|
حَدَّثَنَا
إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي
عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنْ النَّارِ حُبِسُوا بِقَنْطَرَةٍ
بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيَتَقَاصُّونَ مَظَالِمَ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي
الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا نُقُّوا وَهُذِّبُوا أُذِنَ لَهُمْ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ
فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَأَحَدُهُمْ بِمَسْكَنِهِ فِي الْجَنَّةِ
أَدَلُّ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا وَقَالَ يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ |
|
29.1/2260. Telah menceritakan kepada kami Ishaq
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah
menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu Al
Mutawakkil An-Naajiy dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika orang-orang beriman telah melewati neraka,
mereka akan ditahan di suatu jembatan yang disebut Qanthorah yang terletak
antara surga dan neraka, lalu disana mereka akan diqishas (dibalas) atas
kezhalimin yang terjadi sesama mereka di dunia, sehingga apabila telah tidak ada
lagi dosa barulah mereka diizinkan untuk memasuki surga. Dan demi Dzat yang
jiwaku berada di tangaNya, sungguh seorang dari mereka berada di tempat
tinggalnya di surga lebih aku kenal dari pada rumah mereka di dunia. Dan
berkata, Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban
dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Abu Al
Mutawakkil.
|
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ قَالَ أَخْبَرَنِي قَتَادَةُ عَنْ
صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ الْمَازِنِيِّ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا أَمْشِي مَعَ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا آخِذٌ بِيَدِهِ إِذْ عَرَضَ رَجُلٌ فَقَالَ كَيْفَ
سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي
النَّجْوَى فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ
وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا فَيَقُولُ
نَعَمْ أَيْ رَبِّ حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ
أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَغْفِرُهَا
لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكَافِرُ
وَالْمُنَافِقُونَ فَيَقُولُ الْأَشْهَادُ { هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى
رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ } |
|
29.2/2261. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Hammam berkata, telah
menceritakan kepadaku Qatadah dari Shafwan bin Muhriz Al Maziniy
berkata; Ketika aku sedang berjalan bersama Ibnu'Umar radliallahu
'anhuma, ada seorang yang memegang tangannya ketika menyodorkannya lalu berkata:
Bagaimana kamu mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata tentang An-Najwaa (pembicaraan rahasia
antara Allah dengan hambaNya pada hari Qiyamat)? Maka dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Sesunggunnya Allah ketika orang beriman didekatkan
lalu bagian sisi badannya diletakkan kemudian ditutup, Allah berfirman: Apakah kamu mengenal dosamu yang begini?, apakah
kamu mengenal dosamu yang begini? Orang beriman itu berkata: Ya, Tuhanku. Hingga ketika sudah diakui
dosa-dosanya dan dia melihat bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman: Aku telah merahasiakannya bagimu di dunia dan Aku
mengampuninya buatmu hari ini. Maka orang beriman itu diberikan kitab
catatan kebaikannya. Adapun orang kafir dan munafiqin, Allah berfirman: Dan para
saksi akan berkata: itulah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka. Maka
laknat Allah untuk orang-orang yang zhalim. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
أَنَّ سَالِمًا أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ
فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ
كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ |
|
29.3/2262. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa 'Abdullah bin
'Umar radliallahu 'anhuma mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Seorang muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak menzhaliminya dan tidak
membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka
Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu kesusahan
seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari
kesusahan-kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim
maka Allah akan menutup aibnya pada hari qiyamat. |
|
|
حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ وَحُمَيْدٌ الطَّوِيلُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا |
|
29.4/2263. Telah menceritakan kepada kami
'Utsman bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Husyaim
telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Abi Bakar bin Anas dan
Humaid Ath-Thowil dia mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tolonglah saudaramu
yang berbuat zhalim (aniaya) dan yang dizhalimi. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصُرْ أَخَاكَ
ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا
فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ |
|
29.5/2264. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari
Humaid dari Anas radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim (aniaya) dan
yang dizhalimi. Mereka bertanya: Wahai
Rasulullah, jelas kami faham menolong orang yang dizhalimi tapi bagaimana kami
harus menolong orang yang berbuat zhalim?
Beliau bersabda: Pegang tangannya (agar tidak berbuat zhalim) . |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَشْعَثِ بْنِ سُلَيْمٍ قَالَ
سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ سُوَيْدٍ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ فَذَكَرَ عِيَادَةَ الْمَرِيضِ وَاتِّبَاعَ
الْجَنَائِزِ وَتَشْمِيتَ الْعَاطِسِ وَرَدَّ السَّلَامِ وَنَصْرَ الْمَظْلُومِ
وَإِجَابَةَ الدَّاعِي وَإِبْرَارَ الْمُقْسِمِ |
|
29.6/2265. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Ar Rabi' telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al
Asy'ats bin Sulaim berkata, aku mendengar Mu'awiyah bin Suwaid aku
mendengar Al Bara' bin 'Azib radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami
tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara pula. Maka Beliau
menyebutkan: Menjenguk orang sakit, mengiringi
jenazah, mendoakan orang yang bersin, membalas salam, menolong orang yang
dizholimi, memunuhi undangan dan berbuat adil dalam pembagian. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ أَبِي
بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ
بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ |
|
29.7/2266. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al 'Alaa' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Orang beriman terhadap orang beriman lainnya
bagaikan satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan. Dan Beliau
mendemontrasikannya dengan cara mengepalkan jari jemari Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الْمَاجِشُونُ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الظُّلْمُ
ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ |
|
29.8/2267. Telah menceritakan kepada kami Ahmad
binYunus telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Al Majisyun
telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin DInar dari 'Abdullah bin
'Umar radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Kezhaliman adalah mendatangkan kegelapan hari
qiyamat. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ إِسْحَاقَ
الْمَكِّيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِي مَعْبَدٍ
مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ
فَقَالَ اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ
اللَّهِ حِجَابٌ |
|
29.9/2268. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Musa telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan
kepada kami Zakariyya' bin Ishaq Al Makkiy dari Yahya bin 'Abdullah
bin Shaifiy dari Abu Ma'bad, maula Ibnu 'Abbas dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Mu'adz
ke negeri Yaman lalu bersabda: Berhati-hatilah
kamu terhadap do'anya orang yang dizhalimi karena antara do'anya dan Allah tidak
ada penghalangnya |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ
الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ
مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا
يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ
بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ
صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ
أَبِي أُوَيْسٍ إِنَّمَا سُمِّيَ الْمَقْبُرِيَّ لِأَنَّهُ كَانَ نَزَلَ نَاحِيَةَ
الْمَقَابِرِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَسَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ هُوَ مَوْلَى
بَنِي لَيْثٍ وَهُوَ سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ وَاسْمُ أَبِي سَعِيدٍ
كَيْسَانُ |
|
29.10/2269. Telah menceritakan kepada kami Adam
bin Abi Iyas telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Dza'bi telah
menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqburiy dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim)
terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta
kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu
tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari
qiyamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak
kezholimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan
saudaranya yang dizholiminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya.
Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy berkata, Isma'il bin Abi Uwais: Sa'id dipangil namanya dengan Al Maqburiy karena dia
pernah tinggal di pinggiran maqabir (kuburan). Berkata, Abu 'Abdullah Al
Bukhariy: Dan Sa'id Al Maqburiy adalah maula Bani Laits yang nama aslinya adalah
Sa'id bin Abi Sa'id sedangkan nama Abu Sa'id adalah Kaisan. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فِي هَذِهِ الْآيَةِ { وَإِنْ
امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا } قَالَتْ الرَّجُلُ
تَكُونُ عِنْدَهُ الْمَرْأَةُ لَيْسَ بِمُسْتَكْثِرٍ مِنْهَا يُرِيدُ أَنْ
يُفَارِقَهَا فَتَقُولُ أَجْعَلُكَ مِنْ شَأْنِي فِي حِلٍّ فَنَزَلَتْ هَذِهِ
الْآيَةُ فِي ذَلِكَ |
|
29.11/2270. Telah menceritakan kepada kami
Muhamamad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah
mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari
'Aisyah radliallahu 'anha tentang ayat ini QS An-Nisaa: 128): (Apabila seorang isteri takut suaminya akan berbuat
nusyuz (tidak mau menggaulinya) atau berlaku kasar terhadapnya), dia
('Aisyah radliallahu 'anha) berkata: Yaitu
jika seorang suami yang memiliki isteri namun dia tidak lagi mencintai dan
menggaulinya serta berkehendak untuk menceraikanya lalu isterinya berkata,
aku persilakan kamu meninggalkan aku namun jangan ceraikan aku, maka turunlah ayat ini. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَ مِنْهُ
وَعَنْ يَمِينِهِ غُلَامٌ وَعَنْ يَسَارِهِ الْأَشْيَاخُ فَقَالَ لِلْغُلَامِ
أَتَأْذَنُ لِي أَنْ أُعْطِيَ هَؤُلَاءِ فَقَالَ الْغُلَامُ لَا وَاللَّهِ يَا
رَسُولَ اللَّهِ لَا أُوثِرُ بِنَصِيبِي مِنْكَ أَحَدًا قَالَ فَتَلَّهُ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَدِهِ |
|
29.12/2271. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Abu Hazim bin Dinar dari Sahal bin Sa'ad As-Sa'idiy radliallahu
'anhu bahwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disuguhkan
minuman, lalu Beliau meminumnya sementara disamping kanan Beliau ada seorang
anak kecil sedangkan di sebelah kiri Beliau ada para orang-orang tua. Maka
Beliau berkata, kepada anak kecil itu: Apakah
kamu mengizinkan aku untuk memberi minuman ini kepada mereka? Anak kecil
itu berkata: Demi Allah, tidak wahai
Rasulullah, aku tidak akan mendahulukan seorangpun daripadaku selain
anda. Maka Beliau memberikan kepadanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي
طَلْحَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَمْرِو بْنِ سَهْلٍ
أَخْبَرَهُ أَنَّ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ظَلَمَ مِنْ
الْأَرْضِ شَيْئًا طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ |
|
29.13/2272. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
berkata, telah menceritakan kepadaku Tholhah bin 'Abdullah bahwa
'Abdurrahman bin 'Amru bin Sahal mengabarkan kepadanya bahwa Sa'id bin
Zaid radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Siapa yang pernah berbuat
aniaya terhadap sebidang tanah (di muka bumi ini) maka nanti dia akan dibebani
(dikalungkan pada lehernya) tanah dari tujuh bumi. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ عَنْ يَحْيَى
بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَنَّ أَبَا
سَلَمَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أُنَاسٍ خُصُومَةٌ فَذَكَرَ
لِعَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَقَالَتْ يَا أَبَا سَلَمَةَ اجْتَنِبْ
الْأَرْضَ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ ظَلَمَ
قِيدَ شِبْرٍ مِنْ الْأَرْضِ طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ |
|
29.14/2273. Telah menceritakan kepada kami Abu
Ma'mar telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits telah
menceritakan kepada kami Husain dari Yahya bin Abi Katsir berkata,
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim bahwa Abu Salamah
menceritakan kepadanya bahwa dia pernah bertengkar dengan seseorang lalu
diceritakan hal ini kepada 'Aisyah radliallahu 'anha, maka 'Aisyah
radliallahu 'anha berkata: Wahai Abu
Salamah hindarkanlah bertengkar dalam urusan tanah karena Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah bersabda: Siapa yang pernah berbuat aniaya
sejengkal saja (dalam perkara tanah) maka nanti dia akan dibebani (dikalungkan
pada lehernya) tanah dari tujuh petala bumi. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَخَذَ مِنْ
الْأَرْضِ شَيْئًا بِغَيْرِ حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى سَبْعِ
أَرَضِينَ |
|
29.15/2274. Telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Al
Mubarak telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari
Salim dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang
mengambil sesuatu (sebidang tanah) dari bumi yang bukan haknya maka pada hari
qiyamat nanti dia akan dibenamkan sampai tujuh bumi. |
|
|
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَبَلَةَ كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فِي
بَعْضِ أَهْلِ الْعِرَاقِ فَأَصَابَنَا سَنَةٌ فَكَانَ ابْنُ الزُّبَيْرِ
يَرْزُقُنَا التَّمْرَ فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَمُرُّ
بِنَا فَيَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى
عَنْ الْإِقْرَانِ إِلَّا أَنْ يَسْتَأْذِنَ الرَّجُلُ مِنْكُمْ أَخَاهُ |
|
29.16/2275. Telah menceritakan kepada kami Hafzh
bin 'Umar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jabalah;
Kami pernah tinggal di Madinah bersama orang-orang dari penduduk 'Iraq selama
setahun yang Ibnu Az Zubair memberi kami rezeki berupa kurma. Suatu hari Ibnu
'Umar radliallahu 'anhuma berjalan melewati kami lalu dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang qiran (mengambil dua dua kurma sekaligus ketika memakannya) kecuali
bila seseorang dari kalian meminta izin kepada saudaranya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُ أَبُو
شُعَيْبٍ كَانَ لَهُ غُلَامٌ لَحَّامٌ فَقَالَ لَهُ أَبُو شُعَيْبٍ اصْنَعْ لِي
طَعَامَ خَمْسَةٍ لَعَلِّي أَدْعُو النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَامِسَ خَمْسَةٍ وَأَبْصَرَ فِي وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْجُوعَ فَدَعَاهُ فَتَبِعَهُمْ رَجُلٌ لَمْ يُدْعَ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا قَدْ اتَّبَعَنَا أَتَأْذَنُ لَهُ
قَالَ نَعَمْ |
|
29.17/2276. Telah menceritakan kepada kami Abu
An-Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al
A'masy dari Abu Wa'il dari Abu Mas'ud: Ada seorang Kaum Anshar yang biasa dipanggil dengan
Abu Syu'aib memiliki pembantu sebagai tukang potong hewan (jagal). Berkata Abu
Syu'aib kepadanya: Buatkan aku makanan untuk lima orang, karena aku ingin
mengundang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagai tamu kelimaku. Dia melihat rasa lapar dari raut muka
Beliau. Lalu ia mengundang Beliau namun ada seseorang yang tidak diundang
ikut bersama mereka, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya orang ini mengikuti kami, apakah kamu
mengizinkannya? Dia menjawab: Iya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ |
|
29.18/2277. Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Mulaikah dari 'Aisyah
radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya orang yang paling dimurkai Allah adalah
penantang yang paling keras. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ
عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ
أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ أُمَّهَا أُمَّ سَلَمَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَخْبَرَتْهَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
سَمِعَ خُصُومَةً بِبَابِ حُجْرَتِهِ فَخَرَجَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ إِنَّمَا أَنَا
بَشَرٌ وَإِنَّهُ يَأْتِينِي الْخَصْمُ فَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ أَنْ يَكُونَ أَبْلَغَ
مِنْ بَعْضٍ فَأَحْسِبُ أَنَّهُ صَدَقَ فَأَقْضِيَ لَهُ بِذَلِكَ فَمَنْ قَضَيْتُ
لَهُ بِحَقِّ مُسْلِمٍ فَإِنَّمَا هِيَ قِطْعَةٌ مِنْ النَّارِ فَلْيَأْخُذْهَا
أَوْ فَلْيَتْرُكْهَا |
|
29.19/2278. Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku
Ibrahim bin Sa'ad dari Shalih dari Ibnu Syihab berkata,
telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa Zainab bunti
Ummu Salamah mengabarkan kepadanya bahwa ibunya, Ummu Salamah radliallahu
'anhah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan kepadanya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau mendengar dari balik pintu
rumah Beliau ada pertengkaran lalu Beliau keluar menemui mereka kemudian
bersabda: Aku ini hanyalah manusia biasa dan
sesungguhnya pertangkaran seringkali dilaporkan kepadaku. Dan bisa salah seorang
diantara kalian lebih pandai bersilat lidah daripada lainnya, lalu aku
menganggap dia benar kemudian aku berikan kepadanya sesuai pengakuannya itu.
