|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
لِرَمَضَانَ مَنْ قَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ |
|
16.1/1869. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya Abu
Salamah bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata tentang bulan Ramadhan: Barangsiapa yang menegakkannya karena iman kepada
Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah dikerjakannya.
|
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ
بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ قَالَ ابْنُ
شِهَابٍ فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ كَانَ الْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ فِي خِلَافَةِ أَبِي
بَكْرٍ وَصَدْرًا مِنْ خِلَافَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا |
|
16.2/1870. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Barangsiapa yang menegakkan Ramadhan karena
iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni
dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Ibnu Syihab berkata; Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, namun orang-orang terus
melestarikan tradisi menegakkan malam Ramadhan (secara bersama, jamaah), keadaan
tersebut terus berlanjut hingga zaman kekhalifahan Abu Bakar dan awal-awal
kekhilafahan 'Umar bin Al Khaththob radliallahu 'anhu. |
|
|
وَعَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ
الْقَارِيِّ أَنَّهُ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ لَيْلَةً فِي رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ
مُتَفَرِّقُونَ يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي
بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى
قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ
كَعْبٍ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ
قَارِئِهِمْ قَالَ عُمَرُ نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا
أَفْضَلُ مِنْ الَّتِي يَقُومُونَ يُرِيدُ آخِرَ اللَّيْلِ وَكَانَ النَّاسُ
يَقُومُونَ أَوَّلَهُ |
|
16.3/1871. Dan dari Ibnu Syihab dari
'Urwah bin Az Zubair dari 'Abdurrahman bin 'Abdul Qariy bahwa dia
berkata; Aku keluar bersama 'Umar bin Al
Khaththob radliallahu 'anhu pada malam Ramadhan menuju masjid, ternyata
orang-orang shalat berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat
sendiri dan ada seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang
dari sepuluh orang. Maka 'Umar berkata: Aku pikir seandainya mereka
semuanya shalat berjama'ah dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik. Kemudian Umar memantapkan keinginannya itu lalu
mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh Ubbay bin Ka'ab.
Kemudian aku keluar lagi bersamanya pada malam yang lain dan ternyata
orang-orang shalat dalam satu jama'ah dengan dipimpin seorang imam, lalu 'Umar
berkata: Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini. Dan mereka yang tidur terlebih
dahulu adalah lebih baik daripada yang shalat awal malam, yang ia maksudkan
untuk mendirikan shalat di akhir malam, sedangkan orang-orang secara umum
melakukan shalat pada awal malam. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ صَلَّى وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ |
|
16.4/1872. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Ibnu
Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu
'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendirikan shalat. Dan itu
pada bulan Ramadhan. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لَيْلَةً مِنْ جَوْفِ
اللَّيْلِ فَصَلَّى فِي الْمَسْجِدِ وَصَلَّى رِجَالٌ بِصَلَاتِهِ فَأَصْبَحَ
النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا فَاجْتَمَعَ أَكْثَرُ مِنْهُمْ فَصَلَّى فَصَلَّوْا مَعَهُ
فَأَصْبَحَ النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا فَكَثُرَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ مِنْ اللَّيْلَةِ
الثَّالِثَةِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى
فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ فَلَمَّا كَانَتْ اللَّيْلَةُ الرَّابِعَةُ عَجَزَ
الْمَسْجِدُ عَنْ أَهْلِهِ حَتَّى خَرَجَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ فَلَمَّا قَضَى
الْفَجْرَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَتَشَهَّدَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ
فَإِنَّهُ لَمْ يَخْفَ عَلَيَّ مَكَانُكُمْ وَلَكِنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْتَرَضَ
عَلَيْكُمْ فَتَعْجِزُوا عَنْهَا فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ |
|
16.5/1873. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepada saya 'Urwah bahwa
'Aisyah radliallahu 'anha mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada suatu malam keluar kamar di tengah malam untuk
melaksanakan shalat di masjid. Maka orang-orang kemudian ikut shalat mengikuti
shalat Beliau. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut
sehingga pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu
ikut shalat dengan Beliau. Pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan
kejadian tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di
masjid semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar untuk shalat dan mereka ikut shalat bersama Beliau. Kemudian
pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya
Beliau keluar hanya untuk shalat Shubuh. Setelah Beliau selesai shalat Fajar,
Beliau menghadap kepada orang banyak kemudian Beliau membaca syahadat lalu
bersabda: Amma ba'du, sesungguhnya aku
bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti
menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan
karenanya. Kemudian setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meninggal dunia, tradisi shalat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung
seperti itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي
سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
رَمَضَانَ فَقَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى
إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ
وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ
ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ
تُوتِرَ قَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ
قَلْبِي |
|
16.6/1874. Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari
Sa'id Al Maqbariy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwasanya dia
bertanya kepada 'Aisyah radliallahu 'anha tentang cara shalat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadhan. Maka 'Aisyah radliallahu 'anha
menjawab: Tidaklah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam (melaksanakan shalat malam) di bulan Ramadhan dan di
bulan-bulan lainnya lebih dari sebelas raka'at, Beliau shalat empat raka'at,
maka jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya kemudian Beliau shalat empat
raka'at lagi dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian Beliau
shalat tiga raka'at. Lalu aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah anda
tidur sebelum melaksanakan witir? Beliau
menjawab: Wahai 'Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, namun hatiku
tidaklah tidur. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَفِظْنَاهُ وَإِنَّمَا
حَفِظَ مِنَ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ تَابَعَهُ سُلَيْمَانُ بْنُ كَثِيرٍ عَنْ
الزُّهْرِيِّ |
|
16.7/1875. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, kami
telah menghafal darinya, dia menghafalnya dari Az Zuhriy dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang
melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala
(hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan
barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar karena iman kepada Allah dan
mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah
dikerjakannya. Hadits ini dikuatkan pula oleh Sulaiman bin Katsir
dari Az Zuhriy. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْمَنَامِ فِي السَّبْعِ
الْأَوَاخِرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَى
رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ
مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ |
|
16.8/1876. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Nafi' dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma bahwa ada seorang dari
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menyaksilan Lailatul Qadar dalam
mimpi terjadi pada tujuh hari terakhir. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Aku memandang bahwa mimpi
kalian tentang Lailatul Qadar tepat terjadi pada tujuh malam terakhir, maka
siapa yang mau mendekatkan diri kepada Allah dengan mencarinya, lakukanlah pada
tujuh malam terakhir. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ
سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ وَكَانَ لِي صَدِيقًا فَقَالَ اعْتَكَفْنَا مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَشْرَ الْأَوْسَطَ مِنْ رَمَضَانَ فَخَرَجَ
صَبِيحَةَ عِشْرِينَ فَخَطَبَنَا وَقَالَ إِنِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ
أُنْسِيتُهَا أَوْ نُسِّيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فِي
الْوَتْرِ وَإِنِّي رَأَيْتُ أَنِّي أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ فَمَنْ كَانَ
اعْتَكَفَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْيَرْجِعْ
فَرَجَعْنَا وَمَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً فَجَاءَتْ سَحَابَةٌ فَمَطَرَتْ
حَتَّى سَالَ سَقْفُ الْمَسْجِدِ وَكَانَ مِنْ جَرِيدِ النَّخْلِ وَأُقِيمَتْ
الصَّلَاةُ فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْجُدُ
فِي الْمَاءِ وَالطِّينِ حَتَّى رَأَيْتُ أَثَرَ الطِّينِ فِي جَبْهَتِهِ |
|
16.9/1877. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Fadhalah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya
dari Abu Salamah berkata; Aku bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudriy
yang merupakan salah seorang sahabat karibku. Maka dia berkata: Kami pernah ber'i'tikaf bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pada sepuluh malam pertengahan dari bulan Ramadhan. Kemudian
Beliau keluar pada sepuluh malam yang akhir lalu memberikan khuthbah kepada kami
dan berkata: Sungguh aku diperlihatkan (dalam mimpi) tentang Lailatul
Qadar namun aku lupa atau dilupakan waktunya yang pasti. Namun carilah pada
sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam
mimpi, bahwa aku sujud diatas tanah dan air (yang becek). Oleh karena itu siapa
yang sudah beri'tikaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka
pulanglah. Maka kami pun pulang. Dan tidaklah
kami melihat awan yang tipis sekalipun di langit hingga kemudian tiba-tiba
datang awan yang banyak, lalu hujan turun hingga air menetes (karena bocor)
lewat atap masjid yang terbuat dari dedaunan kurma. Kemudian setelah shalat
(Shubuh) selesai aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud
diatas air dan tanah yang becek hingga aku melihat sisa-sisanya pada dahi
Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا أَبُو
سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ
فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ |
|
16.10/1878. Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Abu Suhail dari bapaknya
dari 'Aisyah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Carilah Lailatul Qadar pada
malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي حَازِمٍ
وَالدَّرَاوَرْدِيُّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي رَمَضَانَ
الْعَشْرَ الَّتِي فِي وَسَطِ الشَّهْرِ فَإِذَا كَانَ حِينَ يُمْسِي مِنْ
عِشْرِينَ لَيْلَةً تَمْضِي وَيَسْتَقْبِلُ إِحْدَى وَعِشْرِينَ رَجَعَ إِلَى
مَسْكَنِهِ وَرَجَعَ مَنْ كَانَ يُجَاوِرُ مَعَهُ وَأَنَّهُ أَقَامَ فِي شَهْرٍ
جَاوَرَ فِيهِ اللَّيْلَةَ الَّتِي كَانَ يَرْجِعُ فِيهَا فَخَطَبَ النَّاسَ
فَأَمَرَهُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ قَالَ كُنْتُ أُجَاوِرُ هَذِهِ الْعَشْرَ
ثُمَّ قَدْ بَدَا لِي أَنْ أُجَاوِرَ هَذِهِ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ فَمَنْ كَانَ
اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَثْبُتْ فِي مُعْتَكَفِهِ وَقَدْ أُرِيتُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ
ثُمَّ أُنْسِيتُهَا فَابْتَغُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَابْتَغُوهَا فِي
