضَاءَ } |
|
37.41/2573. Telah bercerita kepada kami Muhammad
bin Sabiq atau Al Fadhal bin Ya'qub darinya telah bercerita kepada
kami Syaiban Abu Mu'awiyah dari Firas berkata; asy-Sya'biy
berkata telah bercerita kepadaku Jabir bin 'Abdullah Al Anshoriy radliallahu
'anhuma bahwa bapaknya mati sebagai syahid pada perang Uhud dan meninggalkan
enam anak perempuan serta hutang. Ketika tiba musim panen buah kurma aku menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku katakan: Wahai Rasulullah, sungguh Tuan telah mengetahui
bahwa bapakku telah mati syahid pada perang Uhud dan dia meninggalkan hutang
yang sangat banyak dan aku suka bila para piutang dapat melihat Tuan. Maka
Beliau bersabda: Pegilah kamu ke kebunmu dan pisahkanlah masing-masing
kurma jenis sesuai jenisnya. Maka aku kerjakan
lalu aku memanggil Beliau. Ketika mereka melihat Beliau, mereka segera saja
mendesakku untuk melunasi hutang pada saat itu juga. Tatkala Beliau melihat apa
yang mereka kerjakan, Belia mengelilingi salah satu tempat menebah kurma yang
paling besar sebanyak tida kali kemudian duduk di dekatnya lalu berkata:
Panggillah sahabat-sahabatmu. Dan
Beliau terus saja menimbang kurma untuk mereka higga akhirnya Allah (dengan
izin-Nya) menyelesaikan amanah bapakku dan demi Allah telah ridha dengan
terlunaskannya amanah bapakku dan aku pulang kepada saudara-saudara perempuanku
tidak membawa sebutir buah kurma pun. Dan demi Allah, tempat menebah kurma masih
utuh seperti sebelumnya seolah tidak berkurang satu butirpun buah
kurmanya. Berkata Abu 'Abdullah Al Bukhariy: ughruu bii artinya hiijuw bii (timbul/spontan)
sepereti firman Allah fa aghrainaa bainahul 'adaawata wal baghdhao' (Maka
kami tibmbulkan diantara mereka permusuhan dan kebencian) |