Maka siapa yang aku putuskan menang dengan mencederai hak seorang muslim,
berarti itu adalah potongan dari api neraka. Karena itu hendaklah dia ambil atau
ditinggalkannya. |
|
|
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا أَوْ كَانَتْ فِيهِ
خَصْلَةٌ مِنْ أَرْبَعَةٍ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا
خَاصَمَ فَجَرَ |
|
29.20/2279. Telah menceritakan kepada kami
Bisyir bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abdullah bin
Murrah dari Masruq dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu
'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada empat hal yang bila ada pada seseorang berarti
dia adalah munafiq atau siapa yang memiliki empat kebiasaan (tabi'at) berarti
itu tabiat munafiq sampai dia meninggalkannya, yaitu jika berbicara dusta, jika
berjanji ingkar, jika membuat kesepakatan khiyanat dan jika bertengkar (ada
perselisihan) maka dia curang. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ جَاءَتْ هِنْدُ بِنْتُ عُتْبَةَ
بْنِ رَبِيعَةَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ
مِسِّيكٌ فَهَلْ عَلَيَّ حَرَجٌ أَنْ أُطْعِمَ مِنْ الَّذِي لَهُ عِيَالَنَا
فَقَالَ لَا حَرَجَ عَلَيْكِ أَنْ تُطْعِمِيهِمْ بِالْمَعْرُوفِ |
|
29.21/2280. Telah menceritakan kepada kami Abu
Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy
telah menceritakan kepadaku 'Urwah dari 'Aisyah radliallahu 'anha
berkata; Hindun binti 'Utbah datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu berkata: "Abu Sufyan adalah seorang yang kikir, apakah aku berdosa
bila aku ambil dari hartanya untuk memberi makan keluarga kami? '. Maka Beliau
bersabda: "Tidak dosa atasmu jika kamu beri
makan mereka dengan cara yang ma'ruf (wajar). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ عَنْ
أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْنَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ تَبْعَثُنَا فَنَنْزِلُ بِقَوْمٍ لَا
يَقْرُونَا فَمَا تَرَى فِيهِ فَقَالَ لَنَا إِنْ نَزَلْتُمْ بِقَوْمٍ فَأُمِرَ
لَكُمْ بِمَا يَنْبَغِي لِلضَّيْفِ فَاقْبَلُوا فَإِنْ لَمْ يَفْعَلُوا فَخُذُوا
مِنْهُمْ حَقَّ الضَّيْفِ |
|
29.22/2281. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits
berkata, telah menceritakan kepadaku Yazid dari Abu Al Khair dari
'Uqbah bin 'Amir berkata; Kami bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam: Bila anda mengutus kami dalam suatu perjalanan lalu kami singgah di
suatu kaum (kampung) namun mereka tidak melayani kami (memberikan hak tamu) apa
pendapat anda dalam masalah ini? Maka Beliau
bersabda: Bagi kita, bila kalian singgah di suatu kaum diperintahkan bagi
kalian untuk mendapatkan apa yang seharusnya didapat sebagai tamu, maka mintalah
kepada mereka. Bila mereka tidak menunaikannya ambillah dari mereka sebatas hak
tamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ
وَأَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ حِينَ تَوَفَّى اللَّهُ نَبِيَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ الْأَنْصَارَ اجْتَمَعُوا فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ فَقُلْتُ
لِأَبِي بَكْرٍ انْطَلِقْ بِنَا فَجِئْنَاهُمْ فِي سَقِيفَةِ بَنِي
سَاعِدَةَ |
|
29.23/2282. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb berkata,
telah menceritakan kepadaku Malik telah menceritakan kapadaku
Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kapadaku 'Ubaidullah
bin 'Abdullah bin 'Utbah bahwa Ibnu 'Abbas mengabarkan kepadanya dari
'Umar radliallahu 'anhum berkata: Ketika Allah subhanahu wata'ala mewafatkan nabiNya
shallallahu 'alaihi wasallam, orang-orang Anshar berkumpul di aula pertemuan
Bani Sa'idah. Maka aku katakan kepada Abu Bakar; Mari kita kesana. Maka kami pun mendatangi mereka di aula pertemuan
Bani Sa'idah itu. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمْنَعْ جَارٌ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَهُ فِي
جِدَارِهِ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ مَا لِي أَرَاكُمْ عَنْهَا مُعْرِضِينَ
وَاللَّهِ لَأَرْمِيَنَّ بِهَا بَيْنَ أَكْتَافِكُمْ |
|
29.24/2283. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Janganlah seseorang melarang tetangganya untuk
menyandarkan kayunya di dinding rumahnya. Kemudian Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata: Jangan sampai aku
lihat kalian menolak ketentuan hukum ini. Demi Allah, kalau sampai terjadi, akan
aku lempar kayu-kayu itu menimpa samping kalian. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ أَبُو يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كُنْتُ
سَاقِيَ الْقَوْمِ فِي مَنْزِلِ أَبِي طَلْحَةَ وَكَانَ خَمْرُهُمْ يَوْمَئِذٍ
الْفَضِيخَ فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنَادِيًا
يُنَادِي أَلَا إِنَّ الْخَمْرَ قَدْ حُرِّمَتْ قَالَ فَقَالَ لِي أَبُو طَلْحَةَ
اخْرُجْ فَأَهْرِقْهَا فَخَرَجْتُ فَهَرَقْتُهَا فَجَرَتْ فِي سِكَكِ الْمَدِينَةِ
فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ قَدْ قُتِلَ قَوْمٌ وَهِيَ فِي بُطُونِهِمْ فَأَنْزَلَ
اللَّهُ { لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا
طَعِمُوا } الْآيَةَ |
|
29.25/2284. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdur Rahim Abu Yahya telah mengabarkan kepada kami
'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu: Aku pernah menjamu suatu kaum dengan minuman di
rumah Abu Tholhah. Saat itu khamar (arak, minuman keras) mereka adalah Al
Fadhikh (arak terbuat dari buah kurma). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan seorang penyeru untuk menyerukan bahwa khamar telah
diharamkan. Anas berkata: Maka Abu
Tholhah berkata, kepadaku: Keluar dan tumpahkanlah. Maka aku keluar lalu aku tumpahkan. Maka khamar
mengalirdi jalan-jalan kota Madinah. Kemudian sebagian kaum berkata;