كُلِّ وِتْرٍ وَقَدْ رَأَيْتُنِي أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ فَاسْتَهَلَّتْ
السَّمَاءُ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَأَمْطَرَتْ فَوَكَفَ الْمَسْجِدُ فِي مُصَلَّى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ إِحْدَى وَعِشْرِينَ
فَبَصُرَتْ عَيْنِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَظَرْتُ
إِلَيْهِ انْصَرَفَ مِنْ الصُّبْحِ وَوَجْهُهُ مُمْتَلِئٌ طِينًا وَمَاءً |
|
16.11/1879. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Hamzah berkata, telah menceritakan kepada saya Ibnu Abu
HAzim dan Ad-Darawardiy dari YAzid bin Al Had dari Muhammad
bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 'i'tikaf di bulan Ramadhan
pada sepuluh malam pertengahan bulan. Kemudian ketika telah melewati malam ke
dua puluh menjelang malam kedua puluh satu Beliau datang kembali ke tempat
khusus i'tikaf Beliau begitu pula mereka yang sebelumnya beri'tikaf bersama
Beliau. Pada malam ketika Beliau kembali beri'tikaf di bulan tersebut, Beliau
menyampaikan khuthbah di hadapan orang banyak dan memerintahkan mereka menurut
apa yang Allah kehendaki, lalu Beliau bersabda: Aku sudah melaksanakan i'tikaf pada sepuluh malam
sebelumnya dari bulan ini kemudian dinampakkan kepadaku agar beri'tikaf pada
sepuluh hari terakhir, maka siapa yang telah beri'tikaf bersamaku tetaplah pada
tempatnya beri'tikaf. Sungguh telah diperlihatkan kepadaku tentang malam
Lailatul Qadar namun aku dilupakan waktunya yang pasti, maka carilah pada
sepuluh malam-malam akhir dan carilah pada malam yang ganjil. Sungguh aku
melihat diriku (dalam mimpi) sujud diatas air dan tanah (yang becek) .
Kemudian langit tampak mendung pada malam itu lalu turunlah hujan hingga masjid
bocor mengenai posisi tempat shalat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada malam
kedua puluh satu. Kemudian mataku memandang Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, aku melihat Beliau setelah Shubuh dengan wajah Beliau yang penuh
dengan tanah dan air. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْتَمِسُوا حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدَةُ
عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ
مِنْ رَمَضَانَ وَيَقُولُ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ
الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ |
|
16.12/1880. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Hisyam berkata, telah mengabarkan kepada saya bapakku dari
'Aisyah radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Carilah. Telah menceritakan kepada saya
Muhammad telah mengabarkan kepada kami 'Abdah dari Hisyam bin
'Urwah dari bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir
dari bulan Ramadhan dan bersabda: Carilah
Lailatul Qadar pada sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ
تَبْقَى تَابَعَهُ عَبْدُ الْوَهَّابِ عَنْ أَيُّوبَ |
|
16.13/1881. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu
'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Berkata, telah
mengabarkan kepada saya bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anha dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: Carilah Lailatul
Qadar pada sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan, pada sisa malam kesembilan,
pada yang ketujuh, pada yang kelima. Hadits ini dikuatkan pula oleh
'Abdul Wahhab dari Ayyub.: |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا
عَاصِمٌ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ وَعِكْرِمَةَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ فِي
الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ هِيَ فِي تِسْعٍ يَمْضِينَ أَوْ فِي سَبْعٍ يَبْقَيْنَ
يَعْنِي لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَعَنْ خَالِدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
الْتَمِسُوا فِي أَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ |
|
16.14/1882. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Wahid telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari Abu MijlAz
dan 'Ikrimah berkata, bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Dia terjadi pada sepuluh malam terakhir, juga pada
sembilan hari yang terakhir atau pada yang ketujuh, yaitu terjadinya Lailatul
Qadar. Dan dari Khalid dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma; Carilah pada malam
kedua puluh empat. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا
حُمَيْدٌ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ خَرَجَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُخْبِرَنَا بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ
فَتَلَاحَى رَجُلَانِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ
بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَتَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ
يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ
وَالْخَامِسَةِ |
|
16.15/1883. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al
Harits telah menceritakan kepada kami Humaid telah menceritakan
kepada kami Anas dari 'Ubadah bin Ash-Shamit berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk memberitahukan kami tentang Lailatul
Qadar. Tiba-tiba ada dua orang dari Kaum Muslimin yang membantah Beliau.
Akhirnya Beliau berkata: Aku datang untuk
memberitahukan kalian tentang waktu terjadinya Lailatul Qadar namun fulan dan
fulan menyanggah aku sehingga kepastian waktunya diangkat (menjadi tidak
diketahui). Namun semoga kejadian ini menjadi kebaikan buat kalian, maka carilah
pada malam yang kesembilan, ketujuh dan kelima (pada sepuluh malam akhir dari
Ramadhan) . |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ عَنْ أَبِي
الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ
مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ |
|
16.16/1884. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Ya'fur dari Abu Adh-Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah
radliallahu 'anha berkata: Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan),
Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan ber'ibadah dan
membangunkan keluarga Beliau. |