Telah wafat sebagian orang sedangkan di perut mereka masih ada khamar,
maka Allah subhanahu wata'ala menurunkan firmanNya (QS Alu 'Imran ayat 93 yang
artinya): (Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan
yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu…) |
|
|
حَدَّثَنَا
مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ فَقَالُوا مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا
هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا قَالَ فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا
الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ قَالَ
غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ
وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ |
|
29.26/2285. Telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Fadhalah telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar Hafsh bin
Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu
Sa'id AL Khudriy radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Janganlah kalian duduk duduk di
pinggir jalan. Mereka bertanya: Itu
kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi majelis tempat
kami bercengkrama. Beliau bersabda: Jika kalian tidak mau meninggalkan majelis seperti
itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut. Mereka bertanya: Apa hak jalan itu? Beliau menjawab: Menundukkan pandangan, menyingkirkan halangan,
menjawab salam dan amar ma'ruf nahiy munkar. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ
عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ
اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ
خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ الْعَطَشِ فَقَالَ
الرَّجُلُ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنْ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ
بَلَغَ مِنِّي فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَا خُفَّهُ مَاءً فَسَقَى الْكَلْبَ
فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّه وَإِنَّ لَنَا فِي
الْبَهَائِمِ لَأَجْرًا فَقَالَ فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ |
|
29.27/2286. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumayya, maula Abu
Bakar dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan, lalu dia
merasakan kehausan yang sangat. Kemudian dia dapatkan sebuah sumur lalu dia
turun ke sumur itu lalu minum dari air sumur tersebut. Kemudian dia keluar
ternyata didapatkannya seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya
menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata: Anjing ini
sedang kehausan seperti yang aku alami tadi.
Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air dan
sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik keatas lalu memberi anjing
itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya.
Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kita
akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan? Beliau shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: Terhadap setiap
makhluq bernyawa diberi pahala. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
عُرْوَةَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَشْرَفَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُطُمٍ مِنْ آطَامِ
الْمَدِينَةِ ثُمَّ قَالَ هَلْ تَرَوْنَ مَا أَرَى إِنِّي أَرَى مَوَاقِعَ
الْفِتَنِ خِلَالَ بُيُوتِكُمْ كَمَوَاقِعِ الْقَطْرِ |
|
29.28/2287. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Uyainah dari Az Zuhriy dari 'Urwah aku mendengar 'Usamah
radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam naik ke atas salah satu dari benteng-benteng
Madinah lalu bersabda: Apakah kalian melihat sebagaimana aku melihat?
Sungguh aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah kalian
seperti tempat jatuhnya tetesan (air hujan) . |
|
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي ثَوْرٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمْ أَزَلْ حَرِيصًا
عَلَى أَنْ أَسْأَلَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ الْمَرْأَتَيْنِ مِنْ
أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّتَيْنِ قَالَ اللَّهُ
لَهُمَا { إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا } فَحَجَجْتُ
مَعَه فَعَدَلَ وَعَدَلْتُ مَعَهُ بِالْإِدَاوَةِ فَتَبَرَّزَ حَتَّى جَاءَ
فَسَكَبْتُ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ الْإِدَاوَةِ فَتَوَضَّأَ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ
الْمُؤْمِنِينَ مَنْ الْمَرْأَتَانِ مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّتَانِ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمَا { إِنْ
تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا } فَقَالَ وَا عَجَبِي لَكَ يَا
ابْنَ عَبَّاسٍ عَائِشَةُ وَحَفْصَةُ ثُمَّ اسْتَقْبَلَ عُمَرُ الْحَدِيثَ
يَسُوقُهُ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ وَجَارٌ لِي مِنْ الْأَنْصَارِ فِي بَنِي
أُمَيَّةَ بْنِ زَيْدٍ وَهِيَ مِنْ عَوَالِي الْمَدِينَةِ وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ
النُّزُولَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَنْزِلُ يَوْمًا
وَأَنْزِلُ يَوْمًا فَإِذَا نَزَلْتُ جِئْتُهُ مِنْ خَبَرِ ذَلِكَ الْيَوْمِ مِنْ
الْأَمْرِ وَغَيْرِهِ وَإِذَا نَزَلَ فَعَلَ مِثْلَهُ وَكُنَّا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ
نَغْلِبُ النِّسَاءَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى الْأَنْصَارِ إِذَا هُمْ قَوْمٌ
تَغْلِبُهُمْ نِسَاؤُهُمْ فَطَفِقَ نِسَاؤُنَا يَأْخُذْنَ مِنْ أَدَبِ نِسَاءِ
الْأَنْصَارِ فَصِحْتُ عَلَى امْرَأَتِي فَرَاجَعَتْنِي فَأَنْكَرْتُ أَنْ
تُرَاجِعَنِي فَقَالَتْ وَلِمَ تُنْكِرُ أَنْ أُرَاجِعَكَ فَوَاللَّهِ إِنَّ
أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ليُرَاجِعْنَهُ وَإِنَّ
إِحْدَاهُنَّ لَتَهْجُرُهُ الْيَوْمَ حَتَّى اللَّيْلِ فَأَفْزَعَنِي فَقُلْتُ
خَابَتْ مَنْ فَعَلَ مِنْهُنَّ بِعَظِيمٍ ثُمَّ جَمَعْتُ عَلَيَّ ثِيَابِي
فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَقُلْتُ أَيْ حَفْصَةُ أَتُغَاضِبُ إِحْدَاكُنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْيَوْمَ حَتَّى اللَّيْلِ
فَقَالَتْ نَعَمْ فَقُلْتُ خَابَتْ وَخَسِرَتْ أَفَتَأْمَنُ أَنْ يَغْضَبَ اللَّهُ
لِغَضَبِ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَهْلِكِينَ لَا
تَسْتَكْثِرِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا
تُرَاجِعِيهِ فِي شَيْءٍ وَلَا تَهْجُرِيهِ وَاسْأَلِينِي مَا بَدَا لَكِ وَلَا
يَغُرَّنَّكِ أَنْ كَانَتْ جَارَتُكَ هِيَ أَوْضَأَ مِنْكِ وَأَحَبَّ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ عَائِشَةَ وَكُنَّا
تَحَدَّثْنَا أَنَّ غَسَّانَ تُنْعِلُ النِّعَالَ لِغَزْوِنَا فَنَزَلَ صَاحِبِي
يَوْمَ نَوْبَتِهِ فَرَجَعَ عِشَاءً فَضَرَبَ بَابِي ضَرْبًا شَدِيدًا وَقَالَ
أَنَائِمٌ هُوَ فَفَزِعْتُ فَخَرَجْتُ إِلَيْهِ وَقَالَ حَدَثَ أَمْرٌ عَظِيمٌ
قُلْتُ مَا هُوَ أَجَاءَتْ غَسَّانُ قَالَ لَا بَلْ أَعْظَمُ مِنْهُ وَأَطْوَلُ
طَلَّقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِسَاءَهُ قَالَ قَدْ
خَابَتْ حَفْصَةُ وَخَسِرَتْ كُنْتُ أَظُنُّ أَنَّ هَذَا يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ
فَجَمَعْتُ عَلَيَّ ثِيَابِي فَصَلَّيْتُ صَلَاةَ الْفَجْرِ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ مَشْرُبَةً لَهُ فَاعْتَزَلَ فِيهَا
فَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَإِذَا هِيَ تَبْكِي قُلْتُ مَا يُبْكِيكِ أَوَلَمْ
أَكُنْ حَذَّرْتُكِ أَطَلَّقَكُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَتْ لَا أَدْرِي هُوَ ذَا فِي الْمَشْرُبَةِ فَخَرَجْتُ فَجِئْتُ
الْمِنْبَرَ فَإِذَا حَوْلَهُ رَهْطٌ يَبْكِي بَعْضُهُمْ فَجَلَسْتُ مَعَهُمْ
قَلِيلًا ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَجِدُ فَجِئْتُ الْمَشْرُبَةَ الَّتِي هُوَ فِيهَا
فَقُلْتُ لِغُلَامٍ لَهُ أَسْوَدَ اسْتَأْذِنْ لِعُمَرَ فَدَخَلَ فَكَلَّمَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ خَرَجَ فَقَالَ ذَكَرْتُكَ
لَهُ فَصَمَتَ فَانْصَرَفْتُ حَتَّى جَلَسْتُ مَعَ الرَّهْطِ الَّذِينَ عِنْدَ
الْمِنْبَرِ ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَجِدُ فَجِئْتُ فَذَكَرَ مِثْلَهُ فَجَلَسْتُ
مَعَ الرَّهْطِ الَّذِينَ عِنْدَ الْمِنْبَرِ ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَجِدُ فَجِئْتُ
الْغُلَامَ فَقُلْتُ اسْتَأْذِنْ لِعُمَرَ فَذَكَرَ مِثْلَهُ فَلَمَّا وَلَّيْتُ
مُنْصَرِفًا فَإِذَا الْغُلَامُ يَدْعُونِي قَالَ أَذِنَ لَكَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلْتُ عَلَيْهِ فَإِذَا هُوَ مُضْطَجِعٌ
عَلَى رِمَالِ حَصِيرٍ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ فِرَاشٌ قَدْ أَثَّرَ الرِّمَالُ
بِجَنْبِهِ مُتَّكِئٌ عَلَى وِسَادَةٍ مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيفٌ فَسَلَّمْتُ
عَلَيْهِ ثُمَّ قُلْتُ وَأَنَا قَائِمٌ طَلَّقْتَ نِسَاءَكَ فَرَفَعَ بَصَرَهُ
إِلَيَّ فَقَالَ لَا ثُمَّ قُلْتُ وَأَنَا قَائِمٌ أَسْتَأْنِسُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ لَوْ رَأَيْتَنِي وَكُنَّا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ نَغْلِبُ النِّسَاءَ فَلَمَّا
قَدِمْنَا عَلَى قَوْمٍ تَغْلِبُهُمْ نِسَاؤُهُمْ فَذَكَرَهُ فَتَبَسَّمَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُلْتُ لَوْ رَأَيْتَنِي
وَدَخَلْتُ عَلَى حَفْصَةَ فَقُلْتُ لَا يَغُرَّنَّكِ أَنْ كَانَتْ جَارَتُكِ هِيَ
أَوْضَأَ مِنْكِ وَأَحَبَّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يُرِيدُ عَائِشَةَ فَتَبَسَّمَ أُخْرَى فَجَلَسْتُ حِينَ رَأَيْتُهُ تَبَسَّمَ
ثُمَّ رَفَعْتُ بَصَرِي فِي بَيْتِهِ فَوَاللَّهِ مَا رَأَيْتُ فِيهِ شَيْئًا
يَرُدُّ الْبَصَرَ غَيْرَ أَهَبَةٍ ثَلَاثَةٍ فَقُلْتُ ادْعُ اللَّهَ فَلْيُوَسِّعْ
عَلَى أُمَّتِكَ فَإِنَّ فَارِسَ وَالرُّومَ وُسِّعَ عَلَيْهِمْ وَأُعْطُوا
الدُّنْيَا وَهُمْ لَا يَعْبُدُونَ اللَّهَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَوَفِي
شَكٍّ أَنْتَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ
طَيِّبَاتُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
اسْتَغْفِرْ لِي فَاعْتَزَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ
أَجْلِ ذَلِكَ الْحَدِيثِ حِينَ أَفْشَتْهُ حَفْصَةُ إِلَى عَائِشَةَ وَكَانَ قَدْ
قَالَ مَا أَنَا بِدَاخِلٍ عَلَيْهِنَّ شَهْرًا مِنْ شِدَّةِ مَوْجِدَتِهِ
عَلَيْهِنَّ حِينَ عَاتَبَهُ اللَّهُ فَلَمَّا مَضَتْ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ دَخَلَ
عَلَى عَائِشَةَ فَبَدَأَ بِهَا فَقَالَتْ لَهُ عَائِشَةُ إِنَّكَ أَقْسَمْتَ أَنْ
لَا تَدْخُلَ عَلَيْنَا شَهْرًا وَإِنَّا أَصْبَحْنَا لِتِسْعٍ وَعِشْرِينَ
لَيْلَةً أَعُدُّهَا عَدًّا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ وَكَانَ ذَلِكَ الشَّهْرُ تِسْعًا وَعِشْرِينَ
قَالَتْ عَائِشَةُ فَأُنْزِلَتْ آيَةُ التَّخْيِيرِ فَبَدَأَ بِي أَوَّلَ امْرَأَةٍ
فَقَالَ إِنِّي ذَاكِرٌ لَكِ أَمْرًا وَلَا عَلَيْكِ أَنْ لَا تَعْجَلِي حَتَّى
تَسْتَأْمِرِي أَبَوَيْكِ قَالَتْ قَدْ أَعْلَمُ أَنَّ أَبَوَيَّ لَمْ يَكُونَا
يَأْمُرَانِي بِفِرَاقِكَ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ { يَا أَيُّهَا
النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ إِلَى قَوْلِهِ عَظِيمًا } قُلْتُ أَفِي هَذَا
أَسْتَأْمِرُ أَبَوَيَّ فَإِنِّي أُرِيدُ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ
الْآخِرَةَ ثُمَّ خَيَّرَ نِسَاءَهُ فَقُلْنَ مِثْلَ مَا قَالَتْ
عَائِشَةُ |
|
29.29/2288. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail
dari Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin
'Abdullah bin Abu Tsaur dari 'Abdullah bin 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata: Aku selalu antusias untuk bertanya
kepada 'Umar tentang dua wanita diantara isteri-isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang Allah berfirman kepada keduanya: (Jika kamu berdua
bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk
menerima kebaikan) …QS At-Tahrim 4). Maka aku kunjungi dia namun dia menghindar
dan aku susul dia dengan membawa kantong terbuat dari kulit berisi air hingga
dia datang, lalu aku tuangkan air dari kantong air tadi keatas kedua tangannya
hingga dia berwudhu' lalu aku tanya: Wahai
amirul mu'minin, siapakah dua wanita dari isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang Allah berfirman kepadanya (Jika kamu berdua bertaubat
kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima
kebaikan) …), maka dia menjawab: Aku heran
kepadamu wahai Ibnu 'Abbas!, dia adalah 'Aisyah dan Hafshah. Kemudian
'Umar menyebutkan hadits, katanya: Aku dan
tetanggaku dari Anshar berada di desa Banu Umayyah bin Zaid, termasuk suku
kepercayaan di Madinah dan kami saling bergantian menemui Rasul shallallahu
'alaihi wasallam. Sehari aku yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam,
hari lain dia yang menemui Beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Jika giliranku
menemui Beliau, aku menanyakan seputar wahyu yang turun hari itu dan perkara
lainnya. Dan jika giliran tetangguku itu, ia pun melakukan hal sama. Kami adalah
kaum Quraisy yang bisa menundukkan para isteri, hingga ketika kami mendatangi
Kaum Anshar, ternyata mereka adalah sebuah kaum yang ditundukkan oleh
isteri-isteri mereka. Lalu isteri-isteri kami segera saja meniru kebiasaan
wanita Anshar tersebut. Suatu hari aku nasehati isteriku tapi dia membantahku
dan aku larang dia membantahku tapi dia berkata: Kenapa kamu melarang aku
membantahmu? Demi Allah, sesungguhnya hari ini isteri-isteri Nabi Shallallahu
'alaihiwasallam telah membantah Beliau bahkan seorang dari mereka tidak
berbicara kepada Beliau hingga malam hari. Aku
kaget mendengar itu lalu aku katakan: Sangat celakalah diantara kalian
orang yang berbuat hal seperti ini. Kemudian
aku bergegas untuk menemui Hafshah lalu aku bertanya: Wahai Hafshah,
apakah salah seorang dari kalian hari ini telah membantah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam hingga malam hari? Dia
menjawab: Iya. Aku katakan:
Celaka dan rugilah. Apakah kalian merasa aman dari murka Allah disebabkan
RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam marah lalu kalian menjadi binasa?
Janganlah kalian menuntut terlalu banyak kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan jangan kalian membantahnya tentang suatu apapun dan jangan pula
kalian menghindar untuk berbicara dengan Beliau. Mintalah kepadaku apa yang
menjadi keperluanmu dan jangan kamu cemburu bila ada (isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam), madu kamu, yang lebih cantik dan lebih dicintai oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Yang
dimaksudkannya adalah 'Aisyah radliallahu 'anha. Suatu hari kami membicarakan
suku Ghossan sebagai tukang sepatu yang biasanya menyiapkan sepatu kami untuk
perang. Maka sahabatku pergi (menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)
pada hari gilirannya lalu dia kembali pada waktu 'Isya dengan mengetuk rumahku
dengan sangat keras seraya berkata: Apakah dia sudah tidur? Aku kaget lalu keluar menemuinya. Dia berkata:
Telah terjadi masalah besar. Aku
bertanya: Masalah apa itu? Apakah suku Ghassan sudah datang? Dia menjawab: Bukan, bahkan urusannya lebih
penting dan lebih panjang dari masalah itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceraikan isteri-isteri Beliau. 'Umar berkata: Sungguh celaka dan rugilah Hafshah. Aku mengira hal
ini tidak akan terjadi. Maka aku lipat pakaianku kemudian aku shalat Shubuh
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu Beliau memasuki bilik yang tinggi
dan mengasingkan diri disana. Maka aku menemui Hafshah yang ternyata sedang
menangis lalu aku bertanya: Apa yang membuatmu menangis, bukankah aku
sudah peringatkan kamu? Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menceraikan kalian? Dia menjawab: Aku
tidak tahu, sekarang Beliau berada di tempat pengasingannya. Maka aku keluar lalu mendatangi mimbar ternyata di
sekelilingnya ada sejumlah orang (kurang dari sepuluh) yang sedang berkumpul
diantaranya ada yang menangis. Maka aku duduk bersama mereka sebentar lalu aku
sangat ingin mendatangi tempat pengasingan tempat Beliau berdiam disana. Aku
katakan kepada Aswad, anak kecil pembantu Beliau: Mintakanlah izin untuk
'Umar? Maka dia masuk dan berbicara dengan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu keluar dan berkata: Aku sudah
sampaikan tentang maksudmu namun Beliau diam saja. Maka kemudian aku kembali dan berkumpul bersama
orang-orang yang berada dekat mimbar. Sesaat kemudian timbul lagi keinginanku
maka aku temui anak kecil itu lalu aku sampaikan maksudku seperti tadi dan
diapun menjawab seperti tadi pula. Maka aku kembali duduk bersama orang-orang
yang berada dekat mimbar. Ternyata timbul lagi keinginanku, maka aku datangi
lagi anak kecil itu dan aku katakan: Mintakanlah izin untuk 'Umar? Maka dia menjawab seperti tadi pula. Ketika aku
hendak kembali, anak kecil itu memanggilku dan berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan kamu masuk. Maka aku masuk menemui Beliau yang ketika itu
Beliau sedang berbaring diatas pasir sebagai kasurnya, dan tidak ada kasur yang
menengahi antara pasir dan beliau sehingga pasir itu membekas pada sisi badan
Beliau, Beliau bersandar diatas bantal yang terbuat dari kulit yang isinya
sabut. Aku memberi salam kepada Beliau lalu aku berkata dalam posisi tetap
berdiri: Apakah anda telah menceraikan isteri-isteri anda. Maka Beliau memandang ke arahku lalu berkata:
Tidak. Kemudian aku katakan:
Apakah anda merasa tidak enak karena melihat aku? Kami ini adalah orang Quraisy yang biasa
menundukkan isteri-isteri. Ketika kami datang disini bertemu dengan Kaum yang
mereka ditundukkan oleh isteri-isteri mereka. Maka 'Umar menceritakan.
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Kemudian aku katakan: Bagaimana seandainya anda melihatku menemui Hafshah
dan aku katakan kepadanya: Jangan kamu cemburu bila ada (isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam), madu kamu, yang lebih cantik dan lebih dicintai
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Yang dimaksudkan Umar adalah 'Aisyah radliallahu 'anha. Maka Beliau tersenyum
lagi. Lalu aku duduk ketika melihat Beliau tersenyum lalu aku memandang ke rumah
Beliau. Demi Allah, aku tidak melihat apapun disana, karena mataku bolak balik
melihat tidak kurang dari tiga kali. Lalu aku katakan: Mintalah kepada
Allah agar melapangkan dunia buat ummat anda karena bangsa Persia dan Ramawi
saja dilapangkan dan diberikan dunia padahal mereka tidak menyembah Allah. Saat itu Beliau sedang berbaring lalu berkata:
Apakah kamu ragu wahai Ibnu Al Khaththob? Mereka itulah kaum yang telah
disegerakan kebaikan mereka dalam kehidupan dunia ini. Aku katakan: Wahai Rasulullah, mohonkanlah
ampun buatku. Ternyata disebabkan kalimatku
seperti tadilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengasingkan diri ketika
Hafshah menyampaikannya kepada 'Aisyah radliallahu 'anha. Sebelumnya Beliau
telah berkata: Aku tidak akan tinggal bersama mereka selama satu bulan karena
disebabkan kesalnya Beliau terhadap mereka setelah Allah menegur Beliau. Ketika
telah berlalu masa selama dua puluh sembilan hari, yang pertama kali Beliau
datangi adalah 'Aisyah. Maka 'Aisyah berkata, kepada Beliau: Anda sudah
bersumpah untuk tidak mendatangi kami selama satu bulan, sedangkan hari ini kita
baru melewati malam kedua puluh sembilan, aku sudah menghitungnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
Bulan ini berjumlah dua puluh sembilan hari. Pada bulan itu memang berjumlah dua puluh sembilan
hari. Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: Maka turunlah ayat
takhyiir (pilihan). Maka Beliau memulainya dari aku sebagai yang pertama dari
isteri-isteri Beliau. Beliau berkata: Sesungguhnya aku mengingatkan kamu pada suatu urusan
yaitu janganlah kamu tergesa-gesa hingga kamu meminta pendapat kedua
orangtuamu. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: Aku sudah mengetahui bahwa kedua orangtuaku tidaklah
menyuruh aku untuk bercerai dari anda Kemudian Beliau berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman: (Wahai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu … hingga sampai pada firmanNya … pahala
yang besar) QS Al Ahzab: 28 -29). Aisyah radliallahu 'anha berkata: Apakah begitu kedua orangtuaku memerintahkannya?
Sungguh aku lebih memilih Allah, RasulNya dan kehidupan akhirat. Kemudian
para isteri Beliau memilih hal yang sama lalu mereka berkata, seperti yang
diucapkan 'Aisyah radliallahu 'anha. |
|
|
حَدَّثَنَا
ابْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا الْفَزَارِيُّ عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ آلَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ نِسَائِهِ شَهْرًا وَكَانَتْ انْفَكَّتْ قَدَمُهُ فَجَلَسَ فِي
عُلِّيَّةٍ لَهُ فَجَاءَ عُمَرُ فَقَالَ أَطَلَّقْتَ نِسَاءَكَ قَالَ لَا
وَلَكِنِّي آلَيْتُ مِنْهُنَّ شَهْرًا فَمَكَثَ تِسْعًا وَعِشْرِينَ ثُمَّ نَزَلَ
فَدَخَلَ عَلَى نِسَائِهِ |
|
29.30/2289. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Salam telah menceritakan kepada kami Al Fazariy dari Humaid Ath
Thawil dari Anas radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam meninggalkan isteri-isteri Beliau selama satu bulan dan
melepaskan kedua kaki Beliau (tidak turun) lalu tinggal di ruangan khusu Beliau
(tempat pengasingan). Lalu datang 'Umar seraya berkata: Apakah anda telah menceraikan isteri-isri
anda? Beliau menjawab: Tidak, tetapi
aku berpaling dari mereka selama satu bulan. Beliau berdiam disana selama
dua puluh sembilah hari kemudian turun dan menemui isteri-isteri
Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيُّ
قَالَ أَتَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ دَخَلَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلْتُ إِلَيْهِ
وَعَقَلْتُ الْجَمَلَ فِي نَاحِيَةِ الْبَلَاطِ فَقُلْتُ هَذَا جَمَلُكَ فَخَرَجَ
فَجَعَلَ يُطِيفُ بِالْجَمَلِ قَالَ الثَّمَنُ وَالْجَمَلُ لَكَ |
|
29.31/2290. Telah menceritakan kepada kami
Muslim telah menceritakan kepada kami Abu 'Aqil telah menceritakan
kepada kami Abu Al Mutawakkil An-Najiy berkata; Aku menemui Jabir bin
'Abdullah radliallahu 'anhuma yang berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasuki masjid
lalu aku ikut masuk menemui Beliau sementara unta aku ikat pada batu di depan
masjid lalu aku katakan: Ini unta anda.
Maka Beliau keluar lalu mendekati unta kemudian bersabda: 'Unta dan uang jualnya
buat kamu. |
|
|
حَدَّثَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ
حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ قَالَ لَقَدْ أَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا |
|
29.32/2291. Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb dari Syu'bah dari Manshur dari Abu
Wa'il dari Hudzaifah radliallahu 'anhu berkata: Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam atau katanya Sungguh aku
pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kencing di tempat pembuangan
kotoran sambil berdiri. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ
عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ |
|
29.33/2292. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu
menemuklan potongan duri di jalan lalu diambilnya. Kemudian dia bersyukur kepada
Allah maka Allah mengampuninya. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ
خِرِّيتٍ عَنْ عِكْرِمَةَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَشَاجَرُوا فِي
الطَّرِيقِ بِسَبْعَةِ أَذْرُعٍ |
|
29.34/2293. Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Az
Zubair bin Khirrit dari 'Ikrimah aku mendengar Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata: Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah menetapkan jika kalian berselisih tentang
jalan supaya membaginya sepanjang tujuh hasta. |
|
|
حَدَّثَنَا
آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ
سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ الْأَنْصَارِيَّ وَهُوَ جَدُّهُ أَبُو
أُمِّهِ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النُّهْبَى
وَالْمُثْلَةِ |
|
29.35/2294. Telah menceritakan kepada kami Adam
bin Abi Iyas telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami 'Adiy bin Tsabit aku mendengar 'Abdullah bin
Yazid AL Anshariy dan 'Abdullah ini adalah kakeknya 'Adiy dari pihak ibunya,
berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
telah melarang merampas harta orang dan membuat gambar. |
|
|
حَدَّثَنَا
سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ حَدَّثَنَا عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ
يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا
يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ
يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَعَنْ سَعِيدٍ وَأَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ إِلَّا
النُّهْبَةَ |
|
29.36/2295. Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Ufair berkata, telah menceritakan kepadaku Al Laits telah
menceritakan kepada kami 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Bakar
bin 'Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang
pezina tidak sempurna imannya ketika sedang berzina, dan seorang peminum khamar
tidak sempurna imannya ketika sedang minum-minum dan seorang pencuri idak
sempurna imannya ketika sedang mencuri dan seorang yang merampas hak orang agar
pandangan manusia tertuju kepadanya tidak sempurna imannya ketika dia
merampasnya. Dan dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
hadits ini juga kecuali tentang An-Nublah (merampas hak orang). |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ قَالَ
أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا فَيَكْسِرَ
الصَّلِيبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيضَ الْمَالُ
حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ |
|
29.37/2296. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Az Zuhriy berkata, telah menceritakan kepadaku
Sa'id bin Al Musayyab dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak akan terjadi qiyamat hingga Isa bin Maryam
turun sebagai hakim yang adil yang dia menghancurkan salib, membunuh babi,
membebaskan jizyah dan harta melimpa ruah sampai tidak ada seorang pun yang mau
menerimanya. |
|
|
حَدَّثَنَا
أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ
سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى نِيرَانًا تُوقَدُ يَوْمَ خَيْبَرَ قَالَ عَلَى مَا
تُوقَدُ هَذِهِ النِّيرَانُ قَالُوا عَلَى الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ قَالَ
اكْسِرُوهَا وَأَهْرِقُوهَا قَالُوا أَلَا نُهَرِيقُهَا وَنَغْسِلُهَا قَالَ
اغْسِلُوا قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَانَ ابْنُ أَبِي أُوَيْسٍ يَقُولُ الْحُمُرِ
الْأَنْسِيَّةِ بِنَصْبِ الْأَلِفِ وَالنُّونِ |
|
29.38/2297. Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim Adh-Dhohhak bin Makhlad dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari
Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat api yang dinyalakan pada perang Khaibar. Beliau bertanya: Untuk apa api itu dinyalakan? Mereka
menjawab: Untuk daging keledai piaraan
manusia. Beliau berkata: Hancurkan dan
bakarlah. Mereka bertanya: Apakah kita
bakar lalu kita cuci (bersihkan)? Beliau berkata: Bersihkanlah. Berkata, Abu 'Abdullah Al
Bukhariy: Ibnu Abu Uwais berkata, Al Humur Al Insiyah dengan huruf alif dan nun
manshub. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي نَجِيحٍ
عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ
وَحَوْلَ الْكَعْبَةِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ نُصُبًا فَجَعَلَ يَطْعُنُهَا
بِعُودٍ فِي يَدِهِ وَجَعَلَ يَقُولُ { جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ }
الْآيَةَ |
|
29.39/2298. Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Najih dari Mujahid dari Abu
Ma'mar dari 'Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke Ka'bah saat yang ketika itu berisi tiga
ratus enam puluh patung, lalu Beliau menusuk dan menghancurkannya dengan
menggunakan tongkat yang ada di tangan Beliau seraya berkata: Telah datang kebenaran dan sirnalah
kebathilan, QS Al Isra' ayat 81. |
|
|
حَدَّثَنَا
إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ
الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا كَانَتْ اتَّخَذَتْ
عَلَى سَهْوَةٍ لَهَا سِتْرًا فِيهِ تَمَاثِيلُ فَهَتَكَهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاتَّخَذَتْ مِنْهُ نُمْرُقَتَيْنِ فَكَانَتَا فِي
الْبَيْتِ يَجْلِسُ عَلَيْهِمَا |
|
29.40/2299. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Al Mundzir telah menceritakan kepada kami Anas bin
'Iyadh dari 'Ubaidullah bin 'Umar dari 'Abdurrahman bin Al
Qasim dari bapaknya, Al Qasim dari 'Aisyah radliallahu 'anha
bahwa dia tanpa sengaja memiliki tabir yang padanya ada gambar. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam merobeknya. Kemudian dia ('Aisyah) mengambil dan
membuatnya menjadi dua bantal yang dipakai dirumah sebagai alas duduk
Beliau. |
|
|
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ هُوَ ابْنُ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو الْأَسْوَدِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ |
|
29.41/2300. Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Sa'id, dia adalah
anak dari Abu Ayyub berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Al Aswad
dari 'Ikrimah dari 'Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhuma
berkata, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang terbunuh karena membela hartanya maka dia
syahid. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ عِنْدَ
بَعْضِ نِسَائِهِ فَأَرْسَلَتْ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ مَعَ خَادِمٍ
بِقَصْعَةٍ فِيهَا طَعَامٌ فَضَرَبَتْ بِيَدِهَا فَكَسَرَتْ الْقَصْعَةَ فَضَمَّهَا
وَجَعَلَ فِيهَا الطَّعَامَ وَقَالَ كُلُوا وَحَبَسَ الرَّسُولَ وَالْقَصْعَةَ
حَتَّى فَرَغُوا فَدَفَعَ الْقَصْعَةَ الصَّحِيحَةَ وَحَبَسَ الْمَكْسُورَةَ
وَقَالَ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا
حُمَيْدٌ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ |
|
29.42/2301. Telah menceritakan kepada kami
Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
Humaid dari Anas radliallahu 'anhu bahwa ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sedang bersama sebagian isteri-isteri Beliau datang salah
seorang Ummahatul Mu'minin bersama seorang pembantu membawa nampan besar berisi
makanan lalu nampan itu dipukul oleh saorang isteri Beliau tersebut hingga
pecah. Maka Beliau membereskan nampan pecah tersebut lalu meletakkan kembali
makanan tersebut kedalam nampan kemudian berkata: Makanlah. Lalu Beliau membiarkan pembantu dan
nampan itu hingga mereka selesai makan kemudian datng mengganti nampan dengan
nampan yang baru lalu membawa masuk nampan yang pecah. Dan Ibnu Abi Maryam berkata, telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Humaid telah menceritakan kepada kami Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. |
|
|
حَدَّثَنَا
مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَجُلٌ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ يُقَالُ
لَهُ جُرَيْجٌ يُصَلِّي فَجَاءَتْهُ أُمُّهُ فَدَعَتْهُ فَأَبَى أَنْ يُجِيبَهَا
فَقَالَ أُجِيبُهَا أَوْ أُصَلِّي ثُمَّ أَتَتْهُ فَقَالَتْ اللَّهُمَّ لَا
تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ الْمُومِسَاتِ وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ
فَقَالَتْ امْرَأَةٌ لَأَفْتِنَنَّ جُرَيْجًا فَتَعَرَّضَتْ لَهُ فَكَلَّمَتْهُ
فَأَبَى فَأَتَتْ رَاعِيًا فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا فَوَلَدَتْ غُلَامًا
فَقَالَتْ هُوَ مِنْ جُرَيْجٍ فَأَتَوْهُ وَكَسَرُوا صَوْمَعَتَهُ فَأَنْزَلُوهُ
وَسَبُّوهُ فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى ثُمَّ أَتَى الْغُلَامَ فَقَالَ مَنْ أَبُوكَ يَا
غُلَامُ قَالَ الرَّاعِي قَالُوا نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ لَا
إِلَّا مِنْ طِينٍ |
|
29.43/2302. Telah menceritakan kepada kami
Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Jarir bin HAzim
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Ada seorang laki-laki Bani Isra'il, yang dipanggil
dengan nama Juraij, sedang melaksanakan shalat lalu ibunya datang memanggilnya,
namun laki-laki itu enggan menjawabnya. Dia berkata: Apakah aku penuhi
panggilannya atau aku teruskan shalat?.
Akhirnya ibunya itu mendekatinya seraya berkata: Ya Allah, janganlah
Engkau matikan dia kecuali setelah dia memperoleh ujian. Suatu hari Juraij sedang berada di biaranya lalu
ada seorang wanita berkata,: Aku akan goda si Juraij. Lalu wanita ini menawarkan dirinya tapi Juraij
menolakmya. Kemudian wanita ini mendatangi seorang pengembala lalu wanita ini
tinggal bersamanya hingga melahirkan seorang bayi. Lalu wanita itu berkata:
Ini anaknya Juraij. Maka orang-orang
mendatangi Juraij dan menghancurkan biaranya dan memaksanya keluar lalu
memaki-makinya. Juraij berwudhu' lalu shalat. Kemudian dia mendatangi bayi lalu
bertanya: Siapakah bapakmu wahai anak?.
Bayi itu menjawab: Seorang pengembala.
Orang-orang berkata: Kami akan bangun biaramu terbuat dari emas. Juraij berkata: Tidak, dari tanah saja. |